Anda di halaman 1dari 18

CRITICAL BOOK REPORT

“KONSEP DAN NILAI-NILAI KEPEMIMPINAN”

DISUSUN OLEH:
KELOMPOK 7

1. THERESIA LUBIS (4213520016)


2. YOHANA MELANI SIANTURI (4213520016)
3. YOHANA REULINA BR. SURBAKTI (4211220020)
4. WIWIN YULIANTI SIMANJUNTAK (4212520003)

DOSEN PENGAMPU:
apt. ENDANG SULISTYARINI GULTOM, S.Si., M.Si

PROGRAM STUDI BIOLOGI


FAKULTAS MATEMATIKA DAN ILMU PENGETAHUAN ALAM
UNIVERSITAS NEGERI MEDAN 2021
KATA PENGANTAR
Puji syukur kami ucapkan kepada Tuhan Yang Maha Esa, yang mana telah memberikan
rahmat dan karunia-Nya,sehingga kami dapat menyelesaikan penyusunan Critical Book
Report ini. Adapun tujuan pembuatan Critical Book Report yaitu untuk memenuhi tugas pada
mata kuliah Kepemimpinan.

Dalam kesempatan ini kami mengucapkan terima kasih kepada ibu apt.Endang
Sulistyarini Gultom, S.Si.,M.Si sebagai dosen mata kuliah Kepemimpinan yang telah
memberikan tugas ini sehingga dapat menambah pengetahuan dan wawasan kami terhadap
materi Konsep dan Nilai-nilai Kepemimpinan. Apabila terdapat kesalahan dalam makalah
baik dalam penulisan maupun isi, kami mengharapkan kritik dan saran yang membangun
demi kesempurnaan Critical Book Report ini, akhir kata kami ucapkan terima kasih.

Medan, 21 September 2021

Kelompok 7
DAFTAR ISI

KATA PENGANTAR.......................................................................................................i

DAFTAR ISI......................................................................................................................ii

BAB I PENDAHULUAN..................................................................................................1

1.1 Rasionalisasi Pentingnya CBR...............................................................................1


1.2 Tujuan penulisan CBR...........................................................................................1
1.3 Manfaat Penulisan CBR.........................................................................................1
1.4 Identitas Buku yang Direview................................................................................2

BAB II RINGKASAN ISI BUKU.....................................................................................3

2.1 Ringkasan Buku I...................................................................................................3


2.2 Ringkasan Buku II..................................................................................................8

BAB III KELEBIHAN DAN KELEMAHAN BUKU....................................................12

3.1 Kelebihan dan Kelemahan Buku I........................................................................12


3.2 Kelebihan dan Kelemahan Buku II.......................................................................12

BAB IV PENUTUP............................................................................................................14

4.1 Kesimpulan..............................................................................................................14
4.2 Saran ................................................................................................................14

DAFTAR PUSTAKA........................................................................................................15
BAB I
PENDAHULUAN

1.1 Rasionalisasi Pentingnya CBR


Keterampilan membuat CBR pada penulis dapat menguji kemampuan dalam
meringkas dan menganalisis sebuah buku serta membandingkan buku yang dianalisis
dengan buku yang lain, mengenal dan memberi nilai serta mengkritik sebuah karya
tulis yang dianalisis.
Seringkali kita bingung memilih buku referensi untuk kita baca dan pahami,
terkadang  kita hanya memilih satu buku untuk dibaca tetapi hasilnya masih belum
memuaskan misalnya dari segi analisis bahasa dan pembahasan, oleh karena itu
penulis membuat CBR Kepemiminan ini untuk mempermudah pembaca dalam
memilih buku referensi terkhusus pada pokok bahasan tentang Konsep dan Nilai-nilai
Kepemimpinan.

1.2 Tujuan Penulisan CBR

Tujuan dilakukannya penulisan CBR ini adalah untuk memenuhi tugas dan
tanggung jawab sebagai mahasiswa. Dengan melakukan CBR ini kami berharap agar
pembaca dapat menambah wawasan ilmu pengetahuan dalam peningkatan kajian dan
teori terhadap materi Konsep dan Nila-nilai Kepemimpinan yang menjadi pokok
pembahasan. Menguatkan daya pikir dalam pemberian penjelasan atas pemaparan akan
materi dan juga mengasa kemampuan kita.

