Anda di halaman 1dari 10

Teorema Dasar Kalkulus

(Makalah ini disusun untuk memenuhi tugas mandiri 2)

Dosen Pengampu:
Dr. Nur Choiro Siregar,M.Pd

Disusun Oleh :

Rafi Fulvianto ( 2255201220 )

UNIVERSITAS MUHAMMADIYAH TANGERANG


FAKULTAS TEKNIK
TEKNIK INFORMATIKA
2022/2023
KATA PENGANTAR

Puji syukur kita panjatkan ke hadirat Tuhan Yang Maha Esa yang telah memberikan rahmat
dan kebaikan-Nya sehingga hari ini saya dapat menyelesaikan tugas mandiri 2 ini tepat pada
waktunya. Selain itu, makalah ini juga bertujuan untuk menambah wawasan bagi pembaca dan
juga penulis mengenai Teorema Dasar Kalkulus. Saya ucapkan terima kasih kepada dosen
yang telah memberikan tugas ini sehingga dapat menambah pengetahuan dan wawasan sesuai
dengan pokok materi yang diberikan. Saya menyadari, makalah yang ditulis ini masih jauh dari
kata sempurna. Oleh karena itu, kritik dan saran yang membangun akan saya nantikan demi
kesempurnaan makalah yang telah dibuat.

Tangerang, 18 Maret 2023

Penyusun

2
DAFTAR ISI

KATA PENGANTAR ................................................................................................................................... 2


BAB I ........................................................................................................................................................ 4
PENDAHULUAN ....................................................................................................................................... 4
1.1 Latar Belakang ............................................................................................................................... 4
1.2 Rumusan Masalah ......................................................................................................................... 4
1.3 Tujuan............................................................................................................................................ 4
1.4 Manfaat ......................................................................................................................................... 4
BAB II ....................................................................................................................................................... 5
PEMBAHASAN ......................................................................................................................................... 5
2.1 Teorema Dasar Kalkulus ................................................................................................................ 5
2.2 Contoh Soal : ................................................................................................................................. 6
BAB III ...................................................................................................................................................... 9
PENUTUP ................................................................................................................................................. 9
3.1 Kesimpulan .................................................................................................................................... 9
DAFTAR PUSTAKA .................................................................................................................................. 10

3
BAB I
PENDAHULUAN

1.1 Latar Belakang


Teorema dasar kalkulus menjelaskan relasi antara dua operasi pusat kalkulus, yaitu
pendiferensialan dan pengintegralan. Lebih tepatnya, teorema ini berkutat pada integral tertentu
dengan limit atas variabel dan limit bawah sembarang. Jenis integral tertentu ini mengijinkan
kita menghitung satu dari banyak antiturunan sebuah fungsi (kecuali untuk yang tidak nol).
Oleh karena itu, ia hampir setara (ekuivalen) dengan integral tak tentu, didefinisikan oleh
kebanyakan penulis sebagai sebuah operasi yang menghasilkan salah satu antiturunan
sembarang sebuah fungsi, meliputi yang tidak nol.
Penyataan yang pertama kali dipublikasikan dan bukti matematika dari versi terbatas
teorema dasar ini diberikan oleh James Gregory (1638-1675).[2] Isaac Barrow (1630-1677)
membuktikan versi umum bagian pertama teorema ini, sedangkan murid Barrow, Isaac Newton
(1643-1727) menyelesaikan perkembangan dari teori matematika di sekitarnya. Gottfried
Leibniz (1646–1716) menyistematisasi ilmu ini menjadi kalkulus untuk kuantitas infinitesimal.
1.2 Rumusan Masalah
Makalah ini memfokuskan kepada sebuah pertanyaan penelitian sebagai berikut:
1. Apa itu teorema dasar kalkulus?
2. Macam-macam Teorema dasar kalkulus.
3. Apa saja yang terdapat dalam teorema dasar kalkulus?
4. Memecahkan suatu persoalan menggunakan teorema dasar kalkulus.

1.3 Tujuan
Mengkaji mengenai teorema dasar kalkulus, sejarah teorema dasar kalkulus, serta dapat
menyelesaikan soal dengan rumusan yang ada pada materi teorema dasar kalkulus

1.4 Manfaat
Hasil dari makalah ini adalah untuk memberikan pengetahuan mengenai Teorema dasar
kalkulus itu sendiri dan besar harapannya dapat mengetahui gambaran mengenai penerapan
teorema dasar kalkulus pada persoalan yang nantinya akan dijumpai.

