200110190060
LAPORAN AKHIR
PRAKTIKUM FISIKA DASAR
PESAWAT ATWOOD
(M – 2)
NPM : 200110190060
1
Sri Mulyani
200110190060
LEMBAR PENGESAHAN
PESAWAT ATWOOD
M-2
KOLOM NILAI
___________________________
NPM
2
Sri Mulyani
200110190060
ABSTRAK
3
Sri Mulyani
200110190060
BAB I
PENDAHULUAN
4
Sri Mulyani
200110190060
turun karena gravitasi dan menarik benda yang bermassa lebih ringan karena
adanya tali dan katrol.
Pada pesawat atwood terjadi hukum newton II, karena pada pesawat
atwood terdapat unsur-unsur penyusun persamaan pada hukum newton II, yaitu
massa dan percepatan, massa didapat dari dua buah sistem pada pesawat
atwood, sedangkan percepatan menggunakan dari percepatan gravitasi bumi.
Jumlah-jumlah gaya yang terdapat pada pesawat atwood juga ada, meliputi gaya
berat, dan gaya tegangan tali. Jika massa katrol tidak diabaikan maka terdapat
komponen inersia pada katrol tersebut.
Pesawat atwood dapat bekerja dengan memanfaatkan hukum newton II,
yaitu “percepatan sebuah benda berbanding lurus dengan gaya total yang
bekerja padanya dan berbanding terbalik dengan massanya, arah percepatan
sama dengan arah gaya total yang bekerja padanya.” Dimana pada pesawat
atwood digunakan 2 pemberat yang dihubungkan dengan tali pada sebuah
katrol. Benda yang massanya lebih berat akan jatuh dan benda yang massanya
lebih ringan akan tertarik naik, karen adanya tali dan katrol yang
menghubungkan.
1.2 Tujuan
5
Sri Mulyani
200110190060
BAB II
METODE PERCOBAAN
6
Sri Mulyani
200110190060
Percobaan I
1. Timbang massa beban m1, m2, dan mb menggunakan neraca teknis
7
Sri Mulyani
200110190060
sebanyak tiga kali.
2. Gantungkan sepasang silinder pada katrol sedemikian rupa, sehingga m1
dijepit, sedangkan m2 tergantung bebas sejajar A. Penahan beban
diletakkan pada titik B dan penyangga silinder diletakkan pada titik C.
Atur sedemikian rupa sehingga AB=30 cm.
3. Letakkan piring beban mb pada permukaan m2 dan siapkan stopwatch.
4. Bebaskan m1 dari penjepit dan hidupkan stopwatch.
5. Tepat pada saat piring beban mb tersangkut oleh penyangkut beban,
matikan stopwatch. Catat penunjukan waktu oleh stpwach. Untuk jarak
AB yang sama, Lakukan percobaan sebanyak tiga kali.
6. Ulangi prosedur 1-4 diatas untuk AB yang lain. (AB=35 cm, 40 cm, 45
cm, 55 cm, 60 cm 70 cm)
Percobaan II:
1. Siapkan percobaan seperti prosedur 2 dan 3 pada percobaan I. buat jarak
AB 60 cm dan atur penyangga silinder di titik C sehingga BC=23 cm.
2. Bebaskan silinder m1 dari penjepit. Tepat pada saat piringan beban mb
tersangkut pada penyangkut beban B, hidupkan stopwatch. Silinder m2
akan terus melanjutkan geraknya ke titik C dengan kecepatan yang bisa
dikatakan konstan.
3. Tepat pada saat m2 mecapat titik C, matikan stopwatch. Catat waktu
yang ditunjukkan oleh stopwatch. Lakukan percobaan sebanyak tiga
kali.
4. Ulangi prosedur 1-3 untuk jarak BC sama dengan 28 cm, 33 cm, 38 cm,
43 cm).
