Anda di halaman 1dari 28

MANAJEMEN SEKOLAH

MINI RISET

(Manajemen Sarana dan Prasarana di SMK Negeri 1 Medan)

DOSEN PEMBIMBING : Dr. H.M. Joharis Lubis.MM, M.Pd.

Disusun

Oleh

Fitri Sanny Br Tarigan

2163111017

REGULER C

PENDIDIKAN BAHASA DAN SASTRA INDONESIA

FAKULTAS BAHASA DAN SENI

UNIVERSITAS NEGERI MEDAN

MEDAN

2018

i
KATA PENGANTAR

Puji syukur saya ucapkan kehadirat Tuhan Yang Maha Esa karena masih memberikan
berkat dan rahmatnya kepada saya. Dengan kemurahan yang telah diberikan oleh Tuhan Yang
Maha Esa sehingga saya bisa menyelesaikan makalah ini dengan baik. Tidak lupa saya ucapan
terima kasih kepada Bapak Dr.H.M.Joharis Lubis. M.M, M.Pd. Selaku dosen pembimbing saya
matakuliah Manajemen Sekolah dan kepada teman-teman yang banyak membantu dalam
penyusunan makalah ini. Saya menyadari di dalam penyusunan makalah ini masih jauh dari
kesempurnaan. Masih banyak kekurangan yang harus diperbaiki, baik dari segi tata bahasa
maupun dalam hal pengkonsolidasian.
Oleh karena itu saya meminta maaf atas ketidaksempurnaanya dan juga memohon kritik
dan saran untuk saya agar bisa lebih baik lagi dalam membuat karya tulis ini. Harapan saya
mudah-mudahan apa yang saya susun ini bisa memberikan manfaat untuk diri saya sendiri,
teman-teman, serta orang lain.

Medan, November 2018

Penulis

ii
DAFTAR ISI

KATA PENGANTAR ................................................................................................. i


DAFTAR ISI................................................................................................................ii
BAB I PENDAHULUAN
1.1 Latar Belakang ........................................................................................................1
1.2 Identifikasi Masalah ................................................................................................2
1.3 Batasan Masalah .....................................................................................................2
1.2 Rumusan Masalah ...................................................................................................2
1.3 Tujuan Penelitian ....................................................................................................2
1.4 Manfaat Penelitian ..................................................................................................2

BAB II LANDASAN TEORI


2.1 Pengertian Manajemen Pendidikan.........................................................................4
2.2 Manajemen Sarana dan Prasarana ..........................................................................4
2.2.1 Pengertian Sarana Dan Prasarana .....................................................................4
2.2.2 Tujuan dan Manfaat Perencanaan Sarana Dan Prasarana .................................5
2.2.3 Persyaratan Perencanaan Saraan dan Prasarana ................................................5
2.2.4 Perencanaan Pengadaan barang bergerak dan barang tidak bergerak ..............6
2.2.5 Pemeliharaan Sarana dan Prasarana..................................................................7

BAB III METODE PENELITIAN


3.1 Desain Penelitian ....................................................................................................9
3.2 Lokasi dan waktu penelitian ...................................................................................9
3.2.1 Lokasi Penelitian ..................................................................................................9
3.2.2 Waktu Penelitian ..................................................................................................9
3.3 Objek Penelitian ......................................................................................................9
3.4 Teknik Pengumpulan Data ......................................................................................9
3.5 Analisis data ............................................................................................................10

iii
BAB I
PENDAHULUAN
1.1 Latar Belakang Masalah
Manajemen pendidikan menurut Purwanto (1970: 9) adalah semua kegiatan sekolah dari
yang meliputi usaha-usaha besar, seperti mengenai perumusan policy, pengarahan usaha-usaha
besar, koordinasi, konsultasi, korespondensi, kontrol perlengkapan, dan seterusnya sampai
kepada usaha-usaha kecil dan sederhana, seperti menjaga sekolah dan sebagainya. Menurut
Usman (2004: 8) manajemen pendidikan adalah seni dan ilmu mengelola sumber daya
pendidikan untuk mewujudkan suasana belajar dan proses pembelajaran agar peserta didik secara
aktif mengembangkan potensi dirinya untuk memiliki kekuatan spiritual keagamaan,
pengendalian diri, kepribadian, kecerdasan, akhlak mulia, serta keterampilan yang diperlukan
dirinya, masyarakat, bangsa dan negara.
Manajemen pendidikan merupakan suatu proses untuk mengkoordinasi-kan
berbagai sumber daya pendidikan seperti guru, sarana dan prasarana pendidikan seperti
perpustakaan, laboratorium, dan sebagainya untuk mencapai tujuan dan sasaran pendidikan yaitu
mencerdaskan kehidupan bangsa dan mengembangkan manusia seutuhnya, yaitu manusia yang
beriman dan bertaqwa terhadap Tuhan Yang Maha Esa dan berbudi pekerti luhur, memiliki
pengetahuan dan keterampilan, kesehatan jasmani dan rohani, kepribadian yang mantap dan
mandiri serta rasa tanggung jawab kemasyarakatan dan kebangsaan. Manajemen pendidikan
merupakan hal yang harus diprioritaskan untuk kelangsungan pendidikan, sehingga
menghasilkan impact yang diinginkan.
Menurut Fattah (2012: 123) manajemen pendidikan pada dasarnya adalah alat untuk
mencapai tujuan pendidikan melalui pengolahan bidang-bidang pendidikan. Bidang garapan
manajemen pendidikan meliputi semua kegiatan yang menjadi saran penunjang proses belajar
mengajar dalam rangka mencapai tujuan pendidikan yang telah ditetapkan. Menurut
Baharuddin (2010: 55) ruang lingkup manajemen pendidikan antara lain manajemen
kurikulum, manajemen peserta didik, manajemen personalia, manajemen keuangan dan
pembiayaan, manajemen administrasi, manajemen humas, manajemen layanan khusus, dan
manajemen sarana dan prasarana. Namun dalam makalah ini hanya akan membahas tentang
manajemen sarana dan prasarana yang ada di SMK Negeri 1 Medan.

