1. Banyak ayat Al-quran yang berbicara tentang alam raya, materi dan fenomenanya, dan yang
memerintahkan kepada manusia untuk mengetahui dan memanfaatkannya. QS. Al-Jaatsiyah 45: 13
menyatakan bahwa alam raya diciptakan dan ditundukkan Allah untuk manusia.
“ Segala sesuatu di sisi-Nya memiliki ukuran (QS.Al-Ra’d 13:18). Sebagai contohnya adalah matahari
dan bulan beredar dan memancarkan sinarnya, rumput yang berwarna hijau subur, layu, lalu kering
Segalanya telah ditetapkan oleh Allah sesuai dengan ukuran dan hukum-hukumnya. Hal ini telah
dijelaskan dalam surat Yassin ayat 38 dan Al-A’la ayat 2- 3
2. Segala hal yang berada di alam semesta tunduk kepada Allah SWT
Segalanya (langit dan bumi beserta isinya ) telah tunduk kepada Allah SWT dengan sukarela dan terpaksa
sebagaimana dijelaskan dalam Al Qur’an surat Al-Rad 13:15
“Kemudian Dia menuju ke langit dan (langit) itu masih berupa asap, lalu Dia berfirman kepadanya
dan kepada bumi, “Datanglah kamu berdua menurut perintah-Ku dengan patuh atau terpaksa.”
Keduanya menjawab, “Kami datang dengan patuh.” (QS. Al-Fushishilat ayat 11 )
Segala sesuatu di bumi diciptakan demi kepentikan umat manusia, Oleh karena itu manusia harus
selalu bersyukur kepada Allah SWT atas segala yang telah diciptakan dan diberikan kepada mereka
dan memanfaatkan segala sesuatu yang ada di bumi dengan bijak.
2. Budaya akademik yang ingin dibangun oleh Islam, bukan sekedar menjadikan manusia cerdas,
tetapi juga manusia yang memiliki kekuatan iman dan kerendahan hati (tawadzu').
ق ِمنْ َّربِّكَ فَيُْؤ ِمنُ ْوا بِ ٖه فَتُ ْخبِتَ لَ ٗه قُلُ ْوبُ ُه ۗ ْم ُّ َّولِيَ ْعلَ َم الَّ ِذ ْي َن اُ ْوتُوا ا ْل ِع ْل َم اَنَّهُ ا ْل َح
هّٰللا
ستَقِ ْي ٍم
ْ اط ُّم
ٍ ص َر ِ َواِنَّ َ لَ َها ِد الَّ ِذ ْي َن ٰا َمنُ ْٓوا اِ ٰلى
Artinya ; “dan agar orang-orang yang telah diberi ilmu, meyakini bahwa (Al-Qur'an) itu benar dari
Tuhanmu lalu mereka beriman dan hati mereka tunduk kepadanya. Dan sungguh, Allah pemberi
petunjuk bagi orang-orang yang beriman kepada jalan yang lurus.” (QS.Hajj ayat 54 )
b. keterkaitan ilmu pengetahuan, iman, dan hati yang tunduk menurut QS Al-Hajj/22: 54
Orang-orang yang diberikan ilmu pengetahuan akan menggunakan ilmu pengetahuan tersebut untuk
kepentingan umat manusia dengan tujuan supaya mendekatkan diri kepada Allah SWT dan
memudahkan manusia untuk menjalani kehidupanya. Dengan hati yang lurus maka kita dapat
menggunakan ilpu pengetahuan dijalan yang benar sesuai dengan ajaran- ajaran yang ada di dalam
Al-Qur’an dan Sunnah.
ص ٰرى ۗ تِ ْلكَ اَ َمانِ ُّي ُه ْم ۗ قُ ْل َهاتُ ْوا بُ ْر َهانَ ُك ْم َ َوقَالُ ْوا لَنْ يَّد ُْخ َل ا ْل َجنَّةَ اِاَّل َمنْ َك
ٰ َان ه ُْو ًدا اَ ْو ن
ٰ اِنْ ُك ْنتُ ْم
ص ِدقِ ْي َن
Artinya : “Dan mereka (Yahudi dan Nasrani) berkata, “Tidak akan masuk surga kecuali orang Yahudi
atau Nasrani.” Itu (hanya) angan-angan mereka. Katakanlah, “Tunjukkan bukti kebenaranmu jika
kamu orang yang benar.” (QS.Al-Baqarah ayat 111)
d. Dalam ayat Al- Baqarah ayat 111, Allah menolak klaim orang-orang Yahudi dan Nasrani yang
tidak didasarkan pada dalil atau bukti yang valid. Karena Allah memberi petunjuk kepada kita supaya
kita harus selalu memberikan bukti atas hal-hal yang telah kita klaim atau pendapat yang kita ajukan.
Allah memberitahukan kepada kita seberapa pentingnya memiliki dasar yang kuat dan pengetahuan
yang benar sebelum membuat klaim atau pernyataan .Surat Al-Baqarah ayat 11 secara tidak langsung
membahas tentang pengertian budaya akademik.
