Anda di halaman 1dari 17

LAPORAN AKHIR

PRAKTIKUM FISIKA DASAR

PESAWAT ATWOOD
(M-2)

Nama : Aldi Firmansyah


NPM : 140310220038
Partner : Galuh, Bunga, Shabrina, Dina, Shafira,
Diinar, Deviena, Asti, Julia
NPM : 21, 73, 03, 55, 09, 42, 51, 58, 35
Fakultas / Departemen : Matematika dan Ilmu Pengetahuan Alam / Fisika
Kelas / Kelompok :A/4
Tanggal : 29 September 2022
Hari / Jam : Kamis / 11:30
Nama Asisten : Syifa Isfandiari

LABORATORIUM FISIKA DASAR


PUSAT PELAYANAN BASIC SCIENCE
FAKULTAS MATEMATIKA DAN ILMU PENGETAHUAN ALAM
UNIVERSITAS PADJADJARAN
2022
LEMBAR PENGESAHAN

LAPORAN AKHIR PRAKTIKUM FISIKA DASAR

PESAWAT ATWOOD

M-2

NAMA : Aldi Firmansyah


NPM : 140310220038
PARTNER : Galuh, Bunga, Shabrina, Dina, Shafira,
Diinar, Deviena, Asti, Julia
NPM : 21, 73, 03, 55, 09, 42, 51, 58, 35
DEPARTEMEN/FAKULTAS : Fisika/Matematika dan Ilmu Pengetahuan
Alam
JADWAL PRAKTIKUM : Kamis, 29 September 2022

KOLOM NILAI

Speaken Lap. Pendahuluan Praktikum Lap. Akhir

Jatinangor, 29 September 2022


Asisten

___________________________
NPM.
ABSTRAK
Dalam kehidupan sehari-hari, katrol adalah pesawat sederhana yang berfungsi
untuk memudahkan pekerjaan manusia dalam menarik atau mengangkat suatu benda
dengan menggunakan roda atau poros serta ujung tali yang dikatikan ke benda yang akan
diangkat sementara ujung tali lain ditarik oleh kuasa sehingga roda katrol akan berputar.
Di dalam ilmu fisika, tujuan diadakan percobaan yang menggunkan sistem katrol ini
adalah untuk mengetahui ada gerak apa saja yang bekerja di dalam sebuah sistem katrol.
Katrol yang digunakan dalam percobaan ini adalah pesawat atwood. Sistem kerja pesawat
atwood adalah dengan mengaitkan ujung tali pada dua buah massa dengan mengukur
massanya terlebih dahulu dengan neraca ohauss. Tujuan dari percobaan ini adalah untuk
mengetahui gerak benda secara GLBB dan gerak benda secara GLB. Untuk mengetahui
gerak GLBB dan GLB dilakukan dua percobaan berbeda. Untuk mengetahui GLBB dua
massa yang dijadikan objek percobaan berbeda dengan menambahkan piringan
alumunium, sedangkan untuk mengetahui GLB dua massa yang dijadikan objek
percobaan massanya sama.

Kata kunci:
- Gerak lurus berubah beraturan, Gerak lurus beraturan
BAB I
PENDAHULUAN

1.1. Latar Belakang


Pembelajaran fisika akan lebih mudah untuk dimengerti apabila ada alat-alat
peraga yang bisa menujang pemahaman. Sehingga diharapkan ilmu yang dipelajari
akan mudah untuk difahami. Menurut Azar (2011), penyampaian materi tidak cukup
dijelaskan dengan ucapan saja. Namun diperlukan pula alat peraga atau media
pembelajaran agar pelajar dapat memahami materi tersebut lebih jauh dan tujuan
kegiatan pembelajaran dengan baik. Dalam pelajaran fisika terdapat banyak media
percobaan yang bisa dijadikan pemodelan.
Pesawat atwood adalah seperangkat alat yang digunakan untuk membuktikan
hukum newton II. Alat ini diciptakan oleh seorang fisikawan George Atwood dari
inggris, pada tahun 1784. Pesawat atwood pada dasarnya terdiri dari kawat atau tali
yang setiap ujungnya terpasang beban dengan massa yang berbeda dan
disambungkan ke katrol (Physics Departement, 2011). Prinsip dari pesawat atwood
sendiri yaitu objek dengan massa yang paling besar (m1) mulanya diposisikan lebih
tinggi dibandingkan dengan objek yang massanya lebih rendah (m2). Tinggi dari m1
akan diukur terlebih dahulu. Dengan begitu saat m1 dijatuhkan, m2 akan tertarik ke
atas akibat efek percepatan gravitasi dari m1 karena keduanya terhubung oleh kawat
pada katrol (Saraswati dan Putri, 2018). Waktu yang dibutuhkan untuk m1 dari
kecepatan nol sampai berhenti bergerak akan diukur dengan stopwatch, sehingga
kecepatan dan kecepatan dapat diukur.
1.2. Tujuan Percobaan
- Menentukan percepatan katrol
- Menentukan kecepatan katrol
BAB II

