Anda di halaman 1dari 22

CRITICAL BOOK REPORT

KEPEMIMPINAN

Dosen Pengampu : Drs. Ali Nurman, M.Si

DISUSUN OLEH :

NAMA: Rahma Khairani

NIM: 3213331003

KELAS E

PENDIDIKAN GEOGRAFI

FAKULTAS ILMU SOSIAL

UNIVERSITAS NEGERI MEDAN 2021


KATA PENGANTAR

Assalamualaikum warahmatullahhi wabarakatu Puji dan syukur pemulis panjatkan kepada


Tuhan Yang Maha Esa, karena penulis dapat menyelesaikan tugas Critical Book Report
(CBR) ini tepat pada waktunya. Makalah ini membahas tentang "kepemimpinan". Adapun
tugas ini dibuat untuk memenuhi tugas CBR mata kuliah kepemimpinan. Penulis berharap
makalah ini menjadi salah satu referensi bagi pembaca bila mana hendak membandingkan isi
dua buku tentang materi kepemimpinan. Penulis menyadari bahwa makalah yang saya buat
ini belum sempurna berharap kritik dan saran yang membangun dari pembaca sangat saya
harapkan supaya makalah ini menjadi lebih baik. Akhir kata, penulis mengucapkan terima
kasih kepada pembaca atas perhatiannya.

Medan, November 2021

Penulis

Rahma Khairani.
DAFTAR ISI

BAB I....................................................................................................................................................4
PENDAHULUAN.................................................................................................................................4
1.1 Latar Belakang.............................................................................................................................4
1.2 Rumusan Masalah........................................................................................................................5
1.3 Tujuan Penulis.............................................................................................................................5
BAB II...................................................................................................................................................6
RINGKASAN BUKU...........................................................................................................................6
2.1 Identitas Buku..............................................................................................................................6
2.2 Ringkasan Buku Utama...............................................................................................................7
2.3 Ringkasan Buku Pembanding....................................................................................................16
BAB III................................................................................................................................................19
PEMBAHASAN.................................................................................................................................19
3.1 Keunggulan Buku Utama...........................................................................................................19
3.2 Kelemahan Buku Ini..................................................................................................................19
3.3 Keunggulan Buku Pembanding.................................................................................................19
3.4 Kelemahan Buku Pembanding...................................................................................................19
BAB IV...............................................................................................................................................20
PENUTUP...........................................................................................................................................20
4.1 Kesimpulan................................................................................................................................20
4.2 Saran..........................................................................................................................................20
DAFTAR PUSTAKA..........................................................................................................................21
BAB I

PENDAHULUAN

1.1 Latar Belakang


Kepemimpinan merupakan kemampuan untuk mempengaruhi, menggerakkan, dan
mengarahkan suatu tindakan pada diri seseorang atau sekelompok orang, untuk mencapai
tujuan tertentu pada situasi tertentu. Kepemimpinan merupakan salah satu aspek manajerial
dalam kehidupan organisasi yang merupakan posisi kunci. Kepemimpinan seorang manajer
berperan sebagai penyelaras dalam proses kerja sama antar manusia dalam organisasinya.
Seorang pemimpin atau leader berasal dari berbagai latar belakang budaya yang berbeda-
beda. Menurut R. E Byrid dan Block keterampilan dalam kepemimpinan itu terdiri dari lima
macam: (1) pemberian kuasa, (2) intuisi, (3) penanaman diri, (4) pandangan, dan (5) nilai
keselarasan. (Sujak, 1990: 1). Berdasarkan hal tersebut, adanya keterampilan kepemimpinan
pada aktivis organisasi mahasiswa tentu akan membantu dalam memecahkan masalah yang
ada. Menurut pengertian di atas menerangkan bahwa kemampuan memimpin, atau proses
kepemimpinan sangat penting. Karena terdapat proses untuk mempengaruhi, menggerakkan
bahkan mengarahkan seseorang atau sekelompok orang untuk mewujudkan tujuan tertentu

