Anda di halaman 1dari 19

MAKALAH

KALKUKU

KELOMPOK 5

Akbar Maulana 5223131007

Adhinda Chyntia Gunawan 5223131011

Greace Angelica Siregar 5223131027

PRODI PENDIDIKAN TEKNIK ELEKTRO

FAKULTAS TEKNIK

UNIVERSITAS NEGERI

MEDAN T.A 2022/2023

i
KATA PENGANTAR

Assalammualaikum W.W.

Segala puji bagi Allah Swt., Tuhan Seluruh Alam yang telah memberikan
kami kesempatan dan segala nikmat-Nya dalam menyelesaikan makalah tugas
mata kuliah Kalkulus Lanjut yang berjudul “Aturan Rantai” ini.

Kami menyadari bahwa makalah ini masih banyak kekurangan. Untuk itu,
segala bentuk kritik dan saran akan kami terima guna kemajuan dan kebaikan
ringkasan materi ini.

Semoga makalah ini bermanfaat bagi siapa saja yang

membutuhkannya. Wassalamualaikum W.W.

Medan, September 2022

Kelompok 5

i
i
DAFTAR ISI

KATA PENGHANTAR.........................................................................................2

DAFTAR ISI.........................................................................................................3

BAB I PENDAHULUAN......................................................................................4

A. Latar Belakang...........................................................................................4
B. Rumus Masalah..........................................................................................4
C. Tujuan........................................................................................................4
BAB 2 PEMBAHASAN........................................................................................5
A. Aturan rantai...............................................................................................5
a. Aturan ranati untuk fungsi dua variabel................................................6
b. Aturan rantai untuk fungsi tiga variabel................................................8
B. Turunan fungsi implisit..............................................................................9
a. Aturan dasar turunan.............................................................................10
b. Turunan Fungsi Trigonometri...............................................................12
c. Turunan Fungsi Emplisit.......................................................................14
d. Turunan Fungsi Majemuk.....................................................................15
C. Penggunaan Turunan.................................................................................15
a. Nilai Maksimum dan Minimum...........................................................15

BAB 3 PENUTUP................................................................................................18

a. Kesimpulan........................................................................................................18
b. Saran..........................................................................................................18

i
i
BAB I PENDAHULUAN

1. Latar Belakang

Turunan merupakan salah satu dasar atau fondasi dalam analisis sehingga penguasaan
terhadap berbagai konsep dan prinsip turunan fungsi dapat membantu dalam memecahkan
suatu permasalahan dalam kehidupan sehari-hari. Suatu fungsi dapat dianalisis berdasarkan
ide naik atau turun, keoptimalan, dan titik beloknya dengan menggunakan konsep turunan.
Pada bagian berikut, kita akan mencoba mengamati berbagai permasalahan nyata dan
mempelajari beberapa kasus dan contoh untuk menemukan konsep turunan.

Dalam kehidupan sehari-hari, kita sering menjumpai laju perubahan. Laju perubahan erat
kaitannya dengan kecepatan. Pada pembahasan berikut, penulis terfokus pada subbab turunan
fungsi.ATURAN RANTAI

2. Rumusan Masalah

1. Apa pengertian turunan fungsi Dua Variabel ?

2. Bagaimanakah konsep turunan fungsi Dua Variabel?

3. Apa saja aturan-aturan pencarian turunan fungsi implisit ?

4. Bagaimana sifat-sifat Turunan fungsi Tiga variabel?

3. TUJUAN

1.mengetahui turunan fugsi dua variabel

2.mengetahui bagaimana konsep turunan dua variabel

3. mengetahui aturan aturan pencarian turunan fungsi

implisit 4.mengetahui sifat sifat turunan fungsi tiga variabel

BAB II PEMBAHASA

5
A. ATURAN RANTAI

Misal 𝐹(𝑥) = (2𝑥 + 1)5 , amati bahwa F berupa fungsi komposisi. Untuk menghitung
𝐹′(𝑥) yang berupa turunan dari 𝐹(𝑥), ada beberapa aturan yang harus dipahami, antara lain
aturan penjumlahan, aturan kali, dan aturan rantai. Aturan rantai adalah aturan untuk mencari
turunan fungsi komposisi.

Aturan rantai untuk fungsi-fungsi komposit satu variabel ialah sebagai berikut.

