NPM : 140310220038
LAPORAN AKHIR
PRAKTIKUM FISIKA DASAR
JEMBATAN WHEATSTONE
(L-2)
LEMBAR PENGESAHAN
JEMBATAN WHEATSTONE
L-2
KOLOM NILAI
___________________________
NPM.
Nama : Aldi Firmansyah
NPM : 140310220038
ABSTRAK
Perbedaan potensial antara ujung-ujung dari sebuah hambatan menghasilkan
sebuah aliran arus listrik, yang mana dengan adanya muatan yang bergerak maka
terciptalah sebuah energi yang disebut energi listrik, dari energi listrik ini kita bisa
mengubahnya ke dalam berbagai energi. Membahas tentang listrik tidak akan lepas dari
yang namanya hambatan, karena hakikatnya listrik hanya akan mengalir pada sebuah
penghantar yang memiliki hambatan. Dalam menghitung nilai dari sebuah hambatan ini
kita bisa menggunakan prinsip jembatan wheatston, menggunakan rangkaian jembatan
wheatstone, selain kita bisa mengetahui nilai dari suatu hambatan yang belum diketahui
nilainya, kita juga mengetahui ada atau tidaknya arus yang mengalir dalam suatu
penghantar, dan arah arusnya kemana. Untuk bisa memahami cara kerja jembatan
wheatsone, sebelumnya kita harus tahu terlebih dahulu hubungan antara tegangan, arus
listrik, dan hambatan, selain itu kita harus tahu tujuan suatu rangkaian listrik di susun
secara paralel ataupun seri. Tujuan dari praktikum kali ini adalah supaya praktikan bisa
mengetahui nilai hambatan dari suatu bahan dan mengetahui fungsi dari sebuah
hambatan. Terjadi banyak error pada praktikum kali ini yang menyebabkan nilai KSR-
nya sangat tinggi.
Kata kunci:
- Beda potensial, arus listrik, dan hambatan
Nama : Aldi Firmansyah
NPM : 140310220038
BAB I
PENDAHULUAN
BAB II
METODE PENELITIAN
BAB III
HASIL DAN PEMBAHASAN
L 43
R x = L2 ⋅ R g R x = 17 . 300 = 758.8 Ohm
1
L 42.7
R x = L2 ⋅ R g R x = 17.3 . 300 = 740.46 Ohm
1
L 55.7
R x = L2 ⋅ R g Rx = . 300 = 3555.3 Ohm
1 4.7
L 53
R x = L2 ⋅ R g Rx = . 300 = 2271.4 Ohm
1 7
3. Untuk nilai hambatan geser 300 Ohm dan hambatan variabel 100 Ω
L 52
R x = L2 ⋅ R g Rx = . 300 = 1950 Ohm
1 8
L 45.6
R x = L2 ⋅ R g R x = 14.4 . 300 = 950 Ohm
1
L 45.1
R x = L2 ⋅ R g R x = 13.9 . 300 = 973.4 Ohm
1
L 54.6
R x = L2 ⋅ R g Rx = . 400 = 4044.4 Ohm
1 5.4
L 54.7
R x = L2 ⋅ R g Rx = . 400 = 4128.3 Ohm
1 5.3
L 41.7
R x = L2 ⋅ R g R x = 18.3 . 400 = 911.5 Ohm
1
L 41.7
R x = L2 ⋅ R g R x = 18.3 . 400 = 911.5 Ohm
1
L 42.2
R x = L2 ⋅ R g R x = 17.8 . 400 = 948.3 Ohm
1
6. Untuk nilai hambatan geser 400 Ohm dan hambatan variabel 100 Ω
L 55.1
R x = L2 ⋅ R g Rx = . 400 = 4498 Ohm
1 4.9
L 55
.R x = L2 ⋅ R g R x = . 400 = 4400 Ohm
1 5
L 56.2
R x = L2 ⋅ R g Rx = . 400 = 5915.8 Ohm
1 3.8
b. Hambatan rata-rata
1. Untuk nilai hambatan geser 300 Ohm dan hambatan variabel 51 Ω
∑R 2616.6
𝑅̅𝑥 = 𝑁 x 𝑅̅𝑥 = 3 = 872.2 Ohm
̅ 2
∑(𝑅𝑥 −Rx ) ∑(872.2−R )2