Kepemimpinan strategis adalah kemampuan untuk mengantisipasi melihat kedepan,


mempertahankan fleksibilitas dan memperdayakan orang lain untuk menciptakan perubahan
strategi yang diperlukan. Pada hakikatnya kepemimpinan strategi itu multifungsional,
melibatkan pengelolaan melalui orang-orang, mengelola seluruh perusahaan dan meniru
perubahan yang kelihatannya akan meningkatkan lingkungan persaingan saat ini. Karena
kompleksitas dan hakikat global dari lingkungan ini, para pemimpin strategi harus belajar
bagaimana caranya mempengaruhi perilaku manusia dengan efektif dalam lingkungan yang
tidak pasti. Melalui kata-kata atau contoh pribadi, dan melalui kemampuannya untuk melihat
masa depan, para pemimpin strategis yang efektif mempengaruhi perilaku, pikiran, dan
perasaan orang-orang yang bekerja dengannya secara bermakna.1 Hakikat kepemimpinan
merupakan proses kegiatan untuk mempengaruhi orang lain melakukan aktifitas, maka
terdapat banyak variasi pendapat tentang kegiatan fungsional yang 1 R. Duane Ireland, dkk,
Manajemen Strategi: Daya Saing Dan Globalisasi, Jakarta: Salemba Empat, 2002, h. 181. 2
dilakukan oleh seorang pemimpin untuk mempengaruhi pengikut atau karyawan.
Kepemimpinan selalu melibatkan upaya seseorang (pemimpin) untuk mempengaruhi perilaku
seorang pengikut atau para pengikut dalam suatu situasi.2 Setiap orang dalam melakukan
suatu tindakan tertentu pasti didorong oleh adanya motif tertentu. Motivasi biasanya timbul
karena adanya kebutuhan yang belum terpenuhi, tujuan yang ingin dicapai, atau karena
adanya harapan yang diinginkan. Motivasi kerja merupakan kombinasi kekuatan psikologis
yang kompleks dalam diri masing-masing orang. Setiap individu mempunyai motivasi sendiri
yang mungkin berbeda-beda.

1.2 Rumusan Masalah


 Apa yang dimaksud dengan kepemimpinan?
 Bagaimana seorang pemimpin yang baik terhadap karyawannya?
 Bagaimna cara pemimpin Untuk mengelolah suatu perusahaan?
 Bagaimana konsep utama untuk mencapai kepemimpinan?

1.3 Tujuan Penulis


 Untuk melengkapi tugas mata kuliah kepemimpinan
 Menambah pengetahuan tentang kepemimpinan
BAB II

RINGKASAN BUKU

2.1 Identitas Buku


A. Bibliografi Buku Utama

Judul: Intisari Teori Kepemimpinan

Penulis: Prof. Dr. H. Siswoyo Haryono, MM, MPd

Penerbit: PT. Intermedia Personalia Utama

Kota Terbit: Bekasi, Jawa Barat

Tahun terbit: 2015

Tebal buku: 140 Halaman

ISBN : 978-602-98449-0-0

B. Bibliografi Buku Pembanding


Judul: 5 Level kepemimpinan Efektif Dan 7 Prinsip Pemimpin Sukses

Penulis: Andrie Wongso

Penerbit: Digital Media & Production Dept.

Kota Terbit: -

Tahun Terbit: 2015

Tebal Buku : 31 Halaman

ISBN: -

2.2 Ringkasan Buku Utama


BAB I Pengertian Kepemimpinan

Kepemimpinan dalam bahasa Inggris disebut leadership. Secara morfologi, leadership berasal
dari kata kerja (verb) to lead yang artinya: memimpin, menggiring, atau mengarahkan. Guru
manajemen modern Peter Drucker menyebutkan betapa pentingnya peranan kepemimpinan
para manajer dalam sebuah organisasi, karena seorang pemimpin mampu merubah keadaan
dan membuat segala impian dan cita-cita organisasi dapat terwujud sesuai dengan harapan
(makes thing happen).

Pemimpin dan kepemimpinan dapat didefinisikan melalui beberapa pendekatan, diantaranya :

 Pendekatan berdasarkan karakteristik pribadi. Pendekatan ini menekankan atribut-


atribut pribadi sang pemimpin. Asumsi yang digunakan dalam pendekatan ini bahwa
seseorang pemimpin memiliki ciri-ciri yang tidak dimiliki oleh orang-orang lain yang
bukan pemimpin. Pendekatan ini lebih menekankan bahwa kemampuan pemimpin
telah dimiliki seseorang secara alamiah sejak dilahirkan atau bahkan sejak dalam
kandungan. Para penganut teori ini berpendapat bahwa certain people are born to be
leader. Pendapat ini disebut trait theory.
 Pendekatan berdasarkan perilaku. Pendekatan ini sangat diwarnai oleh pendekatan
yang berfokus pada aspek psikologis, terutama psikologi kepemimpinan kelompok.
Pendekatan ini disebut pendekatan behavioral atau environmental.
 Pendekatan berdasarkan kekuasaan-pengaruh. Pendekatan ini memahami
kepemimpinan berdasarkan proses mempengaruhi antara para pemimpin dan
pengikutnya. Pendekatan ini disebut sebagai pendekatan kepemimpinan karismatik.
 Pendekatan situasional. Pendekatan ini menekankan kontekstualitas yang dihadapi
pemimpin dalam organisasi seperti tuntutan pekerjaan, sifat pekerjaan, hubungan
moralitas atasan-bawahanm, serta faktor-faktor eksternal dan karakteristik para
pengkikutnya. Pendekatan kepemimpinan seperti ini disebut kepemimpinan
kontinjensi (contingensi leadership) atau (situational leadership)

