TENTANG
“KEPEMIMPINAN”
DI SUSUN OLEH :
Devi Suryanti
Noraini
Muammar
Puji syukur kami panjatkan kehadirat Allah SWT Yang Maha Esa yang telah
melimpahkan rahmat, hidayah dan inayah-Nya sehingga kami dapat menyelesaikan
makalah bertema “Kepemimpinan”.
Dalam menyelesaikan makalah ini, kami mendapatkan begitu banyak
bimbingan dari berbagai pihak, untuk itu saya mengucapkan banyak terimakasih
kepada siapa saja yang membantu dalam menyelesaikan makalah ini.
Mudah-mudahan makalah ini dapat memberikan manfaat dalam segala bentuk
belajar mengajar, Sehingga dapat mempermudah pencapaian tujuan pendidikan
nasional. Namun makalah ini masih belum sempurna, oleh karena itu saya mengharap
kritik dan sarannya yang akan menjadikan makalah ini lebih baik.
Penulis
i
DAFTAR ISI
ii
BAB I
PENDAHULUAN
A. Latar Belakang
Manusia adalah makhluk social yang tidak dapat hidup sendiri. Dalam hidup,
manusia selalau berinteraksi dengan sesame serta dengan lingkungan. Manusia hidup
berkelompok baik dalam kelompok besar maupun dalam kelompok kecil.
Hidup dalam kelompok tentulah tidak mudah. Untuk menciptakan kondisi
kehidupan yang harmonis anggota kelompok haruslah saling menghormati &
menghargai. Keteraturan hidup perlu selalu dijaga. Hidup yang teratur adalah impian
setiap insan. Menciptakan & menjaga kehidupan yang harmonis adalah tugas
manusia.
Manusia adalah makhluk Tuhan yang paling tinggi disbanding makhluk Tuhan
lainnya. Manusia di anugerahi kemampuan untuk berpikir, kemampuan untuk
memilah & memilih mana yang baik & mana yang buruk. Dengan kelebihan itulah
manusia seharusnya mampu mengelola lingkungan dengan baik.
Tidak hanya lingkungan yang perlu dikelola dengan baik, kehidupan social
manusiapun perlu dikelola dengan baik. Untuk itulah dibutuhkan sumber daya
manusia yang berkualitas. Sumber daya yang berjiwa pemimpin, paling tidak untuk
memimpin dirinya sendiri.
Dengan berjiwa pemimpin manusia akan dapat mengelola diri, kelompok &
lingkungan dengan baik. Khususnya dalam penanggulangan masalah yang relatif
pelik & sulit. Disinilah dituntut kearifan seorang pemimpin dalam mengambil
keputusan agar masalah dapat terselesaikan dengan baik.
B. Rumusan Masalah
Adapun rumusan masalah yaitu sebagai berikut:
1. Apa pengertian kepemimpinan?
2. Apa saja unsur-unsur dan fungsi kepemimpinan?
3. Bagaimana tipe dan gaya kepemimpinan?
1
4. Faktor-faktor apa yang mempengaruhi efektivitas kepemimpinan?
5. Bagaimana ciri-ciri pemimpin yang efektif?
6. Bagaimana hubungan antara kepemimpinan dan kinerja?
C. Tujuan
Adapun tujuan pembuatan makalh ini yaitu sebagai berikut:
1. Mengetahui pengertian kepemimpinan
2. Mengetahui unsure dan fungsi kepemimpinan
3. Mengetahui tipe dan gaya kepemimpinan
4. Mengetahui faktor-fakttor yang mempengaruhi efektivitasnya
5. Mengetahui ciri-ciri kepemimpinan yang efektif
6. Mengetahui hubungan antara kepemimpinan dan kinerja.
2
BAB II
PEMBAHASAN
A. Pengertian Kepemimpinan
Kepemimpinan adalah proses memengaruhi atau memberi contoh oleh pemimpin
kepadapengikutnya dalam upaya mencapai tujuan organisasi. Cara alamiah mempelajari
kepemimpinan adalah “melakukanya dalam kerja” dengan praktik seperti pemagangan pada
seorang senima ahli, pengrajin, atau praktisi. Dalam hubungan ini sang ahli diharapkan
sebagai bagian dari peranya memberikan pengajaran/instruksi.
Kepemimpinan adalah kemampuan seseorang mempengaruhi dan memotivasi orang
lain untuk melakukan sesuatu sesuai tujuan bersama. Kepemimpinan meliputi proses
mempengaruhi dalam menentukan tujuan organisasi, memotivasi perilaku pengikut untuk
mencapai tujuan, mempengaruhi untuk memperbaiki kelompok dan budayanya. Sedangkan
kekuasaan adalah kemampuan untuk mempengaruhi orang lain untuk mau melakukan pap
yang diinginkan pihak lainnya.”The art of influencing and directing meaninsuch away to
abatain their willing obedience, confidence, respect, and loyal cooperation in order to
accomplish the mission”.
