Anda di halaman 1dari 43

CRITICAL BOOK

RIVIEW MK:
KEPEMIMPINAN
PRODI S1 PTIK -

Skor Nilai :

Pemimpin dan kepemimpinan


Dr.Aspizain chaniago,S.Pd,M.Si,2017

Nama Mahasiswa : Grace


N.V.Simanungkalit NIM :
5203151033
Dosen Pengampu : Dr. Arif Rahman,
M.Pd. Mata Kuliah : Kepemimpinan

PRODI PENDIDIKAN TEKNOLOGI INFORMATIKA DAN


KOMPUTER FAKULTAS TEKNIK
UNIVERSITAS NEGERI MEDAN
2020/2021

1 CBR_KEPEMIMPI
NAN
KATA
PENGANTAR

Puji syukur kehadirat Tuhan Yang Maha Esa atas segala rahmatNya, sehingga
saya dapat menyelasaikan tugas Critical Book Review ini dengan baik untuk
memenuhi tugas dari mata kuliah “Kepemimpinan”. Tidak lupa saya juga
mengucapkan banyak terima kasih atas bantuan dari pihak yang telah membantu saya
menyelesaikan tulisan ini, terutama kepada Dosen Bapak Arif Rahman.

Tulisan ini berisi ulasan-ulasan dari buku yang berjudul “ (Kepemimpinan)” mulai
dari identitas buku, keunggulan dan kelemahan, serta kesimpulan dan saran dari buku
tersebut. Harapan saya semoga CriticalBookReviewini dapat menambah pengetahuan dan
pengalaman bagi para pembaca.
Karena keterbatasan pengetahuan maupun pengalaman, saya yakin mungkin
masih banyak kekurangan dan kesalahan baik dari segi susunan kalimat maupun tata
bahasanya. Oleh karena itu saya sangat mengharapkan saran dan kritik yang
membangun agar dapat didiskusikan dan dipelajari demi kemajuan wawasan dan ilmu
pengetahuan.

Medan, November 2020

Grace simanungkalit

2 CBR_KEPEMIMPI
NAN
DAFTAR ISI
KATA PENGANTAR 2
DAFTAR ISI 3
BAB I PENDAHULUAN
A. Rasionalisasi 4
B. Tujuan 4
C. Manfaat 4
D. Identitas Buku
5 BAB II RINGKASAN ISI BUKU
A. Bab I Pengertian, Fungsi dan Analisis Teori Pemimpin 6-7
B. Bab II Organisasi Sebagai Pemimpin 7-9
C. Bab III Pemimpin Formal dan Informal 9-11
D. Bab IV Klasifikasi dan Faktor-faktor Kepemimpinan 11-12
E. Bab V Pengertian dan Faktor-faktor Kepemimpinan 12
F. Bab VI Dasar Pertimbangan Kepemimpinan 12
G. Bab VII Gaya Kepemimpinan 13
H. Bab VIII Sifat dan Kepemimpinan yang Efektif 13
I. Bab IX Tugas Kepemimpinan 14
J. Bab X Studi Kasus Pemimpinan dan Kepemimpinan 15
BAB III PEMBAHASAAN
A. Pembahsan Isi Buku 16-20
B. Kelebihan dan Kekurangan buku 20-21
BAB IV PENUTUP
A. Kesimpulan 22
B. Rekomendasi 22
DAFTAR PUSTAKA 23

3 CBR_KEPEMIMPI
NAN
BAB I

PENDAHULUAN

A. Rasionalisasi Pentingnya CBR

Sering kali kita kebingungan memilih buku referensi untuk kita baca dan pahami.

Terkadang kita memilih satu buku,namun kurang memuaskan hati kita. Misalnya dari

segi analisis bahasa, pembahasan tentang Kepemimpinan. Oleh karena itu, penulis

membuat Critical Book Review ini untuk mempermudah pembaca dalam memilih buku

referensi, terkhusus pada pokok bahasa tentang Kepemimpinan.

B. Tujuan
1. Untuk mengetahui buku tentang “Defenisi Kepemimpinan”.
2. Untuk mengetahui kelebihan dan kekurangan dari buku “Kepemimpinan”.
3. Untuk melatih keterampilan dalam mengkritik buku tentang “Intisari
Kepemimpinan”.

C. Manfaat
A. Membantu pembaca (umum) yang belum berkesempatan membaca buku ini
untuk mengetahui gambaran dan penilaian umum terhadap buku ini.
B. Menambah wawasan pembaca (umum) ketika membaca dan menelaah isi
penulisan tentang bagaimana penulisan kritik buku.
C. Menambah wawasan bagi setiap individu mengenai menggambar teknik
dasar serta melatih dalam mengkritik sebuah buku.

4 CBR_KEPEMIMPI
NAN
D. Identitas buku
1. Judul : Pemimpin dan kepemimpinan.
2. Edisi : I.
3. Pengarang : Dr. Aspizah Chaniago, S.Pd, M.Si.
4. Editor : Tim LP3i
5. Penerbit : Lentera Ilmu Cendekia.
6. Kota terbit : Jakarta pusat.
7. Tahun terbit : 2017
8. ISBN : 978-602-8969-7.

5 CBR_KEPEMIMPI
NAN
BAB II
RINGKASAN ISI
BUKU

BAB I Pengertian, Fungsi &Analisis Teori Pemimpin.


