KOMUNIKASI ORGANISASI
SUMATERA UTARA
MEDAN
2019
1
KATA PENGANTAR
Puji Syukur Kami sampaikan kepada Allah SWT atas limpahan Rahmat
serta hidayah nya kepada kami,sehingga kami dapat menyelessaikan makalah
tentang sumber dan kitab-kitab hadis.Shalawat dan salam smoga dilimpahkan Allah
kepada Nabi Muhammad SAW,keluarga, sahabat serta seluruh pengikutnya.
Terlepas dari semua itu, kami menyadari sepenuhnya bahwa masih ada
kekurangan baik dari segi susunan kalimat maupun tata bahasanya. Oleh karena itu
dengan tangan terbuka kami menerima segala saran dan kritik dari pembaca agar
kami dapat memperbaiki makalah ilmiah ini.Akhir kata kami berharap semoga
makalah ini dapat memberikan manfaat maupun inspirasi bagi pembaca.
Tim Pemakalah
i
DAFTAR ISI
A. Kepemimpinan .......................................................................................... 3
A Kesimpulan ............................................................................................. 14
B Saran ....................................................................................................... 14
LAMPIRAN ..................................................................................................... 16
ii
BAB I
PENDAHULUAN
A. Latar Belakang Masalah
Dalam suatu organisasi maupun lembaga tentu harus adanya suatu proses
kepemimpinan. Manusia adalah makhluk sosial yang tidak dapat hidup sendiri.
Dalam hidup manusia selalu berinteraksi dengan sesama serta dengan lingkungan.
Manusia hidup berkelompok baik dalam kelompok besar maupun dalam kelompok
kecil. Hidup dalam kelompok tentulah tidak mudah. Untuk menciptakan kondisi
yang kehidupan yang harmonis anggota kelompok haruslah saling menghormati
dan menghargai. Keteraturan hidup perlu selalu dijaga. Hidup yang teratur adalah
impian setiap insan.
1
manfaat bagi kesejahteraan manusia (Moejiono, 2002). Ada banyak definisi
kepemimpinan yang dikemukakan oleh para pakar menurut sudut pandang masing-
masing, definisi-definisi tersebut menunjukkan adanya beberapa kesamaan.
B. Rumusan Masalah
1. Apa yang dimaksud dengan Kepemimpinan?
2. Apa yang dimaksud dengan Komunikasi?
3. Apa saja Gaya Komunikasi dalam Organisasi?
4. Apa saja Gaya Klasik Komunikasi Antarpersonal Dalam Organisasi?
C. Tujuan Masalah
1. Mengetahui apa yang dimaksud dengan Kepemimpinan dan Ruang
Lingkupnya.
2. Mengetahui apa yang dimaksud dengan Komunikasi.
3. Mengetahui apa saja Gaya Komunikasi dalam Organisasi.
4. Mengetahui apa saja Gaya Klasik Komunikasi Antarpersonal dalam
Organisasi.
2
BAB II
PEMBAHASAN
A. Kepemimpinan
1. Pengertian Kepemimpinan
3
Maka dari pendapat para ahli tersebut dapat disimpulkan bahwa
kepemimpinan merupakan usaha untuk mempengaruhi seseorang atau semua
anggota kelompok dalam suatu organisasi maupun lembaga untuk melakukan suatu
kegiatan yang menimbulkan rasa berusaha pada diri setiap orang serta proses
interaksi antara pihak yang memimpin dengan pihak yang sipimpin untuk mecapai
tujuan bersama secara efektif dan efisien.
