Disusun Oleh:
Kelompok 2
Kelompok 2
DAFTAR ISI
HALAMAN JUDUL
KATA PENGANTAR
DAFTAR ISI
BAB I PENDAHULUAN
A. Latar Belakang ....................................................................
B. Rumusan Masalah................................................................
C. Tujuan Penulisan..................................................................
BAB II PEMBAHASAN
1. Pengertian Zonasi.............................................................
B. Analisis SWOT....................................................................
C. Hasil Analisis.......................................................................
A. Kesimpulan..........................................................................
DAFTAR PUSTAKA
BAB I
PENDAHULUAN
A. Latar Belakang
Suatu instansi sekolah melakukan kegiatan sekolah yang sudah terdapat
dalam peraturan sekolah itu sendiri, seperti halnya dalam penerimaan peserta
didik baru. Berdasarkan Permendikbud nomor 51/2018 diatur PPDB melalui
zonasi. Yaitu seleksi calon peserta didik baru dilakukan dengan memprioritaskan
jarak tempat tinggal terdekat ke sekolah dalam zonasi yang ditetapkan. Peserta
didik bisa memiliki opsi maksimal tiga sekolah, dengan catatan sekolah tersebut
masih memiliki slot siswa dan berada dalam wilayah zonasi siswa tersebut.
Umumnya jalur zonasi memiliki kuota paling besar dari semua jalur
penerimaan. Sistem zonasi isi banyak diterapakan di instansi sekolah menengan
pertama dan sekolah menengah atas. Menurut Menteri Pendidikan dan
Kebudayaan, Muhadjir Effendy, pada pelaksanaan PPDB tahun 2018 sistem
zonasi masih kurang baik, sehingga masih perlu evaluasi dan perbaikan. Sistem
seleksi PPDB zonasi dilakukan dengan cara pemeringkatan, yang berbeda-beda di
setiap provinsi. Akan tetapi, umumnya pemeringkatan untuk jalur zonasi
dilakukan dengan jarak, nilai UN, usia peserta didik, dan waktu mendaftar.
Sistem zonasi yang masuk dalam dunia pendidikan memberikan dampak
pada orang banyak, baik itu guru, peserta didik, maupun masyarakat oleh karena
itu perlunya analisa seperti apa dampak tersebut terlebih pada tahun 2018 sistem
zonasi masih belum cukup baik digunakan. Menggunakan analisis SWOT yang
dapat membrikan gambaran terkait adanya program zonasi terhadap dunia
pendidikan dan terhadap peserta didik dengan beberapa aspek seperti kekuatan,
kelemahan, peluang, dan ancaman kita dapat mengetahui maksud adanya
program zonasi dan manfaatnya bagi suatu instansi sekolah.
B. Rumusan Masalah
1. Apa maksud adanya program zonasi dalam proses PPDB?
2. Apa itu Analisis SWOT?
3. Bagaimana program zonasi berproses dengan menganalisa menggunakan
analisis SWOT?
C. Tujuan Pembahasan
1. Untuk mengetahui tentang program zonasi dalam proses PPDB.
2. Untuk mengetahui mengenai Analisis SWOT.
3. Untuk mengetahui program zonasi berproses dengan menganalisa
menggunakan analisis SWOT.
BAB II
PEMBAHASAN
A. Sistem Zonasi PPDB (Penerimaan Peserta Didik Baru)
1. Pengertian Zonasi
Istilah zonasi mulai digunakan pada tahun 2017 dalam penataan
sistem Penerimaan Peserta Didik Baru (PPDB) yang mengacu pada
Peraturan Menteri Pendidikan dan Kebudayaan Nomor 14 Tahun 2018
tentang Penerimaan Peserta Didik Baru pada Taman Kanak-kanak, Sekolah
Dasar, Sekolah Menengah Pertama, Sekolah Menengah Atas, Sekolah
Menengah Kejuruan, atau bentuk lain yang sederajat. Pengertian zonasi
dimaknai sebagai pembagian atau pemecahan suatu areal menjadi beberapa
bagian, sesuai dengan fungsi dan tujuan pengelolaan (Kamus Besar Bahasa
Indonesia). Dengan sistem zonasi semua khususnya sekolah negeri disiapkan
untuk memberikan layanan pendidikan yang bermutu secara merata bagi
warga anggota masyarakat pada suatu areal atau kawasan tertentu sehingga
anak-“anak terbaik” tidak perlu mencari “sekolah terbaik” yang lokasinya
jauh dari tempat tinggalnya. Sistem zonasi PPDB ini ternyata memberi
implikasi pada perlunya penyiapan sekolah yang sama dan setara mutunya
dengan sekolah yang selama ini dianggap sekolah unggul atau sekolah
favorit.1
Sistem zonasi yang ada pada saat ini memunculkan beberapa pro
kontra yang dihadapi oleh pihak lembaga pendidikan, calon peserta didik
bahkan masyarakat. Seperti halnya orang tua yang tidak setuju atau
memunculkan opini-opini yang tidak baik terhadap adanya sistem zonasi
dengan berbagai alasan. Dan yang seharusnya bisa ke sekolah yang
diinginkan dengan sistem tes namun terkalahkan dengan yang masih masuk
dalam zona sekolah tersebut.
