Anda di halaman 1dari 43

CRITICAL BOOK REPORT

Mata Kuliah :
KEPEMIMPINAN
Dosen Pengampu :

Disusun Oleh :

NURUL FIDIAH (4191111023)


MAULIDANI PUTRI RANGKUTI (4191111019)

Matematika Dik A 2019


JURUSAN MATEMATIKA
FAKULTAS MATEMATIKA DAN ILMU PENGETAHUAN ALAM
UNIVERSITAS NEGERI MEDAN
2019

KATA PENGANTAR

Page i
Puji syukur kita panjatkan kepada Tuhan Yang Maha Esa atas kehadirat-
Nya, yang telah melimpahkan rahmat, dan hidayah-Nya kepada kita semua,
sehingga penulis dapat menyelesaikan tugas matakuliah Kepemimpinan yaitu
Critical Book Review. Tugas ini adalah tugas kelompok yang mengkaji sebuah
buku kepemimpinan yang bertujuan meringkas isi dan membandingkan dengan
dua atau lebih buku lainnya dengan relevan.

Penulis berharap semoga tugas Critical Book Review ini dapat bermanfaat
dan memberikan inspirasi untuk senantiasa membaca. Penulis menyadari bahwa
tugas ini terdapat banyak kekurangan, untuk itu penulis mohon maaf apabila
terdapat kata-kata yang kurang tepat dalam pembahasan.

Medan, September 2019

Penulis

DAFTAR ISI

Page ii
KATA PENGANTAR .........................................................................i

DAFTAR ISI ..................................................................................... ii

BAB I PENDAHULUAN

A. Latar Belakang........................................................................ 1
B. Tujuan ..................................................................................... 1
C. Manfaat ................................................................................... 1
D. Identitas Buku ......................................................................... 2

BAB II PEMBAHASAN

1. Indeks Buku ............................................................................ 3


2. Kilasan Tentang Buku Pembanding .................................... 16

BAB III PENUTUP

A. Kelebihan Dan Kekurangan.................................................. 18


B. Kesimpulan ........................................................................... 19
C. Saran ..................................................................................... 20
D. DAFTAR RUJUKAN .......................................................... 21

Page iii
BAB I

PENDAHULUAN

A. Latar Belakang
Adapun latar belakang penulis dalam mengkritik 3 buku tentang
Kepemimpinan ini ialah untuk pemenuhan tugas dari mata kuliah
Kepemimpinan, serta sebagai acuan penambah wawasan tentang bagaimana
mengulas sebuah buku.

B. Tujuan Penulisan
Tujuan pengkritikan buku ini adalah untuk mengetahui dimana kelebihan
dan kekurangan dari buku ini demi perbaikan dimasa yang akan datang.
Tujuan lain yaitu memberikan masukan kepada penulis berupa kritik dan
saran terhadap isi, substansi, dan penulisan buku, serta menguji kualitas buku
yang akan dibandingkan dengan buku lain.

C. Manfaat pengkritikan buku


Kritikan buku ini bermanfaat untuk membangun jiwa yang kritis bagi
penulis dan pembaca. Serta untuk menjadikan buku ini akan semakin mudah
untuk dipelajari oleh semua khalayak

Page 1
D. IDENTITAS BUKU
1.1. Buku Utama

1. Judul Buku : Kepemimpinan yang Efektif


2. Keterangan Buku : 230 hlm
3. Pengarang : Prof.Dr.H.Hadari Nawawi dan
Dra.HJ.M.Martini
4. Penerbit : Gajah Mada University Press
5. Kota Terbit : Yogyakarta
6. Tahun Terbit : 2012
7. ISBN : 979-420-271-1

1.2 Buku Pembanding

a. Judul buku : Pemimpin dan Kepemimpinan


b. Keterangan Buku : Edisi Baru, 312 hlm; 21 cm
c. Pengarang : Dr.Kartini Kartono
d. Penerbit : PT. Rajagrafindo Persada
e. Kota Terbit : Jakarta
f. Tahun Terbit : 2010
g. ISBN : 978-320-432-7

Page 2
1.3 Buku Pembanding Kedua

a. Judul :Executive Charisma


b. Edisi :pertama 2003
c. Pengarang / :D.A. Belton
d. Penerbit :McGraw-Hill
e. Kota terbit :New York Chicago San Francisco Lisbon london
f. Tahun terbit :2003
g. ISBN :0-07-141190-9

Page 3
BAB II

RINGKASAN ISI BUKU

2.1 KILASAN TENTANG BUKU UTAMA


Dalam buku utama yang ditulis oleh Prof.Dr.H.Hadari Nawawi dan
Dra.H.M.Martini Hadari terdapat 10 Bab sebagai berikut :

1. BAB I PENDAHULUAN
Dalam Bab ini penulis masih memanjatkan syukur kepada Tuhan yang
Maha Esa serta menerangkan latar belakang mengapa penulis membahas suatu
topik tertentu yaitu Kepemimpinan yang Efektif. Manusia pada dasarnya
memiliki hakikat sosial yang tidak bisa hidup sendiri karena setiap individu
memerlukan individu lain. Untuk itu setiap individu memerlukan bantuan/
kerja sama dari individu lain, maka terbentuklah suatu kelompok. Setiap
individu memiliki karakter/sifat serta kelebihan dan kelemahan yang berbeda
dalam kepribadian, latar belakangkecerdasan, bakat dan sebagainya.
Hal itu lah yang dapat menimbulkan munculnya seorang Pemimpin
yang Efektif. Pemimpin sebagai suatu kepribadian memiliki motivasi yang
tidak sama dengan anggotanya, baik dalam mewujudkan tujuan/cita-cita,
maupun dalam melaksanakan tugas dan tanggung jawabnya. Kemampuan
melaksanakan kepemimpinan sesuai dengan batasan yang berlaku dalam
berorganisasi/berkelompok yang kooperatif dan bernilai administratif, akan
menjadi faktor yang menunjang berlangsungnya proses Kepemimpinan yang
Efektif.

2. BAB II PENGERTIAN KEPEMIMPINAN


Seseorang yang menduduki posisi pemimpin di dalam suatu organisasi
mengemban tugas melaksanakan kepemimpinan. Dengan kata lain pemimpin
(leader) adalah orangnya dan kepemimpinan (leadership) adalah kegiatannya.
Kepemimpinan juga dapat diartikan sebagai kemampuan/kecerkasan

Page 4
mendorong sejuml;ah orang agar bekerja sama dalam melaksanakan kegiatan-
kegiatan yang terarah pada tujuan bersama.
A. Kepemimpinan dalam Konteks Struktural, adalah kepemimpinan yang
memiliki struktur yang relatif permanen dan mekanisme serta prosedur kerja
yang statis, pasti, dan teratur yang biasanya ditetapkan secara resmi oleh pihak
yang berwenang. Misalnya organisasi sebuah Departemen di lingkungan
pemerintahan yang ditetapkan strukturnya oleh Presiden dari unit kerja paling
tinggi, sampai yang terendah. Suatu total sistem memiliki pimpinan tertinggi
yaitu Presiden dengan dibantu oleh sub-sistem di lingkungan maupun unit kerja
masing-masing. Dalam konteks ini pimpinan maupun pemimpin pembantu
adalah orang-orang yang diangkat oleh suatu kekuasaan yang memiliki
wewenang untuk itu.
B. Kepemimpinan dalam Konteks Non-Struktural, adalah kepemimpinan
yang organisasinya non-formal yang semi permanen. Sehubungan dengan itu
organisasi non-formal memakai sistem kesepakatan anggotanya, dalam
menetapkan struktur organisasi, unit kerja, maupun kewenangannya. Misalnya
organisasi dalam sekolah, luar sekolah, dan lain sebagainya. Dalam konteks ini
pimpinan tertinggi maupun pemimpin lain diangkat oleh anggotanya karena
alasan tertentu seperi dapat dipercaya, bertanggung jawab, dan sebagainya.

Bertolak dari kedua konteks kepemimpinan tersebut. Adapun unsur-unsur


kepemimpinan antara lain :

1. Adanya seseorang yang berfungsi memimpin (Leader)


2. Adanya orang lain yang dipimpin
3. Adanya kegiatan menggerakkan menggerakkan orang lain yang
dilakukan dengan mempengaruhi dan mengarahkan perasaan, pikiran,
dan tingkah lakunya.
4. Adanya tujuan yang hendak dicapai, baik secara sistematis maupun
seketika.
5. Berlangsung berupa proses di dalam kelompok/organisasi, baik besar
dengan banyak maupun kesil dengan sedikit orang/kelompok.

Page 5
Dari uraian diatas maka diketahui bahwa kepemimpinan adalah kegiatan,
setiap ada kegiatan pasti ada proses pengendalian kerja sama atau disebut
Manajemen dan Administrasi. Kegiatan, proses, dan mekanisme manajemen
yaitu Perencanaan (Planning), Pengorganisasian (Organization), Pelaksanaan
(Actuating), Pengendalian (Controlling), dan Pembiayaan (Budgeting).
Sedangkan kegiatan Administrasi pada dasarnya perwujudan kepemimpinan
dan manajemen, yang ruang lingkupnya luas meliputi Perencanaan
(Planning), Pengorganisasian (Organization), Pelaksanaan (Actuating),
Pengendalian (Controlling), Koordinasi, dan Komunikasi.

3. BAB III DINAMIKA KEPEMIMPINAN


Perkembangan dan pergerakan dari pengertian Kepemimpinan
sangatlah banyak bahkan sampai sekarang ini. Oleh karena itu dapat
diungkapkan, dianalisa, diuraikan, dan dilaksanakan secara ilmiah bahwa
pendapat-pendapat tersebut sejalan dengan teori-teori yang objektif, baik
sebagai hasil berpikir rasional maupun berdasarkan pengalaman dan hasil
penelitian. Dari uraian tersebut secara tidak langsung dinyatakan bahwa
kepemimpinan berkenaan dengan masalah-masalah sebagai berikut :
a. Hubungan manusiawi dalam kepemimpinan, terdiri atas :
1. Hubungan manusiawi efektif (positif), yaitu komunikasi dan
perlakuan yang menimbulkan rasa senang dan puas antar kedua belah
pihak
2. Hubungan manusiawi tidak efektif (negatif), yaitu komunikasi dan
perlakuan yang menimbulkan perasaan tidak senang, tidak puas,
saling bertolak belakang.
b. Proses pengambilan keputusan dalam kegiatan berkelompok secara
bersama untuk mencapai tujuan yang dirumuskan secara jelas, tegas, dan
terperinci haruslah bijaksana dan penuh tanggung jawab
Adapun proses pengambilan keputusan sebagai berikut :
1. Menghimpun data melalui pencatatan dan berupa pengamatan.
2. Menganalisis data secara kritis, diskusi (sharing),bahkan perhitungan-
perhitungan matematik dan statistik.

