Anda di halaman 1dari 25

Buku Pertama

Organisasi, kepemimpinan & perilaku admnistrasi

(Prof. Dr. Sondang P. Siagian,1991)

Buku Kedua

Kepemimpinan & Perilaku organisasi

( Prof. Dr . Badeni, MA 2014 )

Buku Ketiga

Manajemen kepemimpinan

( Irham Fahmi, F.E, M.si)

NAMA MAHASISWA : AHMAD ANGGRAITOSIDHI

NIM : 718352001

DOSEN PENGAMPU : Dr.NASIRWAN, SE. M.Si, Ak.CA

MATA KULIAH : KEPEMIMPINAN

JURUSAN AKUNTANSI FAKULTAS EKONOMI


UNIVERSITAS NEGERI MEDAN
MEDAN
BULAN SEPTEMBER 2018

1
KATA PENGANTAR

Puji syukur kepada Tuhan yang MahaEsa yang telah senantiasa memberkati dalam
menyelesaikan Critical Book Report (CBR), adapun tugas ini dikerjakan untuk memenuhi mata
kuliah Kepemimpinan. Saya telah menyusun CBR ini dengan sebaik-baiknya tetapi mungkin
masih ada kekurangan-kekurangan untuk mencapai kesempurnaan. Saya selaku penulis
menerima berbagai kritik yang sifatnya membangun agar CBR ini menjadi lebih baik lagi.
Selanjutnya, saya berharap semoga CBR ini bisa memberikan manfaat serta menambah
wawasan bagi para pembaca. Semoga CBR ini dapat dipahami bagi siapapun yang membacanya.
Sebelumnya saya mohon maaf apabila terdapat kesalahan dan kata-kata yang kurang berkenan.

Medan, September 2018

2
DAFTAR ISI

KATA PENGANTAR ........................................................................................................ 2

DAFTAR ISI....................................................................................................................... 3

BAB I. PENDAHULUAN .................................................................................................. 5

A. RASIONALISASI PENTINGNYA CBR .............................................................. 5


B. TUJUAN PENULISAN CBR ................................................................................. 5
C. MANFAAT CBR .................................................................................................... 5
D. IDENTITAS BUKU ............................................................................................... 5

BAB II. RINGKASAN ISI BUKU ..................................................................................... 7

A. MANUSIA ORGANISASI SEBAGAI FOKUS STUDI


ADMINISTRASI .................................................................................................... 7
B. KEPEMIMPINAN ADMINISTRASI .................................................................... 10
C. PERILAKU ADMINISTRASI ............................................................................... 12
D. PENDEKATAN KEISTIMEWAAN DAN HUBUNGANNYA
DENGAN PERILAKU .......................................................................................... 14
E. KOMUNIKASI DAN PERILAKU ADMINISTRASI ........................................... 17
F. KEPRIBADIAN PERILAKU DAN PRESTASI KERJA ...................................... 19
G. KECENDERUNGAN-KECENDERUNGAN ORGANISASIONAL
DALAM DEKADE DELAPAN DAN IMPLIKASINYA TERHADAP
PENGEMBANGAN SUMBER DAYA MANUSIA ............................................. 20
H. PENDIDIKAN DAN LATIHAN SEBAGAI INVESTASI ................................... 21
I. PERUBAHAN DAN PENGEMBANGAN ORGANISASI................................... 22

3
BAB III. PEMBAHASAN .................................................................................................. 22

A. PEMBAHASAN BUKU ......................................................................................... 22


B. KELEBIHAN DAN KEKURANGAN BUKU ...................................................... 25

BAB IV . PENUTUP .......................................................................................................... 27

A. KESIMPULAN ....................................................................................................... 27
B. REKOMENDASI ................................................................................................... 27

