Anda di halaman 1dari 19

LAPORAN RESMI

PRAKTIKUM FISIKA DASAR

KODE : M1
JUDUL PERCOBAAN

PEGAS

DI SUSUN OLEH :

NAMA : DEDE HAMASAH AL MAHMUDAH


NIM : 24040120140093
JURUSAN : FISIKA / KELAS C
KELAS : FISIKA B
HARI : RABU
JAM : 10.00 – 12.50 WIB
ASISTEN : TYO MAULANA

LABORATORIUM FISIKA DASAR


UNIVERSITAS DIPONEGORO
SEMARANG
1. Tentukan besaran (observabel) fisis apa saja yang dapat anda amati /ukur secara langsung terkait dengan
besaran yang hendak anda cari dalam percobaan anda (10 poin)

Tabel 1.1 Besaran Fisis Percobaan Pegas

No. Besaran Satuan Simbol Dimensi

1 Panjang meter ℓ [L]

2 Waktu sekon 𝑡 [T]

3 Massa kilogram 𝑚 [M]

halaman 1
2. Gambarkan set-up eksperimen dalam peralatan yang akan anda lakukan dan berilah keterangan gambardari
set-up eksperimen anda (20 poin) .

00:00

Gambar 2.1 Set- up Percobaan Pegas Gambar 2.2 Stopwatch Gambar 2.3 Meteran

Keterangan:
1. Statif : Digunakan sebagai tempat menggantungkan pegas.
2. Pegas : Sebagai benda yang akan diamati dan diukur.
3. Beban : Berfungsi untuk membentuk regangan pada pegas, yang digunakan dengan digantung
di pegas
4. Stopwatch : Berfungsi untuk menghitung waktu selama pegas berosilasi.
5. Meteran : Berfungsi untuk mengukur panjang pegas.

halaman 2
3. Berdasarkan persamaan persamaan yang ada dalam buku petunjuk praktikum, jabarkan perumusan
persamaanyang akan anda gunakan untuk mendapatkan hasil hasil yang akan anda cari dalam eksperimen
(nilai : 40 poin).

3.1 Perhitungan Metode Pembebanan

Hukum Hooke
1
𝑢 = − 𝑘∆𝑥̅ 2
2

𝜕𝑢
𝐹=
𝜕𝑥

1
𝜕 (− 2 𝑘∆𝑥̅ 2 )
𝐹=
𝜕𝑥

𝐹 = −𝑘∆𝑥̅ 2

𝑚𝑔 = −𝑘∆𝑥̅ 2

𝑚𝑔
−𝑘 = (3.1)
∆𝑥̅

Ralat Rambat

𝜕𝑘 𝑚𝑔
=
𝜕𝑥 ∆𝑥̅ 2

2
𝜕𝑘

𝛿 = ( ∆𝑥) (3.2)
𝜕𝑥

3.2 Perhitungan Metode Osilasi

Hukum II Newton

𝐹 = 𝑚𝑎

𝜕 2𝑥 (3.3)
−𝑘∆𝑥̅ = 𝑚
𝜕𝑡 2

𝑘 𝜕 2𝑥
− ∆𝑥̅ = 2
𝑚 𝜕𝑡

halaman 3
Persamaan Umum Gelombang

𝑥 = 𝐴 cos(𝜔𝑡 + 𝜃)