B. Analisis SWOT
Suatu kegiatan akan dapat dilaksanakan dengan baik dan mencapai
sasaran jika sebelumnya dilakukan suatu perencanaan yang matang, menyusun
perencanaan sebagai langkah awal akan cukup diperhitungkan guna mencapai
tujuan yang ingin dicapai. Analisa ini menempatkan situasi dan kondisi sebagai
faktor masukan, yang kemudian dikelompokkan menurut kontribusinya masing-
masing.
Analisis SWOT menurut Sondang P. Siagian merupakan salah satu
instrumen analisis yang ampuh apabila digunakan dengan tepat dan telah
diketahui pula secara luas bahwa “SWOT merupakan akronim untuk kata
strenghs (kekuatan), weaknesses (kelemahan), opportunities (peluang), dan
threats (ancaman). Pembagian faktor-faktor strategis dalam analisis SWOT, yaitu:
3
Aqib Ardiansyah, Dwi Hesty Kristyaningrum, “Evaluasi Program Penerimaan Peserta Didik
Baru(PPDB) Sistem Zonasi”, dalam Jurnal Dialektika Jurusan PGSD edisi no. 2, Vol. IX, 2019.
1. Faktor berupa kekuatan
Situasi dan kondisi yang merupakan kekuatan dari organisasi atau program
pada saat ini.
2. Faktor berupa kelemahan
Situasi dan kondisi yang merupakan kelemahan dari organisasi atau program
pada saat ini.
3. Faktor berupa peluang
Situasi dan kondisi yang merupakan peluang di luar organisasi dan
memberikan peluang berkembang bagi organisasi di masa depan.
4. Faktor berupa ancaman
Situasi yang merupakan ancaman bagi organisasi, yang datang dari luar
organisasi, dan dapat mengancam eksistensi organisasi di masa depan.4
Analisis swot merupakan identifikasi berbagai faktor yang dilakukan secara
sistematis yang didasarkan pada fakta dan logika yang dapat memaksimalkan
kekuatan, dan peluang, namun secara bersamaan menimbulkan ancaman dan
kelemahan.
SWOT adalah singkatang dari sternght (kekuatan) yaitu faktor-faktor
kekuatan dalam sebuah program tersebut seperti memiliki kelebihan-kelebihan
yang membuat sesuatu itu menjadi lebih unggul bagi pesaing-pesaingnya serta
dapat memuaskan penggunanya., Weakness (kelemahan) segala sesuatu pasti
memiliki kelemahan tetapi yang terpenting adalah bagaimana sebagai penentu
kebijakan bisa meminimalisir. kelemahan-kelemahan tersebut atau bahkan
kelemahan tersebut menjadi satu sisi kelebihan yang tidak dimiliki oleh pihak
lain, Opportunities (peluang) merupakan suatu kondisi lingkungan eksternal yang
menguntungkan bahkan menjadi formulasi kepada subjek dan formulasi, Threats
(tantangan) merupakan kebalikan dari sebuah peluang meliputi faktor-faktor
lingkungan yang tidak menguntungkan dan jika tidak ditanggulangi maka akan
menjadi sebuah penghalang atau penghambat bagi majunya sebuah program itu
sendiri. Anaslisis SWOT adalah sebuah alat yang digunakan untuk
mengidentifikasi isu-isu internal dan eksternal yang sedang berlangsung. Analisa
SWOT termasuk sebuah bentuk analisa situasi dan kondisi yang bersifat
deskriptif (memberi gambaran). Ada beberapa tahapan dan langkah yang harus
ditempuh dalam melakukan analisis SWOT, antara lain:
4
Sondang P. Siagian, Manajemen Strategik, (Jakarta: PT Bumi Aksara, 2000), hlm. 173.
