Anda di halaman 1dari 6

KELOMPOK 3

QADA &
QADAR
IRFANTI MUTIA KASIH - RIFDA ADELIA RIZKY
ARRAZZAAQ GUMANTI - KHAIRUL IMAM - CATRINA CLEOPHILA
Qada dan Qadar
Dalam Al-Qur'an, perintah beriman kepada qada dan qadar terdapat pada
surat Al-Qamar ayat 49, yang berbunyi:
‫ِاَّنا ُكَّل َش ْي ٍء َخَلْق ٰن ُه ِبَق َد ٍر‬
Artinya: "Sungguh, Kami menciptakan segala sesuatu menurut ukuran."

Selain itu, terdapat juga pada surat Al-Ahzab ayat 36.

‫ٓٗه‬
‫َهّٰللا‬ ‫َو َم ا َكاَن ِلُم ْؤ ِم ٍن َّو اَل ُم ْؤ ِم َن ٍة ِاَذ ا َق َض ى ُهّٰللا َوَرُس ْو ُل َاْم ًر ا َاْن َّيُكْو َن َلُه ُم اْلِخ َي َر ُة ِم ْن َاْم ِرِه ْم َۗو َم ْن َّيْع ِص‬
‫َوَرُس ْو َلٗه َف َق ْد َض َّل َض ٰلاًل ُّم ْي ًن ۗا‬
‫ِب‬

Artinya: "Dan tidaklah pantas bagi laki-laki yang mukmin dan perempuan yang
mukmin, apabila Allah dan Rasul-Nya telah menetapkan suatu ketetapan, akan
ada pilihan (yang lain) bagi mereka tentang urusan mereka. Dan barangsiapa
mendurhakai Allah dan Rasul-Nya, maka sungguh, dia telah tersesat, dengan
kesesatan yang nyata."
Apa itu Qada dan Qadar?
Qada dan qadar sering disebut memiliki arti yang sama, padahal keduanya berbeda.
Hal tersebut dikarenakan bentuk kata dan pelafalan yang mirip antara keduanya.

Secara bahasa, qada memiliki arti ketentuan. Sedangkan secara istilah, qada berarti
ketentuan Allah SWT yang sifatnya umum dan azali serta berlaku terhadap semua
makhluk.

Sebaliknya, hukum umum keberhasilan terjadi karena orang tersebut rajin belajar.
Orang yang malas belajar dipastikan tidak dapat meraih keberhasilan.

Sedangkan makna azali mengandung pengertian hukum atau ketentuan telah ada
sejak dahulu, bahkan sebelum manusia ada di muka bumi. Hukum hukum tersebut
tertulis di lauh al mahfuz.
Hikmah mengimani
Qada dan Qadar
Mengutip dari sumber yang sama, iman kepada qada dan qadar akan mendatangkan manfaat, yaitu
hikmah. Hikmah tersebut dapat kita jumpai dalam kehidupan sehari hari, diantaranya:

1. Dapat meningkatkan iman dan takwa kepada Allah SWT. Dengan beriman kepada qada dan qadar,
maka kita keimanan dan ketakwaan kita akan meningkat.
2. Mendidik diri untuk selalu bersyukur, bersabar dan bertawakkal. Saat Allah SWT memberikan kita
kenikmatan, maka kita harus bersyukur karena itu merupakan takdir Tuhan yang berupa kebahagiaan.
3. Menjauhkan diri dari sifat sombong dan putus asa serta memberikan ketenangan batin. Ketika kita
memahami betul tentang qada dan qadar, maka kita tidak akan sombong apabila memperoleh
keberhasilan.
4. Menumbuhkan sikap optimis dan kerja keras.
5. Memotivasi manusia untuk semakin kreatif dalam rangka mengungkap hukum hukum alam.
Perbedaan Qada dan Qadar
QADA :
Secara bahasa, qada artinya ketentuan. Sedangkan secara istilah, qada adalah ketentuan Allah yang bersifat
umum dan berlaku bagi semua makhluk. Maksud dari kata “umum” dalam definisi tersebut adalah segala
sesuatu yang terjadi secara universal dan berkiblat pada hukum alam. Misalnya tentang hukum kegagalan dan
keberhasilan, hukum air yang mengalir ke tempat terendah, dan lain-lain. Para ulama menuturkan, qada ini erat
kaitannya dengan hukum azali, di mana hukum tersebut telah ada sebelum manusia diciptakan. Hukum azali
telah tertulis dalam lauhul mahfuz.

QADAR :
Secara harfiah berarti kekuasaan atau kekuatan. Dalam konteks Islam, qadar merujuk pada kepercayaan bahwa
segala sesuatu di dunia telah ditentukan oleh Allah SWT, baik itu yang sudah terjadi maupun yang akan terjadi di
masa depan. Konsep qadr ini berkaitan erat dengan konsep qada, karena qada sendiri merupakan bentuk
pelaksanaan keputusan Allah SWT yang telah ditetapkan melalui qadr.
Memahami Qada dan Qadar
Dalam memahami Qada dan Qadar, ada beberapa hal yang perlu diperhatikan, yaitu:

1. Keyakinan bahwa Allah SWT-lah yang menentukan segala sesuatu di dunia, baik yang baik maupun yang buruk. Oleh
karena itu, manusia sebaiknya menerima takdir yang telah ditetapkan oleh Allah SWT dan tidak berusaha
mempertanyakan keputusan-Nya.
2. Kepercayaan bahwa manusia memiliki kebebasan dalam memilih tindakan yang akan dilakukan. Meskipun segala
sesuatu sudah ditentukan oleh Allah SWT, manusia masih memiliki kebebasan untuk memilih tindakan yang akan
dilakukan.
3. Keyakinan bahwa manusia harus berusaha untuk melakukan yang terbaik dalam setiap tindakan yang dilakukan.
Meskipun segala sesuatu sudah ditentukan oleh Allah SWT, manusia harus tetap berusaha untuk melakukan yang
terbaik dan tidak berputus asa dalam menghadapi cobaan hidup.
4. Memperkuat iman dan taqwa kepada Allah SWT. Konsep qada dan qadr haruslah menjadi dasar dalam memperkuat
iman dan taqwa kepada Allah SWT. Dengan memahami bahwa segala sesuatu telah ditentukan oleh-Nya, manusia
diharapkan untuk senantiasa menghadapkan diri pada-Nya dalam segala hal yang dilakukan.

Anda mungkin juga menyukai