Anda di halaman 1dari 14

MAKALAH MANAJEMEN SDM II

“KEPEMIMPINAN”

Dosen Pengampuh :
Teddi Pribadi, SE, MM

Disusun Oleh:
Kelompok 6

Annisa Fadiah 218320134


Indah Ayu Cahyani 218320113
Jully Angreani Tanjung 218320147
M.Syahreza 218320120
Widya Fitri Anggraini 218320119
Tommi Sanjaya Perangin-Angin 218320109

PROGRAM STUDI MANAJEMEN


FAKULTAS EKONOMI DAN BISNIS
UNIVERSITAS MEDAN AREA
2023
KATA PENGANTAR

Puji syukur ke hadirat Tuhan Yang Maha Esa. Atas rahmat dan hidayah-Nya, kami dapat
menyelesaikan tugas makalah Manajemen Sumber Daya Manusia II yang berjudul
Kepemimpinan dengan tepat waktu.
 
Makalah disusun untuk memenuhi tugas Mata Kuliah Manajemen Sumber Daya Manusia II.
Selain itu, makalah ini bertujuan menambah wawasan tentang Kepemimpinan bagi para pembaca
dan juga bagi kami.
 
Kami mengucapkan terima kasih kepada bapak Teddi Pribasi, SE, MM selaku Dosen Mata
Manajemen Sumber Daya Manusia II. Ucapan terima kasih juga disampaikan kepada semua
pihak yang telah membantu menyelesaikan makalah ini.

Kami menyadari makalah ini masih jauh dari sempurna. Oleh sebab itu, saran dan kritik yang
membangun diharapkan demi kesempurnaan makalah ini.

Medan,10 Juni 2023

Kelompok 6
DAFTAR ISI

COVER.........................................................................................................................................1
KATA PENGANTAR..................................................................................................................2
DAFTAR ISI.................................................................................................................................3
BAB I PENDAHULUAN............................................................................................................4
1.1 Latar Belakang...............................................................................................................4
1.2 Rumusan Masalah..........................................................................................................4
1.3 Tujuan ...........................................................................................................................5
BAB II PEMBAHASAN.............................................................................................................6
2.1 Pengertian Kepemimpinan.............................................................................................6
2.2 Teori Kepemimpinan menut para Ahli..........................................................................6
2.3 Teori-teori Kepemimpinan.............................................................................................7
2.4 Tujuan Kepemimpinan...................................................................................................8
2.5 Fungsi kepemimpinan....................................................................................................9
2.6 Fungsi kepemimpinan dalam Organisasi.......................................................................10
2.7 Aspek penting Kepemimpinan.......................................................................................11
BAB III PENUTUP.....................................................................................................................13
3.1 Kesimpulan....................................................................................................................13
3.2 Saran...............................................................................................................................13
DAFTAR PUSTAKA..................................................................................................................14

BAB I
PENDAHULUAN
1.1 Latar Belakang
Kepemimpinan merupakan suatu topik bahasan yang klasik, namun tetap sangat menarik
untuk diteliti karena sangat menentukan berlangsungnya suatu organisasi. Kepemimpinan itu
esensinya adalah pertanggungjawaban. Masalah kepemimpinan masih sangat baik untuk diteliti
karena tiada habisnya untuk dibahas di sepanjang peradaban umat manusia. Terlebih pada zaman
sekarang ini yang semakin buruk saja moral dan mentalnya. Ibaratnya, semakin sulit mencari
pemimpin yang baik (good leader).
Kepemimpinan yang kuat diperlukan agar organisasi dapat mencapai sasarannya.
Kepemimpinan adalah suatu proses mempengaruhi orang lain untuk melakukan pekerjaannya
sesuai dengan sasaran yang diharapkan . Kepemimpinan adalah sebuah alat/sarana atau suatu
proses dalam organisasi untuk membujuk orang lain agar bersedia melakukan sesuatu secara
sukarela/sukacita dalam mencapai sasaran organisasi.
Kepemimpinan terkadang dipahami sebagai sekedar kekuasaan untuk menggerakkan dan
mempengaruhi orang lain. Ada beberapa faktor yang dapat menggerakkan orang yaitu ancaman,
penghargaan, otoritas dan bujukan. Dengan adanya ancaman, maka bawahan akan takut dan
mematuhi semua perintah atasan. Kepemimpinan itu pengertiannya lebih luas daripada
kekuasaan karena kepemimpinan adalah upaya mempengaruhi orang bukan sekedar melakukan
apa yang atasan inginkan tapi juga untuk mencapai tujuan / sasaran organisasi .

