Anda di halaman 1dari 13

lOMoAR cPSD| 31887635

MAKALAH PSIKOLOGI SOSIAL


KEPEMIMPINAN

DISUSUN OLEH:

1.DHILTA AIKE MAFAZA


2. HAIKAL ROBBANA
3.MAYSAROH

DOSEN:
Ahmad Maujuhan Syah, S.Psi., M.Psi.

PROGRAM BIMBINGAN KONSELING ISLAM

FAKULTAS DAKWAH

INSTITUT PESANTREN SUNAN DRAJAD

2023M
lOMoAR cPSD| 31887635

KATA PENGANTAR

Puja dan puji kami ucapkan atas kehadirat Allah SWT yang telah melimpahkan rahamat, hidayah,
dan inayah-Nya kepada kami sehingga kami dapat menyelesaikan makalah dengan judul
“Pengertian Kepemimpinan” ini. Shalawat dan salam semoga tetap tercurahkan dan
dilimpahkan kepada Nabi Muhammad Saw.

Makalah ini sudah kami susun dengan semaksimal mungkin dan mendapat bantuan dari berbagai
pihak sehingga memperlancar pembuatan makalah ini. Oleh karena itu kami menyampaikan
terimakasih kepada semua pihak yang telah berpartisipasi dalam pembuatan makalah ini.

Kami sebagai pemakalah menyadari bahwa makalah ini masih jauh dari kata sempurna, masih
banyak kekurangan baik itu dari segi kalimat maupun tata bahasanya. Meskipun demikian kami
berharap semoga makalah ini bisa menjadi inspirasi, serta bermanfaat bagi pembaca.

Lamongan,16-Oktober-2023

Penulis
lOMoAR cPSD| 31887635

DAFTAR ISI

KATA PENGANTAR .........................................................................................................1

DAFTAR ISI ........................................................................................................................2 BAB

1 ...................................................................................................................................3

a) Latar Belakang ........................................................................................................4

b)Rumusan Masalah ................................................................................................5


c)Tujuan .....................................................................................................................7

BAB II ..................................................................................................................................8

Pembahasan .........................................................................................................................9

BAB III .................................................................................................................................10

a) Kesimpulan ..............................................................................................................11

b) Penutup ....................................................................................................................12

DAFTAR PUSTAKA ..........................................................................................................13

BAB 1
lOMoAR cPSD| 31887635

PENDAHULUAN

A. Latar Belakang Masalah


Manusia adalah makhluk social yang tidak dapat hidup sendiri. Dalam hidup, manusia
selalu berinteraksi dengan sesama serta dengan lingkungan.Manusia hidup berkelompok
baik dalam kelompok besar maupun dalam kelompok kecil.Hidup dalam kelompok
tentulah tidak mudah. Untuk menciptakan kondisi kehidupan yang harmonis anggota
kelompok haruslah saling menghormati& menghargai. Keteraturan hidup perlu selalu
dijaga.
Kepemimpinan merupakan lokomotif organisasi yang selalu menarik dibicarakan. Daya
tarik ini didasarkan pada latar historis yang menunjukkan arti penting keberadaan seorang
pemimpin dalam setiap kegiatan kelompok dan kenyataan bahwa kepemimpinan
merupakan pusat dalam pola interaksi antar komponen organisasi Lebih dari itu,
kepemimpinan dan peranan pemimpin menentukan kelahiran, pertumbuhan dan
kedewasaan serta kematangan organisasi. Mengingat arti penting dan peranan
kepemimpinan itu maka tulisan ini diarahkan bukan saja untuk menyegarkan pemahaman
pembaca mengenai topik kepemimpinan, melainkan pula dengan menggunakan prinsip
iklan untuk memberitahukan yang tidak tahu, mengingatkan yang lupa, dan mempengaruhi
sikap dan perilaku orang yang sudah tahu akan kepemimpinan.

B. Rumusan Masalah
1. Apa yang dimaksud dengan pemimpin dan kepemimpinan?
2. Bagaimana fungsi dan tipe-tipe kepemimpinan?
3. Bagaimana model kepemimpinan?
4. Apa saja konsep-konsep kepemimpinan?
C. Tujuan

1. Untuk mengetahui apa yang dimaksud dengan kepemimpinan.


2. Untuk mengetahui bagaimana fungsi dan tipe-tipe kepemimpinan.
3. Untuk mengetahui model-model kepemimpinan.
4. Untuk mengetahui konsep-konsep kepemimpinan dalam islam.
lOMoAR cPSD| 31887635

