Anda di halaman 1dari 23

LAPORAN PRAKTIKUM FISIKA DASAR

(Hukum Kirchoff)

(PERCOBAAN-LM 3)

Nama : Ridha Rossy Pusparini


NIM : 195090700111019
Fak/Jurusan : Matematika dan Ilmu Pengetahuan Alam
Kelompok : 4 (Empat)
Tgl.Praktikum : 14 April 2020
Nama Asisten : Ni’matul Khoeriyah

LABORATORIUM FISIKA DASAR


JURUSAN FISIKA
FAKULTAS MATEMATIKA DAN ILMU PENGETAHUAN ALAM
UNIVERSITAS BRAWIJAYA
2020
LEMBAR PENILAIAN PRAKTIKUM FISIKA DASAR
(Hukum Kirchoff)

Nama : Ridha Rossy Pusparini


NIM : 195090700111019
Fak/Jurusan : Matematika dan Ilmu Pengetahuan Alam
Kelompok : 4 (Empat)
Tgl. Praktikum : 14 April 2020
Nama Asisten : Ni’matul Khoeriyah

Catatan :
………………………………………………………………………………………………………
………………………………………………………………………………………………………
………………………………………………………………………………………………………
…………………………………………………………………………………

Paraf Paraf Nilai


BAB I
PENDAHULUAN

1. 1 Tujuan
Pada percobaan praktikum dengan topik hukum kirchoff, didapatkan tiga tujuan
pokok yang harus dikuasai oleh praktikan setelah dilakukanya praktikum. Tujuan yang
pertama adalah dapat dipahaminya hukum Kirchoff tentang arus dan tegangan listrik.
Selanjutnya agar dapat diterapkanya kegunaan hukum Kirchoff pada rangkaian listrik
sederhana. Selanjutnya agar dapat dilakukanya pengukuran arus dan tegangan listrik pada
suatu rangkaian listrik DC sederhana.

1. 2 Dasar Teori
Pada rangkaian listrik arus yang mengalir harus dalam keadaan rangkaian tertutup,
dimana pada rangkaian tersebut biasanya dipasang saklar agar dapat diaturnya arus listrik
yang dapat diputus atau dialirkan pada rangkaian. Kompleksitas pada tiap rangkaian seperti
banyak resistor sederhana di dalam rangkaian yang tidak sekedar dapat dijadikan hambatan
seri dan paralel. Hukum Kirchoff merupakan salah satu hukum yang turut mengatur sistem
pada rangkaian listrik. Hukum yang ditemukan oleh Sir. Gustav Robert Kirchhoff (Young,
2003).
Hukum Kirchoff terbagi atas 2 sub-bab pembahasan, dimana dalam hukum tersebut
mengatur tentang arus listrik yang mengalir pada rangkaian dan beda potensial dari
rangkaian tersebut. Pada Hukum Kirchoff 1, mengatur tentang jumlah arus yang dilalui
pada suatu node. Node sendiri merupakan suatu titik pada rangkaian yang terdiri atas
pertemuan cabang dari 2 atau lebih cabang arus. (Sayood, 2005)
Gambar 1.2.1 Konsep percabangan pada hukum Kirchoff 1

Pada Gambar 1.2.1 dipaparkan contoh pada titik pertemuan (node) c, merupakan
pertemuan antara I2, I3, dan I4. Serta pada node B dibawah, merupakan pertemuan dari I1,
I3, dan I5. Pada hukum kirchoff 1 atau KCL (Kirchhoff Current Law) dimana “Jumlah
aljabar arus yang masuk suatu percabangan titik, akan sama dengan jumlah aljabar arus
yang keluar pada suatu titik tersebut” (Sayood, 2005). Atau secara matematis dapat
dituliskan sebagai berikut:

∑𝐼 = 0 ……………………….… (1-1)

Sedangkan untuk Hukum Kirchoff II, dimana pada hukum tersebut mengatur
mengenai jumlah tegangan atau beda potensial pada suatu rangkaian. Berbunyikan “Jumlah
aljabar dari selisih potensial dalam setiap titik percabangan, termasuk selisih potensial yang
diasosiasikan oleh tge dan elemen hambatan harus bernilai 0” (Young, 2003). Jadi pada
jumlah aljabar tegangan pada rangkaian di tiap titik akan bernilai 0 (Sayood, 2005)