1.3 Manfaat Penulisan CBR


Manfaat yang dapat diperoleh dalam penyusunan Critical Book Report ini adalah :
1. Dapat menambah dan menguatkan pemahaman kita mengenai Konsep dan Nilai-nilai
Kepemimpinan
2. Membuka wawasan kita untuk mengetahui bagaimana cara menulis buku yang lebih
baik
3. Kita jadi mengetahui buku mana yang lebih baik untuk dijadikan referensi belajar
mengenai Konsep dan Nilai-nilai Kepemimpinan.
4. Melatih diri untuk berpikir kritis dalam mencari informasi yang diberikan oleh setiap
bab dari buku pertama dan kedua
5. Meningkatkan kemampuan menemukan intisari dari suatu buku, kemampuan
membandingkan buku dengan buku lainnya.
1.4 Identitas Buku yang Direview
1.Identitas buku I

1 Judul buku Manajemen dan kepemimpinan


Pendidikan

2 Penulis Samsu

3 Penerbit Pusaka Jambi

4 Tahun terbit 2014

5 Kota terbit Jambi

6 ISBN 978-602-1638-74-3

7 Cover buku

2.Identitas Buku 2

1 Judul buku Pemimpin dan Kepemimpinan

2 Penulis Dr. Aspizain Chaniago, S.Pd, M.Si

3 Penerbit Lentera Ilmu cendekia

4 Tahun terbit 2017

5 Kota terbit Jakarta

6 ISBN 978-602-8969-98-7

7 Cover buku

BAB II
RINGKASAN ISI BUKU

2.1 Ringkasan Buku I

A. Konsep Kepemimpinan

Ada beberapa konsep yang mendefinisikan kepemimpinan yang telah kemukakan oleh para
ahli manajemen secara representatif, di antaranya:

1. C. Turnay mendefinisikan kepemimpinan sebagai group proses yang dilakukan oleh seseorang
dalam memanaj dan mengin-spirasikan sejumlah pekerjaan untuk mencapai tujuan organ-isasi melalui
aplikasi teknik-teknik manajemen.1

2. James M. Lipham mendefinisikan kepemimpinan sebagai pe-rilakuseseorang yang


menginisiatifkan suatu struktur baru dalam berinteraksi pada suatu sistem sosial, baik
mengenaitujuan, sasaran, konfigurasi, prosedur-prosedur, input, proses, dan output pada sistem
sosial tersebut.23. Steven Altman mendefenisikan usaha-usahanya ke arah pencapaian beberapa
tujuan khusus.

3. Stogdil mendefenisikan bahwa Leadership is the process of influencing group activities


toward goal setting and goal achievement (kepemimpinan adalah suatu proses mempengaruhi
aktivitas kelompok dalam rangka perumusan dan pencapaian tujuan).

4. Arthur G. Jago mendefinisikan bahwa Leadership as both a pro-cess and a property. As a


process, leadership is the use of noncoercive influence to direct and coordinate the activities
of group members to-ward goal accomplisment. As a property, leadership is the set of char-
acteristics attributed to those who are perceived to employ such influ-ence successfully
(kepemimpinan dapat mendefinisikan sebagai suatu process dan property. Sebagai suatu
proses, kepemimpinan adalah mempengaruhi anggota group tanpa paksaan untuk
mengarahkan dan mengkordinir aktivitas-aktivitasnya dalam rangka pencapain tujuan.
Sebagai suatu property, kepemimpi-nan adalah seperangkakarakteristik yang harus dimiliki
oleh seorang pemimimpin untuk mencapai suatu kesuksesan dalam mempengaruhi anggota
groupnya).

Dari bebarapa defenisi mengenai kepemimpinan di atas, maka penu-lis dapat


menyimpulkan bahwa kepemimpinan merupakan suatuproses mempengaruhi yang dilakukan
oleh seseorang dalam men-gelola anggota kelompoknya untuk mencapai tujuan organisasi.
Proses mempengaruhi ini tentunya bukan dengan jalan paksaan, tetapi bagaimana seorang
pemmimpin itu mampu berinteriksi dan menginspirasikan tugas kepada bawahannya dengan
menerapkan teknik-teknik tertentu sesuai dengan situasi dan kondisi tertentu se-hingga apa
yang dituju dapat tercapai dengan sukses.Kepemimpinan sebagai konsep manajemen seperti
yang dike-mukakan oleh Ralph M. Stogdil dapat dirumuskan ke dalam berba-gai macam
defenisi, tergantung dari mana titik tolak pemikirannya, yaitu sebagai berikut