Page 6
3. Menetapkan keputusan yang terbaik untuk memecahkan masalah yang
dihadapi.
4. Mengoperasikan keputusan menjadi tindakan secara optimal.
5. Mengevaluasi keputusan yang berlangsung dengan melakukan
perbaikan, pergantian, bahkan perubahan dari keputusan sebelumnya
ke keputusan yang baru.
c. Pengendalian dalam kepemimpinan setiap kelompok pada dasarnya
memerluakn penyusunan rencana dalam bentuk “Program Kerja”, yang
kemudian membentuk pengorganisasian setiap unit kerja, lalu
melaksanakan kegiatan pengorganisasian tersebut yang kemudian
muncullah konsekuensi lain yang mengharuskan pemimpin melaksanakan
kegiatan menggerakkan, mengarahkan, mengkoordinasikan,
mengkomunikasikan, dan mengontrol, baik input maupun output.
Pemimpin hanya mungkin melakukan pengendalian apabila berusaha
menjalin hubungan kerja yang efektif melalui kerja sama dengan orang-
orang yang dipimpinnya. Dalam kerja sama itu pemimpin selalu
mempunyai kesempatan untuk membimbing dan mengarahkan kegiatan
anggotanya tanpa paksaan atau tekanan.

4. BAB IV KEPRIBADIAN PEMIMPIN


Pemimpin dengan sifat-sifat kepribadiannya harus menyesuaikan
diri dengan kepribadian anggota kelompoknya. Dalam penyesuaian antar
pemimpin dan orang yang dipimpin atau sesama pemimpin, bukan berarti
seorang individu menjadikan kepribadiannya menjadi sama dengan
individu lain melainkan menyesuaikan dengan aspek yang baik sehingga
menjadi pengendali dalam mewujudkan kepemimpinan.

Berikut hubungan kepribadian dengan motivasi.

a. Hubungan kepribadian dengan motivasi terbentuk karena


keterpaduan jiwa dan tubuh yang dipengaruhi oleh kondisi tubuh (jasmani).
Untuk itu timbul rasa dorongan (motivasi) yang dapat menjadi acuan kegiatan

Page 7
(usaha) dalam menempuh/mencapai tujuan yang diinginkan. Secara umum
motivasi terbagi 2 yaitu :
 Motivasi Intrinsik adalah kondisi yang mendorong terjadinya
perbuatan/kegiatan yang berada di dalam kegiatan itu sendiri. Motivasi
ini lebih kepada tanggung jawab karena keinginan.
 Motivasi ekstrinsik adalah kondisi yang mendorong terjadinya suatu
perbuatan/kegiatan yang berada di luar kegiatan itu sendiri. Kondisi ini
timbul karena keinginan yang disengaja.
b. Aspek-aspek kepribadian pemimpin sebagai berikut :
1. Mencintai kebenaran dan beriman pada Tuhan yang Maha Esa.
2. Dapat dipercaya dan mampu mempercayai orang lain
3. Mampu bekerja sama dengan orang lain
4. Ahli di bidangnya dan berpandangan luas didasari oleh kecerdasan
(intelegensi) yang memadai
5. Senang bergaul, ramah tamah, suka menolong, dan memberikan
petunjuk serta terbuka pada kritik orang lain.
6. Memiliki semangat untuk maju, pengabdian dan kesetiaan yang tinggi,
serta kreatif, dan penuh inisiatif.
7. Bertanggung jawab dalam mengambil keputusan, konsekuen,
berdisiplin, dan bijaksana.
8. Aktif memelihara kesehatan jasmani dan rohani

5. BAB V FUNGSI DAN TIPE KEPEMIMPINAN


Kepemimpinan yang efektif hanya akan terwujud apabila dijalankan
sesuai dengan fungsinya.
Selanjutnya secara operasional fungsi kepemimpinan dapat dibedakan
sebagai berikut :
a) Fungsi Instruktif yaitu pemimpin sebagai pengambil keputusan berfungsi
memerintahkan pelaksanaannya pada orang-orang yang dipimpin,
b) Fungsi Konstituatif yaitu pemimpin yang menetapkan keputusan dan
memerlukan bahan pertimbangan yang mengharuskannya berkonsultasi
dengan orang-orang yang dipimpinnya.

Page 8
c) Fungsi Partisipasi yaitu antar pemimpin dan sesama orang yang dipimpin
harus ikut serta dalam mengambil keputusan secara aktif dalam
melaksanakan hasil keputusan tersebut.
d) Fungsi Delegasi yaitu pemimpin memberikan pembagian
tugas/wewenang dalam membuat/menetapkan keputusan, baik melalui
persetujuan maupun tanpa persetujuan dari pimpinan.
e) Fungsi Pengendalian yaitu kepemimpinan yang sukses/efektif mampu
mengatur kegiatan anggotanya secara terarah dan terkendali sehingga
memungkinkan tercapainya tujuan bersama secara maksimal.

1. Tipe Kepemimpinan
Gaya kepemimpinan memiliki tiga pola dasar yaitu :
 Gaya Kepemimpinan yang berpola mementingkan pelaksanaan tugas
secara efektif dan efisien, agar mampu mewujudkan tujuan secara
maksimal
 Gaya Kepemimpinan yang berpola mementingkan pelaksanaan
hubungan kerja sama
 Gaya Kepemimpinan yang berpola mementingkan hasil yang dapat
dicapai dalam rangka mewujudkan tujuan kelompok.

Tipe Kepemimpinan terbagi 9 yaitu :


 Tipe Kepemimpinan Otoriter, tipe ini menunjukkan perilaku yang
dominan berupa perilaku kepemimpinan yang menempatkan kekuasaan
ditangan satu orang atau sekelompok kecil orang yang di antara mereka
tetap ada seseorang yang paling berkuasa.
 Tipe Kepemimpinan Bebas, tipe ini kebalikan dari tipe kepemimpinan
otoriter yaitu sebagai rangkaian kegiatan menggerakkan dan
memotivasi anggota kelompok/organisasi dengan cara apapun juga
serta memberikan kebebasan penuh pada orang yang dipimpin dalam
melakukan segala sesuatu.
 Tipe Kepemimpinan Demokratis, tipe ini diwarnai dengan usaha
mewujudkan dan mengembangkan hubungan manusiawi yang efektif,
berdasarkan prinsip saling menghormati dan menghargai antara satu

Page 9
dengan yang lain. Kemauan, kehendak, kemampuan, ide, pendapat,
kreativitas, inisiatif dan hal lain dapat disalurkan secara bebas. Tipe
inilah yang sangat diharapkan setiap kelompok/organisasi.
 Tipe Kepemimpinan Kharismatik, yaitu tipe yang digerakkan seseorang
sebagai kemampuan untuk mendayagunakan keistimewaan atau
kelebihan dalam sifat/aspek kepribadian yang dimiliki pemimpin,
sehingga menimbulkan rasa hormat, segan, dan kepatuhan pada orang-
orang yang dipimpinnya.
 Tipe Kepemimpinan Simbol, tipe ini hanya menempatkan seorang
pemimpin sebagai simbol atau lambang, tanpa menjalankan kegiatan
kepemimpinan yang sebenarnya. Kedudukan pemimpin tidak boleh
digantikan orang lain walaupun pemimpin sebagai simbol pada dasrnya
tidak menjalankan fungsi kepemimpinan.
 Tipe Pengayom (Headmanship), tipe ini menempatkan seseorang
sebagai Kepala yang berfungsi sebagaimana layaknya seorang Kepala
Keluarga.
 Tipe Pemimpin Ahli (Expert), yaitu tipe pemimpin yang memiliki
keahlian atau keterampilan dalam bidang tertentu.
Dengan kata lain pemimpin itu harus Profesional untuk mengelola
kelompok/organisasinya.
 Tipe Kepemimpinan Organisatoris dan Administrator, tipe ini
dijalankan oleh para pemimpin yang senang dan memiliki kemampuan
mewujudkan dan membina kerjasama, yang pelaksanaannya
berlangsung secara sistematis dan terarah pada tujuan yang jelas.
 Tipe Kepemimpinan Agitator, tipe ini diwarnai dengan kegiatan
memimpin dalam bentuk tekanan, adu domba, atau hal negatif lain
demi memperoleh keuntungan bagi dirinya sendiri. Dapat dikatakan
sebagai tipe kepemimpinan yang tidak sehat.

6. BAB VI PROSES KADERISASI


Proses kaderisasi adalah proses yang meberikan kesempatan kepada
orang-orang untuk mempersiapkan diri menjadi pemimpin di masa depan.

Page 10
Kaderisasi diperlukan karena untuk melanjutkan generasi penerus dari seorang
pemimpin yang sudah maupun akan menempuh batas kepemimpinanya, yang
berkemampuan memimpin suatu kelompok/organisasi.

Adapun kaderisasi Formal dan Informal,


a. Kaderisasi Formal ialah mempersiapkan seorang calon pemimpin secara
berencana, teratur, tertib, dan resmi. Kaderisasi Formal ini juga memiliki
cara-cara tertentu agar pengkaderan dapat berjalan sesuai rencana dan
aturan.
b. Kaderisasi Informal ialah proses pengakderan yang berlangsung berupa
upaya membentuk pribadi, agar memiliki keunggulan dalam aspek-aspek
yang dibutuhkan seorang pemimpin.

7. BAB VII KETERBATASAN KEPEMIMPINAN


Setiap manusia pasti mempunyai kelebihan dan kekurangan, begitu
juga dengan keterbatasan kepemimpinan yang bersifat manusiawi, yang dalam
aspeknya mungkin saja untuk dikurangi, namun sulit bahkan tidak boleh
dihilangkan.

