Anda di halaman 1dari 21

BAB II

Meyakini Qadā’dan
Qadar Melahirkan
Semangat Bekerja
Kelompok 2 :
1. Fatih Nur Alimah (10)
2. Fira Nurmey (11)
3. Mia Lestari (20)
4. Vetri Utiarisma (33)
Meyakini Qadā’ dan Qadar Melahirkan
Semangat Bekerja
01 Hakikat Qadā’ dan Qadar
a. Pengertian Qadā’ dan Qadar
b. Dalil-Dalil tentang Qadā’ dan Qadar
c. Kewajiban Beriman kepada Qadā’ dan Qadar
d. Macam-Macam Takdir

Makna Beriman kepada Qadā’ Hikmah Beriman kepada


02 dan Qadar
03 Qadā’ dan Qadar
a. Takdir Penerapan Perilaku Mulia
b. Ikhtiar
c. Do’a
d. Tawakal
Hakikat Qadā’
01 dan Qadar
a. Pengertian Qadā’ dan Qadar

Pandangan yang membedakan antara Qada dan Qadar


mendefinisikan Qadar dengan "ilmu Allah SWT. tentang apa yang
akan terjadi pada mahkluk dimasa mendatang." Sedangkan Qada
adalah "segala sesuatu yang Allah SWT wujudkan sesuai dengan
ilmu dan kehendak-Nya."Pendapat yang menyamakan Qada dan
Qadar memberikan definisi"Aturan baku yang diberlakukan oleh
Allah SWT, terhadap alam ini, undang-undang yang bersifat
umum, dan hukum-hukum yang mengikat sebab dan akibat."
Sebagaimana dalam Q.S. ar-Ra'd ayat 8. Allah Sebagimana firman Allah SWT:
Subhanahu Wa Ta'ala berfirman
ٗ‫ض َو?لَ ْم يَتَّ ِخ ْذ َولَدًا َّولَ ْم يَ ُك ْن لَّه‬ ِ ْ‫ت َوا اْل َ ر‬ ِ ‫ك السَّمٰ ٰو‬ُ ‫ٱلَّ ِذيْ لَهٗ ُم ْل‬
:‫ْضا??اْلَ رْ َحا ُم َو َما َت??? ْز َدا‬ ُ ‫هّٰللَا ُ َي?? ْعلَ ُم? َما َت???حْ ِم ُل ُك? ُّلا?ُ ْن ٰثى َو? َما َت??? ِغي‬ ‫ق ُك َّل َش ْي ٍء فَقَ َّد َر ٗه تَ ْق ِد ْيرًا‬
َ َ‫ك َو َخل‬ِ ‫ك فِى ْال ُم ْل‬
ٌ ‫“ َش ِر ْي‬
‫يء ِع ْن َد ٗه? ِب??? ِم ْق َدا ٍر‬
ٍ ْ ? ‫“ ُد ۗ  َو? ُك ُّل َش‬
yang memiliki kerajaan langit dan Bumi, tidak
Allah mengetahui apa yang dikandung oleh mempunyai anak, tidak ada sekutu bagi-Nya
setiap perempuan, apa yang kurang sempurna, dalam kekuasaan(Nya), dan Dia menciptakan
dan apa yang bertambah dalam rahim. Dan segala sesuatu, lalu menetapkan ukuran-
segala sesuatu ada ukuran di sisi-Nya." (QS. ukurannya dengan tepat." (QS. Al-Furqan 25:
Ar-Ra'd 13: Ayat 8) Ayat 2)

Menurut istilah Qada berarti 'ketentuan Allah Iman kepada Qada dan Qadar artinya percaya
SWT sejak zaman azali .' sedangkan pengertian dan yakin dengan sepenuh hati bahwa Allah
Qadar menurut istilah berarti 'ketetapan Allah SWT telah menentukan segala sesuatu bagi
SWT terhadap seluruh makhluk-Nya tentang makhluk-Nya.
segala sesuatu.'
Prinsip Iman kepada Qadā’ dan Qadar
● 1) Iman kepada ilmu Allah yang qadim (tidak
● berpemulaan) dan Dia mengetahui perbuatan
● manusia sebelum mereka melakukannya.
● 2) Iman bahwa semua Qadar Allah SWT telah
● tertulis di Lauh Mahfuzh
● 3) Iman kepada adanya kehendak Allah SWT yang
● berlaku dan kekuasaannya yang bersifat
● menyeluruh.
● 4) Iman bahwa Allah SWT adalah zat yang
● mewujudkan makhluk.
b. Dalil-Dalil tentang Qadā’ dan Qadar
Dalil Al-Qur’an :