𝜕𝑥
= − 𝜔 𝐴 sin(𝜔𝑡 + 𝜃)
𝜕𝑡

𝜕 2𝑥 (3.4)
= − 𝜔2 𝐴 cos (𝜔𝑡 + 𝜃)
𝜕𝑡 2

maka,

𝜕 2𝑥 𝜕 2𝑥
=
𝜕𝑡 2 𝜕𝑡 2

𝑘
− ∆𝑥̅ = − 𝜔2 𝐴 cos (𝜔𝑡 + 𝜃)
𝑚

𝑘
𝐴 cos(𝜔𝑡 + 𝜃) = 𝜔2 𝐴 cos (𝜔𝑡 + 𝜃)
𝑚

𝑘
= 𝜔2
𝑚

𝑘
𝜔=√ (3.5)
𝑚

Periode

2𝜋
𝑇=
𝜔

2𝜋
𝑇=
√𝑘
𝑚

4𝜋 2
𝑇2 =
𝑘
𝑚

𝑘 4𝜋 2
= 2
𝑚 𝑇

halaman 4
𝑘 4𝜋 2
=
𝑚 𝑡2
( 2)
𝑛

4𝜋 2 𝑚𝑛2 (3.5)
𝑘=
𝑡2

Ralat Rambat

𝜕𝑘 8𝜋 2 𝑚𝑛2
=
𝜕𝑡 𝑡3

2
𝜕𝑘 (3.6)

𝛿 = ( ∆𝑡)
𝜕𝑡

3.3 Ralat Bobot

𝑘1 𝑘2 𝑘3
2+ 2+ 2+⋯
∆𝑘1 ∆𝑘2 ∆𝑘3
𝑘̅ = (3.7)
1 1 1
2+ 2+ +⋯
∆𝑘1 ∆𝑘2 ∆𝑘3 2

1
𝛿= (3.8)
√ 1 1 1
2+ 2+ +⋯
∆𝑘1 ∆𝑘2 ∆𝑘3 2

halaman 5
Keterangan :
𝑘 = Konstanta Pegas (N/m)

𝑚 = Massa (Kg)

𝐹 = Gaya (N)

𝑔 = Percepatan Gravitasi (m/s2)

𝑎 = Percepatan (m/s2)

𝜔 = Kecepatan Sudut (rad/s)

𝑇 = Periode (s)

𝑡 = Waktu (s)

𝐴 = Amplitudo (m)

𝜃 = Sudut (o )

𝑛 = Jumlah Osilasi Pegas

𝜋 = 3,14

∆𝑥̅ = Perubahan Panjang Hasil Pengamatan (m)

∆𝑥 = 0,0005

∆𝑡 = 0,005

halaman 6
4. Sajikan data ke dalam tabel berikut dari hasil - hasil percobaan anda tambah/kurangi kolom yang saudara
anngap perlu (nilai : 30 poin).

Tabel 4.1 Data Pengamatan Metode Pembebanan


X0 = 0,155 m
Panjang Akhir Pegas (m)
No. Massa (Kg) 𝑥̅ ∆𝑥̅
X1 X2 X3 X4 X1
1 0,05 0,225 0,227 0,224 0,223 0,225 0,225 0,070
2 0,06 0,245 0,247 0,244 0,244 0,245 0,245 0,090
3 0,07 0,253 0,26 0,265 0,258 0,26 0,259 0,104
4 0,08 0,275 0,277 0,275 0,274 0,276 0,275 0,120
5 0,09 0,295 0,293 0,296 0,292 0,295 0,294 0,139
6 0,1 0,31 0,312 0,315 0,313 0,313 0,313 0,158
7 0,11 0,324 0,322 0,324 0,323 0,324 0,323 0,168

Tabel 4.2 Data Pengamatan Metode Osilasi


n = 10 osilasi
Waktu (s)
No. Massa (Kg) 𝑡̅
t1 t2 t3 t4 t5
1 0,05 6,31 6,01 5,69 5,91 6,03 5,990
2 0,06 6,69 6,5 6,46 6,42 6,51 6,516
3 0,07 7,02 7,17 7 7,08 7,11 7,076
4 0,08 7,42 7,43 7,54 7,47 7,52 7,476
5 0,09 7,62 7,65 7,79 7,6 7,57 7,646
6 0,1 8,21 8,16 8,03 8,11 8,1 8,122
7 0,11 8,84 8,63 8,98 8,91 8,55 8,782

halaman 4
5. Gambarkan grafik sesuai dengan data diatas pada kertas grafik yang tersedia (gunakan millimeter blok) Ingat,
pemilihan sumbu yang benar akan sangat mempengaruhi grafik linier yang anda buat. (nilai: 40 poin).