1. Leadership as the art inducing compliance


2. Leadership as a form of persuation

3. Leadership as personality and its effects

4. Leadership as act and behavior

5. Leadership as a focus of group processes.

6.Leadership as a power relation

7. Leadership as an instrument of goal achievement

8. Leadership as an effect of interaction

9. Leadership as a differentiated role

10. Leadership as the initiation of structure..

Masing-masing definisi ini dapat dikemukakan sebagai berikut:

1. Kepemimpinan sebagai suatu seni untuk menciptakan kes-esuaian paham Ini berarti
bahwa setiap pemimpin melalui kerja sama yang sebaik-baiknya harus mampu membuat para
bawahan mencapai hasil yang telah ditetapkan. Peranan pemimpin memberikan dorongan
terh-adap bawahan untuk mengerjakan apa yang dikehendaki pemimpin. Oleh karena itu,
kepemimpinan adalah suatu seni bagaimana orang mengikuti serangkai kegiatan demi untuk
mencapai suatu tujuan.

2. Kepemimpinan sebagai suatu bentuk persuasi dan inspirasiKepemimpinan adalah suatu


kemampuan mempengaruhi oranglain yang dilakukan bukan melalui paksaan, melainkan
melalui him-bauan dan persuasi

3. Kepemimpinan adalah suatu kepribadian yang memiliki pen-garuhKepribadian dapat


diartikan sebagai sifat-sifat dan watak yang dimi-liki oleh pemimpin yang menunjukkan
keunggulan, sehingga me-nyebabkan pemimpin tersebut memiliki pengaruh terhadap bawa-
han.4. Kepemimpinan adalah tindakan dan perilakuKepemimpinan dalam hal ini
digambarkan sebagai serangkaian pe-rilaku seorang yang mengarahkan kegiatan-kegiatan
bersama.

5. Kepemimpinan merupakan titik sentral proses kegiatan Kelompok Kepemimpinan sebagai


titik sentral, sebab dalam kehidupan organ- isasi, dari kepemimpinan diharapkan lahir
berbagai gagasan baru yang memberikan dorongan lahirnya perubahan.

6. Kepemimpinan merupakan hubungan kekuatan dan kesuk-sesanKepemimpinan sebagai


suatu bentuk hubungan sekelompok orang, hubungan antara yang memimpin dan yang
dipimpin.

7. Kepemimpinan sebagai sarana pencapaian tujuanDalahubungan ini, pemimpin merupakan


seseorang yang memili-ki suatu program dan yang berperilaku secara bersama-sama dengan
anggota-anggota kelompok dengan mempergunakan cara atau gaya tertentu, sehingga
pemimpin mempunyai peranan sebagai kekuatan dinamik yang mendorong, memotivasi, dan
mengkordinasikan or-ganisasi dalam mencapai tujuan yang telah ditetapkan.

8. Kepemimpinan merupakan hasil dari interaksiKepemimpinan sebagai suatu proses sosial


merupakan hubungan antar pribadi, di mana pihak lain mengadakan penyesuaian.

9. Kepemimpinan adalah peran yang dibedakanDalam kehidupan organisasi, masing-masing


anggota mempunyaiparanan yang berbeda-beda.

10. Kepemimpinan adalah sebagai inisiasi strukturKepemimpinan jangan dipandang sebagai


jabatan pasif, melainkan harus berperan sebagai suatu jabatan yang terlibat dalam suatu tin-
dakan memenuhi pembentukan struktur dalam interaksi, sebagai proses pemecahan dari
masalah.

B. Teori-teori Kepemimpinan
1. Perspektif Sejarah Mengenai Kepemimpinan

Banyak orang telah melakukan penelitian tentang kepemimpinan. Pada mulanya, para
peneliti mencoba menggunakan pendekatan si-fat atau karakteristik pemimpin, yang
kemudian melahirkan “teori sifat”. Karena penelitian ini belum menghasilkan penemuan
yang konsisten dan belum memuaskan, kemudian mereka menggunakan pendekatan perilaku
dalam penelitiannya, yang kemudian melahir-kan “teori perilaku”.

a. Pendekatan Sifat
Penelitian kepemimpinan pada tahap awal didominasi dengan pendekatan sifat para
pemimpin. Adapun sifat-sifat kepemimpinan itu meliputi, Inteligensi, dominasi, percaya pada
diri sendiri,energi,aktivitas,dan pengetahuan yang berhubungan dengan tugas.Sejalan dengan
pembahasan ini, ada beberapa tokoh yang telah mengemukakan beberapa karakterisrik (sifat-
sifat) pemimpin, sebagaimana yang dikutip oleh Nanang Fattah, di antaranya:

1). Menurut Henri Fayol: sehat, cerdas, setia, jujur,berpendidikan, dan berpengalaman.

