Disusun Oleh:
KELOMPOK 2
1
KATA PENGANTAR
Puji dan syukur kita panjatkan kepada Tuhan Yang Maha Esa, karena berkat rahmat
dan hidayahnya kami dapat menyelesaikan makalah ini dengan baik dan tepat waktu.
Di dalam malakah ini, kami membahas tentang “ Aturan Pecarian Turunan Dan
Turunan Fungsi Trigonometri”.
Makalah ini kami buat untuk memenuhi tugas mata kuliah Kalkulus
Diferensial yang diampu oleh Bapak Prof. La Misu, S.Pd, M.Pd. Penulisan makalah
ini bertujuan untuk menambah ilmu yang berkaitan tentang Kalkulus Diferensial.
Kami berkaharap makalah ini dapat bermanfaat, baik untuk pembaca maupun
untuk penulis. Kami menyadari bahwa masih banyak kekurangan dari makalah ini.
Oleh karena itu, kami mengarapkan kritik dan saran dari pembaca yang dapat
membangun dan membantu kami agar dalam menyusun makalah berikutnya agar
lebih baik lagi.
2
DAFTAR ISI
3
BAB I
PENDAHULUAN
A. LATAR BELAKANG
Kalkulus adalah cabang matematika yang mencakup limit, turunan,
integral, dan deret tak hingga (Rezeki, 2017).
B. RUMUSAN MASALAH
1. Apa saja aturan –aturan dalam pencarian turunan ?
2. Apa saja turunan fungsi trigonometri ?
C. TUJUAN
1. Untuk mengetahui aturan-aturan dalam pencarian turunan.
2. Untuk mengetahui turunan fungsi trigonometri.
4
BAB II
PEMBAHASAN
A. Aturan –Aturan Dalam Pencarian Turunan
ATURANPENCARIN TURUNAN
Proses pencarian turunan suatu fungsi langsung dari definisi turunan yakni
dengan menyusul hasil bagi selisih
𝑓(𝑥 + ) − 𝑓(𝑥)
𝑥
dan menghitung limitnya dapat memakan waktu banyak dan membosankan.
Kita akan mengembangkan cara yang akan memungkinkan kita untuk
memperpendek proses yang brkepanjangan dan akan memungkinkan kita
untuk mencari turunan semua fungsi yang nampaknya rumit dengan segera.
𝑓 𝑓,
𝑂𝑝𝑒𝑟𝑎𝑠𝑖
Masukan 𝐷𝑥
Keluarkan
sebuah opertor
Bukti
𝑓(𝑥 + ) − 𝑓(𝑥) 𝑘−𝑘
𝑓 , (𝑥) = lim = lim = lim 0 = 0
𝑛→0 𝑛→0 𝑛→0
Grafik 𝑓(𝑥) = 𝑥 berupa sevuah garis yang melalui titik asal dengan
kemiringan 1, seharsunya kita mengharapkan turunan fungsi ini adalah 1
umum untuk semua 𝑥.
5
𝑓(𝑥) = 𝑥
𝑓(𝑥 + ) (𝑥 + , 𝑥 + )
𝑓(𝑥) 𝑥, 𝑥
x x+h
6
𝐷𝑥 [𝑘. 𝑓(𝑥)] = 𝑘. 𝐷𝑥 𝑓(𝑥)
Dalam kata-kata, pengali konstanta k dapat dikeluarkan dari oprator 𝐷𝑥
Bukti:
Misalkan 𝐹(𝑥) = 𝑘. 𝑓(𝑥)
𝑓(𝑥+)− 𝑓(𝑥)
𝐹 , (𝑥) = lim→0
, (𝑥) 𝑘.𝑓(𝑥+)− k.𝑓(𝑥)
𝐹 = lim→0
, (𝑥) 𝑓(𝑥+)− 𝑓(𝑥)
𝐹 = lim→0 𝑘
, (𝑥) 𝑓(𝑥+)− 𝑓(𝑥)
𝐹 = 𝑘 . lim→0
, (𝑥) ,
𝐹 = 𝑘. 𝑓 (𝑥)
Sebagai ilustrasiTeorema D, perhatikan bahwa:
𝐷𝑥 (−5𝑥 2 ) = −5𝐷𝑥 (𝑥 2 ) = −5 . 2𝑥 2−1 = −10𝑥
5. Teorema E Aturan Jumlah
Jika 𝑓 𝑑𝑎𝑛 𝑔 adalah fungsi – fungsi yang terdiferensiasikan,maka (𝑓 + 𝑔)′ . (𝑥) =
𝑓 ′ (𝑥) + 𝑔′ (𝑥); 𝑦𝑎𝑘𝑛𝑖,
𝐷𝑥 [𝑓(𝑥) + 𝑔(𝑥)] = 𝐷𝑥 𝑓(𝑥) + 𝐷𝑥 𝑔(𝑥)
Jika dinyatakan dalam kata-kata turunan, dari suatu jumlah adalah jumlah dari
turunan-turunan.