METODE PENELITIAN

2.1. Alat dan Fungsi


- Pesawat atwood yang terdiri dari :
1. Katrol yang bergerak bebas pada sumbunya, berfungsi sebagai tempat
meletakan tali yang terhubung dengan kedua beban silinder
2. Tiang penggantung, penjepit silinder, penahan beban, dan kaki-kaki
penyangga tiang, berfungsi sebagai alat utama dalam penelitian.
- Dua buah beban silinder (m1 dan m2). Berfungsi sebagai objek utama dalam
penelitian.
- Dua piringan bebas mb, berfungsi sebagai massa tambahan untuk objek utama
penelitian.
- Neraca ohaus, berfungsi alat ukur massa untuk m1, m2, dan mb
- Tali penggantung beban, berfungsi untuk menggantung beban
- Stopwatch, berfungsi sebagai alat ukur waktu, untuk mengukur pergerakan dari
kedua silinder yang digantung bebas.

2.2. Prosedur Penelitian


- Percobaan I :
1. Timbang massa beban m1, m2 dan mb menggunakan neraca teknis
sebanyak tiga kali.
2. Gantungkan sepasang silinder pada katrol sedemikian rupa, sehingga m1
dijepit, sedangkan m2 tergantung bebas sejajar A. Penahan beban
diletakkan pada titik B dan penyangga silinder diletakkan pada titik C.
Atur sedemikian rupa sehingga AB = 30 cm.
3. Letakkan piring beban mb pada permukaan m2 dan siapkan stopwatch.
4. Bebaskan m1 dari penjepit dan hidupkan stopwatch.
5. Tepat pada saat piring beban beban mb tersangkut oleh penyangkut beban,
matikan stopwatch. Catat penunjukan waktu oleh stopwatch. Untuk jarak
AB yang sama, Lakukan percobaan sebanyak tiga kali.
6. Ulangi prosedur 1 – 4 diatas untuk AB yang lain. (AB= 30 cm, 35 cm, 40 cm,
45 cm, 50 cm).

- Percobaan II :
1. Siapkan percobaan seperti prosedur 2 dan 3 pada percobaan I. Buat jarak
AB 50 cm dan atur penyangga silinder di titik C sehingga BC = 23 cm.
2. Bebaskan silinder m1 dari penjepit. Tepat pada saat piringan beban mb
tersangkut pada penyangkut beban B, hidupkan stopwatch. Silinder m2
akan terus melanjutkan geraknya ke titik C dengan kecepatan yang bisa
dikatakan konstan.
3. Tepat pada saat m2 mencapai titik C, matikan stopwatch. Catat waktu yang
ditunjukkan oleh stopwatch. Lakukan percobaan sebanyak tiga kali
4. Ulangi prosedur 1 – 3 untuk jarak BC sama dengan 23 cm, 33 cm, 43 cm).
BAB III

HASIL DAN PEMBAHASAN

3.1. Data Percobaan


Tabel 1.1 Massa objek percobaan

Massa (gram)
No (i)
m1 (i) m2 (i) mb (i)
1 70.34 71.13 13.15
2 70.33 71.13 13.15
3 70.33 71.13 13.15
Jumlah 211.00 213.39 39.45

Catatan :
Nilai ketidakpastiannya 0.005 gram

Waktu Jarak AB (cm)