DAFTAR
PUSTAKA………………….............................................................................................28

4
BAB I

PENDAHULUAN

A. Rasionalisasi pentingnya CBR


Sering kali kita bingung memilih buku referensi untuk kita baca dan pahami. Terkadang kita
memilih satu buku, namun memuaskan hati kita. Misalnya dari segi analisis bahasa,
pembahasan tentang kepemimpinan. Oleh karena itu, penulis membuat Critical Book Review
ini untuk mempermudahkan pembaca dalam memilih buku referensi, terkhusus pada pokok
bahasa tentang kepemimpinan.
B. Tujuan Penulisan CBR
 Untuk menambah wawasan tentang kepemimpinan
 Untuk meningkatkan metode dan sifat-sifat seorang pemimpin
 Untuk menguatkan prinsip apa yang ditanam dalam pemimpin
C. Manfaat CBR
Mengkritis atau membandingkan satu topik materi kuliah kepemimpinan dalam buku yang
berbeda.
D. Identitas Buku
 Buku Pertama
1. Judul : Organisasi, Kepemimpinan & Perilaku Administrasi
2. Edisi : keempat 2015
3. Pengarang : Prof. Dr. Sondang P. Siagian
4. Penerbit : Cv. Haji Masagung
5. Kota terbit : Jakarta
6. Tahun terbit : 2015
7. ISBN : 979-412-018-9

5
 Buku Kedua
1. Judul : Pemimpin dan Kepemimpinan
2. Edisi : Kedua 2014
3. Pengarang : Prof. Dr. Badeni, M.A.
4. Penerbit : ALFABETA,cv
5. Kota terbit : Jakarta
6. Tahun terbit : 2014
7. ISBN :
 Buku Ketiga
1. Judul : Manajemen Kepemimpinan
2. Edisi : Ketiga 2014
3. Pengarang : Irham Fahmi, S.E, M,s.i
4. Penerbit : ALFABETA,cv
5. Kota terbit : Bandung
6. Tahun terbit : 2014
7. ISBN : 978-602-9328-32-5

6
BAB II

RINGKASAN ISI BUKU

BAB 1

KEPEMIMPINAN DAN ORGANISASI ADMINISTRASI

Hakikat studi administrasi sesuatu bidang studi ilmiah yang telah diberi predikat “ilmu” pada
galibnyaharus memenuhi persyaratan sebagai berikut :

1. Memiliki serangkaian prinsip, rumus, dalil dan kaidah yang sifatnya universal;
2. Prinsip, rumus, dalil dan kaidah tersebut telah “lulus” ujian laboratorium, baik yang sifatnya
fisik maupun yang bersifatnya sosial eksperimental;
3. Prinsip, rumus, dalil dan kaidah itu dapat dipelajari dan diajarkan pada tingkat sofistikasi
yang tinggi;
4. Memperoleh pengakuan dunia intelektual antara lain dalam bentuk pemberian gelar-gelar
kerjasama dalam ilmu yang bersangkutan.

Manusia organisasi dan ilmu administrasi. Kiranya pantar untuk disadari bahwa pernyataan-
pernyataan yang dihadapi oleh manusia internasional jauh sederhana, baik dalam jumlahnya
maupun jenisnya.

Dengan perkataan lain terdapat alasan kuat dan rasional untuk mengatakan bahwa manusia
organisasional memang merupakan sorotan studi administrasi. Betapapun pentingnya
pendalaman teori oraganisasi, yang memang sangat di perlukan dalam penyusunan organisasi
yang tangguh, sasaran akhirnya bukanlah untuk susunan organisasi yang indah. Jelaslah bahwa
masalah-maslah administrasi adlah manusia yang karena tuntunan hidup yang semakin kompleks
mau tidak mau menjadi anggota berbagai jenis organisasiditinjau dari segi institusi,
interrelasindengan lingkungan, pemanfaatan teknologi dan hubungan dengan para anggotanya
sifatnya semakin kompleks karena hakikatnya sebagai organisme yang dinamis.

7
PENGERTIAN – PENGERTIAN

1. Organisasi. Yaitu organisasi yang telah ditelaah dengan pendekatan sruktural dan
organisasi yang disoroti dengan pendekatan keperilakuan (behavioral approach).
Berdasarkan dinamikanya organisasi dapat dikatakan merupakan proses kerjasama serasi
antara orang-orang didalam perwadahan yang sistematis dan hirarkhikal yang berpikir
dan bertindak seirama demi tercapainya tujuan yang telah ditentukan dengan efisien,
efektif, produktif dan ekonomis yang pada gilirannya.
2. Kepemimpinan. Dalam usaha memenuhi kebutuhan dan mencapai tujuan pribadi,
sering orang menunjukkan perilaku yang bagi orang lain tampak seperti perilaku yang
mementingkan diri sendiri, atau dengan perkataan lain perilaku yang individualistik,
bahkan mungkin tampak ego-sentrik.
3. Perilaku. Keseluruhan tabiat dan sifat seseorang yang tercermin dalam ucapan dan
tindakan sebagai anggota sesuatu organisasi. Perilakku yang tercermin dalam tabiat dan
sifat tersebut merupakan pencerminan pula dari kepribadian orang yang bersangkutan.
Kepribadian seseorang itu biasanya di tempa oleh beberapa factor seperti;
 Faktor genetic, yaitu sifat – sifat yang di bawanya sejak lahir dan yang di
warisinya dari orang tuanya;
 Faktor pendidikan, yaitu sifat-sifat yang tumbuh dan berkembang sebagai
hasil dari hal hal yang di peroleh di sekolah
 Faktor lingkungan keluarga dimana seseorang di besarkan dengan segala
kondisidan permasalahannya;
 Faktor lingkungan social yaitu lingkungan kemasyarakatan di luar
lingkungan keluarga;