1.2 Rumusan Masalah


Berdasarkan latar belakang masalah diatas, kami merumuskan rumusan masalah sebagai
berikut :
1. Apa itu kepemimpinan?
2. Jelaskan teori kepemimpinan menurut para ahli
3. Apa saja teori-teori kepemimpinan?
4. Apa tujuan kepemimpinan itu?
5. Sebutkan fungsi kepemimpinan?
6. Bagaimana fungsi kepemimpinan dalam organisasi?
7. Sebutkan aspek penting kepemimpinan?

1.3 Tujuan
Sejalan dengan rumusan masalah diatas, makalah ini disusun dengan tujuan untuk
mengetahui dan mendeskripsikan:
1. Untuk mengetahui definisi kepemimpinan
2. Mengetahui teori kepemimpinan menurut para ahli
3. Untuk mengetahui apa saja teori-teori kepemimpinan
4. Untuk mengetahui Tujuan kepemimpinana
5. Mengetahui fungsi dari kepemimpinan
6. Mengetahui fungsi kepemimpinan dalam organisasi
7. Mengetahui aspek penting yang ada didalam kepemimpinan

BAB II
PEMBAHASAN
2.1 Pengertian Kepemimpinan
Secara umum pengertian adalah kemampuan yang terdapat dalam diri seseorang yang
mempengaruhi orang lain dan mengarahkan pihak tertentu guna mencapai tujuan.
Kepemimpinan didefinisikan sebagai kemampuan seseorang dalam mengelola serta
mengarahkan kelompok dengan efektif dan efisien untuk mencapai tujuan.

Menurut Kamus Besar Bahasa Indonesia (KBBI), pemimpin adalah orang dengan kemampuan
untuk mempengaruhi atau memandu sekelompok atau pihak. Kepemimpinan merupakan
kekuatan yang memiliki pengaruh besar terhadap kesuksesan suatu organisasi dan perusahaan,
seorang pemimpin harus dapat mengerahkan organisasi untuk dapat mencapai visi yang sudah
ditetapkan.

Kepemimpinan memiliki dua konsep dasar, ilmu dan seni di mana ilmu merupakan teori dari
kepemimpinan yang dapat dipelajari dari berbagai sumber. 3 Teori kepemimpinan bisa
dipelajari dengan mengikuti pelatihan terkait pengenalan leadership atau metode dari
kepemimpinan tersebut, bisa juga dengan membaca buku atau literasi terkait.