Inti dari kepemimpinan adalah kemampuan seseorang untuk menggerakkan


atau mengajak orang lain, dalam hal ini anak buah untuk mencapai tujuan
organaisasinya. Namun demikian, pemimpin memiliki tiga faktor keterbatasan, yaitu :

1. Pengetahuan dan keterampilan pemimpin itu sendiri,

2. Keterampilan anak buah dan

3. Lingkungan kerja.

Karakteristik kepribadian seorang pemimpin harus memiliki beberapa


keistimewaan, diantaranya : adaptable (mudah menyesuaikan diri), assertive (lugas),
charismatic (berwibawa dan berkarisma), creative (banyak ide), decisive (tegas
mengambil keputusan), dominant (menonjol diantara rekan-rekannya), energetic
(bertenaga dan berstamina tinggi), extraverted (berkepribadian terbuka), firendly
(ramah terhadap siapa saja),

Berdasarkan hasil risetnya, Hogan menyebutkan tiga penyebab utama perilaku


pemimpin yang buruk, yaitu : (1). Lack of training, rendahnya pelatihan
kepemimpinan yang diberikan kepada para supervisor, (2). Cognitive deficiency,
rendahnya kemampuan kognitif para supervisor dan (3). Personality, kepribadian atau
sifat dasar para supervisor itu sendiri.

BAB II Teori Kehadiran Orang Besar

Teori Kehadiran Orang Besar (The Great Man Theory) memiliki dua anggapan dasar, yaitu :

1. Pemimpin dilahirkan, bukan dihasilkan atau dibuat.

2. Pemimpin besar akan muncul atau hadir ketika ada kebutuhan besar di dalam
lingkungan atau masyarakatnya

Gagasan Teori Kehadiran Orang Besar (The Great Man Theory) sebenarnya
telah menyeret kita ke dalam domain mitos, dengan pengertian bahwa pada saat
dibutuhkan, Manusia Luar Biasa sebagai pemimpin akan muncul dengan sendirinya
secara ajaib dan tiba-tiba, seperti halnya peristiwa sihir. Hal ini mudah untuk
membuktikannya, dengan merujuk kepada orang-orang besar seperti Soekarno,
Martin Luther King, Eisenhower, Adolf Hitler, Churchill. Bahkan teori ini percaya
bila diruntut jauh ke belakang, kehadiran Yesus, Musa, Muhammad dan Buddha juga
muncul pada saat dunia sedang membutuhkan kehadirannya.

BAB III Teori Kepemimpinan Alamiah

Tiga asumsi yang mendasari Teori Kepemimpinan Alamiah atau Teori Sifat Dasar
Kepemimpinan (Trait Theory) adalah :

1. Orang dilahirkan dengan sifat-sifat yang diturunkan atau diwariskan.

2. Beberapa sifat yang diwarisi ada yang secara kebetulan sangat cocok untuk pemimpin

3. Orang-orang yang berhasil menjadi pemimpin yang baik dan efektif memiliki jumlah dan
kombinasi warisan sifat-sifat kepemimpinan yang secara alamiah baik.
Selanjutnya McCall dan Lombardo (1983) meneliti ciri-ciri yang baik mengenai karakter
yang dapat mempengaruhi kesuksesan atau kegagalan kepemimpinan dan telah berhasil
mengidentifikasi empat ciri utama sebagai berikut:

• Memiliki ketenangan dan stabilitas emosional (Emotional stability and composure) meliputi
: Tenang, percaya diri dan dapat diprediksi, terutama ketika sedang mengalami stress.

• Bersedia mengakui kesalahan (Admitting error) : Dalam setiap menghadapi masalah,


memilih mengakui kesalahan daripada membuang-buang energi untuk menutupi kesalahan.

• Memiliki kemampuan interpersonal yang baik (Good interpersonal skills) : Mampu


berkomunikasi dan membujuk orang lain dengan baik tanpa menggunakan cara-cara yang
negatif atau pemaksaan kehendak.