A. Pengertian pemimpin
Menurut Hersey dan Blanchard, Pemimpin adalah seseorang yang dapat
mempengaruhi orang lain atau kelompok untuk melakukan unjuk kerja maksimum
yang telah ditetapkan sesuai dengan tujuan organisasi.
Dalam perspektif yang lebih sederhana, Morgan (1996 : 156) mengemukakan tiga
macam peran pemimpin yang disebutnya dengan “3A”, yakni:
• Alighting (menyalakan semangat pekerja dengan tujuan individunya).
• Aligning (menggabungkan tujuan individu dengan tujuan organisasi sehingga
setiap orang menuju kearah yang sama).
• Allowing (memberikan keleluasaan kepada pekerja untuk menantang dan
mengubah cara mereka bekerja).
Dapat di simpulkan bahwa Seorang pemimpin adalah seseorang yang karena
kecakapan – kecakapan pribadinya dengan atau tanpa pengangkatan resmi dapat
mempengaruhi kelompok yang dipimpinnya untuk mengerahkan usaha bersama
kearah pencapaian sasaran – sasaran tertentu.
B. Fungsi Pemimpin
Fungsi pokok pemimpin dalam management organisasi di bagi dalam empat
kategori, yaitu :
1. Planing (Perencanaan ).
2. Organizing (Pengorganisasian).
3. Actuating / Leading (Kepemimpinan ).
4. Controling (Pengawasan / Pengendalian).

C. Analisis Teori Pemimpin Terhadap Kepemimpinan


Pemimpin dan kepemimpin atau Leader dan Leadership perlu pendalaman

6 CBR_KEPEMIMPI
NAN
terhadap beberapa teori dasar antara pemimpin dan kepemimpinan tersebut, melalui
suatu analisis perbandingan, yaitu :

7 CBR_KEPEMIMPI
NAN
• Teori Genetis (Keturunan)
Inti dari teori menyatakan bahwa “Leader is born and not made” (pemimpin itu
dilahirkan (bakat) bukannya dibuat).
• Teori Sosial
Inti aliran teori sosial ini ialah bahwa “Leader is made and not born”
(pemimpin itu dibuat atau dididik bukannya kodrati).
• Teori Ekologis
Teori ini menggabungkan segi-segi positif dari kedua teori terdahulu sehingga
dapat dikatakan merupakan teori yang paling mendekati kebenaran.
• Teori Trait
Teori ini mempercayai bahwa pemimpin memiliki cara yang bervariasi karena
mereka memiliki karakteristik atau disposisi yang sudah melekat dalam dirinya.
• Teori Situational
Teori ini menekankan bahwa pemimpin muncul dalam situasi yang berbeda untuk
menyesuaikan perbedaan kebutuhan dan lingkungan.
• Transactional and transformational
Leader Kepemimpinan transaksional berdasarkan pada pemikiran memberikan
motivasi kepada bawahan melalui bentuk instrument seperti uang atau system
reward.
BAB II Organisasi Sebagai Pemimpin
A. Tipe –Tipe Organisasi
• Tipe Otokratis
Menganggap organisasi sebagai milik pribadi, Mengidentikkan tujuan pribadi
dengan tujuan organisasi, Menganggap bawahan sebagai alat semata-mata, Tidak
mau menerima kritik, saran dan pendapat, Terlalu tergantung kepada kekuasaan
formalnya, Dalam tindakan penggerakkannya sering mempergunakan pendekatan yang
mengandung unsur paksaan dan bersifat menghukum.
• Tipe Militeristis.
Dalam menggerakan bawahan sistem perintah yang lebih sering dipergunakan,
Dalam menggerakkan bawahan senang bergantung kepada pangkat dan
jabatannya, Senang pada formalitas yang berlebih-lebihan, Menuntut disiplin

8 CBR_KEPEMIMPI
NAN
yang tinggi dan kaku dari bawahan, Sukar menerima kritikan dari bawahannya,
Menggemari upacara-upacara untuk berbagai keadaan.

9 CBR_KEPEMIMPI
NAN
• Tipe Paternalistis.
menganggap bawahannya sebagai manusia yang tidak dewasa, bersikap terlalu
melindungi (overly protective), jarang memberikan kesempatan kepada bawahannya
untuk mengambil keputusan, jarang memberikan kesempatan kepada bawahannya
untuk mengambil inisiatif, jarang memberikan kesempatan kepada bawahannya untuk
mengembangkan daya kreasi dan fantasinya, dan sering bersikap maha tahu.
• Tipe Karismatik
Hingga sekarang ini para ahli belum berhasil menemukan sebabsebab mengapa
seseorang pemimpin memiliki karisma.
• Tipe Demokratis
Secara implisit tergambar bahwa untuk menjadi pemimpin tipe demokratis
bukanlah hal yang mudah. Namun, karena pemimpin yang demikian adalah yang
paling ideal, alangkah baiknya jika semua pemimpin berusaha menjadi seorang
pemimpin yang demokratis.
B. Model – model organisator
a. Model Kepemimpinan Kontinum (Otokratis-Demokratis).
Menurut Tannenbaun dan Schmidt dalam Hersey dan Blanchard (1994) berpendapat
bahwa pemimpin mempengaruhi pengikutnya melalui beberapa cara, yaitu dari cara
yang menonjolkan sisi ekstrim yang disebut dengan perilaku otokratis sampai dengan
cara yang menonjolkan sisi ekstrim lainnya yang disebut dengan perilaku demokratis.
Perilaku otokratis, pada umumnya dinilai bersifat negatif, di mana sumber kuasa atau
wewenang berasal dari adanya pengaruh pimpinan.
b. Model Kepemimpinan Ohio.
Dalam penelitiannya, Universitas Ohio melahirkan teori dua faktor tentang gaya
kepemimpinan yaitu struktur inisiasi dan konsiderasi (Hersey dan Blanchard, 1992).
Struktur inisiasi mengacu kepada perilaku pemimpin dalam menggambarkan
hubungan antara dirinya dengan anggota kelompok kerja dalam upaya membentuk
pola organisasi, saluran komunikasi, dan metode atau prosedur yang ditetapkan
dengan baik.
c. Model Kepemimpinan
Likert (Likert’s Management System). Likert dalam Stoner (1978) menyatakan

10 CBR_KEPEMIMPI
NAN
bahwa dalam model kepemimpinan dapat dikelompokkan dalam empat sistem, yaitu
sistem otoriter, otoriter yang bijaksana, konsultatif, dan partisipatif.