BEBERAPA “SCHOOLS OF THOUGHT” DALAM MANAGEMEN

1. Harold Koontz dan Cyril O’Donnel terdapat tujuh “school of management tought”,
yaitu
a. Operational approach;
b. Empirical approach;

8
c. Decision thery approach;
d. Human behavioral approach;
e. Social system approach;
f. Communications approach;
g. Mathematical apporach.
2. W . Waren Haynes dan kawan-kawan bahwa ada enam “school of management
tought”, yaitu
a. Mnagerial accounting;
b. Managerial economic;
c. Human behavioral;
d. Organization theory;
e. Management science;
f. Industrial angineering.
3. James H.Donnel dan kawan-kawan ada tiga “school of management tought”,yaitu :
a. Clerical school;
b. Behavioral school;
c. Management science school.

PENDEKATAN KEPERILAKUAN (BEHAVIORAL) DALAM MANAGEMEN

Pendeketan keperilakuan dalam managemen adalah usuha yanng sitematik untuk


menciptakan dan mengembangkan perilaku organisasional dengan cara mengubah dan
mengarahkan perilaku individual agar jangan menjadi ego-sentris akan tetapi organisasi-
sentris.

9
BAB 2

KEPEMIMPINAN ADMINISTRASI

Adalah suatu kenyataan kehidupan organisasional bahwa pimpinan memainkan


peranan yang amat penting, bahkan dapat dikatakan amat menentukan, dalam usaha
pencapaian tujuan yang telah ditetapkan sebelumnya.

KOMPONEN-KOMPENAN LINGKUNGAN

 Faktor Ekonomi
Faktor ekonomi merupakan faktor mau tidak mau harus diperhitungkan dan
kemampuan memperhitungkan faktor ekonomi itu beserta dampaknya turut menentukan
keberhasilan dan atau kegagalan organisasi mencapai tujuan.
 Faktor Sosial
Faktor sosial mencangkerbagai bidang yang amat luas bisa dilihat dari segi kebudayaan
atau dari segi istiadat, mungkin juga dari segi stratifikasi sosial yang terdapat si
masyarakat.
 Faktor Fisik
Bahwa efektifitas kepemimpinan seseorang akan tercermin pula pada kemampuannya
untuk memperhitungkan faktor fisik serta pengaruhnya terhadap eksistensi dan daya
tahan organisasi.
 Faktor Politik
Cakupan dan jangkauan faktor politik sangat luas maka implikasinya pun terhadap
kegiatan organisasi pasti luas pula. Kemampuan untuk mengamati dan mengarahkan
implikasi itulah yang dituntut dari setiap pimpinan administratif sebagai salah satu
perwujudan efektifitas kepemimpinannya.

10
HAMBATAN-HAMBATAN DALAM PROSES PENGAMBILAN KEPUTUSAN

Pengalam menunjukkan bahwa ada paling sedikit sembilan kecenderungan yang


dapat merupakan hambatan dalam proses pengambilan keputusan yang tepat, cepat,
efektit dan dapat dilaksanakan yaitu :

1. Kecenderungan untuk segera tiba kepada sesuatu kesimpulan tertentu;


2. Kecenderungan untuk mempersamakan pengalaman lam dan pengalam baru;
3. Kecenderungan untuk mempergunakan cara pemecah yang telah tersedia;
4. Kecenderungan untuk menangani masalah yang segera nampak;
5. Kecenderungan untuk mengarahkan keputusan yang diambil kepada suatu tujuan
tunggal;
6. Kecenderungan untuk melihat sesuatu pada permukaan tanpa berusaha mendalami
apa sesunguhnya terjadi “dibawah” permukaan itu
7. Kecenderungan untuk mengesampingkan masalah yang tampaknya tidak dapat
dipecahkan’
8. Kebiasan untuk mempergunakan teknik pemecahan masalah dan pengambilan
keputusan berdasarkan pengalam yang pernah dialami;
9. Memberikan tanggapan secara otomatis dan oleh karenanya sering bersifat implusif.