5.1 Grafik Analisis Metode Pembebanan

Grafik Analisis Hubungan Massa terhadap Perubahan Panjang Pegas

Gambar 5.1 Grafik Analisis Hubungan Massa terhadap Perubahan Panjang Pegas

Grafik analisis dari gambar 5.1 menunjukkan bahwa hubungan antara massa terhadap perubahan panjang
pegas, berbanding lurus atau linier. Hal tersebut menyatakan, jika massa yang diberikan semakin besar maka perbahan
panjang pegas juga akan semakin besar, begitu juga sebaliknya.

halaman 5
5.2 Grafik Slope Metode Osilasi

Grafik Slope Massa terhadap Periode Kuadrat (T2)

Gambar 5.2 Grafik Slope Massa terhadap Periode Kuadrat (T2)

Pada gambar 5.2, grafik slope tersebut menunjukkan garis trendline yang hamper linier. Sehingga sehingga
tidak diperlukan garis maximum dan minimum.

Perhitungan Periode:
4𝜋 2
𝑇2 = 𝑚
𝑘
Persamaan Garis Lurus:
𝑦 = 𝑚𝑥 + 𝑐
4𝜋 2
𝑚𝑏𝑒𝑠𝑡 =
𝑘
4𝜋 2
𝑘=
𝑚𝑏𝑒𝑠𝑡
Nilai mbest:
∆𝑦 0,55
𝑚𝑏𝑒𝑠𝑡 = = = 6,875
∆𝑥 0,08
Nilai konstanta Pegas:
4𝜋 2 4(3.14)2
𝑘= = = 5,7365 𝑁/𝑚
𝑚𝑏𝑒𝑠𝑡 6,875

halaman 6
6. Berdasarkan grafik linier tersebut, hitunglah besaran - besaran yang akan anda cari dan nyatakan hasil
perhitungan anda dengan satuan yang benar. Bila hal ini tidak mungkin dianalisis dengan grafik hitunglah
besaran - besaran yang ingin anda tentukan (nilai : 60 poin). Ingat satuan dan besaran harus sesuai penulisannya

6.1 Perhitungan Metode Pembebanan


Dik : 𝑔 = 9,81 𝑚/𝑠
∆𝑥 = 0,0005

a) Massa 0,05 Kg, ∆𝑥̅ = 0,070 𝑚


𝑚𝑔 (0,05)(9,81)
𝑘1 = = = 7,027 𝑁/𝑚
∆𝑥̅ 0,070

𝜕𝑘1 𝑚𝑔 (0,05)(9,81)
=− 2=− = −100,68
𝜕𝑥 ∆𝑥̅ (0,070)2

2
𝜕𝑘1 2

𝛿= ( ∆𝑥) = √((−100,68)(0,0005)) = 0,050 𝑁/𝑚
𝜕𝑥

b) Massa 0,06 Kg, ∆𝑥̅ = 0,090 𝑚


𝑚𝑔 (0,06)(9,81)
𝑘2 = = = 6,540 𝑁/𝑚
∆𝑥̅ 0,090

𝜕𝑘2 𝑚𝑔 (0,06)(9,81)
=− 2=− = −72,67
𝜕𝑥 ∆𝑥̅ (0,090)2

2
𝜕𝑘2 2
𝛿 = √( ∆𝑥) = √((−72,67)(0,0005)) = 0,036 𝑁/𝑚
𝜕𝑥

c) Massa 0,07 Kg, ∆𝑥̅ = 0,104 𝑚


𝑚𝑔 (0,07)(9,81)
𝑘3 = = = 6,590 𝑁/𝑚
∆𝑥̅ 0,104

𝜕𝑘3 𝑚𝑔 (0,07)(9,81)
=− 2=− = −63,25
𝜕𝑥 ∆𝑥̅ (0,104)2

2
𝜕𝑘3 2

𝛿= ( ∆𝑥) = √((−63,25)(0,0005)) = 0,032 𝑁/𝑚
𝜕𝑥

halaman 7
d) Massa 0,08 Kg, ∆𝑥̅ = 0,120 𝑚
𝑚𝑔 (0,08)(9,81)
𝑘4 = = = 6,518 𝑁/𝑚
∆𝑥̅ 0,120