8
Sri Mulyani
200110190060
BAB III
HASIL DAN PEMBAHASAN
3.1 Data
Massa (Gram)
No
m1 m2 mb
1 71,15 70,31 6,78+6,66
2 71,16 70,32 6,76+6,67
3 71,14 70,30 6,78+6,66
Percobaan I
9
Sri Mulyani
200110190060
Percobaan II
∑(𝑚 − 𝑚)2
∆𝑚 = √
𝑁(𝑁 − 1)
NO M1 (𝑚1 − 𝑚)2
1 71,15 0
2 71,16 1 𝑥 10−4
3 71,14 1 𝑥 10−4
10
Sri Mulyani
200110190060
∑ 213,45 2 𝑥 10−4
213,45
𝑚1 = = 71,15 𝑔𝑟𝑎𝑚
3
2 𝑥 10−4
∆𝑚1 = √
3(3 − 1)
2 𝑥 10−4
=√
6
= 0,00577 𝑔𝑟𝑎𝑚
NO M1 (𝑚1 − 𝑚)2
1 70,31 0
2 70,30 1 𝑥 10−4
3 70,30 1 𝑥 10−4
∑ 210,91 2 𝑥 10−4
210,93
𝑚1 = = 70,31 𝑔𝑟𝑎𝑚
3
2 𝑥 10−4
∆𝑚1 = √
3(3 − 1)
2 𝑥 10−4
=√
6
= 0,00577 𝑔𝑟𝑎𝑚
11
Sri Mulyani
200110190060
NO Mb (𝑚𝑏 − 𝑚)2
1 6,7 49 𝑥 10−4
2 6,76 25 𝑥 10−4
3 6,78 49 𝑥 10−4
∑ 20,32 123 𝑥 10−4
20,32
𝑚𝑏 = = 6,71 𝑔𝑟𝑎𝑚
3
123 𝑥 10−4
∆𝑚𝑏 = √
3(3 − 1)
123 𝑥 10−4
=√
6
= 0,0452 𝑔𝑟𝑎𝑚
2. Percepatan literature
𝑔=9,8 𝑚/𝑠 2
Percobaan I
𝑚2 = 70,31 + 6,71
𝑚2 = 77,02
𝑎 ( 77,02−70.31)
𝑙𝑖𝑡= .9,8
(77,02+70,31)
(6,71)
𝑎𝑙𝑖𝑡 = 𝑥 9,8
(178,02)
𝑎𝑙𝑖𝑡 = 0,376 𝑥 9,8
𝑎𝑙𝑖𝑡= 3,6848 𝑚/𝑠 2
12
Sri Mulyani
200110190060
3. Waktu tempuh rata-rata
Percobaan I
NO t (𝑡 − 𝑡 )2
1 1,15 4 𝑥 10−2
2 1,18 1 𝑥 10−4
3 1,20 9 𝑥 10−4
∑ 3,53 14 𝑥 10−4
3,53
𝑡 = = 1,71 𝑠
3
14 𝑥 10−4
∆𝑡 = √
3(3 − 1)
14 𝑥 10−4
= √
6
= 0,0152 𝑠
NO t (𝑡 − 𝑡 )2
1 1,47 4 𝑥 10−4
2 1,50 1 𝑥 10−4
3 1,50 1 𝑥 10−4
∑ 4,47 6 𝑥 10−4
13
Sri Mulyani
200110190060
4,47
𝑡 = = 1,49 𝑠
3
6 𝑥 10−4
∆𝑡 = √
3(3 − 1)
6 𝑥 10−4
=√
6
= 0,01 𝑥 10−2 𝑠
NO t (𝑡 − 𝑡 )2
1 1,71 4 𝑥 10−4
2 1,67 4 𝑥 10−2
3 1,71 4 𝑥 10−4
∑ 5,09 12 𝑥 10−4
5,09
𝑡 = = 1,69 𝑠
3
12 𝑥 10−4
∆𝑡 = √
3(3 − 1)
12 𝑥 10−4
=√
6
= 0,0141 𝑠
NO t (𝑡 − 𝑡 )2
1 1,80 9,4 𝑥 10−1
14
Sri Mulyani