1
1.2 Identifikasi Masalah
Berdasarkan latar belakang yang telah dipaparkan, maka masalah yang dapat diidentikasi
sebagai berikut.
1. Manajemen sarana dan prasarana sekolah memiliki peranan yang penting dalam proses
pembelajaran yang efektif dan efesien.
2. Manajemen sarana dan prasarasana sekolah danpat meningkatkan kualitas belajar siswa
1.3 Batasan Masalah
Untuk menghindari ruang lingkup permasalahan yang terlalu luas dan agar penelitian ini
lebih fokus,maka penulis membatasi masalah pada bagaimana manajemen sarana dan prasarana
yang ada di SMK Negeri 1 Medan.
1.4 Rumusan masalah
Berdasarkan batasan masalah diatas maka rumusan masalah dalam penelitian ini ialah
1. Bagaimanakah manajemen sarana dan prasarana yang ada di SMK Negeri 1 Medan?
2. Bagaimanakah pengelolaan sarana dan prasarana yang ada di SMK Negeri 1 Medan?
1.5 Tujuan Penelitian
Berdasarkan rumusan masalah diatas maka tujuan penelitian ini ialah sebagai berikut:
1. Untuk mengetahui bagaimana manajemen sarana dan prasarana yang ada di SMK Negeri
1 Medan.
2. Untuk mengetahui bagaimana pengelolaan sarana dan prasarana yang ada di SMK Negeri
1 Medan.
1.6 Manfaat Penelitian
1. Manfaat teoritis
a. Dapat memberikan kontribusi bagi pengembangan ilmu manajemen pendidikan di Indonesia
terutama dalam bidang manajemen sarana dan prasarana bagi penyusun khususnya dan dunia
pendidikan pada umumnya.
2. Manfaat Praktis
a. Sebagai informasi kepada para pengajar dan kepala sekolah bahwa dalam proses belajar
mengajar diperlukan kelengkapan sarana dan prasarana belajar agar dapat meningkatkan
prestasi peserta didik.

2
b. Sebagai bahan masukan bagi pihak sekolah agar dapat melengkapi sarana dan prasarana
belajar yang ada guna meningkatkan prestasi peserta didik baik dibidang akademik dan non
akademik.
c. Bagi Penulis, dapat menambah wawasan dan dapat mengetahui bagaimana sesungguhnya
pengaruh pemanfaatan sarana prasarana dengan motivasi belajar siswa, serta dapat dijadikan
bahan untuk penelitian selanjutnya dan yang relevan dengan permasalahan penelitian ini.

3
BAB II
LANDASAN TEORI
2.1 Pengertian Manajemen Pendidikan
Manajemen menurut Terry (1986) adalah kemampuan mengarahkan dan mencapai hasil yang
diinginkan dengan tujuan dari usaha-usaha manusia dan sumber lainnya. Manajemen dalam
artian sempit sebagai penyusunan dan pencatatan data dan informasi secara sistematis dengan
tujuan supaya dapat menyediakan keterangan serta memudahkan memperolehnya kembali secara
keseluruhan dalam hubungan satu sama lainnya. Menurut Langeveld (1971: 5) pendidikan
adalah setiap usaha, pengaruh, perlindungan, dan bantuan yang diberikan kepada anak tertuju
kepada pendewasaan anak itu, atau lebih tepat membantu anak agar cukup, cakap
melaksanakan tugas hidupnya sendiri. Pengaruh ini datangnya dari orang dewasa (orang
yang diciptakan oleh orang dewasa seperti sekolah, buku, putaran hidup sehari-hari dan
sebagainya) dan ditujukan kepada orang yang belum dewasa.
Dari pendapat para ahli di atas dapat penulis simpulkan bahwa Manajemen Pendidikan
adalah suatu kegiatan atau rangkaian kegiatan yang berupa proses pengelolaan usaha kerja
sama sekelompok manusia yang tergabung dalam organisasi pendidikan, untuk mencapai
tujuan pendidikan yang telah ditetapkan sebelumnya, dengan memanfaatkan sumber daya
yang ada dan menggunakan fungsi-fungi manajemen agar tercapainya tujuan secara efektif
dan efisien.
2.2 Manajemen Sarana dan Prasarana
2.2.1 Pengertian Sarana Dan Prasarana
Menurut Darsini (Mulyasa, 2005), sarana adalah segala sesuatu yang dapat dipakai
sebagai alat dalam mencapai makna dan tujuan. Menurut Kamus Besar Bahasa Indonesia (2002),
sarana adalah segala sesuatu (bisa berupa syarat atau upaya) yang dapat dipakai sebagai alat
atau media dalam mencapai maksud dan tujuan. Jadi, dari pendapat pakar di atas dapat
disimpulkan bahwa sarana adalah semua fasilitas yang diperlukan dalam proses belajar mengajar,
baik yang bergerak maupun yang tidak bergerak agar pencapaian tujuan pendidikan dan berjalan
dengan lancar, teratur, efektif dan efesien. Sedangkan prasarana merupakan semua perangkat
kelengkapan dasar atau fasilitas yang secara tidak langsung menunjang jalannya
proses pendidikan atau pengajaran seperti, halaman sekolah, taman, dan kebun.

