Anda di halaman 1dari 14

IMAN KEPADA QADHA DAN QADAR

Pengertian Qadha dan Qadar


A.

Qadha dari segi bahasa;


•Memutuskan,
•menentukan atau memerintahkan.

Menurut Istilah;
•Keputusan terhadap sesuatu rencana yang telah ditentukan.
•Pelaksanaan dari suatu rencana yang telah ditetapkan berdasar qadar Allah.

Qada akan mencakup seluruh hal baik maupun buruk, hidup dan mati, serta
berbagai hal lainnya lagi. Qada itu ada sesudah Qadar.Qada masih bisa diubah
melalui adanya suatu usaha, tawakal, ikhtiar secara sungguh-sungguh supaya
memperoleh hasil sesuai dengan apa yang kamu inginkannya. Sebagaimana yang
telah tercantum pada kitab suci Allah SWT, Bahwasannya tak ada yang bisa merubah
nasib suatu kaum, kecuali mereka sendiri yang merubahnya sendiri. Jadi, Qada
merupakan suatu ketetapan Allah SWT yang telah terjadi atau diputuskan oleh Allah
SWT.
 Qadar dari segi bahasa;
 Ketentuan.

 Menurut Istilah;
 Rencana yang telah ditentukan oleh Allah Swt pada masa azali (masa dahulu,
sebelum manusia lahir) dan
 Segala sesuatu yang akan terjadi menurut qadar yang telah ditentukan.

 Ibnu Atsir memberi definisi;


 Qadar atau taqdir adalah ketentuan Allah untuk seluruh makhluk dan
 Ketetapannya atas segala sesuatu.

Qadar adalah ketetapan yang telah ditentukan oleh Allah Swt. terhadap semua
makhluk-Nya yang dapat diubah dengan usaha manusia atau ikhtiar. qadar
merupakan bentuk realisasi atau bentuk nyata dari kehendak yang telah
ditetapkan Allah sebelumnya.qadar juga merupakan realisasi Allah atas qadha
terhadap diri manusia sesuai kehendak-Nya.
 QS. Ar-Ra’du ayat 8.

‫َو ُك ُّل َش ْي ٍء ِع ْنَد ٗه ِبِم ْقَد اٍر‬


Dan segala sesuatu pada sisi-Nya ada ukurannya.

 QS. Yasin ayat 38


‫َو الَّشۡم ُس َتۡج ِر ۡى ِلُم ۡس َتَقٍّر َّلَهاؕ‌ ٰذ ِلَك َتۡق ِد ۡي ُر اۡل َعِز ۡي ِز اۡل َعِلۡي ِؕم‬
Dan matahari berjalan ditempat peredarannya. Demikianlah ketetapan (taqdir)
Yang Maha Perkasa lagi Maha Mengetahui.
B. Pengertian Beriman Kepada Qadha dan Qadar

Beriman kepada Qada dan Qadar artinya adalah meyakini di dalam hati yang
terwujud lewat lisan dan perbuatan bahwa segala sesuatu yang terjadi adalah
ketetapan Allah SWT. Dan atas semua ketetapan tersebut, baik atau buruk wajib
untuk diterima dan dijalani oleh manusia
Meyakini dengan sepenuh hati adanya ketentuan Allah Swt yang berlaku bagi semua
makhluk.

 Ibnu Abbas berkata;


 Qadar adalah nizham (aturan) tauhid.
 Barang siapa yang mentauhidkan Allah dan beriman kepada qadar, maka tauhidnya
sempurna dan
 Barang siapa yang mentauhidkan Allah dan mendustakan qadar, maka dustanya
merusakkan tauhidnya.
 QS. Ar-Ra’du ayat 11.

‫َّن َهّٰللا اَل ُيَغِّيُر َم ا ِبَقْو ٍم َح ّٰت ى ُيَغِّيُر ْو ا َم ا ِبَاْنُفِس ِهْۗم‬


 Syeikh Said Sabiq:
 Dalam hal takdir, tidak ada pengertian paksaan

 Dikutip dari Imam al-Khaththabi:


 Banyak orang mengira bahwa arti qadha dan qadar adalah keputusan
pemaksaan yang dilaksanakan oleh Allah kepada hambanya untuk mengikuti
apa saja yang telah digariskan-Nya…
C. Dalil- Dalil Mengenai Taqdir Allah SWT
 QS. Al-qamar ayat 49.
.‫إن كل شىء خلقناه بقدر‬
Sesungguhnya Kami menciptakan segala sesuatu dengan al-qadhar (memurut
ukuran).
 QS. Al-Furqan ayat 2.
 QS. Al-Hadid ayat 22.
 QS. Ar-Ra’ad ayat 11.
D. Aliran-aliran Tentang Qadha dan Qadar

1. Aliran Jabariyah.
 Memaksa.
 Memaksa dan mengharuskannya melakukan sesuatu.
 Al-Jabbar (Allah Maha Memaksa)
 Istilah; segala aktivitas manusia digerakkan atau dijalankan oleh Allah atau menolak
adanya perbuatan manusia.