2). Menurut George Terry: kekuatan, kestabilan emosi, kemampuan hubungan manusiawi,
dengan pribadi, ketrampilan berkomunikasi, kecakapan mengajar, kecakapan bergaul, dan
kemampuan teknis.

3). Menurut Ordway Tead:

 physical and nervous energi (energi jasmani dan rohani)


 sense of purpose and direction (kepastian akan maksud arah dan tujuan)
 anthusiasm (antusiasme atau perhatian yang besar)
 friendliness and effectiveness (ramah tamah, penuh rasa persahabatan, dan ketulusan
hati)
 Integrity (integritas atau pribadi yang bulat)
 technical mastery (kecakapan teknis)
 decisioness (mudah mengambil keputusan)
 intelligence (cerdas)
 teaching skill (kecakapan mengajar)
 faith (kesetiaan, punya keyakinan).

4). Menurut Koontz O’Donnell: kecerdasan di atas yang dipimpin, unya perhatian terhadap
kepentingan menyeluruh, kelancaran berbicara, mantap berfikir dan emosi dorongan pribadi,
mema-hami pentingnya kerja sama.

5. Menurut Herman Finer: ada sembilan sifat yang dikenal dengan The Nine C, yaitu:
Consciousness (keinsyafan), Coherence (men-gaitkan), Constancy (kemantapan), Conviction
(keteguhan), Cre-ativeness (daya cipta). Concientiousness (kecermatan), Courage (ke-
beranian), Captivation (daya pikat), dan Cleverness (kepandaian).

6. Menurut Dubrin: karakter atau sifat pemimpin itu meliputi ke-butuhan yang kuat terhadap
pencapaian dan kekuatan, percaya pada diri sendiri,, motivasi kerja yang kuat, sensitif
terhadap orang lain, memiliki kemampuan intelektual yang baik, ada perasaan humor, dan
memiliki visi.

b.Pendekatan Perilaku

Pendekatan perikau ini bertujuan untuk membedakan perilaku-perilaku yang


dihubungkan dengan kepemimpinan yang efektif. Para peneliti mengasumsikan bahwa efektif
atau tidaknya perilakupemimpin tergantung pada bagaimana seorang pemimpin menerap-kan
pola-pola kepemimpinannya sesuai dengan situasi.

2. Perspektif Kontemporer Mengenai Kepemimpinan

a. Substitusi Kepemimpinan

Substitusi kepemimpinan ini meliputi karakteristik individu, tugas, dan organisasi


yang cenderung menyangkal kemampuan pemimpin untuk mempengaruhi kepuasan dan
kinerja bawahannya. Oleh kar-ena itu, jika faktor-faktor tertentu hadir, maka pekerja akan
menger-jakan tugas sesuai dengan kemampuannya tanpa adanya arahan dari pemimpin.

1). Karakteristik individu yang dapat menetralisir pemimpin ada-lah kemampuan,


pengalaman, latihan, pengetahuan, kebebasan, orientasi profesional, dan persamaan upah
dalam organisasi.

2). Karakteristik biasanya rutinitas, tingkatan struktur tinggi, frekuensi timbal balik, kepuasan
intrinsik yang munngkin men-gubah perilaku pemimpin yang tidak sesuai.