200110190060
2 1,82 2 𝑥 10−2
3 1,87 4 𝑥 10−2
∑ 5,49 15,4 𝑥 10−4
5,49
𝑡 = = 1,83 𝑠
3
15,4 𝑥 10−4
∆𝑡 = √
3(3 − 1)
15,4 𝑥 10−4
=√
6
= 0,0160 𝑠
NO t (𝑡 − 𝑡 )2
1 1,91 4 𝑥 10−1
2 1,96 9 𝑥 10−4
3 1,93 1
∑ 5,80 14 𝑥 10−4
5,80
𝑡 = = 1,93 𝑠
3
14 𝑥 10−4
∆𝑡 = √
3(3 − 1)
14 𝑥 10−4
=√
6
= 0,0152 𝑠
15
Sri Mulyani
200110190060
Percobaan II
NO t (𝑡 − 𝑡 )2
1 1,93 1 𝑥 10−4
2 1,92 4 𝑥 10−1
3 1,99 25 𝑥 10−3
∑ 5,84 30 𝑥 10−4
5,84
𝑡 = = 1,94 𝑠
3
30 𝑥 10−4
∆𝑡 = √
3(3 − 1)
30 𝑥 10−4
=√
6
= 0,0223 𝑠
NO t (𝑡 − 𝑡 )2
1 1,99 8 𝑥 10−2
2 2,08 25 𝑥 10−3
3 2,02 2 𝑥 10−2
∑ 6,09 34 𝑥 10−4
6,09
𝑡 = = 2,03 𝑠
3
16
Sri Mulyani
200110190060
14 𝑥 10−4
∆𝑡 = √
3(3 − 1)
14 𝑥 10−4
=√
6
= 0,0152 𝑠
NO t (𝑡 − 𝑡 )2
1 2,11 1
2 2,08 6 𝑥 10−2
3 2,14 9 𝑥 10−4
∑ 6,33 16 𝑥 10−4
6,33
𝑡 = = 2,11 𝑠
3
16 𝑥 10−4
∆𝑡 = √
3(3 − 1)
16 𝑥 10−4
=√
6
= 1,6 𝑥 10−3 𝑠
NO t (𝑡 − 𝑡 )2
1 2,27 1 𝑥 10−4
2 2,23 6 𝑥 10−2
3 2,30 4 𝑥 10−2
17
Sri Mulyani
200110190060
∑ 6,80 11 𝑥 10−4
6,80
𝑡 = = 2,26 𝑠
3
11 𝑥 10−4
∆𝑡 = √
3(3 − 1)
11 𝑥 10−4
=√
6
= 0,0135 𝑠
NO t (𝑡 − 𝑡 )2
1 2,30 1 𝑥 10−4
2 2,27 4 𝑥 10−1
3 2,31 4 𝑥 10−4
∑ 6,88 9 𝑥 10−4
6,88
𝑡 = = 2,29 𝑠
3
9 𝑥 10−4
∆𝑡 = √
3(3 − 1)
9 𝑥 10−4
=√
6
= 0,0122 𝑠
18
Sri Mulyani
200110190060
𝑣𝑙𝑖𝑡 = 𝑎𝑙𝑖𝑡 . 𝑡
A. Untuk AB 30 cm
𝑣𝑙𝑖𝑡 = (3,6848). (0,0152)
= 0,056 m/𝑠 2
B. Untuk AB 35 cm
𝑣𝑙𝑖𝑡 = (3,6848). (0,01 𝑥 10−2 )
= 0,036 𝑚/𝑠 2
C. Untuk AB 40 cm
𝑣𝑙𝑖𝑡 = (3,6848). (0,0141)
= 0,0519 𝑚/𝑠 2
D. Untuk AB 45 cm
𝑣𝑙𝑖𝑡 = (3,6848). (0,0160)
= 0,0589 𝑚/𝑠 2
E. Untuk AB 50 cm
𝑣𝑙𝑖𝑡 = (3,6848). (0,0152)
= 0,0560 𝑚/𝑠 2
F. Untuk BC 23 cm
𝑣𝑙𝑖𝑡 = (3,6848). (0,0223)
= 0,0821 𝑚/𝑠 2
G. Untuk BC 28 cm
𝑣𝑙𝑖𝑡 = (3,6848). (0,0152)
