prinsip prinsip

keimanan kepada
qadha & qadar
 Rizky Ardiansyah
Muhammad
Abdika Dwi Putri
Nazwa Destin

Anggota Mutiara Nafisa

Zahfira Syaswina
Widya Kartika
Andrean Maulana
Duta Soleh
Pengertian
qadha & qadar
Menurut istilah, Qadha merupakan
ketetapan Allah Swt. sejak zaman azali
(dalam kandungan) tentang semua hal yang
berhubungan dengan makhluk ciptaan-Nya.
Sedangkan Qadar adalah sebuah
perwujudan dari ketetapan Allah Swt.
(Qada) tentang semua makhluk-Nya yang
sudah ada sejak zaman azali (dalam
kandungan).
 Iman kepada Qadha dan Qadar artinya
percaya dan yakin dengan sepenuh hati
bahwa Allah telah menentukan segala
sesuatu bagi makhluk-Nya. Setiap muslim
wajib mengimani Qadha dan Qadar Allah
yang baik maupun yang buruk.
 Prinsip iman kepada Qadha & Qadar
Iman kepada ilmu Allah Swt. yang Qadim(tidak
berpemulaan), dan Dia mengetahui perbuatan manusia
sebelum mereka melakukannya.
Iman bahwa semua Qadar Allah Swt. telah tertulis di Lauh
Mahfuzh.
Q.S. Al-Hajj/22:70

‫َاَلْم َتْع َلْم َاَّن َهّٰللا َيْع َلُم َم ا ِفى الَّس َم ٓاِء َو ا َاْل ْر ِض ۗ  ِاَّن ٰذ ِلَك ِف ْي ِكٰت ٍب ۗ  ِاَّن ٰذ ِلَك‬
‫ِس‬
‫َي ْي ٌر‬ ‫ِهّٰللا‬ ‫ىَل‬ ‫َع‬

"Tidakkah engkau tahu bahwa Allah mengetahui apa yang di

langit dan di bumi? Sungguh, yang demikian itu sudah
terdapat dalam sebuah Kitab (Lauh Mahfuz). Sesungguhnya
yang demikian itu sangat mudah bagi Allah."
Iman kepada adanya kehendak Allah Swt. yang
berlaku dan kekuasaan-Nya yang bersifat
menyeluruh.
Q.S. Al-Qasas/28:68

‫َو َرُّبَك َيْخُلُق َم ا َيَش ٓاُء َو َيْخَت ا ُرۗ  َم ا َك ا َن َلُه ُم اْلِخ َي َرُة ۗ  ُس ْب ٰح َن ِهّٰللا‬
‫َو َتٰع ىٰل َع َّم ا ُيْش ِرُكْو َن‬

"Dan Tuhanmu menciptakan dan ۗ memilih apa yang Dia

kehendaki. Bagi mereka (manusia) tidak ada pilihan.
Maha Suci Allah dan Maha Tinggi Dia dari apa yang
mereka persekutukan."
Iman bahwa Allah Swt. adalah Zat yang
mewujudkan makhluk. Allah adalah Sang
Pencipta dan yang lain adalah makhluk
 Dalil-dalil Qadha & Qadar

Q.S. Al-Qamar/54:49

‫َد‬
‫ِب ٍر‬‫َق‬ ‫ُه‬ ‫ٰن‬ ‫ْق‬‫َل‬ ‫َخ‬ ‫ٍء‬ ‫َش‬ ‫َّل‬ ‫ُك‬ ‫ا‬‫َّن‬‫ِا‬
‫ْي‬
"Sungguh, Kami menciptakan segala sesuatu
menurut ukuran."
 Q.S Al-Hadid/57:22