11 CBR_KEPEMIMPI
NAN
d. Model Kepemimpinan
Managerial Grid. Jika dalam model Ohio, kepemimpinan ditinjau dari sisi struktur
inisiasi dan konsideransinya, maka dalam model manajerial grid yang disampaikan
oleh Blake dan Mouton dalam Robbins (1996) memperkenalkan model kepemimpinan
yang ditinjau dari perhatiannya terhadap tugas dan perhatian pada orang.
e. Model Kepemimpinan Kontingensi.
Model kepemimpinan kontingensi dikembangkan oleh Fielder. Fielder dalam
Gibson, Ivancevich dan Donnelly (1995) berpendapat bahwa gaya kepemimpinan
yang paling sesuai bagi sebuah organisasi bergantung pada situasi di mana
pemimpin bekerja.
f. Model Kepemimpinan Tiga Dimensi.
Model kepemimpinan ini dikembangkan oleh Redin. Model tiga dimensi ini, pada
dasarnya merupakan pengembangan dari model yang dikembangkan oleh Universitas
Ohio dan model Managerial Grid. Perbedaan utama dari dua model ini adalah adanya
penambahan satu dimensi pada model tiga dimensi, yaitu dimensi efektivitas,
sedangkan dua dimensi lainnya yaitu dimensi perilaku hubungan dan dimensi perilaku
tugas tetap sama.

C. Syarat-Syarat Organisator
Suatu persyaratan penting bagi efektivitas atau kesuksesan pemimpin
(kepemimpinan) dan manajer (manajemen) dalam mengemban peran, tugas, fungsi,
atau pun tanggung jawabnya masing-masing adalah kompetensi. Konsep mengenai
kompetensi untuk pertama kalinya dipopulerkan oleh Boyatzis (1982) yang
didefinisikan kompetensi sebagai “kemampuan yang dimiliki seseorang yang nampak
pada sikapnya yang sesuai dengan kebutuhan kerja dalam parameter lingkungan
organisasi dan memberikan hasil yang diinginkan”.

BAB III Pemimpin Formal dan InFormal


A. Pemimpin Formal
Pemimpin Formal dapat didefinisikan : Seseorang baik pria maupun wanita yang
oleh karena oragnisasi atau perusahaan membutuhkan sehingga ditunjuk
berdasarkan surat keputusan pengangkatan dari organisasi yang bersangkutan untuk
12 CBR_KEPEMIMPI
NAN
memangku suatu jabatan dalam struktur organisasi dengan segala hak dan

13 CBR_KEPEMIMPI
NAN
kewajiban yang berkaitan dengannya, untuk mencapai sasaran –sasaran organisasi
tersebut yang ditetapkan sejak semula.
B. Pemimpin Informal
Pemimpin Informal adalah seorang individu baik pria maupun wanita yang
walaupun tidak mendapatkan pengangkatan secara resmi atau formil yuridis sebagai
pemimpin, memiliki sejumlah kualitas obyektif maupun subyektif yang
memungkinkannya tampil mencapai kedudukan di luar struktur organisasi resmi
namun sebagai orang yang dapat mempengaruhi kelakukan dan tindakan sesuatu
kelompok masyarakat baik dalam arti positif maupun dalam arti negatif.
BAB IV Klarifikasi & Proses Berfikir Pemimpin
A. Klarifikasi Pemimpin
Pemimpin dapat diklasifikasi dengan berbagai cara atau patokan dengan
memperhatikan beberapa pembagian berikut :
a) Klasifikasi pemimpin menurut hirarki kedudukan terdiri atas :
1. Pemimpin tingkat utama/ teras/ depan/ tinggi.
2. Pemimpin tingkat menengah/ madya.
3. Pemimpin tingkat bawah / staf.
b) Klasifikasi pemimpin menurut bidang garapannya terdiri atas :
1. Pemimpin bidang ekonomi.
2. Pemimpin bidang agama.
3. Pemimpin bidang politik.
4. Pemimpin bidang pendidikan.
5. Pemimpin bidang adat.
c) Klasifikasi pemimpin ditinjau dari scopenya, terdiri atas :
1. Pemimpin lokal.
2. Pemimpin regional.
3. Pemimpin nasional.
4. Pemimpin internasional.
d) Klasifikasi pemimpin sesuai perubahan sosial terdiri atas :
1. Pemimpin tradisional.
2. Pemimpin modern.
e) Klasifikasi pemimpin menurut kepemimpinannya/ kondisi kebutuhan terdiri
14 CBR_KEPEMIMPI
NAN
atas:
1. Pemimpin primer

15 CBR_KEPEMIMPI
NAN
2. Pemimpin sekunder.
3. Pemimpin tertier.
f) Pemimpin dalam bidang pertumbuhan ekonomi dapat dibagi :
1. Pemimpin tipe manager.
2. Pemimpin tipe entrepreneur.
B. Proses Berpikir Normal
Empat (4) langkah menuju proses berpikir normal :
1. Kenalilah dan isolasilah problem yang bersangkutan.
2. Buktikan fakta-fakta yang dikenal dan kemudian lakukan evaluasi tentangnya
3. Rumuskanlah kesimpulan-kesimpulan yang mungkin dapat diubah,
dimodifikasi atau divariasi
4. Rumuskanlah kesimpulan akhir.
C . Perbandingan Pemimpin dan Bukan Pemimpin
Adapun perbandingan antara pemimpin dan bukan pemimpin tersebut adalah
sebagai berikut:
PEMIMPIN
1. Memberikan inspirasi kepada pekerja.
2. Melaksanakan pekerjaan dan mengembangkan pekerjaan.
3. Menunjukkan kepada pekerja, bagaimana ia harus melaksanakan pekerjaan.
4. Menerima tanggung jawab.
5. Menyelesaikan persoalan kerugian yang timbul.
NON PEMIMPIN
1. Menekan pekerjanya.
2. Melaksanakan pekerjaan dengan mengorbankan pekerjaan.
3. Menimbulkan perasaan takut pada pekerja dengan ancaman-ancaman dan
paksaan-paksaan.
4. Mengelak tanggung jawab.
5. Mengalihkan kesalahan kepada pihak lain.
BAB V Pengertian &Faktor-faktor
Kepemimpinan
A. Pengertian Kepemimpinan
Kepemimpinan adalah proses orang-orang diarahkan, dipimpin dan dipengaruhi
dalam pemilihan dan pencapaian tujuan. Meskipun kepemimpinan telah ada
16 CBR_KEPEMIMPI
NAN
sejak makhluk hidup mula-mula hadir di bumi ini, anehnya, kepemimpinan baru
sungguh-sungguh menjadi pokok perhatian dan