∑ 𝐸 − ∑ 𝐼𝑅 = 0 ……………………….…(1-2)(Hall, 2000)

Apabila pada sumber tegangan bergerak dari (-) menuju (+) maka tge akan bernilai
positif, sedangkan apabila mengalir dari muatan (+) menuju (-) maka akan akan bernilai
negative. Sedangkan untuk arus yang melewati suatu hambatan resistor, apabila searah
dengan arus yang telah diasumsikan maka IR akan bernilai negative, ataupun pada saaar
arus mengalir pada hambatan yang berlawanan pada asumsi, maka IR akan bernilai positif.
Untuk itu, ketelitian pada aljabar sangat mempengaruhi terhadap arus yang mengalir
(Young, 2003).
BAB II
METODOLOGI

2.1 Alat dan Bahan


Dalam praktikum ini digunakan beberapa alat dan bahan untuk penunjang
terciptanya keberhasilan dalam praktikum. Peralatan tersebut adalah baseboard (papan
rangkaian), dua buah multimeter yang masing – masingnya digunakan sebagai
amperemeter dan voltmeter, sumber tegangan arus searah variabel (0 – 15 volt), beberapa
tahanan karbol, dan kabel penghubung secukupnya.

2.2 Tata Laksana Percobaan


2.2.1 Hukum Kirchoff tentang Tegangan.

Disusun rangkaian sesuai dengan diktat dan arahan


dari asisten praktikum.

Ditetapkan harga sumber tegangan E lalu diukur


beda tegangan pada tiap kutub R1, R2, dan R3
sebagai V1, V2, dan V3.

Dilakukan dengan perubahan sumber tegangan


beberapa kali

Dicatat nilai E, V1, V2, dan V3 untuk masing –


masing pengukuran.
2.2.2 Hukum Kirchoff tentang Arus.

Disusun rangkaian sesuai dengan diktat dan arahan


dari asisten praktikum.

Ditetapkan harga sumber tegangan E lalu diukur


beda tegangan pada tiap kutub R1, R2, dan R3
sebagai I1, I2, dan I3.

Dilakukan dengan perubahan sumber tegangan


beberapa kali

Dicatat nilai E, I1, I2, dan I3 untuk masing – masing


pengukuran.

2.2.3 Gambar Rangkaian


2.2.3.1 Gambar Rangkaian KVL

Gambar 2.2.3.1 Gambar Rangkaian KVL


2.2.3.2 Gambar Rangkaian KCL

Gambar 2.2.3.2 Gambar Rangkaian KCL


BAB III
ANALISIS DAN PEMBAHASAN

3.1 Data Hasil Percobaan


3.1.1 Tegangan KVL

Tabel 3.1.1 Data Hasil Percobaan Tegangan KVL

V1 (Volt) V2 (Volt)
No. Vtotal
R= 1000Ω R= 470Ω
1 2 1.32 0.63
2 4 2.65 1.27
3 6 3.97 1.9
4 8 5.29 2.54
5 10 6.63 3.18

3.1.2 Arus KCL

Tabel 3.1.2 Data Hasil Percobaan Arus KCL

I1 (mA) I2 (mA)
No. Itotal
R=470Ω R=1000Ω
1 2 1.38 0.66
2 4 2.76 1.32
3 6 4.14 1.98
4 8 5.52 2.65
5 10 6.9 3.3

