(TUMBUKAN)
(PERCOBAAN-ME3)
NIM : 205090307111012
Fak/Jurusan : MIPA/Fisika
UNIVERSITAS BRAWIJAYA
2020
LEMBAR PENILAIAN PRAKTIKUM FISIKA DASAR
(TUMBUKAN)
NIM. : 205090307111012
Fak/Jurusan
:MIPA/FISIKA Kelompok
: VIII
Tgl. Praktikum : 23 Oktober 2020
Nama Asisten : Khotimatul Husnah
Catatan :
…………………………………………………………………………………………………
…………………………………………………………………………………………………
…………………………………………………………………………………………………
…………………………………………………………………………………………………
PENDAHULUAN
Tujuan percobaan ini dilakukan adalah agar dapat dipahaminya konsep momentum
linear serta dapat dibuktikannya hukum kekekalan momentum pada peristiwa tumbukan.
Konsep momentum dapat ditemui pada peristiwa bergeraknya dua buah kendaraan
berbeda secara bersama-sama dan dengan kecepatan yang sama. Dapat diambil contohnya
yaitu ketika terdapat sebuah truk dan sebuah mobil yang bergerak bersebelahan dengan
kecepatan yang sama, akan lebih mudah bagi seseorang untuk memberhentikan motor
yang bergerak daripada truk yang bergerak dengan sebuah tangan dikarenakan truk
memiliki momentum linerar yang lebih besar dibandingkan dengan motor. Momentum
linear didefinisikan sebagai perkalian antara massa (m) dengan kecepatan (v) dan dapat
dirumuskan sebagai berikut:
p=m. v ……….. (1)
Impuls merupakan peristiwa bekerjanya suatu gaya dalam waktu yang sangat singkat.
Impuls terjadi ketika terdapat gaya kontak antara dua benda yang saling bersentuhan,
waktu bersentuhan yang singkat tersebut disebut dengan impuls. Oleh karena itu, impuls
berbanding lurus dengan gaya dan waktu, atau dapat didefinisikan sebagai perkalian
antara gaya (F) dengan waktu (∆t) dan dapat dirumuskan sebagai berikut:
I =F . ∆ t ……….. (2)
(Serway & Jewett, 2004)
Impuls memiliki kaitan yang sangat erat dengan momentum. Perubahan dari
momentum partikel menyebabkan adanya impuls yang bekerja. Hubungan antara
momentum dan impuls yaitu impuls yang dihasilkan dari suatu peristiwa akan sama atau
sebanding dengan perubahan pada momentumnya. Apabila terdapat peristiwa dimana
terjadi perubahan kecepatan suatu benda, maka disitu akan terjadi perubahan momentum.
Pada hakikatnya, momentum merupakan besaran vektor sehingga mempengaruhi besar
dari impuls. Rumus hubungan antara momentum dan impuls yaitu:
I =∆ p
I =m v ' −mv
I =m ( v ' −v )…….. (3)
(Serway & Jewett, 2004)
Tumbukan merupakan sebuah peristiwa dimana dua benda atau lebih saling
bertabrakan dan dari tabrakan tersebut diberikan gaya-gaya yang relatif kuat dalam waktu
yang singkat. Peristiwa tumbukan menggunakan dua hukum yaitu hukum kekekalan
momentum dan hukum kekekalan energi kinetik (Giancoli, 2014).
Terdapat dua jenis peristiwa dalam tumbukan, yaitu tumbukan tumbukan elastis dan
tumbukan tidak elastis. Tumbukan elastis terjadi ketika kedua benda memiliki kecepatan
yang sama dan saling bertabrakan kemudian kedua benda tersebut bergerak melawan arah
gerak awal dengan kecepatan yang sama. Tumbukan elastis memiliki persamaan sebagai
berikut:
m A ⋅v A +m B ⋅v B=m A ⋅ v ' A +m B ⋅v ' B ……… (4)
Tumbukan tidak elastis terjadi ketika kedua benda saling bertabrakan kemudian kedua
benda tersebut saling menempel dan bergerak atau tidak bergerak sama sekali. Hal
tersebut terjadi karena energi kinetik yang dikeluarkan oleh benda tidak kekal sehingga
diubah menjadi energi yang lain seperti energi termal atau energi potensial. Tumbukan
tidak elastis memiliki persamaan sebagai berikut:
(Giancoli, 2014)
BAB II
METODOLOGI
Alat dan bahan yang digunakan di antaranya seperangkat rel udara, pencacah
waktu, garpu penghalang cahaya, kabel penghubung, beban, blower, dan sumber
tegangan.