BAB II

PEMBAHASAN

Robert dan Hunts (dalam Riyono & Zulaifah,2001) mendefinisikan seorang Pemimpin adalah
orang yang perilakunya dapat mempengaruhi ataumenentukan perilaku anggota lain dalam
kelompoknya. Lester (2002) mendefinisikan kepemimpinan sebagai seni mempengaruhi
dan mengarahkan orang dengan cara kepatuhan, kepercayaan, hormat dan kerja sama yang
bersemangat dalam mencapai tujuan bersama. Sementara praktisi biasanya menerapkan
pemimpin adalah orang yang menerapkan prinsip dan teknik yang memastikan motivasi,
disiplin dan produktivitas jika bekerjasamadengan orang lain, tugas dan situasi agar
mencapai tujuan organisasi.Robbins (2002)mengamati bahwa definisi kepemimpinan
begitu banyak.Namun rangkuman dari berbagai definisi kepemimpinan itu
adalahkepemimpinan sebagai kemampuan untuk mempengaruhi suatu kelompok kearah
tercapainya tujuan. Sumber dari pengaruh ini bisa formal, sepertimisalnya karena adanya
penunjukkan dari organisasi.

1. Pengertian Pemimpin
Seperti halnya kepemimpinan, pengertian pemimpin juga banyak, di antaranya adalah
Pemimpin adalah anggota dalam kelompok yang mempengaruhi kegiatan kelompok.

b. Pemimpin adalah salah seorang anggota yang terkemuka dari suatu kelompok atau
organisasi yang begitu berpengaruh terhadap kegiatan dari anggota kelompoknya.

c. Seorang pemimpin adalah seseorang yang menduduki suatu posisi dalam


kelompok, berpengaruh terhadap orang lain sesuai dengan peranannya dalam posisi itu,
mengkoordinir secara langsung dalam memelihara dan mencapai tujuan kelompok.

Dari berbagai definisi tersebut, dapat disimpulkan bahwa pemimpin adalah seseorang yang
memiliki status tertinggi di dalam kelompoknya, mendapat kepercayaan untuk membawa
kelompok ke arah tujuan bersama.

2. Pengertian Kepemimpinan
Banyak pengertian kepemimpinan (dalam Wahjosumidjo) , di antaranya adalah:

a. Menurut George P. Terry “Leadership is the activity of influencing exercised to strive


willingly for group objective”. Kepemimpinan adalah kegiatan dalam mempengaruhi orang
lain untuk bekerja keras dengan penuh kemauan untuk tujuan kelompok.

b. Menurut Robert Tennenbaum, Irving R. Wischler, dan Fred Massarik “Leadership as


interpersonal influence exercised in a situation and directed, through the communication
lOMoAR cPSD| 31887635

process, toward the attainment of a specialized goal or goals”. Kepemimpinan sebagai


pengaruh antar pribadi yang terjadi pada suatu keadaan dan diarahkan melalui proses
komunikasi ke arah tercapainya suatu tujuan ataupun tujuan-tujuan yang telah ditetapkan.

c. Pengertian lain dari Harold Koontz and Cyril O”Donnell “Leadership is influencing people
to follow in the achievement of a common goal”.
Kepemimpinan adalah mempengaruhi orang lain agar ikut serta dalam mencapai tujuan
umum.

Dari tiga pengertian tersebut di atas, jelas bahwa kepemimpinan itu adalah upaya untuk
mempengaruhi seseorang atau kelompok untuk mencapai tujuan, baik tujuan tersebut telah
ditetapkan atau tujuan lain yang lebih luas. Upaya tersebut lebih bersifat hubungan antar
pribadi.

3. Fungsi Kepemimpinan
Fungsi pemimpin banyak dan bervariasi, Ravin dan Rubin menyebutkan ada 4 fungsi
pemimpin, yaitu:

a. Membantu menetapkan tujuan kelompok.

b. Memelihara kelompok.

c. Memberi simbol untuk identifikasi.

d. Mewakili kelompok terhadap kelompok lain.


Menurut Krech, Chutchfield, dan Ballachey, menyebutkan fungsi pemimpin lebih kompleks,
yaitu:

a. Pemimpin sebagai eksekutif.

b. Pemimpin sebagai perencana.

c. Pemimpin sebagai pembuat kebijakan (policy maker)

d. Pemimpin sebagai seorang ahli (expert).

e. Pemimpin sebagai mewakili kelompok untuk hubungan keluar.

f. Pemimpin sebagai pengawas hubungan di dalam kelompok.


lOMoAR cPSD| 31887635

g. Pemimpin sebagai orang yang memberikan hadiah dan hukuman.

h. Pemimpin sebagai wasit (pelerai) dan perantara.

i. Pemimpin sebagai contoh (teladan).

j. Pemimpin sebagai simbol dari kelompok.

k. Pemimpin sebagai pengganti tanggung jawab individual.

l. Pemimpin sebagai ideologist.

m.Pemimpin sebagai figur ayah.

n. Pemimpin sebagai tempat menmpakan segala kesalahan (scapegoat/ kambing hitam).