3.2 Perhitungan
3.2.1 Tegangan KVL
R1 = 1000Ω ; R2 = 470 Ω
Tabel 3.2.1 Perhitungan Tegangan KVL

No. V1 V2 Vtotal

1 1.360544 0.6394558 2

2 2.707692 1.2923077 4
3 4.056122 1.9438776 6

4 5.410562 2.5894378 8

5 6.756066 3.2439336 10

𝑅1
𝑉1 = 𝑥 𝑉 𝑡𝑜𝑡𝑎𝑙
𝑅1+𝑅2

𝑅2
𝑉2 = 𝑥 𝑉 𝑡𝑜𝑡𝑎𝑙
𝑅1+𝑅2

𝑉 𝑡𝑜𝑡𝑎𝑙 = 𝑉1 + 𝑉2

3.2.2 Arus KCL


R1= 470 Ω ; R2 = 1000 Ω
Tabel 3.2.2 Perhitungan Arus KCL

No. I1 I2 Itotal

1 1.360544218 0.6394558 2

2 1.294117647 2.7058824 4

3 1.941176471 4.0588235 6

4 2.588235294 5.4117647 8

5 3.243574051 6.7564259 10

1
𝐺1 = 𝐺 𝑡𝑜𝑡𝑎𝑙 = 𝐺1 + 𝐺2
𝑅1

1
𝐺2 = 𝑅2

𝐺1
𝐼1 = 𝑥 𝐼 𝑡𝑜𝑡𝑎𝑙 𝐼 𝑡𝑜𝑡𝑎𝑙 = 𝐼1 + 𝐼2
𝐺1+𝐺2

𝐺1
𝐼1 = 𝑥 𝐼 𝑡𝑜𝑡𝑎𝑙
𝐺1+𝐺2
3.3 Pembahasan

3.3.1 Analisis Prosedur


3.3.1.1 Fungsi Alat
Alat dan bahan yang diperlukan saat pengadaan praktikum mengenai hukum
Kirchoff diantaranya seperti papan rangkaian, mulitimeter, sumber tegangan, tahanan
karbon, beberapa kabel konektor atau penghubung dan sebuah jumper. Papan rangkaian
percobaan atau yang biasa disebut baseboard berfungsi sebagai mediator untuk para
komponen dihubungkan satu sama lain, multimeter berfungsi sebagai pengukur tegangan
dan kuat arus listrik pada rangkaian percobaan, adapun multimeter juga dapat digunakan
seagai penguhubung pada komponen yang terdapat di dalam rangkaian. Sumber tegangan
digunakan sebagai satu-satu nya sumber listrik atau daya dimana berfungsi sebagai
penyedia tegangan pada rangkaian, beberapa tahanan karbon digunakan sebagai
penghambat gerakan elektron sehingga akan berpengaruh pada besarnya arus dan tegangan
pada rangkaian, beberapa jumper digunakan untuk memperluas area rangkaian pada papan
baseboard, serta juga digunakan penghubung antara komponen satu dengan yang lainnya,
dan beberapa kabel konektor sebagai penghubung antara komponen yang terdapat pada
rangkaian, dimana terdapat banyak komponen didalamnya yang harus dihubungkan agar
arus listrik dapat mengalir dalam rangkaian.

3.3.1.2.Fungsi Perlakuan
Pada percobaan mengenai praktikum rangkaian KVL (Kirchoff Voltage Law)
bertujuan untuk mencari nilai V dari masing – masing tahanan. Setiap komponen disusun
pada baseboard sesuai dengan diktat atau petunjuk dari asisten praktikum. Hambatan yang
tersedia kemudian disusun secara seri, jumper juga turut dipasang pada papan rangkaian
agar area yang dapat dibuat lebih luas dan terhubung satu sama lain. Hambatan yang sudah
tersusun dihubungkan dengan menggunakan kabel pengubung kepada multimeter yang
tersedia. Selanjutnya rangkaian dihubungkan kepada sumber tegangan. Sumber tegangan
ditetapkan harganya terlebih dahulu (E) lalu dilihat pada voltmeter harga tiap tegangan
sebagai masing – masing V1, V2, dan V3. Selanjutnya sumber tegangan diubah dengan
variasi yang berbeda – beda dan dicatat pada tabel hasil pengukuran. Selanjutnya dilakukan
praktikum untuk rangkaian KCL. Rangkaian juga turut disusun sesuai dengan arahan dan
prosedur dari asisten praktikum. Secara teknis pengukuran nilai dari arus sebenarnya sama
dengan rangkaian saat pengukuran tegangan. Hanya saja dalam rangkaian KVL tahanan
disusun secara seri namun pada rangkaian KCL (Kirchoff Circuit Law) tahanan disusun
secara paralel. Selanjutnya ditetapkan harga dari sumber tegangan dan diukur arus yang
mengalir pada tiap – tiap tahanan. Pada percobaan ini juga dilakukan variasi sumber
tegangan. Selanjutnya hasil pengamatan dicatat pada tabel hasil pengukuran.