4
Manajemen sarana dan prasarana adalah suatu kegiatan bagaimana mengatur dan mengelola
sarana dan prasarana pendidikan secara efektif dan efisien dalam rangka pencapaian tujuan yang
telah ditetapkan (Baharuddin, 2010:83). Menurut Tim Pakar Manajemen Universitas Negeri
Malang (2002:86), manajemen sarana dan prasarana pendidikan adalah proses kerjasama
pendayagunaan semua sarana dan prasarana pendidikan secara efektif dan efisien. Mulyasa
(2005:49) berpendapat bahwa manajemen sarana dan prasarana pendidikan bertugas mengatur
dan menjaga saran dan prasarana pendidikan agar dapat memberikan kontribusi secara optimal
dan berarti pada jalannya proses pendidikan.
2.2.2 Tujuan dan Manfaat Perencanaan Sarana Dan Prasarana
Pada dasarnya tujuan diadakannya perencanaan sarana dan prasarana yaitu 1) untuk
menghindari terjadinya kesalahan dan kegagalan yang tidak diinginkan; dan 2) untuk
meningkatkan efektifitas dan efesiensi dalam pelaksanaannya. Sedangkan Manfaat diadakannya
perencanaan sarana dan prasarana yaitu 1) dapat membantu dalam menentukan tujuan; 2)
meletakkan dasar-dasar dan menentukan langkah-langkah yang akan dilakukan, 3)
menghilangkan ketidak pastian; dan 4) dapat dijadikan sebagai suatu pedoman atau dasar
untuk melakukan pengawasan, pengendalian dan bahkan juga penilaian agar nantinya kegiatan
dapat berjalan secara efektif dan efisien. Tujuannya adalah agar unsur atau pihak yang terkait
dapat memberikan masukan sesuai dengan bidang keahliannya. Dalam hal ini maka unsur-
unsur yang perlu dilibatkan adalah Kepala sekolah, Wakil Kepala Sekolah, Guru, Kepala Tata
Usaha dan Bendahara, serta BP3 atau Komite Sekolah.
2.2.3 Persyaratan Perencanaan Sarana Dan Prasarana
Menurut Mulyasa (2005), persyaratan perencanaan sarana dan prasarana yaitu sebagai
berikut.
a. Perencanaan pengadaan sarana dan prasarana pendidikan persekolahan harus
dipandang sebagai bagian integral dari usaha peningkatan kualitas proses belajar mengajar.
b. Perencanaan harus jelas. Untuk hal tersebut maka kejelasan suatu rencana dapat dilihat
pada:
1) Tujuan dan sasaran atau target yang harus dicapai serta ada penyusunan perkiraan
biaya/ harga keperluan pengadaan.
2) Jenis dan bentuk tindakan/kegiatan yang akan dilaksanakan.
3) Petugas pelaksana, misalnya; guru. Karyawan, dan lain-lain.

5
4) Bahan dan peralatan yang dibutuhkan.
5) Kapan dan di mana kegiatan dilaksanakan.
6) realistis, artinya rencana tersebut dapat dilaksanakan.
c. Berdasarkan atas kesepakatan dan keputusan bersama dengan pihak-pihak yang terlibat
dalam perencanaan.
d. Mengikuti pedoman (standar) jenis, kuantitas dan kualitas sesuai dengan skala prioritas.
e. Perencanaan pengadaan sesuai dengan plafond anggaran yang disediakan.
f. Mengikuti prosedur yang berlaku.
g. Mengikutsertakan unsur orang tua murid.
h. Fleksibel dan dapat menyesuaikan dengan keadaan, perubahan situasi dan kondisi yang
tidak disangka-sangka.
i. Dapat didasarkan pada jangka pendek (1 tahun), jangka menengah (4-5 tahun),
jangka panjang (10 – 15 tahun).
2.2.4 Perencanaan Pengadaan Barang Bergerak dan Barang Tidak Bergerak
a. Barang bergerak
1) Barang habis pakai
a) Menyusun daftar sarana sekolah yang disesuaikan dengan kebutuhan dan rencana kegiatan
sekolah tiap bulan;
b) Memperkirakan biaya untuk pengadaan barang tersebut setiap bulan; dan
c) Menyusun rencana pengadaan barang tersebut menjadi rencana triwulan, tengah
tahunan, dan kemudian menjadi rencana tahunan.
b. Barang tidak habis pakai
a) Menganalisis dan menyusun keperluan sarana dan prasarana sesuai dengan rencana
kegiatan sekolah serta memperhatikan fasilitas yang masih ada dan yang masih dapat dipakai.
b) Memperkirakan biaya sarana dan prasarana yang direncanakan dengan memperhatikan
standar yang telah ditentukan.
c) Menetapkan skala prioritas menurut dana yang tersedia, urgensi kebutuhan dan menyusun
rencana pengadaan tahunan.