√ "Sesungguhnya kami menciptakan segala sesuatu menurut ukuran


(takdir)."
(Q.S. al-Qamar/54:49)

√ "Dan tiap-tiap manusia telah kami tetapkan amal perbuatannya


(sebagaimana tetapnya kalung) pada lehernya."
(Q.S. al-Isra/17:13)

√ "Tidak ada sesuatu musibah pun yang menimpa seseorang kecuali dengan
izin Allah."
(Q.S. at-Tagabun/64:11)
c. Kewajiban Beriman kepada Qadā’ dan Qadar

Takdir Allah SWT merupakan iradah (kehendak)


Allah SWT. Oleh sebab itu,takdir tidak selalu
sesuai dengan keinginan kita. Tatkala takdir sesuai
dengan keinginan kita, hendaknya kita bersyukur
karena hal itu merupakan nikmat yang Allah
berikan kepada kita.
d. Macam – Macam Takdir

a. Takdir Mua'llaq Adalah takdir yang erat kaitannya dengan


ikhtiar manusia.

b. Takdir MubramAdalah takdir yang terjadi pada diri manusia ddan


tidak dapat diusahakan atau tidak dapat ditawar-tawar lagi oleh
manusia.
02
Makna Beriman
kepada Qadā’ dan
Qadar
Qada' dan Qadar atau takdir berjalan menurut hukum
"sunnatullah". Artinya keberhasilan hidup seseorang
sangat tergantung sejalan atau tidak dengan sunnatullah.
Sunnatullah adalah hukum-hukum Allah Swt. yang
disampaikan untuk umat manusia melalui para Rasul,
yang tercantum di dalam al-Qur'an.Beriman kepada
takdir selalu terkait dengan 4 (empat) hal yang selalu
berhubungan dan tidak terpisahkan. Keempat hal itu
adalah iman kepada takdir itu sendiri, ikhtiar, do'a, dan
tawakal.
a. Takdir
Manusia berada dibawah hukum-hukum tersebut (Qauliyah dan Kauniyah). Hanya berbeda dengan makhluk selain
manusia, misalnya matahari, bulan dan planet lainnya, seluruhnya ditetapkan takdirnya tanpa bisa ditawar-tawar.
(Q.S.Fussilat/41:11).

Manusia makhluk yang paling sempurna, oleh karena itu ia diberi kemampuan memilih bahkan pilihannya cukup
banyak. Manusia dapat memilih ketentuan (takdir) Allah Swt. yang ditetapkan keberhasilan atau kemalangan,
kebahagiaan atau kesengsaraan, menjadi orang yang baik atau tidak. (QS. al-Kahfi/18:29).

Namun harus diingat setiap pilihan yang diambil manusia. Pada saat yang sama manusia diminta
pertanggungjawaban terhadap pilihannya, karena dilakukan atas kesadaran sendiri. Firman AllahSwt.: "Maka Dia
mengilhamkan kepadanya (jalan) kejahatan dan ketakwaannya,sungguh beruntung orang yang mensucikannya
(jiwa itu), dan sungguh rugi orang yang mengotorinya" (QS. asy-Syams/91:8-10)

"Apakah manusia mengira dibiarkan tanpa pertanggungjawaban?" (QS. Al-Qiyamah/75:36).


b. Ikhtiar
Ikhtiar adalah berusaha dengan sungguh-sungguh dan sepenuh hatidalam menggapai cita-
cita dan tujuan. Allah Swt. menentukan takdir, kita sebagai manusia berkewajiban
melakukan ikhtiar. Jika Allah Swt. Telah menentukan, kenapa ada ikhtiar?