Jika 𝑦 = 𝑓(𝑥(𝑡)) dengan 𝑓 dan 𝑥 merupakan fungsi yang terdefinisi dan dapat
diturunkan, maka dalam notasi Leibniz dapat ditulis:

𝑑𝑦 𝑑𝑦 𝑑𝑥
𝑑𝑡 = 𝑑𝑥 ∙ 𝑑𝑡

Atau dalam notasi aksennya ialah:

(𝑓 ∘ 𝑔)′(𝑥) = 𝑓 ′ (𝑔(𝑥))𝑔′ (𝑥)

Jadi, 𝐹′(𝑥) untuk 𝐹(𝑥) = (2𝑥 + 1)5 adalah

𝐹′(𝑥) = 5(2𝑥 + 1)4 ∙ 2

𝐹′(𝑥) = 10(2𝑥 + 1)4

Contoh:

1. Jika 𝑦 = (2𝑥 2 − 4𝑥 + 1)60, carilah 𝐷𝑥 𝑦! (𝐷𝑥 𝑦 adalah diferensial dari 𝑦 atau 𝐹′(𝑥)
dari 𝐹(𝑥)
Penyelesaian :
Kita pikirkan 𝑦 sebagai pangkat ke- 60 suatu fungsi 𝑥, yakni 𝑦 = 𝑢60 dan 𝑢 = 2𝑥2 −
4𝑥 + 1
fungsi sebelah luar f(x) = 𝑢60 dan fungsi sebelah dalam adalah 𝑢 = 𝑔(𝑥) = 2𝑥2 − 4
+1
𝐷𝑥𝑦 = 𝐷𝑥𝑓(𝑔(𝑥))
= 𝑓(𝑢)𝑔(𝑢)
= (60𝑢59)(4𝑥 − 4)

6
= 60(2𝑥2 − 4𝑥 + 1)59(4𝑥 − 4)

2. Jika 𝑓(𝑥) = 𝑠𝑖𝑛 (𝑐𝑜𝑠(𝑡𝑎𝑛 𝑥)), maka carilah 𝑓’(𝑥)!


Penyelesaian:
𝑑
𝑓’(𝑥) = 𝑐𝑜𝑠 (𝑐𝑜𝑠(𝑡𝑎𝑛 𝑥))
𝑑𝑥 𝑐𝑜𝑠 (𝑡𝑎𝑛 𝑥)
𝑑
= 𝑐𝑜𝑠 (𝑐𝑜𝑠(𝑡𝑎𝑛 𝑥))[−𝑠𝑖𝑛 (𝑡𝑎𝑛 𝑥)] (𝑡𝑎𝑛 𝑥)
𝑑𝑥

= −𝑐𝑜𝑠(𝑐𝑜𝑠(𝑡𝑎𝑛 𝑥)) 𝑠𝑖𝑛(𝑡𝑎𝑛 𝑥) 𝑠𝑒𝑐 𝑥2

3. 𝐷𝑥(5 sin3(cos(𝑥2 + 5𝑥 + 1)4)) adalah….


Penyelesaian:
𝐷𝑥(cos(𝑥2 + 5𝑥 + 1)4)
= − sin(𝑥 2 + 5𝑥 + 1)4. (𝐷𝑥 (𝑥 2 + 5𝑥 + 1)4
= − sin(𝑥 2 + 5𝑥 + 1)4. 4 (𝑥 2 + 5𝑥 + 1)3. (2𝑥 + 5)
= −(8𝑥 + 20)(𝑥2 + 5𝑥 + 1)3 . sin(𝑥2 + 5𝑥 + 1)4

a) Aturan Rantai untuk Fungsi Dua Variabel

Menurut Varberg, dkk. (2007: 265) ada dua versi aturan rantai untuk fungsi dua
variabel.
Versi Pertama jika 𝑧 = 𝑓(𝑥, 𝑦) dengan 𝑥 dan 𝑦 adalah fungsi 𝑡, maka masuk akal untuk
menanyakan𝑑𝑧, dan seharusnya ada rumus untuknya.
𝑑𝑡

Teorema A | Aturan Rantai

Misalkan 𝑥 = 𝑥(𝑡) dan 𝑦 = 𝑦(𝑡) terdeferensiasikan di 𝑡 dan misalkan 𝑧


=
𝑓(𝑥, 𝑦) terdeferensiasikan di (𝑥 (𝑡), 𝑦 (𝑡)). Maka 𝑧 =
𝑓(𝑥(𝑡), 𝑦(𝑡)) dapat dideferensiasikan di 𝑡 dan
𝑑𝑧𝜕𝑧 𝑑𝑥 𝜕𝑧 𝑑𝑦
= +
𝑑𝑡𝜕𝑥 𝑑𝑡𝜕𝑦 𝑑𝑡
Conto
1. Misalkan 𝑧 = 𝑥 4 𝑦, dengan 𝑥 = 2𝑡 dan 𝑦 = 𝑡 3 . Carilah 𝑑𝑧!
𝑑𝑡

Penyelesaian:

7
𝑑𝑧 𝜕𝑧 𝑑𝑥 𝜕𝑧 𝑑𝑦
= +
𝑑𝑡 𝜕𝑥 𝑑𝑡 𝜕𝑦 𝑑𝑡
= 4𝑥3𝑦 (2) + 𝑥4(3𝑡2)
= 8𝑥3𝑦 + 𝑥4(3𝑡2)
= 8(2𝑡)3(𝑡3) + (2𝑡)4 3(𝑡3)2
= 8(8𝑡3)𝑡3 + 16𝑡4 (3𝑡6)
= 64𝑡6 + 48𝑡10