6
c. Barang tidak bergerak
1) Tanah
a) Menyusun rencana pengadaan tanah berdasarkan analisis kebutuhan bangunan yang akan
didirikan serta lokasi yang ditentukan berdasarkan pemetaan sekolah;
b) Mengadakan survai tentang adanya fasilitas sekolah seperti: jalan, listrik, air, telepon,
transportasi dan sebagainya. c) Mengadakan survai harga tanah.
d) Menyusun rencana anggaran biaya banguna
2) Bangunan
a) Menyusun rencana bangunan yang akan didirikan berdasarkan analisis kebutuhan
secara lengkap dan teliti;
b) Mengadakan survai terhadap tanah di mana bangunan akan didirikan, hal luasnya, kondisi,
situasi, status, perizinan dan sebagainya;
c) Menyusun rencana konstruksi dan arsitektur bangunan sesuai pesanan;
d) Menyusun rencana anggaran biaya sesuai harga standar yang berlaku di daerah yang
bersangkutan; dan
e) Menyusun pentahapan rencana anggaran biaya (RAB) yang disesuaikan dengan rencana
pentahapan pelaksanaan secara teknis, serta memperkirakan anggaran yang akan disediakan
setiap tahun, dengan memperhatikan skala prioritas yang telah ditetapkan berdasarkan kebijakan
Dinas Pendidikan.
2.2.5 Pemeliharaan Sarana dan Prasarana
Pemeliharaan sarana dan prasarana pendidikan menurut Barnawi (2015) adalah kegiatan
untuk melaksanakan pengurusan dan pengaturan agar semua sarana dan prasarana selalu dalam
keadaan baik dan siap untuk digunakan secara berdayaguna dan berhasil guna dalam mencapai
tujuan pendidikan. Tujuan pemeliharaan sarana dan prasarana adalah sebagai berikut.
a. Untuk mengoptimalkan usia pakai peralatan. Hal ini sangat penting terutama jika dilihat dari
aspek biaya, karena untuk membeli suatu peralatan akan jauh lebih mahal jika dibandingkan
dengan merawat bagian dari peralatan tersebut;
b. Untuk menjamin kesiapan operasional peralatan untuk mendukung kelancaran pekerjaan
sehingga diperoleh hasil yang optimal;
c. Untuk menjamin ketersediaan peralatan yang diperlukan melalui pencekkan secara rutin dan
teratur; dan

7
d. Untuk menjamin keselamatan orang atau siswa yang menggunakan alat tersebut.
Macam-macam Pekerjaaan pemeliharaan menurut Mulyasa (2005) antara lain sebagai berikut.
a. Perawatan terus menerus (teratur, rutin).
1) Pembersihan saluran drainase dari sampah dan kotoran;
2) Pembersihan ruangan-ruangan dan halaman dari sampah dan kotoran;
3) Pembersihan terhadap kaca, jendela, kursi, meja, lemari, dan lain-lain;
4) Pembabatan rumput dan semak yang tidak teratur; dan
5) Pembersihan dan penyiraman kamar mandi/wc untuk menjaga kesehatan.
b. Perawatan berkala
1) Perbaikan atau pengecatan kusen-kusen, pintu, tembok dan komponen bangunan lainnya
yang sudah terlihat kusam;
2) Perbaikan mebeler (lemari, kursi, meja, dan lain-lain);
3) Perbaikan genteng rusak/pecah yang menyebabkan kebocoran Pelapisan plesteran pada
tembok yang retak atau terkelupas; dan
4) Pembersihan dan pengeringan lantai, halaman atau selasar yang terkena air hujan/air
tergenang.
c. Perawatan darurat
1) Dilakukan terhadap kerusakan yang tidak terduga sebelumnya dan berbahaya/merugikan
apabila tidak diantisipasi secepat- nya.
2) Perbaikan yang sifatnya sementara dan harus cepat selesai supaya:
a) Kerusakan tidak bertambah parah.
b) Proses pembelajaran tidak terganggu
3) Dilaksanakan secara swakelola.
4) Harus segera dilakukan perbaikan permanen.
d. Perawatan preventif
Perawatan preventif adalah perawatan yang dilakukan pada selang waktu tertentu dan
pelaksanaannya dilakukan secara rutin dengan beberapa kriteria yang ditentukan sebelumnya.
Pada dasarnya perawatan preventif merupakan cara perawatan sarana dan prasarana yang
dilakukan sebelum sarana dan prasarana tersebut mengalami kerusakan Tujuannya adalah untuk
mencegah atau mengurangi kemungkinan sarana dan prasarana tidak bekerja dengan normal dan
membantu agar sarana dan prasarana dapat aktif sesuai dengan fungsinya