PELAKSANAAN PEMECAH MASALAH

Dalam melaksanakan sesuatu alternatif yang di pilih sebagai cara yang nampaknya
terbaik dalam memecahkan sesuatu masalah yang di hadapi oleh oraganisasi, amatlah
penting untuk memperoleh keyakinan terlebih dahulu bahwa alternatif yang di pilih itu
merupakan cara terbaik dan bahwa alternatif itu akan mendatangkan hasil yang di
harapkan

Yang amat penting diperhatikan ialah bahwa model apapun yang dipergunakan
untuk mengambil keputusan, keterlibatan orang-orang didalam organisasi tetap
merupakan keharusan yang mutlak.

11
BAB 3

PERILAKU ADMINISTRASI

Adalah kenyataan tidak dapat disangkal bahwa manusia modern menjadi anggota
bergbagai organisasi yang kesemuanya dimaksudkan untuk mempermudah pencapain
tujuan pribadinya. Tidak pula dapat disangkal bahwa tujuan manusia modern dan beradap
semakin kompleks.

Faktor-faktor pembentukan perilaku

 Faktor Genetik. Yang dimaksud dengan faktor genetik disni adalah segala hal yang
oleh seseorang dibawa sejak lahir dan bahkan pula merupakan “warisan” dari kedua
orang tuanya.
 Faktor Lingkungan.yang dimaksud faktor lingkungan disni adalah situasi dan
kondisi yang dihadapi oleh seseorang pada masa usia muda dalam rumah dan dalam
lingkungan yang lebih luas terutama lingkungan sekolah dan lingkungan
masyarakat dekat yang dilihat dan dihadapinya sehari-hari
 Faktor Pendidikan. Pendidikan adlah usha sadar dan sitematis yang berlangsung
seumur hidup dalam rangka mengalihkan pengetahuan oleh seorang kepada orang
lain.
 Faktor pengalaman. Yang dimaksud dengan faktor pengalaman disini adalah
keseluruhan pelajaran yang dipetik oleh seseorang dan peristiwa-peristiwa yang
dilaluinya dalam perjalanan hidupnya.

PROSES PEMBENTUKAN KELOMPOK KERJA

 TEORI KONVOI Ada pameo yang berkata bahwa kecepatan suatu konvoi akan
ditentukan oleh kecepatan tertinggi daripada kendaraan yang paling lambat dalam
konvoi tersebut.jika sejumlah kendaraan yang membentuk konvoi bergerak,

12
pimpinan konvoi harus mengusahakan agar tingkat kecepatan seluruh kendaraan
dalam konvoi itu relatih sama. Apabila tidak, maka kendaraan yang mampu
bergerak cepat akan terus melaju meninggalkan kendaraan-kendaran lainnya.
 Teori Orkestra Agar suatu orkestra menghasilkan musik yang indah, sebagi tujuan
utamanya, ada beberapa hal yang selalu mendapat perhatian dari semua orang yang
menjadi anggota orkestra tersebut.

PERANAN MANAGEMEN DALAM KEHIDUPAN KELOMPOK KEJA

Dari segi pembentukannya, pemupkan dan pemeliharaan perilaku organisasi yang


diinginkan, nampaknya ada tiga jenis peranan yang dituntut dimainkan oleh setiap
manager :

1. Peranan yang bersifat interpersonal. Artinya, karena organisasi merupaka


berbagai jenjang hirarki yang sitematis, yang masing-masing menunjukkan
tingkat, kedudukan, status batas wewenang dan tanggung jawab.
2. Peranan internasional. Bahwa setiap manager diharapkan dan bahkan dituntut
untuk menjadi pusat ingatan satuan kerja sebagai ke seluruhan, disamping
peranannya selaku menyebar luas informasi dan selaku juru bicara.
3. Peranan selaku pengambil keputusan yang dimaksud dengan peranan selaku
pengambil keputusan di sini dikaitkan terutama dengan empat hal, yaitu :
 Keputusan yang bersifatnya organisasional, baik dalam artiorganisasi
sebagai keseluruhan maupun keputusan yang hanya menyangkut bagian
tertentu daripada organisasi;
 Pengambil keputusan dalam hal penyelesaian gangguan yang mungkin
timbul;
 Pengambilan keputusan dalam ari mengalokasian daripada sumber dan
daya yang tersedia akan tetapi bersifat terbatas ;
 Pengambilan keputusan dalam arti melakukan negosiasi dengan berbagai
pihak diluar satuankerja yang bersangkutan.

