Disusun Oleh :
Peranan seorang pemimpin muncul karena memahami bahwa pemimpin tersebut tidak bekerja sendiri,
melainkan merupakan suatu Tim kerja dalam organisasi. Thoha (1990;12) rnenyebutkan ada 3 (tiga)
peranan penting yang dapat dimainkan oleh seorang pemimpin dalam menjalankan tugas dan
fungsinya
a. Sebagai figurhead, yakni suatu peranan yang dijalankan untuk mewakili organisasi yang
dipimpinnya di dalam setiap kesempatan dan persoalan
yang timbul secara formal. Seorang figurhead yang karena orientasinya maka dianggap sebagai
simbol yang berkewajiban untuk setiap saat melaksanakan serangkaian tugas-tugas yang melibatkan
aktiva pribadi (menghadiri upacara-upacara resmi).
c. Berperan sebagai pejabat perantara (Gaison Manager). Dalam hal ini seorang pemimpin melakukan
perannya dengan cara berinteraksi dengan teman-ternan sejawat, dengan staf-stafnya, dan bahkan
dengan organisasi yang berada diluar organisasinya, dalam rangka rnemperoleh informasi yang
dibutuhkan. Karena organisasi yang dipimpinnya tidak berdiri sendirian, maka pemimpin meletakkan
peranan lisan dengan cara banyak berhubungan dengan sejumlah individu atau kelompok-kelompok
tertentu yang berada diluar organisasinya.
Seorang pemimpin untuk memperoleh informasi yang cukup dalam rangka memecahkan suatu
permasalahan yang timbul dalam organisasi yang dipimpinnya, pemimpin tersebut harus berperan
sebagai berikut:
a. Sebagai monitor, seorang pemimpin diidentifikasikan sebagai penerima dan pengumpul informasi
dalam rangka mendeteksi perubahan-perubahan, mengidentifikasi persoalan-persoalan dan
kesempatan yang ada untuk
keperluan-keperluan pembuatan keputusan. Dengan demikian manajer akan memperoleh informasi
yang mungkin dan berbagai sumber baik dan luar maupun dan dalam organisasinya
b. Sebagai desiminator (penyampai informasi dan luar ke dalam)
Informasi yang diperolehnya dan luar oleh seorang pemimpin
disampaikan kepada staf-stafnya yang ada dalam organisasi.
c. Sebagai Spekerman (Juru bicara), peranan ini digunakan manajer untuk menyampaikan informasi
keluar lingkungan organisasinya dalam hal ini manajer bertindak atas nama organisasinya. Sebagai
manajer juga ia merupakan pusat informasi, yang mengetahui tentang organisasinya. Untuk bisa
bertindak efektif, manajer dapat melakukan lobbying dengan pihak luar mungkin juga bertindak
sebagai orang ahli dibidang tertentu yang dijalankan organisasinya.
Seorang pemimpin yang baik adalah yang bertanggung jawab terhadap organisasi tergantung kepada
pemimpinnya. Oleh karena itu pemimpin harus terlibat dalam suatu proses pembuatan strategi
didalam pengambilan keputusan-keputusan organisasi-organisasi secara signifikan dan berhubungan.
b. Peranan sebagai penghalau, gangguan (disturbance handler). Peran ini menuntut tanggungjawab
manajer terhadap organisasi bila terancam bahaya, misalnya organisasi akan di likuidasi dan
sebagainya. Bila terjadi gangguan demikian tindakan koreksi diharapkan datang dan manajer.
c. Peranan sebagai pembagi sumber (resource alloceter). Dalam proses ini manajer memainkan
peranan untuk memutuskan kemana sumber dana akan didistribusikan dengan cara yang bijaksana
baik berupa uang, waktu,
perbekalan, reputasi dan tenaga kerja.
d. Peranan sebagai negosiator, peran ini meminta kepada manajer untuk aktif berpartisipasi dalam
arena negosiasi kedalam maupun keluar
organisasi. Dalarn keadaan seperti ini manajer bertindak sebagai
pimpinan kontingennya untuk membicarakan segala pericara yang diagendakan dalam negosiasi yang
menguntungkan organisasinya, dan pada gilirannya pengambilan keputusan sebagai salah satu
aktivitas yang tidak dapat dihindarinya.
Domai (1992;258) mengatakan peranan adalah “kesatuan rangkaian suatu sikap, tingkah laku, cara-
cara bertindak, yang diharapkan dan seseorang dalam suatu kedudukan, jabatan atau fungsi tertentu.
Sedangkan kepemirnpinan adalah akibat dan kecakapan atau kemampuan seseorang untuk
mempengaruhi orang lain didalam proses interaksi. Proses interaksi ini terjadi baik didalarn maupun
diluar onganisasi. Didalam organisasi
interaksi ini terjadi antara pimpinan dan bawahan, sedangkan diluar organisasi tenjadi antara
pimpinan dengan masyarakat dan sebaliknya.