3.3.2 Analisis Hasil


Pada saat pengukuran pada percobaan analisis tegangan pada rangkaian KVL
(Kirchoff Voltage Law). Seiringnya sumber tegangan yang turut dinaikan secara berangsur,
dimana besar dari sumber tegangan dinaikan mulai dari 2V, 4V, 6V, 8V, serta 10 V.
Didapatkan besar tegangan yang berbeda pada kedua hambatan. Pada Hambatan 1000 Ω
(R1) didapatkan nilai 1,32 ; 2,65 ; 3,97 ; 5,29 ; dan 6,63. Sedangkan pada hambatan 470 Ω
(R2) didapatkan nilai 0,63 ; 1,27 ; 1,9 ; 2,54 ; dan 3,18. Pada kedua hambatan menunjukan
perubahan yang sama, dimana apabila sumber tegangan di naikan secara berangsur, maka
hasil dari beda potensial pada ujung-ujung hambatan juga memiliki nilai yang terus naik.
Hal ini berarti besar pada keluaran sumber tegangan berbanding lurus dengan besar beda
potensial pada ujung-ujung hambatan. Sedangkan pada rangkaian KCL (Kirchoff Current
Law) percobaan dilakukan dengan teknis yang sama. Dimana pada sumber tegangan nilai
keluaran dinaikan dengan nilai yang sama. Adapun sebesar 2V, 4V, 6V, 8V, 10V hasil
keluaran arus yang mengalir pada rangkaian juga menunjukan hal yang sama. Nilai turut
berangsur naik, pada I1 menunjukan 1,38; 2,76 ; 4,14 ; 5,52 ; dan 6,9 serta pada I2 sebesar
0,66 ; 1,32 ; 1,98 ; 2,65 ; dan 3,3.
Apabila dibandingkan nilai perhitungan dengan hasil percobaan. Maka hasil yang
didapatkan justru data tidak terlalu jauh deviasinya. Misalnya sampel pada saat sumber
tegangan 2 V. Pada rangkaian KVL didapatkan hasil V1 sebesar 1,32V untuk nilai
hambatan 1000Ω, serta untuk V2 pada hambatan 470Ω didapatkan nilai sebesar 0,63Ω.
Sedangkan pada hasil perhitungan didapatkan untuk V1 sebesar 1,36V dan untuk V2
didapatkan sebesar 0,63V. Sedangkan pada rangkaian KCL didapatkan besar arus pada I1
1,36mA dan 0,63mA pada I2. Jika dilihat dari hasil pengukuran saat praktikum yaitu
sebesar 1,38mA dan 0,66mA. Hasil pengukuran dan perhitungan terhitung tidak terlalu
jauh. Karena pada hasil pengukuran, nilai juga dipengaruhi oleh banyak faktor yang
menyebabkan adanya kesalahan relatif pada hasil pengukuran. Faktor tersebut dapat
dipengaruhi oleh banyak hal, kesalahan kalibrasi, atau bahkan hambatan kecil yang turut
memengaruhi, misalnya dari kabel penghubung
Hukum kirchoff tentang tegangan pada suatu rangkaian, atau merupakan KVL
(Kirchoff Voltage Law) merupakan hukum kirchoff yang berkaitan dengan beda potensial
pada rangkaian tertutup. Bunyi dari hukum kirchoff tentang tegangan ialah “tegangan pada
sumber rangkaian yang seri sama dengan total masing masing hambatan yang turun dengan
jumlah penurunan tegangan dan tegangan yang dipakai adalah nol“ Dengan contoh yang
terdapat pada besar tegangan pada percobaan pertama saat sumber tegangan dikeluarkan
2V dimana didapat besar V1 sebesar 1,32V dan V2 sebesar 0,63V, maka V = V1 + V2
sehingga –V + v1 + v2 = 0, hal ini sudah terbukti bahwa hukum kirchoff tentang tegangan
berlaku.
Berikutnya hukum kirchoff mengenai arah arus dalam menghadapi titik
percabangan atau disebut dengan KCL (Kirchoff Circuit Law), pada hukum kirchoff
berbunyi “Jumlah aljabar arus total yang masuk melalui suatu titik percabangan dalam suatu
rangkaian listrik sama dengan arus total yang keluar dari tititk percabangan rangkaian
tersebut.” Pada hasil percobaan kita dapat membandingkan dengan besar kuat arus pada
percobaan pertama dimana saat arus yang keluar sebesar 2V dari sumber tegangan maka
didapatkn besar I1 sebesar 1,38 mA dan I2 sebesar 0,66 mA kita dapat menganggap I total
sebagai I3 sehingga didapat I3 = I1 +I2, sehingga pada hal ini kita dapat menyimpulkan
bahwa hukum kirchoff tentang kuat arus berlaku pada rangkaian percobaan.
Pada skema percobaan yang dilakukan saat praktikum sudah sesuai dengan dasar
teori yang ada. Misalnya pada rangkaian untuk pengujian arus pada hukum kirchoff
mengenai arus atau KCL, dimana arus yang masuk pada titik percabangan memiliki besar
arus yang sama pada titik keluar. Dalam hal ini dapat diartikan bahwa pada rangkaian seri
besar arus pada rangkaian tersebut memiliki nilai yang sama.