Bukti :
Andaikan 𝐹(𝑥) = 𝑓(𝑥) + 𝑔(𝑥). Maka :
[𝑓(𝑥 + ) + 𝑔(𝑥 + )] − [𝑓(𝑥) + 𝑔(𝑥)]
𝐹′(𝑥) = lim
→0
𝑓(𝑥 + ) − 𝑓(𝑥) 𝑔(𝑥 + ) − 𝑔(𝑥)
= lim [ + ]
→0
7
= 𝐷𝑥 (5𝑥 2 ) + 𝐷𝑥 (7𝑥) − 𝐷𝑥 (6) (Teorema E)
Penururnan yang baru saja diberikan mengandalkan pada dua hal. Pertama,
taktik penambahan dan pengurangan hal yang sama, yakni𝑓(𝑥 + )𝑔(𝑥).
Kedua, pada akhirnya kita menggunakan fakta bahwa
lim 𝑓(𝑥 + ) = 𝑓(𝑥)
→0
Ini tidak lain adalah penerapan dari Teorema 2.2A (yang mengatakan bahwa
keterdiferensiasian pada suatu titik mengimplikasikan kontiunitas di sana)
dan definisi kontiniutas di suatu titik.
Contoh 3
Cari turunan (3𝑥 2 − 5)(2𝑥 4 − 𝑥) denganmenggunakan aturan hasil kali.
Periksa jawabannya dengan mengerjakan soal itu dengan cara lain.
Penyelesaian
𝐷𝒙 [(3𝑥 2 − 5)(2𝑥 4 − 𝑥)] = (3𝑥 2 − 5)𝐷𝑥 (2𝑥 4 − 𝑥) + (2𝑥 4 − 𝑥)𝐷𝑥 (3𝑥 2 −
5)
= (3𝑥 2 − 5)(8𝑥 3 − 1) + (2𝑥 4 − 𝑥)(6𝑥)
= 24𝑥 5 − 3𝑥 2 − 40𝑥 3 + 5 + 12𝑥 5 − 6𝑥 2
= 36𝑥 5 − 40𝑥 3 − 9𝑥 2 + 5
Untuk memeriksa, pertama kita kalikan dan kemudian cari turunannya.
(3𝑥 2 − 5)(2𝑥 4 − 𝑥) = 6𝑥 6 − 10𝑥 4 − 3𝑥 3 + 5𝑥
8
Jadi,
𝐷𝒙 [(3𝑥 2 − 5)(2𝑥 4 − 𝑥)]
= 𝐷𝒙 (6𝑥 6 ) − 𝐷𝒙 (10𝑥 4 ) − 𝐷𝒙 (3𝑥 3 ) − 𝐷𝒙 (5𝑥)
= 36𝑥 5 − 40𝑥 3 − 9𝑥 2 + 5
8. Teorema H Aturan Hasil Bagi
Misalkan f dan g adalah fungsi-fungsi yang terdiferensialkan dengan g(x)
≠ 0.
