PESAWAT ATWOOD
(M-2)
PESAWAT ATWOOD
M-2
KOLOM NILAI
___________________________
NPM.
ABSTRAK
Dalam kehidupan sehari-hari, katrol adalah pesawat sederhana yang berfungsi
untuk memudahkan pekerjaan manusia dalam menarik atau mengangkat suatu benda
dengan menggunakan roda atau poros serta ujung tali yang dikatikan ke benda yang akan
diangkat sementara ujung tali lain ditarik oleh kuasa sehingga roda katrol akan berputar.
Di dalam ilmu fisika, tujuan diadakan percobaan yang menggunkan sistem katrol ini
adalah untuk mengetahui ada gerak apa saja yang bekerja di dalam sebuah sistem katrol.
Katrol yang digunakan dalam percobaan ini adalah pesawat atwood. Sistem kerja pesawat
atwood adalah dengan mengaitkan ujung tali pada dua buah massa dengan mengukur
massanya terlebih dahulu dengan neraca ohauss. Tujuan dari percobaan ini adalah untuk
mengetahui gerak benda secara GLBB dan gerak benda secara GLB. Untuk mengetahui
gerak GLBB dan GLB dilakukan dua percobaan berbeda. Untuk mengetahui GLBB dua
massa yang dijadikan objek percobaan berbeda dengan menambahkan piringan
alumunium, sedangkan untuk mengetahui GLB dua massa yang dijadikan objek
percobaan massanya sama.
Kata kunci:
- Gerak lurus berubah beraturan, Gerak lurus beraturan
BAB I
PENDAHULUAN
METODE PENELITIAN
- Percobaan II :
1. Siapkan percobaan seperti prosedur 2 dan 3 pada percobaan I. Buat jarak
AB 50 cm dan atur penyangga silinder di titik C sehingga BC = 23 cm.
2. Bebaskan silinder m1 dari penjepit. Tepat pada saat piringan beban mb
tersangkut pada penyangkut beban B, hidupkan stopwatch. Silinder m2
akan terus melanjutkan geraknya ke titik C dengan kecepatan yang bisa
dikatakan konstan.
3. Tepat pada saat m2 mencapai titik C, matikan stopwatch. Catat waktu yang
ditunjukkan oleh stopwatch. Lakukan percobaan sebanyak tiga kali
4. Ulangi prosedur 1 – 3 untuk jarak BC sama dengan 23 cm, 33 cm, 43 cm).
BAB III
Massa (gram)
No (i)
m1 (i) m2 (i) mb (i)
1 70.34 71.13 13.15
2 70.33 71.13 13.15
3 70.33 71.13 13.15
Jumlah 211.00 213.39 39.45
Catatan :
Nilai ketidakpastiannya 0.005 gram
Catatan :
Nilai ketidakpastiannya 0.05 sekon