2. Misalkan 𝑤 = 𝑥 2 𝑦 3 , dengan 𝑥 = 𝑡 3 dan 𝑦 = 𝑡 2 . Carilah 𝑑𝑧 .


𝑑𝑡

Penyelesaian:
𝑑𝑤 𝜕𝑤 𝑑𝑥 𝜕𝑤 𝑑𝑦
𝑑𝑡 = +
𝜕𝑥 𝑑𝑡 𝜕𝑦 𝑑𝑡
= (2𝑥𝑦3)(3𝑡2) + (3𝑥2𝑦2)(2𝑡)
= 6𝑥𝑦3𝑡2 + 6𝑥2𝑦2𝑡
= 6𝑡3(𝑡2)3𝑡2 + 6(𝑡3)2(𝑡2)2𝑡
= 6𝑡11 + 6𝑡11
= 12𝑡11

Versi Kedua Misalkan bahwa 𝑧 = 𝑓(𝑥, 𝑦) dengan 𝑥 = 𝑥(𝑠, 𝑡) dan 𝑦 = 𝑦(𝑠, 𝑡). Maka masuk akal
untuk menanyakan 𝜕𝑧/𝜕𝑠 dan 𝜕𝑧/𝜕𝑡

Teorema B | Aturan Rantai

Misalkan 𝑥 = 𝑥(𝑠, 𝑡) dan 𝑦 = 𝑦(𝑠, 𝑡) mempunyai turunan-turunan parsial pertama di


(𝑠, 𝑡) dan misalkan 𝑧 = 𝑓(𝑥, 𝑦) terdeferensiasikan di (𝑥(𝑠, 𝑡), 𝑦(𝑠, 𝑡)). Maka 𝑧 =
𝑓(𝑥(𝑠, 𝑡), 𝑦(𝑠, 𝑡)) mempunyai turunan-turunan parsial pertama yang diberikan oleh:

1. 𝜕𝑧 = 𝜕𝑧 𝜕𝑥 + 𝜕𝑧 𝜕𝑦 2. 𝜕𝑧 = 𝜕𝑧 𝜕𝑥 + 𝜕𝑧 𝜕𝑦
𝜕𝑠𝜕𝑥 𝜕𝑠𝜕𝑦 𝜕𝑠 𝜕𝑡𝜕𝑥 𝜕𝑡𝜕𝑦 𝜕𝑡

Contoh:
1. Jika 𝑧 = 3𝑥2 − 𝑦2 dengan 𝑥 = 2𝑠 + 7𝑡 dan 𝑦 = 5𝑠𝑡. Carilah 𝜕𝑧/𝜕𝑡, dan nyatakan dalam
bentuk s dan t!
Penyelesaian:
𝜕𝑧 𝜕𝑧 𝜕𝑥 𝜕𝑧 𝜕𝑦
𝜕𝑡 = 𝜕𝑥 𝜕𝑡+ 𝜕𝑦 𝜕𝑡

8
= (6𝑥)(7) + (−2𝑦)(5𝑠)
= 42(2𝑠 + 7𝑡) − 10𝑠𝑡(5𝑠)
= 84𝑠 + 294𝑡 − 50𝑠2𝑡

𝜕𝑧 𝜕𝑧
2. Tentukan dan
𝜕𝑠 jika 𝑧 = 𝑓(𝑥, 𝑦) = 𝑥𝑒 𝑦 dengan 𝑥 = 2𝑠 − 𝑡 dan 𝑦 = 2𝑠 + 𝑡!
𝜕𝑡
Penyelesaian:
𝜕𝑧 𝜕𝑧 𝜕𝑥 𝜕𝑧 𝜕𝑦
a) 𝜕𝑠= 𝜕𝑥 +
𝜕𝑠 𝜕𝑦 𝜕𝑠

= 𝑒𝑦(2) + 𝑥𝑒𝑦(2)
= 2𝑒𝑦(1 + 𝑥)
= 2𝑒2𝑠+𝑡(2𝑠 − 𝑡 + 1)

𝜕𝑧 𝜕𝑧 𝜕𝑥 𝜕𝑧 𝜕𝑦
b) 𝜕𝑡= 𝜕𝑥 +
𝜕𝑡 𝜕𝑦 𝜕𝑡

= 𝑒𝑦(−1) + 𝑥𝑒𝑦(1)
= 𝑒𝑦(𝑥 − 1)
= 𝑒2𝑠+𝑡(2𝑠 − 𝑡 − 1)

b) Aturan Rantai untuk Fungsi Tiga Variabel

Jika 𝑥 = 𝑥(𝑡), 𝑦 = 𝑦(𝑡), dan 𝑧 = 𝑧(𝑡) fungsi yang diferensial di 𝑡, dan 𝑤 =


𝑓(𝑥, 𝑦, 𝑧) diferensial di titik (𝑥(𝑡), 𝑦(𝑡), 𝑧(𝑡)), maka 𝑤 = 𝑓(𝑥(𝑡), 𝑦(𝑡), 𝑧(𝑡)) diferensial di 𝑡, dan
𝑑𝑤 𝜕𝑤 𝑑𝑥 𝜕𝑤 𝑑𝑦 𝜕𝑤 𝑑𝑧
= + +
𝑑𝑡 𝜕𝑥 𝑑𝑡 𝜕𝑦 𝑑𝑡 𝜕𝑧 𝑑𝑡

