Anda di halaman 1dari 11

BAB I

PENDAHULUAN

A. Latar Belakang

Dalam kehidupan moderen seperti sekarang ini, produk pendidikan


sering kali diukur dari perubahan kemajuan material dalam bentuk
meningkatnya pemuasan kebutuhan manusia (jasmani), padahal kebutuhan
manusia tidak sekedar pemenuhan material, jika itu saja yang menjadi tujuan
dan ukuran dapat menghancurkan harkat kemanusiaan yang paling dalam
sebut saja, kehidupan rohaninya. Alhasil , produk pendidikan tidak
menginginkan kemudian cuma menghasilakn manusia yang cerdas dan
trampil untuk melakukan pekerjaan, tetapi tidak peduli terhadap lingkungan
sekitar baik hubungan antar manusia , terutama yang berhubungan dengan
kewajiban seorang muslim. Ilmu pengetahuan dan
kepandaiannya dikembangkan menjadi instrumen kekuasaan untuk
memperdayai orang lain, dan memperoleh kekayaan dari jalur yang
menrugikan orang lain. Tentu saja hal ini tidak kita inginkan apalagi terjadi
dalam lingkungan pendidikan islam.

Oleh karena itu, dalam dunia pendidikan metode yangdigunakan


memiliki peran pentin dalam penyampaiannya. Menentukan metode terbaik
dari yang terbaika adalah hal yang sukar karena dari sekian banyak metode
tidak semua orang dapat menerima dengan menggunakan metode yang sama,
dan salah satu metode dalam dunia pendidikan yakni metode targhib wa
tarhib.
B. Rumusan Masalah

1. Apa pengertian metode targhib wa tarhib?

2. Apa manfaat atau keutamaan metode targhib wa tarhib?

3. Bagaimana metode targhib wa tarhib dalam Pendidikan Agama Islam?

C. Tujuan Pembahasan

1. Untuk mengetahui pengertian metode targhib wa tarhib.

2. Untuk mengetahui manfaat atau keutamaan metode targhib wa tarhib.

3. Untuk mengetahui metode targhib wa tarhib dalam pendidikan Agama


Islam.
BAB II

PEMBAHASAN

A. Pengertian metode targhib wa tarhib

Berdasarkan analisis terhadap ayat-ayat Al-Qur’an, kita dapat


mendefinisikan istilah targhib wa tarhib sebagai berikut. Targhib adalah janji
yang disertai rayuan dan bujukan untuk menunda kemaslahatan,kelezatan,dan
kenikmatan. Namun penundaan itu bersifat pasti, baik dan murni serta
dilakukan melalui amal saleh atau pencegahan diri dari kelezatan yang
membahayakan (pekerjaan buruk). Yang jelas, semua dilakukan untuk
mencari keridhoan Allah bagi hamba-hamba-Nya.
Tarhib adalah ancaman atau intimidasi melalui hukuman yang
disebabkan oleh terlaksananya sebuah dosa, kesalahan, atau perbuatan yang
telah dilarang Allah. Selain itu juga karena menyepelekan pelaksanaan
kewajiban yang telah diperintahkan Allah. Tarhib pun dapat diartikan sebagai
ancaman dari Allah untuk menakut-nakuti hamba melalui penonjolan salah
satu sifat keagungan dan kekuatan ilahiyah agar mereka teringatkan untuk
tidak melakukan kesalahan dan kemaksiatan,sebagaimana firman Allah1.

1. QS Maryam: 19 ayat 71-72

‫ار د ُهَا إِ َّل ِ ِّم نكُ م َو إِن‬


ِ ‫ع لَى َك ا َن ۚ َو‬
َ ‫ِّك‬
َ ِ‫ض يًّا َح ت ًم ا َر ب‬
ِ ‫َم ق‬ ‫َج ي ث ُ َم‬ ِّ ِ ‫ن ُن‬
‫َو نَذ َ ُر ات َقَوا الَذِي َن‬ َ‫الظَ الِ ِم ين‬
‫ِج ثِيًّا فِي َه ا‬

“Dan tidak ada seseorang pun daripadamu, melainkan mendatangi


neraka itu. Hal itu bagi tuhanmu adalah suatu kemestian yang sudah
ditetapkan. Kemudian kami akan menyelamatkan orang-orang yang
bertakwa dan membiarkan orang-orang yang zalim didalam neraka
dalam keadaan berlutut.” (Maryam:71-72)