No
(s) 30 35 40 45 50
1 t1 1.31 1.81 1.44 1.63 1.63
2 t2 1.18 1.72 1.47 1.63 1.66
3 t3 1.37 1.62 1.50 1.62 1.75
Jumlah 3.86 5.15 4.41 4.88 5.04

Catatan :
Nilai ketidakpastiannya 0.05 sekon

Jarak Waktu Jarak BC (cm)


No
AB (cm) (s) 23 33 43
1 t1 0.34 0.5 0.65
2 50 t2 0.34 0.44 0.57
3 t3 0.38 0.56 0.61
Jumlah 1.06 1.5 1.83

Nilai ketidakpastiannya 0.05 sekon

3.2. Pengolahan Data


a. Massa Rata-Rata
∑𝑚 211
̅̅̅̅
𝑚1 = 𝑁 = 3 = 70.33 𝑔𝑟𝑎𝑚

̅̅̅̅̅ 2 2
̅̅̅̅ = √∑(𝑚1−𝑚1𝑖 ) = √∑(70.33−𝑚1𝑖 ) = 1.67gram
∆𝑚1 𝑁(𝑁−1) 3(3−1)

∑𝑚 213.39
̅̅̅̅
𝑚2 = 𝑁 = 3 = 71.13

̅̅̅̅̅ 2 2
̅̅̅̅ = √∑(𝑚2−𝑚2𝑖 ) = √∑(71.13−𝑚2𝑖 ) = 0 gram
∆𝑚2 𝑁(𝑁−1) 3(3−1)

̅̅̅̅ = ∑ 𝑚 = 39.45 = 13.15


𝑚𝑏 𝑁 3
̅̅̅̅̅ −𝑚𝑏𝑖 ) 2 2
̅̅̅̅ = √∑(𝑚𝑏
∆𝑚𝑏
∑(13.15−𝑚𝑏 )
= √ 3(3−1) 𝑖 = 0 gram
𝑁(𝑁−1)

b. Nilai percepatan literatur


𝑚2 + ̅̅̅̅
𝑀2 = ̅̅̅̅ 𝑚𝑏 𝑀2 = 71.13 + 13.15 = 84.28 𝑔𝑟𝑎𝑚
̅̅̅̅̅)
(𝑀 −𝑚1 (84.28−70.33)
𝑎𝑙𝑖𝑡 = (𝑀2 +𝑚1
̅̅̅̅̅)
.𝑔 𝑎𝑙𝑖𝑡 = (84.28+70.33) . 980 = 88.42 𝑐𝑚/𝑠 2
2

c. Waktu tempuh rata-rata


Percobaan ke-1 :
Jarak 30 cm
∑𝑡 3.86
𝑡̅ = 𝑁 = 3 = 1.29 𝑠𝑒𝑘𝑜𝑛

∑(𝑡̅−𝑡 )2 ∑(1.29−𝑡𝑖 )2
∆𝑡̅ = √ 𝑁(𝑁−1)
𝑖
= √ = 0.00315 𝑠𝑒𝑘𝑜𝑛
3(3−1)

Jarak 35 cm
∑𝑡 5.15
𝑡̅ = 𝑁 = 3 = 1.72 𝑠𝑒𝑘𝑜𝑛

∑(𝑡̅−𝑡𝑖 )2 ∑(1.72−𝑡𝑖 )2
∆𝑡̅ = √ = √ = 0.00302 𝑠𝑒𝑘𝑜𝑛
𝑁(𝑁−1) 3(3−1)

Jarak 40 cm
∑𝑡 4.41
𝑡̅ = 𝑁 = 3 = 1.47 𝑠𝑒𝑘𝑜𝑛

∑(𝑡̅−𝑡 )2 ∑(1.47−𝑡𝑖 )2
∆𝑡̅ = √ 𝑁(𝑁−1)
𝑖
= √ = 0.0003 𝑠𝑒𝑘𝑜𝑛
3(3−1)

Jarak 45 cm
∑𝑡 4.88
𝑡̅ = 𝑁 = 3 = 1.63 𝑠𝑒𝑘𝑜𝑛
∑(𝑡̅−𝑡 )2 ∑(1.63−𝑡𝑖 )2
∆𝑡̅ = √ 𝑁(𝑁−1)
𝑖
= √ = 0.000017 𝑠𝑒𝑘𝑜𝑛
3(3−1)