Contoh:
1. Jika 𝑤 = 𝑥 2 + 𝑦 2 + 𝑧 2 + 𝑥𝑦, dengan 𝑥 = 𝑠𝑡, 𝑦 = 𝑠 − 𝑡, dan 𝑧 = 𝑠 + 2𝑡, carilah 𝜕𝑤 !
𝜕𝑡

Penyelesaian:
𝑑𝑤 𝜕𝑤 𝑑𝑥 𝜕𝑤 𝑑𝑦 𝜕𝑤 𝑑𝑧
𝑑𝑡= 𝜕𝑥 𝑑𝑡 + 𝜕𝑦+
𝑑𝑡 𝜕𝑧 𝑑𝑡

= (2𝑥 + 𝑦)(𝑠) + (2𝑦 + 𝑥)(−1) + (2𝑧)(2)

9
= (2𝑠𝑡 + 𝑠 − 𝑡)(𝑠) + (2𝑠 − 2𝑡 + 𝑠𝑡)(−1) + (2𝑠 + 4𝑡)2
= 2𝑠2𝑡 + 𝑠2 − 2𝑠𝑡 + 2𝑠 + 10𝑡

B. TURUNAN FUNGSI IMPLISIT

Misal 𝑧 = 𝐹(𝑥, 𝑦) dan 𝑦 = 𝑔(𝑥), maka 𝑧 = 𝐹(𝑥, 𝑔(𝑥)) menyatakan fungsi satu variabel,
sehingga berdasarkan aturan rantai diperoleh:
𝜕𝑧 𝜕𝐹 𝜕𝑥 𝜕𝐹 𝜕𝑦 𝜕𝑧 𝜕𝐹 𝜕𝐹 𝜕𝑦 ……………(∗)
𝜕𝑥= 𝜕𝑥 𝜕𝑥 + 𝜕𝑦↔
𝜕𝑥 = 𝜕𝑥+ 𝜕𝑥 𝜕𝑦 𝜕𝑥

Jika 𝑧 = 0 maka 𝐹(𝑥, 𝑦) = 0 mendefinisikan secara implisit sebagai fungsi 𝑥 dan (∗) menjadi

𝜕𝐹
0= 𝜕𝑥
𝜕𝐹
− 𝜕𝑥
𝜕𝐹 𝜕𝑦
+ 𝜕𝑦 𝜕𝑥 ↔
𝜕𝑦
= 𝜕𝐹 asalkan 𝜕𝐹 ≠ 0
𝜕𝑥 𝜕𝑦
𝜕𝑦

Contoh:
1. Jika 𝑥 2𝑦 + 𝑦 2 − 𝑥 3 = 0, tentukan 𝑑𝑦 dengan menggunakan metode pendiferensialan
𝑑𝑥

implisit?
Penyelesaian:
Turunan dari y terhadap dengan menggunakan pendiferensialan implicit sebagai
berikut. Kedua ruas (kiri dan kanan) diturunkan terhadap x.
𝑑 (𝑥2𝑦 + 𝑦2 − 𝑥3) = 𝑑
(0)
𝑑𝑥 𝑑𝑥
𝑑𝑦 𝑑𝑦
2𝑥𝑦 + 𝑥2 + 2𝑦 − 3𝑥2 = 0
𝑑𝑥 𝑑𝑥
𝑑𝑦
(𝑥2 + 2𝑦) − 3𝑥2 + 2𝑥𝑦 = 0
𝑑𝑥
Sehingga diperoleh
𝑑𝑦
= 3𝑥2 − 2𝑥𝑦
𝑑𝑥
𝑥2 + 2𝑦

a) Aturan dasar turunan, sebagai berikut :


1
0
1. Jika 𝑓(𝑥) = 𝑘, maka 𝑓 ′ (𝑥) = 0
2. Jika 𝑓(𝑥) = 𝑥, maka 𝑓 ′ (𝑥) = 1
3. Aturan Pangkat: Jika 𝑓(𝑥) = 𝑋 𝑛 (𝑛 𝜀 𝑁), maka 𝑓 ′ (𝑥) = 𝑛. 𝑋 𝑛−1
4. Aturan Kelipatan Konstanta: (𝑘𝑓)′(𝑥) = 𝑘. 𝑓 ′ (𝑥)
5. Aturan Jumlah: (𝑓 + 𝑔)′(𝑥) = 𝑓 ′ (𝑥) + 𝑔′ (𝑥)
6. Aturan Hasil kali: (𝑓. 𝑔)′(𝑥) = 𝑓 ′ (𝑥). 𝑔(𝑥) + 𝑓(𝑥). 𝑔 ′ (𝑥)
7. Aturan Hasil bagi:
𝑓 ′ 𝑓 ′ (𝑥)𝑔(𝑥)− 𝑓(𝑥)𝑔′ (𝑥)
( )(𝑥) = 2
𝑔 (𝑔(𝑥))