3). Karakteristik organisasi meliputi perencanaan dan tujuan yang eksplisit, aturan dan
prosedur, kelompok kerja yang terpadu, struktur imbalan yang kaku, dan jarak fisik antara
supervisor dan bawahan.

b. Pandangan Interaktif
Pandangan interaktif ini diformulasikan oleh Charles Greene. Ia menemukan bahwa
pertimbangan pemimpin adalah satu sebab kepua-san bawahan. Ia juga menemukan bahwa
kinerja bawahan mempen-garuhi perilaku pemimpin dengan membedakan apakah pemimpin
menunjukkan perilaku consideration atau iniating-structure.

c. Model Hubungan Dyad-Vertikel

Model ini dikembangkan oleh George Green yang menekankan pada pentingnya
hubungan variabel antara supervisor dan masing-masing bawahannya. Model ini mengenal
kedudukan anggota, yaitu anggota yang berbeda dalam group (in-group) dan anggota yang
be-rada di luar group (out-group).

d. Kepemimpinan Kharismatik

Teori ini diajukan oleh Robert House pada tahun 1977. Teori ini be-rasumsi bahwa
kharisma merupakan suatu karakteristik individual pemimpin. Kharisma adalah suatu bentuk
atraksi (daya tarik) inter-personal yang menginspirasikan dukungan dan penerimaan. Den-gan
demikian, seorang supervisor yang berkharisma tinggi mungkin lebih sukses dalam
mempengaruhi perilaku bawahan dari pada supervisor yang kehilangan kharisma.

Adapun karakteristik pemimpin yang kharismatik adalah sebagai berikut

1) Para pengikut mempercayai kebenaran dari kepercayaan pemimpinnya

2) Kepercayaan dari para pengikut sama dengan kepercayaan pemimpinnya.

3) Para pengikut menerima pemimpin tanpa pertanyaan

4) Para pengikut merasakan adanya pengaruh pemimpin.

5) Para pengikut mematuhi keinginan pemimpin.

6) Para pengikut merasa adanya keterlibatan emosional dalam misi organisasi.

7) Para pengikut mempertinggi tujuan kinerjanya.

8) Para pengikut percaya bahwa mereka dapat memberi kontribusi terhadap kesuksesan misi
kelompok.

e. Perspektif Atribusi (Attributional)

Teori ini mengajak kita untuk mengamati perilaku orang lain dan juga mengamati sifat-
sifat yang menyebabkan timbulnya perilaku tersebut. Jika seorang pemimpin
menghubungkan kelemahan kinerja bawahannya terhadap usaha yang rendah atau kurangnya
kemam-puan, maka respon pemimpin adalah menegur, melatih, atau melepaskan-nya.

2.2 Ringkasan Buku II


A. Konsep Kepemimpinan
1.Pengertian Kepemimpinan

Pada pengertian pemimpin sebelumnya disebutkan bahwa:Pemimpin adalah seseorang yang


dapat mempengaruhi orang lain atau kelompok untuk melakukan unjuk kerja maksimum yang telah
ditetapkan sesuai dengan tujuan organisasi”. Lalu apa pengertian kepemimpinan :

“Kepemimpinan merupakan suatu proses dengan berbagai cara mempengaruhi orang atau
sekelompok orang untuk mencapai suatu tujuan bersama”.

2.Determinan Kepemimpinan

Menurut Joseph. L. Massie/ John Douglas determinan kepemimpinan dapat


disimpulkan meliputi tiga (3) kategori, yaitu :

a. Meliputi orang – orang


b. Bekerja dari sebuah posisi organisatoris
c. Timbul di dalam sebuah situasi yang spesifik

Kepemimpinan timbul jika ketiga faktor tersebut saling mempengaruhi satu sama lain.
Sebagai contoh jika bahaya mengancam suatu kelompok dan kelompok tersebut berubah
menjadi massa yang mulai bertindak sendiri – sendiri maka tindakannya sulit ditebak karena
bersifat terpencar.Jadi agar kepemimpinan menjadi operasional, maka diperlukan adanya
interaksi dinamis dari ketiga macam faktor yang disebut tadi.

3. Faktor-Faktor Yang Berhubungan Dengan Kepemimpinan

Dari ketiga determinan pada point sebelumnya perlu dilakukan pengenalan lebih jauh
terhadap faktor-faktornya untuk lebih mengulas dan efektifitas masing – masing determinan
dengan rincian sebagai berikut:

a. Faktor Orang (The Person Factor)

Untuk mencapai seorang manager menjadi efektif apa saja faktor – faktor yang
mempengaruhi antara lain : pada diri setiap orang terdapat sifat-sifat pribadi yang membawa
mereka menjadi sukses dan atau sifat – sifat pribadi yang menghalangi mereka untuk sukses.
Adakah sifat – sifat (Traits) tertentu yang menyebabkan orang –orang tertentu menjadi
pemimpin yang sukses.Studi riset menyatakan bahwa antara pemimpin dan bukan pemimpin
dapat ditunjukkan dan khusus untuk para pemimpin memberikan petunjuk sebagai berikut :

• Cenderung lebih mencapai kesesuaian secara psikologis

• Cenderung memperlihatkan penilaian lebih baik

• Cenderung menunjukkan interaksi lebih banyak dengan para non pemimpin

• Cenderung memberikan lebih banyak keterangan – keterangan

• Cenderung memimpin dalam hal menafsirkan sesuatu situasi.