4. Tipe-tipe Kepemimpinan

Tipe kepemimpinan sering disebut perilaku kepemimpinan atau gaya kepemimpinan


(leadership style). menurut Miftah Toha Gaya kepemimpinan merupakan norma perilaku
yang digunakan oleh seseorang pada saat orang tersebut mencoba mempengaruhi perilaku
orang lain. Oleh karenanya usaha menyelaraskan persepsi di antara yang akan
mempengaruhi dengan orang yang perilakunya akan dipengaruhi menjadi amat penting.

Di bawah ini akan di uraikan gaya kepemimpinan tersebut dengan maksud memberikan
gambaran yang jelas mengenai persamaan dan perbedaannya, agar tidak terjadi tumpang
tindih dalam memahami gaya kepemimpinan disebabkan pengistilahan yang berbeda
padahal maksud dan tujuannya sama.

a. Kepemimpinan Otokrasi
Kepemimpinan otokrasi disebut juga kepemimpinan diktator atau direktif. Orang yang
menganut pendekatan ini mengambil keputusan tanpa berkonsultasi dengan para karyawan
yang harus melaksanakannya atau karyawan yang dipengaruhi keputusan tersebut.

Menurut Wursanto

Kepemimpinan otokrasi adalah kepemimpinan yang mendasarkan pada suatu kekuasaan atau
kekuatan yang melekat pada dirinya. Kepemimpinan otokrasi dapat dilihat dari ciri-cirinya
antara lain :

1) Mengandalkan kepada kekuatan atau kekuasaan yang melekat pada dirinya.


lOMoAR cPSD| 31887635

2) Menganggap dirinya paling berkuasa.

3) Menganggap dirinya paling mengetahui segala persoalan, orang lain dianggap tidak tahu.

4) Keputusan-keputusan yang diambil secara sepihak, tidak mengenal kompromi, sehingga ia


tidak mau menerima saran dari bawahan, bahkan ia tidak memberi kesempatan kepada
bawahan untuk memberikan saran, pendapat atau ide.

5) Keras dalam menghadapi prinsip dan Jauh dari bawahan.

b. Kepemimpinan Demokrasi
Gaya atau tipe kepemimpinan ini dikenal pula dengan istilah pendekatan ini melibatkan para
karyawan yang melaksanakan keputusan kepemimpinan konsultatif atau konsensus. Orang
yang menganut pendekatan ini melibatkan para karyawan yang melaksanakan keputusan
dalam proses pembuatannya, walaupun yang membuat keputusan akhir adalah pemimpin,
setelah menerima masukan dan rekomendasi dari anggota tim.

c. Kepemimpinan Laisser
Farie Kepemimpinan laissez faire (gaya kepemimpinan yang bebas) adalah gaya
kepemimpinan yang lebih banyak menekankan pada keputusan kelompok. Dalam gaya ini,
seorang pemimpin akan menyerahkan keputusan kepada keinginan kelompok, apa yang
baik menurut kelompok itulah yang menjadi keputusan. Pelaksanaannya tergantung kepada
kemauan kelompok.

d. Kepemimpinan partisipatif
Kepemimpinan partisipatif juga dikenal dengan istilah kepemimpinan terbuka, bebas atau non
directive. Pemimpin yang menganut pendekatan ini hanya sedikit memegang kendali dalam
proses pengambilan keputusan. Ia hanya sedikit menyajikan informasi mengenai suatu
permasalahan dan memberikan kesempatan kepada anggota tim untuk mengembangkan
strategi dan pemecahannya, ia hanya mengarahkan tim ke arah tercapainya konsensus.
(Fandi Tjiptono dan Anastasia Diana, 2000: 162).

e. Kepemimpinan Paternalistik
Tipe paternalistik adalah gaya kepemimpinan yang bersifat kebapakan. Pemimpin selalu
memberikan perlindungan kepada para bawahan dalam batas-batas kewajaran. Ciri-ciri
pemimpin penganut paternalistik antara lain:

(1) Pemimpin bertindak sebagai seorang bapak


lOMoAR cPSD| 31887635

(2) Memperlakukan bawahan sebagai orang yang belum dewasa

(3) selalu memberikan perlindungan kepada para bawahan yang kadangkadang


berlebihan,

(4) Keputusan ada di tangan pemimpin, bukan karena ingin bertindak secara otoriter,
tetapi karena keinginan memberikan kemudahan kepada bawahan.