8. Aturan Rantai: 𝑓(𝑥) = 𝑢 𝑛 → 𝑓 ′ (𝑥) = 𝑛. 𝑢 𝑛−1. 𝑢′

Contoh soal:

1) Tentukan 𝑓′ dari 𝑓 = (2𝑥2 + 4)2


Jawab:
𝑓 = (2𝑥2 + 4)2
𝑓 = (2𝑥 2 )2 + 2. 2𝑥 2 . 4 + (4)2
𝑓 = 4𝑥4 + 16𝑥2 + 16
𝑓′ = 4.4𝑥 4−1 + 16.2𝑥 2−1 + 0
𝑓 ′ = 16𝑥 3 + 32𝑥

2) Tentukan turunan pertama dari 𝑔 = √𝑥6 + 3


Jawab:
𝑔 = √𝑥 6 + 3
6
𝑔 = 𝑥2 + 3
𝑔 = 𝑥3 + 3 → 𝑔′ = 3𝑥2
3) Tentukan 𝑦′ dari 𝑦 = (3𝑥2 − 5) (2𝑥4 − 𝑥)
Jawab:

𝑓 = (3𝑥 2 − 5) ≫ 𝑓 ′ = 6𝑥
𝑔 = (2𝑥4 − 𝑥) ≫ 𝑔′ = 8𝑥3 − 1

𝑦 ′ (𝑥) = 𝑓 ′ (𝑥). 𝑔(𝑥) + 𝑓(𝑥). 𝑔 ′ (𝑥)


= (6𝑥). (2𝑥 4 − 𝑥) + (3𝑥 2 − 5). (8𝑥 3 − 1)

1
1
= 12𝑥5 − 6𝑥2 + 24𝑥5 − 3𝑥2 − 40𝑥3 + 5
= 36𝑥5 − 40𝑥3 − 9𝑥2 + 5

(3𝑥−5)
4) Tentukan 𝑔′ dari 𝑔 =
(𝑥 2+7)
′ ′ ′
Jawab: 𝑓 𝑓 (𝑥)𝑔(𝑥)− 𝑓(𝑥)𝑔 (𝑥)
(𝑔) (𝑥) = (𝑔(𝑥)) 2

𝑓 = (3𝑥 − 5) ≫ 𝑓 ′ = 3
𝑔 = (𝑥2 + 7) ≫ 𝑔′ = 2𝑥

𝑓 ′ (𝑥)𝑔(𝑥)− 𝑓(𝑥)𝑔′ (𝑥)


𝑔 ′ (𝑥) = (𝑔(𝑥)) 2

(3). (𝑥 2 + 7) − (3𝑥 − 5). (2𝑥)


=
(𝑥 2 + 7)2

3𝑥2+21−6𝑥2+10𝑥
= 𝑥4+14𝑥2+49

−3𝑥2+10𝑥+21
= 𝑥4+14𝑥2+49

5) Tentukan turunan rantai dari 𝑦 = (2𝑥2 − 4𝑥 + 1)60


Jawab:
𝑦 = (2𝑥2 − 4𝑥 + 1)60 ≫ 𝑦 = 𝑢60
𝑢 = 2𝑥 2 − 4𝑥 + 1 ≫ 𝑢 ′ = 4𝑥 − 4

𝑦 ′ = 𝑛. 𝑢 𝑛−1 . 𝑢′
𝑦 ′ = 60. (2𝑥 2 − 4𝑥 + 1)59(4𝑥 − 4)

𝑑𝑦 √1−𝑥 − √1+𝑥
6) Tentukan dari 𝑦 =
𝑑𝑥 √1−𝑥 + √1+𝑥

1
2
Jawab:
√1−𝑥 − √1+𝑥
𝑦=
√1−𝑥 + √1+𝑥
√1−𝑥 − √1+𝑥
= √1−𝑥 − √1+𝑥
. √1−𝑥 − √1+𝑥
√1−𝑥 + √1+𝑥

(1−𝑥)−2√1+𝑥 √1−𝑥+(1+𝑥)
= (1−𝑥)− (1+𝑥)
2−2√1−𝑥2
=
−2𝑥
−1+ √1−𝑥2
=
𝑥
1 2 −1 2)21].1
2 (−2𝑥 )𝑥—[−1+(1−𝑥
𝑑𝑦 (1−𝑥 )
𝑑𝑥 = 2
𝑥2
2 2 −1 2 1
−𝑥 (1−𝑥 ) 2+1−(1−𝑥 )2
= 𝑥2
1
−𝑥2+ (1−𝑥2)2−(1−𝑥2)
= 𝑥2(1−𝑥 2)2
1