William Henry (1940) menemukan suatu pola personalitas yang definitive sewaktu ia
mempelajari lebih 100 orang pemimpin dunia usaha yang mencapai sukses dan Hendry
menemukan sifat-sifat mereka sebagai berikut :
• Motivasi kerja mereka kuat
• Keinginan untuk berprestasi
• Perasaan hangat dengan para atasan
• Sifat obyektif terhadap bawahan
• Konsepsi pribadi yang stabil yang digariskan dengan baik
• Kemampuan untuk melihat hubungan – hubungan yang membuat keputusan-keputusan
• Aktifitas yang hebat serta sikap agresif
• Minat terhadap realitas praktis
• Hubungan – hubungan yang lancar dengan atasan

Edwin. E. Chiselli dalam risetnya dari 105 orang pemimpin menemukan fakta bahwa
sifat-sifat mereka antara lain :

• Kemampuan untuk melakukan supervisi

• Inteligensi

• Inisiatif

Dari ketiga sifat tersebut diatas Chiselli berpendapat bahwa kemampuan untuk
melaksanakan supervisi dan inteligensi merupakan aspek – aspek pokok untuk
suksesnya seorang manager.

b. Faktor Posisi
Sebelumnya kita telah membahas faktor orang dalam memberikan sumbangsih kearah
effektivitas seorang pemimpin. Faktor posisi menjadi sangat penting mengingat bahwa posisi
pada suatu struktur akan menentukan seberapa besar seseorang mampu memberikan
sumbangsih dan peran kepemimpinan pada skala struktur tersebut.Label – label yang
diciptakan seperti guru, direktur, presiden, pemimpin kelompok, professor adalah dalam
rangka mengelompokkan peranan kepemimpinan. Dari label –label tersebut dapat kita
pahami arah dan langkah kepemimpinan yang seharusnyadan kepemimpinan yang
salah.Untuk melihat peranan ini lebih jauh maka dapat kita bagi menjadi tiga (3) macam
harapan tentang peranan, yaitu :

1. Harapan – harapan pribadi yang dimaksud harapan pribadi adalah dimana kelompok
mengharapkan pada pribadi pemimpin untuk melakukan hal-hal tertentu dan tidak melakukan
hal-hal tertentu.

2. Harapan – harapan organisatoris


Yang dimaksud harapan organisatoris adalah harapan terhadap perusahaan atau organisasi
yang diaplikasikan dalam pedoman-pedoman kerja seperti SOP, Petunjuk Teknis dan Job
Descriptions.

3. Harapan – harapan kultural

Harapan terhadap kualifikasi yang membudaya yang akhirnya menjadi budaya kerja
atau budaya perusahaan yang berorientasi hasil. Contoh seorang komandan tentara
diharapkan punya basic kualifikasi yang mengakar yang menunjukkatidak mempunyai
rasa takut, seorang advertise yang harus kreatif, seorang penagih pajak yang tidak percaya
terhadap pembayar pajak, dll.

c. Faktor Tempat dan Situasi

Faktor Tempat dan situasi adalah ketepatan pemimpin dan pola kepemimpinannya
pada tempat dan waktu yang tepat.