‫َم ۤا َاَص ا َب ِم ْن ُّم ِص ْيَبٍة ِفى اَاْل ْر ِض َو اَل ِف ْۤي َاْنُف ِس ُكْم ِااَّل ِف ْي ِكٰت ٍب ِّم ْن َق ْب ِل َاْن‬
‫ِس‬
‫َي ْي ٌر‬ ‫ِهّٰللا‬ ‫ىَل‬ ‫َع‬ ‫َك‬ ‫ِل‬ ‫ٰذ‬ ‫َّن‬‫ِا‬  ۗ‫َها‬ ‫َا‬‫َّنْب ـَر‬

"Setiap bencana yang menimpa di bumi dan yang menimpa dirimu

sendiri, semuanya telah tertulis dalam Kitab (Lauh Mahfuz)
sebelum Kami mewujudkannya. Sungguh, yang demikian itu
mudah bagi Allah"
 Q.S Al-Isra'/17:13

‫ْل‬ ‫ٗه‬‫َل‬ ‫ْخ‬‫ُن‬ ‫ُن‬

‫ِئَرٗه ِف ْي ُع ِق ٖه ۗ  َو ِرُج َيْو َم ا ِق ٰي َم ِة‬ ‫ٰٓط‬ ‫ُه‬ ‫ٰن‬ ‫َز‬ ‫ْل‬‫َا‬
‫َس ٍن ْم‬ ‫ا‬ ‫ْن‬‫ِا‬ ‫َّل‬ ‫ُك‬ ‫َو‬
‫ُش‬ ‫ُه‬ ‫ٰق‬ ‫ْل‬
‫ِكٰت ًبا َّي ٮ َم ْو ًرا‬
‫ْن‬

"Dan setiap manusia telah Kami kalungkan

(catatan) amal perbuatannya di lehernya. Dan
pada hari Kiamat Kami keluarkan baginya
sebuah kitab dalam keadaan terbuka."
 Q.S At-Taghabun/64:11

‫ِهّٰللاۗ  َو َم ْن ُّيْؤ ِم ْن ِۢبا لّٰلِه‬ ‫ْذ‬

‫ِب ِن‬ ‫ِا‬ ‫اَّل‬‫ِا‬ ‫ٍة‬ ‫ُّم ِص ْيَب‬ ‫ْن‬ ‫ِم‬ ‫ا‬ ‫َا‬
‫َم َص َب‬‫ۤا‬
‫ْي ٌم‬ ‫ِل‬ ‫َع‬ ‫ٍء‬ ‫َش‬ ‫ُك‬ ‫ُه‬‫ّٰل‬ ‫ٗه‬
‫َيْه ِد َب ۗ  َو ا ل ِب ِّل‬ ‫ْل‬ ‫َق‬
‫ْي‬

"Tidak ada suatu musibah yang menimpa

(seseorang), kecuali dengan izin Allah; dan
barang siapa beriman kepada Allah, niscaya
Allah akan memberi petunjuk kepada hatinya.
Dan Allah Maha Mengetahui segala sesuatu."
Contoh beriman kepada Qadha & Qadar
Jika seseorang memahami konsep qada dan qadar,
maka ia tidak akan pasrah pada takdir, namun
terus berikhtiar jika ingin meraih tujuan dan
keinginannya.
Allah tidak akan menyalahi hukum-Nya, Dia
berlaku dengan adil dan sesuai dengan ketetapan
yang maha bijaksana. Karena itulah, seorang
muslim tidak mengeluh dan menyalahkan keadaan
yang menimpanya, sesulit apa pun itu.
Tidak boleh sombong jika sudah mencapai suatu
prestasi atau pencapaian. Segala hal yang terjadi
karena campur tangan dan izin Allah SWT.
Contoh beriman kepada Qadha & Qadar

Tidak boleh putus asa, serta senantiasa

berprasangka baik pada Allah SWT.
Berusaha menyusun usaha dan strategi,
khususnya, dalam hal pekerjaan
sehingga hasilnya efektif dan efisien.
Jika memperoleh rezeki, seorang muslim
patut bersyukur. Sementara itu, jika
mengalami musibah, ia bersabar.
Any Question?
Thank You!