17 CBR_KEPEMIMPI
NAN
perdebatan dalam satu abad terakhir
B. Determinan Kepemimpinan
Menurut Joseph. L. Massie/ John Douglas determinan kepemimpinan dapat
disimpulkan meliputi tiga (3) kategori, yaitu :
a. Meliputi orang – orang.
b. Bekerja dari sebuah posisi organisatoris.
c. Timbul di dalam sebuah situasi yang spesifik.
1. Faktor-faktor kepemimpinan
Dari ketiga determinan pada point sebelumnya perlu dilakukan pengenalan lebih
jauh terhadap faktor-faktornya untuk lebih mengulas dan efektifitas masing – masing
determinan dengan rincian sebagai berikut:
• Faktor Orang (The Person Factor)
• Faktor Posisi
• Faktor Tempat dan Situasi
BAB VI Dasar Pertimbangan Kepemimpinan
A. Teori Kepemimpinan
Pada dasarnya teori-teori kepemimpinan mencoba menerangkan dua hal yaitu,
faktor-faktor yang terlibat dalam pemunculan kepemimpinan dan sifat dasar dari
kepemimpinan. Penelitian tentang dua masalah ini lebih memuaskan daripada
teorinya itu sendiri.
Menurut kaidah, para pemimpin atau manajer adalah manusia-manusia super
lebih daripada yang lain, kuat, gigih, dan tahu segala sesuatu (White, Hudgson &
Crainer, 1997).
Teori kepemimpinan berikutnya adalah Teori Humanistik dengan para pelopor
Argryris, Blake dan Mouton, Rensis Likert, dan Douglas McGregor.
Teori ini secara umum berpendapat, secara alamiah manusia merupakan “motivated
organism”.
Apabila dicermati, didalam Teori Humanistik, terdapat tiga variabel pokok,
yaitu;
1) Kepemimpinan yang sesuai dan memperhatikan hati nurani anggota dengan
segenap harapan, kebutuhan, dan kemampuan-nya,
2) Organisasi yang disusun dengan baik agar tetap relevan dengan kepentingan
18 CBR_KEPEMIMPI
NAN
anggota disamping kepentingan organisasi secara keseluruhan,

19 CBR_KEPEMIMPI
NAN
3).Interaksi yang akrab dan harmonis antara pimpinan dengan anggota untuk
menggalang persatuan dan kesatuan serta hidup damai bersama-sama.
B. Pertimbangan Kepemimpinan
Banyak naskah mengenai kepemimpinan terfokus pada pemimpin dari masa
lampau yang telah disinggung di atas, yang kebanyakan telah tiada.
Salah satu mitos mengenai kepemimpinan adalah bahwa kita memerlukan status
tinggi dan gelar untuk menjadi pemimpin. padahal tidak demikian adanya.
Kepemimpinan bukan suatu tempat, melainkan sebuah proses. Hingga saat ini,
belum ada seorang pun yang pernah menemukan adanya gen pemimpin.
BAB VII Gaya Kepemimpinan
Gaya kepemimpinan (leadership style), yakni pemimpin yang menjalankan fungsi
kepemimpinannya dengan segenap filsafat, keterampilan dan sikapnya.
Selain gaya kepemimpinan diatas, terdapat gaya lainnya yaitu gaya otokratik,
partisipatif, dan bebas kendali (free rein atau laissez faire). Pemimpin otokratik
memusatkan kuasa dan pengambilan keputusan bagi dirinya sendiri, dan menata
situasi kerja yang rumit bagi pegawai sehingga mau melakukan apa saja yang
diperintahkannya. Kepemimpinan ini pada umumnya negatif, yang berdasarkan atas
ancaman dan hukuman.
Sementara itu, pemimpin partisipatif lebih banyak mendesentralisasi-kan
wewenang yang dimilikinya sehingga keputusan yang diambil tidak bersifat sepihak.
BAB VIII Sifat & Kepemimpinan yang Efektif
A. Sifat kepemimpinan
Sifat – sifat para pemimpin dalam kepemimpinan
1) Seorang pemimpin harus mempunyai suatu misi yang penting.
2) Seorang pemimpin adalah seorang pemikir besar.
3) Seorang pemimpin harus mempunyai etika tinggi.
4) Seorang pemimpin harus menguasai perubahan.
5) Seorang pemimpin harus bersifat peka.
6) Seorang pemimpin harus berani mengambil resiko.
7) Seorang pemimpin adalah seorang pengambil keputusan.
8) Seorang pemimpin harus menggunakan kekuasaan secara bijaksana.
9) Seorang pemimpin harus berkomunikasi secara efektif.
20 CBR_KEPEMIMPI
NAN
10) Seorang pemimpin adalah pembangun sebuah tim.
11) Orang pemimpin harus bersifat pemberani.

