Anda di halaman 1dari 5

TUGAS HOMEOSTASIS 01

Pengaruh Berjemur Pagi Hari pada Homeostasis


Dosen pengampu : Chomsin Sulistya Widodo, S.Si., M.Si., Ph.D

FISIKA MEDIS 1
KELAS A

Disusun oleh:

FATAHILAH AHMAD (205090307111008)

PROGRAM STUDI FISIKA

FAKULTAS MATEMATIKA DAN ILMU PENGETAHUAN ALAM

UNIVERSITAS BRAWIJAYA

2021

Tujuan Percobaan
Tujuan dari percobaan ini adalah diharapkan mahasiswa mampu memahami
konsep dari homeostasis serta dipahami bagaimana reaksi tubuh ketika proses
percobaan homeostasis berlangsung.

Bahan

Jam dan jaket agak tebal

Dasar Teori
Suhu tubuh diartikan sebagai salah satu tanda vital yang mendeskripsikan
tanda kesehatan seseorang. Dibandingkan dengan primata lainnya, manusia
mempunyai kemampuan yang lebih besar untuk mentolerer suhu tinggi oleh karena
banyaknya kelenjar keringat, dan kulitnya hanya ditumbuhi oleh rambut halus. Di
dalam tubuh energi panas dihasilkan oleh jaringan aktif terutama dalam otot,
kemudian juga dalam alat keringat, lemak, tulang, jaringan ikat, serta saraf. Energi
panas yang dihasilkan didistribusikan ke seluruh tubuh melalui sirkulasi darah, namun
suhu bagian-bagian tubuh tidak merata. Terdapat perbedaan yang cukup besar (sekitar
4°C) antara suhu inti dan suhu permukaan tubuh.6,7 Sistem termoregulator tubuh
harus dapat mencapai dua gradien suhu yang sesuai, yaitu: 1) antara suhu inti dengan
suhu per-mukaan, 2) antara suhu permukaan dengan suhu lingkungan. Dari keduanya,
gradien suhu inti dengan suhu permukaan adalah yang terpenting untuk kelangsungan
fungsi tubuh yang optimal. Pemahaman tentang besaran suhu dan pengaruhnya
terhadap mekanisme homeostatis tubuh melalui pendekatan hukum-hukum fisika
setidaknya memberi kontribusi yang berarti pada bidang ilmu klinis terapan.

Telah diketahui bahwa tiap bahan terdiri dari sejumlah atom dan molekul yang
selalu dalam keadaan bergerak/bergetar. Energi yang dimiliki atom atau molekul
tersebut untuk bergetar disebut “energi termis”. Energi termis ini dapat dijumpai
dalam ba-nyak aspek kehidupan kita sehari-hari mulai dari urusan masak-memasak
sampai urusan memanaskan besi. Makin besar energi termis yang dimiliki suatu benda
maka makin panas pula benda tersebut.

Suhu adalah besaran yang menyatakan panas atau dinginnya suatu benda.
Panas adalah energi termis yang mengalir dari su-atu benda ke benda lain karena
adanya perbedaan suhu. Secara alamiah panas sela-lu mengalir dari benda bersuhu
tinggi ke benda bersuhu lebih rendah, tetapi tidak perlu dari benda berenergi termis
banyak ke benda berenergi termis lebih sedikit. Contohnya, energi termis yang
terdapat di laut jumlahnya jauh lebih banyak dibandingkan energi termis yang terdapat
pada secangkir kopi panas. Bila secangkir kopi itu ke laut maka panas tidak akan
mengalir dari laut ke cangkir kopi tadi, tetapi dari cangkir kopi yang bersuhu tinggi ke
laut sekitarnya. Se-cara alami panas tidak akan pernah mengalir dari benda bersuhu
rendah ke benda yang bersuhu tinggi. Dari contoh-contoh ini jelas bahwa panas dan
suhu adalah dua besaran yang berbeda.

Hipotesis
Semakin lama berjemur dibawah sinar matahari menggunakan jaket yang agak tebal,
maka semakin naik suhu badan serta semakin banyak keringat yang keluar pada tubuh.

Eksperimen
1. Eksperimen dilakukan mulai jam 09.00 pagi.
2. Eksperimen dilakukan dengan cara berjemur dibawah matahari.
3. Eksperimen didukung oleh penggunaan jaket yang agak tebal
4. Pencatatan perubahan kondisi tubuh dilakukan setiap selang 3 menit

Data Hasil Eksperimen


Waktu Keringat
(Tidak ada, ringan,
sedang, tinggi, dll)
09.00 Tidak ada
09.03 Tidak ada
09.06 Ringan
09.09 Sedang
09.12 Sedang
09.15 Tinggi

Hasil dan Pembahasan


Percobaan dilakukan di Kota Bandung tepat pada jam 09.00 pagi dengan cuaca
cerah. Percobaan dilakukan didukung oleh penggunaan jaket yang agak tebal agar
reaksi tubuh dapat terlihat. Dapat dilihat pada tabel hasil eksperimen bahwa dari tiap-
tiap Eksperimen didapatkan dengan hasil yang berbeda-beda. Eksperimen dilakukan
secara enam kali banyaknya dengan cara berjemur dibawah teriknya matahari pagi
pada tercatat saat jam 09.00 pagi ; jam 09.03 pagi ; jam 09.06 pagi ; jam 09.09 pagi ;
jam 09.12 pagi ; jam 09.15 pagi. Pada jam 09.00 kondisi tubuh dibawah terik matahari
belum terjadi perubahan. Pada jam 09.03 pagi, badan mulai terasa hangat, tetapi tubuh
belum mengeluarkan reaksi apa pun. Pada jam 09.06 badan terasa hangat serta tubuh
mulai mengeluarkan sedikit keringat dari dahi kepala. Pada jam 09.06 badan sudah
mulai agak panas serta kepala sudah mulai terasa panas. Pada saat itu jumlah keringat
yang keluar sudah agak lebih dari kondisi sebelumnya. Kemudian pada jam 09.09,
badan sudah mulai terasa sangat panas, terutama pada kepala. Jumlah keringat yang
dikeluarkan pada saat itu sudah mulai banyak, tetapi belum membasahi sedikit baju.
Setelah itu pada jam 09.12 kondisi kurang lebih sama seperti jam 09.09, hanya kepala
lebih panas dari sebelumnya. Pada jam 09.15, tubuh sudah mulai panas dan keringat
yang dikeluarkan sudah mulai membasahi sedikit baju bagian dalam.

Kesimpulan
Setelah dilakukannya pengambilan data dari hasil eksperimen, terhitung saat
jam 09.00 sampai dengan jam 09.15, dapat diambil kesimpulan terjadi perubahan pada
jumlah keringat yang keluar setiap waktunya. Hal ini dikarenakan tubuh yang
mempertahankan tubuhnya agar tetap pada kondisi normal dengan cara mengeluarkan
keringat disaat tubuh berada dikondisi hangat hingga panas. Kondisi ini dinamakan
dengan homeostasis, yaitu proses dan mekanisme otomatis yang dilakukan makhluk
hidup untuk mempertahankan kondisi konstan agar tubuhnya dapat berfungsi
dengan normal, meskipun terjadi perubahan pada lingkungan di dalam atau di luar
tubuh.

Lampiran

Anda mungkin juga menyukai