Perhatikan Firman Allah Swt. dalam QS. al-Anbiyaa'/21:90 yang artinya: "Sungguh mereka
adalah orang-orang yang selalu bersegera dalam (mengerjakan) perbuatan-perbuatan baik"

Kemudian dalam Q.S.al-Mukminuun/23:60, Allah Swt. Berfirman: "Mereka itu bersegera


untuk mendapatkan kebaikan-kebaikan, dan merekalah orang-orang yang segera
memperolehnya.“

Allah Swt. mendorong manusia untuk berusaha, berlomba, dan berkompetisi menjadi orang
yang tercepat. Pepatah Arab mengatakan "Man jadda wajada"Artinya: "Siapa pun orangnya
yang bersungguh-sungguh akan memperoleh keberhasilan.
c. Do’a
Doa adalah ikhtiar batin yang besar pengaruhnya bagi manusia yang
meyakininya. Hal ini karena doa merupakan bagian dari motivasi intrinsik.
Bagi yang meyakini, doa akan memberikan energi dalam menjalani
ikhtiarnya, karena Allah Swt. telah berjanji untuk mengabulkan
permohonan orang yang bersungguh-sungguh memohon.

Firman Allah Swt.: "Aku mengabulkan permohonan orang yang berdoa,


apabila ia berdoa kepada-Ku," (QS. al-Baqarah/2:186)
d. Tawakal

Tawakal adalah "menyerahkan segala urusan dan hasil ikhtiarnya hanya kepada
Allah Swt."Dasar pengertian tawakal diambil dari peristiwa yang terjadi pada
zaman Rasulullah saw.Hal ini memberikan pemahaman bahwa tawakal itu terkait
erat dengan ikhtiar, atau dapat disimpulkan bahwa tidak ada tawakal tanpa ikhtiar.

Firman Allah Swt.:"Kemudian apabila kamu telah membulatkan tekad maka


bertawakallah kepada Allah. Sesungguhnya Allah menyukai orang-orang yang
bertawakal kepada-Nya."(Q.S.Ali-Imran/3:159).
03
Hikmah Beriman kepada
Qadā’ dan Qadar
1. Semakin meyakini bahwa segala 4. Meningkatkan optimisme dalam
sesuatu yang terjadi di alam ini tidak menatap masa depan dengan ikhtiar
terlepas dari sunnatullah . yang sungguh-sungguh.

5. Meningkatkan kekebalan jiwa


2. Semakin termotivasi untuk senantiasa dalam menghadapi segala rintangan
berikhtiar atau berusaha lebih giat lagi dalam usaha sehingga tidak putus asa
dalam mengejar cita-citanya. ketika mengalami kegagalan.

3. Menyadarkan manusia bahwa dalam 6. Meningkatkan keyakinan akan


kehidupan ini dibatasi oleh peraturan- pentingnya doa bagi keberhasilan
peraturan Allah Swt. yang tujuannya sebuah usaha.
untuk kebaikan manusia itu sendiri.
Menerapkan
Perilaku Mulia
Perilaku seseorang yang mencerminkan kesadaran beriman kepada Qada dan Qadar Allah Swt. di
antaranya sebagai berikut:

1. Selalu menjauhkan diri dari sifat sombong dan putus asa


Orang yang beriman kepada Qada dan Qadar, apabila mendapat keberhasilan, ia akan
menganggap keberhasilan itu semata-mata karena rahmat Allah. Sebaliknya ia tidak
akan berkeluh kesah dan putus asa saat mengalami kegagalan.
2. Banyak bersyukur dan bersabar
Orang yang beriman kepada Qada dan Qadar, apabila mendapat keberuntungan, maka
ia akan bersyukur dan apabila terkena musibah maka ia akan bersabar karen itu
merupakan ujian.
3. Bersikap optimis dan giat bekerja
Orang yang beriman kepada Qada dan Qadar senantiasa optimis dan giat untuk meraih
kebahagiaan dan keberhasilan.
4. Selalu tenang jiwanya
Orang yang beriman kepada Qada dan Qadar senantiasa tenang hidupnya, sebab ia
selalu senang atas apa yang ditentukan oleh Allah kepadanya.
Terima Kasih !

Anda mungkin juga menyukai