2. QS Az-Zumar : 39 ayat 15-16

‫س ُهم َخس ُِر ٓوا ٱلَذِينَ ٱل َخس ِِرينَ ِإ َن قُل ۗ د ُو ِنِۦه ِ ِّمن ِشئتُم َما فَٱعبُد ُوا‬ َ ُ‫ِوأَه ِليه أَنف‬
َ ِ‫م‬
‫ان ُه َو ذَ ِل َك أ َ َّل ۗ ٱل ِق َي َم ِة يَو َم‬ُ ‫ٱل ُخس َر‬
ُ ‫ٱل ُم ِب‬
‫ين‬

َِ‫ُهم‬ ‫ِ ِّمن‬
1
‫فَوقِ ِهم‬ ُ
‫ظلَل‬
َ‫ِ ِّمن‬ ِ َ‫ٱلن‬
‫ار‬
َِ
ِِ
‫ن‬

َِ
“katakanlah: sesungguhnya orang-orang yang rugi adalah orang
yang merugikan diri mereka sendiri dan kelurganya padaِhari kiamat.
Ingatlah yang demikian itu adalah kerugian yang nyata. ِِ
Bagi mereka
lapisan-lapisan dari api diatas mereka dan dibawah mereka pun
ِِ
lapisan-lapisan (dari api). Demikianlah Allah mempertakuti
hamba-hamba-Nya dengan adzab itu. Maka bertakwalah ْ
kepadaku hai
hamba-hamba-ku.” (az-Zumar:15-16)

ُِ
Dari pengertian diatas ada bebarapa hal yang patut digaris bawahi, yang
َِ
merupakan hal pokok dalam Targhib dan Tarhib yaitu:
ْ
a. Janji dan ancaman

b. Perbuatan atau tindakan


ْ ‫ذَ ِل َك‬
c. Akibat atau hasil yang akan diterima
َ
ُِ ‫ٱّلل ُ خَوف‬
ُ ِ ِّ Targhib
Ketiga hal ini bisa dijadikan ciri-ciri dari Targhib dan Tarhib.
ِِ manusia,
dan Tarhib didasarkan pada fitrah yang diberikan Allah kepada
seperti keinginan terhadap kekuatan, kenikmatan, kesenangan hidup dan
ِِ
kehidupan abadi yang baik serta ketakutan akan kepedihan, kesengsaraan dan
kesudahan yang buruk.
‫ۦ‬

ِِ
َِ
‫ا‬
Al Qur’an menggunakan Targhib dan Tarhib untuk membangkitkan
motivasi agar beriman kepada Allah dan rasulnya, mengikuti ajaran Islam,
melaksanakan ibadah wajib, menjauhi maksiat dan hal yang dilarang oleh
Allah dan berpegang pada istiqomah dan takwa2.

Jadi, Targhib dan Tarhib berfungsi untuk motivasi manusia.


Sebagaimana dalam masa awal berdakwah Rasulullah SAW. Beliau
memotivasi manusia dengan pahala yang besar diakhirat dan masuk
surga bagi yang teguh dalam berakidah tauhid dan memberantas
kemusyrikkan.

B. Manfaat dan Keutamaan Metode Targhib Wa Tarhib

Targhib dan Tarhib dalam khasanah pendidikan Islam , menurut Al


Nahlawi seorang tokoh pendidikan Islam dalam komentarnya menyatakan
bahwa berbeda dari metode ganjaran dan hukuman dalam pendidikan barat.
Perbedaan yang palimg mendasar adalah targhib dan tarhib berdasarkan
ajaran Allah SWT. yang sudah pasti kebenarannya, sedangkan ganjaran dan
hukuman berdasarkan pertimbangan duniawi yang terkadang tidak lepas dari
ambisi pribadi.

1. Manfaat Targhib wa Tarhib


Metode targhib dan tarhib cukup jelas dalam pendidikan Nabi saw.
Beliau menggunakannya dalam banyak kesempatan kepada anak-anak,
antara lain dalam masalah berbakti kepada orang tua. Beliau
menganjurkan untuk berbakti kepada orang tua dan memberikan ancaman
atas perbuatan durhaka. Hal itu beliau lakukan tidak lain adalah agar si
anak menurut, terpengaruh dan jiwa serta perilakunya menjadi baik.

