Anda di halaman 1dari 12

MAKALAH TAKDIR DALAM PENINGKATAN MUTU

SUMBER DAYA MANUSIA


Dosen pengampu : Dr. Yayan Suryana, M. Ag.

Nama anggota:
1.) Garaesya Atma Wiguna 19107030051
2.) Magali Primu Anggoro 19107030053
3.) Ananda Fauzi Munawaroh 19107030062
4.) M. Iqbal Maulana 19107030064

PRODI ILMU KOMUNIKASI


FAKULTAS ILMU SOSIAL DAN HUMANIORA
UNIVERSITAS ISLAM NEGERI SUNAN KALIJAGA
YOGYAKARTA
2020
Kata pengantar

Assalammuallaikum Warrahmatullahi Wabbarakatuh

Puji dan syukur kita panjatkan kehadirat Allah SWT, shalawat serta salam
semoga tercurah kepada junjungan kita baginda Nabi Muhammad SAW atas
nikmat dan karunia-Nya, makalah dengan judul “Takdir Dalam Peningkatan Mutu
SDM” sebagai salah satu tugas terstruktur Mata Kuliah Tauhid.

Dengan penuh kekurangan ini, Alhamdulillah makalah ini pun telah


selesai, kami menyadari makalah ini jauh dari sempurna. Oleh karenanya kami
menerima segala bentuk apresiasi baik kritik dan saran yang membangun untuk
memperbaiki kesalahan makalah ini.

Syukron, Jazakumullah Khairan Katsir

Yogyakarta, 16 Maret 2020

Penyusun

2
Bab I
Pendahuluan

A. Latar Belakang
Segala sesuatu yang terjadi di dunia ini merupakan takdir yang
telah Allah tetapkan dalam kitab Lauhul Mahfudz dan tiada satupun
makluknya mengetahui isinya. Berbagai macam kejadian baik maupun
buruk yang menimpa makhluk ciptaan-Nya juga merupakan sebuah takdir
yang telah ditentukan Allah. Di setiap kejadian pasti ada sebuah hikmah
yang hanya diketahui oleh Nya dan sering kali kita tidak menyadari akan
hikmah tersebut.
Allah sudah menetapkan sebuah takdir untuk kita sebelum kita
diciptakan, oleh sebab itu sudah menjadi sebuah kewajiban bagi setiap
muslim untuk mempercayai sebuah takdir karena hal tersebut dapat
mencerminkan keimanan kita.
Sebuah takdir yang telah ditentukan oleh Allah dapat kita dirubah
dengan cara ikhtiar dan berusaha. Jadi kita tidak boleh pasrah begitu saja
saat kita mendapat musibah karena bisa saja Allah akan meringankan ujian
tersebut jika kita mau berusaha.
Suatu ketika malaikat jibril pernah bertanya pada Rasulullah
mengenai iman, dan Rasulullah bersabda “Beriman kepada Allah,
malaikat-malaikat-Nya, Kitab-kitab-Nya, para Rasul-Nya, beriman kepada
hari akhir, dan takdir-Nya: yang baik maupun yang buruk.” Jadi percaya
akan adanya takdir yang telah ditentukan Allah merupakan sebuah
keharusan agar iman kita selalu bertambah. Dan dari beriman kepada
takdir kita dapat mengambil beberapa hikmah yang bermanfaat bagi
kehidupan kita.

B. Rumusan Masalah
1. Apa itu takdir?
2. Apa saja macam-macam takdir?
3. Bagaimana konsep takdir dalam peingkatan mutu sumber daya
manusia?
4. Apa pengaruh takdir dalam peningkatana mutu sumber daya manusia?
5. Apa manfaat beriman kepada qadha dan qadar?

3
C. Tujuan Masalah
1. Mengetahui arti takdir
2. Mengetahui macam-macam takdir
3. Mengetahui konsep takdir dalam peningkatan mutu Sumber Daya
Manusia
4. Mengetahui pengaruh takdir dalam peningkatan mutu Sumber Daya
Manusia
5. Mengetahui manfaat beriman kepada qadha dan qadar