Adapun keterbatasannya antara lain :


a) Keterbatasan Manusiawi, terbagi 3 yaitu :
1. Keterbatasan normatif/spiritual, adalah keterbatasan atas perilaku
pemimpin dalam melaksanakan kepemimpinanya yang berdasarkan
norma-norma yang bersifat spiritual/agama yang melarang berbuat
kekufuran dan keburukan dalam melaksanakan tugas kepemimpinan.
Setiap perilakunya dalam menjalankan kepemimpinan dituntut agar
tidak menyimpang atau bertentangan dengan semua norma yang
berlaku.
2. Keterbatasan Fisik (Jasmani), adalah keterbatasan atas kondisi tubuh
seorang pemimpin yang bisa saja menghalangi atau mengurangi
pelaksanaan kepemimpinan yang efektif.

Page 11
3. Keterbatasan Psikis (Rohani), adalah keterbatasan terhadap jiwa dan
mental seorang pemimpin yang berupa kemampuan berpikir,
mengingat, menghayal, emosi, dan lain sebagainya yang dapat
mempengaruhi suatu keputusan yang tidak diinginkan.
Oleh karena itu pemimpin harus bisa mengendalikan emosi dan
bijaksana dalam mengambil tindakan agar mampu mewujudkan
kepemimpinan yang efektif.

b) Keterbatasan Administratif
Keterbatasan ini adalah kepemimpinan yang dibatasi oleh berbagai
kondisi yang terdapat di dalam pengendalian proses kerja sama untuk
mencapai tujuan bersama.
Beberapa dari keterbatasan administratif yakni keterbatasan karena misi,
berupa kepentingan bersama dari orang-orang yang berhimpun di dalamnya.
Kerja sama yang terjadi di luar misi organisasi tidak sepatutnya dibina dan
dikembangkan, baik dalam kegiatan perencanaan, pelaksanaan, maupun
pengawasannya. Para pemimpin akan dibatasi juga oleh posisinya yang
tidak sama peran dan fungsinya dalam mewujudkan misi dan tujuan
organisasinya.

8. BAB VIII HAK-HAK ASASI MANUSIA DALAM KEPEMIMPINAN


Masalah hak asasi manusia sering muncul di berbagai negara. Setiap
masalah hak asasi manusi timbul, selalu terlihat hubungannya dengan
pemerintah/penguasa di negara masing-masing yang sangat berhubungan erat
dengan kepemimpinan yang juga merupakan sebab adanya permasalahan
tersebut. Sehubungan dengan itu masalah pokoknya selalu berkisar pada
dimensi sebagai berikut :
1. Dimensi yang berkenaan dengan kemampuan para pemimpin menghormati
hak asasi orang-orang yang dipimpinnya, baik dalam perlakuan formal
maupun informal.

Page 12
2. Dimensi yang berkenaan dengan kematangan dan kemampuan orang-
orang yang dipimpin dalam mempergunakan hak asasinya sebagai manusia
bertanggung jawab.

Hal inilah yang menjadi masalah bahwa para pemimpin tidak mampu
melindungi hak asasi orang-orang yang dipimpinnya, baik sebagai individu
maupun kelompok. Untuk itu dibawah ini mengenai hak-hak asasi manusia
yang sepatutnya mendapat perhatian para pemimpin agar kepemimpinan
berlangsung secara efektif.

A. Harkat Individu Sebagai Pribadi


Setiap individu berbeda dengan individu lain, karena masing-masing
mempunyai jati diri (identitas) yang tidak sama. Setiap individu sebagai
makhluk hidup yang aktif secara terus-menerus melakukan aktualisasi, baik
untuk menemukan dan mengembangkan identitas dirinya. Dalam usaha
merealisasikan dan mengaktualisasikan diri inilah setiap manusia memiliki
hak-hak asasi yang harus dihormati dan dilindungi oleh pihak berwajib. Untuk
itu pemerintah sebagai para pemimpin berkewajiban mencegah dan
menghukum tindakan yang melanggar hak asasi manusia.

B. Harkat Manusia Sebagai Makhluk Sosial


Makhluk sosial adalah makhluk Tuhan yang tidak bisa hidup sendiri tetapi
saling membutuhkan satu sama lain dalam memenuhi kebutuhan dan
menyelesaikan masalah kehidupan bermasyarakat. untuk itu perlunya menjalin
hubungan baik antar sesama mahkluk hidup tetapi sering kali hal ini menjadi
pertentangan seperti permusuhan, penekanan, pembunuhan, penganiayaan,
penghinaan, dan lain sebagainya. Setiap negara mempunyai sistem
pemerintahan dan kebebasan dalam beragama. Para pemimpin sangat berperan
penting dalam menjaga keutuhan dan keharmonisan suatu negara demi
mewujudkan negara yang adil dan makmur serta mencapai tingkat
kepemimpinan yang efektif.

Page 13
C. Harkat Sebagai Makhluk Tuhan yang Maha Esa
Kehidupan manusia ada karena berkat Tuhan yang Maha Esa yang
menciptakan kita semua dengan sempurna. Manusia patut menyadari bahwa
segala sesuatu yang melekat pada dirinya dan semua kondisinya adalah milik
Tuhan yang Maha Esa yang telah dipinjamkan sementara pada manusia. Dari
segi kepemimpinan, yang penting diwujudkan adalah usaha menciptakan dan
membina kerja sama, agar setiap anggota organisasi terpenuhi hak asasinya
sebagai manusia yang memiliki harkat mulia dengan menyesuaikan norma dan
aturan yang berlaku.

9. BAB IX PENINGKATAN KUALITAS KEPEMIMPINAN


Berkembangnya zaman modern yang semakin canggih oleh tekhnologi
serta kondisi dan proses globalisasi membuat kualitas hidup negara semakin
meningkat pula, begitu juga dengan kepemimpinannya. Setiap aspek dan
bidang akan mengalami peningkatan, baik dari segi ilmu maupun
pengetahuan. Untuk itu perlunya sikap yang tepat untuk menghadapi
perkembangan berikut ini :
 Berpikir Efektif dalam Menetapkan Keputusan, sikap inilah yang paling
penting dalam menjalani kehidupan agar terhindar dari hal-hal yang tidak
diinginkan. Seorang pemimpin harus bijaksana dalam mengambil setiap
keputusan, tidak hanya untuk kepentingan diri sendiri tetapi juga
kepentingan bersama.
 Mengkomunikasikan Hasil Berpikir, artinya setiap pemimpin harus
bertukar pikiran kepada sesama pemimpin maupun bawahannya agar
terjalin kerja sama yang kompleks. Hasil berpikir tersebut akan
menciptakan keputusan yang efektif karena terdapat komentar, saran,
kritik, solusi, ide, perintah, dan sebagainya
 Meningkatkan Partisipasi dalam Pemecahan Masalah, dalam hal ini
kemampuan mewujudkan dan membina kerja sama itu pada dasarnya
sangat mendorong dan memanfaatkan partisipasi anggota
kelompok/organisasi secara efektif dan efisien. Untuk itu setiap

Page 14
pemimpin dan anggotanya harus saling ikut serta dalam menyelesaikan
segala permasalahan atas resiko dan solusinya.
 Menggali dan Meningkatkan Kreativitas, para pemimpin harus bisa
mendorong anggotanya dalam menumbuhkan keberanian untuk
menyatakan kreativitasnya serta menciptakan dan mengembangkan rasa
ikut bertanggung jawab dalam memajukan organisasinya. Proses
menggali dan meningkatkan kreativitas anggota dapat dilakukan dengan
membentuk kelompok kecil untuk berdiskusi dan berbagi serta menilai
kegiatan-kegiatan yang sedang dilakukan dengan waktu tertentu juga.

10. BAB X MENGENDALIKAN KONFLIK DALAM


KEPEMIMPINAN
Setiap pemimpin mempunyai karakter dan kepribadian yang berbeda-
beda maka setiap pemimpin dan anggotanya harus dapat menyesuaikan diri
satu sama lain. Hal inilah yang terkadang menjadi kendala untuk tidak
saling mementingkan diri sendiri karena harus menghormati kepentinganh
orang lain juga.. Kejadian ini yang menyebabkan persaingan menjadi
runcing dan terjadilah konflik antar individu dalam organisasi. Konflik ini
juga akan menimbulkan ketegangan yakni tidak tenang, gelisah, khawatir,
takut, dan lain sebagainya.

A. Pengertian Ketegangan dan Konflik


Ketegangan dan Konflik adalah kondisi batin yang dapat dipengaruhi oleh
emosi dan proses berpikir. Apabila kondisi batin seperti ini terjadi maka
perasaan akan merasa tidak tenang dan bahkan akan sulit menyelesaikan
dan memecahkan suatu konflik/masalah.
Adapun jenis ketegangan, yaitu :
1. Ketegangan yang bersumber dari kondisi organisasi, dalam kegiatan
sehari-hari kondisi organisasi dapat menjadi penyebab terjadinya
ketegangan diantaranya adalah sikap menekan dan pilih kasih, perbedaan

Page 15
garis politik, prosedur kerja, persaingan dan perebutan wewenang, gaya
kepemimpinan, beban pekerjaan, dan lain sebagainya.
2. Ketegangan yang bersumber dari kondisi individu, veverapa diantaranya
adalah harapan yang tidak terpenuhi, cita-cita yang terlalu tinggi, cara
berpikir yang merusak diri, kebiasaan buruk, dan lain sebagainya.
Kondisi pribadi ini merupakan pupuk menyuburkan ketegangan dalam
diri sindividu yang terjadi karena individu tidak mampu menguasai dan
mengendalikan dirinya, sehingga selalu memberikan reaksi yang
berlebihan.