= 0,0560 𝑚/𝑠 2
H. Untuk BC 33 cm
19
Sri Mulyani
200110190060
𝑣𝑙𝑖𝑡 = (3,6848). (1,6 𝑥 10−3 )
= 5,89 𝑚/𝑠 2
I. Untuk BC 38 cm
𝑣𝑙𝑖𝑡 = (3,6848). (0,0135)
= 0,0497 𝑚/𝑠 2
J. Untuk BC 43 cm
𝑣𝑙𝑖𝑡 = (3,6848). (0,0122)
= 0,0449 𝑚/𝑠 2
Rumus:
𝑎ℎ𝑖 ± ∆𝑎ℎ𝑖𝑡
∑ 𝑎ℎ𝑖𝑡 ∑(𝑎ℎ𝑖 −𝑎ℎ𝑖𝑡 )2
𝑎ℎ𝑖𝑡 =
̅̅̅̅̅ ; ∆𝑎̅ = √
𝑁 𝑁 (𝑁−1)
∆𝐴𝐵 = 0,5 𝑐𝑚
Percobaan 1
Tabel 1. Percepatan
20
Sri Mulyani
200110190060
2𝑥 0,3
1. 𝑎ℎ𝑖 = (1,17)2
0,6
𝑎ℎ𝑖 = 1,369 = 0,438 m/s2
2𝑥 0,35
2. 𝑎ℎ𝑖 = (1,49)2
0,7
𝑎ℎ𝑖 = 2,22 = 0,315 m/s2
5x10−3 2 𝑥 10−2
∆𝑎ℎ𝑖𝑡 = ( + ) . 0,315
0,35 1,49
∆𝑎ℎ𝑖𝑡 = (0,014 + 0,013). 0,315
∆𝑎ℎ𝑖𝑡 = (0,027). 0,315
∆𝑎ℎ𝑖𝑡 = 0,009
2𝑥 0,4
3. 𝑎ℎ𝑖 = (1,69)2
0,8
𝑎ℎ𝑖 = 2,856 = 0,28 m/s2
21
Sri Mulyani
200110190060
2𝑥 0,45
4. 𝑎ℎ𝑖 = (1,83) 2
0,9
𝑎ℎ𝑖 = 3.3489 = 0,269 m/s2
2𝑥 0,5
5. 𝑎ℎ𝑖 = (1,93)2
1
𝑎ℎ𝑖 = 3,725 = 0,268 m/s2
NO. 𝑣 (𝑣 − 𝑣̅ )2
1 0,119 0,001
2 0,138 0,0003
3 0,156 4 x 10-6
4 0,168 0,0002
5 0,188 0,001
∑ 0,769 0,003
1,57
𝑎̅ =
5
22
Sri Mulyani
200110190060
𝑎̅ = 0,314
0,02
∆𝑎̅ = √
5(5 − 1)
0,02
∆𝑎̅ = √
5(5 − 1)
0,02
∆𝑎̅ = √ = 0,001
20
6. Percepat Grafik
AB 𝑡̅ 2
NO x Y Xy x2 y2
1 0,23 1,94 0,4462 0,0529 3,7636
2 0,28 2,03 0,5684 0,0784 4,1209
3 0,33 2,11 0,6963 0,1089 4,4521
4 0,38 2,26 0,8588 0,1444 5,1076
5 0,43 2,29 0,9847 0,1849 5,2441
∑ 1,65 10,63 3,5544 0,5695 22,6883
23
Sri Mulyani
200110190060
3,5
2,5
1,5
1
0,3 0,35 0,4 0,45 0,5
Rumus:
2 𝑁 ∑(𝑥𝑦)−∑ 𝑥 ∑ 𝑦
𝑎𝑔𝑟𝑎𝑓𝑖𝑘 = 𝑎𝑡 ; 𝑎𝑡 = 𝑁 ∑ 𝑥 2−(∑ 𝑥)2
5(5,6996) − (2)(13,5189)
𝑎𝑡 =
5(0,825) − (2)2
(28,498) − (27,0378)
𝑎𝑡 =
(4,125) − (4)
1,4602
𝑎𝑡 =
0,125
𝑎𝑡 = 11,6816
2
𝑎𝑔𝑟𝑎𝑓𝑖𝑘 =
11,6816
𝑎𝑔𝑟𝑎𝑓𝑖𝑘 = 0,1712 𝑚⁄𝑠 2
1
𝑣𝑔𝑟𝑎𝑓𝑖𝑘 =
1,86
𝑣𝑔𝑟𝑎𝑓𝑖𝑘 = 0,538 𝑚/𝑠
7. KSR dan KP