8
BAB III
METODOLOGI PENELITIAN
3.1 Desain Penelitian
Penelitian ini menggunakan penelitian deskriptif. Menurut Sugiyono (2005: 21) menyatakan
bahwa metode deskriptif adalah suatu metode yang digunakan untuk menggambarkan atau
menganalisis suatu hasil penelitian tetapi tidak digunakan untuk membuat kesimpulan yang lebih
luas. Menurut Whitney (1960: 160) metode deskriptif adalah pencarian fakta dengan interpretasi
yang tepat. Dapat dikatakan bahwa penelitian deskriptif merupakan penelitian yang berusaha
mendeskripsikan suatu gejala, peristiwa yang terjadi pada saat sekarang atau masalah aktual.
Data yang telah diperoleh dari hasil pengamatan kemudian akan di analisis dengan penelitian
kaulitatif, Instrumen yang sudah ada divalidasi dan diujikan untuk mengumpulkan data. Data
yang telah terkumpul dianalisis dan diolah untuk mendapatkan kesimpulan dari penelitian.
3.2 Lokasi dan Waktu Penelitian
3.2.1 Lokasi Penelitian
Penelitian ini dilaksanakan di SMK Negeri 1 Medan di Jl. Sindoro No.1 Medan, Pusat Pasar,
Kec. Medan Kota, Kota Medan Prov. Sumatera Utara.
3.2.2 Waktu Penelitian
Penelitian ini dilakukan pada hari Rabu, 14 November 2018.
3.3 Objek Penelitian
Objek penelitian dalam penelitian ini ialah secara umum sarana dan prasarana yang ada di SMK
Ngeri 1 Medan.
3.4 Teknik Pengumpulan Data
Teknik pengumpulan data merupakan cara yang digunakan peneliti untuk mendapatkan
data dalam suatu penelitian. Pada penelitian kali ini peneliti memilih jenis penelitian kualitatif
maka data yang diperoleh haruslah mendalam, jelas dan spesifik. Seperti yang dijelaskan oleh
Sugiyono (2012:225) bahwa pengumpulan data dapat diperoleh dari hasil observasi, wawancara,
dan dokumentasi. Teknik pengumpulan data adalah cara-cara yang dapat digunakan
oleh peneliti untuk mengumpulkan data ( Arikunto, 2005). Sugiyono (2009:224) “Teknik
pengumpulan data merupakan langkah yang paling strategis dalam penelitian, karena
tujuan utama dari penelitian adalah mendapatkan data”. Observasi dilakukan oleh peneliti
untuk memperoleh data yang dihasilkan berdasarkan pengamatan langsung terhadap

9
pelaksanaan manajemen di sekolah tersebut, selanjutnya menjadi bahan pertimbangan
dalam menentukan memaknai atau menarik kesimpulan dari kejadian atau peristiwa
yang diamati.

Teknik Pengumpulan data yang digunakan dalam penelitian ini ialah teknik observasi, dan
dokumentasi. Beberapa informasi yang diperoleh dari hasil observasi adalah ruang (tempat),
pelaku, kegiatan, objek, perbuatan, kejadian atau peristiwa, waktu, dan perasaan. Observasi ini
dilakukan dengan mengamati dan mencatat langsung terhadap objek penelitian, yaitu dengan
mengamati sarana dan prasarana yang ada di SMK Negeri 1 Medan.
Hasil penelitian melalui wawancara dan observasi akan lebih kuat dan dapat dipercaya
apabila didukung oleh dokumen-dokumen yang bisa berupa catatan masa lalu, tulisan, gambar,
atau karya-karya seseorang.“Studi dokumen merupakan pelengkap daripenggunaan metode ob
servasi dan wawancara dalam penelitian kualitatif ( Sugiyono 2009:240).
3.5 Analisis Data
Analisis data adalah proses mencari dan menyusun secara sistematis data yang
diperoleh dari hasil wawancara, catatan lapangan, dan komunikasi, dengan cara
mengorganisasikan data ke dalam kategori, menjabarkan ke dalam unit-unit, melakukan
sintesa, menyusun ke dalam pola, memilih mana yang penting dan yang akan dipelajari,
dan membuat kesimpulan sehingga mudah difahami oleh diri sendiri maupun orang lain.
Proses analisis data penelitian kualitatif dilakukan sejak sebelum memasuki
lapangan, selama di lapangan, dan setelah selesai di lapangan. Namun walaupun demikian
analisis data lebih difokuskan selama proses di lapangan bersamaan dengan
pengumpulan data. “Analisis data dalam penelitian kualitatif, dilakukan pada saat
pengumpulan data berlangsung, dan setelah selesai pengumpulan data dalam periode tertentu”
( Sugiyono, 2008: 246).
Analisis data yang dipakai dalam penelitian ini ialah penelitian deskriptif. Menurut Sugiyono
(2005: 21) menyatakan bahwa metode deskriptif adalah suatu metode yang digunakan untuk
menggambarkan atau menganalisis suatu hasil penelitian tetapi tidak digunakan untuk membuat
kesimpulan yang lebih luas. Menurut Whitney (1960: 160) metode deskriptif adalah pencarian
fakta dengan interpretasi yang tepat. Dapat dikatakan bahwa penelitian deskriptif merupakan
penelitian yang berusaha mendeskripsikan suatu gejala, peristiwa yang terjadi pada saat sekarang
atau masalah aktual

