Anda di halaman 1dari 12

Laporan Praktikum Fisika Atom dan Inti

P2 : RASIO GIROMAGNETIK (e/m)

Dibuat oleh :
Viola Fajrin
M0219088

Universitas Sebelas Maret Surakarta


Fakultas Matematika dan Ilmu Pengetahuan Alam
Prodi Fisika
2021
I. Judul
Hubungan medan magnet terhadap lintasan gerak elektron dalam rasio
giromagnetik.

II. Tujuan
1. Mempelajari lintasan gerak elektron akibat pengaruh medan magnet.
2. Menghitung nilai e/m dari elektron.

III. Dasar teori


Prinsip kerja dari percobaan rasio giromagnetik adalah memanfaatkan
penembak elektron untuk menembakkan elektron ke dalam tabung vakum.
Lintasan dari elektron tersebut yang sebelumnya merupakan garis lurus, lintasan
berubah menjadi lingkaran karena medan magnet yang ditimbulkan oleh
kumparan Helmholtz yang diberikan kuat arus listrik. Diameter berkas lintasan
elektron inilah yang akan diukur menggunakan penggaris yang kemudian
ditentukan jari – jarinya dan rasio giromagnetik e/m dapat ditentukan (Supriyadi,
2000).
Pada tahun 1897 Thomson berhasil mengungkapkan model struktur atom
dengan menggunakan tabung sinar katoda. Pada eksperimen tersebut, Thomson
berhasil menghitung perbandingan antara muatan elektron dan massa sebuah
elektron (e/m) sebesar 1,76 x 1011 C/Kg (Jumini, 2014). Eksperimen Thomson
memiliki prinsip kerja yaitu ketika filamen panas maka katoda akan melepaskan
elektron-elektron, proses ini disebut emisi termionik. Ketika diberikan beda
potensial maka elektron-elektron bergerak dipercepat menuju anoda. Elektron
dengan masa m dan muatan e, setelah dipercepat dengan beda potensial Va akan
bergerak dengan kecepatan sebesar V sehingga energi potensial diubah menjadi
energi kinetik sebesar (Patty dkk, 2015):
1 2
m v =e V a
2
e v2
=
m 2Va

Jika elektron bergerak dengan kecepatan v pada medan magnet B , maka


elektron akan mengalami gaya Lorentz sehingga elektron bergerak melingkar
dengan gaya sentripetal, maka (Patty dkk, 2015):
F L =Bev
2
mv
=Bev
r
e
v= Br
m

digabungkan dengan persamaan awal

e 2Va
=
m B2 r 2

IV. Metodologi
1. Alat dan bahan
1.1 Seperangkat tabung 1.2 Power supply (1 buah),
thompson phywe (1 set), sebagai sumber arus listrik.
sebagai alat percobaan.

Gambar 2. Power supply


Gambar 1. Seperangkat tabung thompson phywe

1.3 Amperemeter (1 buah), 1.4 Voltmeter (1 buah),


sebagai pengukur arus. sebagai pengukur
tegangan.

Gambar 3. Amperemeter
Gambar 4. Voltmeter
1.5 Kabel penghubung (secukupnya), sebagai penghubung komponen satu
dengan lainnya.

Gambar 5. Kabel penghubung

2. Rangkain alat

Gambar 6. Rancangan rangkaian alat

Gambar 7. Rangkaian alat

3. Cara kerja

Rangkaian alat disiapkan

Tegangan dipercepat hingga terlihat


warna biru pada tabung (±200V)
Saat V konstan (260 V), arus divariasi mulai
0.780 A (kelipatan 0,040 A)

Diukur besar diameter lintasan elektron (d)

Saat arus konstan (0,900 A), tegangan divariasi


4. Metode Grafik
a. Pada I (arus) tetapmulai 200 V (kelipatan 20V)

Diukur besar diameter lintasan elektron (d)