2
Muhammad Usman Najati, Belajar EQ dan SQ dari Sunnah Nabi, Terj. Irfan
Salim, (Jakarta : Hikmah, 2002), hlm. 156.
Metode ini juga merupakan metode Alqur’an. Tidak hanya sekali
disebutkan dalam Alqur’an janji tentang surga dan ancaman dari neraka.
Sebab, jiwa manusia selalu condong pada janji akan hasil dari suatu
amalan serta takut kepada ancaman dari melakukan kesalahan. Adapun
ancaman disini bukanlah ancaman yang sangat menakutkan dan membuat
jiwa merasa ngeri. Tetapi esensinya adalah mengingatkan kepada anak
akan imbalan bagi suatu amalan dan hukuman apabila melakukan
kesalahan.
Dalam memberikan dorongan baik, pendidik dapat mencontoh dari
Nabi saw dengan cara menyebutkan pahala itu sendiri dan
manfaat-manfaatnya. Sebaliknya, dalam memperingatkan terhadap
perbuatan jahat, dengan cara menyebutkan siksa dan akibat-akibat buruk
yang ditimbulkan perbuatan itu. Menggabungkan kedua metode targhib
dan tarhib dalam proses pembelajaran sangat efektif mempengaruhi
afektif peserta didik. Dengan kedua metode ini pula, dapat merangsang
aspek ilmu dan iman peserta didik. Adapun penggunaan salah satu saja
dari kedua metode tersebut misalnya hanya menggunakan metode
ancaman, itu akan menyebabkan orang-orang yang diseru atau diajak lari
darinya. Sementara, jika hanya menggunakan motivasi saja, akan
menyebabkan orang-orang yang beliau seru cenderung bermalas-malasan
dan meninggalkan
Selain dalam proses pembelajaran, menggunakan targhib dan tarhib
dalam tendensi materinya di kelas, dapat juga dengan cara memberikan
hadiah atau memberikan hukuman kepada peserta didik. Maka pendidik
dalam hal ini, pada tingkat SD dapat menggunakan sistem pemberian atau
pengurangan “bintang” pada setiap perbuatan yang dipandang pantas
diberikan atau dikurangi bintangnya apabila melakukan perbuatan yang
tidak terpuji sedang atau berat. Pada tingkat, SMP atau SMA sederajat
dapat menggunakan point dalam sistem pendidikannya yang dikontrol
langsung oleh wali kelas. Pada akhir semester, pendidik dan sekolah harus
komitmen dan konsisten penggunaan ini. Tidak sedikit yang terjadi
penggunaan sistem ini namun tidak ada tindak lanjut dan komitmen dari
sekolah. Dalam hal ini pendidik atau sekolah memberikan penghargaan
atau hadiah kepada peserta didik yang memiliki bintang terbanyak atau
point tertinggi berdasarkan pengetahuan, sikap dan tingkah laku dalam
satu semester.
Dengan upaya ini, memberikan pengawasan pendidikan karakter
kepada peserta didik yang diharapkan mampu mendorong jiwa untuk
memperbaiki dan membaguskan aspek amal dalam membentuk karakter
peserta didik sesuai harapan3
2. Keutamaan Targhib wa Tarhib
Targhib dan tarhib dalam pendidikan islam sangat urgen
diberlakukan ada beberapa alasan diantaranya adalah:
1. Bersifat transenden yang mampu mempengaruhi peserta didik secara
fitri. Semua ayat yang mengandung targhib dan tarhib ini mempunyai
isyarat kepada keimanan kepada Allah SWT. dan hari akhir.
2. Disertai dengan gambaran yang indah tentang kenikmatan surga atau
dahsyatnya neraka,
3. Menggugah serta mendidik perasaan Rabbaniyyah, seperti khauf,
khusu,raja’ dan perasaan cinta kepada Allah SWT.
4. Kesimbangan antara kesan dan perasaan berharap akan ampunan dan
rahmat Allah,
Dapat di mengerti bahwa metode targhib dan tarhib tersebut pada
dasarnya berusaha membangkitkan kesadaran akan keterkaian dan
hubungan diri manusia dengan Allah SWT. Dengan demikian metode ini
sangat cocok untuk dikembangkan untuk membentuk anak didik yang