10
BAB IV
HASIL/PEMBAHASAAN
4.1 Identitas Sekolah
NPSN: 10210976 Status : Negeri
Bentuk Pendidikan : SMK Status Kepemilikan: Pemerintah Daerah
SK Pendirian Sekolah : 250/B/1950 Tgl SK Pendirian : 1950-08-01
SK Izin Operasional: 250/B/1950 Tgl SK izin Operasional: 1950-08-01

Kondisi Saat Ini Kebutuhan


No Nama Jumlah Luas Total Jumlah Jumlah
. Ruang / Baik Rusak
Area Kerja Ruang (m2) Luas Se Bera Jumla Lua Total Luas
(m2) da t h s (m2)
ng Ruang (m2)
1. Ruang 1 64 64 1 0 0 1 64 64
Kepala
Sekolah dan
Wakil
2. Ruang Guru 1 112 112 0 0 0 1 112 112
3. Ruang 1 32 32 1 0 0 1 32 32
Pelayanan
Administras
i
4. Ruang 3 32 96 3 0 0 3 32 96
Pramuka,
Koperasi
dan UKS
5. Ruang 2 16 32 1 0 0 2 32 64
Ibadah
6. Ruang 1 192 192 1 0 0 1 192 192
Bersama

11
7. Ruang 1 64 64 1 0 0 1 64 64
Kantin
Sekolah
8.. Ruang 8 32 256 8 0 0 8 32 256
Toilet
9.. Ruang 1 40 40 1 0 0 1 40 40
Gudang
10. Ruang 24 56 1344 24 0 0 36 56 2016
. Kelas
11. Ruang 1 32 32 1 0 0 1 32 32
Lab.Bahasa
12. Ruang 1 120 120 1 0 0 1 120 120
Praktek
Akuntansi
4.2 Status Lahan Smk
Jenis Lahan Luas Lahan (m2) Status Kepemilikan Lahan
Luas Taman 1006 Lainnya
Luas Lapangan Olah Raga 300 Lainnya
Luas Bangunan 2590 Lainnya
Total Luas Keseluruhan 3896
4.3 Infrastruktur
Sumber Listrik Daya Listrik Voltase Phase Biaya Perbulan
PLN 5000-15.000 Watt 220 Volt 3 Phase 3000000

Akses Internet Provider Bandwith (Mbps) Biaya Perbulan


Leasedline Telkom 0 550000

Sumber Air Bersih Ketersediaan Biaya Perbulan


PDAM Memadai 100000

12
4.4 Sarana Penunjang Sekolah
Nama Sarana Kondisi Saat Ini Kebutuha
n Alat
Jumlah Alat Jumlah Baik Jumlah Rusak Jumlah Jumlah +
Sedang Rusak Berat Alat /
Ruang Praktek Akuntansi -
Komputer PC 40 40 0 0 40 0
Komputer Server 1 1 0 0 2 -
1
LCD Proyektor 1 1 0 0 1 0
Printer 3 3 0 0 5 -
2
4.5 Buku Perpustakaan
Mata Pelajaran Jumlah Jumlah Eksemplar Yang Jumlah Jumlah
Judul Ada Kebutuhan Kekurangan
Bahasa Indonesia 42 713 1000 287
Matematika 38 425 1000 575
Bahasa Inggris 55 550 1000 450
Pemasaran 20 356 1000 644
Akuntansi 22 440 1000 560
Administrasi Perkantoran 20 400 1000 600
Usaha Perjalanan Wisata 30 500 1000 400
4.6 Kerja Sama Dengan Du / Di

NO. Nama DU/DI dan Bidang Lokasi Bentuk Kerjasama Kompetensi Keahlian
Usaha Yang Terkait
1. PT. Angkasa Pura II Medan Praktek Kerja Industri Usaha Perjalanan Wisata
2. Gramedia Praktek Kerja Industri Pemasaran
3. Kantor Pelayanan Pajak Praktek Kerja Industri Akuntansi
Pratama
4. PT. Telkom Medan Praktek Kerja Industri Administrasi Perkantoran