3. Sebut dan Jelaskan makna dari ayat Al-Quran yang menggambarkan karakter budaya kerja yang
sesuai dan seimbang dalam kehidupan sehari- hari
ت ِّم ۢن بَي ِْن يَ َد ْي ِه َو ِم ْن َخ ْلفِ ِهۦ يَحْ فَظُونَهۥُ ِم ْن َأ ْم ِر ٱهَّلل ِ ۗ ِإ َّن ٱهَّلل َ اَل يُ َغيِّ ُر َما
ٌ َلَهۥُ ُم َعقِّ ٰب
۟ بقَ ْو ٍم َحتَّ ٰى يُ َغيِّر
ُوا َما بَِأنفُ ِس ِه ْم ۗ َوِإ َذٓا َأ َرا َد ٱهَّلل ُ بِقَ ْو ٍم س ُٓو ًءا فَاَل َم َر َّد لَهۥُ ۚ َو َما لَهُم ِ
ٍ ِّمن ُدونِ ِهۦ ِمن َو
ال
Artinya : “Bagi manusia ada malaikat-malaikat yang selalu mengikutinya bergiliran, di muka dan di
belakangnya, mereka menjaganya atas perintah Allah. Sesungguhnya Allah tidak merubah keadaan
sesuatu kaum sehingga mereka merubah keadaan yang ada pada diri mereka sendiri. Dan apabila
Allah menghendaki keburukan terhadap sesuatu kaum, maka tak ada yang dapat menolaknya; dan
sekali-kali tak ada pelindung bagi mereka selain Dia.”
Ayat ini menekankan bahwa sangatlah penting bagi kita untuk bertanggungjawab untuk mengubah
nasib kita sendiri. Kita wajib untuk bekerja keras demi menggapai apa yang kita inginkan namun tetap
bertanggungjawab atas apa yang kita perbuat. Segala perbuatan kita harus tetap berpedoman kepada
Al-Qur’an dan sunnah
ٰۤيـاَيُّهَا الَّ ِذ ۡي َن ٰا َمنُ ۡوا اَل تَ ُخ ۡونُوا هّٰللا َ َوال َّرس ُۡو َل َوتَ ُخ ۡونُ ۡۤوا اَمٰ ٰنتِ ُكمۡ َواَ ۡنـتُمۡ تَ ۡعلَ ُم ۡو َن
“Wahai orang-orang yang beriman! Janganlah kamu mengkhianati Allah dan Rasul dan (juga)
janganlah kamu mengkhianati amanat yang dipercayakan kepadamu, sedang kamu mengetahui.”
Maksud dari surat ini adalah kita harus bertanggung jawab atas apa yang telah diamanatkan kepada
kita. Jangan menghianati sumpah dan janji yang telah kita buat karena allah telah memberikan
ampunan dan pahala bagi mereka yang beramal saleh.
- Jujur
ٰۤيـاَيُّهَا الَّ ِذ ۡي َن ٰا َمنُ ۡوا ُك ۡونُ ۡوا قَ َّوا ِم ۡي َن بِ ۡالقِ ۡس ِط ُشهَ َدٓا َء هّٰلِل ِ َولَ ۡو َع ٰلٓى اَ ۡنفُ ِس ُكمۡ اَ ِو
ن ؕ اِ ۡن يَّ ُك ۡن َغنِيًّا اَ ۡو فَقِ ۡيرًا فَاهّٰلل ُ اَ ۡو ٰلى بِ ِه َما فَاَل تَتَّبِعُوا ۡالهَ ٰ ٓوى اَ ۡن َ ۡال َوالِ َد ۡي ِن َوااۡل َ ۡق َربِ ۡي
ان بِ َما تَ ۡع َملُ ۡو َن َخبِ ۡيرًا َ تَ ۡع ِدلُ ۡواۚ َواِ ۡن تَ ۡل ٗۤوا اَ ۡو تُ ۡع ِرض ُۡوا فَاِ َّن هّٰللا َ َك
Wahai orang-orang yang beriman! Jadilah kamu penegak keadilan, menjadi saksi karena Allah,
walaupun terhadap dirimu sendiri atau terhadap ibu bapak dan kaum kerabatmu. Jika dia (yang
terdakwa) kaya ataupun miskin, maka Allah lebih tahu kemaslahatan (kebaikannya). Maka janganlah
kamu mengikuti hawa nafsu karena ingin menyimpang dari kebenaran. Dan jika kamu
memutarbalikkan (kata-kata) atau enggan menjadi saksi, maka ketahuilah Allah Mahateliti terhadap
segala apa yang kamu kerjakan.
Allah memerintahkan berbuat adil terhadap semua manusia. Orang-orang beriman diperintahkan agar
menjadi orang yang benar-benar menegakkan keadilan di tengah-tengah masyarakat. Karenanya Allah
memerintahkan kepada mereka untuk berlaku adil dalam segala hal, seperti keadilan dalam membagi
waktu, menegakkan salat secara tetap dan tepat pada waktunya. Dalam memberikan kesaksian, Allah
memerintahkan agar memberikan kesaksian seperti apa adanya, tidak boleh memutarbalikkan
kenyataan. Dalam menimbang barang agar berlaku adil, menimbang dengan tepat, tidak menambah
dan tidak mengurangi (al-Mutaffifin/83: 1-4). Semua perintah itu jika dilakukan dengan sebaik-
baiknya, niscaya akan menjadikan kebiasaan yang meresap di dalam jiwanya. Keadilan itu harus
dilakukan secara menyeluruh di tengah-tengah pergaulan masyarakat, baik yang menjalani itu rakyat
biasa ataupun kepala negara, petani atau pedagang, anggota atau kepala rumah tangga.