1. Identifikasi kelemahan (internal), dan ancaman (eksternal, globalisasi) yang
paling urgent untuk diatasi secara umum pada semua komponen.
2. Identifikasi kekuatan (internal) dan peluang (eksternal) yang diperkirakan
cocok untuk mengatasi kelemahan dan ancaman yang telah diidentifikasi
pada langkah pertama.
3. Lakukan analisis SWOT lanjutan setelah diketahui kekuatan, kelemahan,
peluang, dan ancaman dalam konteks sistem programnya.
4. Rumuskan strategi-strategi yang direkomendasikan untuk menangani
kelemahan dan ancaman, termasuk pemecahan masalah, perbaikan, dan
pengembangan lebih lanjut.
5. Tentukan prioritas penanganan kelemahan dan ancama itu, dan disusun suatu
rencana tindakan untuk melaksanakan program penanganan.
Matrik SWOT merupakan suatu bagian dari analisis SWOT yang dapat
menggambarkan secara jelas bagaimana peluang dan ancaman (eksternal) yang
dihadapi akan dapat disesuaikan dengan kekuatan dan kelemahan yang dimiliki
(internal). Matrik SWOT sebagai alat pencocokam yang mengembangkan empat
tipe strategi yaitu SO, WO, ST, dan WT. Dirangkum dalam matrik SWOT yang
dikembangkan oleh Kearns sebagai berikut5:
5
Freddy Rangkuti, Analisis SWOT Teknik Membedah Kasus Bisnis, (Jakarta: PT Gramedia
Pustaka Utama, 2006), hlm. 19.
Faktor Internal
Strategi menurut Purnomo Setiawan Hari yakni strategi berasal dari Bahasa
Yunani “Strategos” diambil dari kata stratos yang berarti militer dan Ag yang
berarti memimpin. Jadi strategi dalam konteks awalnya ini diartikan sebagai
general ship yang artinya sesuatu yang dikerjakan oleh para jenderal dalam
membuat rencana untuk menaklukkan musuh dan memenangkan perang.6
Maka, strategi dapat dinyatakan sebagai tahapa-tahapan yang harus dilalui
menuju target yang diinginkan. Strategi yang baik akan memberikan gambarn
tindakan utama dan pola keputusan yang akan dipilih untuk mewujudkan dan misi
suatu program. Penjelasan mengenai strategi adalah sebagai berikut:
1. Strategi SO
Memanfaatkan kekuatan untuk meraih dan mendapatkan peluang yang
sebesar-besarnya
2. Strategi ST
Startegi dalam menggunakan kekuatan yang dimiliki untuk mengatasi ancama
yang muncul.
3. Strategi WO
6
Setiawan Hari Purnomo, Manajemen Strategi Sebuah Konsep Pengantar, (Jakarta: Fakultas
Ekonomi Universitas Indonesia, 1996), hlm 8.
Strategi ini diterapkan berdasarkan pemanfaatan peluang yang ada dengan
cara meminimalkan kelemahan yang ada.
4. Strategi WT
Strategi ini berusaha meminimalkan kelemahan yang ada serta menghindari
ancaman yang kemungkinan akan muncul.
Oleh karena itu untuk memudahkan dalam menganalisa terdapat format
matriks yang dapat dijadikan sebagai pedoman dalam menganalisa suatu program
mengggunakan analisis SWOT.