 Harun Nasution, Jabariyah adalah;


 Paham yang menyebutkan bahwa segala perbuatan manusia telah ditentukan dari
semula oleh qadha dan qadar Allah.
 Salah satu doktrin Jabariyah adalah manusia tidak menciptakan perbuatannya.
 Perbuatan itu hanya ada pada Allah.
 Tokoh paham jabariyah ekstrim adalah Jaham Ibn Shafwan
 Aliran jabariyah yang moderat adalah Tuhan menciptakan perbuatan manusia, baik itu
positif atau negatif, tetapi manusia mempunyai bagian di dalamnya.
 Tenaga yang diciptakan dalam diri manusia mempunyai efek untuk mewujudkan
perbuatannya
 Dasar alasan atau dalil
 QS. Ash-Shaffaat (96) ayat 96.
‫َوُهّٰللا َخ َلَقُك ْم َو َم ا َتْع َم ُلْو َن‬
Padahal Allah-lah yang menciptakan kamu dan apa yang kamu perbuat itu.
 QS. Al-Hadid (57) ayat 22.

‫َم ٓا َاَص اَب ِم ْن ُّم ِص ْيَبٍة ِفى اَاْلْر ِض َو اَل ِفْٓي َاْنُفِس ُك ْم ِااَّل ِفْي ِكٰت ٍب ِّم ْنَقْبِل َاْن َّنْبَر َاَهاۗ ِاَّن ٰذ ِلَك‬
‫َع َلى ِهّٰللا َيِس ْيٌۖر‬
Tiada suatu bencana pun yang menimpa di bumi dan (tidak pula) pada dirimu
sendiri
melainkan telah tertulis dalam kitab (Lauhul Mahfuzh) sebelum Kami
menciptakannya. Sesungguhnya yang demikian itu adalah mudah bagi Allah

 QS. Al-Anfal (8) ayat 17.

‫َفَلْم َتْقُتُلْو ُهْم َو ٰل ِكَّن َهّٰللا َقَتَلُهْۖم َو َم ا َر َم ْيَت ِاْذ َر َم ْيَت َو ٰل ِكَّن َهّٰللا َر ٰم ۚى‬
Maka (yang sebenarnya) bukan kamu yang membunuh mereka, akan tetapi Allah-lah
yang membunuh mereka dan bukan kamu yang melempar ketika kamu melempar,
tetapi Allah-lah yang melempar.
2. Aliran Qadariyah.

 Kemampuan dan kekuatan (bahasa).


 Suatu aliran yang percaya bahwa segala tindakan manusia tidak diintervensi oleh
Allah.
 Tiap-tiap orang adalah pencipta bagi segala perbuatannya,
 Ia dapat berbuat sesuatu atau meninggalkannya atas kehendaknya sendiri.

 Dasar alasan (dalil).

QS. Al-Kahfi (18) ayat 29.

‫… َو ُقِل اْلَح ُّق ِم ْن َّرِّبُك ْۗم َفَم ْن َش ۤا َء َفْلُيْؤ ِم ْن َّو َم ْن َش ۤا َء َفْلَيْك ُفْۚر‬

Dan katakanlah : Kebenaran itu datangnya dari Tuhanmu; maka barangsiapa yang
ingin (beriman) hendaklah ia beriman, dan barangsiapa yang ingin (kafir) biarlah
ia kafir….
 QS. Ar-Ra’du (13) ayat 11.
 ‫ِاَّن َهّٰللا اَل ُيَغِّيُر َم ا ِبَقْو ٍم َح ّٰت ى ُيَغِّيُر ْو ا َم ا ِبَاْنُفِس ِهْۗم‬
 QS. Al-Balad (90) ayat 10.
‫َو َهَد ْيٰن ُه الَّنْج َد ْيِۙن‬
.Dan Kami telah menunjukkan kepadanya dua jalan
Hikmah Beriman Kepada Qadha dan Qadar

 Mendorong anak pada sikap yang seimbang antara optimisme dan tawakkal.Dua
hal ini akan berjalan dengan baik dan seimbang jika kita percara dengan adanya
qadha dan qadar Allah SWT.
 Melatih diri untuk lebih bersyukur dan bersabar kepada Allah SWT
 Mendekatkan diri kepada Allah SWT.Orang yang percara pada takdir Allah SWT,
pasti dia merasa bahwa semua yang menimpanya adalah bagian dari karunia Allah
SWT. Karena itu, semua kejadian yang dialaminya kian mendekatnya dirinya
kepada Allah SWT.
 Melatih seseorang menjadi orang yang giat berusaha, optimis, dan tidak cepat
putus asa.
 Menghindarkan dari sifat sombong.Orang yang percara takdir Allah SWT pasti
tidak akan sombong, Karena ia memahami bahwa semua yang dimiliki adalah
bersumber dari Allah SWT. Jadi, apa yang perlu dibanggakan dan disombong-
sombongkan?
 Dapat menenangkan jiwa.Banyak orang yang gelisah karena dia mendapatkan
masalah. Ia terjadi sebab mereka tidak menyadari bahwa yang

Anda mungkin juga menyukai