2.2 Teori Kepemimpinan Menurut Para Ahli

Teori kepemimpinan banyak dikemukakan oleh para ahli dengan berbagai macam pengertian,
berikut pengertian kepemimpinan menurut para ahli.
 Moejiono
Menurut Moejiono yang dimaksud dengan kepemimpinan adalah pengaruh satu arah,
dikarenakan seorang pemimpin kemungkinan besar memiliki kualitas tertentu yang membuatnya
berbeda dengan pengikutnya.
Disebutkan juga dalam teori sukarela atau compliance induction theorist, yang cenderung
melihat kepemimpinan sebagai pemaksa atau pemberi desakan pengaruh secara tidak langsung
dan sarana pembentuk suatu kelompok yang sesuai dengan keinginan pemimpinnya.
 Wahjosumidjo
Teori kepemimpinan yang disebutkan oleh Wahjosumidjo merupakan suatu yang melekat pada
diri seseorang, dalam hal ini pemimpin berupa sifat-sifat tertentu. Termasuk seperti kepribadian
(personality), kemampuan (ability) dan kesanggupan (capability). 
Teori kepemimpinan situasional sebagai rangkaian kegiatan pemimpin yang tidak bisa
dipisahkan, termasuk dengan kedudukan dan gaya atau perilaku pemimpin. Kepemimpinan
sebagai proses antara hubungan atau interaksi pemimpin, pengikut dan situasi.
 Fiedler
Fiedler menyebutkan teori kepemimpinan sebagai pola dari suatu hubungan antara individu,
dengan menggunakan wewenang dan pengaruhnya terhadap kelompok. Selain itu adapula
pengaruhnya terhadap kelompok agar bisa bekerja sama dalam mencapai tujuan.
 Sondang P. Siagian
Teori kepemimpinan menurut Sondang P. Siagian adalah kemampuan seseorang ketika menjabat
sebagai pimpinan organisasi tertentu. Saat menjabat sebagai seorang pemimpin juga memberi
pengaruh terhadap orang lain, khususnya dalam hal ini adalah bawahan. Karena dilakukan
sebagai kemampuan dalam bertindak dan berpikir sesuai dengan arahan agar tujuan tercapai.
 Ott
Ott menjelaskan teori kepemimpinan sebagai proses hubungan antarpribadi yang di dalam
seseorang yang bisa mempengaruhi sikap, kepercayaan dan perilaku orang lain. Tentunya proses
tersebut kemudian memiliki dampak atau pengaruh yang signifikan.

2.3 Teori-Teori Kepemimpinan


 Teori Sifat
Seseorg dpt menjadi pemimpin apabila memiliki sifat yang dibutuhkan oleh seorang pemimpin.
Titik tolak teori : keberhasilan seorang pemimpin ditentukan oleh sifat kepribadian baik secara
fisik maupun psikologis. Keefektifan pemimpin ditentukan oleh sifat, perangai atau ciri
kepribadian yang bukan saja bersumber dari bakat, tapi dari pengalaman dan hasil belajar.
Tahun 1940-an kajian tentang kepemimpinan didasarkan pada teori sifat. Teori sifat adalah teori
yang mencari sifat sifat kepribadian, sosial, fisik, atau intelektual yang membedakan antara
pemimpin dan bukan pemimpin. Berdasarkan teori ini kepemimpinan itu dibawa sejak lahir atau
merupakan bakat bawaan. Misalnya ditemukan adanya enam macam sifat yang membedakan
antara pemimpin dan bukan pemimpin yaitu ambisi dan energi, keinginan untuk memimpin,