𝜕𝑘4 𝑚𝑔 (0,08)(9,81)
=− 2=− = −54,14
𝜕𝑥 ∆𝑥̅ (0,120)2

2
𝜕𝑘4 2

𝛿= ( ∆𝑥) = √((−54,14)(0,0005)) = 0,027 𝑁/𝑚
𝜕𝑥

e) Massa 0,09 Kg, ∆𝑥̅ = 0,139 𝑚


𝑚𝑔 (0,09)(9,81)
𝑘5 = = = 6,343 𝑁/𝑚
∆𝑥̅ 0,139

𝜕𝑘5 𝑚𝑔 (0,09)(9,81)
=− 2=− = −45,57
𝜕𝑥 ∆𝑥̅ (0,139)2

2
𝜕𝑘5 2

𝛿= ( ∆𝑥) = √((−45,57)(0,0005)) = 0,023 𝑁/𝑚
𝜕𝑥

f) Massa 0,10 Kg, ∆𝑥̅ = 0,158 𝑚


𝑚𝑔 (0,10)(9,81)
𝑘6 = = = 6,225 𝑁/𝑚
∆𝑥̅ 0,158

𝜕𝑘6 𝑚𝑔 (0,10)(9,81)
=− 2=− = −39,50
𝜕𝑥 ∆𝑥̅ (0,158)2

2
𝜕𝑘6 2

𝛿= ( ∆𝑥) = √((−39,50)(0,0005)) = 0,020 𝑁/𝑚
𝜕𝑥

halaman 8
g) Massa 0,11 Kg, ∆𝑥̅ = 0,168 𝑚
𝑚𝑔 (0,11)(9,81)
𝑘7 = = = 6,408 𝑁/𝑚
∆𝑥̅ 0,168

𝜕𝑘7 𝑚𝑔 (0,11)(9,81)
=− 2=− = −38,05
𝜕𝑥 ∆𝑥̅ (0,168)2

2
𝜕𝑘7 2

𝛿= ( ∆𝑥) = √((−38,05)(0,0005)) = 0,019 𝑁/𝑚
𝜕𝑥

h) Ralat Bobot

𝑘1 𝑘2 𝑘3 𝑘4 𝑘5 𝑘6 𝑘7
2+ 2+ 2+ 2+ 2+ 2+
̅ ∆𝑘1 ∆𝑘2 ∆𝑘3 ∆𝑘4 ∆𝑘5 ∆𝑘6 ∆𝑘7 2
𝑘=
1 1 1 1 1 1 1
2+ 2+ 2+ 2+ 2+ 2+
∆𝑘1 ∆𝑘2 ∆𝑘3 ∆𝑘4 ∆𝑘5 ∆𝑘6 ∆𝑘7 2

7,027 6,540 6,590 6,518 6,343 6,225 6,408


(0,050) 2 + (0,036)2 + (0,032)2 + (0,027)2 + (0,023)2 + (0,020)2 + (0,019)2
𝑘̅ =
1 1 1 1 1 1 1
+ + + + + +
(0,050)2 (0,036)2 (0,036)2 (0,036)2 (0,036)2 (0,036)2 (0,036)2