4.Sifat Kepemimpinan

Bagaimana untuk dapat melihat dan memahami pemimpin dalam sifat-sifat


kepemimpinannya, berikut ini kita akan menganalisa kriteria sifat – sifat para pemimpin
dalam kepemimpinan, apakah ada dalam diri anda atau mungkin dapat melihat kriteria ini
dalam diri orang – orang disekeliling anda :

1) Seorang pemimpin harus mempunyai suatu misi yang penting


2) Seorang pemimpin adalah seorang pemikir besar
3) Seorang pemimpin harus mempunyai etika tinggi
4) Seorang pemimpin harus menguasai perubahan
5) Seorang pemimpin harus bersifat peka
6) Seorang pemimpin harus berani mengambil resiko
7) Seorang pemimpin adalah seorang pengambil keputusan
8) Seorang pemimpin harus menggunakan kekuasaan secara bijaksana
9) Seorang pemimpin harus berkomunikasi secara efektif
10) Seorang pemimpin adalah pembangun sebuah tim
11) Seorang pemimpin harus bersifat pemberani

12) Seorang pemimpin harus mempunyai komitmen

Beberapa kriteria diatas baru sebagian kecil kriteria pemimpin, namun dari semua
contoh diatas dapatlah kita menyimpulkan tentang sifat atau kriteria dalam melihat pemimpin
dan jika hal ini tidak ditemukan dengan orang-orang yang menjadi pimpinan di suatu instansi
atau wilayah maka perlu kita pertanyakan apakah dia layak disebut pemimpin atau tidak.

5. Kepemimpinan yang Efektif


Sekali pun kita sulit merumuskan apa itu kepemimpinan, kita semua percaya
bahwa kita dapat mengenali kepemimpinan yang baik ketika kita berhadapan
dengannya. Kita menyadari kepemimpinan sesudah terjadinya suatu peristiwa, lalu
berkata Itulah yang disebut kepemimpinan. Secara mendasar, Leigh & Maynard
merumuskan kepemimpinan sebagai penyelesaian pekerjaan melalui dukungan orang
lain. Hal ini menyiratkan bahwa kepemimpinan berlangsung dalam interaksi antara
pemimpin dan pengikut dalam situasi tertentu. Pada tataran yang lebih tinggi,
kepemimpinan dapat dijabarkan sebagai serangkaian perilaku yang jarang dapat ditiru
oleh kebanyakan orang. Di antara kedua pandangan ini terdapat hubungan yang khas
dan unik di antara orang yang memimpin dan yang mengikuti. Pemikiran terkini
menyatakan bahwa kepemimpinan merupakan suatu proses dan bukan kedudukandan
bahwa kepemimpinan terutama menyangkut pengelolaan hubungan. Sambil belajar
dan membaca lebih lanjut mengenai kepemimpinan, Anda akan segera menemukan
bahwa terdapat demikian banyak pandangan dan rumusan, tanpa ada aturan yang
mutlak.

Goleman mengidentifikasi unsur-unsur kecerdasan emosional sangat mempengaruhi


kepemimpinan efektif, sebagai berikut:
1) Kesadaran diri: kemampuan untuk membaca perasaan sendiri dan bagaimana Anda
mempengaruhi orang lain, memiliki kesadaran kuat mengenai siapa diri Anda, perasaan
Anda, kekuatan, kelemahan, kebutuhan dan dorongan di dalam diri Anda.
2) Pengelolaan diri: kemampuan untuk mengelola dorongan berpotensi negatif dalam diri
Anda yang menggerakkan perasaan Anda; mengenali dan menafsirkan landasan
emosional dari pikiran dan perilaku Anda, dan memilih tindakan untuk mengendalikan
atau menyalurkan kekuatan Anda secara positif.
3) Kesadaran bermasyarakat: meliputi kemampuan yaitu empati dan insting untuk
mengatur, memiliki tenggang rasa terhadap perasaan orang lain, mengetahui dampak dari
kata-kata dan tindakan Anda terhadap orang lain.
4) Pengelolaan hubungan: kemampuan untuk berkomunikasi secara jelas dan
meyakinkan. Bukan sekadar bersikap ramah, tetapi ramah dengan tujuan tertentu,
menggerakkan orang ke arah yang Anda inginkan. Hal ini dapat terjadi dalam
menyepakati rencana suatu proyek atau membangun semangat untuk sebuah produk baru.

6.Nilai Nilai kepemimpinan

Nilai – nilai dasar antara lain Integritas, Pengembangan Berkelanjutan, Keunggulan,


Proaktif, Tanggung Jawab, dan Kerjasama Kelompok. Dan untuk Sifat - sifat dasar
kepemimpinan antara lain Kompeten, Berwawasan ke Depan, Menginspirasi,
Mengaktualisasi Diri, Jujur & Rendah Hati.