B. Bentuk-bentuk Ketegangan Batin


1. Kegelisahan
2. Kecemasan
3. Perasaan Bersalah
4. Konflik
5. Perasaan Takut
6. Stress
7. Frustasi

C. Konflik dan Pertikaian


Konflik dan Pertikaian adalah hal yang sama, yaitu sama-sama kondisi
yang dipertentangkan atau dipermasalahkan yang dapat menimbilkan
dampak negatif. Dilingkungan suatu organisasi dalam menyelesaikan
konflik dan pertikaian ada 4 cara yaitu :
1. Paksaan, dengan memaksakan salah satu atau kedua belah pihak
mengikuti peraturan dan ketentuan yang berlaku (patuh)
2. Kekuasaan, dengan menekan salah satu atau kedua belah pihak agar
mengikuti kehendak/kemuan pemimpin sebagai pihak berkuasa
(menurut)
3. Acuh dan dibiarkan, dengan tidak mencampuri kedua belah pihak
yang sedang bermasalah, otomatis kedua belah pihak tersebut akan
sadar dengan kesalahan masing-masing.

Page 16
BAB II. Ringkasan Isi Buku

BAB I
TATA TERTIB DAN KETERATURAN PEMIMPIN FORMAL DAN
INFORMAL

Tata tertib,keteraturan dan kerja sama kooperatif itu penting bagi


usaha untuk mempertahankan hidup bersama.semua pengaturan,tata
tertib dan administrasi harus dikendalikan oleh pemimpian dengan
kepemimpinannya.
Kepemimpinan adalah masalah relasi dan pengaruh antara pemimpin
dan yang dipimpin.kepemimpinan ini berfungsi atas dasar kekuasaan
pemimpin untuk mengajak,mempengaruhi,dan menggerakkan orang lain
guna mencapai suatu tujun tertentu.organisasi adalah setiap bentuk
persekutuan antara dua orang atau lebih yang bekerja sama untuk
mencapai tujuan bersama,dan terikat secara formal dalam suatu ikatan
hirarki.
Dalam kehidupan nyata ,kita mengenal aneka macam jenis
kepemiminan, antaralain adalah :
1. Kepemimpinan formal dan informal
2. Kepemimpinan dibidang keagamaan,pendidikan,politik,ketentaraan,
bisnis, teknik,pemerintahan,dan lain-lain.
3. Kepemimpinan dibidanng swasta

Manajemen adalah inti dari administrasi sedang kepemimpinan


merupakan inti dari organisasi dari manajemen.fungsi utama
kepemimpinan adalah sebagai dinamisator dan koordinator bagisumber
daya manusia,sumber daya alam,dana dan sarana untuk mencapai
sasaran tertentu.

BAB II

ARTI KERJA BAGI MANUSIA DAN KAITANNYA DENGAN


KEPEMIMPINAN

Bekerja itu merupakan aktivitas sosial yang memberikan isi dan


makna pada manusia.kerja juga merupakan aktivitas dasar yang paling
penting bagi individu,karena memberikan kesenangan dan arti tersendiri
bagi kehidupan khususnyabagi orang-orang yang sehat jasmani-
rohaninya.kerja juga bisa memberikan status sosial kepada
seseorang,sekaligus mengikat dirinya dengan pribadi lain,karena setiap
individuharus bekerja sama dengan orang lain.
Situasi bekerja dalam masyarakat modern-yang sangat kompleks
dimasa sekarang senantiasa membutuhkan kerja sama dan kerja
kooperatif untuk membangun karya-karya besar.dalam situasi kerja

Page 17
sedemikian ini selalu dibutuhkan pemimpin dan kepemimpinan demi
efektivitas dan efisiensi kerja.lalu muncul hirarki organisasi dengan
beberapa lapis kekuasaan dan birokrasi.namun dalam perkembangan
selanjutnya akses dari birokrasi tersebut adalah overbirokratisasi dan
oversentralisasi yang mengakibatkan turunnya moral bawahan.

BAB III
KONSEP DAN TEORI MENGENANI PEMIMPIN DAN KEPEMIMPINAN

Teori kepemimpinan adalah penggeneralisasian satu perilaku


pemimpin beserta konsep-konsep kepemimpinannya,dengan
menampilkan latar belakanghistoris kemunculan pemimpin dan
kepemimpinan,sebab-musabab penampilannya ditengah khalayak
ramai,tipe dan gayanya,persyaratan kepemimpinan dan untuk menjadi
pemimpin,sifat-sifat utama pemimpin,tugas-tugas pokok,dan etika
profesi kepemimpinan.
Pemimpin adalah seorang pribadi yang memiliki superioritas
tertentu,sehingga dia memiliki kewibawaan dan kekuasaan untuk
menggerakkan orang lain melakukan usaha bersama guna mencapai
tujuan tertentu.diharapkan pemimpin itu memiliki suatu kelebihan agar
dia mendapat pengakuan dan respekdari para pengikutnya,serta
dipatuhi segala perintahnya.

BAB IV
KEPEMIMPINAN METODE DAN TIPE KEPEMIMPINAN

Metode kepemimpinan adalah cara bekerja dan bertingkah laku


pemimpin dalam membimbing para pengikutnya untuk berbuat
sesuatu.Ordway Tead dalam bukunya (1951) mengemukakan metode
kepemimpinan ,antara lain:
1. Memberi perintah
2. Memberikan celaan dan perintah
3. Memupuk tingkah laku pemimpin yang benar
4. Peka terhadap saran-saran
5. Memperkuat rasa kesatuan kelompok
6. Menciptakan disiplin diri dan kelompok
7. Meredan isu-isu yang tidak benar

G.R Terry mengemukakan sejumlah teori kepemimpinan yaitu teori-teori


sendiri ditambah dengan teori penulis lain,sebagai berikut :

1. Teori otokratis
2. Teori psikologis
3. Teori sosiologis
4. Teori suportif
5. Teori laissez faire
6. Teori kelakuan pribadi

Page 18
7. Teori sifat
8. Teori situasi
9. Teori humanistik/populistik

BAB V

ASAS DAN FUNGSI KEPEMIMPINAN SERTA TUGAS-TUGAS


KEPEMIMPINAN

Asas kepemimpinan yang baik itu seharusnya berlandaskan


:Kemanusiaan, Efisiensi,Kesejahteraaan serta kebahagiaan
insani.Adapun fungsi kepemimpinan dalam organisasi adalah :

1. Memprakarsai struktur organisasi


2. Menjaga adanya organisasi
3. Merumuskan tujun institusional
4. Menengahi pertentangan dan konflik-konflik
5. Mengadakan revisi,perubahan dan invosi

Teknik kepemimpinan adalah kemampuan dan ketrampilan teknis serta


sosial pemimpin dalam menerapkan teori-teori kepemimpinan.adapun
teknik kepemimpinan adalah:

1. Etika profesi pemimpin dan etiket


2. Kebutuhan dan motivasi
3. Dinamika kelompok
4. Komunikasi
5. Kemampuan pengambilan keputusan
6. Keterampilan berdiskusi

BAB VI

DINAMIKA KELOMPOK ORGANISASI FORMAL DAN INFORMAL

Unsur esensial dalam kelompok ialah


interdependensi(kesalingtergantungan) satu anggota dengan anggota
lainnya dan proses saing mempengaruhi,sehingga terjadi dinamika
kelompok.maka longgar atau kompaknya ketergantungan antara
anggota tasi ditententukan oleh beberapa faktor,yaitu jumlah
anggota,tujuan yang ingin dicapai,susunan organisasi yang sudah
dibentuk,dan intimitas komunikasi antara para anggota.

Kelompok-kelompok tersebut merupakan organisasi formal


dan bisa menjadi organisasi informal.masing-masing dengan ciri
khasnya sendiri.sehubungan dengan hal diatas sikap pemimpin yang
kurang menghargai status sosial orang lain akan sering menimbulkan
konflik-konflik terbuka ataupun tertutup dalam organisasi.

Page 19
BAB VII

PEMIMPIN DAN KOMUNIKASI

Komunikasi adalah perhubungan atau persambungan.bisa juga


diartikan sebagai arus informasi yang ada ditengah masyarakat.maka
sebagai makhluk sosial yang harus mempertahankan hidupnya
manusia harus selalu menjalin komunikasi dengan manusia lain .

Manfaat komunikasi bagi organisasi :

1. Menghubungkan semua unsur,sehingga terjadi kesetiaankawanan dan


loyalitas antar sesama
2. Perilaku operasional yang efisien
3. Pembangkitan rasa keterlibatan
4. Pemantapan esprit de corps
5. Peningkatan rasa tanggung jawab seta semangat kerja atau berjuan demi
kemajuan organisasi.

Sebab suksesnya pelaksanaan tugas-tugas kepemimpinan ditentukan


sekali oleh ketrampilannya dalam berkomunikasi dengan semua pihak yang
berkaitan dengan organisasi tersebut.

BAB VIII

REKAPITULASI TUGAS-TUGAS PEMIMPIN

Pada zaman modern dan demokrasi sekarang,orang


berkepentingan dengan pemimpin dan kepemimpinan yang
baik,dengan ciri-ciri karakteristik pribadi,dan individu yang baik serta
efisien,agar menghasilkan kemanfaatan dan kesejahteraan yang
sangat dibutuhkan oleh umat manusia.sebab pemimpin buruk dan
tidak efisien pasti menyebar banyak penderitaan dan penyakit sosial
ditengah masyarakat luas.maka efisisensi kepemimpinan itu tidak
hanya diukur dengan kriteria efisiensi teknis saja,tetapi juga dengan
kriteria mental,kesejahteraan mental dan kriteria manusiawi .

Kedudukan pemimpin selalu berkaitan dengan : kemampuan,


kewibawaan, dan kekuasaannya.ketiga faktor ini mewarnai tipe
kepemimpinan dari pribadi pemimpin,yang dapat mengarahkan
tingkah laku bawahan dalam organisasi.