Maka
𝑓 ′ 𝑔(𝑥)𝑓′(𝑥) − 𝑓(𝑥)𝑔′(𝑥)
( ) (𝑥) =
𝑔 𝑔2 (𝑥)
Yakni,
𝑓(𝑥) 𝑔(𝑥)𝐷𝒙 𝑓(𝑥) − 𝑓(𝑥)𝐷𝑥 𝑔(𝑥)
𝐷𝑥 ( )=
𝑔(𝑥) 𝑔2 (𝑥)
9
−3𝑥 2 +10𝑥+21
= (𝑥 2 +7)2
Contoh 5
2 3
Cari 𝐷𝑥 𝑦 𝑗𝑖𝑘𝑎 𝑦 = 𝑥 4 +1 + 𝑥
Penyelesaian
2 3
𝐷𝑥 𝑦 = 𝐷𝑥 (𝑥 4 +1)+𝐷𝑥 (𝑥)
10
𝑝−𝑥 𝑝+𝑥
𝑠𝑖𝑛( )𝑐𝑜𝑠 ( )
2 2
= lim𝑝→𝑥 𝑝−𝑥
𝑝−𝑥
𝑠𝑖𝑛 ( ) 𝑝+𝑥
2
= lim𝑝→𝑥 𝑝−𝑥 ∙ lim𝑝→𝑥 𝑐𝑜𝑠 ( )
2
2
2𝑥
= 1 ∙ 𝑐𝑜𝑠 ( 𝑥 )
= 𝑐𝑜𝑠 𝑥
𝑐𝑜𝑠 𝑝−𝑐𝑜𝑠 𝑥
𝑓(𝑥) = 𝑝−𝑥
𝑝+𝑥 𝑝−𝑥
−2𝑠𝑖𝑛 ( )𝑠𝑖𝑛 ( )
2 2
= 𝑝−𝑥
𝑝+𝑥 𝑝−𝑥
−2𝑠𝑖𝑛 ( )𝑠𝑖𝑛 ( )
= 2
𝑝−𝑥
2
c
2
𝑝−𝑥
𝑝+𝑥 ( )
2
= lim𝑝→𝑥 −𝑠𝑖𝑛 ( ) ∙ lim𝑥→𝑥 −𝑠𝑖𝑛 𝑝−𝑥
2
2
𝑥+𝑥
= −𝑠𝑖𝑛 ( )∙1
2
2𝑥
= −𝑠𝑖𝑛 2
= −𝑠𝑖𝑛 𝑥
Catatan:
(𝑎−𝑏)
𝑠𝑖𝑛 𝑡 𝑠𝑖𝑛𝑛 (𝑎−𝑏) 𝑠𝑖𝑛 ( )
2
lim𝑡→𝑜 = 1 ⇔ lim𝑎→𝑏 = 1 ⇔ lim𝑎→𝑏 (𝑎−𝑏) =1
𝑡 𝑎−𝑏
2
Contoh soal
a. Carilah 𝐷𝑥 (3 sin 𝑥 − 2 cos 𝑥)
Penyelesaian:
𝐷𝑥 (3 sin 𝑥 − 2 cos 𝑥)
= 3 𝐷𝑥 (sin 𝑥) − 2 𝐷𝑥 (cos 𝑥)
= 3 𝑐𝑜𝑠 𝑥 + 2 𝑠𝑖𝑛 𝑥
b. Carilah persamaan garis singgung pada grafik 𝑦 = 3 𝑠𝑖𝑛 2𝑥 di titik
𝜋
( 2 , 0) (lihat gambar di bawah)
11
Penyelesaian:
Kita memerlukan turunan dari sin 2x, sayangnya pada saat ini kita
hanya tahu bagaimana mencari turunan dari sin x. Tetapi, 𝑠𝑖𝑛 2𝑥 =
2 𝑠𝑖𝑛 𝑥 𝑐𝑜𝑠 𝑥. Jadi,
𝐷𝑥 (3 𝑠𝑖𝑛 2𝑥) = 𝐷𝑥 (6 𝑠𝑖𝑛 𝑥 𝑐𝑜𝑠 𝑥)
= 6 𝐷𝑥 (𝑠𝑖𝑛 𝑥 𝑐𝑜𝑠 𝑥)
= 6[𝑠𝑖𝑛𝑥𝐷𝑥 (𝑐𝑜𝑠𝑥) + 𝑐𝑜𝑠𝑥𝐷𝑥 (𝑠𝑖𝑛𝑥)]
= 6[(sin x)(−sin x) + cos x cos x]
= 6[𝑐𝑜𝑠 2 𝑥 − 𝑠𝑖𝑛2 𝑥]
= 6 𝑐𝑜𝑠 2𝑥
𝜋
Di 𝑥 = ,turunan ini bernilai -6, yang karena itu meruakan
2
kemiringan garis singgung yang diinginkan. Persamaan garis ini
adalah
𝜋
𝑦 − 0 = −6 (𝑥 − )
2
c. Perhatikan kincir riang (Ferris wheel) yang jari-jarinya 30 kaki,
berputar berlawanan dengan arah perputaran jarum jam dengan
kecepatan sudut 2 radian/detik. Seberapa cepat dudukan ada pelek
naik (dalam arah tegak) pada saat ia berada 15 kaki di atas garis