m1 = m2 = 100gr
Lebar interuptor S = 5 cm
3 18 18
4 17 18
5 16 19
2 50 150 18 73 29
3 50 150 17 68 28
4 50 150 19 86 32
5 50 150 17 80 30
3.2 Perhitungan
Σtⅈ
t́= = 0.0156 s
n
δt =
√
∑|t −t́ |
n−1
=0.0023 s
∂t
Kr t= =14 .7575 19 %
t́
Σvⅈ
v́= = 3.26879 m/s
n
δv=
√ ∑|v− v́|
n−1
=0.5430119 m/ s
∂v
Kr v= =16 . 612 01%
v́
s
v1 = =4.166667 m/s
t
s
v 2= =3.333333 m/s
t
s
v3 = =2.777778m/ s
t
s
v 4= =2.941176 m/ s
t
s
v5 = =3.125 m/ s
t
Σtⅈ
t́= =0.0174 s
n
δt =
√ ∑|t−t́ |
n−1
=0.00152 s
∂t
Kr t= =8.7159488 %
t́
Σvⅈ
v́= =2.89233 m/ s
n
δv=
√ ∑|v− v́|
n−1
=0.2697709 m/s
∂v
Kr v= =9.327119 %
v́
s
v1 = =3.33333 m/s
t
s
v 2= =2.941176 m/s
t
s
v3 = =2.777778m/ s
t
s
v 4= =2.777778 m/s
t
s
v5 = =2.631579m/ s
t
P sebelum = P sesudah
Σtⅈ
∆ t́ 1= =0.0174 s
n
δt =
√
∑|t−t́ |
n−1
=0.00114 s
∂t
Kr t= =6.5527323%
t́
Σvⅈ
v́= =2.88334 m/s
n
δv=
√
∑|v− v́|
n−1
=0.1868266 m/s
∂v
Kr v= =6.479515 %
v́
s
v1 = =3.125 m/s
t
s
v 2= =2.777778 m/s
t
s
v3 = =2.941176 m/s
t
s
v 4= =2.631579 m/s
t
s
v5 = =2.941176 m/s
t
Σtⅈ '
∆ t́ 1'= =0.0754 s
n
2
'
δt =
n−1 √
∑|t ' −t´'|
=0.00747 s
' ∂ t'
Kr t = =9.9070819 %
t́ '
Σv ⅈ '
v́ ' = =0.668181 m/ s
n
δv '=
n−1√
∑|v ' − v́ '|
=0.0638489m/ s
∂ v'
Kr v ' = =9.555629 %
v́ '
Σtⅈ '
∆ t́ 2'= =0.0292 s
n
2
'
δt =
n−1 √
∑|t ' −t´'|
=0.001924 s
' ∂ t'
Kr t = =6.5874603 %
t́ '
Σv ⅈ '
v́ ' = =1.718174 m/s
n
δv '=
n−1√
∑|v ' − v́ '|
=0.1110793m/s
∂ v'
Kr v ' = ' =6.464961 %
v́
P sebelum = P sesudah
v'2−v '1=ⅇ ( v1 −v 2 )
m 1 v 1+ m2 v 2= ( m 1+ m2 ) v '
Aplikasi tumbukan yang dapat ditemui yaitu pada organisme dalam laut
yang dikenal dengan nama plankton. Plankton merupakan organisme dalam
laut yang sangat kecil sehingga tidak mudah untuk dilihat dengan mata
manusia. Plankton memiliki arah gerak yang berlawanan dengan arah arus air.
Karena perbedaan pergerakannya tersebut, maka dapat disebut sebagai
tumbukan (Jiang, 2020)
BAB IV
PENUTUP
.1 Kesimpulan
Dalam praktikum kali ini, dapat ditarik kesimpulan bahwa kecepatan yang
diperlukan kereta luncur A pada percobaan pertama lebih besar daripada kereta
luncur B karena mendapat dorongan yang lebih kuat. Sedangkan kereta luncur B
memiliki kecepatan yang lebih besar saat setelah terjadi tumbukan karena kereta
luncur B mendapat hantaman dari kereta luncur A dengan keras.
.2 Saran
Saat melakukan pengukuran, pastikan praktikan telah menggunakan alat
dengan benar sesuai dengan prosedur agar didapatkan hasil yang akurat. Pastikan
praktikan mengerti langkah-langkah dalam praktikum agar kesalahan dapat
diminimalisasi dan dapat meningkatkan keefektifan dan efisiensi waktu.