4
Kesimpulan yang dapat ditarik dari pembahasan mengenai dikotomi
kepemimpinan ialah bahwa seseorang hanya akan menjadi pemimpin yang efektif
apabila (Siagian, 2013);
3. Indikator Kepemimpinan
Secara garis besar indikator kepemimpinan adalah (Wahjosumidjo:154):
a. Bersikap Adil (Arbitrating)
5
ingin dicapai perlu disesuaikan dengan keadaan organisasi serta memungkinkan
para bawahan untuk bekerja sama.
d. Katalisator (Catalisyng)
Secara kimiawi arti kata katalis atau katalisator, adalah cat yang tidak ikut
bereaksi, tetapi mempercepat reaksi kimia. Jadi, dalam dunia kepemimpinan
seorang pemimpin dikatakan berperan sebagai seorang katalisator, apabila
pemimpin itu berperan, yang selalu dapat meningkatkan segala sumber daya
manusia yang ada. Berusaha memberikan reaksi yang menimbulkan semangat dan
daya kerja cepat dan semaksimal mungkin.
Setia bawahan yang bekerja pada unit organisasi apapun, selalu memandang
atasan atau pimpinannya mempunyai peranan dalam segala bidang kegiatan, lebih-
lebih kepemimpinan yang menganut prinsip “keteladanan atau panutan”. Seorang
pemimpin adalah segala-galanya, oleh karenanya segala perilaku, perbuatan, dan
kata-katanya akan selalu memberikan kesan tertentu terhadap organisasinya.
g. Sumber Inspirasi
6
4. Etika Kepemimpinan
Makmur (2007: 74) mengatakan etika adalah suatu tatanan atau aturan
hidup pada komunitas manusia tertentu. Etika dapat dimaknai sebagai kesusilaan,
watak, atau adat oleh Malcom Brownlee (1991: 1) etika adalah suatu sikap
kesediaan jiwa seseorang senantiasa taat dan patuh pada seperangkat peraturan-
peraturan keesusilaan.
Secara umum etika dapat diartikan sebagai nilai-nilai normatif atau pola
perilaku seseorang atau sesuatu badan/lembaga/organisasi sebagai suatu kelaziman
yang dapat diterima umum dalam interaksi dengan lingkungannya.
7
tujuan melalui sejumlah program dan kegiatan dilaksankaan bersama dengan penuh
antusiaisme.
5. Gaya Kepemimpinan
1. Gaya Kepemimpina Otokratis
Dalam gaya ini pemimpin bersikap sebagai penguasa dan yang dipimpin
sebagai yang dikuasai. Menurut gaya ini mereka yang dipimpin dibiasakan setia
kepada perintah dan dengan tekun menjalankannya. Gaya kepemimpinan ini hanya
baik untuk situasi-situasi dimana keadaan betuk-betul kritis , dimana keselamatan
mereka yang dipimpin berada dibawah kekuasaan orang yang memimpin. Gaya ini
hanya baik untuk situasi yang kacau demi pulihnya tata kehidupan yang aman.
Gaya ini menciptakan suasana yang demokratis. Dalam gaya ini pemimpin
berusaha membawa mereka yang dipimpin menuju ke tujuan cita-cita dengan
memperlakukan mereka sebagai seajjar. Disini batas pemimpin dan bawahan
menjadi kabur. Disini orang diberi tempat yang sederajat. Termasuk dalam gaya
8
kepemimpinan ini, kita jumpai pemimpin-pemimpin yang dalam usaha membawa
mereka yang dipimpin menuju ke tujuan dengan:
B. Pengertian Komunikasi
9
Maka komunikasi adalah sebuah proses sistemik, dimana orang-orang
berinteraksi melalui simbol-simbol untuk mennciptakan dan menginterpetasikan
makna dan bertukar pesan menurut aturan tertentu.
b) Equalitarian Style
Aspek penting gaya komunikasi ini adalah adanya landasan kesamaan. The
equalitarian style of communiccation ini ditandai dengan berlakunya arus
penyebaran pesan-pesan verbal secara lisan maupun tertulis yang bersifat dua arah.
c) Structuring Style
d) Dynamic Style
10
e) Relinguish Style
1) Gaya Komando
Orang-orang dengan tipe gaya komando tampil sebagai individu yang penuh
dengan ambisi sehingga jika ambisinya tidak tercapai maka dia tiba-tiba menjadi
kasar. Karena perilaku komandan dimotivasi oleh kebutuhan untuk melakukan
kontrol atau tampil sebagai seseorang pengendali maka bagi seorang komandan
tidak pernah merasa dirinya terancam oleh kehadiran karyawan. Nilai utama dari
nilai komando adalah sangat menghargai proses validasi kemampuan siapa pun
untuk mengatasi rintangan sehingga jenis pekerjaannya pun dapat dikerjakan.