13
Manajemen Sarana dan Prasarana di SMK Negeri 1 Medan dapat dikategorikan sudah baik,
karena sekolah ini memiliki fasilitas yang dibutuhkan oleh peserta didik. Fasilitas yang ada di
SMK Negeri 1 Medan yakni sebagai berikut Ruang Kepala Sekolah, Ruang Bp, Ruang kelas,,
laboratorium, Pos satpam, perpustakaan, parkiran, dll Dengan adanya fasilitas ini akan membuat
peserta didik merasa nyaman dalam proses pembelajaran. Sarana dan prasarana yang memadai
ini juga akan meningkatkan motivasi dan minat belajar peserta didik. Dengan fasilitas yang
memadai akan membuat proses pembelajaran menjadi menyenangkan dan juga lebih efektif.
Fasilits yang ada di sekolah ini antara lain sebagai berikut: Ruang kantor Kepala Sekolah
memiliki fasilitas yang bagus dan baik,ruang ini juga di fasilitasi AC, kebersihannya juga baik,
Ruang Kelas dikategorikan cukup baik, karena tidak semua kelas menurut saya dapat
dikategorikan bagus dalam segi kebersihan, Ruang guru di SMK Negeri 1 Medan sudah baik,
karena jumlah guru disesuaikan dengan jumlah guru yang mengajar di sekolah ini. Namun,
tatanan kursi dan juga kerapian buku yang ada di ruang guru, kurang rapi, Kantin di SMK Negeri
1 Medan, dikategorikan cukup baik, karena menurut pengamatan saya, kebersihan di kantin ini
kurang, Ruang koperasi di SMK Negeri 1 Medan, dikategorikan baik, karena semua tatanan rapi,
Kantin di SMK Negeri 1 Medan, dikategorikan cukup baik, karena menurut pengamatan saya,
kebersihan di kantin ini kurang, Ruang koperasi di SMK Negeri 1 Medan, dikategorikan baik,
karena semua tatanan rapi, Ruang gudang di SMK Negeri 1 Medan, dikategorikan cukup bai,
Ruang Pramuka di SMK Negeri 1 Medan, dikategorikan baik, karena ruangan ini sesuai dengan
kebutuhan peserta didik dalam ekstrakulikuler pramuka, Ruang Lab. Bahasa yang ada di SMK
Negeri 1 Medan sudah baik, sesuai dengan kebutuhan peserta didik, Ruangan ini sudah baik,
karena ruangan ini disesuaikan dengan kebutuhan peserta didik, terkhusus siswa yang
mengambil jurusan akuntansi, Toilet guru dikategorikan baik, karena cukup bersih, dan juga air
yang ada di dalam toilet bersih, sehingga nyaman jika digunakan, Toilet siswa dikategorikan
cukup baik, karena dari pengamatan saya kamar mandi siswa kurang bersih, Ruang
Konseling/BK dikategorikan sudah baik, Ruang Osis di sekolah ini kategorikan sudah baik,
Perpustakaan disekolah ini sudah bagus dan buku yang ada didalamnya cukup memadai sesuai
kebutuhan peserta didik, Sumber air bersih yang digunakan disekolah ini ilalah PDAM dengan
biaya 100.000 Perbulannya, Akses internet di sekolah ini menggunakan Leasedline Telkom,
dengan biaya 550.000 perbulan, Sumber listrik disekolah ini ialah PLN, Sekolah ini difasilitasi
LCD Proyektor untuk meningkatkan kualitas proses pembelajaran, Ruang UKS di sekolah ini

14
difasilitasi dengan obat-obatan, Sekolah ini difasilitasi printer, namun penggunaannya harus
sesuai dengan kebutuhan siswa, Sekolah ini memiliki pos satpam yang cukup bagus, Lapangan
Olahraga di sekolah ini cukup bagus, disekolah ini juga terdapat koridor untuk tempat tunggu
para tamu, atau tempat duduk siswa jika sedang istirahat.

15
BAB V
SIMPULAN
5.1 Simpulan
Manajemen sarana dan prasarana adalah suatu kegiatan bagaimana mengatur dan mengelola
sarana dan prasarana pendidikan secara efektif dan efisien dalam rangka pencapaian tujuan yang
telah ditetapkan. manajemen sarana dan prasarana pendidikan bertugas mengatur dan menjaga
saran dan prasarana pendidikan agar dapat memberikan kontribusi secara optimal dan berarti
pada jalannya proses pendidikan. Berdasarkan pengamatan yang telah dilakukan maka dapat
disimpulkan bahwa sarana dan prasaran yang ada di SMK Negeri 1 Medan digolongkan baik dan
memadai sesuai dengan kebutuhan siswa, guru, pegawai, dalam meningkatkan proses
pembelajaran di SMK Negeri 1 Medan.
5.2 Saran
Sarana dan prasarana yang memadai di sekolah akan mempengaruhi motivasi dan semangat
belajar peserta didik. Oleh karena itu disarankan untuk pemerintah dan juga Yayasan sekolah
untuk memperhatikan sarana dan prasarana Sekolah di Indonesia.

16
DAFTAR PUSTAKA

Abdulmuid, Muhibbuddin.2013. Manajemen Pendidikan. Jawa Tengah: Perbit Pengging


Mangkunegaraan.

Bafadal, Ibrahim. 2016. Manajemen di Sekolah Dasar. Jakarta: Direktorat Jenderal


Sekolah Dasar.

Bidwel, 1980. The Analicis Of Educational Productivity. Volume 2. (5 November 2018).

Buhler, Patricia. 2004. Managemet Skills. Jakarta: Prenada Media.

Hadiati, S. 2001. Manajemen Sumber Daya Manusia Lembaga Administrasi Negara


Republik Indonesia

Kisbiyanto. 2012. Manajemen Sekolah. Yogyakarta: Mahameru.

Kristiawan, Muhammad. Dkk. 2017. Manajemen Pendidikan. Yogyakarta: Deepublish.

Lubis, M. Joharis. 2007. Hubungan Komitmen Organisasi dan Pengetahuan Manajemen


dengan Kinerja Kepala SMP di Kota Medan. Masters Thesis, Unimed.