Gambar 3.3.2.1 Rangkaian Seri pada praktikum (KCL)


Sedangkan pada skema rangkaian yang diujikan untuk membuktikan hukum
kirchoff tegangan atau KVL (Kirchoff Voltage Law) dimana jumlah aljabar beda potensial
atau tegangan akan bernilai nol. Sehingga pada rangkaian paralel yang diujikan, nilai beda
tegangan akan memiliki nilai yang sama untuk beda potensialnya.

Gambar 3.3.2.2 Skema Rangkaian Paralel (KVL)

Aplikasi pada hukum kirchoff yang dapat direalisasikan paling sederhana dalam
kehidupan sehari-hari adalah mengenai pemasangan komponen listrik dalam kehidupan
kita sehari-hari. Contohnya pemasangan lampu pada tiap rumah, lampu dipasang paralel
dan dihubungkan dengan saklar untuk mengatur keluar masuk nya arus listrik agar dapat
dikendalikan. Karena rangkaian akan aktif apabila arus yang mengalir berada pada
rangkaian tertutup. Serta pemasangan lampu yang paralel berguna untuk menhindari
adanya kerusakan pada komponen. Karena apabila lampu dipasang seri, apabila terdapat 1
lampu yang mati hal tersebut menyebabkan mati nya juga lampu pada rangkaian. Untuk itu
agar lampu juga menyala dengan terang maka harus dipasang paralel.
BAB IV
PENUTUP

4.1 Kesimpulan
Berdasarkan hasil praktikum beserta data yang diperoleh. Maka disimpulkan bahwa
pada suatu rangkaian apabila arus dalam rangkaian tersebut melewati suatu node
(percabangan) maka jumlah aljabar arus yang masuk pada suatu titik bernilai sama dengan
jumlah aljabar arus yang keluar dari titik tersebut. Hal tersebut merupakan hukum kirchoff
yang mengatur tentang arus atau KCL (Kirchoff Circuit Law). Sedangkan terdapat pula
hukum kirchoff mengenai tegangan atau KVL (Kirchoff Voltage Law) dimana tegangan
pada sumber rangkaian yang seri memiliki nilai sama dengan total masing-masing
hambatan yang turun dengan jumlah penurunan tegangan dan tegangan yang dipakai adalah
nol.

4.2 Saran
Adanya praktikum daring memang kurang efektif dibanding dengan pengadaan
praktikum secara nyata di kampus. Namun, praktikum sudah dilakukan dengan sangat baik
dan asisten pratikum yang sudah sangat banyak membantu praktikum selama ini. Semoga
di praktikum terakhir ini, ilmu yang telah diberikan dapat bermanfaat untuk kedepannya.
DAFTAR PUSTAKA

Hall, Carl W. 2000. Laws and Models: Science, Engineering, and Technology. USA: CRC Press
LLC.

Sayood, Khalid. 2005. Understanding Circuits, Learning Problem Solving Using Circuit
Analysis. USA: Morgan & Claypool

Young, Hugh D, dkk. 2003. Fisika Universitas/Edisi Kesepuluh/Jilid 2. Jakarta: Erlangga


LAMPIRAN

(Hall, 2000)

(Hugh, 2003)
(Hugh, 2003)
(Sayood, 2005)

(Sayood, 2005)
Rangkaian KVL

Rangkaian KCL
Data Hasil Percobaan
Post Test
Excel Perhitungan

Anda mungkin juga menyukai