24
Sri Mulyani
200110190060
𝑎̅hit−𝑎 𝑎𝑔𝑟𝑎𝑓−𝑎
𝑙𝑖𝑡 𝑙𝑖𝑡
KSR = | |.100% ; KSR = | |.100%
𝑎𝑙𝑖𝑡 𝑎𝑙𝑖𝑡
𝑣̅hit−𝑣 𝑣𝑔𝑟𝑎𝑓−𝑣
𝑙𝑖𝑡 𝑙𝑖𝑡
KSR = | |.100% ; KSR = | |.100%
𝑣𝑙𝑖𝑡 𝑣𝑙𝑖𝑡
KP = 100% - KSR
0,314−0,797
A. KSR = | |.100%
0,797
−0,483
KSR = | 0,797 |.100%
𝑎𝑔𝑟𝑎𝑓−𝑎
𝑙𝑖𝑡
B. KSR = | |.100%
𝑎𝑙𝑖𝑡
0,1712−0,797
KSR = | |.100%
0,797
𝑣̅hit−𝑣
𝑙𝑖𝑡
C. KSR = | |.100%
𝑣𝑙𝑖𝑡
0,119−1,546
KSR = | |.100%
1,546
𝑣̅hit−𝑣
𝑙𝑖𝑡
D. KSR = | |.100%
𝑣𝑙𝑖𝑡
25
Sri Mulyani
200110190060
0,138−1,618
KSR = | |.100%
1,618
𝑣̅hit−𝑣
𝑙𝑖𝑡
E. KSR = | |.100%
𝑣𝑙𝑖𝑡
0,156−1,682
KSR = | |.100%
1,682
𝑣̅hit−𝑣
𝑙𝑖𝑡
F. KSR = | |.100%
𝑣𝑙𝑖𝑡
0,168−1,801
KSR = | |.100%
1,801
𝑣̅hit−𝑣
𝑙𝑖𝑡
G. KSR = | |.100%
𝑣𝑙𝑖𝑡
0,188−1,825
KSR = | |.100%
1,825
26
Sri Mulyani
200110190060
𝑣𝑔𝑟𝑎𝑓−𝑣
𝑙𝑖𝑡
H. KSR = | |.100%
𝑣𝑙𝑖𝑡
0,538 −1,546
KSR = | |.100%
1,546
𝑣𝑔𝑟𝑎𝑓−𝑣
𝑙𝑖𝑡
I. KSR = | |.100%
𝑣𝑙𝑖𝑡
0,538 −1,618
KSR = | |.100%
1,618
𝑣𝑔𝑟𝑎𝑓−𝑣
𝑙𝑖𝑡
J. KSR = | |.100%
𝑣𝑙𝑖𝑡
0,538 −1,682
KSR = | |.100%
1,682
𝑣𝑔𝑟𝑎𝑓−𝑣
𝑙𝑖𝑡
K. KSR = | |.100%
𝑣𝑙𝑖𝑡
0,538 −1,801
KSR = | |.100%
1,801
27
Sri Mulyani
200110190060
𝑣𝑔𝑟𝑎𝑓−𝑣
𝑙𝑖𝑡
L. KSR = | |.100%
𝑣𝑙𝑖𝑡
0,538 −1,825
KSR = | |.100%
1,825
3.3 Analisa
Pada percobaan ini praktikan dapat mengukur data yang disajikan yaitu
massa beban dan waktu yang ditempuh dengan variasi jarak dengan beberapa kali
pengulangan guna menghindari kesalahan dalam pengukuran. Pada percobaan ini
memerlukan alat – alat yaitu pesawat atwood, neraca ohauss, tali penggantung
beban, dan stopwatch. Dalam percobaan ini menggukan dua buah beban silinder
dan dua buah plat alumunium. Selanjutnya praktikan menghitung massa tiap beban
menggunakan neraca ohauss.