21 CBR_KEPEMIMPI
NAN
12) Seorang pemimpin harus mempunyai komitmen.
B. Kepemimpinan Yang Efektif
Goleman mengidentifikasi unsur-unsur kecerdasan emosional sangat
mempengaruhi kepemimpinan efektif, sebagai berikut:
1) Kesadaran diri: kemampuan untuk membaca perasaan sendiri dan bagaimana
Anda mempengaruhi orang lain, memiliki kesadaran kuat mengenai siapa diri,
perasaan, kekuatan, kelemahan, kebutuhan dan dorongan di dalam diri Anda.
2) Pengelolaan diri: kemampuan untuk mengelola dorongan berpotensi negatif
dalam diri Anda yang menggerakkan perasaan mengenali dan menafsirkan
landasan emosional dari pikiran dan perilaku Anda dan memilih tindakan untuk
mengendalikan atau menyalurkan kekuatan Anda secara positif.
3) Kesadaran bermasyarakat: meliputi kemampuan yaitu empati dan insting untuk
mengatur, memiliki tenggang rasa terhadap perasaan orang lain, mengetahui
dampak dari kata-kata dan tindakan Anda terhadap orang lain.
4) Pengelolaan hubungan: kemampuan untuk berkomunikasi secara jelas dan
meyakinkan. Bukan sekadar bersikap ramah, tetapi ramah dengan tujuan
tertentu, menggerakkan orang ke arah yang di inginkan. Hal ini dapat terjadi
dalam menyepakati rencana suatu proyek atau membangun semangat untuk
sebuah produk baru.
BAB IX Tugas Kepemimpinan
Menurut Blake dan Mouton ini, kepemimpinan dapat dikelompokkan menjadi empat
kecenderungan yang ekstrim dan satu kecenderungan yang terletak di tengah- tengah
keempatnya, adalah :
1) Impoverished leadership (Kepemimpinan yang Tandus), dalam kepemimpinan
ini si pemimpin selalu menghidar dari segala bentuk tanggung jawab dan perhatian
terhadap bawahannya.
2) Team leadership (Kepemimpinan Tim), pimpinan menaruh perhatian besar
terhadap hasil maupun hubungan kerja, sehingga mendorong bawahan untuk berfikir
dan bekerja (bertugas) serta terciptanya hubungan yang serasi antara pimpinan dan
bawahan.
3) Country Club leadership (Kepemimpinan Perkumpulan), pimpinan lebih

22 CBR_KEPEMIMPI
NAN
mementingkan hubungan kerja atau kepentingan bawahan, sehingga hasil/tugas
kurang diperhatikan.
4) Task leadership (Kepemimpinan Tugas), kepemimpinan ini bersifat otoriter

23 CBR_KEPEMIMPI
NAN
karena sangat mementingkan tugas/hasil dan bawahan dianggap tidak penting
karena sewaktu-waktu dapat diganti.
5) Middle of the road (Kepemimpinan Jalan Tengah), di mana si pemimpin cukup
memperhatikan dan mempertahankan serta menyeimbangkan antara moral bawahan
dengan keharusan penyelesaian pekerjaan pada tingkat yang memuaskan, di mana
hubungan antara pimpinan dan bawahan bersifat kebapakan.
BAB X Studi Kasus Pemimpin dan Kepemimpinan
“Presiden Chavez memerintahkan penyelidikan kasus pembunuhan aktivis
serikat buruh, dan menyerukan eksploitasi perusahaan-perusahaan (By Jorge Martín)
Saat berbicara pada acara pengambilan sumpah gubernur Aragua dari PSUV yang
baru saja terpilih, yakni Rafael Isea, presiden Hugo Chávez memerintahkan
investigasi penuh dalam kasus pembunuhan tiga pemimpin serikat buruh di negara
bagian tersebut dan mengancam untuk menasionalisasi perusahan-perusahaan
yang melanggar hak-hak buruh.
Dia menyatakan dengan tegas bahwa "tidak ada kejahatan yang bisa lolos dari
hukuman, baik dalam kasus ini maupun kasus yang lain", dan menjelaskan bahwa
pembunuhan para pemimpin serikat buruh, Richard Gallardo, Carlos Requena dan Luis
Hernandez adalah tindakan sicariato, sebuah pembunuhan politik.
Satu-satunya cara untuk mengakhiri provokasi dan pembunuhan-pembunuhan yang
reaksioner adalah dengan merebut kekuasaan politik dan ekonomi dari para bos, bankir
dan tuan tanah. Ini adalah tugas kelas buruh Venezuela dan satu-satunya cara untuk
menjamin kemenangan revolusi Bolivarian. (Sumber: Marxist).
Sayap yang berbeda-beda di dalam kepemimpinan UNT juga memainkan peran yang
menjijikkan di dalam perjuangan ini, beberapa secara terbuka mendukung kebijakan
anti-mogok dari Ramon Rivero, dan yang lain (seperti Orlando Chirino) menentang ide
nasionalisasi di bawah kontrol buruh dan bahkan mengusulkan bahwa kaum buruh
harus bernegosiasi dengan para pemilik modal.

24 CBR_KEPEMIMPI
NAN
BAB III
PEMBAHASAN
A. Pembahasan Isi Buku
a. Pembahasan Bab 1 Tentang Pengertia, fungsi, dan Analisis
Teori Pemimpin
Menurut Hersey dan Blanchard, (buku utama) “Pemimpin adalah seseorang yang
dapat mempengaruhi orang lain atau kelompok untuk melakukan unjuk kerja
maksimum yang telah ditetapkan sesuai dengan tujuan organisasi”. Sedangkan Drath
& Palus, 1994, h. 4) (buku pembanding) mengemukakan pendapatnya lebih sederha
bahwa Kepemimpinan adalah proses untuk memahami apa yang dilakukan orang
bersama sehingga orang akan memahami dan berkomitmen", kemudian lebih
spesifiknya diungkapkan oleh Menurut Hersey dan Blanchard, “Pemimpin adalah
seseorang yang dapat mempengaruhi orang lain atau kelompok untuk melakukan
unjuk kerja maksimum yang telah ditetapkan sesuai dengan tujuan organisasi”.
Berdasarkan ketiga pendapat di tasa maka dapat disimpulkan bahwa: “Seorang
pemimpin adalah seseorang yang karena kecakapan – kecakapan pribadinya dengan
atau tanpa pengangkatan resmi dapat mempengaruhi kelompok yang dipimpinnya