mendatar yang melalui pusat kincir?
Penyelesaian:
Kita dapat menggangap bahwa kincir berpusat di titik asal dan
bahwa dudukan P berada di (30,0) pada saat t = 0 (Gambar di atas)
. Jadi, pada saat t, P telah bergerak melalui sudut 2t radian,
sehingga mempunyai koordinat (30 𝑐𝑜𝑠 2𝑡, 30 𝑠𝑖𝑛 2𝑡). Laju pada
saat P naik merupakan turunan koordinat tegak 30 sin 2t diukur
pada nilai t yang sesuai. Menurut Contoh 2,
𝐷𝑥 (30 𝑠𝑖𝑛 2𝑡) = 60 𝑐𝑜𝑠 2𝑡
12
𝜋
Nilai t yang sesuai untuk perhitungan turunan ini adalah = 12 ,
𝜋
karena 30 sin (2 ∙ 12) = 15. Kita menyimpulkan bahwa pada
𝜋
𝑡 = 12 , dudukan P naik pada
𝜋
60 𝑐𝑜𝑠 (2 ∙ ) = 60√3 2 ≈ 51,96 𝑘𝑎𝑘𝑖 𝑝𝑒𝑟 𝑑𝑒𝑡𝑖𝑘
2
2. TEOREMA B
Untuk semua titik x dalam daerah asal fungsi,
Dx tan x = sec2 x
Dx cot x = -csc2 x
Dx sec x = sec x tan x
Dx csc x = -csc x cot x
Bukti :
sin 𝑥 cos 𝑥 cos 𝑥−sin 𝑥 (− sin 𝑥) 𝑐𝑜𝑠2 𝑥 + 𝑠𝑖𝑛2 𝑥 1
Dx tan x = Dx cos 𝑥 = = = 𝑐𝑜𝑠2 𝑥 =
𝑐𝑜𝑠2 𝑥 𝑐𝑜𝑠2 𝑥
sec2 x
cos 𝑥 sin 𝑥 (− sin 𝑥)−cos 𝑥 cos 𝑥 − 𝑠𝑖𝑛2 𝑥 −𝑐𝑜𝑠2 𝑥
Dx cot x = Dx sin 𝑥 = = =
𝑠𝑖𝑛2 𝑥 𝑠𝑖𝑛2 𝑥
− (𝑠𝑖𝑛2 𝑥 + 𝑐𝑜𝑠2 𝑥) −1
= 𝑠𝑖𝑛2 𝑥 = -csc2 x
𝑠𝑖𝑛2 𝑥
1 cos 𝑥 . 0 −1 .(− sin 𝑥) sin 𝑥 1 sin 𝑥
Dx sec x = Dx cos 𝑥 = = 𝑐𝑜𝑠2 𝑥 = cos 𝑥 = sec x tan
𝑐𝑜𝑠2 𝑥 cos 𝑥
x
1 sin 𝑥 .0 −1 . (cos 𝑥) − cos 𝑥 −1 cos 𝑥
Dx csc x = Dx sin 𝑥 = = = sin 𝑥 = -csc x cot x
𝑠𝑖𝑛2 𝑥 𝑠𝑖𝑛2 𝑥 sin 𝑥
Contoh soal :
1. Carilah Dx (xn tan x) untuk n ≥ 1
Penyelesaian :
kita terapkan Aturan Hasil Kali bersama dengan teorema B
Dx (xn tan x) = xn Dx (tan x) + tan x Dx xn
= xn sec2 x + tan x nxn-1
= xn sec2 x + nxn-1 tan x
2. Carilah persamaan garis singgung terhadap grafik y = tan x pada titik (π/4 , 1)
Penyelesaian :
Turunan y = tan x adalah dy/dx = sec2 x .