𝑘̅ = 6,416 𝑁/𝑚

1
𝛿=
√ 1 1 1 1 1 1 1
2+ 2+ 2+ 2+ 2+ 2+
∆𝑘1 ∆𝑘2 ∆𝑘3 ∆𝑘4 ∆𝑘5 ∆𝑘6 ∆𝑘7 2

1
𝛿=√
1 1 1 1 1 1 1
+ + + + + +
(0,050)2 (0,036)2 (0,036)2 (0,036)2 (0,036)2 (0,036)2 (0,036)2

𝛿 = 0,010 𝑁/𝑚

𝑘̅ ± 𝛿𝑘̅ = 6,416 ± 0,010 𝑁/𝑚

halaman 9
6.2 Perhitungan Metode Osilasi
Dik : 𝑛 = 10 𝑜𝑠𝑖𝑙𝑎𝑠𝑖
𝜋 = 3,14
∆𝑡 = 0,005

a) Massa 0,05 Kg, 𝑡 = 5,990 𝑚


4𝜋 2 𝑚𝑛2 4(3,14)2 (0,05)(10)2
𝑘1 = = = 5,496 𝑁/𝑚
𝑡2 (5,990)2

𝜕𝑘1 8𝜋 2 𝑚𝑛2 8(3,14)2 (0,05)(10)2


=− = − = −1,835
𝜕𝑡 𝑡3 (5,990)3

2
𝜕𝑘1 2
𝛿 = √( ∆𝑡) = √((−1,835)(0,005)) = 0,0092 𝑁/𝑚
𝜕𝑡

b) Massa 0,06 Kg, 𝑡 = 6,516 𝑚


4𝜋 2 𝑚𝑛2 4(3,14)2 (0,06)(10)2
𝑘2 = = = 5,573 𝑁/𝑚
𝑡2 (6,516)2

𝜕𝑘2 8𝜋 2 𝑚𝑛2 8(3,14)2 (0,06)(10)2


=− = − = −1,711
𝜕𝑡 𝑡3 (7,076)3

2
𝜕𝑘2 2
𝛿 = √( ∆𝑡) = √((−1,711)(0,005)) = 0,0086 𝑁/𝑚
𝜕𝑡

c) Massa 0,07 Kg, 𝑡 = 7,076 𝑚


4𝜋 2 𝑚𝑛2 4(3,14)2 (0,07)(10)2
𝑘3 = = = 5,514 𝑁/𝑚
𝑡2 (7,076)2

𝜕𝑘3 8𝜋 2 𝑚𝑛2 8(3,14)2 (0,07)(10)2


=− = − = −1,558
𝜕𝑡 𝑡3 (7,076)3

2
𝜕𝑘3 2

𝛿= ( ∆𝑡) = √((−1,558)(0,005)) = 0,0078 𝑁/𝑚
𝜕𝑡

halaman 10
d) Massa 0,08 Kg, 𝑡 = 7,476 𝑚
4𝜋 2 𝑚𝑛2 4(3,14)2 (0,08)(10)2
𝑘4 = = = 5,645 𝑁/𝑚
𝑡2 (7,476)2