−1+√1−𝑥2
=
𝑥2√1−𝑥2

b. Turunan Fungsi Trigonometri


1. 𝑓(𝑥) = cos 𝑥 → 𝑓 ′ (𝑥) = − sin 𝑥
2. 𝑓(𝑥) = sin 𝑥 → 𝑓 ′ (𝑥) = cos 𝑥
3. 𝑓(𝑥) = tan 𝑥 → 𝑓 ′ (𝑥) = 𝑠𝑒𝑐 2 𝑥
4. 𝑓(𝑥) = 𝑐𝑡𝑔 𝑥 → 𝑓 ′ (𝑥) = − 𝑐𝑜𝑠𝑒𝑐 2 𝑥
5. 𝑓(𝑥) = sec 𝑥 → 𝑓 ′ (𝑥) = − sec 𝑥 . tan 𝑥
6. 𝑓(𝑥) = 𝑐𝑜𝑠𝑒𝑐 𝑥 → 𝑓 ′ (𝑥) = −𝑐𝑜𝑠𝑒𝑐 𝑥 . 𝑐𝑡𝑔 𝑥
7. 𝑓(𝑥) = sin(𝑎𝑥 + 𝑏) → 𝑓 ′ (𝑥) = 𝑎 cos(𝑎𝑥 + 𝑏)
8. 𝑓(𝑥) = cos(𝑎𝑥 + 𝑏) → 𝑓 ′ (𝑥) = −𝑎 sin(𝑎𝑥 + 𝑏)
9. 𝑓(𝑥) = tan(𝑎𝑥 + 𝑏) → 𝑓 ′ (𝑥) = −𝑎 𝑠𝑒𝑐 2 𝑥 (𝑎𝑥 + 𝑏)
10. 𝑓(𝑥) = 𝑎. sin(𝑏𝑥 + 𝑐) → 𝑓 ′ (𝑥) = 𝑎𝑏. cos (𝑏𝑥 + 𝑐)
11. 𝑓(𝑥) = 𝑎. cos(𝑏𝑥 + 𝑐) → 𝑓 ′ (𝑥) = −𝑎𝑏. sin (𝑏𝑥 + 𝑐)

1
3
1
12. 𝑓 (𝑥 ) = 𝑎𝑟𝑐 sin 𝑥 → 𝑓 ′(𝑥) =
√1−𝑥2
−1
13. 𝑓 (𝑥 ) = 𝑎𝑟𝑐 cos 𝑥 → 𝑓 ′ (𝑥 ) =
√1−𝑥2
1
14. 𝑓 (𝑥 ) = 𝑎𝑟𝑐 tan 𝑥 → 𝑓 ′ (𝑥 ) =
1+𝑥2
−1
15. 𝑓 (𝑥 ) = 𝑎𝑟𝑐 𝑐𝑡𝑔 𝑥 → 𝑓 ′ (𝑥 ) =
1+𝑥2

Contoh soal:

1) Tentukan 𝑔′ dari fungsi trigonometri 𝑔(𝑥) = 2 sin 5𝑥


Jawab:
𝑔(𝑥) = 2 sin 5𝑥 → 𝑔 ′ (𝑥) = 𝑎𝑏. cos (𝑏𝑥 + 𝑐)

𝑔′ (𝑥) = 2.5 cos 5𝑥 → 𝑔′ (𝑥) = 10 cos 5𝑥

2) Hitunglah turunan dari 𝑓(𝑥) = (3𝑥 − 2) sin (2𝑥 + 1)


Jawab:
𝑓 = 3𝑥 − 2 ≫ 𝑓 ′ = 3
𝑔 = sin(2𝑥 + 1) ≫ 𝑔′ = 2cos (2𝑥 + 1)

𝑓 ′ (𝑥) = 𝑓 ′ . 𝑔 + 𝑔 ′ . 𝑓
= (3). sin(2𝑥 + 1) + 2 cos(2𝑥 + 1) . (3𝑥 − 2)
= 3 sin(2𝑥 + 1) + (6𝑥 − 4)cos (2𝑥 + 1)

3) Tentukan 𝑓 ′ (𝑥) jika 𝑓(𝑥) = 5 sin 𝑥 cos 𝑥


Jawab:
𝑓 = 5 sin 𝑥 → 𝑓 ′ = 5 cos 𝑥
𝑔 = cos 𝑥 → 𝑔′ = − sin 𝑥
𝑓 ′ (𝑥) = 𝑓 ′ . 𝑔 + 𝑔′ . 𝑓
= 5 cos 𝑥 . cos 𝑥 + (− sin 𝑥) .5 sin 𝑥
= 5 𝑐𝑜𝑠2𝑥 + 5 . (−𝑠𝑖𝑛2𝑥)
= 5 (𝑐𝑜𝑠2𝑥 − 𝑠𝑖𝑛2𝑥)
= 5 cos 2𝑥

1
4
𝜋
4) Jika 𝑓(𝑥) = 𝑠𝑖𝑛 2 (2𝑥 + ), maka nilai dari 𝑓 ′ (0) adalah…
6

Jawab:

𝜋 2
𝑓(𝑥) = 𝑠𝑖𝑛2 (2𝑥 + ) = (𝑠𝑖𝑛 (2𝑥 + 𝜋 ))
6 6

𝜋 𝜋
𝑢 = 𝑠𝑖𝑛 (2𝑥 + ) → 𝑢′ = 2 cos (2𝑥 + )
6 6

𝑓 ′ (𝑥) = 𝑛. 𝑢 𝑛−1 . 𝑢 ′

= 2. 𝑠𝑖𝑛 (2𝑥 + 𝜋
) . 2 cos (2𝑥 + 𝜋
6 6)

