NIM : 205090801111026
Kelompok : 09
Korektor Asisten
Catatan:
___________________________________________________________________________
___________________________________________________________________________
___________________________________________________________________________
____________________________________
BAB I
PENDAHULUAN
1.1 TUJUAN
Gambar 1.1 Gelombang tegangan unipolar (a) dan tegangan bipolar (b) (Tooley,
2006).
Hampir semua rangkaian elektronika memerlukan suatu sumber tegangan DC
yang dapat diatur dengan mudah. Range tegangan pada sumber tegangan biasanya berada
di kisaran 5 V – 30 V. Namun terkadang, tegangan ini dapat diturunkan secara langsung
dari baterai, seperti 6 V, 9 V, 12 V. Selain itu, terkadang rangkaian listrik justru
membutuhkan sumber tegangan AC. Gambar 1.5 menampilkan sebuah diagram blok dari
power supply DC. Tampak pada diagram bahwa, apabila input utama memiliki beda
potensial yang tinggi, maka trafo step-down yang sesuai akan menurunkan tegangan
tersebut menjadi tegangan yang lebih kecil. Keluaran AC dari trafo sekunder akan
diperbaiki dengan dioda penyearah sekunder yang disebut dengan tegangan sesaat.
Sebelum tegangan dari trafo masuk ke rangkaian yang mengatur, tegangan akan
disaring/difilter terlebih dahulu, sehingga tegangan output akan tetap stabil walaupun
nilai arus dan tegangan yang masuk bervariasi (Tooley, 2006).
Amperemeter merupakan suatu alat untuk mengukur intensitas aatau kuat arus
listrik pada arus listrik searah maupun arus bolak – balik pada peralatan atau rangkaian
elektronika. Terutama untuk mengukur intensitas arus bolak – balik pada pembangkit
tenaga listrik. Amperemeter biasanya disusun secara seri dengan komponen – komponen
elektronika yang ada. Tentunya cara ini merupakan cara yang benar dalam teknik
menggunakan amperemeter dengan benar. Jika ingin merangkai amperemeter secara seri,
penghantar harus diputus agar arus listrik dapat mengaliri amperemeter. Jarum
amperemeter akan menunjukkan tingkat kuat arus yang mengalir apabila rangkaian yang
diukur adalah rangkaian tertutup (Ponto, 2018).
Pada amperemeter terdapat galvanometer di dalamnya yang cara kerjanya
mengikuti prinsip gaya Lorentz di antara kumparan yang memiliki arus dan medan
magnet. Galvanometer mampu mengukur arus DC yang kecil secara langsung . Apabila
arus yang mengalir pada kumparan semakin besar, maka makin besar pula simpangan
yang dihasilkan pada galvanometer (Ponto, 2018).
Alat ukur beda potensial dapat disebut dengan voltmeter. Alat ini mengukur
tegangan di antara dua titik dan terminal – terminalnya harus terhubung dengan kedua
titik tersebut. Sebuah voltmeter ideal tentunya memiliki hambatan tak terbatas, sehingga
jika dihubungkan dengan kedua titik pada suatu rangkaian tidak akan mengubah nilai
arus. Sedangkan untuk voltmeter nyata pasti memiliki ketahanan terbatas. Oleh karena
itu, voltmeter ini harus memiliki ketahanan yang cukup besar supaya tidak mengubah
nilai arusnya jika dihubungkan pada suatu rangkaian.
BAB II
METODOLOGI
2.1 PERALATAN PERCOBAAN
Alat – alat yang digunakan pada praktikum kali ini antara lain Voltmeter AC,
Voltmeter DC, Digital Oscilloscope, Amperemeter AC/DC, Variable power supply,
Sinyal generator, rangkaian uji: power supply 5 V DC. Selain itu, terdapat beberapa
komponen yang dibutuhkan pada rangkaian ini, yaitu 4 buah dioda IN4007, 1 buah fuse 1
A, 1 buah kapasitor 1000 uF, 1 buah kapasitor 10 uF, 1 buah kapasitor 10 Nf, 1 buah
tahanan beban RL1 4.7 k Ω, 1 buah tahanan beban RL2 4.7 k Ω, 1 buah LED superbright, 1
buah tahanan LED 2.7 k Ω, dan 1 buah IC regulator 5 V LM7805.
Voltmeter dihubungkan dengan keluaran variable power supply seperti pada gambar
2.1
Jika sudah diatur, parameter tegangan seperti nilai peak, nilai peak to peak, dan
frekuensi diukur. Selain itu, pengaturan volt/div dan time/div pada oscilloscope
dicatat.
2.3 Pengukuran Tegangan Pada Rangkaian Uji Power Supply 5 V DC dengan Voltmeter
2.4 Pengukuran Arus Pada Rangkaian Uji Power Supply 5V dengan Amperemeter
Arus DC I1, I2, I3, dan I4, diukur dengan amperemeter DC di posisi I1, I2, I3, dan I4.
Arus AC I1 diukur..
2.5 Pengukuran Tegangan pada Rangkaian Uji Power Supply 5 V dengan Oscilloscope
4.1 KESIMPULAN
Setelah melakukan praktikum kedua elektronika dasar ini, para praktikan kini
mampu untuk menggunakan atau mengoperasikan alat seperti voltmeter, oscilloscope,
signal generator, dan amperemeter dengan bantuan software remlab dalam pengukuran
tegangan dan arus listrik. Selain itu, praktikan juga mampu mengenali karakteristik dari
rangkaian power supply DC.
4.2 SARAN
Berdasarkan pengalaman praktikum kali ini, maka pada percobaan selanjutnya
seharusnya koneksi internet para praktikan maupun server pusat dapat lebih stabil
sehingga tidak terdapat kendala terutama pada tampilan video stream pada software
RemLab dan percobaan berjalan dengan sesuai tujuan yang ada. Selain itu, dibutuhkan
kecermatan dan fokus praktikan dalam memperhatikan proses pengambilan data
nantinya.
DAFTAR PUSTAKA
Young, H. D. & Freedman, R. A. 2020. University Physics with Modern Physics. Fifteenth
Edition. London: Pearson Education
LAMPIRAN