4
BAB II

PEMBAHASAN

A. Pengertian Takdir
Kata takdir menurut istilah adalah ukuran yang sudah ditentukan
Tuhan sejak zaman azali mengenai baik buruknya sesuatu, tetapi dapat
diubah jika ada usaha untuk merubahnya. Sedangkan dalam bahasa Arab,
takdir berasal dari kata qadara yang artinya ukuran terhadap sesuatu atau
memberi kadar. Jika berbicara mengenai takdir maka tak bisa lepas dengan
qadha dan qadhar.
Menurut Dr. Shalih Bin Fauzan Al-Fauzan dalam bukunya yang
berjudul Kitab Tauhid membahas arti qadha secara bahasa mengandung
beberapa makna yang berbeda sesuai dengan konteks kalimatnya. Qadha
dapat berasal dari Qadha yaqdhi qadhaan, berarti menghukumi, qadha
juga dapat diartikan perintah sesuai dengan firman Allah dalam Q.S Al-
Isra ayat 23.

۞ ‫ك أَاَّل تَ ْعبُ ُد ٓو ۟ا إِٓاَّل إِيَّاهُ َوبِ ْٱل ٰ َولِ َدي ِْن إِحْ ٰ َسنًا ۚ إِ َّما‬
َ ُّ‫ض ٰى َرب‬ َ َ‫َوق‬
ٍّ ُ‫ك ْٱل ِكبَ َر أَ َح ُدهُ َمٓا أَ ْو ِكاَل هُ َما فَاَل تَقُل لَّهُ َمٓا أ‬
‫ف َواَل تَ ْنهَرْ هُ َما‬ َ ‫يَ ْبلُ َغ َّن ِعن َد‬
‫۞وقُل لَّهُ َما قَ ْواًل َك ِري ًما‬ َ

Artinya: “Dan Tuhanmu telah memerintahkan supaya kamu jangan


menyembah selain Dia dan hendaklah kamu berbuat baik pada ibu
bapakmu dengan sebaik-baiknya. Jika salah seorang di antara keduanya
atau kedua-duanya sampai berumur lanjut dalam pemeliharaanmu, maka
sekali-kali janganlah kamu mengatakan kepada keduanya perkataan "ah"
dan janganlah kamu membentak mereka dan ucapkanlah kepada mereka
perkataan yang mulia.

5
Qadha juga dapat diartikan sebagai sebuah kabar sesuai dengan
firman Allah

۞ x‫ اَل ِء‬x‫ ُؤ‬xَ‫ه‬xٰ x‫ َر‬xِ‫ب‬x‫ ا‬x‫ َد‬x‫ َّن‬xَ‫ أ‬x‫ َر‬x‫ ْم‬xَ ‫أْل‬x‫ ا‬x‫ك‬ xَ xِ‫ ل‬x‫ َذ‬xٰ x‫ ِه‬x‫ ْي‬xَ‫ل‬xِ‫ إ‬x‫ ا‬xَ‫ ن‬x‫ ْي‬x‫ض‬
xَ xَ‫ ق‬x‫و‬xَ
x‫ن‬xَ x‫ن‬x‫ ي‬x‫ ِح‬xِ‫ ب‬x‫ص‬ xْ x‫ ُم‬x‫ ٌع‬x‫ و‬xُ‫ ط‬x‫ ْق‬x‫۞ َم‬

Artinya: “Dan telah kami wahyukan kepadanya (Luth) perkara itu yaitu
bahwa mereka akan ditumpas habis di waktu subuh ”(Al-Hijr: 66) Artinya,
kami mengabarkan kepadanya.
Sedangkan qadar artinya ialah ketentuan takdir segala sesuatu sebelum
terjadi penulisannya di Lauhul Mahfuzh. Seperti firman Allah dalam surah
Al-Hadidi ayat 22-23.

۞‫ب‬ ٍ ‫ض َواَل فِي أَ ْنفُ ِس ُك ْم إِاَّل فِي ِكتَا‬


ِ ْ‫صيبَ ٍة فِي اأْل َر‬ ِ ‫اب ِم ْن ُم‬ َ ‫ص‬ َ َ‫َما أ‬
‫ك َعلَى هَّللا ِ يَ ِسي ٌر () لِ َك ْياَل تَأْ َس ْوا َعلَى َما‬
َ ِ‫ِم ْن قَ ْب ِل أَ ْن نَب َْرأَهَا إِ َّن َذل‬
ٍ ‫۞ فَاتَ ُك ْم َواَل تَ ْف َرحُوا بِ َما آتَا ُك ْم َوهَّللا ُ اَل ي ُِحبُّ ُك َّل ُم ْختَا ٍل فَ ُخ‬
‫ور‬