Catat dan hitung data yang diperoleh


b. Pada V (tegangan) tetap

V. Data Percobaan
Tabel 1. Perhitungan e/m ketika tegangan konstan
PERHITUNGAN V KONSTAN v (volt) = 260
C= 0,00417
r^2 (B.r)^2 2v
I (A) v (volt) B (T) B^2 (T^2) d(m) r(m)
(m^2) ((Tm)^2) (volt)
1,05794E- 0,00302 3,20027E-
0,78 260 0,003253 0,11 0,055 520
05 5 08
1,16923E- 0,00291 3,40947E-
0,82 260 0,003419 0,108 0,054 520
05 6 08
1,28608E- 0,00275 3,54477E-
0,86 260 0,003586 0,105 0,0525 520
05 6 08
1,4085E- 3,59203E-
0,9 260 0,003753 0,101 0,0505 0,00255 520
05 08
1,53648E- 0,00235 3,61419E-
0,94 260 0,00392 0,097 0,0485 520
05 2 08
1,67003E- 0,00220
0,98 260 0,004087 0,094 0,047 3,6891E-08 520
05 9
1,80914E- 0,00211 3,82814E-
1,02 260 0,004253 0,092 0,046 520
05 6 08
1,95382E- 0,00193 3,78259E-
1,06 260 0,00442 0,088 0,044 520
05 6 08
(e/m -
e/m e/m - (e/m)' e/m
(e/m)')^2
14557547611,2539 ±
16248626255 1691078644 2,85975E+18
931670060,077354
15251621164 694073553 4,81738E+17
14669513948 111966336,5 1,25365E+16
14476496130 -81051481,46 6,56934E+15
14387722381 -169825230 2,88406E+16
14095593491 -461954120,5 2,13402E+17
13583610713 -973936898,7 9,48553E+17
13747196808 -810350802,8 6,56668E+17
Σ e/m 1,1646E+11 Σ(e/m - (e/m)')^2 5,20805E+18
(e/m)' 14557547611 ((e/m - (e/m)')^2)' 6,51007E+17
Δe/m 931670060,1

Tabel 2. Perhitungan e/m ketika arus konstan


PERHITUNGAN I KONSTAN I (A) = 0,9
0,0041
  C=
7
I r^2 (B.r)^2 2v
v (volt) B (T) B^2 (T^2) d(m) r(m)
(A) (m^2) ((Tm)^2) (volt)
0,00202
0,9 200 0,003753 1,4085E-05 0,09 0,045 2,85221E-08 400
5
0,046 0,00216
0,9 220 0,003753 1,4085E-05 0,093 3,04553E-08 440
5 2
0,047 0,00225
0,9 240 0,003753 1,4085E-05 0,095 3,17793E-08 480
5 6
0,00240
0,9 260 0,003753 1,4085E-05 0,098 0,049 3,38181E-08 520
1
0,00260
0,9 280 0,003753 1,4085E-05 0,102 0,051 3,66351E-08 560
1
0,052 0,00275
0,9 300 0,003753 1,4085E-05 0,105 3,88218E-08 600
5 6
0,00291
0,9 320 0,003753 1,4085E-05 0,108 0,054 4,10719E-08 640
6
0,00302
0,9 340 0,003753 1,4085E-05 0,11 0,055 4,26072E-08 680
5
(e/m -
e/m e/m - (e/m)' e/m
(e/m)')^2
1402419155 15154431338,6714 ±
-1130239789 1,27744E+18
0 679292424,316861
1444739816
-707033176 4,99896E+17
3
1510417084
-50260494,94 2,52612E+15
4
1537637828
221946943,3 4,92604E+16
2
1528588352
131452184,5 1,72797E+16
3
1545523150
300800165,3 9,04807E+16
4
1558243505
428003716,7 1,83187E+17
5
1595976178
805330449,9 6,48557E+17
9
Σ e/m 1,21235E+11 Σ(e/m - (e/m)')^2 2,76863E+18
1515443133
(e/m)' ((e/m - (e/m)')^2)' 3,46079E+17
9
Δe/m 679292424,3

VI. Hasil dan Pembahasan


Prinsip kerja dari percobaan ini yaitu dengan memanfaatkan penembak
elektron (sinar katoda) kedalam vakum yang akan menyebabkan elektron
bergerak dalam lintasan garis lurus. Lintasan dari elektron tersebut yang
sebelumnya merupakan garis lurus, lintasan berubah menjadi lingkaran karena
medan magnet yang ditimbulkan oleh kumparan Helmholtz yang diberikan kuat
arus listrik. Diameter berkas lintasan elektron inilah yang akan diukur
menggunakan penggaris yang kemudian ditentukan jari – jarinya dan rasio
giromagnetik e/m dapat ditentukan (Supriyadi, 2000). Gas yang digunakan dalam
percobaan ini adalah gas helium yang menyebabkan munculnya sinar berwarna
kebiru-biruan. Warna kebiruan ini dapat terlihat akibat adanya perubahan
panjang gelombang yang dicapai oleh elektron valensi He ketika bertumbukan
dengan elektron pada katoda.
Pada percobaan pertama, dilakukan dengan V konstan yaitu sebesar 260
volt dan I divariasikan dengan kenaikan 0,040 ampere. Berdasarkan data
eksperimen pada tabel 1, dibuat grafik hubungan antara jari-jari lintasan elektron
dengan medan magnet. Karena yang divariasi adalah I, maka medan magnet yang
dihasilkan oleh kumparan sebagai variabel bebas dan kuadrat jari-jari lintasan
elektron sebagai variabel terikatnya. Grafik yang diperoleh pada percobaan
pertama adalah sebagai berikut