2) Gaya Drifters
Gaya drifters ditandai oleh stereotip orang yang “easy going” selalu suka
pada situasi disorganisasi dan implusif, ada yang menyebutkan sebagai “gaya
gelandang” ibarat gelandang dalam kesebelasan sepak bola. Karna itulah tidak
mengherankan jika orang ini menyimpan banyak waktu agar selalu tampil
“menantang” komandan. Rentang perhatian atau jangkauan wawasan orang ini
sangat pendek sehingga seringkali tidak memperhatikan rincian tugas, pada
umumnya mereka gagal untuk menindaklanjuti tugas, bahkan sering sebagian besar
tugas melewati tanggal waktu. Individu dengan gaya “drifers” mengalami kesulitan
dengan struktur apapun, namun demikian perilaku dan tampilan dia selalu
dibungkus dalam kehangatan pribadi dan keramahan, kadang-kadang dia tampil
sebagai orang yang sangat menjengkelkan rekan-rekan kerja.
11
Gaya ini perlu mendapat suntikan motinasi dari manajemen atas (pimpinan)
sehingga dapat menambah atau berbagai kerja sama dalam kelompok atau
organisasi.
3) Gaya Penantang
Gaya seorang “attackers” adalah pemarah dan suka sekali menantang orang
lain untuk menciptakan permusuhan, sinis, kesal, kadang-kadang dapat
mempengaruhi tampilan mereka yang menmapak sebagai “demoralisasi” di tempat
kerja. Mereka yang bergaya “attackers” dapat menahan kesepian profesional lebih
lama daripada kebnaykan “penganut” gaya lainnya karena mereka bnear-benar
yakin dan tidak peduli apakah orang lain seperti mereka.
Jika anda seorang manajer maka anda harus dapat memastikan bahwa jika
ada staf yang bergaya seperti ini maka lakukan sesuatu untuk mengatasi perilaku
mereka.
4) Gaya Pleasers
5) Gaya Penampilan
12
6) Gaya Penghindar
Mereka yang bergaya “avoiders” umumnya tenang dan pendiam, lebih suka
bekerja sendiri, kalau toh bekerja dalam sebuah tim atau komite maka mereka
berbicara hanya dalam hal-hal yang bersifat superfical. Komitmen mereka
melakukan pekerjaan dengan benar meemnag ada, namun untuk pekerjaan yang
pertama saja. Strategi manajemen manajer dalam hal ini hindari untuk mengancam
mereka ketika memberikan umpan balik. Hati-hati untuk memberikan jaminan
kepada mereka untuk tugas-tugas yang anda katakan “tugas ini tidak beresiko”.
7) Gaya Analitis
8) Gaya Achievers
Mereka yang memiliki gaya ini adalah mereka yang mementingkan konten,
damai, percaya diri, tidak sombong dan secara umum sangat menyenangkan.
Mereka merupakan orang-orang yang humor meskipun ada dalam kekurangan,
mereka selalu berusaha untuk melakukan penyesuaian yang diperlukan, dan secara
positif mempengaruhi orang lain untuk giat bekerja. Maka strategi manajemenn
yang digunakan adalah Manajer dapat mebiarkan mereka untuk fokus secara
konsisten pada apa yang terbaik bagi organisasi.
13
BAB III
PENUTUP
A Kesimpulan
14
DAFTAR PUSTAKA
Novianti Evi., 2019, Teori Komunikasi Umum dan Aplikasinya, Yogyakarta: ANDI
(Anggota IKAPI).
Triningtyas, Diana Ariswanti., 2016, Komunikasi Antar Pribadi, Jawa Timur: CV.
Ae Media Grafika.
15
LAMPIRAN
16
17
18
19
20