Oleh karena itu para bawahan jarang bahkan sama sekali tidak memberikan saran kapada
pimpinan, dan Pimpinan jarang bahkan tidak pernah meminta saran dari bawahan.
Pimpinan menganggap dirinya yang paling mengetahui segala macam persoalan.
(Wursanto, 2003: 202).

f. Kepemimpinan Berorientasi Pada Tujuan


Gaya kepemimpinan ini juga disebut kepemimpinan berdasarkan hasil atau sasaran. Penganut
pendekatan ini meminta bawahan (anggota tim) untuk memusatkan perhatiannya pada
tujuan yang ada. Hanya strategi yang dapat menghasilkan kontribusi nyata dan dapat diukur
dalam mencapai tujuan organisasilah yang dibahas, faktor lainnya yang tidak berhubungan
dengan tujuan organisasi diminimumkan. ( Fandi Tjiptono dan Anastasia Diana, 2000:
162).

g. Kepemimpinan Militeristik
Kepemimpinan militeristik tidak hanya terdapat di kalangan militer saja, tetapi banyak
juga terdapat pada instansi sipil (non-militer). Ciri-ciri kepemimpinan militeristik
antara lain;

(1. Dalam komunikasi lebih banyak mempergunakan saluran formal.


(2. Dalam menggerakkan bawahan dengan sistem komando/perintah, baik secara lisan
ataupun tulisan .
(3. Segala sesuatu bersifat formal .
(4. Disiplin tinggi, kadang-kadang bersifat kaku.
(5. Komunikasi berlangsung satu arah, bawahan tidak diberikan kesempatan untuk
memberikan pendapat.
(6. Pimpinan menghendaki bawahan patuh terhadap semua perintah yang
diberikannya. (Wursanto, 2003).
lOMoAR cPSD| 31887635

h. kepemimpinan Situasional

Gaya kepemimpinan ini dikenal juga sebagai kepemimpinan tidak tetap (fluid) atau
kontingensi. Asumsi yang digunakan dalam gaya ini adalah bahwa tidak ada satu pun gaya
kepemimpinan yang tepat bagi setiap manajer dalam segala kondisi. Oleh karena itu gaya
kepemimpinan situasional akan menerapkan suatu gaya tertentu berdasarkan pertimbangan
atas faktor-faktor seperti pemimpin, pengikut, dan situasi ( dalam arti struktur tugas, peta
kekuasaan, dan dinamika kelompok).

5. Model Kepemimpinan
a) Manajerial (managerial)
Fokus seorang pemimpin adalah melaksanakan tugas pokok dan fungsinya dengan
kompetensinya.
b) Partisipatif (participative)
Proses pengambilan keputusan secara kelompok.
c) Transformatif
Model ini lebih sentralistik,lebih mengarahkan,lebih mnegontrol sistem. d)
Interpersonal
Lebih menekankan pada hubungan dengan teman sejawat dan hubungan antar pribadi.
e) Transaksional
Hubungan antara pemimpin dengan bawahan berdasarkan kesepakatan nilai atau proses
pertukaran.
f) Postmodern
Mengizinkan menggunakan kepemimpinan demokratis.
g) Kontingensi
Berfokus pada situasi dan mengevaluasi bagaimana menyesuaikan perilaku dengan
lingkungan.
h) Moral
Berfokus pada nilai,kepercayaan,etika dan rasional normatif.
i) Pembelajaran
Fokus pada bagaimana meningkatkan proses dan hasil pembelajaran.
lOMoAR cPSD| 31887635

6.Konsep Kepemimpinan Dalam Islam

Dalam Islam istilah kepemimpinan dikenal dengan kata Imamah. Sedangkan kata yang terkait
dengan kepemimpinan dan berkonotasi pemimpin dalam
Islam ada tujuh macam, yaitu Khalifah, Malik, Wali, ‘Amir dan Ra’in,
Sultan, Rais, dan Ulil ‘amri, (Abdurrahman, 2002). Menurut Quraish
Shihab, imam dan khalifah dua istilah yang digunakan Al-Qur’an untuk menunjuk pemimpin.
Kata imam diambil dari kata amma-ya’ummu, yang berarti menuju, menumpu, dan
meneladani. Kata khalifah berakar dari kata khalafa yang pada mulanya berarti “di
belakang”. Kata khalifah sering diartikan “pengganti” karena yang menggatikan selalu
berada di belakang, atau datang sesudah yang digantikannya. Selanjutnya ia menyatakan
bahwa Al Qur’an menggunakan kedua istilah ini untuk menggambarkan ciri seorang
pemimpin, ketika di depan menjadi panutan, dan ketika di belakang mendorong, sekaligus
mengikuti kehendak dan arah yang dituju oleh yang dipimpinnya.