kejujuran dan integritas, rasa percaya diri, inteligensi, dan pengetahuan yang relevan dengan
pekerjaan. Namun demikian teori sifat ini tidak memberikan bukti dan adanya indikasi
kesuksesan seorang pemimpin.
 Teori Great Man
Kepemimpinan merupakan bakat atau bawaan sejak seseorang lahir. Bennis & Nanus
menjelaskan bahwa teori ini berasumsi pemimpin dilahirkan bukan diciptakan. Kekuasaan
berada pada sejumlah orang tertentu, yang melalui proses pewarisan memiliki kemampuan
memimpin atau karena keberuntungan memiliki bakat untuk menempati posisi sebagai
pemimpin. “Asal Raja Menjadi Raja” ( Anak raja pasti memiliki bakat untuk menjadi raja
sebagai pemimpin rakyatnya.
 Teori Big Bang
Suatu peristiwa besar menciptakan seseorang menjadi pemimpin. Mengintegrasikan antara
situasi dan pengikut. Situasi merupakan peristiwa besar seperti revolusi, kekacauan/kerusuhan,
pemberontakan, reformasi. Pengikut adalah orang yang mengokohkan seseorang dan bersedia
patuh dan taat.
 Tingkah Laku
Keberhasilan seorang pemimpin sangat tergantung pada perilakunya dalam melaksanakan
fungsi-fungsi kepemimpinan. Gaya atau perilaku kepemimpinan tampak dari cara melakukan
pengambilan keputusan, cara memerintah (instruksi), cara memberikan tugas, cara
berkomunikasi, cara mendorong semangat bawahan, cara membimbing dan mengarahkan, cara
menegakkan disiplin, cara memimpin rapat, cara menegur dan memberikan sanksi. Antara tahun
1940-an hingga 1960-an muncul teori kepemimpinan tingkah laku . Teori kepemimpinan tingkah
laku ini mengacu pada tingkah laku tertentu yang membedakan antara pemimpin dan bukan
pemimpin.Berdasarkan teori ini kepemimpinan itu dapat diajarkan, maka untuk melahirkan
pemimpin yang efektif bisa dengan mendesain sebuah program khusus.
 Teori personal situasional
Kepemimpinan dihasilkan dari rangkaian tiga faktor, yaitu sifat kepribadian pemimpin, sifat
dasar kelompok dan anggotanya serta peristiwa yang diharapkan kepada kelompok. Resistensi
atas teori kepemimpinan yang telah diuraikan sebelumnya memberlakukan asas-asas umum
untuk semua situasi. Hal ini tidak mungkin setiap organisasi hanya dipimpin dengan gaya
kepemimpinan tunggal untuk segala situasi terutama apabila organisasi terus berkembang atau
jumlah anggotanya 7 semakin besar. Respon atau reaksi yang timbul berfokus pada pendapat
bahwa dalam menghadapi situasi yang berbeda diperlukan gaya kepemimpin yg berbeda-beda
pula.
Selanjutnya antara tahun 1960-an hingga 1970-an berkembang kajian kajian kepemimpinan yang
mendasarkan pada teori kemungkinan. Teori kemungkinan atau situasional mendasarkan bukan
pada sifat atau tingkah laku seorang pemimpin akan tetapi efektivitas kepemimpinan dipengaruhi
oleh situasi tertentu. Dalam situasi tertentu diperlukan gaya kepemimpinan tertentu, demikian
pula pada situasi yang lain memerlukan gaya kepemimpinan yang lain pula.