𝑓 ′ (0)
= 4𝑠𝑖𝑛 (2.0 + 𝜋
) . 𝑐𝑜𝑠 (2.0 + 𝜋
6 6)
𝜋 𝜋
= 4. 𝑠𝑖𝑛 ( ) . cos ( )
6 6

= 4. 1 . 1
√3
22

𝑓 ′(0) = √3

c. Turunan Fungsi Emplisit


Jika 𝑦 = 𝑓(𝑥), maka turunan fungsi implicit 𝑓(𝑥, 𝑦) = 𝑐 adalah dengan memandang y
fungsi dari x.
Contoh soal:
1) Tentukan 𝑦′ jika 𝑥2 + 3𝑥𝑦 + 𝑦2 = 4
Jawab:
𝑑 𝑑
(𝑥2 + 3𝑥𝑦 + 𝑦 2) = (4)
𝑑𝑥
𝑑𝑥
2𝑥 + 3𝑦 + 3𝑥𝑦 ′ + 2𝑦. 𝑦 ′ = 0 (3𝑥
+ 2𝑦)𝑦 ′ = −2𝑥 − 3𝑦

3𝑥 + 3𝑦
𝑦 ′ = − 3𝑥 + 2𝑦

2) Tentukan persamaan garis singgung lingkaran 𝑥 2 + 𝑦 2 = 16 dititik

1
5
(3,4). Jawab:

1
6
P (3,4)

𝑑𝑦
𝑚 = 𝑓 ′ (𝑥)|𝑝 = | 𝑝
𝑑𝑥
𝑑𝑦
𝑥2 + 𝑦2 = 16 → 2𝑥 + 2𝑦 = 0
𝑑𝑥
𝑑𝑦 −𝑥
2𝑦 = −2𝑥 →
𝑑𝑥 𝑦
𝑑𝑦
𝑚 = | 𝑝(3,4)
𝑑𝑥
−𝑥 −3
= | (3,4) =
𝑦 4

d. Turunan Fungsi Majemuk


Jika 𝑢 = 𝑓(𝑥), 𝑣 = 𝑔(𝑥), 𝑝 = 𝑘𝑜𝑛𝑠𝑡𝑎𝑛𝑡𝑎

𝑑 (𝑝 𝑢) 𝑑𝑢
1. 𝑑𝑥 = 𝑝. 𝑑𝑥

𝑑 (𝑢±𝑣) 𝑑𝑢 𝑑𝑣
2. 𝑑𝑥 = 𝑑𝑥± 𝑑𝑥

𝑑 (𝑢 . 𝑣 ) 𝑑𝑣 𝑑𝑢
3. 𝑑𝑥 = 𝑢 . + 𝑑𝑥 𝑣 . 𝑑𝑥
𝑢 𝑑𝑢 𝑑
𝑑
(𝑣 ) 𝑣. −𝑢
𝑑𝑥 𝑑𝑥
4. 𝑑𝑥 = 𝑣2

C. Penggunaan Turunan
a. Nilai Maksimum dan Minimum
Misalkan 𝑓: 𝐷 → 𝑅 dan 𝑐 𝜀 𝐷. Nilai 𝑓(𝑐) disebut nilai maksimum apabila 𝑓(𝑐) ≥ 𝑓(𝑥)
untuk setiap 𝑥 𝜀 𝐷. Nilai 𝑓(𝑐) disebut nilai minimum apabila 𝑓(𝑐) ≤ 𝑓(𝑥) untuk setiap
𝑥 𝜀 𝐷. Nilai maksimum atau minimum disebut nilai ekstrim.
Contoh:
Misalkan 𝑓(𝑥) = 𝑥 2 , 𝑥 𝜖 [−1,2]. Nilai maksimumnya adalah 4[= 𝑓(2)], sedangkan nilai
minimumnya adalah 0 [= 𝑓(0)]. Perhatikan grafiknya.

1
7
y
4

x
-1 0 2

Teorema Lokasi Titik Ekstrim

Misalkan daerah asal 𝑓 adalah selang I yang memuat titik c. Jika 𝑓(𝑐) adalah nilai
ekstrim, maka c haruslah merupakan titik kritis, yakni c merupakan:

(i) Titik ujung selang I,


(ii) Titik stasioner 𝑓, yakni 𝑓 ′ (𝑐)=0
(iii)Titik singular 𝑓, yakni 𝑓 ′ (𝑐) tidak ada.

Contoh soal:

1) Tentukan nilai maksimum dan minimum dari fungsi 𝑦 = 𝑥 3 + 3𝑥2 − 24𝑥.


