DOSEN PENGAMPU :
DI SUSUN OLEH :
Muh.Ikbal
JAWA BARAT
KATA PENGANTAR
Assalamu’alaikum warahmatullahi wabarakatuh
Segala puji bagi Allah SWT yang telah memberikan kami kemudahan sehingga kami dapat
menyelesaikan makalah ini dengan tepat waktu. Tanpa pertolongan-Nya tentunya kami tidak
akan sanggup untuk menyelesaikan makalah ini dengan baik. Shalawat serta salam semoga
terlimpah curahkan kepada baginda tercinta kita yaitu Nabi Muhammad shallaallahu alaihi
wasallam yang kita nanti-natikan syafa’atnya di akhirat nanti.
Penulis mengucapkan syukur kepada Allah SWT atas limpahan nikmat sehat-Nya, baik
ituberupa sehat fisik maupun akal pikiran, sehingga penulis mampu untuk
menyelesaikanpembuatan makalah sebagai tugas dari mata kuliah KEPEMIMPINAN
PENDIDIKANISLAM –II dengan judul “TIPE-TIPE KEPEMIMPINAN DAN
KEPEMIMPINAN PADA LEMBAGA PENDIDIKAN”.
Penulis tentu menyadari bahwa makalah ini masih jauh dari kata sempurna dan masih
banyak terdapat kesalahan serta kekurangan di dalamnya. Untuk itu, penulis mengharapkan
kritik serta saran dari pembaca untuk makalah ini, supaya makalah ini nantinya dapat menjadi
makalah yang lebih baik lagi. Kemudian apabila terdapat banyak kesalahan pada makalah ini
penulis mohon maaf yang sebesar-besarnya.
DAFTAR ISI
BAB 1 PENDAHULUAN
B. Rumusan masalah
C. Tujuan penulisan
BAB 11 PEMBAHASAN
A. pengertian kepemimpinan
B. Fungsi pemimpin
C. Tipe-tipe kepemimpinan.
A. Kesimpulan
B. Saran
DAFTAR PUSTAKA
BAB I
PENDAHULUAN
Pimpinan yakni kepala dari sebuah organisasi. Sedangkan Kepemimpinan dipahami sebagai
segala daya upaya besama untuk mengerakan semua sumber dan alat (resources) yang
tersedia dalam suatu oganisasi. Resaouces tersebut dapat tergolongakan menjadi dua bagian
besar, yaitu: human resource dan non human resaouces. Dalam lembaga pendidikan,
khususnya lembaga pendidikan islam yang termasuk salah satu unit organisasi juga terdiri
dari berbagai unsure atau sumber, dan manusia lah merupakan unsure terpenting. Untuk itu
dapat dikatakan bahwa sukses tidaknya suatu organisasi untuk mencapai tujuan yang telah
ditetapkan sangat tergantung atas kemampuan pemimpinya untuk menubuhkan iklim kerja
sama dengan mudah dan dapat menggerakan sumber-sumber daya yang ada sehingga dapat
mendaya gunakanya dan dapat berjalan secara efektif dan efisien.
Dengan demikian kehidupan suatu organisasi sangat ditentukan oleh peran seorang
pemimpin. Kepemimpinan yang efektif adalah kepemimpinan yang Mampu menumbuhkan
dan mengembangkan usaha kerja sama serta memelihara iklim yang kondusif dalam
kehidupan organisasi. Kepemimpinan yang baik adalah kepemimpinan yang dapat
mengintegrasikan orientasi tugas dengan orientasi hubungan manusia.
B. Rumusan masalah
3. Tipe-tipe kememimpinan
C. Tujuan
PEMBAHASAN
A. Arti kepemimpinan
Menurut kamus besar bahasa Indonesia kepemimpina diartikan sebagai cara memimpin.jika
kepemimpinan diartikan secara luas meliputi proses mempengaruhi dalam menentukan tujuan
organisasi, memotivasi pengikut untuk mencapai tujaun,mempengaruhi kelompok dan
budayanya, serta mempengaruhi interpretasi mengenai peristiwa-peristiwa para pengikutnya,
pengrganisasian dan aktifitas-aktifitas untukmencapai sasaran.
Terry & Rue (1985) menyatakan bahwa kepemimpinan adalah hubungan yang ada dalam
diri seorang pemimpin, mempengaruhi orang lain untuk bekerja sama secara sadar dalam
hubungan tugas yang diinginkan.
2. Kepemimpinan adalah pengaruh antar pribadi yang dijalankan dalam suatu situasi tertentu,
serta diarahkan melalui proses komunikasi kearah pencapaian satu atau beberapa tujuan
tertentu.
3. Kepemimpinan adalah penentuan awal serta pemeliharaan stuktur dalam harapan dan
interaksi.