Jarak 50 cm
∑𝑡 5.04
𝑡̅ = 𝑁 = 3 = 1.68 𝑠𝑒𝑘𝑜𝑛

∑(𝑡̅−𝑡 )2 ∑(1.68−𝑡𝑖 )2
∆𝑡̅ = √ 𝑁(𝑁−1)
𝑖
= √ = 0.0013 𝑠𝑒𝑘𝑜𝑛
3(3−1)

Percobaan ke-2 :
Jarak 23 cm
∑𝑡 1.06
𝑡̅ = 𝑁 = 3 = 0.35 𝑠𝑒𝑘𝑜𝑛

∑(𝑡̅−𝑡 )2 ∑(1.06−𝑡𝑖 )2
∆𝑡̅ = √ 𝑁(𝑁−1)
𝑖
= √ 3(3−1)
= 0.00018 𝑠𝑒𝑘𝑜𝑛

Jarak 33 cm
∑𝑡 1.5
𝑡̅ = 𝑁 = 3 = 0.5 𝑠𝑒𝑘𝑜𝑛

∑(𝑡̅−𝑡𝑖 )2 ∑(0.5−𝑡𝑖 )2
∆𝑡̅ = √ = √ = 0.0012 𝑠𝑒𝑘𝑜𝑛
𝑁(𝑁−1) 3(3−1)

Jarak 43 cm
∑𝑡 1.83
𝑡̅ = 𝑁 = 3 = 0.61 𝑠𝑒𝑘𝑜𝑛

∑(𝑡̅−𝑡 )2 ∑(0.61−𝑡𝑖 )2
∆𝑡̅ = √ 𝑁(𝑁−1)
𝑖
= √ = 0.00053 𝑠𝑒𝑘𝑜𝑛
3(3−1)

d. Nilai kecepatan literatur


Jarak 23 cm
𝑣𝑙𝑖𝑡 = 𝑎𝑙𝑖𝑡 . 𝑡̅ = 88.42 . 0.35 = 30.94 𝑐𝑚/𝑠
Jarak 33 cm
𝑣𝑙𝑖𝑡 = 𝑎𝑙𝑖𝑡 . 𝑡̅ = 88.42 . 0.50 = 44.21 𝑐𝑚/𝑠
Jarak 43 cm
𝑣𝑙𝑖𝑡 = 𝑎𝑙𝑖𝑡 . 𝑡̅ = 88.42 . 0.61 = 53.94 𝑐𝑚/𝑠
e. Nilai percepatan hitungan
Jarak 30 cm
2 . 𝐴𝐵 2 . 30
𝑎ℎ𝑖𝑡 = = = 36.14 𝑐𝑚/𝑠 2
𝑡̅ 2 1.66

Jarak 35 cm
2 . 𝐴𝐵 2 . 35
𝑎ℎ𝑖𝑡 = = = 23.65 𝑐𝑚/𝑠 2
𝑡̅ 2 2.96

Jarak 40 cm
2 . 𝐴𝐵 2 . 40
𝑎ℎ𝑖𝑡 = = = 37.04 𝑐𝑚/𝑠 2
𝑡̅ 2 2.16

Jarak 45 cm
2 . 𝐴𝐵 2 . 45
𝑎ℎ𝑖𝑡 = = = 33.83 𝑐𝑚/𝑠 2
𝑡̅ 2 2.66

Jarak 50 cm
2 . 𝐴𝐵 2 . 50
𝑎ℎ𝑖𝑡 = = = 35.46 𝑐𝑚/𝑠 2
𝑡̅ 2 2.82

Rata-rata percepatan hitung


∑ 𝑎ℎ𝑖𝑡 166.12
𝑎̅ℎ𝑖𝑡 = = = 33.22 𝑐𝑚/𝑠 2
𝑁 5

f. Nilai percepatan grafik

TABEL AB DAN t ̅^2


NO AB t ̅^2
1 30 14.90
2 35 26.52
3 40 19.45
4 45 23.81
5 50 25.40

grafik t ^̅ 2 terhadap AB
30.00

25.00

20.00
sumbu-y

15.00
y = 0.3659x + 7.3805 garis lurus
10.00 R² = 0.3629
Linear (garis lurus)
5.00