C. Hasil Analisis
Tahap pertama dalam melakukan pemetaan SWOT adalah menganalisa isu-
isu internal dan eksternal sebagai faktor adanya sistem zonasi, sebagai berikut:
1. Strength (Kekuatan)
a. Dengan adanya sistem zonasi maka pihak sekolah dapat menjangkau
peserta didik yang berprestasi
b. Dengan adanya sistem zonasi lembaga pendidikan mendapatkan cukup
banyak peserta didik
c. Dengan adanya sistem zonasi terdapat beberapa sekolah yang mutu
pendidikannya menjadi meningkat atau lebih meningkat
d. Dengan adanya sistem zonasi lebih memudahkan dalam hal PPDB karena
sudah berbasis online
2. Weakness (Kelemahan)
a. Dengan adanya sistem zonasi menjadikan semangat belajar siswa menurun
b. Dengan adanya sistem zonasi siswa siswa tidak mendapatkan hak untuk
memilih sekolah yang diharapkan atau diinginkan
c. Dengan adanya sistem zonasi terdapat beberapa sekolah yang mutu
pendidikannya menurun
d. Kurangnya sosialisasi pada pelaksanaan sistem zonasi yang berimbas atau
berakibat pada ketidaksesuaian realita
3. Oppurtunity (Peluang)
a. Beban biaya yang menjadi tanggungan orang tua semakin kecil, katena
dengan adanya sistem zonasi setidaknya dapat mengurangi beban biaya
transportasi
b. Dengan adanya program zonasi dapat memudahkan orang tua melakukan
pengawasan dan pemantauan kepada putra putrinya dikarenakan jarak yang
dekat dari rumah ke sekolah
c. Memungkinkan sekolah negeri maupun swasta yang sebelumnya sepi
peminat karena adanya sistem zonasi kuota pendaftarannya jauh lebih
meningkat
d. Dengan adanya pendaftaran sistem zonasi memungkinkan siswa berprestasi
tidak mengelompok di sekolah favorite saja
4. Thread (Ancaman)
a. Dengan adanya sistem zonasi anak yang berasal dari keluarga yang tidak
mampu tidak mendapat sekolah maka berpotensi putus sekolah
b. Dengan adanya sistem zonasi sekolah yang kekurangan tenaga pendidik
harus mencari lagi tenaga pendidik sesuai yang dibutuhkan
c. Dengan adanya sistem zonasi sekolah pinggiran terancam kekurangan
peserta didik
d. Dengan adanya sistem zonasi dapat memungkinkan atau berpotensi untuk
melakukan pemalsuan dokumen
OPPORTUNITIES (O)
- Beban biaya yang menjadi
tanggungan orang tua
semakin kecil, katena
dengan adanya sistem
zonasi setidaknya dapat
mengurangi beban biaya
transportasi.
- Dapat memudahkan orang
tua melakukan pengawasan
dan pemantauan kepada STRATEGI SO
putra putrinya dikarenakan Melaksanakan sistem
STRATEGI WO
jarak yang dekat dari rumah penjaminan mutu sekolah dalam
Meningkatkan mutu pendidik
ke sekolah. rangka membangu kepercayaan
melalui pelatihan
- Memungkinkan sekolah orang tua terkait kebijakan
negeri maupun swasta yang zonasi
sebelumnya sepi peminat
karena adanya sistem
zonasi kuota
pendaftarannya jauh lebih
meningkat
- Memungkinkan siswa
berprestasi tidak
mengelompok di sekolah
favorite saja
TREATHS (T)
- Anak yang berasal dari
keluarga yang tidak mampu
tidak mendapat sekolah di
dalam zonanya maka
berpotensi putus sekolah.
STRATEGI WT
- Sekolah yang kekurangan
Mensosialisasikan dan
tenaga pendidik harus
mempromosikan sekolah
mencari lagi tenaga STRATEGI ST
pinggiran agar siswa tidak
pendidik sesuai yang Membuat program beasiswa bagi
ragu dalam memilih sehingga
dibutuhkan. siswa berprestasi
sekolah pinggiran tersebit
- Sekolah pinggiran
tidak kekurangan peserta
terancam kekurangan
didik.
peserta didik.
- Memungkinkan atau
berpotensi untuk
melakukan pemalsuan
dokumen
BAB III
PENUTUP
A. Kesimpulan
Zonasi dimaknai sebagai pembagian atau pemecahan suatu areal menjadi
beberapa bagian, sesuai dengan fungsi dan tujuan pengelolaan.
Analisis SWOT menurut Sondang P. Siagian merupakan salah satu
instrumen analisis yang ampuh apabila digunakan dengan tepat dan telah
diketahui pula secara luas bahwa “SWOT merupakan akronim untuk kata
strenghs (kekuatan), weaknesses (kelemahan), opportunities (peluang), dan
threats (ancaman).
Sistem zonasi dalam analisis SWOT diperoleh strategi yaitu melaksanakan
sistem penjaminan mutu sekolah dalam rangka membangun kepercayaan orang
tua terkait kebijakan zonasi, membuat program beasiswa bagi siswa berprestasi,
Mensosialisasikan dan mempromosikan sekolah pinggiran agar siswa tidak
ragu untuk memilih sekolah tersebut sehingga sekolah pinggiran tidak lagi
kekurangan peserta didik dan meningkatkan mutu pendidik melalui pelatihan.
DAFTAR PUSTAKA