25 CBR_KEPEMIMPI
NAN
untuk mengerahkan usaha bersama kearah pencapaian sasaran – sasaran tertentu”.
b. Pembahasab Bab II tentang Organisasi Sebagai Pemimpin

26 CBR_KEPEMIMPI
NAN
Tipe-Tipe Organisatoris: Tipe Otokratis, Tipe Militeristis, Tipe Karismatik. Hv, dan
Tipe Demokratis , Model – model organisator, Syarat-Syarat Organisator. Sedangkan
pada buku pembanding (kedua) Tiga asumsi yang mendasari Teori Kepemimpinan
Alamiah atau Teori Sifat Dasar Kepemimpinan (Trait Theory) adalah : 1. Orang
dilahirkan dengan sifat-sifat yang diturunkan atau diwariskan. 2. Beberapa sifat yang
diwarisi ada yang secara kebetulan sangat cocok untuk menjadi pemimpin. 3. Orang-
orang yang berhasil menjadi pemimpin yang baik dan efektif memiliki jumlah dan
kombinasi warisan sifat-sifat kepemimpinan yang secara alamiah baik.
c. Pembahasan Bab III tentang Pempin Formal dan Informal
Pemimpin Formal dapat didefinisikan : Seseorang baik pria maupun wanita yang
oleh karena oragnisasi atau perusahaan membutuhkan sehingga ditunjuk
berdasarkan surat keputusan pengangkatan dari organisasi yang bersangkutan untuk
memangku suatu jabatan dalam struktur organisasi dengan segala hak dan kewajiban
yang berkaitan dengannya, untuk mencapai sasaran –sasaran organisasi tersebut
yang ditetapkan sejak semula. Pemimpin Informal adalah seorang individu baik pria
maupun wanita yang walaupun tidak mendapatkan pengangkatan secara resmi atau
formil yuridis sebagai pemimpin, memiliki sejumlah kualitas obyektif maupun
subyektif yang memungkinkannya tampil mencapai kedudukan di luar struktur
organisasi resmi namun sebagai orang yang dapat mempengaruhi kelakukan dan
tindakan sesuatu kelompok masyarakat baik dalam arti positif maupun dalam arti
negatif. Sedangkan pada buku pembanding (kedua) membahasa mengenai Tiga
asumsi yang mendasari Teori Kepemimpinan Alamiah atau Teori Sifat Dasar
Kepemimpinan (Trait Theory) adalah : 1. Orang dilahirkan dengan sifat- sifat yang
diturunkan atau diwariskan. 2. Beberapa sifat yang diwarisi ada yang secara kebetulan
sangat cocok untuk menjadi pemimpin. 3. Orang-orang yang berhasil menjadi
pemimpin yang baik dan efektif memiliki jumlah dan kombinasi warisan sifat-sifat
kepemimpinan yang secara alamiah baik.
d. Pembahasan Bab IV tentang Klasifikasi dan Proses Berpikir Pemimpin
Klasifikasi Pemimpin diklasifikasi dengan berbagai cara atau patokan dengan
memperhatikan beberapa pembagian berikut : a. Klasifikasi pemimpin menurut hirarki
kedudukan, b. Klasifikasi pemimpin menurut bidang garapannya, c. Klasifikasi

27 CBR_KEPEMIMPI
NAN
pemimpin ditinjau dari scopenya, d. Klasifikasi pemimpin sesuai perubahan sosial, e.
Klasifikasi pemimpin menurut kepemimpinannya/ kondisi kebutuhan dan f. Pemimpin
dalam bidang pertumbuhan ekonomi. Pemimpin yang mampu dalam

28 CBR_KEPEMIMPI
NAN
berpikir normal dapat juga diidentikkan dengan pemimpin ideal dan pemimpin ideal
cenderung akan mampu dengan maksimal berada diantara orangorang yang
dipimpinnya dan mampu mencapai sasaran yang diharapkan kelompoknya sedangkan
pada buku pembanding (kedua) membahas tentang Teori perilaku kepemimpinan
tidak tertarik untuk meneliti sifatsifat atau kemampuan bawaan yang mempengaruhi
keberhasilan pada seorang pemimpin. Sebaliknya, para penganut teori ini lebih
memperhatikan apa yang sebenarnya pemimpin lakukan. Jika kesuksesan pemimpin
dapat diidentifikasikan sebagai tindakan yang bisa dijelaskan atau dideskripsikan,
maka akan menjadi relatif lebih mudah bagi orang lain untuk melakukan
kepemimpinan dengan cara yang sama. Teori perilaku terdiri dari : (1) Teori Peran
(Role Theory), (2) Consideration VS Initiating Structure Theory by Ohio State
University, (3) Michigan State University Theory, (4) Teori Kisi-kisi Manajerial
(Manajerial Grid) dan (5) Teori X dan Y dari Douglas Mc Gregor.
e. Pembahasan Bab V tentang Pengertian, dan faktor-faktor kepemimpinan
Kepemimpinan merupakan suatu proses dengan berbagai cara mempengaruhi
orang atau sekelompok orang untuk mencapai suatu tujuan bersama”. Untuk lebih
memahami dan mengerti tentang kepemimpinan dapat kita lihat pendapat lain dari
Theo Haiman dan William G. Scott yang dikutip oleh Sutarto (1998 : 63) dalam
bukunya yang berjudul dasar-dasar kepemimpinan administrasi : “Kepemimpinan
adalah proses orang-orang diarahkan, dipimpin dan dipengaruhi dalam pemilihan dan
pencapaian tujuan.” Sedangkan pada buku pembanding (kedua) membahas mengenai
Teori kepemimpinan dan perilaku khusus Setelah meneliti ribuan pemimpin dalam
berbagai situasi, Garry Yukl (1982), Carter (1952), Hemphil dan Coons (1950), dan
Gibbs (1969) mengusulkan beberapa karakteristik khusus seseorang untuk berhasil
dalam memimpin.
f. Pembahasan Bab VI tentang Dasar Pertimbangan Kepemimpinan
Nelson Mandela, pidato pelantikan tahun, 1994. Menyatakan Ketakutan kita yang
terbesar bukanlah bahwa kita tidak mampu. Ketakutan kita yang terbesar adalah
bahwa kita berkuasa tanpa batas. Cahaya kita, bukan kegelapan kitalah yang paling
menakutkan bagi kita. Ketika kita membiarkan cahaya kita bersinar, tanpa sadar kita
mengizinkan orang lain melakukan hal yang sama. Ketika kita memerdekakan diri dari