4. Kepemimpinan adalah peningkatan pengaruh sedikit demi sedikit, dan berada di atas
kepatuhan mekanis terhadap pengarahan-pengarahan rutin organisasi.
Proses kepemimpinan pada dasarnya merupakan interaksi antar manusia dengan makhluk
sosial. Kepemimpinan tidak dapat dilepaskan hubungannya denagn situasi sosial yang
terbentuk dan sedang berlangsung di lingkungan suatu organisasi. Oleh karena situais itu
selalu berkembang dan dapat berubah-ubah, maka proses kepemimpinan tidak mungkin
dilakukan dengan sebagai kegiatan rutin yang diulang-ulang. Tidak satupun cara
berindak/berbuat yang dapat digunakan secara persis sama dalam menghadapi dua situasi
yang terlihat sama, apalagi berbeda di lingkungan suatu organisasi oleh seorang pemimpin.
Dengan demikian berarti juga suatu cara bertindak yang efektif dari seorang pemimpin
tidak dapat ditiru secara tepat dengan mengharap hasil yang sama efektifnya oleh pemimpin
yang lain.
Fungsi pemimpin
3. Mengusahakan dan mendorong terjadinya pendapat atau buah pikiran dengan sikap harga
menghargai.
kepemimpinannya terjadi adanya suatu permbedaan antara pemimpin yang satu dengan
yang lainnya, hal ini sebagaimana menurut G. R. Terry, bahwa pendapatnya membagi tipe-
tipe kepemimpinan menjadi 6, yaitu :
Dalam system kepemimpinan ini, segala sesuatu tindakan itu dilakukan dengan mengadakan
kontak pribadi. Petunjuk itu dilakukan secara lisan atau langsung dilakukan secara pribadi
oleh pemimpin yang bersangkutan.
Pemimpin yang demokratis menganggap dirinya sebagai bagian dari kelompoknya dan
bersama-sama dengan kelompoknya berusaha bertanggung jawab tentang terlaksananya
tujuan bersama. Agar setiap anggota turut bertanggung jawab, maka seluruh anggota ikut
serta dalam segala kegiatan, perencanaan, penyelenggaraan, pengawasan, dan penilaian.
Setiap anggota dianggap sebagai potensi yang berharga dalam usahan pencapaian tujuan.
Kepemimpinan ini dicirikan oleh suatu pengaruh yang bersifat kebapakan dalam hubungan
pemimpin dan kelompok. Tujuannya adalah untuk melindungi dan untuk memberikan arah
Biasanya timbul dari kelompok orang-orang yang informal di mana mungkin mereka
berlatih dengan adanya system kompetisi, sehingga bisa menimbulkan klik-klik dari
kelompok yang bersangkutan dan biasanya akan muncul pemimpin yang mempunyai
kelemahan di antara yang ada dalam kelempok tersebut menurut bidang keahliannya di mana
ia ikur berkecimpung
Kurt Lewin mengemukakan tipe-tipe kepemimpinan menjadi tiga bagian, yaitu :
1. Otokratis
tertib. Ia bekerja menurut peraturan yang berlaku dengan ketat dan instruksi-
2. Demokratis
tentang pelaksanaan tujuannya. Agar setiap anggota turut serta dalam setiap kegiatan-
dianggap sebagai potensi yang berharga dalam usaha pencapaian tujuan yang
diinginkan.
3. Laissezfaire
menerima laporan-laporan hasilnya dengan tidak terlampau turut campur tangan atau
tidak terlalu mau ambil inisiatif, semua pekerjaan itu tergantung pada inisiatif dan
prakarsa dari para bawahannya, sehingga dengan demikian dianggap cukup dapat
Agar proses pengembangan para personalia bisa berjalan dengan lancar dan kontinu, antara
lain di butuhkan kepemimpinan yang efektif. Yakni suatu kepemimpinan yang menghargai
usaha para bawahan, yang memperlakukan mereka sesuai dengan bakat, kemampuan, dan
minat masing-masing individu dengan memberi ronga untuk berkembang dan mengarahkan
diri ke arah pencapaian tujuan lembaga pendidikan.
Hubungan antar kepemimpinan yang efektif dengan perencanaan dan pelaksanaan
pendidikan pada umumnya, selalu memanfaatkan kerjasama dengan para bawahan utnuk
mencapai cita-cita organisasi.
KESIMPULAN
1. kepemimpinan adalah hubungan yang ada dalam diri seorang pemimpin, mempengaruhi
orang lain untuk bekerja sama secara sadar dalam hubungan tugas yang diinginkan.
3. Pemimpin yang ideal bagi Lembaga Pendidikan Islam meliputi berpengetahuan luas,
kreatif, inisiatif, peka, lapang dada dan selalu tanggap serta Bertindak adil, jujur, konsekwen,
Bertanggungjawab, Slektif terhadap informasi, Memberikan peringatan.
DAFTAR PUSTAKA