4
BAB II
PEMBAHASAN

2.1 Teorema Dasar Kalkulus


Teorema dasar kalkulus menjelaskan relasi antara dua operasi pusat kalkulus, yaitu
pendiferensialan dan pengintegralan. Bagian pertama dari teorema ini, kadang disebut sebagai
teorema dasar kalkulus pertama, menunjukkan bahwa sebuah integral tak tentu dapat
dibalikkan menggunakan pendiferensialan. Bagian kedua, kadang disebut sebagai teorema
dasar kalkulus kedua, mengizinkan seseorang menghitung integral tertentu sebuah fungsi
menggunakan salah satu dari banyak antiturunan. Bagian teorema ini memiliki aplikasi yang
sangat penting, karena ia dengan signifikan mempermudah perhitungan integral tertentu.
Teorema dasar kalkulus kadang-kadang juga disebut sebagai Teorema dasar kalkulus
Leibniz atau Teorema dasar kalkulus Torricelli-Barrow.
→Teorema dasar kalkulus menyatakan :

Untuk menghitung nilai integral, kita dapat menggunakan teorema dasar kalkulus tanpa
menggunakan definisi integral tertentu sebagai batas penjumlahan Riemann. Selain itu,
Teorema dasar Kalkulus ini dapat digunakan untuk menentukan luas dan volume sebuah
bangun.
→ Teorema dasar kalkulus juga menyatakan bahwa turunan dari integral adalah dua operasi
yang berlawanan. Lebih tepatnya, teorema menghubungkan nilai anti-turunan dengan integral
tentu. Karena menghitung anti-turunan lebih mudah daripada menerapkan definisi integral
tentu, teorema dasar kalkulus menyediakan cara praktis untuk menghitung integral tertentu
(LaTorre et al., 2007)
Teorema Dasar Kalkulus mengkaitkan kedua cabang Kallkulus tersebut. Kalkulus
diferensial timbul dari persoalan garis singgung, sedangkan kalkulus integral timbul dari
perosoalan yang nampaknya tidak berkaitan, yaitu persoalan luas. Guru Newton di Cambrige,
Isaac Barrow (1630-1677), menemukan bahwa dua persoalan ini sebenarnya berkaitan sangat

5
dekat. Pendiferensialan dan pengintegralan adalah proses timbal balik. Teorema Dasar
Kalkulus memberikan hubungan timbal balik yang tepat antara diferensial dan integral.
Newton dan Leibniz yang memanfaatkan hubungan ini dan menggunakannya untuk
mengembangkan kalkulus menjadi metode matematis yang bersistem. Khususnya, mereka
melihat bahwa teorema dasar tersebut memungkinkan mereka untuk menghitung luas dan
integral secara amat mudah tanpa harus menghitung sebagai limit jumlah (Stewart, 1998).
(Arcana, 2019)
2.2 Contoh Soal :
1.) Tentukan hasil dari :
𝑥
𝑑
𝒂). ∫(3 𝑡 2 − 𝑡 + 6)𝑑𝑡
𝑑𝑥
1

𝑥
𝑑 1
𝒃). ∫( 𝑡 2 + 1)𝑑𝑡
𝑑𝑥 3
−5

Penyelesaian :
→Kita gunakan teorema fundamental kalkulus 1 :
𝑥
𝑑
𝒂). ∫(3 𝑡 2 − 𝑡 + 6)𝑑𝑡
𝑑𝑥
1

Artinya fungsi 𝑓(𝑡) = 3𝑡 2 − 𝑡 + 6 sehingga 𝑓(𝑥) = 3𝑥 2 − 𝑥 + 6


𝑑 𝑥
Jadi, hasil dari ∫ (3 𝑡 2
𝑑𝑥 1
− 𝑡 + 6)𝑑𝑡 = 3𝑥 2 − 𝑥 + 6
𝑥
𝑑 1
𝒃). ∫( 𝑡 2 + 1)𝑑𝑡
𝑑𝑥 3
−5
1 1
Artinya fungsi 𝑓(𝑡) = 3 𝑡 2 + 1 sehingga 𝑓(𝑥) = 3 𝑡 2 + 1
𝑑 𝑥 1 2 1
Jadi, hasil dari ∫ ( 𝑡 + 1)𝑑𝑡 = 3 𝑥 2 + 1
𝑑𝑥 −5 3

2.) Tentukanlah hasil integral berikut ini :