• Berwawasan intelektual yang luas (Intellectual breadth) : Mampu memahami berbagai hal,
tidak berpikiran sempit dalam bidang keahliannya.

BAB IV Teori Perilaku Kepemimpian

Teori perilaku kepemimpinan (Behavior Theory) sangat berlawanan dengan


dua teori sebelumnya, yaitu The Great Man dan Trait Theory. Teori perilaku fokus
pada apa yang pemimpin dapat kerjakan atau lakukan, bukannya fokus pada siapakah
pemimpin itu.

Sebagai contoh, jika seorang pemimpin memiliki sifat dasar pemalu dan tidak
suka bertemu dengan orang lain. Namun jika dia tahu bahwa berkomunikasi dengan
orang lain adalah hal penting dalam pekerjaannya, maka dia akan mencoba
mengucapkan salam (Just say hello) kepada para pegawai setiap tiba di tempat kerja.
Dengan demikian, pemimpin tersebut sebenarnya memiliki sifat dasar pemalu, tapi
perilakunya telah menjelma menjadi tidak pemalu.

(1) Teori Peran (Role Theory), (2) Consideration VS Initiating Structure Theory
by Ohio State University, (3) Michigan State University Theory, (4) Teori Kisi-kisi
Manajerial (Manajerial Grid) dan (5) Teori X dan Y dari Douglas Mc Gregor.

 Teori Peran (Role theory), yaitu : Orang mendefinisikan peran untuk diri sendiri dan
orang lain berdasarkan hasil belajar dan membaca lingkungan sosialnya.
 Pemimpin yang bergaya consideration dan initiating structure sama-sama tinggi,
cenderung menghasilkan karyawan yang berproduktivitas dan berkepuasan tinggi.
Sedangkan pemimpin yang bergaya consideration dan initiating structure sama-sama
rendah, cenderung menghasilkan karyawan yang berproduktivitas dan berkepuasan
tinggi.
 Studi Michigan dilakukan pada waktu yang hampir bersamaan atau
berkesinambungan dengan studi Ohio State Leadership, yang juga fokus pada
perilaku menuntut tugas kepada bawahan (Initiating Structure) dan berhubungan baik
dengan bawahan (Consideration). Temuan Studi Michigan berhasil menambahkan
perilaku kepemimpinan partisipatif yang belum ditemukan pada studi Ohio State
University sebelumnya.
 Teori ini awalnya dikenal dengan kisi-kisi manajerial (managerial grid), namun
seiring perkembangan parktek kepemimpinan, istilah ini bergeser menjadi kisi-kisi
kepemimpinan (leadership grid). Model ini menghubungkan preferensi terhadap
orang vs pekerjaan yang juga muncul dalam penelitian lainnya, seperti Studi
Kepemimpinan Michigan dan Ohio State Leadership Studies.
 Teori X dan Y dari Douglas Mc Gregor (1967) mempercayai bahwa pemimpin akan
menggunakan salah satu cara dari dua kemungkinan yang ada, yaitu kepemimpinan
bergaya X atau Y,Pemimpin yang bergaya X selalu melihat para pengikutnya malas,
harus dimotivasi secara ekstrinsik, ingin mencari aman, tidak disiplin dan
menghindar tanggungjawab, Sebaliknya, pemimpin yang bergaya Y selalu melihat
para pengikutnya rajin dan suka bekerja,

BAB V Teori Kepemimpinan Berperilaku Khusu

Teori perilaku kepemimpinan khusus terdiri dari : (1) Leadership Through


Contact Theory, (2) Leadership Through Powert Theory, (3) Leadership Through
Persuasion Theory, (4) Johary Window Leadership Theory.

