Anda di halaman 1dari 12

KONSEP KEBEBASAN MANUSIA

Disusun oleh:
Fatiharriza Aulina
Wafiq Nur Azizah
PENGERTIAN QADA’ DAN QADAR

Qada’ secara bahasa adalah 
Qadar secara bahasa adalah
hukum,ketetapan,kehendak,pe kepastian,peraturan,dan ukuran.
mberitahuan,dan pembicaraan. 
Secara Islam adalah

Secara Islam adalah tahapan perwujudan atau kenyataan
Allah sejak zaman azali ketentuan ketetapan Allah
dengan iradah-Nya tentang terhadap semua makhluk
segala sesuatu yang dengan kadar dan berbentuk
berkenaan dengan makhluk. tertentu sesuai dengan iradah-
Nya.
Contoh dari Penerapan Qada’

Ketetapan Allah mengenai tentang usia manusia,karena ini telah ditetapkan
sejak zaman azali dan tertulis di lauh mahfudz.Karena sejatinya setiap nyawa
yang hidup akan kembali pada Rabbnya.

Ketetapan Allah mengenai tentang rezeki manusia,karena setiap manusia
memilik rezekinya masing-masing.Konsep rezeki disini tidaklah hanya sekedar
harta dan tahta saja melainkan keberkahan dalam hidup,dapat
bernafas,berkehidupan yang cukup,dan lain sebagainya.

Ketetapan Allah mengenai tentang jodoh,bahwasanya setiap makhluk hidup
yang diciptakan Allah itu berpasang-pasangan.
Dalil Al Qur’an Mengenai Qada’

‫ه اَل يُغَي ِّ ُر‬ ََّ ‫ن ٱلل‬ َّ ‫ه من َأ‬


َّ ‫ِ ِإ‬ ۗ ‫ه‬ ‫لل‬‫ٱ‬ ِ ْ ْ ِ ‫حفَظُون َ ُۥ‬
‫ر‬‫م‬ ْ َ ‫هِ ي‬
‫فۦ‬ِ ْ ‫خل‬
َ ‫ن‬
ْ ‫م‬
ِ َ‫ه و‬
ِ ْ ‫ن يَدَي‬ِ ْ ‫م ۢن بَي‬
ِّ ‫ت‬ ٌ َٰ ‫معَقِّب‬
ُ ‫ه‬‫ل َ ُۥ‬
ۚ‫ه‬‫م َرد َّ ل َ ُۥ‬ ‫اَل‬ َ ‫ف‬ ‫ًا‬ ‫ء‬ ‫و‬ ‫س‬ ‫م‬ ‫َو‬
‫ق‬ ‫ب‬ ‫ه‬َّ ‫لل‬ ‫ٱ‬ ‫د‬ ‫ا‬ ‫ر‬‫ما بقَوم حتى يغَيرو ۟ا ما بَأنفُسهم ۗ و ذَٓا َأ‬
َ ٓ ُ ٍ ْ ِ ُ َ َ ‫ِ ِ ْ َِإ‬ ِ َ ُ ِّ ُ ٰ َّ َ ٍ ْ ِ َ
‫ال‬
ٍ َ ‫من و‬ ِ ِ‫من دُونِهۦ‬ ِّ ‫ما ل َ ُهم‬ َ َ‫و‬
Artinya: Bagi manusia ada malaikat-malaikat yang selalu mengikutinya bergiliran, di muka
dan di belakangnya, mereka menjaganya atas perintah Allah. Sesungguhnya Allah tidak
merubah keadaan sesuatu kaum sehingga mereka merubah keadaan yang ada pada diri
mereka sendiri. Dan apabila Allah menghendaki keburukan terhadap sesuatu kaum,
maka tak ada yang dapat menolaknya; dan sekali-kali tak ada pelindung bagi mereka
selain Dia. ( Ar Ra’du : 11)
Contoh Penerapan dari Qadar

Ketika mendapatkan nilai yang bagus ketika ujian,itu berarti tekad
dan usaha yang kita lakukan sudah maksimal serta bertawakkal
kepada Allah agar diberi kemudahan dan mendapatkan hasil yang
memuaskan.

Ketika kita ingin memenangkan suatu perlombaan maka hal yang
perlu kita lakukan adalah berlatih dengan rutin,berdoa,dan berusaha
semaksimal mungkin.
Penerapan qadar bisa diubah dengan usaha dan doa.
Dalil Al Qur’an Mengenai Qadar

َ ‫ك فِيهَا َوقَ َّد َر فِيهَٓا َأ ْق ٰ َوتَهَا فِ ٓى َأرْ بَ َع ِة َأي ٍَّام َس َوٓا ًء لِّلسَّٓاِئ ِل‬
‫ين‬ َ ‫َو َج َع َل فِيهَا َر ٰ َو ِس َى ِمن فَ ْوقِهَا َو ٰبَ َر‬

Artinya: Dan dia menciptakan di bumi itu gunung-gunung yang kokoh di atasnya. Dia
memberkahinya dan Dia menentukan padanya kadar makanan-makanan
(penghuni)nya dalam empat masa. (Penjelasan itu sebagai jawaban) bagi orang-orang
yang bertanya. (Fussilat : 10)
Perbedaan dan Persamaan Taqdir Muallaq dan
Taqdir Mubram

Taqdir mumbram pasti terjadi 
Taqdir mubram tidak dapat
sedangkan taqdir mubram dielakkan oleh manusia
mungkin terjadi. sedangkan taqdir mubram masih
bisa diusahakan oleh manusia.