3

𝒂). ∫(3𝑥 2 + 2𝑥 − 1)𝑑𝑥


1

6
1

𝒃). ∫(𝑥 + 5)𝑑𝑥


−2

Penyelesaian :
𝑎
→rumus umum integral : ∫ 𝑎𝑥 𝑛 𝑑𝑥 = 𝑛+1 𝑥 𝑛+1 + 𝑐
3

𝒂). ∫(3𝑥 2 + 2𝑥 − 1)𝑑𝑥


1

3 3 2 3
∫1 (3𝑥 2 + 2𝑥 − 1)𝑑𝑥 = [2+1 𝑥 2+1 + 1+1 𝑥1+1 − 𝑥]
1
3
= [𝑥 3 + 𝑥 2 − 𝑥]
1
= [33 + 32 − 3] − [13 + 12 − 1]
= [27 + 9 − 3] − [1 + 1 − 1]
= [33] − [1]
= 32
3
Jadi, hasil dari ∫1 (3𝑥 2 + 2𝑥 − 1)𝑑𝑥 = 32

𝒃). ∫(𝑥 + 5)𝑑𝑥


−2

1 1 1
∫−2(𝑥 + 5)𝑑𝑥 = [ 𝑥1+1 + 5𝑥 ]
1+1 −2
1 1
= [ 𝑥 2 + 5𝑥 ]
2 −2
1 1
= [ (1)2 + 5 ∙ (1)] − [ (−2)2 + 5 ∙ (−2)]
2 2

1 1
= [ 2+5 ]−[ (4) − 10 ]
2

1
= [ + 5 ] − [ 2 − 10 ]
2
1
= [ +5 ]+8
2
1
= 13 2
1 1
Jadi, hasil ∫−2(𝑥 + 5)𝑑𝑥 = 13 2

7
𝒙
3.) Jika diketahui fungsi 𝒇(𝒙) = ∫−𝟏(𝒕𝟒 + 𝒕 − 𝟏)𝒅𝒕, maka nilai dari 𝒇′ (𝟏) =
? , dengan 𝒇′(𝒙) adalah turunan pertama dari fungsi 𝒇(𝒙).
Penyelesaian :
Kita turunkan terlebih dahulu kedua ruas menggunakan teorema fundamental kalkulus 1.
𝑥
➔ 𝑓(𝑥) = ∫−1(𝑡 4 + 𝑡 − 1)𝑑𝑡, ( diturunkan )
𝑥
𝑑 𝑑
𝑓(𝑥) = ∫(𝑡 4 + 𝑡 − 1)𝑑𝑡
𝑑𝑥 𝑑𝑥
−1
𝑓 ′ (𝑥) = 𝑥 4 + 𝑥 − 1
Sehingga nilai 𝑓 ′ (1) = 14 + 1 − 1 = 1
Jadi, nilai dari 𝑓 ′ (1) = 1

8
BAB III
PENUTUP

3.1 Kesimpulan
Teorema dasar kalkulus menyatakan bahwa turunan dari integral adalah dua
operasi yang berlawanan. Lebih tepatnya, teorema menghubungkan nilai anti-turunan dengan
integral tentu. Karena menghitung anti-turunan lebih mudah daripada menerapkan definisi
integral tentu, teorema dasar kalkulus menyediakan cara praktis untuk menghitung integral
tertentu. Bagian teorema ini memiliki aplikasi yang sangat penting, karena ia dengan signifikan
mempermudah perhitungan integral tertentu. Teorema dasar kalkulus kadang-kadang juga
disebut sebagai Teorema dasar kalkulus Leibniz atau Teorema dasar kalkulus Torricelli-
Barrow.

9
DAFTAR PUSTAKA
[1] Wikipedia. (2022). Teorema dasar kalkulus menjelaskan relasi antara dua operasi pusat
kalkulus, yaitu pendiferensialan dan pengintegralan.
[2] Henra, K., Asnita, A. U., Riaddin, D., Resi, B. B. F., Setiawan, J., & Dahlan, T.
(2021). TEORI DAN APLIKASI KALKULUS DASAR. Yayasan Penerbit Muhammad Zaini.
[3] Arcana, I. N. (2019). Pengembangan Media Pembelajaran Mandiri BerbantuanKomputer
untuk Meningkatkan Pemahaman Konsep Kalkulus II. Magister Scientiae, (30), 53-65.
[4] Hasanah, A. (2017). TEOREMA FUNDAMENTAL KALKULUS PADA INTEGRAL
HENSTOCK SEQUENSIAL (Doctoral dissertation, UIN Sunan Kalijaga Yogyakarta).
[5] Marsitin, R. (2019). Dasar-Dasar Kalkulus.

10

Anda mungkin juga menyukai