Kepemimpinan adalah seni untuk mempengaruhidan menggerakkan orang – orang
sedemikian rupa untuk memperoleh kepatuhan, kepercayaan, respek, dan kerjasama secara
royal untuk menyelesaikan tugas kepemimpinan memiliki beberapa implikasi, antara
lain:
Kepemimpinan berarti melibatkan orang atau pihak lain, yaitu para karyawan
atau bawahan (followers). Para karyawan atau bawahan harus memiliki
kemauan untuk menerima arahan dari pemimpin. Walaupun demikian, tanpa
adanya karyawan atau bawahan, tidak akan ada pimpinan.
Seorang pemimpin yang efektif adalah seseorang yang dengan kekuasaannya
(his or herpower) mampu menggugah pengikutnya untuk mencapai kinerja
yang memuaskan. Para pemimpin dapat menggunakan bentuk
3
bentuk kekuasaan atau kekuatan yang berbeda untuk mempengaruhi perilaku
bawahan dalam berbagai situasi.1
1
Nofendra, Robi. 2012. Psikologi Sosial tentang Kepemimpinan. Link:
https://nrobi968.wordpress.com/2012/12/06/psikologi-sosial-kepemimpinan/
2
Elkan, Michael. 2017. Pengertian, Unsur-Unsur, Faktor-Faktor Dan Macam-macam Tipe
Kepemimpinan Menurut Para Ahli . link:
http://meaningaccordingtoexperts.blogspot.com/2017/03/pengertian-unsur-unsur-faktor-faktor.html
4
10. Melaksanakan pengawasan melekat dan perbutan-perbuatan perbaikan jika
perlu.
11. Menjaga aktivitas-aktivitas perusahaan sesuai dengan izinnya.
12. Mempertanggung jawabkan semua tindakan kepada pemilik, karyawan, dan
pemerintah.
13. Membina dan mempertahankan kelangsungan hidup perusahaan.
14. Pemberian, ketenangan, kompensasi dan keselamatan bagi semua karyawan.3
3
Bitar. 2018. Kepemimpinan. Link: https://seputarilmu.com/2018/12/kepemimpinan.html
5
Dalam melaksanakannya, pemimpin dan kepemimpinan juga bisa melakukan
bimbingan, pengarahan, koordinasi, dan pengawasan, terhadap kegiatan para
pengikut atau bawahannya.
6
(1) lebih banyak menggunakan sistem perintah/komando, keras dan sangat
otoriter, kaku dan seringkali kurang bijaksana,
(2) menghendaki kepatuhan mutlak dari bawahan,
(3) sangat menyenangi formalitas, upacara-upacara ritual dan tanda-tanda
kebesaran yang berlebihan
4. Tipe Kepemimpinan Otokratis (Outhoritative, Dominator)
Kepemimpinan otokratis memiliki ciri-ciri antara lain:
(1) mendasarkan diri pada kekuasaan dan paksaan mutlak yang harus dipatuhi,
(2) pemimpinnya selalu berperan sebagai pemain tunggal,
(3) berambisi untuk merajai situasi,
(4) setiap perintah dan kebijakan selalu ditetapkan sendiri,
(5) bawahan tidak pernah diberi informasi yang mendetail tentang rencana dan
tindakan yang akan dilakukan,
5. Tipe Kepemimpinan Laissez Faire
Pada tipe kepemimpinan ini praktis pemimpin tidak memimpin, dia
membiarkan kelompoknya dan setiap orang berbuat semaunya sendiri.
Pemimpin tidak berpartisipasi sedikit pun dalam kegiatan kelompoknya. Semua
pekerjaan dan tanggung jawab harus dilakukan oleh bawahannya sendiri.
6. Tipe Kepemimpinan Populistis
Kepemimpinan populis berpegang teguh pada nilai-nilai masyarakat yang
tradisonal, tidak mempercayai dukungan kekuatan serta bantuan hutang luar
negeri. Kepemimpinan jenis ini mengutamakan penghidupan kembali sikap
nasionalisme.
7. Tipe Kepemimpinan Administratif/Eksekutif
Kepemimpinan tipe administratif ialah kepemimpinan yang mampu
menyelenggarakan tugas-tugas administrasi secara efektif. Pemimpinnya
biasanya terdiri dari teknokrat-teknokrat dan administratur-administratur yang
mampu menggerakkan dinamika modernisasi dan pembangunan. Oleh karena
itu dapat tercipta sistem administrasi dan birokrasi yang efisien dalam
7
pemerintahan. Pada tipe kepemimpinan ini diharapkan adanya perkembangan
teknis yaitu teknologi, indutri, manajemen modern dan perkembangan sosial
ditengah masyarakat.