Δ𝑅̅𝑥 = √ 𝑁(𝑁−1) Δ𝑅̅𝑥 = √ 3(3−1) x = 122.7 Ohm
̅ 2
∑(𝑅𝑥 −Rx ) ∑(3556.5−R ) 2
Δ𝑅̅𝑥 = √ 𝑁(𝑁−1) Δ𝑅̅𝑥 = √ 3(3−1) x = 742.3 Ohm
3. Untuk nilai hambatan geser 300 Ohm dan hambatan variabel 100 Ω
∑R 3873.4
𝑅̅𝑥 = 𝑁 x 𝑅̅𝑥 = 3 = 1291.1 Ohm
̅ 2
∑(𝑅𝑥 −Rx ) ∑(1291.1−R ) 2
Δ𝑅̅𝑥 = √ 𝑁(𝑁−1) Δ𝑅̅𝑥 = √ 3(3−1) x = 329.5 Ohm
̅ 2
∑(𝑅𝑥 −Rx ) ∑(4045.5−R ) 2
Δ𝑅̅𝑥 = √ 𝑁(𝑁−1) Δ𝑅̅𝑥 = √ 3(3−1) x = 47.5 Ohm
̅ 2
∑(𝑅𝑥 −Rx ) 2
∑(923.7−R )
Δ𝑅̅𝑥 = √ 𝑁(𝑁−1) Δ𝑅̅𝑥 = √ 3(3−1) x = 12.4 Ohm
6. Untuk nilai hambatan geser 400 Ohm dan hambatan variabel 100 Ω
∑R 14813.7
𝑅̅𝑥 = 𝑁 x 𝑅̅𝑥 = 3 = 4937.9 Ohm
̅ 2
∑(𝑅𝑥 −Rx ) ∑(4937.9−R ) 2
Δ𝑅̅𝑥 = √ 𝑁(𝑁−1) Δ𝑅̅𝑥 = √ 3(3−1) x = 489.7 Ohm
Nama : Aldi Firmansyah
NPM : 140310220038
c. KSR & KP
1. KSR untuk R x -nya sama dengan 52 Ohm
a. 𝑅𝑔 sama dengan 300 Ohm
𝑅̅𝑥 −𝑅𝑙𝑖𝑡 872.2−52
KSR = | | . 100% = | | . 100% = 1577.3%
𝑅𝑙𝑖𝑡 52
Bisa dilihat dari pengolahan data, ketidakpastian relatif untuk semua data bernilai
sangat besar, yang mana menunjukan ketika pengambilan data untuk objek yang sama
tetapi menghasilkan nilai yang berbeda, semakin tinggi nilai ketidakpastian relatif,
semakin tidak presisi pengukuran yang dilakukan.
Dari ketidakpastian relatif kita bisa tahu tingkat error yang tinggi juga disebabkan
kesalahan individu dalam mengambil data, karena alat dan objek yang digunakan sama
tetapi menghasilkan nilai yang berbeda.
Bisa dikatakan KSR yang didapatkan pada praktikum kali ini merupakan yang
terbesar, karena alat yang digunakan dalam praktikum kali ini bukan alat yang sederhana.
Cara kerja tiap benda sangat komplek dan pengetahuan tentang cara kerja pada alat yang
digunakan tidak terlalu dalam, karenanya untuk mengatasi error pada benda sangat sulit.
Dari semua data yang didapatkan akan sangat sulit untuk membuktikan hukum
dasar yang berlaku dalam listrik. Tapi bukan berarti hukum yang terdapat dalam listrik
salah, karena sejatinya sebuah hukum lahir dari percobaan yang diulang dan
menghasilkan hasil yang sama.
Nama : Aldi Firmansyah
NPM : 140310220038
BAB IV
KESIMPULAN
• Dalam praktikum kali ini praktikan bisa tahu cara mencari nilai suatu hambatan
dari sebuah bahan
• Dari praktikum kali ini praktikan bisa lebih memahami fungsi dari sebuah
hambatan
• Rangkaian seri untuk membagi tegangan
• Rangkaian paralel untuk membagi arus
• Arus yang masuk sama dengan arus yang keluar
• Beda potensial berbanding lurus dengan kuat arus dan hambatan
Nama : Aldi Firmansyah
NPM : 140310220038
DAFTAR PUSTAKA
Kamajaya, K. dan Purnama, W. (2016). FISIKA. Bandung: Grafindo.
Giancoli, D, C. (2014). Fisika Prinsip dan aplikasi. Jakarta: Erlangga.
Allonso, M. dan E, D, Finn. (2010). Fundamental University Physics. New York:
Addinson Wesley Longman.
Nama : Aldi Firmansyah
NPM : 140310220038
LAMPIRAN