𝜕𝑘4 8𝜋 2 𝑚𝑛2 8(3,14)2 (0,08)(10)2


=− = − = −1,510
𝜕𝑡 𝑡3 (7,476)3

2
𝜕𝑘4 2

𝛿= ( ∆𝑡) = √((−1,510)(0,005)) = 0,0076 𝑁/𝑚
𝜕𝑡

e) Massa 0,09 Kg, 𝑡 = 7,646 𝑚


4𝜋 2 𝑚𝑛2 4(3,14)2 (0,09)(10)2
𝑘5 = = = 6,071 𝑁/𝑚
𝑡2 (7,646 )2

𝜕𝑘5 8𝜋 2 𝑚𝑛2 8(3,14)2 (0,09)(10)2


=− =− = −1,588
𝜕𝑡 𝑡3 (7,646)3

2
𝜕𝑘5 2

𝛿= ( ∆𝑡) = √((−1,588)(0,005)) = 0,0079 𝑁/𝑚
𝜕𝑡

f) Massa 0,10 Kg, 𝑡 = 8,122 𝑚


4𝜋 2 𝑚𝑛2 4(3,14)2 (0,10)(10)2
𝑘6 = = = 5,979 𝑁/𝑚
𝑡2 (8,122)2

𝜕𝑘6 8𝜋 2 𝑚𝑛2 8(3,14)2 (0,10)(10)2


=− = − = −1,472
𝜕𝑡 𝑡3 (8,122)3

2
𝜕𝑘6 2

𝛿= ( ∆𝑡) = √((−1,472)(0,005)) = 0,0074 𝑁/𝑚
𝜕𝑡

halaman 11
g) Massa 0,11 Kg, 𝑡 = 8,782 𝑚
4𝜋 2 𝑚𝑛2 4(3,14)2 (0,11)(10)2
𝑘7 = = = 5,625 𝑁/𝑚
𝑡2 (8,782)2

𝜕𝑘7 8𝜋 2 𝑚𝑛2 8(3,14)2 (0,11)(10)2


=− = − = −1,281
𝜕𝑡 𝑡3 (8,782)3

2
𝜕𝑘7 2
𝛿 = √( ∆𝑡) = √((−1,281)(0,005)) = 0,0064 𝑁/𝑚
𝜕𝑡

h) Ralat Bobot

𝑘1 𝑘2 𝑘3 𝑘4 𝑘5 𝑘6 𝑘7
2+ 2+ 2+ 2+ 2+ 2+
∆𝑘 ∆𝑘2 ∆𝑘3 ∆𝑘4 ∆𝑘5 ∆𝑘6 ∆𝑘7 2
𝑘̅ = 1
1 1 1 1 1 1 1
2+ 2+ 2+ 2+ 2+ 2+
∆𝑘1 ∆𝑘2 ∆𝑘3 ∆𝑘4 ∆𝑘5 ∆𝑘6 ∆𝑘7 2

5,496 5,573 5,514 5,645 6,071 5,979 5,625


2 + 2 + 2 + 2 + 2 + 2 +
(0,0092) (0,0086) (0,078) (0,0076) (0,0079) (0,0074) (0,0064)2
𝑘̅ =
1 1 1 1 1 1 1
2 + 2 + 2 + 2 + 2 + 2 +
(0,0092) (0,0086) (0,078) (0,0076) (0,0079) (0,0074) (0,0064)2

𝑘̅ = 5,709 𝑁/𝑚

1
𝛿=
√ 1 1 1 1 1 1 1
2+ 2+ 2+ 2+ 2+ 2+
∆𝑘1 ∆𝑘2 ∆𝑘3 ∆𝑘4 ∆𝑘5 ∆𝑘6 ∆𝑘7 2

1
𝛿=√
1 1 1 1 1 1 1
+ + + + + +
(0,0092)2 (0,0086)2 (0,078)2 (0,0076)2 (0,0079)2 (0,0074)2 (0,0064)2

𝛿 = 0,003 𝑁/𝑚

𝑘̅ ± 𝛿𝑘̅ = 5,709 ± 0,003 𝑁/𝑚

halaman 12
PEMBAHASAN

Telah dilakukan percobaan kode M-1 yang berjudul “Pegas” dengan tujuan untuk menentukan nilai konstanta
pegas. Pada percobaan pegas, terdapat lima alat yang dibutuhkan yaitu statif, pegas, pemberat atau beban, stopwatch,
dan mistar ukur atau meteran. Statif digunakan sebagai tempat menggantungkan pegas. Pegas merupakan bahan yang
akan diamati dan diukur. Beban berfungsi untuk membentuk regangan pada pegas yang digunakan dengan cara
digantungkan di pegas. Stopwatch berfungsi untuk menghitung waktu selama osilasi pegas. Serta meteran yang
berfungsi untuk mengukur Panjang pegas.