Nurbaiti. 2015. Manajemen Sarana dan Prasarana Sekolah. Volume 9, Nomor 4. (5


November 2018).
Tim Penyusun. 2015. Manajemen Sekolah dan Kepemimpinan Sekolah. Jakarta:
PusatPengembangan Tenaga Kependidikan.

17
LAMPIRAN-LAMPIRAN

ANGKET MANAJEMEN SARANA DAN PRASARANA SEKOLAH

Nama Pengamat : Fitri Sanny Br Tarigan

Nama Sekolah : SMK Negeri 1 Medan

Keterangan :
I : Sangat Baik
II : Baik
III : Cukup Baik
IV : Tidak Baik
V : Sangat Tidak Baik

18
No. Fasilitas Keadaan Keterangan
I II III IV V
1. Ruang Kantor √ Ruang kantor Kepala Sekolah
Kepala memiliki fasilitas yang bagus dan
Sekolah/Wakil baik,ruang ini juga di fasilitasi AC,
Kepala Sekolah kebersihannya juga baik.
2. Ruang Kelas √ Ruang Kelas dikategorikan cukup
baik, karena tidak semua kelas
menurut saya dapat dikategorikan
bagus dalam segi kebersihan,
3. Ruang Guru √ Ruang guru di SMK Negeri 1
Medan sudah baik, karena jumlah
guru disesuaikan dengan jumlah
guru yang mengajar di sekolah ini.
Namun, tatanan kursi dan juga
kerapian buku yang ada di ruang
guru, kurang rapi
4. Ruang Kantin √ Kantin di SMK Negeri 1 Medan,
Sekolah dikategorikan cukup baik, karena
menurut pengamatan saya,
kebersihan di kantin ini kurang.
5. Ruang Koperasi √ Ruang koperasi di SMK Negeri 1
Medan, dikategorikan baik, karena
semua tatanan rapi
6. Ruang Gudang √ Ruang gudang di SMK Negeri 1
Medan, dikategorikan cukup baik
7. Ruang Pramuka √ Ruang Pramuka di SMK Negeri 1
Medan, dikategorikan baik, karena
ruangan ini sesuai dengan

19
kebutuhan peserta didik dalam
ekstrakulikuler pramuka
8. Ruang √ Ruang Lab. Bahasa yang ada di
Lab.Bahasa SMK Negeri 1 Medan sudah baik,
sesuai dengan kebutuhan peserta
didik.
9. Ruang Praktek √ Ruangan ini sudah baik, karena
Akuntansi ruangan ini disesuaikan dengan
kebutuhan peserta didik, terkhusus
siswa yang mengambil jurusan
akuntansi
10. Toilet guru √ Toilet guru dikategorikan baik,
karena cukup bersih, dan juga air
yang ada di dalam toilet bersih,
sehingga nyaman jika digunakan
11. Toilet Siswa √ Toilet siswa dikategorikan cukup
baik, karena dari pengamatan saya
kamar mandi siswa kurang bersih
12. Ruang √ Ruang Konseling/BK
Konseling/BK dikategorikan sudah baik
13. Ruang OSIS √ Ruang Osis di sekolah ini
kategorikan sudah baik
14. Komputer PC √ Sekolah ini sudah dilengkapi
dengan computer PC dan memadai
untuk digunakan
15. Komputer √ Sekolah ini sudah dilengkapi
Server computer Server dan memadai
untuk digunakan.
16. Perpustakaan √ Perpustakaan disekolah ini sudah
bagus dan buku yang ada
didalamnya cukup memadai sesuai

20
kebutuhan peserta didik
17. Sumber air √ Sumber air bersih yang digunakan
bersih disekolah ini ilalah PDAM dengan
biaya 100.000 Perbulannya
18. Akses Internet √ Akses internet di sekolah ini
menggunakan Leasedline Telkom,
dengan biaya 550.000 perbulan
19 Sumber Listrik √ Sumber listrik disekolah ini ialah
PLN
21 LCD Proyektor √ Sekolah ini difasilitasi LCD
Proyektor untuk meningkatkan
kualitas proses pembelajaran
22. Ruang UKS √ Ruang UKS di sekolah ini
difasilitasi dengan obat-obatan
23. Printer √ Sekolah ini difasilitasi printer,
namun penggunaannya harus
sesuai dengan kebutuhan siswa.
24. Pos Satpam √ Sekolah ini memiliki pos satpam
yang cukup bagus
25. Lapangan √ Lapangan Olahraga di sekolah ini
Olahraga cukup bagus
26. Koridor √ Disekolah ini juga terdapat koridor
untuk tempat tunggu para tamu,
atau tempat duduk sia jika sedang
istirahat.

21
Dokumentasi

Lapangan Olahraga KamarMandi

Perpustakaan Musholla

22
Tangga Menuju Lantai 11 Kelas

Ruang PMR Ruang Guru

Parkiran Pos Satpam

23
Ruang Pramuka Koridor

Ruang Kepala Sekolah Ruang BP

24
Kantin Travel Mini

Kamar Mandi Siswa Penghargaan yang diperoleh

25

Anda mungkin juga menyukai