 Management Through Contact atau Management by Walking Around


(MBWA) adalah salah satu teori kepemimpinan perilaku khusus. Teori ini
berkeyakinan bahwa pemimpin atau manajer bekerja paling efektif jika
mereka mau keluar dari kantornya, berkeliling dan berbincang-bincang dengan
anak buah dan pelanggan
 Strategi lain yang sering diadopsi oleh para pemimpin yang efektif adalah cara
mencapai kekuasaan atau power. Teori kekuasaan melalui power ini
dikemukakan oleh French and Raven (1959), Power atau kekuasaan
merupakan unsur yang sangat penting bagi seorang pemimpin, karena jika
kekuasaan meningkat maka kekuatan untuk mempengaruhi orang lain akan
meningkat pula. Pemimpin yang memiliki power akan mampu mendapatkan
sumber daya yang cukup, mengimplementasikan setiap kebijakan, dan
aktivitas lainnya dibandingkan pemimpin yang hanya memiliki sedikit atau
sama sekali tidak memiliki kekuasaa.
 Salah satu skill yang biasanya diperlukan oleh para pemimpin adalah
kemampuan meyakinkan orang lain. Para supervisor sering meyakinkan level
manajer di atasnya bahwa program barunya akan berjalan dengan baik, para
politisi selalu meyakinkan politisi lainnya untuk menyetuji pendapatnya, para
eksekutif public relation meyakinkan masyarakat untuk merubah persepsi
tentang organisasi atau produknya
 Johari Window (Jendela Johari) adalah alat psikologis kognitif yang
diciptakan oleh Joseph Luft dan Harry Ingham di tahun 1955 di Amerika
Serikat, digunakan untuk membantu orang lebih memahami komunikasi dan
hubungan interpersonal mereka. Hal ini digunakan terutama dalam kelompok
mandiri dan pengaturan perusahaan sebagai latihan heuristic

BAB VI Teori Kepemimpinan Partisipatif

Seorang pemimpin yang bergaya partisipatif dalam mengambil keputusan


tidak akan secara otokratis, melainkan berusaha untuk melibatkan orang lain dalam
prosesnya. Orang lain yang dimaksud mungkin bawahan, rekan, atasan atau
pemangku kepentingan lainnya (stake holders). Namun demikian, sebagai kontrol
terhadap para pengikutnya, seringkali kepemimpinan partisipatif membuat kerja
secara kelompok

Teori kepemimpinan partisipatif memiliki dua gaya kepemimpinan, yaitu (1)


Gaya Kepemimpinan Kurt Lewin (2) Gaya Kepemimpinan Rensis Likert:

 Kepemimpinan Kurt Lewin terbagi memiliki 3 gaya kepemimpinan


1. Gaya Kepemimpinan Otorkratsi adalah pemimpin yang mengambil
keputusan sendiri
2. Gaya kepemimpinan Demokratis adalah pemimpin mengambil keputusan
melalui pengikutnya
3. Gaya kepemimpinan Laissez-Faire meminimalkan keterlibatan pemimpin
dalam proses pengambilan keputusan, dan karenanya memungkinkan para
pengikut untuk membuat keputusan sendiri, namun mereka masih harus
bertanggungjawab untuk hasil kerjanya.
 Kepemimpinan Rensis Likert memiliki 4 gaya
1. Gaya Kepemimpinan Eksploitatif Otoritatif (Exploitive-
Authoritative)Dalam gaya kepemimpinan ini, dalam mencapai tujuannya
pemimpin memiliki kepedulian yang rendah terhadap pengikut dan
menggunakan metode yang berbasis ancaman serta rasa takut.
2. Gaya Kepemimpinan Kebajikan Otoritatif (Benevolent Authoritative)
Ketika pemimpin meningkatkan kepedulian terhadap anak buah pada
posisi kepemimpinan eksploittatif-otoriter, maka akan terbentuklah gaya
kepemimpinan otoriter.
3. Gaya Kepemimpinan Konsultatif Aliran informasi gaya ini sudah mulai
berubah dari bawah ke atas (botom up) dan masih bersifat sangat hati-hati,
namun sudah mulai sedikit lebih berkualitas. Pemimpin berusaha secara
sungguh-sungguh dan tulus untuk mendengarkan dengan cermat setiap
gagasan pengikut.
4. Gaya Kepemimpinan Partisipatif, Pada tingkat ini, pemimpin
memanfaatkan secara maksimum metode partisipatif, yaitu dengan
melibatkan orang-orang di level bawah dalam pengambilan keputusan

BAB VII Teori Kepemimpinan SItuasional

Asumsi yang mendasari para penganut teori situasional adalah bahwa tindakan
terbaik dari pemimpin tergantung pada berbagai faktor situasional yang mengelilingi
organisasi yang dipimpinnya.