2.4 Tujuan Kepemimpinan


Kepemimpinan adalah sikap yang harus dimiliki seorang pemimpin dalam membuat rencana,
berpikir dan mengambil tanggung jawab untuk kelompok serta memberikan arahan kepada orang
lain.

Fungsi utama seorang pemimpin adalah membantu suatu kelompok untuk belajar memutuskan
dan bekerja lebih efisien. Tapi, ada pula beberapa peranan atau tujuan kepemimpinan, antara
lain:

 Membantu Terciptanya Suatu Iklim Sosial yang Baik


Kepemimpinan dalam organisasi memiliki tujuan untuk membantu terbentuknya suatu iklim
sosial yang baik. Iklim sosial juga akan mempengaruhi kinerja dan kenyamanan setiap anggota
yang terdapat di dalam kelompok. Iklim sosial merupakan suatu konsep yang abstrak dan berada
di dalam organisasi, meski abstrak tapi dapat dirasakan pengaruhnya.
Iklim sosial bisa menentukan kesejahteraan psikologis seseorang, bersangkutan dan tercapai
tidaknya tujuan organisasi. Iklim sosial perlu dibangun untuk bisa membawa pengaruh secara
optimal terhadap pertumbuhan dan pengembangan personal, khususnya terhadap setiap individu
yang diinginkan dalam suatu organisasi.
 Membantu Kelompok dalam Menetapkan Prosedur-prosedur Kerja
Kepemimpinan yang ada dalam sebuah organisasi memiliki tujuan untuk membantu menetapkan
prosedur kerja yang harus dipatuhi setiap anggotanya. Prosedur kerja merupakan tahapan yang
urut dengan tujuan, supaya aktivitas yang dikerjakan bisa berjalan dengan lancar. Munculnya
tahapan membuat setiap anggota dalam organisasi tidak bingung melaksanakan tugas.
 Membantu Kelompok untuk Mengorganisasi Diri
Kepemimpinan dalam organisasi memiliki fungsi membantu melakukan organisir setiap anggota
dalam mengatasi diri sendiri. Melakukan organisasi pada diri sendiri, dalam artinya mengatur
dan menyusun setiap bagian dalam organisasi, baik orangnya maupun yang lain sehingga
menjadi kesatuan.
Mengkoordinir yang berarti suatu bagian integral dari seluruh fungsi manajerial dan menjadi inti
dari ilmu manajemen. Koordinasi secara etimologis berarti kegiatan penertiban mengatur atau
menciptakan segala sesuatu agar berjalan lancar secara bersamaan. Sementara koordinasi
merupakan tindakan pengaturan elemen yang sangat kompleks.
 Mengambil Keputusan Sama dengan Kelompok
Kepemimpinan dalam sebuah organisasi mampu membantu dalam mengambil sikap dan
keputusan bersama untuk keberlangsungan organisasi. Pembuatan keputusan merupakan bagian
kunci dalam kepemimpinan dengan peran penting. Khususnya saat pemimpin melaksanakan
fungsi perencanaan yang menyangkut dengan keputusan penting.
Pengambilan keputusan bisa dianggap sebagai hasil atau keluaran dari proses mental hingga
kognitif dengan bawaan pada pemilihan suatu jalur tindakan antara beberapa alternatif yang
tersedia. Dalam proses pengambilan keputusan selalu menghasilkan satu pilihan akhir, kemudian
dibuat mencapai tujuan lewat pelaksanaan dan tindakan.
 Memberi Kesempatan Kepada Kelompok untuk Belajar dari Pengalaman
Kepemimpinan dalam sebuah organisasi, kelompok dan perusahaan memberi tujuan berupa
kesempatan pada kelompok tersebut untuk bisa mengambil pelajaran dari pengalaman.
Kesempatan menjadi sebuah waktu dengan keterkaitannya terhadap keleluasaan, peluang dan
sebagainya, selain itu juga memiliki makna sebagai waktu yang diberikan memperbaiki sesuatu.

2.5 Fungsi Kepemimpinan


Dari berbagai macam pengertian kepemimpinan dari para ahli, maka dapat disimpulkan bahwa
kepemimpinan memiliki fungsi-fungsi yang bersifat penting dalam terlaksananya manajemen
kantor demi tercapai tujuan bersama.

 Fungsi Instruktif
Fungsi ini bersifat perintah, suatu perintah kepada orang atau anggota kelompok dengan jelas
hingga yang diberi perintah melaksanakan tugas dengan baik dan benar. Fungsi instruktif
memposisikan pemimpin sebagai pengambil keputusan serta pemberi tugas kepada para anggota,
sementara anggota hanya bertugas menjalankan instruksi yang diberikan.
 Fungsi Konsultatif
Fungsi konsultatif bersifat dua arah, terkait gaya kepemimpinan yang menganut kebiasaan
mendengar pendapat dan pertimbangan anggota sebelum pengambilan keputusan. Fungsi
kepemimpinan menempatkan anggota organisasi atau bawahan melakukan konsultasi dengan
pemimpin dalam mencari solusi terbaik mencari tujuan bersama.
 Fungsi Partisipasi
Fungsi partisipasi dalam pengambilan dan keikutsertaan, partisipasi mengarah pada keterlibatan
mental dan emosi seseorang dalam mencapai sebuah tujuan dan adanya pertanggungjawaban di
dalamnya. Partisipasi merupakan bentuk demokrasi, orang-orang diikutsertakan dalam suatu
perencanaan dan pelaksanaan.
Fungsi ini menempatkan pemimpin mampu mendorong semua anggota atau pengikutnya untuk
dapat berpartisipasi dan memberi inisiatif dalam proyek bersama. Fungsi partisipasi dalam
kepemimpinan dalam membuat anggota organisasi dalam suatu organisasi atau perusahaan. Tak
hanya sekadar mendengar dan menjalankan, serta pengambilan dalam proses mencapai tujuan.
 Fungsi Delegasi
Fungsi delegasi memiliki arti perwakilan, utusan dengan proses penunjukkan secara langsung
maupun musyawarah. Penunjukkan yang tujuannya mengutus seseorang menjadi perwakilan
suatu kelompok atau organisasi. Kepemimpinan dengan fungsi delegasi, memuat pemimpin
mendelegasikan suatu wewenang kepada orang lain atau anggota yang sesuai.
 Fungsi Pengendalian
Fungsi pengendalian para anggota, suatu proses pengaturan berbagai faktor dalam suatu
organisasi atau perusahaan. Hal ini agar pelaksanaan harus sesuai dengan perencanaan, fungsi
pengendalian dalam kepemimpinan dalam arti pemimpin mengendalikan semua aktivitas atau
pekerjaan. Hal ini agar pengerjaan dan penyelesaian efektif untuk mencapai tujuan.