13
Ketika x = π/4, turuna sama dengan sec2 π/4 = 2.
Jadi garis tersebut mempunyai kemiringan 2 dan melalui (π/4 , 1)
Sehingga, persamaan garis singgungnya yaitu : y-1 = 2 (x- π/4)
y = 2x - π/2 + 1
3. Carilah semua titik pada grafik y = sin2 x yang mempunyai garis singgung
mendatar
Penyelesaian :
Garis singgung adalah mendatar ketikan turunan sama dengan nol.
Untuk memperoleh turunan dari sin2 x, kita gunakan Aturan Hasil Kali
d/dx sin2 x = d/dx (sin x sin x) = sin x cos x + sin x cos x = 2 sin x cos x
hasil kali sin x dan cos x adalah sama dengan nol ketika salah satu sin x atau
𝜋 3𝜋
cos x sama dengan nol, yakni pada x = 0,± 2 , ± π, ± 2 ,…
14
BAB III
PENUTUP
A. KESIMPULAN
Aturan pencarian turunan dalam kalkulus adalah aturan-aturan yang digunakan untuk
menghitung turunan fungsi. Beberapa aturan penting dalam menghitung turunan
meliputi:
𝑓(𝑥+)− 𝑓(𝑥) 𝑘−𝑘
1. ATURAN FUNGSI KONSTAN 𝑓 ′ (𝑥) = lim→0 = lim→0
2. Aturan fungsi satuan 𝑓(𝑥) = 𝑥 → 𝑓 ′ (𝑥) = 1
3. Aturan panglkat , 𝑓(𝑥) = 𝑥 𝑛 dengan 𝑛 bilangan bulat positif, maka 𝑓(𝑥) =
𝑛𝑥 𝑛−1 yakni
𝐷𝑥 (𝑥 𝑛 ) = 𝑛𝑥 𝑛−1
4. Aturan kelipatan konstan (𝑘𝑓), (𝑥) = 𝑘. 𝑓(𝑥)
5. Aturan jumlah. 𝑓 dan 𝑔 adalah fungsi-fungsi yang yang terdefinisikan maka,
(𝑓 + 𝑔)′ (𝑥) = 𝑓 ′ (𝑥) + 𝑔′(𝑥) yakni, 𝐷𝑥 [𝑓(𝑥) + 𝑔(𝑥] = 𝐷𝑥 𝑓(𝑥) + 𝐷𝑥 𝑔(𝑥)
6. Aturan selisih. . 𝑓 dan 𝑔 adalah fungsi-fungsi yang yang terdefinisikan maka,
(𝑓 − 𝑔)′ (𝑥) = 𝑓 ′ (𝑥) − 𝑔′(𝑥) yakni, 𝐷𝑥 [𝑓(𝑥) − 𝑔(𝑥] = 𝐷𝑥 𝑓(𝑥) − 𝐷𝑥 𝑔(𝑥)
7. Aturan hasil kali adalah f dan g adalah fungsi-fungsi yang terdiferensiasikan,
maka
(𝑓 ∙ 𝑔)(𝑥) = 𝑓(𝑥)𝑔′ (𝑥) + 𝑔(𝑥)𝑓′(𝑥)
Yakni
𝐷𝑥 [𝑓(𝑥)𝑔(𝑥)] = 𝑓(𝑥)𝐷𝑥 𝑔(𝑥) + 𝑔(𝑥)𝐷𝑥 𝑓(𝑥)
8. Aturan hasil bagi. Misalkan f dan g adalah fungsi-fungsi yang
terdiferensialkan dengan g(x) ≠ 0 .