BAB IX

MANAJEMEN DAN KEPEMIMPINAN,DETERMINAN DAN


KEKUATAN YANG BERHUBUNGAN DENGAN KEPEMIMPINAN

Manajemen dengan bermacam-macam fungsinya itu jelas


berkaitan dengan kepemimpinan dan pribadi pemimpin.dengan kata
lain,setiap fungsi manajemen memerlukan pemimpin dan
kepemimpinan.seorang manajer juga merupkan seseoang yang

Page 20
memancarkan kepemimpinannya,sesuai dengan asas-asas
kepemimpinan yang baik.Tiga determinan yang ikut menentukan
efektivitas beroperasinya kepemimpinan adalah :

1. Faktor pribadi denga segala kualitas unggulnya


2. Faktor posisi sehubungan dengan fungsi dan tugas-tugas pemimpin
3. Faktor situasi dan tempat khusus

Selanjutnya ada beberapa kekuatan yang erat kaitannya dengan


kepemimpinan,yaitu:

1. Kekuatan “coersive” yang menekan dan memaksa


2. Kekuatan dengan memberikan penghargaa
3. Kekuatan sah
4. Kekuatan oleh pemilikan keahlian
5. Kekuatan karena proses identifikasi

BAB X

KEPEMIMPINAN DEMOKRATIS DAN KEPEMIMINAN ABNORMAL

Pemimpin demokratis tulen itu merupakan pembimbing yang


baik,juga penuntun yang efisien bagi kelompoknya.maka organisasi
atau lembaga itu bukanlah masalah “pribadi individual”
pemimpin,akan tetapi kekuatan organisasi tersebut justru terletak
pada partisipasi aktif dari setiap anggotnya.maka tugas pemimpin
demokratis yang pokok ialah : mendinamisasi dan mengkoordinir
kegiatan-kegiatan bawahannya.

Bila sekelompok besar bawahan atau rakyat menjadi abnormal


dan jahat,maka hendaknya sumber penyebabnya dicari pada kondisi
kepemimpinan dan sifat-sifat pemimpinnya yang abnormal dan
patologis secara sosial,yang menimbulkan situasi sosial yang
patologis.maka semua kericuhan dan kesulitan di dunia ini terutama
disebabkn oleh pemimpin-pemimpin yang tidak beres,abnormal dan
“sakit” hingga menimbulkan berbagai kondisi abnormal ditengah
masyarakat.

BAB XI

MEMILIH DAN MELATIH PEMIMPIN PEMBINAAN KEPEMIMPINAN


PEMUDA

Kualifikasi calon pemimpin antara lain ialah :

1. Berani memikul tanggung jawab


2. Perseptif atau peka
3. Kreatif dan inovatif
4. Komunikatif
5. Bersika ambeg paramarta

Page 21
Kegagalan dalam pemilihan calon pemimpin antara lain disebabkan oleh hal-
hal berikut :

1. Sistem penerimaan yang keliru


2. Penempatan yang tidak tepat
3. Kurang matangnya persiapan dan masa training,sehingga pemimpin
muda yang baru dilatih itu tidak mampu menjabat tugasnya.

BAB XII

KEPEMIMPINAN DAN MASALAH KONFLIK

Pluralisme merupakan realitas hidup dalam masyarakat


modern. Dalam masyarakat sedemikian banyak terdapat konflik,
dalam pengertian interaksi yang bertentangan, benturan, -
perselisihan, kurang mufakat, perlawanan, perang, dan lainlain.
Selanjutnya, konflik dapat diartikan secara negatif , netral dan positif.
Dan pendekatan pemimpin terhadap masalah konflik dapat bersifat
tradisional, behavioral atau netral dan pendekatan modern atau
interaksionistis.

Pandang tradisional menyatakan konflik sebagai negatif


destruktif,pandangan netral menyatakan konflik adalah ciri manusia
yang hidup secara dinamis dan bersumber pada perbedaan masing-
masing individu serba kelompok. Maka konflik itu mempunyai fungsi
sosial.

Pandangan kaum interaksionis menyatakan, konflik itu perlu


dalam kehidupan, yaitu untuk merangsang
kemajuan.manajemenmasyarakat modern berarti manajemen
konflik.Maka konflik dapat positif sifatnya, dan jelas konstruktif
menuju pada kemajuan serta pembangunan budaya manusia.
Keberhasilan manajemen konflik adalah inti dari manajemen yang
sukses. Khususnya, pemimpin berkepentingan sekali dengan
kelangsungan hidup organisasi atau lembaga yang dipimpinnya, yaitu
bisa bertahan hidup dan bisa muncul-timbul dari gejolak perubahan-
perubahan yang serba cepat dan tidak terduga di zaman modern
sekarang. Sedang kita tahu, bahwa perubahan adalah produk dari
konflik-konflik di tengah masya. rakat manusia. Oleh karena itu,
memahami dan mengelola konflik adalah tugas penting dan paling
sulit bagi pemimpin untuk mencapai suksesnya lembaga. Namun
manajemen konflik itu tidak mudah dilaksanakan. Karenanya,
merencanakan dan menilai konflik secara intensif adalah profesi yang
paling sulit dalam pengadministrasian lembaga dan organisasi
modern di masa sekarang.

BAB XIII

Page 22
PEMIMPIN DAN KEPEMIMPINAN MAHASISWA

Kemajuanbangsa itu ada di tangan kaum muda yang


berkecimpung di bidangilmiah dan yang menguasai ilmu pengetahuan
serta teknologi.Sehubungan dengan ini, maka pengembagan dunia
universitas harus sejajar dengan kemajuan ilmu pengetahuan dan
teknologi mutakhir, serta sejajar pula dengan perkembangan
masyarakat sekitarya. Oleh karena itu, pembinaan para mahasiswa
dan kepemimpinannya itu diperlukan, agar bisa diharapkan
tercapainya peningkatan prestasi ilmiah, tumbuh nya tanggungjawab
sosial, dan partisipasi aktifmahasiswadalam gerak pembangunan.

Dalam upaya menuntun para mahasiswa, peranan dosen dan


guru besar cukup penting,bergantung pada kualitas pribadinya,
kewibawaan ilmiahnya, konsistensi pada pendirian dan ideologinya,
serta falsafah hidupnya, juga perilaku keteladanan yang diberikan
kepada para mahasiswa. Di samping itu, lingkungan universitas
diperlukan manajemen yang bersih dan kuat, serta manajer/rektor
yang arif bijaksana dan didukung oleh staf yang kompak Para
mahasiswa dengan bantuan organisasi dan para pemimpinnya,
tampaknya harus ikut beremansipasi untuk mempertahankan
eksistensinya, yaitu secara kontinu harus memperjuangkan
statuskedudukannya, tanggung jawab sosial, dan partisipasi
politiknya di tengah masyarakat. Maka pada hakikatnya, kelompok-
kelompok mahasiswa itu merupakan kelompok inteligensia yang
menjadi kekuatan moral, kekuatan sosial, dan kekuatan politik. Oleh
pengembangan nalarnya, berkat perolehan banyak infomasi ilmiah
lewat pendidikan, dan disebabkan oleh dinamisme kemudaannya,
para mahasiswa sering melakukan oposisi dan kritik terhadap
pemerintah. Mereka menginginkan perubahan sosial dan rekonstruksi
masyarakat yang sangat tidak mapan dengan cara-cara yang radikal
dan cepat, yang dalam kenyataannya sukar untuk dipenuhi oleh
pemerintah. Oleh karena itu, sering timbul pertentangan antara
pemerintah dengan kelompok-kelompok mahasiswa. Selanjutnya,
apatisme di kalangan mahasiswa dan ketidakpedulian mereka
terhadap situasi dan kondisi lingkungan sekitar, jelas tidak kita
kehendaki. Akan tetapi tindakan/aksi radikal dan ekstrim dalam
memenuhi cita-cita dan harapan mereka yang dapat membahayakan
kestabilan politik, juga tidak kita kehendaki. Oleh karena itu,
diperlukan bimbingan yang bijaksana dan keteladan yang baik dari
para pemimpin negara dan pengasuh dunia universitas, untuk
mengarahkan para mahasiswa ke arah kegiatan-kegiatan yang
produktif, ilmiah, dan konstruktif diera pembangunan sekarang dan di
masa-masa mendatang.

BAB XIV

KEPEMIMPINAN MILITER

Page 23
Yang membedakan kepemimpinan militer dari kepemimpinan
lain ialah sifatnya yang otoriter, mengikuti jalur komando, memiliki
esprit de corpsyang tinggi, dan adanya disiplin yang ketat.

Selanjutnya, gejala intervensi dan asistensi militer itu


merupakan bagian yang tidak bisa dipisahkan dari kondisi negara-
negara baru berkembang yang sedang membangun dan
mengupayakan modernisasi di segala bidang. Khususnya apabila di
tengah masyarakat banyak terjadi disorganisasi, disfungsi pada sistem
birokrasi, dan kekacauan. Maka peranan militer dengan
kepemimpinannya itu pada hakikatnya merupakan reaksi dari
struktur politik dan struktur institusional masyarakat yang serba
semrawut.

Kepemimpinan militer itu sangat efisien dan dinamis, dalam


keadaan kritis dan di masa perang, cenderung menjadi otoriter, dan
menjadi bertambah keras. Pada masa perjuangan fisik menentang
kolonialisme Belanda untuk merebut kemerdekaan, predikat
militer/TNl ialah sangat radikal (keras menentang musuh),
kepahlawanan, dan amat nasionalistis. Kemudian di masa awal
pembangunan, kepemimpinan militer bersifat :

1. Progresif, korektif, futuristik, renovatif, kreatif, dan inovatif. .


2. Menjadi pelopor dari macam-macam pembangunan, dan menjadi
stimulator untuk modernisasi serta reformasi reformasi sosial.

Namun kemudian, pada masa pembangunan lanjut, dengan adanya


kestabilan politik dan kemajuan-kemajuan ekonomi, kepemimpinan
militer pada umumnya condong menjadi:

1. penjaga gawang yang konservatif dari orde politik yang ada; menjadi
ekor atau penjaga- belakang yang berusaha memblokir partisipasi
politik yang lebih luas,
2. serta memperlambat proses reformasi sosial-ekonomi dan rakyat yang
berasal dari kelas-kelas sosial lebih bawah.

BAB XV

PEMIMPIN DAN KEPEMIMPINAN INDONESIA KARAKTERISTIK


KEPEMIMPINAN

Kepemimpinan indonesia perlu mencerminkan pula


kepemimpinan pancasila sesuai dengan filsafat bangsa dan filsafat
negara. Maka di tingkat, jenjang serta bidang apa pun juga, nilai-nilai
moral kepemimpinan seperti yang diwariskan oleh nenek moyang
bangsa indonesia itu diharapkan menjadi landasan dasar bagi way of
life bangsa indonesia, yaitu berupa:
1. Landasan diplomasi

Page 24
2. Landasan kepemimpinan
3. Landasan pengabdian
4. Landasan kebijaksanaan.