Teori kepemimpinan situasional memiliki empat gaya kepemimpinan, yaitu :


(1) Kepemimpinan Situasional oleh Paul Hersey dan Kent Blanchard, (2) Leadership
Through Decision Making (Teori kepemimpinan Model Normatif Vroom dan
Yetton), (3) Teori Kepemimpinan Path-Goal oleh House dan (4) Trilogi
Kepemimpinan Ki Hajar Dewantara:
1. Gaya Kepemimpinan Situasional Hersy Dan Blanchard, Pemimpin harus
mampu menyesuaikan diri dengan kemampuan pengikut (atau tingkat
kedewasaan pengikut). Hal ini dapat diketahui dari tingkat kesiapan dan
kesediaan (readiness) pengikut melaksanakan tugas sesuai yang
dipersyaratkan. Unsur kesiapan pengikut adalah tingkat kompetensi dan
motivasi.
2. Model Kepemimpinan Normatif Vroom Dan Yetton, Penerimaan
keputusan oleh pengikut akan meningkatkan komitmen dan efektivitas
dalam melaksanakan pekerjaan.
3. Teori Kepemimpinan Pemandu Jalan (Path-Goal) Oleh House, Teori
kepemimpinan pembuka jalan atau Path-Goal dikembangkan untuk
menggambarkan cara pemimpin mendorong dan mendukung pengikut
dalam mencapai tujuan.
4. Trilogil Kepemipinan Ki Hajar Dewantara, Nuansa kepemimpinan ini
sangat beraroma budaya Jawa. Menurut Ki Hajar Dewantoro, seorang
pemimpin (guru) harus mampu menjadi model, pembuka jalan atau suri
tauladan, menjadi motivator dan menjadi pendukung (supporter) dari
belakang bagi siswa-siswanya anak buahnya.

BAB VIII Teori Kepemimpinan Kontijensi

Asumsi teori kontinjensi hampir sama dengan teori situasional, sama-sama


meyakini bahwa tidak ada satu pun gaya kepemimpinan yang benar-benar paling
efektif. Perbedaan utamanya adalah bahwa teori situasional cenderung lebih fokus
pada perilaku dan faktor situasional tertentu yang harus diadopsi seorang pemimpin
(khususnya perilaku pengikut), sedangkan teori kontingensi memiliki pandangan yang
lebih luas yang mencakup faktor kontingen kemampuan pemimpin dan variable-
variabel situasional lainnya.

Teori refleksi atau kontinjensi terdiri dari empat teori utama, yaitu : (1) Teori
Fiedler's Least Preferred Co-worker (LPC), (2) Teori Sumber Daya Kognitif
(Cognitive Resource Theory/CRT), (3) Teori Kontinjensi Strategis (Strategic
Contingency Strategy) dan (4) IMPACT Theory:

1. Teori Kepemimpian LPC (LEAST PREFERRED CO-WORKER) Fiedler


yaitu Pendekatan teori LPC berusaha untuk mengidentifikasi pandangan
mendasar pemimpin terhadap orang lain, khususnya apakah pemimpin
memandang orang lain positif (LPC tinggi) atau negatif (LPC rendah).
2. Teori Sumber Daya Kognitif (COGNITIVE RESOURCE THEORY) yaitu
Sebuah aspek khusus yang signifikan dari CRT adalah kecerdasan
merupakan faktor utama yang menghasilkan situasi stres yang rendah,
sedangkan jumlah pengalaman sangat berperan dalam mengatasi situasi
stress yang tinggi.
3. Teori Kontijensi Strategis yaitu Kekuasaan dalam sebuah organisasi
tergantung pada tiga faktor: keterampilan mengatasi masalah, sentralitas
aktor dan keterampilan yang khusus
4. Impact Teori yaitu Impact Theory dikemukakan oleh Geier, Downey and
Johnsosn (1980) yang percaya bahwa setiap pemimpin mempraktekan
salah satu dari enam tipe perilaku kepemimpinan.

BAB IX Teori Kepemimpinan Transaksional

Kepemimpinan transaksional berbasis pada kontingensi, dimana penghargaan


atau hukuman tergantung pada kinerja yang diperlihatkan. Meskipun banyak
penelitian yang menyoroti keterbatasan teori ini, Kepemimpinan Transaksional masih
merupakan pendekatan populer yang sampai saat ini dipakai dalam praktek
manajerial.

Teori Kepemimpinan Transaksional (Transactional Leadership Theory) terdiri


dari (1). Leader-Member Exchange Theory (LMX) atau Vertical Dyan Linkage
Theory (VDL), (2). Transaksional Analysis Theory (TAT) by Eric Berne dan (3)
Teori Konflik Kepemimpinan:

1. Lader-Member Exchange Theory (LMX) yaitu Teori Leader-Member Exchange, juga


disebut LMX atau Vertikal Dyad Linkage Theory (VDL). Penamaan teori ini berasal dari
hubungan antara dua orang (Dyad), posisi pimpinan di atas pengikut (Vertical) dan
hubungan interpersonal diantara pemimpin dengan pengikut (Linkage).
2. Transaksional Analysis Theory (TAT) Oleh Eric Berne
3. Teori Konfik kepemimpinan yaitu Strategi dasar dalam mengelola konflik,
adalah mengedepankan pertimbangan terhadap dua pilihan dimensi yang
ada. Dimensi pertama adalah tujuan atau tingkat kepentingan Anda
terhadap sumber konflik, sedangkan dimensi kedua adalah tingkat menjaga
hubungan baik atau relationship Anda dengan lawan konflik.