29 CBR_KEPEMIMPI
NAN
ketakutan kita, kehadiran kita dengan sendirinya memerdekakan orang lain...".
Sedangkan pada buku pembanding (kedua) Teori Kepemimpinan Partisifatif Teori
kepemimpinan partisipatif memiliki dua gaya kepemimpinan, yaitu (1) Gaya

30 CBR_KEPEMIMPI
NAN
Kepemimpinan Kurt Lewin dan (2) Gaya Kepemimpinan Rensis Likert.

g. Pembahasan Bab VII tentang Gaya Kepemimpinan


Gaya kepemimpinan, pada dasarnya mengandung pengertian sebagai suatu
perwujudan tingkah laku dari seorang pemimpin, yang menyangkut kemampuannya
dalam memimpin. Perwujudan tersebut biasanya membentuk suatu pola atau bentuk
tertentu. Pengertian gaya kepemimpinan yang demikian ini sesuai dengan pendapat
yang disampaikan oleh Davis dan Newstrom (1995). Sedangkan pada buku
pembanding (kedua) membahas tentang teori kepemimpinan situsional yaitu Teori
kepemimpinan situasional memiliki empat gaya kepemimpinan, yaitu : (1)
Kepemimpinan Situasional oleh Paul Hersey dan Kent Blanchard, (2) Leadership
Through Decision Making (Teori kepemimpinan Model Normatif Vroom dan Yetton),
(3) Teori Kepemimpinan Path-Goal oleh House dan (4) Trilogi Kepemimpinan Ki Hajar
Dewantara.
h. Pembahasan Bab VIII tentang Kepemimpinan yang efektif
Secara mendasar, Leigh & Maynard merumuskan kepemimpinan sebagai
penyelesaian pekerjaan melalui dukungan orang lain. Hal ini menyiratkan bahwa
kepemimpinan berlangsung dalam interaksi antara pemimpin dan pengikut dalam
situasi tertentu. Pada tataran yang lebih tinggi, kepemimpinan dapat dijabarkan
sebagai serangkaian perilaku yang jarang dapat ditiru oleh kebanyakan orang. Di
antara kedua pandangan ini terdapat hubungan yang khas dan unik di antara orang
yang memimpin dan yang mengikuti. Pemikiran terkini menyatakan bahwa
kepemimpinan merupakan suatu proses dan bukan kedudukan, dan bahwa
kepemimpinan terutama menyangkut pengelolaan hubungan. Sedangkan pada buku
pembanding (kedua) membahasa mengenai Teori kepemimpinan kontingensi adalah
jenis teori perilaku kepemimpinan yang berpendapat bahwa tidak ada cara atau gaya
terbaik untuk memimpin dan gaya kepemimpinan yang terbukti efektif dalam situasi
tertentu mungkin tidak akan berhasil pada orang dan tempat lain.
i. Pembahasan Bab IX tentang Tugas kepemimpinan
Kepemimpinan ditinjau dari sisi struktur inisiasi dan konsideransinya, maka dalam
model manajerial grid yang disampaikan oleh Blake dan Mouton dalam Robbins

31 CBR_KEPEMIMPI
NAN
(1996) memperkenalkan model kepemimpinan yang ditinjau dari perhatiannya
terhadap tugas dan perhatian pada orang. Kedua sisi tinjauan model kepemimpinan
ini kemudian diformulasikan dalam tingkatan-tingkatan, yaitu antara

32 CBR_KEPEMIMPI
NAN
0 sampai dengan 9. Dalam pemikiran model managerial grid adalah seorang
pemimpin selain harus lebih memikirkan mengenai tugas-tugas yang akan dicapainya
juga dituntut untuk memiliki orientasi yang baik terhadap hubungan kerja dengan
manusia sebagai bawahannya.sedangkan pada buku pembanding (buku kedua)
membahas mengenai tentang teori kepemimpinan transaksional Pemimpin yang
bergaya transaksional bekerja melalui penciptaan struktur yang jelas mengenai apa
yang diminta dari pengikut mereka, dan penghargaan yang mereka akan dapatkan
sebagai hasil dari mengikuti perintah. Hukuman tidak selalu disebutkan dengan jelas,
tetapi pengikut mengerti dengan baik dan sistem formal biasanya juga dilaksanakan
dengan disiplin. Tahap awal Kepemimpinan Transaksional adalah proses negosiasi
atau kontrak dimana pegawai diberi gaji dan imbalan lainnya, dan perusahaan
mendapat kewenangan terhadap para pegawainya.
j. Pembahasan Bab 10 tentang Studi Kasusu Pemimpin dan Kepemimpinan
Hanya Front Revolusioner Pendudukan Pabrik (Freteco, www.controlobrero.org)
satusatunya organisasi di Venezuela yang telah merealisasikan seruan ini dalam
praktek, tetapi dengan kekuatan yang masih terbatas. Dalam beberapa kasus, seperti
perjuangan Sanitarios Maracay, di Aragua, kaum buruh telah melakukan pendudukan
pabrik dan sudah mulai melakukan kegiatan produksi di bawah kontrol buruh. Tetapi
kemudian Menteri Tenaga Kerja, Ramon Rivero (yang sudah dipecat), menolak untuk
menasionalisasi perusahaan tersebut dan menyabotase perjuangan para pekerja
Sanitarios Maracay. Sayap yang berbeda-beda di dalam kepemimpinan UNT juga
memainkan peran yang menjijikkan di dalam perjuangan ini, beberapa secara terbuka
mendukung kebijakan anti-mogok dari Ramon Rivero, dan yang lain (seperti Orlando
Chirino) menentang ide nasionalisasi di bawah kontrol buruh dan bahkan
mengusulkan bahwa kaum buruh harus bernegosiasi dengan para pemilik modal.
Sedangkan pada buku pembanding (kedua) membahas mengenai Teori
kepemimpinan transformasional memiliki tiga teori utama, yaitu : (1) Bass'
Transformational Leadership Theory, (2) Burns' Transformational Leadership Theory
dan (3) Kouzes and Posner's Leadership Participation Inventory. Bekerja dengan gaya
kepemimpinan transformasional akan memberikan pengalaman yang indah dan
penuh semangat. Pemimpin mencurahkan segenap gairah dan energi untuk mencapai