Jawab:
𝑦 = 𝑓(𝑥) = 𝑥3 + 3𝑥2 − 24𝑥
𝑓′(𝑥) = 3𝑥2 + 6𝑥 − 24 3𝑥2 +
6𝑥 − 24 = 0 (3𝑥 + 12)
(𝑥 − 2) = 0
𝑥 = −4 𝑎𝑡𝑎𝑢 𝑥 = 2
kedua nilai x kemudian kita masukkan ke fungsi
𝑓(𝑥) = 𝑥3 + 3𝑥2 − 24𝑥
𝑓(−4) = (−4)3 + 3(−4)2 − 24(−4)
= −64 + 48 + 96
= 80 → 𝑛𝑖𝑙𝑎𝑖 𝑚𝑎𝑘𝑠𝑖𝑚𝑢𝑚
𝑓(2) = (2)3 + 3(2)2 − 24(2)
= 8 + 12 − 24
= −8 → 𝑛𝑖𝑙𝑎𝑖 𝑚𝑖𝑛𝑖𝑚𝑢𝑚

1
8
2) Tentukan nilai maksimum dan minimum dari 𝑔(𝑥) = 𝑥 2 + 6𝑥 + 5 pada interv
al (-4,0)
Jawab:
𝑔(𝑥) = 𝑥2 + 6𝑥 + 5
𝑔′ (𝑥) = 2𝑥 + 6 → 𝑔 ′ (𝑥) = 0
2𝑥 + 6 = 0 ≫ (𝑑𝑖𝑘𝑎𝑙𝑖 1)
2
𝑥 + 3 = 0 → 𝑥 = −3
Jadi nilai ekstrimnya dari 𝑔(𝑥) adalah -4, -3, 0
𝑔(𝑥) = 𝑥2 + 6𝑥 + 5
𝑔(−4) = (−4)2 + 6. (−4) + 5
= 16 + (−24) + 5 = −3
𝑔(−3) = (−3)2 + 6. (−3) + 5
= 9 + (−18) + 5 = −4
𝑔(0) = (0)2 + 6. (0) + 5
=0+5 =5
𝑁𝑖𝑙𝑎𝑖 𝑚𝑎𝑘𝑠𝑖𝑚𝑢𝑚 𝑎𝑑𝑎𝑙𝑎ℎ 5 𝑝𝑎𝑑𝑎 𝑔(0)
𝑁𝑖𝑙𝑎𝑖 𝑚𝑖𝑛𝑖𝑚𝑢𝑚 𝑎𝑑𝑎𝑙𝑎ℎ − 4 𝑝𝑎𝑑𝑎 𝑔(−3)

3) Carilah nilai maksimum dan minimum dari 𝑓(𝑥) = −3𝑥 + 6𝑥 pada (-1,3).
Jawab:
𝑓(𝑥) = −3𝑥3 + 6𝑥2
𝑓 ′ (𝑥) = −9𝑥 2 + 12𝑥
𝑓(𝑥) = 0 = −3𝑥(3𝑥 − 4)
4
𝑥 = 0, 𝑥 =
3
4
Titik kritisnya adalah −1, 0, , 3
3
𝑓(𝑥) = −3𝑥3 + 6𝑥2
𝑓(−1) = −3. (−1)3 + 6. (−1)2
= 3 + 6 = 9 → 𝑛𝑖𝑙𝑎𝑖 𝑚𝑎𝑘𝑠𝑖𝑚𝑢𝑚
𝑓(0) = −3. (0)3 + 6. (0)2 = 0
4 4 3 4 2 64
𝑓 ( ) = −3. ( ) + 6. ( ) = −
3 3 3 9
𝑓(3) = −3. (3)3 + 6. (3) 2

= −81 + 54 = −27 → 𝑛𝑖𝑙𝑎𝑖 𝑚𝑖𝑛𝑖𝑚𝑢𝑚

1
9
BAB III
PENUTUP
a. Kesimpulan
Dari hasil makalah ini, dapat kita simpulkan bahwa:
Turunan fungsi (diferensial) adalah fungsi lain dari suatu fungsi sebelumnya, misalnya
fungsi f menjadi f' yang mempunyai nilai tidak beraturan. Turunan pertama fungsi f di x = a
𝑓 (𝑥+ℎ)−𝑓(𝑥)
ditulis f’(a) didefinisikan dengan: f’(x) = lim . Turunan tidak hanya bisa
ℎ→0 ℎ

diperoleh dengan menggunakan cara limit, tetapi bisa juga diperoleh dengan
menggunakan beberapa rumus seperti aljabar dan trigonometri.
b. Saran
Semoga makalah yang kami susun dapat bermanfaat bagi para pembaca dan dapat
memberikan pengetahuan tentang apa –apa saja turunan (difrensial) itu. Kami menyadari
bahwa makalah ini masih jauh dari kata sempurna, maka dari itu kritik dan saran yang
membangun sangatlah dibutuhkan penyusun, mengingat masih banyak kekurangan dari
karya ini.

DAFTAR PUSTAKA

Varberg, Dale, dkk. 2007. Kalkulus Edisi Kesembilan Jilid 2. Jakarta: Erlangga.

2
0

Anda mungkin juga menyukai