2.6 Fungsi Kepemimpinan Dalam Organisasi

Kepemimpinan dalam organisasi adalah sebuah proses seorang pemimpin mengarahkan dan
memberikan contoh kepada anggota kelompoknya atau organisasinya dalam mencapai tujuan.
Kepemimpinan menjadi salah satu faktor penting dari keberhasilan sebuah organisasi.

Berikut ini, tujuan kepemimpinan dalam sebuah organisasi yang harus dipahami oleh seorang
pemimpin. 

 Mencapai Tujuan
Kepemimpinan dalam organisasi sangat dibutuhkan dalam mencapai tujuan dengan tepat dan
efisien, meskipun tanpa adanya seseorang yang memiliki jiwa kepemimpinan, membuat suatu
organisasi akan sulit mencapai tujuan. Tak ada sosok yang membantu mengarahkan, menyatukan
kemudian menjadi pendoman.
Tujuan menjadi penjelasan secara luas dari visi dan misi yang akan dicapai oleh sebuah
organisasi atau perusahaan. Tujuan sebagai kuantitatif yang menjadi tolok ukur keberhasilan
kinerja bisnis lewat kesimpulan yang diambil.
 Memotivasi Orang Lain
Tujuan kepemimpinan untuk memberi motivasi kepada orang lain, bisa pada anggota untuk
dapat melakukan hal baik dan membuat maksimal kemampuan dalam diri. Adanya sosok dengan
jiwa kepemimpinan, suatu organisasi akan kurang mendapat motivasi sehingga bersemangat
dalam mencapai tujuan.
Tak ada sosok pemimpin memiliki sosok yang bisa mencapai pedoman dan contoh, baik dalam
organisasi. Selain itu tidak akan terpacu untuk mencapai sesuatu atau tidak merasa mempunyai
kewajiban melaksanakan tugas untuk mencapai tujuan. Motivasi sebagai proses yang
menjelaskan intensitas, arah serta ketekunan seorang individu mencapai tujuan.

2.7 Aspek Penting Kepememipinan

Aspek penting di dalam sebuah kepemimpinan tercantum di dalam buku yang


berjudul Manajemen Sumber Daya Manusia (2009). Buku tersebut karya dari Edy Sutrisno.
Dijelaskan bahwa kepemimpinan memiliki tiga aspek penting, di antaranya adalah sebagai
berikut:

 Seorang pemimpin harus melibatkan orang lain

Orang lain yang dimaksud di sini adalah sebagai pengikut, bawahan, atau anggota-anggota
kelompok. Kesediaan dari anggota kelompok dalam menerima sebuah arahan dari pemimpin
tentu akan membantu. Melalui hal tersebut, akan membantu menegaskan status pemimpin.

Selain itu, akan memungkinkan terjadinya sebuah proses kepemimpinan. Tanpa adanya bawahan
atau anggota, semua sikap dan sifat dari kepemimpinan seorang pemimpin menjadi tidak relevan.