Taqdir mubram dan taqdir muallaq 
Taqdir muallaq dan taqdir
tidak dapat diketahui oleh manusia mubram adalah cobaan/ujian
sehingga manusia harus
optimis,berikhtiar maksimal,dan
bagi manusia sesuai dengan
berdoa. kemampuannya.
Bebas Atau Terikat
Sebagai contoh, bayi yang terlahir ke dunia itu tidaklah atas kehendaknya sendiri,
bahkan orang tua, zaman, dan tempat dilahirkannya pun bukan ia yang menentukan.
Hal ini menunjukan bahwa manusia tidaklah bebas, melainkan terikat dengan keputusan
Allah. Segala rancangan yang dilakukan didalam hidupnya hanya berjalan jika sesuai
dengan rancangan yang lebih besar. Dalam diskurus ilmu kalam, ini menjadi menjadi
bagian pertama dari perbuatan manusia, yaitu perbuatan yang terlepas dari kuasa
manusia. Bagian kedua adalah perbuatan manusia yang berdasar pada pilihan dan
kehendaknya. Contohnya seperti berjalan ke arah yang dikehendaki, belanja atau
bersedekah. Dengan akal, jasmani dan rohani ia bisa berbuat sesuai pilihan dan
kamauannnya. Karena itulah manusia mukallaf, yakni setiap perilakunya mendapat
konsekuensi yang harus dipertanggungjawabkan.Dengan demikian,tidaklah tepat apabila
seseorang dikatakan bebas mutlak atau terikat secara penuh,yang benar adalah manusia
itu berasa di 2 posisi tersebut.
Qadarriyah dan Jabariyyah

Jabariyah adalah kumpulan orang yang menganggap manusia seperti kapas, yang
hanya bisa terbang mengikuti angin, angin takdir yang mutlak. Kita menjadi orang baik
karena takdir dari Tuhan, bukan karena usaha kita. Jika kita jahat, berarti Tuhan yang
telah menakdirkan kita untuk menjadi jahat. Miskin dan kaya, naik dan jatuh, mulia dan
hina, semuanya mutlak ditangan Tuhan.

Qadarariyyah adalah kumpulan orang yang menolak adanya qadr dalam menggunakan
pikiran sendiri. Buruk atau baik nasib kita tidak selalu dipertanggungjawabkan kepada
Tuhan. Menurut paham mereka, nasib kita ditangan kita sendiri. Seperti jika kita tidak
belajar dimasa kecil, maka kita akan menjadi orang bodoh nanti, maka jangan
menyalahkan Tuhan, karena menurut mereka, kitalah yang akan menetukan takdir kita.
Hukum Kausalitas
Hukum Kausalitas merupakan hukum keniscayaan bagi alam semesta, dan merupakan
fitrah manusia untuk memahaminya bahwa setiap akibat/peristiwa merupakan hasil dari
sebuah sebab.Maka timbullah istilah filusufis dengan kata “sebab-akibat”.Dalam istilah
ilmu kalam disebut dengan “illah dan ma’lul”.

Tuhan mempunyai peraturan sendiri dalam mengatur alam sesuai dengan qudrah dan
iradah-Nya.Nah inilah yang disebut dengan sebab-akibat atau hukum kausalitas.Karena
rahasia Tuhan tidak dapat terjangkau oleh manusia.

Menurud Hamka,manusia memang diberi akal tetapi kebebasan dan kemerdekaan akal itu
amat terbatas.Kekuasaan tertinggi dan mutlak tetaplah di tangan Tuhan.

Jadi,walaupun Allah telah menentukan segala sesuatu namun manusia tetap wajib
berikhtiar dengan usaha dan tenaga.
Hikmah Mengimani Qadha’ dan Qadhar
 Melatih diri untuk banyak bersyukur  Menghindarkan diri dari kemusyrikan,
dan bersabar, orang yang beriman karena tidaklah sempurna tauhid
pasti akan bersyukur atas nikmat yang seseorang hingga ia meyakini penuh
Allah beri, dan bersabar apabila bahwa Allah yang mencipta dan
terkena musibah karena hal tersebut mengatur segala sesuatu.
merupakan ujian.
 Membuat diri selalu dalam kehati-  Memantapkan hati dan jiwa, orang
hatian dan kewaspadaan, yang artinya yang beriman akan selalu merasa
memupuk sifat optimis, giat bekerja, tenang, karena ia selalu merasa
dan menghilangkan kemalasan. senang atas apa yang telah Allah
tetapkan.
Maybe until here our presentation
Thanks for your attention

Anda mungkin juga menyukai