BAB X Teori Kepemimpinan Tranformasional

Asumsi dasar teori kepemimpinan transaksional sedikitnya ada tiga hal,


yaitu :1. Orang akan dengan sukarela mengikuti seseorang pemimpin yang mampu
menginspirasi mereka,. 2. Seseorang pemimpin dengan visi dan gairah kerja (passion)
dapat mencapai hal-hal besar,3. Cara untuk mencapai tujuan organisasi adalah dengan
menyuntikkan antusiasme dan energy oleh pemimpinnya.

Teori kepemimpinan transformasional memiliki tiga teori utama, yaitu : (1)


Bass' Transformational Leadership Theory, (2) Burns' Transformational Leadership
Theory dan (3) Kouzes and Posner's Leadership Participation Inventory:

1. Teori Kepemimpinan Transformasional Bass yaitu bagaimana pemimpin


mempengaruhi pengikut, yang diharapkan untuk mempercayai,
mengagumi dan menghormati pemimpin transformasional
2. Teori Kepemimpinan tranformasional Burn yaitu Burns mendefinisikan
kepemimpinan transformasional sebagai suatu proses dimana pemimpin
dan pengikut terlibat dalam proses saling mengangkat satu sama lain untuk
mendapatkan tingkat moralitas dan motivasi yang lebih tinggi.
3. Invertory Partisipasi Kepemimpinan Oleh Kouzes Dan Posner yaitu gaya
kepemimpinan yang memiliki krakteristik tersendiri.

2.3 Ringkasan Buku Pembanding


BAB I Kepemimpinan Efektif

1. Positional Leader
Pemimpin pada level ini adalah pemimpin yang menduduki posisinya karena jabatan.
Segala perilakunya tidak bisa lepas dari posisi resminya yang sudah ditentukan oleh
pihak lain atau atas kesepakatan lainnya. Para pengikut pemimpin ini lebih bersifat
formal dan sekadar menaati peraturan saja. Kata kunci dalam level kepemimpinan ini
adalah kewenangan (right).

Untuk Menjadi Seorang Positional Leader:


1. Berterimakasihlah pada orang-orang yang memberi Anda kesempatan untuk memimpin

2. Dedikasikanlah diri Anda untuk mengembangkan kepemimpinan.

3. Bergeserlah dari jabatan menuju potensi.

4. Fokus pada gambaran organisasi Anda ke masa yang akan datang.

5. Mulailah membina hubungan dengan anggota tim Anda.

2. Permission Leader

Pada level kedua ini, kondisinya sudah berubah. Mungkin saja sang pemimpin jenis ini
menjadi pemimpin karena kedudukan/posisi. Namun, semua orang di lingkungannya
memang mengharapkan dialah yang menjadi pemimpin sehingga terjalin hubungan yang
sinergis.

Untuk menjadi seorang Permission Leader:

1. Binalah hubungan dengan diri Anda sendiri sebelum berusaha

untuk membina hubungan dengan orang lain.

2. Kembangkanlah gaya kepemimpinan yang berorientasi pada orang lain.

3. Jadilah motivator utama bagi tim Anda.

4. Seimbangkanlah antara kepemimpinan dan keterbukaan.

3. Production Leader

Pemimpin level ini membuktikan dirinya sebagai pemimpin Karna kualitas/kuantitas hasil
kerjanya (result). Orangorang mau mengikutinya karena mereka melihat pemimpinnya hebat
dalam bekerja.

Untuk menjadi seorang Production Leader:

Mulailah mengembangkan orang-orang Anda menjadi sebuah tim.


1. . Prioritaskan hal-hal yang memberikan nilai positif yang besar bagi organisasi Anda.
2. Siap dan bersedia untuk menjadi orang yang mendorong terjadinya perubahan.
3. Jangan pernah lupa bahwa tujuan Anda sesungguhnya adalah memberikan hasil dan
prestasi.

4. People Development Leader

People Development Leader pemimpin yang mampu menularkan kehebatannya kepada anak
buah (reproduction).