 Kepemimpinan mencakup distribusi kekuasaan

Aspek kedua, kepemimpinan mencakup distribusi kekuasaan yang tidak sama di antara
pemimpin dan para anggota kelompok. Maksud dari aspek ini adalah anggota kelompok tetap
memiliki kuasa di dalam sebuah organisasi. Mereka dapat membentuk kegiatan kelompok
melalui berbagai cara. Akan tetapi, kekuasaan dari pemimpin organisasi cenderung akan lebih
tinggi, jika dibandingkan dengan anggota kelompoknya.

 Kepemimpinan sebagai kemampuan dalam menggunakan kekuasaan

Aspek ketiga dari kepemimpinan adalah sebagai kemampuan dalam menggunakan berbagai
bentuk kekuasaan. Kekuasaan yang dimiliki oleh seorang pemimpin umumnya akan digunakan
dalam memengaruhi perilaku anggota kelompoknya. Hal itu dilakukan melalui sejumlah cara.
Pada dasarnya, para pemimpin akan memengaruhi para anggota kelompoknya. Supaya anggota
kelompok dapat melakukan pengorbanan secara pribadi. Pengorbanan tersebut digunakan demi
tujuan organisasi. Oleh karena itu, para pemimpin diharapkan memiliki kewajiban khusus dalam
mempertimbangkan etika, saat akan mengambil sebuah keputusan.

BAB III
PENUTUP
3.1 Kesimpulan
Kepemimpinan diartikan sebagai proses mempengaruhi dan mengarahkan berbagai tugas yang
berhubungan dengan aktivitas anggota kelompok. Kepemimpinan juga diartikan sebagai
kemampuan mempengaruhi berbagai strategi dan tujuan, kemampuan mempengaruhi komitmen
dan ketaatan terhadap tugas untuk mencapai tujuan bersama, dan kemampuan mempengaruhi
kelompok agar mengidentifikasi, memelihara, dan mengembangkan budaya organisasi.
Kepemimpinan tentu saja sangat penting bagi jalannya organisasi karena jikasebuah organisasi
berjalan tanpa adanya unsure kepemimpinan yang baik darianggotanya juga dari pemimpin
organisasinya, maka setiap masalah yang munculdalam berjalannya organisasi tersebut akan sulit
untuk diselesaikan secara cepatdan efisien, yang mengakibatkan tujuan adanya organisasi
tersebut terhambat dankepuasan dari tercapainya tujuan tersebut persentasenya sangat rendah.

3.2 Saran
Disaat sekarang ini dalam menentukan seorang pemimpin atau apabila inginmenjadi seorang
pemimpin sebaiknya perhatikan sifat- sifatnya, karakter daricalon pemimpin itu sendiri karena
apabila salah memilih pemimpin organisasitidak akan dapat mencapai tujuannya dan jalannya
suatu organisasi juga akan berantakan.
Dalam memilih seorang pemimpin diharuskan mempunyai keahlian dan pengetahuan yang
sangat luas, tidak hanya pengetahuan umum tetapi harusmemiliki keterampilan khusus,
diantaranya keterampilan dalam mengelola sumber daya manusia, keterampilan teknis.
Seorang pemimpin harus memiliki sikap dan perilaku yang baik, karenaseorang pemimpin
menjadi panutan atau contoh untuk bawahannya, seorang pemimpin harus memiliki jiwa
kepemimpinan, jujur dan rasa tanggung jawabyang besar terhadap tugas yang diamanahkan
kepada dia

DAFTAR PUSTAKA
https://deepublishstore.com/blog/materi/teori-kepemimpinan/
https://formasibisnis.com/artikel/pengertian-kepemimpinan-atau-leadership-menurut-para-ahli
https://www.gramedia.com/literasi/pengertian-kepemimpinan/
https://www.sampoernauniversity.ac.id/id/pengertian-teori-kepemimpinan-tujuan-fungsi-dan-
aspek/

Anda mungkin juga menyukai