3Syaikh Muhammad Nashiruddin al-Albani, Shahih At-Targhib Wa At-Tarhib,


Darul haq,Jakarta hlm. 207.
sesuai dengan tujuan pendidikan islam diantaranya membentuk
kepribadian yang utuh lahir dan bathin.4

C. Targhib wa Tarhib dalam Pendidikan Agama Islam


Pendidikan agama Islam dalam konteks UUSPN, berarti mata pelajaran
atau bidang studi agama Islam sebagai salah satu kurikulum wajib bagi
peserta didik muslim. Dalam pengertian lain pendidikan agama Islam adalah
usaha sadar untuk menyiapkan peserta didik dalam meyakini, memahami,
menghayati, dan mengamalkan agama Islam melalui kegiatan bimbingan,
pengajaran dan latihan dengan memperhatikan tuntutan untukmenghormati
agama lain dalam hubungan kerukunan antar umat beragama dalam
masyarakat untuk mewujudkan persatuan nasional.5
Untuk mencapai tujuan pendidikan agama Islam tersebut, perlu
menggunakan alat yang tepat dan sesuai. Salah satu alat pendidikan yang
sesusai adalah Targhib dan Tarhib, karena alat pendidikan ini memiliki
keistimewaan- keistimewaan sebagai berikut :
a. Targhib dan Tarhib Qurani atau Nabawi bersandar kepada argumentasi
dan keterangan. Semua ayat yang mengandung Targhib dan Tarhib akan
salah satu urusan akhirat, mempunyai hubungan atau mengandung isyarat
– baik dekat maupun jauh – kepada keimanan kepada Allah dan hari akhir

4
Abdullah Nasih Ulwan, Pendidikan Anak dalam Islam, Jamaludin Miri, Jakarta,Pustaka
Amani,1994 hal.325

5
M. Chabib Toha dkk, Reformulasipendidikan Islam,( Yogyakarta : Pustaka
Pelajar, 1996), hlm 301
pada umumnya atau mengandung pengarahan khitab ( pembicaraan)
kepada kaum Mu’min. Hal ini mengandung anjuran, hendaknya kita
menanamkan keimanan dan aqidah yang benar kepada anak, agar kita
dapat menjanjikan (Targhib) surga kepada mereka dan mengancam (Tarhib)
mereka azab Allah. Sehingga mengundang anak untuk merealisasikannya
dalam amal dan perbuatan
b. Targhib dan Tarhib Qurani atau Nabawi itu disertai dengan gambaran
yang indah tentang kenikmatan disurga atau dahsyatnya azab
neraka jahanam, dan diberikan dengan cara yang jelas yang dapat
dipahami oleh seluruh manusia. Oleh karena itu pendidik hendaknya
menggunakan gambaran-gambaran dan makna-makna Qurani
serta Nabawi yang melukiskan dahsyatnya siksaan serta nikmatnya
ganjaran yang diberikan Allah. Gambaran-gambaran dan makna-makna
itu diselaraskan dengan pemahaman anak
c. Targhib dan Tarhib Qurani atau Nabawi bersandar kepada upaya
menggugah serta mendidik perasaan Rabbaniyyah, pendidikan perasaan
ini termasuk salah satu maksud syari’at Islamiyyah.
d. Pendidikan dengan Targhib dan Tarhib bersandar pula kepada penetapan
dan keseimbangan antara kesan dan perasaan. Maka hendaknya perasaan
takut tidak melebihi perasaan harap, sehingga orang yang berdosa
berputus asa dari ampunan dan rahmat Allah6

Demikianlah Targhib dan Tarhib dapat dipakai sebagai alat pendidikan,


yang dapat menunjang tercapainya tujuan pendidikan agama Islam.
Sebagaimana Allah serta Rasulullah menggunakannya untuk memotivasi
manusia untuk lebih meningkatkan keimanan dan ketakwaan mereka kepada
Allah SWT.

6
Marasuddin Siregar, Pengelolaan Pengajaran, dalam PBM PAI Di Sekolah,
( Yogyakarta : Pustaka Pelajar, 1998), hlm. 178
Targhib dan Tarhib dalam pendidikan agama Islam dapat
sebagai pembangkit motivasi bagi siswa agar mau mempelajari serta
mengamalkan ajaran agama Islam

Anda mungkin juga menyukai