Selanjutnya agar kepemimpinan Pancasila itu dapat diterapkan secara


nyata, perlu adanya pembinaan dalam hal pengetahuan dan kecerdasan,
kemahiran teknis dan keterampilan sosial; lalu pembinaan kebiasaan, watak,
kejiwaan dan kepribadian. Sebab faktor yang paling kardinal (utama) dalam
kepemimpinan itu ialah pribadi pemimpin atau the man behind the gun.
Pembinaan generasi muda itu berarti mempersiapkan orangorang muda
untuk menjadi tenaga-tenaga kepemimpinan dan calon-calon pemimpin
yang tangguh,juga berkepribadian Pancasila dan berdisiplin nasional.
Khususnya, keterampilan untuk berkarya dalam era pembangunan bangsa
dan negara (kepemimpinan karya), sangat diutamakan. Di samping
latihanlatihan, penggemblengan dan pembinaan kejiwaan; juga bertujuan
agar mereka:

1. Mampu mengelola organisasi, memiliki kemampuan manajemen


2. Bertanggung jawab
3. Berani berwiraswasta

Buku 3

BAB II RINGKASAN ISI BUKU

BAB 1 : JADILAH YANG PERTAMA UNTUK MEMULAI


Hidup kita dalah milik kita ketika kita memulai. Dan hidup kita milik orang lain
ketika kita tidak memulai.
Langkah pertama dalam EXECUTIVE CHARISMA berbicara tentang memulai
dalam membuat gerakan pertama. Jika kita menunggu sampai orang
lainmelakukannya, kita mungkin akan menunggu selamanya. Ada banyak
kesempatan kesempatan dalam hidup kita yang terampas jika hanya menunggu.
Kita tidak dapat membiarkanya tampa mencoba. Kita aharus mengambil
kesempatan sebelum kita siap, sebelum kita diundang, sebelum kita merasa
nyaman dan sebelum es meleleh.
Kita tidak harus memulai bisnis sendiri hari ini, tetapi kita harus membuat
beberapa tindakan diluar jona kenyamana kita kita dapat menjadi prokmamtis,
fokus, mengurangi resiko, tetapi kita juga harus berani membuat tindakan.
Kita harus pergi keluar dari level nyaman kita untuk memulai. Jika kita menunggu
sampai bertindak itu akan menyakitkan, kita akan menunggu
selamanya.disamping itu, cobalah hal bbaru yang mengerikan pada awalnya.

Page 25
Semakin baik persaingan yang akan kita nikmati dengan kemuliaan.
Ketika kita memulai,kita melakukan sesuatu untuk diri kita yang tidak ada
satupun yang dapat mengambilnya dari kita.
Bagaimana untuk memulai?
1. Sisihkan rasa takut atau setidaknya jauhkan
2. Ambillah kesempatan;ambil beberapa pada setiap tindakan.
3. Tetaplah konsisten

1. Sisihkan rasa takut atau paling tidak jauhkan


Jangan biarkan rasa takut membawamu kembali kemasa lalu,ada banyak hal besar
dan kesempaan yang baik hilang ketika kita membiarkan orang lain lain atau
situasi menakuti kita.
Ada 2 tipe manusia didunia yaitu mereka yang bersedia untuk mengambil resiko
dan orang lain. Menikmati resiko kadang-kadang karena jika tidak pernah
melakukan nya kita tidak akan tahu apa yang dapat kita lakukan. Ambillah resiko
yang besar juga karena hal-hal kecil itu tidaklah berarti apa-apa.
2. Ambillah kesempatan –ambil beberapa pada setiap tindakan
Satu, dua atau sepulah menit itu membawa kita untuk melakukan apa yang
ditakutkan yang paling menentukan sisa hidup ini. Kesuksesan kita,kebahagiaan,
masa depan dan keberuntungan tergantung pada keinginan kita untuk memulai.
Malcom Forbes menuliskan:”kamu dapat bergerak dengan kakimu sendiri, kamu
dapat menggunakan tangan kamu sendiri, kamu harus berdiri diatas kakimu
sendiri, secara fisik dan mental, Kamu harus ambil langkahmu sendiri,kamu harus
memerintahkan lidah kamu sendiri, kamu harus menggali tugumu di lubangmu.
Yang mana yang sedang kamu lakukan?”
Hal-hal yang dapat membawamu keluar dari kotak adalah
1. Latihlah kemampuanmu untuk memulai sehingga itu menjadi kebiasaanmu.
2. Belajarlah hal hal baru.
3. Keluarlah dari kebiasaan, patahkan kebiasaan lama, dan cobalah hal-hal yang
berbeda.
3.Tetaplah konsisten
Kita tahu bahwa kita butuh keinginan untuk mencapai hal baru, tetapi apa yang
sebenarnya membuat perbedaan adalah disiplin untuk mencoba.
Ketika kita mencoba jangan kecewa dengan reaksi yang lain. Bahkan ketika kita
melakukan segala yang benar, ada beberapa orang yang tidak merespon apa yang
kita inginkan atau harapkan. Jangan frustasi atau jangan putus asa, tentukan
langkah kita ,mulailah dan coba lagi. Seperti pelatih NFL Mike Ditha

Page 26
katakan”kamu tidak akan pernah kalah sampai kamu berhenti mencoba.
“orang-orang yang sukses punya sifat yang proaktif”kata Gayle Crowlell Partner”
BAB 2: BERHARAP DAN MENERIMA UNRUK MEMPERTAHANKAN
ORANG LAIN
Berharap dan menerima untuk mempertahankan harga diri harus menjadi mental
kita unutk membangun EXECUTIVE CHARISMA(KARISMA EKSEKUTIF),
tampa komponen ini setiap gerakan kita control efeknya pada orang lain,dapat
berakhir,memanipulasi, licik, dan permainan itu bukanlah yang ingin disampaikan
buku ini.
Jika kita tidak berharap menerima,kita tidak akan mendapatkan apapun. Jika kita
berharap,mungkin saja. Lupakan malu,berkeringat,gemetar yang seperti anda
harapkan. Abaikan jantung yang berdebar, yang mengintimidasi orang-orang,
malu berbicara dengan orang asing,takut otoritas, atau kemungkinan orang lain
mengkritik kita.
Jisa kita memberikan penerimaan kepada orang lain, mereka hanya bisa hidup
sampai disitu. Jika kita tidak memberikan, merelka akan menunjukkan pada kita,
kita tidak dapat memilih siapa saja yang memberi anda penerimaan kamu harus
menerima orang lain apa adanya tidak seperti yang anda inginkan.
Latihlah aturan yang baik berilah orang yang kamu piker kamu tidak akan
melihatnya lagi dan perakukan yang sama, yang kamu berikan ini yang kamu
inginkan.
• Belajarlah menerima
Belajar menerima akan membuat diri kita sendiri setara dengan orang lain. Tidak
ada seseorang pun di atas kita atau dibawah kita. Kita semua dilevel yang sama
Bagaiman untuk belajar menerima?
• Katakana lah pada diri anda “saya memadai”
• Berperilakulah seolh-olah kamu belajar menerima
• Teruslah melakukannya bahkan ketika anda tidak mendapatkannya
Ketika kita dihadapkan dengan sebuah ujian.
• Tetaplah menerima dengan keadaan apapun.
• Tidak mempedulikan pendapat dari yang lain selama kita benar.
• Jangan mengambil sikap bertahan.
• Mintalah dikritik.
• Perhatikanlah motivasi oang lain.
• Ingat, hal itu lebih pad orang lain dari pada diri kita.
• Jangan menyamaratakan.

Page 27
• Temukanlah humor didalamnya.
• Berubahlah kejalan yang lebih baik.

• Memberikan penerimaan

Bagaimana untuk memberikan penerimaan:


• Pikirkanlah bahwa orang lain juga sanggup.
• Ciptakanlah bahaw orang lain seolah-olah mereka sanggup.
• Tetap menerima bahkan ketika orang lain tampaknya tidak menerimanya.
• Mempertahan kan harga diri
• Bagaimana untuk mempertahankan harga diri anda dan orang lain
• Tetap konsisten mengikuti aturan golden(terbaik)
• Pilih dan control perspektif anda.
• Tetap optimis,arahkan dirimu orang lain dan hidupmu.
BAB 3 :BERTANYA DAN MEMINTA BANTUAN

Bertanya dan mentransfer energy positif dari kita kepada orang lain
mempertahankan harga diri orang lain pada saat yang sama menyelesaikan tujuan
untuk kita.
Bertanya
Ketika kita bertanya kita juga belajar. Pertanyaan membantu kita memkonfirmasi
atau memverifikasi apa yang kita tahu atau yang kita pikir kita tahu.
Bagaimana cara bertanya?
• Pilihlah kata-kata dan nada dengan hati-hati
• Perhatikanlah susunan pertanyaannya.
• Samaikan informasi tampa bertanya lebih dahulu.

Meminta bantuan
Seperti halnya kita butuh bertanya, kita mungkin membuat kesalahan yang kita
pikir bahwa jika kita”melakukannya”untuk orang lain akan memghargai dan
menilai kita.
Bagaimana cara meminta bantuan?
• Tanyalah :maukah anda membantu saya?
• Buatlah sederhana lebih spesifik.
• Berterimakasihlah
BAB 4 : BERDIRI TEGAK, LURUS DAN TERSENYUM

Page 28
BERDIRI TEGAK DAN LURUS
Orang-orang mungikin mengukur kemampuan kita sesuai dengan apa yang
mereka lihat dari pada apa yang kita katakana dan lakukan
Kita harus memastikan bahwa pesan yang ingin disampaikan adah pesan yang
ingin kamu inginkan.
Bagaiman berdiri tegak danm lurus
• Lakukan dengan apa yang kamu punya.
• Tarik nafas dan bernafas.
• Putuskanlah untik hidup selama sisa hidupmu dengan sehat,postur yang baik.
Tersenyum
Wajah kita menyampaikan banyak hal dari sebahagian tubuh kita
Apa yang anda bahu, rambut atau kaki kita sampaikan?
Bagian tubuh lain yang juga informatif adalah tangan kita. Ekspresi wajah kita
untuk naik atau tidak. Hal itu adalah tempat pertama yang orang orang, mereka
hendak menyukai, mempercayai atau mengingat kita
Suatu eksptesi wajah professional membuat kita terlihat seperti kita dalah
seseorang pemikir membantu kita untuk tehubung lebih cepat memberikan
kredibilitas pada koneksi kita,dan stabilitasi masa depan yang akan datang.
Bagaimana cara tersenyum?
• Refleksikan rahang,biarkan bibirmu merapat dan naikkan sudut mulut kita.
• Biarkan ekspresi ini untuk waktu yang lama.

