Anda di halaman 1dari 3

TUGAS FISIKA II

FENOMENA KELISTRIKAN DAN KEMAGNETAN


DALAM APLIKASI KEILMUAN DAN KEHIDUPAN
SEHARI-HARI
(ENERGI LISTRIK PADA TUBUH MANUSIA DAN BEL LISTRIK)

Nama : Valencia Yoanna


NIM : 205090307111012

JURUSAN FISIKA
FAKULTAS MATEMATIKA DAN IPA
UNIVERSITAS BRAWIJAYA
2021
Fenomena Kelistrikan Dalam Bidang Keilmuan
Adanya Energi Listrik Dalam Tubuh Manusia
Mengapa di dalam tubuh manusia terdapat energi listrik? Mengapa listrik sangat berperan
penting dalam kerja tubuh manusia?
Tubuh manusia terdiri atas atom-atom yang bermuatan listrik (proton, electron, dan
neutron). Oleh sebab itu banyak kerja organ-organ dalam tubuh yang menggunakan listrik.
Beberapa contohnya adalah pemrosesan memori dalam otak, kerja jantung, proses sensorik dan
motorik.
Kerja jantung membutuhkan energi listrik dapat dibuktikan saat jantung tidak lagi
berdetak, digunakanlah alat pacu jantung yang memiliki aliran listrik yang sangat kuat agar
jantung dapat kembali berdetak seperti semula.
Mengapa rasa urin dan keringat itu asin? Apakah ada hubungannya dengan fenomena
kelistrikan dalam tubuh manusia? Urin dan keringat yang merupakan hasil ekskresi pada tubuh
manusia yang terjadi di ginjal dan kulit juga dapat menjadi sarana konduktor penghantar listrik
yang baik sebagai alat komunikasi antar neuron-neuron yang ada di seluruh tubuh manusia. Zat
Natrium atau yang biasa disebut garam yang terkandung dalam keringat dan urin dikeluarkan
saat ekskresi untuk menjaga keseimbangan nutrisi dalam tubuh. Itulah sebabnya mengapa rasa
keringat dan urin sangat asin dan dapat menjadi penghantar listrik yang baik.
Mengapa dapat terjadi setruman antara dua manusia yang saling bersentuhan? Hal ini
dapat terjadi karena tubuh manusia merupakan medan magnet, merupakan isolator, tubuh
manusia juga dialiri oleh listrik karena hampir semua kerja organ manusia menggunakan listrik.
Sehingga, beberapa manusia memiliki tingkat kepekaan atau sensitivitas terhadap listrik yang
cukup tinggi dibandingkan dengan orang lain. Akibatnya, saat berdekatan atau bergesekan
(bersentuhan) dengan orang lain, dapat menimbulkan sensasi seperti tersetrum atau tersengat
listrik. Namun, hal ini tidak akan bertahan lama karena efek dari tersetrum tersebut hanya
sementara atau hanya sekejap saja.
Fenomena Kelistrikan dan Kemagnetan Dalam Kehidupan Sehari-hari
Bel Listrik Elektromagnetik
Bel yang digunakan pada zaman sekarang telah berkembang daripada zaman dahulu.
Apabila dahulu bel dibunyikan dengan menggunakan tenaga manusia (dipukul), namun sekarang
bel sudah otomatis berbunyi sendiri dengan hanya memencet sakelar.

Rangkaian bel listrik tersebut berisi beberapa komponen penyusun yaitu sakelar, kawat
yang dililit pada sepotong besi, sepotong besi, baterai, pemukul otomatis, dan bel. Lilitan kawat
pada besi tersebut berfungsi sebagai electromagnet yang akan membunyikan bel listrik tersebut.
Saat sakelar ditutup, aliran listrik akan bergerak dari baterai bermuatan positif menuju ke arah
baterai bermuatan negatif melalui kabel. Saat aliran listrik bergerak melalui lilitan kawat pada
besi, disitulah terjadi electromagnet yang membuat besi pada pemukul bel bergerak mendekati
electromagnet sehingga pemukul bel bersentuhan dengan bel dan bel menghasilkan suara.
Bel akan berhenti berbunyi apabila sakelar berhenti ditekan atau terputus. Hal lain yang
dapat menyebabkan bel berhenti berbunyi adalah ketika besi lunak pada pemukul bel tidak
berada pada tempatnya, membuat rangkaian menjadi rusak dan electromagnet menjadi tidak
tersambung dengan kabel terminalnya.

Anda mungkin juga menyukai