0.00
0 10 20 30 40 50 60
sumbu-x

Parameternya adalah y = 0.3659x + 7.3805


2 2
𝑎𝑔𝑟𝑎𝑓 = 𝑎 = 0.3659 = 5.46
𝑡

g. Nilai kecepatan hitungan

Jarak 23 cm
𝐵𝐶 23
𝑣ℎ𝑖𝑡 = = 0.35 = 65.71 𝑐𝑚/𝑠
𝑡̅

Jarak 33 cm
𝐵𝐶 33
𝑣ℎ𝑖𝑡 = = 0.5 = 66.00 𝑐𝑚/𝑠
𝑡̅

Jarak 23 cm
𝐵𝐶 43
𝑣ℎ𝑖𝑡 = = 0.61 = 70.49 𝑐𝑚/𝑠
𝑡̅

Rata-rata kecepatan hitung


∑ 𝑣ℎ𝑖𝑡 202.2
𝑣̅ℎ𝑖𝑡 = = = 67.4 𝑐𝑚/𝑠
𝑁 5

h. Nilai kecepatan grafik

TABEL AB DAN t ̅
NO BC t̅
1 23 0.35
2 33 0.50
3 43 0.61
Grafik
0.70
y = 0.013x + 0.0577
0.60
R² = 0.9922
0.50
Sumbu-y