Ada beberapa konsep kepemimpinan menurut islam:

1. Kedudukan sebagai pemimpin merupakan ikatan perjanjian antara seorang pemimpin


dengan Allah. Kedudukan seseorang sebagai pemimpin merupakan ikatan perjanjian antara
seorang manusia dengan Tuhannya, sebagaimana tersurat pada perjanjian Allah Subhana
wa Ta’ala dengan Ibrahim alaihi salam, “Janji-Ku (ini) tidak mengenai orang yang
dholim”. (QS. 2:124). Oleh karena itu bila seorang pemimpin berbuat dholim kepada
pengikutnya, niscaya kedudukannya sebagai pemimpin akan mendatangkan kenistaan,
penyesalan dan penderitaan di hari kemudian, saat dia diminta pertanggung jawaban oleh
Allah.
2. Kedudukan sebagai pemimpin merupakan kepercayaan dari Allah kepada manusia untuk
menyebarkan rahmat untuk seluruh alam.
3. Kedudukan sebagai pemimpin merupakan kewajiban seorang pemimpin untuk mengajak
dan mengantar pengikutnya menuju gerbang kebahagiaan. Kedudukan sebagai pemimpin
pada dasarnya bukan merupakan keistimewaan, bukan pula fasilitas, dan bukan pula
kekuasaan untuk bertindak. Melainkan merupakan pengorbanan, tanggung jawab dan
kesediaan untuk melayani pengikutnya.
4. Kedudukan sebagai pemimpin menuntut seseorang untuk memegang teguh kebenaran (al-
haq). Seseorang yang berpegang teguh kepada kebenaran, dia senantiasa akan menegakkan
peraturan yang berlaku sehingga mampu mengambil keputusan yang akurat serta dilandasi
prinsip keadilan, dan akan terhindar dari keputusan-keputusan yang di dasari oleh hawa
nafsu, bersifat emosional serta di dasari oleh kepentingan diri semata.
lOMoAR cPSD| 31887635

BAB III
PENUTUP
A.Kesimpulan
Hal yang bisa kita simpulkan pada penjelasan materi diatas adalah bahwa dalam
kepemimpinan merupakan suatu perilaku dengan tujuan untukm mempengaruhi aktifitas
para anggota dan menjadi pilar utama dalam berbagai hal.
Sehingga dalam diri seorang pemimpin harus ditanamkan norma agama dan norma demokratis
bahwa pangkat dan jabatan seorang pemimpin akan dipertanggung jawabkan kepada tuhan
yang maha esa.
Sebuah pangkat dan jabatan itu hanyalah besifat sementara sehingga kita utuk adil dalam
memutuskan sesuatu,pemimpin juga memiliki kewajiban untuk mengajak dan menghantar
pengikutnya kejalan yang benar bukan malah menjerumuskan pengikutnya ke hal yang
buruk.
B.Penutup
Pada makalah ini kami sebagai penyusun menyadari bahwa makalah ini jauh dari kata
sempurna,maka dari itu kami memohon kepada pembaca untuk memaafkan apabila ada
kesalahan kata atau kalimat,kepada Allah kami mohon ampun
Semoga dengan adanya makalah ini dapat menambah wawasan pembaca sehingga menjadi
amal jariyah bagi pemakalah.
lOMoAR cPSD| 31887635

DAFTAR PUSTAKA

Bagus Riyono dan Emi Zulaifah.2001.Psikologi


Kepemimpinan.Yogyakarta:Unit Publikasi Fakultas Psikologi UGM.

Siti Partini Suardiman.1980.Kelompok Dan Kepemimpinan.Yogyakarta: FIP


IKIP YOGYAKARTA.

Wahjosumidjo.1987.Kepemimpinan Dan Motivasi.Jakarta:Ghalia Indonesia

Kartini, Kartono.1992.Pemimpin dan Kepemimpinan.Jakarta: Gramedia

Sallis, Edward.2010.Manajemen Mutu Terpadu Pendidikan. Yogyakarta:


IRCiSoD.

Moedjino,Imam.(2002).Kepemimpinan Dan Organisasi , Yogyakarta:UII Press.

Mubarok,Achmad, (2003). Sunnatullah Dalam Jiwa Manusia, Jakarta:IIIT


Indonesia.

Anda mungkin juga menyukai