8. Tipe Kepemimpinan Demokratis
Kepemimpinan demokratis berorientasi pada manusia dan memberikan
bimbingan yang efisien kepada para pengikutnya. Terdapat koordinasi
pekerjaan pada semua bawahan, dengan penekanan pada rasa tanggung jawab
internal (pada diri sendiri) dan kerjasama yang baik. kekuatan kepemimpinan
demokratis tidak terletak pada pemimpinnya akan tetapi terletak pada
partisipasi aktif dari setiap warga kelompok.4
4
Nofendra, Robi. 2012. Psikologi Sosial tentang Kepemimpinan. Link:
https://nrobi968.wordpress.com/2012/12/06/psikologi-sosial-kepemimpinan/
8
antara atasan dengan bawahan, di samping dipengaruhi oleh latar belakang
yang dimiliki pemimpin, seperti motivasi untuk beprestasi, kedewasaan dan
keleluasaan dalam hubungan social dengan sikap-sikap hubungan manusiawi.5
5
Ni’mah, Evi Hidayatin. 2011. Efektivitas Kepemimpinan Link: http://perjuangan-
evihidayatinnimah.blogspot.com/2011/12/efektifitas-kepemimpinan.html
6
Suraja, Yohanes. 2012. Kepemimpinan yang Efektif. Link: http://yohannes-
suraja.blogspot.com/2012/08/kepemimpinan-yang-efektif.html
9
akan diterapkan kepada pegawainya. Gaya kepemimpinan yaitu norma perilaku yang
digunakan oleh seseorang pada saat orang tersebut mencoba mempengaruhi perilaku
orang lain.
Dalam teori jalur tujuan (Path Goal Theory) yang dikembangkan oleh House
(1971:321) dalam Kreitner dan Kinicki (2005:313) menyatakan bahwa pemimpin
mendorong kinerja yang lebih tinggi dengan cara memberikan kegiatan-kegiatan yang
mempengaruhi bawahannya agar percaya bahwa hasil yang berharga bisa dicapai
dengan usaha yang serius.
Kepemimpinan yang berlaku secara universal menghasilkan tingkat kinerja dan
kepuasan bawahan yang tinggi. Kepemimpinan yang efektif dapat diperoleh melalui
gaya kepemimpinanya yang diterapkan secara tepat dalam upaya mendorong dan
mempengaruhi bawahannya, sehingga mampu meningkatkan kinerja bawahan.
Selain itu menurut penelitian yang dilakukan oleh Harianto (2008), Reza
(2010), Ainanur (2012), Nurcahyani (2012), dan Widyawan (2013), bahwa terdapat
hubungan atau pengaruh gaya kepemimpinan terhadap kinerja karyawan dan dalam
ini penelitian dilakukan di proyek konstruksi. Kesimpulan yang dihasilkan adalah jika
seorang pemimpin di lapangan atau seorang mandor memiliki dan mampu memilih
gaya kepemimpinan yang tepat dalam mengelola bawahannya, maka kinerja bawahan
dapat terkontrol dengan baik dan mampu meningkatkan kinerjanya.7
7
2011. Hubungan antara Gaya Kepemimpinan dengan Kinerja Karyawan. Link:
https://artikelkuliahkita.blogspot.com/2017/04/hubungan-antara-gaya-kepemimpinan.html
10
BAB III
PENUTUP
A. Kesimpulan
Kepemimpinan adalah proses memengaruhi atau memberi contoh oleh pemimpin
kepadapengikutnya dalam upaya mencapai tujuan organisasi. Cara alamiah mempelajari
kepemimpinan adalah “melakukanya dalam kerja” dengan praktik seperti pemagangan pada
seorang senima ahli, pengrajin, atau praktisi. Dalam hubungan ini sang ahli diharapkan
sebagai bagian dari peranya memberikan pengajaran/instruksi.
Kepemimpinan yang berlaku secara universal menghasilkan tingkat kinerja dan
kepuasan bawahan yang tinggi. Kepemimpinan yang efektif dapat diperoleh melalui
gaya kepemimpinanya yang diterapkan secara tepat dalam upaya mendorong dan
mempengaruhi bawahannya, sehingga mampu meningkatkan kinerja bawahan.
Hubungan atau pengaruh gaya kepemimpinan terhadap kinerja karyawan dan
dalam ini penelitian dilakukan di proyek konstruksi. Kesimpulan yang dihasilkan
adalah jika seorang pemimpin di lapangan atau seorang mandor memiliki dan mampu
memilih gaya kepemimpinan yang tepat dalam mengelola bawahannya, maka kinerja
bawahan dapat terkontrol dengan baik dan mampu meningkatkan kinerjanya.
B. Saran
Dalam penulisan ini tentu terjadi banyak kesalahan. Saran dan kritikan tentu
akan di tampung guna untuk meperbaiki kesalahan tersebut. Penulis menyadari
bahwa dalam pembuatan makalah ini belum semua penulis jelaskan dalam
pembahasan diatas, masih terdapat banyak kekurangan dari itu penulis akan
menerima segala saran dan masukan yang membangun.
11
DAFTAR PUSTAKA
12