Gambar 8. Grafik hubungan r^2 dengan 1/B^2 saat tegangan konstan

Berdasarkan data eksperimen pada tabel 1 didapatkan nilai diameter


lintasan elektron yang berbanding terbalik dengan kenaikan arus I. Ketika arus
semakin besar diameter lintasan elektron semakin kecil (I ~ 1/d). Kemudian dari
grafik pada gambar 8 dapat diketahui bahwa nilai (1/B²) sebanding dengan
kenaikan jari-jari lintasan elektron (r²). Ketika nilai 1/B² semakin besar, maka
jari-jari lintasan elektron semakin besar (r² ~ 1/B²). Dari grafik hubungan r²
dengan 1/B² saat V konstan didapat gradien sebesar 2,58 x 10 -8. Hasil dari
gradien tersebut digunakan untuk menentukan nilai e/m melalui metode grafik
sehingga diperoleh e/m sebesar 2,01 x 1010 C/kg, e/m dengan perhitungan manual
(excel) 1,45 x 1010 C/kg dengan ketidakpastian (1,45 ± 0,09) x 1010 C/kg.
Pada percobaan kedua dilakukan dengan konstan yaitu sebesar 0,9 A dan V
divariasikan dengan kenaikan 20 V. Berdasarkan data eksperimen pada tabel 2
dibuat grafik hubungan antara jari-jari lintasan elektron sebagai variabel terikat
dan tegangan sebagai variabel bebas. Grafik yang diperoleh pada percobaan
kedua adalah sebagai berikut
Gambar 9. Grafikm hubungan r^2 dengan v saat arus konstan

Berdasarkan data eksperimen pada tabel 2 didapatkan nilai diameter


lintasan elektron yang sebanding dengan kenaikan tegangan. Hal ini juga
didapatkan pada grafik ketika jari-jari lintasan elektron semakin besar, tegangan
yang digunakan juga semakin besar (r² ~ V). Dari grafik hubungan r² dengan V
tersebut didapatkan nilai gradien sebesar 7,42 x 10 8. Hasil dari gradien tersebut
digunakan untuk menentukan nilai e/m melalui metode grafik sehingga diperoleh
e/m sebesar 1,91 x 1010 C/kg dan melalui perhitungan manual (excel) sebesar
1,51 x 1010 C/kg dengan ketidakpastian (1,51 ± 0,06) x 10 10 C/kg. Nilai B pada
saat konstan adalah 0,0037 T.
Berdasarkan literatur nilai perbandingan e/m yaitu sebesar 1,76 x 10¹¹ C/kg
(Jumini, 2014). Hasil perbandingan yang diperoleh pada percobaan ini memiliki
nilai yang sangat berbeda pada nilai literatur. Perbedaan nilai e/m tersebut
disebabkan oleh kesalahan selama percobaan seperti kurang tepatnya pembacaan
nilai tegangan pada multimeter, kesalahan saat mengukur diameter lintasan
elektron, kesalahan saat melakukan perhitungan, dan kesalahan dalam pembuatan
grafik.
VII. Kesimpulan
1. Lintasan gerak elektron yang terbentuk akibat pengaruh medan magnet
adalah lingkaran. Hal ini disebabkan oleh kumparan helmholtz yang
menghasilkan medan magnet yang tegak lurus terhadap kecepatan elektron
sehingga elektron bergerak pada lintasan melingkar (gaya medan magnet =
gaya sentripetal).
2. Nilai e/m dari elektron yang didapatkan saat V konstan dengan perhitungan
manual sebesar 1,45 x 1010 C/kg dengan ketidakpastian (1,45 ± 0,09) x 1010
C/kg dan dengan perhitungan grafik sebesar 2,01 x 1010 C/kg sedangkan nilai
yang didapatkan saat I konstan pada perhitungan manual sebesar 1,51 x 1010
C/kg dengan ketidakpastian (1,51 ± 0,06) x 10 10 C/kg dan dengan
perhitungan grafik sebesar 1,91 x 1010 C/kg.

VIII. Daftar Pustaka


Jumini, S. (2014). Elektron Bertasbih. Jurnal Penelitian dan Pengabdian
Kepada Masyarakat UNSIQ, 1(3), 243-248.
Patty, E. N., Waluyo, E., & Jacobus, L. (2015). Pengukuran E/m Elektron
Menggunakan Tabung Televisi (TV) dan Kumparan Helmholtz. Jurnal
Penelitian Pendidikan IPA, 1(1), 148-165.
Supriyadi. 2000. Konsep Dasar Fisika Modern. Yogyakarta : UNY

IX. Lampiran Perhitungan Grafik

Anda mungkin juga menyukai