Dalam mencari nilai konstanta pegas pada percobaan ini, metode yang digunakan adalah metode pembebanan
dan metode osilasi. Metode pembebanan merupakan metode yang dilakukan dengan mengukur perubahan panjang
pegas dengan variasi berat beban. Cara kerja yang perlu dilakukan dengan metode pembebanan, pertama
menggantungkan pegas pada statif. Kedua, hitung panjang awal pegas dengan meteran. Ketiga, menggantungkan
beban pada ujung bawah pegas. Keempat, mengukur kembali panjang pegas yang sudah diberi beban. Selanjutnya
lakukan pengulangan pengukuran panjang pegas dengan variasi beban. Metode kedua yang dapat dilakukan adalah
metode osilasi pegas, yaitu dengan mengamati waktu selama pegas berosilasi. Cara kerja dalam metode osilasi,
pertama menggantungkan pegas pada statif. Kedua, menggantungkan beban pada pegas. Ketiga menarik beban yang
sudah menggantung secara vertikal ke arah bawah. Keempat, melepas tarikan bersamaan dengan menghidupkan
stopwatch selama 10 kali pegas berosilasi. Selanjutnya dilakukan pengulangan perhitungan waktu osilasi dengan
variasi beban yang berbeda.

Proses fisis yang terjadi pada percobaan pegas ini, yaitu ketika pegas digantungkan pada statif yang tidak
diberikan gaya atau beban belum diberikan beban di pegas. Pegas cenderung akan diam, sehingga sesuai dengan
hukum Newton II, yaitu ∑ 𝑓 = 0. Ketika pegas diberikan beban, maka akan mengalami gaya yang arahnya ke bawah
dan menyebabkan pegas mengalami reganan yaitu dengan perubahan panjang. Ketika pegas dengan beban ditarik
vertical ke bawah kemudian dilepaskan, maka pegas akan bergerak naik-turun atau berosilasi di sekitar titik
kesetimbangannya secara berulang. Pegas yang mengalami osilasi ini disebut dengan gerak harmonis sederhana,
karena adanya gaya pegas. Gaya pegas ini berfungsi sebagai gaya pemulih yang akan selalu berlawanan arah dengan
arah simpangan. Sehingga pada pegas, berlaku hukum Hooke yang menyatakan bahwa gaya yang bekerja pada pegas
akan berbanding lurus dengan perubahan panjangnya.

halaman 13
Dari percobaan ini, diperoleh hasil perhitungan nilai konstanta pegas. Pada metode pembebanan didapatkan
nilai konstanta pegas sebesar 𝑘̅ ± 𝛿𝑘̅ = 6,416 ± 0,010 𝑁/𝑚. Dan pada metode osilasi didapatkan nilai konstanta pegas
sebesar 𝑘̅ ± 𝛿𝑘̅ = 5,709 ± 0,003 𝑁/𝑚. Nilai konstanta pegas dari kedua metode ini dilakukan dengan variasi massa
yang sama, namun didapatkan hasil yang berbeda karena adanya perbedaan perlakuan pada pegas. Pada nilai
konstanta pegas metode osilasi dari perhitungan dengan grafik slope didapatkan nilai yang hamper sama. Faktor yang
mempengaruhi nilai konstanta pegas ini diantaranya massa beban yang dberikan, perlakuan pegas, material beban
ataupun material pembuat pegas, serta ketelitian dari praktikan.

halaman 14
KESIMPULAN

Dari hasil percobaan tersebut didapatkan nilai konstanta pegas dari metode pembebanan dan metode osilasi.
Pada metode pembebanan didapatkan nilai konstanta pegas sebesar 𝑘̅ ± 𝛿𝑘̅ = 6,416 ± 0,010 𝑁/𝑚. Dan pada metode
osilasi didapatkan nilai konstanta pegas sebesar 𝑘̅ ± 𝛿𝑘̅ = 5,709 ± 0,003 𝑁/𝑚.

halaman 15

Anda mungkin juga menyukai