Maka
𝑓 ′ 𝑔(𝑥)𝑓′(𝑥) − 𝑓(𝑥)𝑔′(𝑥)
( ) (𝑥) =
𝑔 𝑔2 (𝑥)
Yakni,
𝑓(𝑥) 𝑔(𝑥)𝐷𝒙 𝑓(𝑥) − 𝑓(𝑥)𝐷𝑥 𝑔(𝑥)
𝐷𝑥 ( )=
𝑔(𝑥) 𝑔2 (𝑥)
Penggunaan aturan ini tergantung pada bentuk fungsi yang ingin diturunkan, dan
seringkalin memerlukan kombinasi aturan-aturan untuk menentukan turunan dari
suatu fungsi dengan lebih efisien.
Dalam melakukan perhitungan turunan trigonometri, penting untuk mengingat
aturan-aturan dasar dan mungkin perlu menerapkan aturan rantai (chain rule) jika
fungsi trigonometri terdapat dalam suatu fungsi yang lebih kompleks.
𝑓 (𝑥) = 𝑠𝑖𝑛 𝑥 → 𝑓 ‘(𝑥) = 𝑐𝑜𝑠 𝑥
𝑓 (𝑥) = 𝑐𝑜𝑠 𝑥 → 𝑓 ‘(𝑥) = −𝑠𝑖𝑛 𝑥
𝑓 (𝑥) = 𝑡𝑎𝑛 𝑥 → 𝑓 ‘(𝑥) = 𝑠𝑒𝑐2 𝑥
15
𝑓 (𝑥) = 𝑐𝑜𝑡 𝑥 → 𝑓 ‘(𝑥) = −𝑐𝑠𝑐2𝑥
𝑓 (𝑥) = 𝑠𝑒𝑐 𝑥 → 𝑓 ‘(𝑥) = 𝑠𝑒𝑐 𝑥 . 𝑡𝑎𝑛 𝑥
𝑓 (𝑥) = 𝑐𝑠𝑐 𝑥 → 𝑓 ‘(𝑥) = −𝑐𝑠𝑐 𝑥 . 𝑐𝑜𝑡 𝑥.
B. SARAN
Semoga makalah yang kami susun dapat bermanfaat bagi para pembaca dan
dapat memberikan pengetahuan tentang apa-apa Saja Aturan Pencarian
Turunan Dan Turunan Fungsi Trigonometri itu. Kami menyadari bahwa
makalah ini masih jauh dari kata sempurna, maka dari itu kritik dan saran
yang membangun sangatlah dibutuhkan penyusun, mengingat masih banyak
kekurangan dari karya ini.
16
DAFTAR PUSTAKA
Amalia, Rezeki. 2017. “Hasil Belajar Biologi Materi Sistem Gerak dengan
Menerapkan Model Pembelajaran Kooperatif Tipe Rotating Trio Exchange
(RTE) pada Siswa Kelas XI SMAN 4 Bantimurung”. Jurnal Dinamika, Volume
4 Nomor (8): 11-17. Makassar: Jurusan Pendidikan Biologi, Fakultas
Matematika dan Ilmu Pengetahuan Alam, STKIP-Pembangunan Indonesia,
Makassar. (https://journal.uncp.ac.id/index.php/dinamika/article/ view/650).
Diakses pada hari Rabu 1 September 2021 pukul 22.18 WIB.
Rusgianto M.S.(2012). Trigonometri. Yogyakarta:CV. Grafika Indah
.
Varberg, Dale dkk. (2008). Kalkulus. Jakarta: Penerbit Erlangga.
17