Untuk menjadi seorang People Development Leader:

1. R ecruiting - temukanlah orang terbaik.


2. Tempatkan orang yang tepat di tempat yang tepat (right manon the right place).
3. Modelling - Tunjukkan cara untuk memimpin pada orang lain.
4. Equipping - Bantu orang lain untuk melakukan pekerjaan mereka dengan baik.
5. Developing - mengajari followers Anda untuk hidup dengan baik

5. Pinnacle Leader

inilah tingkatan pemimpin tertinggi yang bisa dicapai seseorang. Dialah pemimpin sejati yang
punya kemampuan komplit.

Untuk menjadi seorang Pinnacle Leader:

1. Pastikanlah ada banyak tempat kosong untuk memimpin.


2. Teruslah membimbing calon pemimpin terbaik.
3. Buatlah inner circle yang akan membuat Anda tetap realistis.
4. Lakukanlah hal-hal yang hanya bisa dilakukan oleh seorang pemimpin sejati.
5. Rencakanlah siapa yang akan meneruskan kepemimpinan Anda.
6. Tinggalkanlah keadaan positif sebagai hasil dari kepemimpinan Anda.

BAB II Pinsip Pemimpin Sukses

1. Pemimpin mampu menjadikan segalanya nyata

2. Pemimpin mendengarkan dulu, baru memimpin

3. Pemimpin menjawab pertanyaan dengan jelas dan terarah

4. Pemimpin menguasai visinya sehingga mampu bekerja di mana dan kapan saja di segala
kondisi
5. Pemimpin selalu penuh keingintahuan

6. Pemimpin selalu mendengar dari dua sisi

7. Pemimpin pasti selalu memiliki persiapan, persiapan, dan persiapan.


BAB III

PEMBAHASAN
3.1 Keunggulan Buku Utama
 Buku ini dapat menjelaskan Teori kepemimpinan yang cukup jelas dan efektif
 Buku ini sangat bagus untuk dijadikan referensi oleh pembaca
 Didalam Buku ini juga selalu menjelaskan tentang pernyataan atau contoh dari materi
yang ia sajikan
 Identitas di dalam buku ini juga sudah lengkap

3.2 Kelemahan Buku Ini


 Ada beberapa gaya Bahasa yang tidak terlalu dimengerti
 Cover di dalam buku ini sedikit kurang menarik
 Ada beberapa bagian soal penjelasan yang terlalu berbelit belit atau bertele tele.

3.3 Keunggulan Buku Pembanding


 Di dalam buku sudah dapat menjelaskan berbagai level dan prinsip bagi seorang
pemimpin suatu perusahaan
 Cover buku ini juga cukup menarik
 Gaya Bahasa di dalam buku ini sangat mudah dipahami
 Penjelasan di dalam buku ini tidak terlalu bertele tele.

3.4 Kelemahan Buku Pembanding


 Penjelasan Pada Buku ini terlalu singkat
 Identitas pada buku ini kurang lengkap
BAB IV

PENUTUP
4.1 Kesimpulan
Dapat saya simpulkan dari kedua buku tersebut yaitu Teori Kepemimpinan Dan 5 Level
kepemimpinan Efektif dan 7 Prinsip Pemimpin Sukses memiliki kelebihan dan keuragannya
masing masing kedua buku ini menjelaskan berbagai konsep dasar kepemimpinan yang
cukup efisien untuk di aplikasikan ke dalam kehidupan seorang pemimpin, Dan kedua buku
ini sangat dapat membantu saya dalam memahami kepemimpinan secara mendalam, Dengan
kedua buku ini dapat menjadi referensi di dalam mencari materi materi di dalam mendukung
proses pembelajaran mata kuliah Kepemimpinan.

4.2 Saran
Adapun saran saya selaku penulis Critical Book Report ini, keduan buku ini sangat layak
dijadikan sebagai buku pedoman maupun referensi dalam mata kuliah Kepemimpinan ini
agar mahasiswa lebih banyak mencari materi pembelajaran dari kedua buku ini yg tentunya.
Saran membangun tentunya dibutuhkan penulis untuk menguatkan narasitulisan ini.
DAFTAR PUSTAKA

Prof. Dr. H. Siswoyo Haryono, MM, MPd. 2015. Intisari Teori Kepemimpinan.Bekasi, Jawa
Barat: : PT. Intermedia Personalia Utama

Andrie Wongso. 2015. 5 Level kepemimpinan Efektif Dan 7 Prinsip Pemimpin Sukses: Digital
Media & Production Dept

Anda mungkin juga menyukai