BAB 5 : JADILAH MANUSIAWI, HARMONIS DAN TANGAN RINGAN.

Anda berurusan dengan orang-orang dengan cara kepribadian, mereka akan lebih
ve untuk apa yang kita coba capai. Sebuah cara kepribadian berkaitan dengan dan
berkomunikasi dengan orang-orang sebagai sesama manusia. Menggunakan
humor dan bahkan secara fisik menyentuh mereka dengan hormat menerima.
Jika Anda mencoba aspek lain dari Executive Charisma tanpa ini kita akan gagal.
Jika Anda hanya melakukan ini tanpa orang lain,kita akan melakukan hal baik.
Tapi Anda andi ingin menyelesaikan Charisma Executive, jadi kami melakukan
itu semua.
“Judul Anda memberikan Anda satu hal. Tanggung jawab untuk mengurus orang-
orang yang melaporkan kepada Anda, “kata Mark Gunn, wakil presiden orang-
Mac Digital. “Jadilah adil, benar, dan adil untuk semua orang. Itu yang mereka
ingin.
Kombinasi dari manusia, humoris, dan sensitif

Page 29
• nasip didirikan dengan judul, posisi, atau peran.
• Kebutuhan ada interpretasi, tidak memiliki logat asing yang sulit.
• Menyediakan komunikasi instan.
• Situasi dasar untuk kepercayaan dalam hubungan.
• Menghubungkan dengan orang-orang dan meningkatkan ikatan.
• Meningkatkan disukai.
• Menghemat waktu dalam mengembangkan afinitas
• Membantu Anda bergaul dengan jangkauan yang lebih luas dari orang cepat
• Memungkinkan Anda untuk mendekat sesering yang Anda inginkan
• Mendapat Anda melalui situasi sulit
Untuk tidak menjadi manusia adalah untuk menciptakan hambatan, mempersulit
komunikasi , tidak disukai, membuang waktu, membatasi ruang lingkup Anda
terpengaruh dan bahkan mungkin menyebabkan kita untuk terlihat palsu, korupsi,
dan mengasingkan
Negara Ritz-Carlton pelatihan layanan pelanggan, ” Elegance w keluar
kehangatan adalah kesombongan. “Orang-orang tidak dapat tertipu. Mereka
dengan cepat memberitahu “kutu buku dan turds” sebagai salah satu perusahaan
musik CEO itu. “Orang-orang melihat masa lalu peringkat-masa lalu.

Anda tidak bisa menjadi seperti orang di restoran Denver yang terdengar
mengatakan, “Apakah orang-orang Anda memanggil orang-orang saya. Jika Anda
memiliki orang, memanggil orang-orang saya dan kami akan mendapatkan
beberapa orang, kami akan melakukan makan siang. ”
Bagaimana menjadi lebih manusiawi.
• Berhenti berputar putar dan terlihat menarik.
• Berbuatlah seolah olah tertarik ketika orang lain tidak.
• Jangan terlalu berlebihan.

Bagaimana menjadi harmonis?


• Cobalah harmonis.
• Latilah selalu humor kamu lakukan itu sebelum mereka melakukan dan ketika
orang lain tidak melakukan
• Jangan terlalu berlebihan.

Bagaimana cara membuat orang lain tersentuh


• Milikilah karakter yang benar, menggunakan teknik yang bagus

Page 30
• Tetaplah konsisten
• Jangan terlalu berlebihan.

BAB 6 :PELAN-PELAN DIAM DAN DENGARKAN.

Banyak dalam buku ini telah melakukannya: Anda mengambil inisiatif


mengajukan pertanyaan, meminta bantuan, menggunakan humor, sentuhan, dan
senyum. Bagian dari melambat, menutup, dan mendengarkan.Ingat, Executive
Charisma tidak sebanyak tentang Anda sebagai tentang efek Anda pada orang lain
dan yang datang bukan hanya dari apa yang Anda katakan dan lakukan tapi dari
diri Anda tidak mengatakan dan tidak melakukan.
Segala sesuatu yang Anda bisa lakukan dan katakan tidak penting untuk dilakukan
dan mengatakannya setiap hari. Meninggalkan beberapa hal tak terkatakan
sehingga orang mendengar apa yang anda katakan.
Pelan pelan
Pelan pelan berarti tetap diatas kesadaran bertingkah laku dalam setiap gerak
gerik,aksi,reaksi berjalan dan berbicara.
Pelan-pelan tidak berarti menyeret hal-hal, yang membosankan; laggardly,
bergerak dengan kecepatan siput, atau menjadi lamban, tua, dan d-Iooking. Juga
tidak berarti menjadi keras kepala, menyeret kaki Anda seorang anak yang
disengaja, bertindak takut, atau mengikuti di belakang. Memperlambat ms
menjadi tujuan dan bertindak dengan kesadaran.
Ambil waktu untuk lebih dahulu memikirkan efek yang kita inginkan. Ambil
waktu untuk memilih kata – kata dan tindakan yang mendukung efeknya.
Untuk mendapatkan apa yang Anda inginkan adalah untuk membantu orang
mendapatkan apa yang mereka inginkan. Dengan Anda, berurusan sebagai salah
satu orang ke orang lain, mengalami perilaku, jiwa manusia, kesalahan manusia,
pengorbanan manusia, h manusia. kelemahan manusia, dan emosi manusia hidup.
Perilaku ingar-bingar, penilaian cepat, bicara cepat, cepat berjalan,cepat makan,
dan cepat kembali dapat menyebabkan Anda
• Datang di sebagai saraf, tersebar, dendeng, putus asa, bergegas, sesak napas,
takut, takut, khawatir (menyebabkan stres dan mulas)
• Muncul kewalahan dari hal-hal dan lingkungan
• Lihatlah organisasi memadai
• Kurangnya dalam berpikir
• Tidak jujur
Bagaimana untuk pelan-pelan dalam bertindak.

Page 31
• Memikirkan,memproiaskan dan memilih.
• Menjalankan.
• Memiliki sebuah perangkat untuk tetap dijalur kita.

Diam dan mendengarkan


Bertanggung jawab penuh untuk segala yang keluar dari mulut kita. Jika tidak
tahu persis apa yang dikatakan, jangan katakan jangan menambahkan polusi ribut
yang terjadi didunia ini.
Membatasi bicara bukan berarti konstribusi kita. Katakana apa yang dibutuhkan,
buakn yang tidak dibutuhkan. Sesuatu hal yang bagus adalah yang tidak ada satu
pun yang tidak menimbulkan masalah.
Diam danm mendengarkan tidak berate menjadi membosankan, malu, keras
kepala dan berkonstribusi maupun menyerah, cemberut , dan bumkam. Hal itu
karena memilih mendengarkan dann berpikir lebih dahulu dibandingkan berbicara
dan bertindak.

BAB 7 : MELENGKAPI TEKA-TEKI

Sekarang kamu tau keenam rahasia ini. Semua yang ke enam ini harus dilakukan
oleh Anda sepanjang waktu bagi Anda untuk mencapai tujuan Executive
Charisma: untuk mendapatkan tanggapan yang efektif dari orang lain dengan
menggunakan tindakan sadar dan menggunakan kesopanan perhatian untuk
mendapatkan hal-hal yang berguna dilakukan. Membuat yang keenam ratus ini
bagian dari Anda akan menyelesaikan teka-teki bagi kesuksesan pribadi dan
profesional Anda. Sekarang terserah Anda untuk melakukannya.
Melakukan yang sebaliknya
Anda sudah pasti melihat pola dari semua keenam ini: Untuk melakukannya
dengan baik, Anda melakukan kebalikan dari apa yang biasanya kebanyakan
orang lakukan. Ada yang sederhana, aturan utama yang bekerja untuk segalanya,
hampir sepanjang waktu. Aturannya adalah: Dalam situasi apa pun Anda berada,
cerdas mengamati apa yang kebanyakan orang lakukan (dan apa yang Anda
biasanya akan melakukan).
Melakukan yang sebaliknya atau setidaknya suatu jenis dari kebalikan:
• Memulai ketika orang lain tidak akan melakukan nya.
• Belajr menerima bukan merasa terlayani dan tidak sama dengan orang lain.
• Memberi penerimaan bukannya menghakimi.
• Bertanya bahkan jika kita sudah mengetahui jawabannya.