̅̅̅̅̅ 2 2
̅̅̅̅ = √∑(𝑚1−𝑚1𝑖 ) = √∑(70.33−𝑚1𝑖 ) = 1.67gram
∆𝑚1 𝑁(𝑁−1) 3(3−1)
∑𝑚 213.39
̅̅̅̅
𝑚2 = 𝑁 = 3 = 71.13
̅̅̅̅̅ 2 2
̅̅̅̅ = √∑(𝑚2−𝑚2𝑖 ) = √∑(71.13−𝑚2𝑖 ) = 0 gram
∆𝑚2 𝑁(𝑁−1) 3(3−1)
∑(𝑡̅−𝑡 )2 ∑(1.29−𝑡𝑖 )2
∆𝑡̅ = √ 𝑁(𝑁−1)
𝑖
= √ = 0.00315 𝑠𝑒𝑘𝑜𝑛
3(3−1)
Jarak 35 cm
∑𝑡 5.15
𝑡̅ = 𝑁 = 3 = 1.72 𝑠𝑒𝑘𝑜𝑛
∑(𝑡̅−𝑡𝑖 )2 ∑(1.72−𝑡𝑖 )2
∆𝑡̅ = √ = √ = 0.00302 𝑠𝑒𝑘𝑜𝑛
𝑁(𝑁−1) 3(3−1)
Jarak 40 cm
∑𝑡 4.41
𝑡̅ = 𝑁 = 3 = 1.47 𝑠𝑒𝑘𝑜𝑛
∑(𝑡̅−𝑡 )2 ∑(1.47−𝑡𝑖 )2
∆𝑡̅ = √ 𝑁(𝑁−1)
𝑖
= √ = 0.0003 𝑠𝑒𝑘𝑜𝑛
3(3−1)
Jarak 45 cm
∑𝑡 4.88
𝑡̅ = 𝑁 = 3 = 1.63 𝑠𝑒𝑘𝑜𝑛
∑(𝑡̅−𝑡 )2 ∑(1.63−𝑡𝑖 )2
∆𝑡̅ = √ 𝑁(𝑁−1)
𝑖
= √ = 0.000017 𝑠𝑒𝑘𝑜𝑛
3(3−1)
Jarak 50 cm
∑𝑡 5.04
𝑡̅ = 𝑁 = 3 = 1.68 𝑠𝑒𝑘𝑜𝑛
∑(𝑡̅−𝑡 )2 ∑(1.68−𝑡𝑖 )2
∆𝑡̅ = √ 𝑁(𝑁−1)
𝑖
= √ = 0.0013 𝑠𝑒𝑘𝑜𝑛
3(3−1)
Percobaan ke-2 :
Jarak 23 cm
∑𝑡 1.06
𝑡̅ = 𝑁 = 3 = 0.35 𝑠𝑒𝑘𝑜𝑛
∑(𝑡̅−𝑡 )2 ∑(1.06−𝑡𝑖 )2
∆𝑡̅ = √ 𝑁(𝑁−1)
𝑖
= √ 3(3−1)
= 0.00018 𝑠𝑒𝑘𝑜𝑛
Jarak 33 cm
∑𝑡 1.5
𝑡̅ = 𝑁 = 3 = 0.5 𝑠𝑒𝑘𝑜𝑛
∑(𝑡̅−𝑡𝑖 )2 ∑(0.5−𝑡𝑖 )2
∆𝑡̅ = √ = √ = 0.0012 𝑠𝑒𝑘𝑜𝑛
𝑁(𝑁−1) 3(3−1)
Jarak 43 cm
∑𝑡 1.83
𝑡̅ = 𝑁 = 3 = 0.61 𝑠𝑒𝑘𝑜𝑛
∑(𝑡̅−𝑡 )2 ∑(0.61−𝑡𝑖 )2
∆𝑡̅ = √ 𝑁(𝑁−1)
𝑖
= √ = 0.00053 𝑠𝑒𝑘𝑜𝑛
3(3−1)
Jarak 35 cm
2 . 𝐴𝐵 2 . 35
𝑎ℎ𝑖𝑡 = = = 23.65 𝑐𝑚/𝑠 2
𝑡̅ 2 2.96
Jarak 40 cm
2 . 𝐴𝐵 2 . 40
𝑎ℎ𝑖𝑡 = = = 37.04 𝑐𝑚/𝑠 2
𝑡̅ 2 2.16
Jarak 45 cm
2 . 𝐴𝐵 2 . 45
𝑎ℎ𝑖𝑡 = = = 33.83 𝑐𝑚/𝑠 2
𝑡̅ 2 2.66
Jarak 50 cm
2 . 𝐴𝐵 2 . 50
𝑎ℎ𝑖𝑡 = = = 35.46 𝑐𝑚/𝑠 2
𝑡̅ 2 2.82
grafik t ^̅ 2 terhadap AB
30.00
25.00
20.00
sumbu-y
15.00
y = 0.3659x + 7.3805 garis lurus
10.00 R² = 0.3629
Linear (garis lurus)
5.00
0.00
0 10 20 30 40 50 60
sumbu-x
Jarak 23 cm
𝐵𝐶 23
𝑣ℎ𝑖𝑡 = = 0.35 = 65.71 𝑐𝑚/𝑠
𝑡̅
Jarak 33 cm
𝐵𝐶 33
𝑣ℎ𝑖𝑡 = = 0.5 = 66.00 𝑐𝑚/𝑠
𝑡̅
Jarak 23 cm
𝐵𝐶 43
𝑣ℎ𝑖𝑡 = = 0.61 = 70.49 𝑐𝑚/𝑠
𝑡̅
TABEL AB DAN t ̅
NO BC t̅
1 23 0.35
2 33 0.50
3 43 0.61
Grafik
0.70
y = 0.013x + 0.0577
0.60
R² = 0.9922
0.50
Sumbu-y
0.40
0.30 Series1
0.10
0.00
0 10 20 30 40 50
Sumbu-x
i. KSR & KP
Pada praktikum kali ini saya mencoba membuktikan hukum 1 dan 2 newton
tentang gerak, yang mana memanfaatkan prinsip pesawat atwood. Dalam percobaan kali
ini saya menggunakan 2 kali percobaan yaitu percobaan 1 yang ingin melihat GLBB
(gerak lurus berubah beraturan), dan percobaan 2 yang ingin membuktikan GLB (gerak
lurus beraturan).