13
BAB 4

PENDEKATAN KEISTIMEWAAN DAN HUBUNGANNYA DENGAN PERILAKU

Pendekatan keistimewaan (systems approach) adalah suatu cara yang tepat untuk
dipergunakan dalam memecahkan masalah-masalah yang rumit. Kenyataan bahwa bahwa
implikasi-implikasi pengembangan mssi sesuatu organisasi selalu bersifat multi
dimensional dan oleh karenanya penanganannya pun tidak bisa tidak harus bersifat multi
dan transdisipliner.

PRINSIP-PRINSIP DASAR DARIPADA PENDEKATAN KEISTIMEWAAN

Dalam operasionalisasinya, pendekatan keistimewaan biasanya didasarkan kepada


sepuluh prinsip dasarnya, yaitu :

1. Bagian-bagian dari pada organisasi merupakan sub-systems;


2. Holisme, sinergisme, dan “gestalt”;
3. Sifat keterbukaan;
4. Model “asukan-transformasi dan luaran”;
5. Pengenalan batas-batas suatu sistem;
6. Entropi;
7. Penjabaran internasional;
8. Keberlangsungan, keseimbangan yang dinamis dan homeostatis
9. Umpan balik;
10. Hirarki;

TEORI ORGANISASI

Untuk menjadikan organisasi yang semakin kompleks itu dapat dipahami,


berkembanglah teori organisasi dengan asas-asasnya, rumus-rumusannya, kaidah-
kaidahnya dan pendekatan-pendekatannya. Artinya, tibullah berbagai usaha intelektual

14
untuk lebih memahami efektifitas dari pada organisasi itu. Ada dua alasan bagaimana cara
memahami efektifitas organisasi yaitu :

1. Mendalami batas-batas kemampuan organisasi untuk mencapai tujuannya yang


telah ditetapkan sebelumnya
2. Supaya setiap anggota organisasi semakin dapat mengidentifikasikan dengan
lebih jelas sumbangan apa yang dapat diberikannya dalam meningkatkan
efektifitas.

PERSEPSI PERENAN, KEPRIBADIAN DAN PERILAKU

Apabila dalam mengusahakan terjadinya perubahan dalam sikap dan perilaku


orang lain dalam kehidupan organisasional biasanya berarti bawahan terdapat elemen-
elemen yang semakin dipandang saling bertentangan, pengubahan perlu melakukan
pendekatan-pendekatan yang persuasif dan edukatif sehingga pihak yang sikap dan
perilakunya hendak diubah tidak malahan menjadi bingung, akan tetapi memperoleh
kejelasan yang mantap yang pada gilirannya akan memudahkan terjadinya perubahan yang
diinginnkan. Beberapa faktor yang telah terbukti merupakan unsur-unsur penting dalam
mengubah sikap dan perilaku orang lain adalah :

1. Pengen dalian yang tepat;


2. Lingkungan kerja yang mendorong kebersamaan;
3. Perangsang-perangsang yang bersifat tradisional seperti gaji dan upah yang
menarik;
4. Pengakuan atas tingginya harkat dan martabat manusia;
5. Kesempatan meningkatkan pengetahuan dan keterampilan;
6. Komunikasi yang bersifat informasional serta dilaksanakan secara efektifitas;
7. Perlakuan yang adil dan obyektif.

Beberapa kriteria yang dapat dipergunakan untuk mengukur terjadi tidaknya


perubahan dalam sikap dan perilaku lain bawahan antara lain adalah:

1. Kondisi fisik bawahan yang baik;


2. Kondisi mental yang segar;

15
3. Absentisme yang semakin rendah;
4. Labor trun over yang semakin rendah serta
5. Produktifitas yang semakin tinggi.

DINAMIKA KELOMPOK DAN PERILAKU

Untuk semakin efektitifnya dinamika kelompok, ada tiga hal yang selalu perlu mendapat
perhatian, yaitu :

1. Ciri-ciri pribadi dari para anggota setiap kelompok, dalam arti kekuatan dan
kelemahan-kelemahannya;
2. Sifat-safat situasi yang dihadapi baik di dalam maupun diluar organisasi;
3. Struktur kelompok yang diciptakan secara formal di dalam organisasi yang
bersangkutan.