BAB III
KELEBIHAN DAN KELEMAHAN BUKU

3.1 Kelebihan dan Kekurangan Buku I


 Aspek tampilan buku

Jika dilihat dari tampilan cover buku baik dari aspek gambar, warna dari buku yang
berjudul Manajemen dan Kepemimpinan Pendidikan sudah menarik. Sampul yang
didesain dengan Cover "LEADERSHIP" menumbuhkan Semangat Para pembaca
dalam menambah wawasan ilmu Tentang konsep Leadership.

 Aspek layout dan tata letak

Jika dilihat dari layout dan tata letak tulisannya sudah baik dan tepat. Ukuran font dan
jarak setiap kata yang digunakan sesuai dengan penglihatan mata, sehingga para
pembaca tidak sulit dalam melihat dan membaca font yang digunakan dalam buku ini.

 Aspek tata bahasa

Ditinjau dari tata bahasa terdapat penulisan kata yang tidak tepat yang tidak sesuai dengan
EYD (Ejaan Yang Disempurnakan).

 Aspek materi

Dalam penjelasan definisi kepemimpinan pada buku 1, penjelasan definisi yang diberikan
sangat jelas dan lengkap disertai dengan pendapat para ahli Baik dalam maupun luar
negeri . sehingga para pembaca lebih terbuka wawasan dan referensinya tentang
konsep Kepemimpinan.

3.2 Kelebihan dan Kelemahan Buku II


 Aspek tampilan buku

Buku kedua ini yang berjudul Pemimpin dan Kepemimpinan memiliki cover yang menarik
dengan warna sampul biru.Tampilan buku sesuai dengan kebutuhan pembaca

 Aspek layout dan tata letak

Jika dilihat dari layout dan tata letak tulisannya sudah baik dan tepat. Ukuran font dan
jarak setiap kata yang digunakan sesuai dengan penglihatan mata, sehingga para
pembaca tidak sulit dalam melihat dan membaca font yang digunakan dalam buku ini.

 Aspek tata bahasa

Ditinjau dari tata bahasa buku ini sudah baik dan benar, karena buku ini dikeluarkan
menggunakan bahasa indonesia.

 Aspek materi
Dalam buku II materi yang disajikan sudah cukup lengkap. Kekurangan nya dalam
penyampaian materi belum dikulik secara detail dan mendalam. Pendapat para ahli /tokoh
tentang konsep kepemimpinan belum jelas Terlihat disini

BAB IV
KESIMPULAN

3.3 Kesimpulan
Pemimpin merupakan faktor penentu dalam sukses atau gagalnya suatu organisasi atau
usaha. Baik di dunia bisnis maupun didunia pendidikan, kesehatan, perusahaan, religi, sosial,
politik, pemerintahan negara dan lain-lain. Kualitas pemimpin menentukan keberhasilan
lembaga atau organisasinya. Sebab pemimpin dan manajer yang sukses itu mampu mengelola
organisasi, bisa mempengaruhi secara konstruktif orangt lain, dan menunjukkan jalan serta
perilaku benar yang harus dikerjakan bersama-sama.
Kepemimpinan merupakan kekuatan aspirasional, kekuatan semangat, dan kekuatan
moral yang kreatif, yang mampu mempengaruhi para anggota untuk menguah sikap, sehingga
mereka menjadi konform dengan keinginan pemimpin.Tingkah laku kelompok atau
organisasi menjadi searah dengan kemampuan dan aspirasi pemimpin oleh pengaruh
interpersonal terhadap anak buahnya.

3.4 Saran
Dalam melakukan Critical Book Review penulis seharus berkonsentrasi dalam
menyimak kedua buku yang akan di kritik. Dalam Critical Book Review penulis harus
mempunyai keahlian dalam, menyimak, membaca, berbicara dan menulis, sehingga tidak
menimbulkan salah paham dan mengandung pengertian yang salah.Untuk buku yang telah
direview penulis ingin menyampaikan bahwa dalam menuangkan materi yang lengkap dan
dalam kita butuh referensi buku yang banyak dengan cakupan buku dari luar maupun dari
dalam.agar kedepannya buku yg telah direview ini semakin baik.

DAFTAR PUSTAKA
Samsu. 2014. Manajemen dan Kepemimpinan Pendidikan. Jambi:Pusaka

Chaniago, Aspizain. 2017. Pemimpin dan kepemimpinan. Jakarta:Lentera Ilmu Cendekia

Anda mungkin juga menyukai