DAFTAR PUSTAKA
Jiang, H. 2020. An Elastic Collision Model for Impulsive Jumping by Small Planktonic
Organisms. MDPI Journal. 5(3): 154.
Serway, R.A., Jewett, J.W. 2004. Physics for Scientists and Engineers. Sixth Ed.
California. Thomson Brooks/Cole.
LAMPIRAN
ME 3 – Tumbukan
1. Lihat video tumbukan. Jelaskan secara detail tata laksana praktikum tumbukan sesuai
video!
Disiapkan alat dan bahan yang digunakan yaitu seperangkat rail udara, garpu
penghalang cahaya, pencacah waktu, sumber tegangan, kabel penghubung, beban, dan
blower. Langkah percobaan pertama yaitu menyusun alat dan bahan yang akan
digunakan dengan kereta luncur A dan kereta luncur B berada pada rail udara.
Kemudian ditambahkan beban kepada masing-masing kereta luncur sehingga
memiliki beban dan massa yang sama. Kemudian saat kereta luncur B didorong dan
kedua kereta luncur melewati gardu penghalang cahaya, pencacah waktu akan
mencatat waktu yang diperlukan masing-masing kereta untuk meluncur. Hasil dari
pencacah waktu dicatat. Langkah percobaan yang kedua yaitu ditambahkan beban
bada kereta luncur A sehingga kedua kereta luncur memiliki massa dan beban yang
berbeda. Kemudian, saat kereta luncur B didorong dan kedua kereta luncur melewati
gardu penghalang cahaya, maka pencacah waktu akan mencatat waktu yang
diperlukan saat kereta luncur melewati gardu penghalang cahaya. Waktu yang telah
dicatat oleh kedua pencacah waktu dicatat sebagai data percobaan.
p=m x v… (1)
Keterangan:
p = momentum (kgm/s)
m = massa (m)
v = kecepatan (m/s)
Momentum sering terjadi pada peristiwa tumbukan. Untuk rumus dari tumbukan itu
sendiri adalah:
I =F x ∆ t … (4)
1. Jelaskan secara detail hasil praktikum dari sepemahaman kalian ! (baik cara merangkai
alat, cara menghitung ∆ t , ∆ t ' , ∆ s ,pengaruh beban dll) ! ( beda dengan TM) (Poin :
35)
Untuk cara merangkai alat, langkah pertama yang dilakukan yaitu menyiapkan
semua alat dan bahan yang diperlukan yaitu seperangkat rel udara, pencacah waktu,
garpu penghalang cahaya, beberapa buah beban, kabel, dan sumber tegangan.
Kemudian kedua kereta luncur diletakkan pada rel udara dan diberikan beban masing-
masing seberat 100 gram. Kemudian, diselipkan empat buah lempeng interrupter pada
setiap kereta luncur dan diarahkan ke bagian tengah agar semua lempengan tersusun
secara rapat. Blower diletakkan sesuai dengan tinggi rel udara kemudian dinyalakan.
Setelah itu, kabel saling dihubungkan dan pencacah waktu diatur hingga didapat
resolusi 1 milisekon. Kemudian diatur agar menjadi angka 0 menggunakan tombol
reset.
Untuk menghitung ∆ t , ∆ t ' , ∆ s dilakukan dengan beberapa tahapan yaitu
kereta luncur ditahan dengn menggunakan tangan kemudian didorong, setelah kereta
luncur melewati garpu penghalang cahaya, pencacah waktu diberhentikan dan dicatat
sebagai ∆ t, kemudian saat kereta luncur telah mengalami tumbukan maka otomatis
kereta luncur akan bergerak mundur (arah berlawanan) dan kemudian melewati garpu
penghalang cahaya lagi, setelah melewati garpu penghalang cahaya untuk kedua
kalinya, pencacah waktu diberhentikan dan datanya dicatat sebagai ∆ t ' . Untuk
menghitung ∆ s dapat dilihat dari jarak antar susunan lempeng.
Pengaruh beban terhadap percobaan yaitu terjadi pada kecepatan tumbukan
antar benda dan lama waktu yang dibutuhkan agar terjadi tumbukan.
Nilai P pada perhitungan adalah nilai momentum sebelum dan sesudah tumbukan.
Maksud dari Psebelum = Psesudah adalah sebagai pembanding. Apabila nilai
Psebelum dan sesudahnya sama artinya tumbukan yang terjadi adalah elastis
sempurna.