Yang semuanya mempengaruhi proses interaksi antar group yang pada gilirannya
memperbesar output kelompok yang memang harus selalu dikaitkan dengan tugas yang harus
dilaksanakan. Dengan perkataan lain, untuk dinamika kelompok menjadi efektif dengan perilaku
yang kondusif untuk pencapaian tujuan organisasional, di samping semangat dan jiwa
kebersamaan, amat diperlukan untuk bekerja keras dengan penugasan yang amat jelas serta
peranan yang diharapkan dari semua anggota kelompok yang bersangkutan.

16
BAB 5

KOMUNIKASI DAN PERILAKU ADMINISTRASI

PENTINGNYA KOMUNIKASI

Komunikasi dan Tujuan Organisasi. Berbagai usaha yang dilakukan untuk mencapai
tujuan akan lebih efektif apabila:
1. Setiap anggota organisasi memahami dengan jelas arti dan hakikat daripada tujuan
yang telah ditetapkan itu;
2. Setiap anggota organisasi menerima tujuan organisasi menerima tujuan organisasi itu
sebagai tujuan yang tepat untuk dicapai;
3. Memiliki keyakinan baik secara tersurat maupun tersirat
4. Dalam diri setiap dan seluruh anggota organisasi terdapat kesatuan persepsi tentang
hakikat tujuan yang telah ditetapkan
5. Efektif untuk melaksanakan kewajiban masing-masing dalam kerangka kerjasama
yang intim demi tercapainya tujuan.
 Komunikasi dan perumusan kebijakan. Kebijakan yang akan dipergunakan sebagai
pedoman operasional sangat penting untuk dirumuskan secara jelas. Dengan demikian
para petugas operasional yang bertanggung jawab untuk menangani hal-hal yang bersifat
teknis pelaksanan akan mengetahui secara pasti hl ihwal yang menyangkut tugas
kewajibannya.
 Komunikasi dan pengambilan keputusan. Pentingnya terletak pada usaha untuk menarik
pelajaran dari sejarah organisasi yang bersangkutan, dalam arti dua hal yaitu:
1. Belajar dari kesalahan yang mungkin telah diperbuat dimasa lalu sehingga para
anggota organisasi tidak terjerumus pengulangan daripada kesalahan yang pernah
diperbuat.
2. Memetik pelajaran yang berharga dari berbagai keberhasilan yang pernah dicapai
masa lalu
 Komunikasi dan perencanaan. Perencanaan adalah usaha sadar untuk mengambil
keputusan sekarang mengenai hal-hal yang akan dikerjakan dimasa depan

17
 Komunikasi dan pengorganisasian. Amat penting oleh karena perubahan skala prioritas
dan usaha peningkatan efesiensi, efektifitas dan produksi kerja, dapat saja mengakibatkan
pergeseran ke atas atau ke bawah dari pada beban tugas.
 Komunikasi dan pergerakan. Pertentangan, perselisihan, perbedaan pendapat yang
mungkin timbul dalam organisasi hanya dapat diselesaikan dengan baik melalui
komunikasi yang efektif.
 Komunikasi dan pelaksanaan kegiatan operasional. Para pimpinan di dalam organisasi,
khususnya mereka yang sehari-hari berhadapan langsung dengan para petugas
operasional, mutlak perlu memelihara komunikasi yang efektif dengan para karyawan
operasional.
 Komunikasi dan pengawasan. Perlu selalu terpelihara komunikasi yang efektif dan
bersih. Efektif dan bersih dalam arti bebas dari prasangka yang buruk dan dilakukan
secara berdaya guna dan berhasil guna pula.
 Komunikasi dan penilaian. Tujuannya adalah memperoleh umpan balik dalam perumusan
kebijaksanaan dan penyusunan rencana di masa-masa yang akan datang.