Setelah melakukan perhitungan massa. praktikan merakit pesawat atwood
dengan menggantungkan dua buah beban pada ujung seutas tali dengan massa m1
dan M2 (m2 + mb) setelah itu pasangkan tali pada katrol. Dalam melakukan
percobaan beban yang lebih berat diangkat lebih tinggi dibanding beban yang
ringan sehingga ketika beban yang ringan dilepaskan beban yang berat akan
memiliki percepatan.
Pada percobaan I mengukur waktu yang diperlukan untuk mencapai
penjepit dengan jarak yang berbeda dan pada percobaan II mengukur waktu yang
diperlukan untuk mencapai penjepit 2 dan waktu dihitung dari penjepit 1 dengan
jarak 60cm. Kesulitan saat melakukan percobaan ini adalah sulitnya beban untuk
mencapai penjepit 2 dengan melalui penjepit 1.
Data yang kita dapat dalam percobaan ini ialah massa dari beban silinder
dengan massa yang bervariatif yaitu (70,30-71,16) gram. Setelah melakukan
28
Sri Mulyani
200110190060
pengolahan data dapat diperoleh nilai kecepatan dan percepatan yang dilihat
keakuratannya melalui KSR dan KP. Percepatan hitungan memiliki KSR 77,666%.
Nilai KSR menunjukkan keakuratan pengukuran sehingga semakin besar KSRnya
maka Semakin besar kesalahan dalam pengukurannya. Kesalahan dalam percobaan
ini dapat dipengaruhi oleh percobaan yang kurang teliti, pencatatan waktu yang
kurang akurat, posisi katrol tidak stabil, beban bergerak sehingga posisi berubah,
adany agya gesekan, dorongan angina dan tekanan udara.
Aplikasi dalam bidang peternakan, yaitu:
1. Penggunaan katrol dalam pengangkutan air untuk ternak dari dalam sumur.
2. Katrol untuk memudahkan pengangkutan atau pemindahan pakan ternak
dalam jumlah besar.
3. Untuk memindahkan sapi atau mengangkut dari atau kedalam truk
pengangkut jika lahan terbatas/ sempit.
29
Sri Mulyani
200110190060
BAB IV
KESIMPULAN
4.1 Kesimpulan
30
Sri Mulyani
200110190060
DAFTAR PUSTAKA
31
Sri Mulyani
200110190060
LAMPIRAN
32
Sri Mulyani
200110190060
33
Sri Mulyani
200110190060
PESAWAT ATWOOD
(M-2)
Percobaan I
Tabel 1. Pengukuran massa benda Tabel 2. Pengukuran waktu tempuh benda
untuk variasi jarak AB
Massa (gram) Waktu Jarak AB (cm)
No No
m1 m2 mb (s) 30 35 40 45 50
1 1 t1
2 2 t2
3 3 t3
m t
Percobaan II
Tabel 3. Pengukuran waktu tempuh benda untuk berbagai jarak BC
Jarak AB Waktu Jarak BC (cm)
No
(cm) (s) 23 28 33 38 43
1 t1
2 60 t2
3 t3
Keterangan :
m1 = massa beban silinder 1
m2 = massa beban silinder 2
mb = massa beban piringan
m = massa beban rata-rata
t = Waktu
= waktu rata-rata
t
34
Sri Mulyani
200110190060
Jatinangor, ……………….
Mengetahui Asisten
35