0.40

0.30 Series1

0.20 Linear (Series1)

0.10

0.00
0 10 20 30 40 50
Sumbu-x

Parameternya adalah y = 0.013x + 0.0577


1
𝑣𝑔𝑟𝑎𝑓= 0.013 = 76.92

i. KSR & KP

𝑎̅ℎ𝑖𝑡 −𝑎𝑙𝑖𝑡 33.22−88.42


KSR = | | . 100% = | | . 100% = 62.42%
𝑎𝑙𝑖𝑡 88.42

KP = 100% - 62.42% = 37.58

𝑣̅ℎ𝑖𝑡 −𝑣𝑙𝑖𝑡 67.4−30.94


KSR = | | . 100% = | | . 100% = 117.84%
𝑣𝑙𝑖𝑡 30.94

KP = 100% - 117.84% = -17.4%

𝑣̅ℎ𝑖𝑡 −𝑣𝑙𝑖𝑡 67.4−44.21


KSR = | | . 100% = | | . 100% = 52.45%
𝑣𝑙𝑖𝑡 44.21

KP = 100% - 52.45% = 47.55%

𝑣̅ℎ𝑖𝑡 −𝑣𝑙𝑖𝑡 67.4−53.94


KSR = | | . 100% = | | . 100% = 24.95%
𝑣𝑙𝑖𝑡 53.94

KP = 100% - 24.95% = 25.05%

𝑎𝑔𝑟𝑎𝑓 −𝑎𝑙𝑖𝑡 5.46−88.42


KSR = | | . 100% = | | . 100% = 93.82%
𝑎𝑙𝑖𝑡 88.42
KP = 100% - 93.82% = 6.18%

𝑣𝑔𝑟𝑎𝑓 −𝑣𝑙𝑖𝑡 76.92−30.94


KSR = | | . 100% = | | . 100% = 148.61%
𝑣𝑙𝑖𝑡 30.94

KP = 100% - 148.61% = 48.61%

𝑣𝑔𝑟𝑎𝑓 −𝑣𝑙𝑖𝑡 76.92−44.21


KSR = | | . 100% = | | . 100% = 73.99%
𝑣𝑙𝑖𝑡 44.21

KP = 100% - 73.99% = 24.11%

𝑣𝑔𝑟𝑎𝑓 −𝑣𝑙𝑖𝑡 76.92−53.94


KSR = | | . 100% = | | . 100% = 42.60%
𝑣𝑙𝑖𝑡 53.94

KP = 100% - 42.60% = 57.40%

3.3 Analisa Data

Pada praktikum kali ini saya mencoba membuktikan hukum 1 dan 2 newton
tentang gerak, yang mana memanfaatkan prinsip pesawat atwood. Dalam percobaan kali
ini saya menggunakan 2 kali percobaan yaitu percobaan 1 yang ingin melihat GLBB
(gerak lurus berubah beraturan), dan percobaan 2 yang ingin membuktikan GLB (gerak
lurus beraturan).
Yang menjadi penentu gerak disini adalah gaya berat benda maka Langkah
pertama yang saya lakukan adalah mengukur massa benda m1, m2 dan mb. Namun yang
menjadi masalah pada mass aini adalah massa m1 dan m2 tidak sama.
Yang mana untuk menghasilkan GLB pada percobaan kedua maka gaya netto
haruslah nol, tetapi gaya netto pada sistem pesawat atwood hanya akan nol, jika besar
massa antara massa benda kiri dan massa benda kanan sama. Namun terdapat perbedaan
massa antara yang kiri dan yang kanan sebesar 1.10 gram, yang mana akan menghasilkan
perbedaan gaya berat antara yang kiri dan kanan. Setiap gaya netto bukan nol maka aka
nada yang Namanya percepatan, namun yang menjadi syarat terjadi GLB kalau
percepatan sama dengan nol
Pada percobaan yang pertama saya ingin membuktikan GLBB pada gerak benda,
seperti yang sudah kita ketahui kalau misalnya perbedaan GLBB dan GLB terletak pada
ada atau tidaknya percepatan, maka yang ingin saya hitung pada percobaan pertama
adalah percepatan benda. Dari data yang dimiliki dan kemudian diolah bisa dilihat nilai
percepatan literaturnya adalah 88.42 cm/s2 , namun pada percepatan hitung nilai yang
didapat sangatlah jauh berbeda dengan nilai percepatan literaturnya, yang paling
mendekati adalah 37.04 cm/s2 , berarti ini menunjukan ada gaya yang melawan arah gerak
benda.
Pada percobaan pertama banyak sekali kesalahan yang dilakukan seperti alat
pesawat atwood yang posisinya miring yang mana ini akan berpengaruh pada gaya berat
benda. Kesalahan lainnya juga Ketika menggunakan stopwatch, yang mana waktu start
dan stop sangat tidak presisi. dan yang paling mempengaruhi nilai percepatan literatur
dan percepatan hitung adalah kondisi katrol yang digunakan, karena sudah macet yang
mana gaya gesek antara katrol dengan torsinya sangat besar,
Seperti yang kita ketahui bahwa gaya gesek itu berlawanan arah dengan gerak
dominan benda, kalau benda ke kiri maka gaya gesek arahnya ke kanan, dan begitupun
sebaliknya. Bisa dilihat untuka KSR percepatan adalah 62.42%, nilai yang sangat besar
untuk KSR, ini bisa terjadi karena faktor pengukuran yang masih manual, dan kondisi
alat yang tidak memungkinkan untuk dipakai.
Pada percobaan kedua saya ingin mengetahui nilai kecepatan benda, kenapa
kecepatan diambil pada percobaan kedua?, karena kecepatan pada percobaan kedua
konstan, namun kenyataan kecepatannya tidak konstan karena massa m1 dan m2 tidak
sama. Yang mana sesuai hukum newton yang ke-2, “benda yang awalnya bergerak akan
terus bergerak dengan kecepatan konstan kalau gaya netto-nya sama dengan nol.
Namun massa m1 dan m2 pada percobaan kali ini tidaklah sama, setelah diukur
secara berulang selama 3 kali, sehingga dapat disimpulkan bahwa massa m1 dan m2
tidaklah sama. Bisa dilihat dari hasil KSR untuk kecepatan sangatlah besar, bahkan
sampai nilai 117.84%.
BAB IV
KESIMPULAN

- Pada praktikum kali ini kurang berhasil dalam menentukan percepatan katrol
- Pada praktikum ini juga kurang berhasil dalam menentukan kecepatan katrol
- Namun dengan metode pesawat atwood bisa lebih memberi pemahaman kepada
mahasiswa tentang konsep hukum newton 1 dan hukum newton 2
DAFTAR PUSTAKA

Abdullah, M. (2016). Fisika Dasar 1. Bandung: ITB Press.


Giancoli, D. C. (2014). Fisika Prinsip dan Aplikasi. Jakarta: Erlangga.
Halliday, D., Resnick, R., & Walker, J. (2010). Fisika Dasar 1. Jakarta: Erlangga.
LAMPIRAN

Anda mungkin juga menyukai