18
BAB 6

KEPRIBADIAN, PERILAKU DAN PRESTASI KERJA

Telah sering dikatakan dalam buku ini bahwa salah satu ciri dari pada manusia modern
adalah keterlibatannya dalam berbagai jenis organisasi. Keterlibatan itu berpangkal dari
kenyataan bahwa tidak ada seseorang pun manusia modern yang dapat memuaskan kebutuhan-
kebutuhannya yang beraneka ragam itu secara mandiri. Diketahui kepribadian seseorang ditempa
oleh berbagai faktor seperti:

1. Faktor genetika;
2. Faktor pengalaman;
3. Faktor pendidikan dan
4. Faktor lingkungan

Sikap, cara berpikir dan cara bertindak itu dapat dipastikan tidak sealu sinkron dengan cara-
cara yang diinginkan oleh pimpinan organisasi dari pada anggotanya. Untuk memudahkan
terjadinya sinkronisasi yang diinginkan, berbagai hal yang memepengaruhi kepribadian
seseorang manusia organisasional yang tercermin dalam perilakunya, yang ada pada gilirannya
akan berpengaruh terhadap prestasi kerja, perlu diamati dan diarahkan oleh pimpinan organisasi.

BAB 7
19
KECENDERUNGAN-KECENDERUNGAN ORGANISASIONAL DALAM DEKADE DELAPAN
PULUH DAN IMPLIKASINYA TERHADAP PENGEMBANGAN SUMBER DAYA MANUSIA

Dekade delapan puluh memberikan bayangan akan adanya perubahan drastis, tentang dan
kerumitanyang meningkat dalam hal pengelolaan sumber daya manusia. Kemajuan-kemajuan
yang penting yang telah dicapai dalam bidang produktifitas berkat kemajuanyang amat pesat
dibidang teknologi serta mutu kehidupanberkarya yang pada pengelolaan sumber daya manusia
hanya akan ditingkatkan pada pengelolaan sumber daya manusia hanya akan ditingkatkan
apabila berbagai organisasi swasta, termasuk organisasi sosial, memberikan perhatian yang
serius terhadap masalah-masalah pengelolaan sumber daya manusia.

Dengan kecenderungan tersebut sebagai titik pusat, maka mengitarinya terhadap


kecenderungan-kecenderungan organisasiol lainnya yang kemauannya diperkirakan akan
membawa pengaruh yang besar terhadap pemanfaatan yang efektif daripada sumber daya
manusia dimasa yang akan datang. Tujuh kecenderungan organisasional yaitu

1. Di bidang upah dan gaji


2. Di bidang jaminan sosial
3. Di bidang jaminan kerja
4. Di bidang pilihan jadwal kerja
5. Di bidang ketegangan dalam pekerjaan
6. Di bidang partisipasi pekerja dalam menentukan nasibnya
7. Di bidang demokratisasi tempat kerja

20
BAB 8

PENDIDIKAN DAN KELUHAN SEBAGAI INVESTASI

Yang pertama adalah istilah pendidikan. Yang dimaksud dengan pendidikan adalah
keseluruhan proses, teknik dan metoda belajar dalam rangka mengalihkan sesuatu pengetahuan
dari seseorang kepada orang lain sesuai dengan standar yang telah ditetapkan sebelumnya.

1. Bahwa pendidikan merupakan suatu proses belajar mengajar dengan mempergunakan


teknik dan metoda tertentu.
2. Dengan demikian jelas terlihat bahwa sebagai suatu proses, pendidikan merupakan
serangkaian kegiatan yang berlangsung relatif lama dan diselenggarakan dengan
pendekatan yang “stuctured” artinya pendidikan diselenggarakan oleh satuan kerja
yang melembaga dan kegiatannya diserahkan kepada seseorang atau sekelompok
yang dipandang mengusai materi yang hendak dialihkan kepada orang lain yang
mengikuti program pendidikan yang bersangkutan.
3. Melalui serangkaian kegiatan, baik yang sifatnya kurikuler maupun ekstra kurikuler,
yang telah disusun dan dipersiapkan sebelumnya, standar pengetahuan tertentu ingin
dialihkan kepadayang diajar oleh mengajar. Artinya, sesuatu program pendidikan
diarahkan kepada pemenuhan standar pengetahuan tertentu. Pada umumnya lembaga
penyelenggara pendidikan tidak memikul langsung tanggung jawab untama tentang
untuk apa pengetahuan yang dialihkan itu hendak dipergunakan oleh “pemiliknya”.

Jelaslah bahwa pendidikan dan latihan merupakan investasi dibidang sumber daya
manusia yang tidak dapat dielakkan oleh pimpinan organisasi apabila ia mengharapkan peranan
manusia organisasionalyang menjadi anggotanya semakin meningkat.