Yang menjadi penentu gerak disini adalah gaya berat benda maka Langkah
pertama yang saya lakukan adalah mengukur massa benda m1, m2 dan mb. Namun yang
menjadi masalah pada mass aini adalah massa m1 dan m2 tidak sama.
Yang mana untuk menghasilkan GLB pada percobaan kedua maka gaya netto
haruslah nol, tetapi gaya netto pada sistem pesawat atwood hanya akan nol, jika besar
massa antara massa benda kiri dan massa benda kanan sama. Namun terdapat perbedaan
massa antara yang kiri dan yang kanan sebesar 1.10 gram, yang mana akan menghasilkan
perbedaan gaya berat antara yang kiri dan kanan. Setiap gaya netto bukan nol maka aka
nada yang Namanya percepatan, namun yang menjadi syarat terjadi GLB kalau
percepatan sama dengan nol
Pada percobaan yang pertama saya ingin membuktikan GLBB pada gerak benda,
seperti yang sudah kita ketahui kalau misalnya perbedaan GLBB dan GLB terletak pada
ada atau tidaknya percepatan, maka yang ingin saya hitung pada percobaan pertama
adalah percepatan benda. Dari data yang dimiliki dan kemudian diolah bisa dilihat nilai
percepatan literaturnya adalah 88.42 cm/s2 , namun pada percepatan hitung nilai yang
didapat sangatlah jauh berbeda dengan nilai percepatan literaturnya, yang paling
mendekati adalah 37.04 cm/s2 , berarti ini menunjukan ada gaya yang melawan arah gerak
benda.
Pada percobaan pertama banyak sekali kesalahan yang dilakukan seperti alat
pesawat atwood yang posisinya miring yang mana ini akan berpengaruh pada gaya berat
benda. Kesalahan lainnya juga Ketika menggunakan stopwatch, yang mana waktu start
dan stop sangat tidak presisi. dan yang paling mempengaruhi nilai percepatan literatur
dan percepatan hitung adalah kondisi katrol yang digunakan, karena sudah macet yang
mana gaya gesek antara katrol dengan torsinya sangat besar,
Seperti yang kita ketahui bahwa gaya gesek itu berlawanan arah dengan gerak
dominan benda, kalau benda ke kiri maka gaya gesek arahnya ke kanan, dan begitupun
sebaliknya. Bisa dilihat untuka KSR percepatan adalah 62.42%, nilai yang sangat besar
untuk KSR, ini bisa terjadi karena faktor pengukuran yang masih manual, dan kondisi
alat yang tidak memungkinkan untuk dipakai.
Pada percobaan kedua saya ingin mengetahui nilai kecepatan benda, kenapa
kecepatan diambil pada percobaan kedua?, karena kecepatan pada percobaan kedua
konstan, namun kenyataan kecepatannya tidak konstan karena massa m1 dan m2 tidak
sama. Yang mana sesuai hukum newton yang ke-2, “benda yang awalnya bergerak akan
terus bergerak dengan kecepatan konstan kalau gaya netto-nya sama dengan nol.
Namun massa m1 dan m2 pada percobaan kali ini tidaklah sama, setelah diukur
secara berulang selama 3 kali, sehingga dapat disimpulkan bahwa massa m1 dan m2
tidaklah sama. Bisa dilihat dari hasil KSR untuk kecepatan sangatlah besar, bahkan
sampai nilai 117.84%.
BAB IV
KESIMPULAN
- Pada praktikum kali ini kurang berhasil dalam menentukan percepatan katrol
- Pada praktikum ini juga kurang berhasil dalam menentukan kecepatan katrol
- Namun dengan metode pesawat atwood bisa lebih memberi pemahaman kepada
mahasiswa tentang konsep hukum newton 1 dan hukum newton 2
DAFTAR PUSTAKA