Page 32
• Meminta bantuan bukannya melakukan,melakukan dan melakukan.
• Tetaplah berdiri tegak bahkan ketika kita begitu lelah.
• Tersenyum ketika kita tidak merasa seperti itu.
• Menunjukkan kemanusiaan atau kembali Kediri kita.
• Menggunakan humor ketika sesuatu hal itu terlalu serius.
• Tersentuh ketika lelah
• Pelan-pelan ketika kita melakukan banyak hal yang ingin disampaikan.
• Mendengarkan ketika kita tidak melakukannya.
Anda selalu mendengar nasihat ini, “Anda harus melakukan satu hal dengan
sangat baik dalam hidup untuk sukses.” Satu hal yang harus Anda memilih untuk
melakukannya dengan baik adalah dengan melakukan kebalikan dari apa yang
kebanyakan orang lakukan.
Untuk Executive Charisma, melakukan yang sebaliknya. Melawan norma sosial
tanpa aneh atau bodoh. Tidak mungkin untuk melakukan sesuatu yang spektakuler
kecuali Anda melakukan kebalikan dari mayoritas.
Saya selalu duduk tepat di sebelah orang yang Saya mengalami masalah terbesar.
Melakukan sebaliknya tidak keras kepala, atau keras kepala. Ini menjadi
• Fleksibel, mudah beradaptasi, berpikiran terbuka .
• Senang mengganggu
• Terbuka untuk penemuan di wilayah baru
• Bersedia untuk menghindari jelas dan melakukan hal yang tak terduga
• Curiga dan segan untuk pergi bersama dengan apa pun yang menjadi popular
• Berani dalam melakukan sesuatu yang berbeda dari cara Anda melakukannya
sebelum
Ini bukan berarti bahwa Anda atau orang lain yang salah dan sebaliknya adalah
benar. Hanya saja pendekatan yang berbeda akan memberikan hasil yang berbeda.
Kadang-kadang lebih penting apa yang tidak boleh dilakukan daripada apa yang
harus dilakukan. Dan apa yang tidak harus dilakukan adalah apa yang orang lain
lakukan atau apa yang telah Anda lakukan. Setidaknya, melakukan sebaliknya
memberikan kebebasan yang luar biasa dan pilihan yang tidak terbatas. Sebagai
salah satu CEO mengatakan, “Setelah Anda mendapatkan reputasi untuk menjadi
sedikit berbeda dan langsung, itu menakjubkan apa yang dapat Anda pergi
dengan.”
Ketika saya menulis aturan ini, saya juga mengatakan melakukan kebalikan dari
apa yang akan Anda biasanya lakukan. Ini bukan untuk mengatakan Anda salah
sekarang. Tetapi jika apa pun yang sedang Anda lakukan tidak bekerja, maka
mungkin Anda salah. Apapun, jangan terus melakukannya.

Page 33
Page 34
BAB III

PEMBAHASAN

A.PEMBAHASAN ISI BUKU

 BAB 1 dalam buku utama membahas tentang Pendahuluan. Merupakan


puji syukur penulis kepada Tuhan Yang Maha Esa karena telah
memberikan kesempatan kepada penulis untuk dapat menerangkan latar
belakang suatu topik mengenai kepemimpinan yang efektif. Manusia yang
pada dasarnya memiliki hakikat sosial yang tidak bisa hidup sendiri tanpa
bantuan oranglain dan membentuk suatu kelompok. Setiap individu
memiliki karakter yang berbeda dalam kepribadian. Hal itulah yang
menimbulkan munculnya seorang pemimpin yang efektif. Sedangkan BAB
I dalam buku pembanding membahas tentang Tata Tertib dan Keteraturan
Pemimpin Formal dan Informal. Menjelaska bahwa tanpa adanya tata
tertib, keteraturan, dan kerjasama kooperatif usaha mempertahankan
hidup bersama, dunia hanya khaos massa dan menjadi musibah bagi
manusia. Adapun cara memelihara dunia sekitar yaitu dengan administrasi
yang harus dikendalikan oleh seseorang pemimpin dengan
kepemimpinannya.
 BAB II dalam buku utama membahas tentang Pengertian Kepemimpinan.
Menjelaskan bahwa kepemimpinan merupakan kemampuan/kecerdasan
mendorong sejumlah orang agar bekerjasama dalam melaksanakan
kegiatan yang terarah pada tujuan bersama. Sedangkan BAB II dalam
buku pembanding membahas tentang Arti Kerja bagi Manusia dan
Kaitannya dengan Kepemimpinan. Menjelaskan bahwa kerja memberikan
status sosial kepada individu dan untuk memenuhi kebutuhan hidup
dengan menghasilkan pendapatan. Perlunya pemimpin dengan
kepemimpinannya demi efektivitas dan standar kerja.
 BAB III dalam buku utama membahas tentang Dinamika Kepemimpinan.
Menjelaskan bahwa dari perkembangan dan pergerakan pengertian

Page 35
kepemimpinan dapat diuraikan sejalan denganteori-teori yang objektif
baik sebagai hasil berpikir rasional maupun berdasarkan pengalaman atau
hasil penelitian. Sedangkan BAB III dalam buku pembanding membahas
tetang Konsep dan Teori mengenai Pemimpin dan Kepemimpinan.
Menjelaskan tentang teori kepemimpinan adalah penggenerelisasian satu
seri perilaku pemimpin beserta konsep kepemimpinannya dengan
menampilkan latar belakang munculnya pemimpin dan kepemimpinan
 BAB IV dalam buku utama membahas tentang Kepribadian Pemimpin.
Menjelaskan bahwa pemimpin dengan sifat-sifat kepribadiannya harus
Menjelaskan seorang pemimpin mempunyai metode kepemimpinan
tersendiri yang tidak sama dengan pemimpin lain dalam mewujudkan dan
menyesuaikan kelompok/organisasi. Adapun pemimpin yang tidak efisien
merupakan pemimpin yang tidak mahir dalam suatu keterampilan dan
tidak perduli dengan kepentingan bersama. Sedangkan BAB IV dalam
buku pembanding membahas tentang Kepemimpinan Metode dan Tipe
Kepemimpinan. Menjelaskan bahwa pemimpin mempunyai metode
kepemimpinan tersendiri yang tak sama dengan pemimpin lain dalam
menyesuaikan kelompok/organisasi. Adapun pemimpin yang tak efisien
adalah pemimpin yang tidak mahir dalam suatu keterampilan dan tidak
perduli dengan kepentingan bersama.
 BAB V dalam buku utama membahas tentang Fungsi dan Tipe
Kepemimpinan. Menjelaskan bahwa kepemimpinan yang efektif hanya
akan terwujud apabila dijalankan sesuai dengan fungsinya. Sedangkan
BAB V dalam buku pembanding membahas tentang Asas dan Fungsi
Kepemimpinan Tugas-tugas Pemimpin. Menjelaskan bahwa asas-asas
kepemimpinan yang baik yang berlandaskan kemanusiaan,efisien teknis,
dan kesejahteraan.

Page 36
B. KELEBIHAN DAN KEKURANGAN BUKU

No Buku Pembanding Pertama Buku Utama Buku Pembanding Kedua


1. Lebih menarik pembaca Kurang menarik Penulis seakan-akan mengajak
pembaca untuk ikut dalam
karena terlihat seorang pembaca kerena keadaan yang sebenarnya.
pemimpin memimpin sampul yang Disetiap bab ada kata motivasi
yang diciptakan oleh para ahli.
anggotanya digunakan bisa Dan kita termotivasi jika
dikatakan polos membacanya

2. Dalam penyusunan simbol Cara tulis buku Terkadang ada kata-kata yang
kurang rapi. utama sangat baik menggunakan istilah yang sulit
termasuk dalam untuk dipahami. Dan ada kata
ukuran huruf kata yang tidak bisa saya
translate karena tidak ada
buku dan
dikamus bahasa inggris atau
penggunaan
npun digeogle translate.
simbol

3 Pemaparan yang sederhana Memaparkan Setiap bab penulis membuat satu


kesimpulannya yang dapat
dan kurang dimengerti secara jelas serta dimengerti.
menyediakan
salah satu kasus
4 Berbelit- belit Mudah Penjelasan berbelit-belit
dimengerti

Page 37
BAB IV

PENUTUP

A.Kesimpulan

Pemimpin (leader) adalah orangnya dan kepemimpinan


(leadership) adalah kegiatannya. Kepemimpinan juga dapat diartikan
sebagai kemampuan/kecerkasan mendorong sejumlah orang agar bekerja
sama dalam melaksanakan kegiatan-kegiatan yang terarah pada tujuan
bersama. Kepemimpinan itu merupakan fungsi kolektif yaitu penampilan
yang integrative dari daya-upaya kelompok itu akan selalu dikaitkan
dengan masalah kelompok dan tujuan kelompok.
Sehubungan dengan sulitnya upaya memilih tokoh pemimpin yang
baik bagi semua sector kehidupan, perlu adanya latihan kepemimpinan
bagi para calon pemimpin. Setiap pemimpin kemungkinan secara sadar
maupun tidak sadar melakukan kesalahan,berkata kasar/menyinggung,
egois, tidak sabar, acuh tak acuh, dan lain sebagainya.
Maka dari itu para pemimpin harus introspeksi untuk menemukan
kelemahan kelemahan sendiri dengan melakukan perbaikan pada diri
sendiri,sesama pemimpin maupun para anggota.
Jika pemimpinnya baik maka kepemimpinannya akan efektif dan sesuatu
yang dijalankan akan lancer dengan kerja sama yang kooperatif untuk
mencapai tujuan yang telah ditentukan bersama. Etika pemmpin yang
harus dijalankan ialah : memimpin,mengatur, mengambil
keputusan,dengan penuh rasa tanggung jawab kemudian mengarahkan
kelompok/organisasi menuju kepada tujuan ekonomis dan tujuan social
tertentu. Untuk menjadi seorang pemimpin dengan kepemimpinan yang
efektif harus memiliki tipe, metode, sifat, karakter, kepribadian yang dapat
menuntun anggota untuk mencapai tujuan bersama. Setiap pemimpin
harus memiliki pendamping yaitu manajer dalam melaksanakan
pengelolaan suatu organisasi atau kelompok.

Page 38
B. Saran
Untuk buku utama saya menyarankan sebaiknya kertas bukunya di
design lebih menarik
Untuk buku pembanding pertama sebaiknya menggunakan bahasa yang
tidak bertele-tele agar mudah di mengerti.
Begitu pula untuk buku pembanding kedua, Mungkin akan jauh lebih baik
apabila mengunakan kata-kata yang sederhana mungkin guna mencapai
pemahaman yang lebih.
Namun, umumnya ketiga buku ini sangat bagus untuk dipergunakan baik
dalam proses pembelajaran ataupun sebagai referensi bacaan untuk di
aplikasikan dikehidupan sehari-hari.

Page 39
DAFTAR PUSTAKA

Kartono, Kartini.1992.PEMIMPIN DAN KEPEMIMPINAN.Edisi


Revisi.Jakarta:PT.Raja Grafindo Persada.

Kartono, Kartini.1992.PEMIMPIN DAN KEPEMIMPINAN.Edisi


Revisi.Jakarta:PT.Raja Grafindo Persada.

Page 40

Anda mungkin juga menyukai