BAB 9
21
PERUBAHAN DAN PENGEMBANGAN ORGANISASI

Dalam hubungan ini menarik pula untuk dicatat bahwa disamping selalu terjadinya perubahan
dalam satu bidang pasti mempunyai dampak ,langsung atau tidak langsung, pada bidang
kehidupan yang lain. Dengan perkataan lain, sesuatu perubahan lain selalu terdapat interelasi dan
interpendensi nyata, meskipun korelasinya mungkin tidak segera dapat dilihat.

MAKSUD DAN TUJUAN PERUBAHAN ORGANISASI

Apabila orang berbicara tentang perubahan oorganisasional kebiasaan yang lumrah


terdapat adlah untuk memikirkan hal-hal seperti

1. Bagan organisasi
2. Penerapan berbagai prinsip organisasi seperti:
a. Rantai komando
b. Keseimbangan anatara wewenang dan tanggung jawab
c. Pendelegasian wewenang
d. Sentralisasi versus desentralisasi, terutama, dalam pengambilan keputusan
operasional
e. Rentang kendali
f. Pengelompokan tugas-tugas yang sejenis dan sebagainya.

22
BAB III

PEMBAHASAN

2.1 Kelemahan
• Terkadang ada kata-kata yang menggunakan istilah yang sulit untuk dipahami. Pengulangan
informasi sering kali terjadi pada bab-bab berikutnya.
• Terkadang ada kata kata yang tidak bisa saya translate karena tidak ada dikamus bahasa inggris
atau npun digeogle translate.
• Terkadang ada kata-kata yang tidak berhubungan dengan kalimat yang ada dibuku tersebut.

3.2.2 Kelebihan
• Penulis seakan-akan mengajak pembaca untuk ikut dalam keadaan yang sebenarnya.
• Setiap bab penulis membuat satu kesimpulannya yang dapat dimengerti.
• Disetiap bab ada kata motivasi yang diciptakan oleh para ahli. Dan kita termotivasi jika
membacanya.
• Rumusan masalah dijelaskan dengan bagus,walaupun banyak kata yang susah mengerti.,
BAB IV PENUTUP
4.1 Kesimpulan
Kepemimpinan merupakan aktivitas untuk mempengaruhi orang lain agar mau diarahkan untuk
memcapai suatu tujuan. Dimana cara seorang pemimpin itu juga merupakan hal yang perlu untuk
mempengaruhi orang lain. Untuk menjadi seorang pemimpin itu dia harus bisa memimpin dari
lingkungan yang kecil yaitu dirinya sendiri, keluarga, perusahaan hingga di linkungan yang besar
yaitu Negara. Dengan kritikal buku ini kita lebih dapat membandingkan antara dua buku tentang
kepemimpinan dengan penulis yang berbeda guna untuk menambah wawasan serta pengalaman
dalam sikap berkepemimpinan.

23
BAB IV

PENUTUP

Kepemimpinan merupakan aktivitas untuk mempengaruhi orang lain agar mau diarahkan
untuk memcapai suatu tujuan. Dimana cara seorang pemimpin itu juga merupakan hal yang perlu
untuk mempengaruhi orang lain. Untuk menjadi seorang pemimpin itu dia harus bisa memimpin
dari lingkungan yang kecil yaitu dirinya sendiri, keluarga, perusahaan hingga di linkungan yang
besar yaitu Negara. Dengan kritikal buku ini kita lebih dapat membandingkan antara dua buku
tentang kepemimpinan dengan penulis yang berbeda guna untuk menambah wawasan serta
pengalaman dalam sikap berkepemimpinan.

organisasi itu dapat disebutkan sebagai sekumpulanorang yang tunduk pada konvensi
bersama untuk mengadakn kerja sama dan interaksi guna mencapai Tujuan Bersama Sasaran
yang ingin dicapai/ diharapkan baik dari prosedur, program, pola atau titik akhir dari pekerjaan
organisasi tersebut.

4.2 Rekomendasi
Mungkin akan jauh lebih baik apabila mengunakan kata-kata yang sederhana mungkin guna
mencapai pemahaman yang lebih.

24
DAFTAR PUSTAKA

Siagian P Sondang, Organisasi, Kepemimpinan & Perilaku Administrasi, Jakarta,cv Haji


Masagung,2015

Badeni, Kepemimpinan dan Perilaku Organisasi, Bandung,Alfabeta,cv,2014

Irham Fahmi, Manajemen kepemimpinan,Bandung,Alfabeta,cv,2014

25

Anda mungkin juga menyukai