33 CBR_KEPEMIMPI
NAN
tujuan organisasinya. Para pemimpin selalu peduli tentang pengikut dan ingin
pengikutnya berhasil.

34 CBR_KEPEMIMPI
NAN
B. Kelebihan dan kekurangan buku
1. Kelebihan Jurnal
• Buku Utama:

1. Dilihat dari aspek tampilan buku (face value):

• Cover pada buku utama cukup menarik dan cukup menarik si pembaca
untuk membacanya

2. Dari Aspek isi buku.

• Isi buku cukup lengkap dengan pengulasan setiap babnya.

3. Dari aspek Tata bahasa.

• Tata bahasanya sudah cukup baik .

• Kelebihan buku Pembanding (kedua)


1. Dilihat dari aspek tampilan buku (face value):

• Cover pada buku utama cukup menarik dan cukup menarik sipembaca untuk
membacanya

2. Dari aspek layout dan tata letak ,serta tata tulis, termasuk penggunaan font.

• Aspek Layoutnya dan font cukup bangus. Dan letak tata tulis cukup rapi.

3. Dari Aspek isi buku.

• Isi buku sudah lengkap dengan pengulasan setiap bab nya cukup mudah
untuk di pahami dan dimengerti. Penguaraian pembahasannya sangat jelas
dan lengkap sehingga si pembaaca mudah untuk mencerna maksud dari
setiap penjelasnnya.

4. Dari aspek Tata bahasa.

• Tata bahsanya sudah cukup baik maka dari itu sipembaca cukup mudah
untuk di mengerti.
35 CBR_KEPEMIMPI
NAN
• Kekurang Buku

• Buku Utama

1. Dari aspek layout dan tata letak ,serta tata tulis, termasuk penggunaan font.

• Aspek Layoutnya dan font kurang bagus, masih banyak sekali terdapat
kesalahan dalam hal penulisan baik itu perkata mauapun perkalimat.

2. Dari Aspek isi buku.

• Isi buku masih terdapat ketidak sinambungan antara kalimat yang satu
dengan yang lain sehingga membuat sipembaca sedikit mengalami
kesulitan untuk memahami maksud dari kalimat tersebut. Dan masih
terdapat beberapa kaliamat asing yang sulit untuk dipahami.
• Kekurang pada buku pembanding:

1. Dari aspek layout dan tata letak ,serta tata tulis, termasuk penggunaan font.

• Mungkin jika ada sedikit warna pada tabel maupun diagram akan
menimbulkan sedikit lebih menarik.

36 CBR_KEPEMIMPI
NAN
BAB IV
PENUTUP

A. Kesimpulan

Seorang pemimpin adalah seseorang yang karena kecakapan – kecakapan


pribadinya dengan atau tanpa pengangkatan resmi dapat mempengaruhi kelompok
yang dipimpinnya untuk mengerahkan usaha bersama kearah pencapaian sasaran –
sasaran tertentu. kepemimpinan serta kekuasaan memiliki keterikatan yang tak dapat
dipisahkan. Karena untuk menjadi pemimpin bukan hanya berdasarkan suka satu
sama lainnya, tetapi banyak faktor. Pemimpin yang berhasil hendaknya memiliki
beberapa kriteria yang tergantung pada sudut pandang atau pendekatan yang
digunakan, apakah itu kepribadiannya, keterampilan, bakat, sifat – sifatnya, atau
kewenangannya yang dimiliki yang mana nantinya sangat berpengaruh terhadap teori
maupun gaya kepemimpinan yang akan diterapkan.

B. Rekomendasi
Penulis merekomendasikan kepada pembaca semoga Critical Book Report ini
dapat bermanfaat bagi anda, dengan membaca Critical Book Report ini kita akan
termotivasi dan mengerti dalam pembuatan sebuah kritikal. Penulis sangat
mengharapkan kritik dan saran yang mendukung dari pembaca. Penulis sangat
menyadari critical book report ini masih banyak kesalahan dalam pembuatan.Mohon
maaf jika dalam pembuatan Critical Book Report ini terdapat kesalahan yang
ditemukan oleh pembaca baik dilihat itu dari segi penulisan, penggunaan bahasa,dll.
Untuk itu penulis mohon maaf karena penulis sangat menyadari bahwa setiap
manusia tidak ada yang sempurna

37 CBR_KEPEMIMPI
NAN
DAFTAR
PUSTAKA

Chaniago, Aspizain. 2017. Pemimpin dan epemimpinan. Jakarta: Lentera


Ilmu Cendekia
Haryono,Siswoyo.2015.IntiSariKepemimpinan.Bekasi:PT.Intermedia
Personalia
Utama

38 CBR_KEPEMIMPI
NAN
LAMPIRAN
Buku Utama

39 CBR_KEPEMIMPI
NAN
40 CBR_KEPEMIMPI
NAN
Buku Pembanding (Kedua)

41 CBR_KEPEMIMPI
NAN
42 CBR_KEPEMIMPI
NAN
43 CBR_KEPEMIMPI
NAN

Anda mungkin juga menyukai