Artinya: “Tiada suatu bencana pun yang menimpa di bumi dan tidak pula
pada dirimu sendiri melainkan telah tertulis dalam kitab (Lauhul Mahfuzh)
sebelum Kami menciptakannya. Sesungguhnya yang demikian itu adalah
mudah bagi Allah. ( kami jelasakan yang demikian itu) supaya kamu
jangan berduka cita terhadap apa yang luput dari kamu, dan supaya kamu
jangan terlalu gembira terhadap apa yang diberikan-Nya kepadamu. Dan
Allah tidak menyukai setiap orang yang sombong lagi membanggakan diri
.” (Al-Hadid: 22-23)
Dari pengertian diatas dapat diartikan bahwa segala sesuatu yang Ia
ciptakan tidak dapat luput dari pandangan-Nya dan takdir yang telah Ia

6
tentukan. Walapun Allah telah menetapkan sebuah takdir, bukan berati
usaha yang kita lakukan akan sia-sia dan hilang begitu saja. Karena
sejatinya takdir tersebut juga dapat diubah apabila kita mau berikhtiar dan
terus berusaha. Namun terkadang tidak semua takdir yang Allah ciptakan
dapat kita maknai sebagai hal yang baik. Seperti halnya apabila kita
tertimpa musibah, pasti kita akan berpersepsi jika ini merupakan takdir
yang buruk. Padahal disetiap takdir yang Allah tetapkan kepada kita pasti
memiliki sebuah hikmah yang kadang tidak kita sadari.

B. Macam-Macam Takdir

Takdir dibagi menjadi dua macam yaitu takdir mubram dan takdir mualaq.

1.) Takdir Mubram


Takdir ini merupakan hak perogratif Allah yang artinya bisa saja
Allah meniadakan atau membatalkannya. Jadi takdir ini sudah ditulis
dalam Lauhul Mahfuzh. Tidak ada pengurangan, penambahan atau
pengubahan pada takdir ini. Contoh takdir mubram antara lain :
a. Waktu ajal seseorang tiba
b. Usia seseorang
c. Jenis kelamin sesorang
d. Bumi mengelilingi matahari
Sebagaimana Firman Allah dalam Q.S al-Hadid ayat 22:

۞ ‫ض َواَل فِي أَ ْنفُ ِس ُك ْم إِاَّل‬ ِ ْ‫صيبَ ٍة فِي اأْل َر‬ ِ ‫اب ِم ْن ُم‬
َ ‫ص‬ َ َ‫َما أ‬
‫ك َعلَى هَّللا ِ يَ ِسي ٌر‬ َ ِ‫ب ِم ْن قَب ِْل أَ ْن نَب َْرأَهَا إِ َّن َذل‬
ٍ ‫۞فِي ِكتَا‬

Artinya: “Tiada suatu bencana pun yang menimpa di bumi


dan tidak pula pada dirimu sendiri melainkan telah tertulis dalam
kitab (Lauhul Mahfuzh) sebelum Kami menciptakannya"

7
2.) Takdir Muallaq
Dalam bahasa Arab, muallaq artinya sesuatu yang digantungkan
atau ditunda. Takdir ini adalah ketetapan yang telah dibuat oleh Allah
tetapi makhluknya (manusia dan jin) diberi kesempatan untuk merubah
dan memilihnya kemudian Allah yang menentukan atau berkehendak.
Dengan kata lain, ketentuan Allah tersebut juga tergantung dari usaha
atau rekayasa dari manusia. Beberapa contoh dari takdir ini yaitu
manusia menjadi jahat, maka itu bukan takdir tetapi manusia itu
sendiri yang memilihnya.
Seperti firman Allah :

۞ ‫يل إِ َّما َشا ِكرًا َوإِ َّما َكفُورًا‬


َ ِ‫۞إِنَّا هَ َد ْينَاهُ ال َّسب‬

Artinya: “Sesungguhnya Kami telah menunjukinya jalan yang lurus;


ada yang bersyukur dan ada pula yang kafir.”(QS.Al Insaan 76:3)

C. Konsep Takdir Dalam Peningkatan Mutu Sumber Daya Manusia


Manusia tidaklah sama dengan makhluk ciptaan Allah lainnya
karena ia diciptakan dengan naluri agar dapat menjadi khalifah di muka
bumi ini. Sesuai dengan firman Allah pada surah Al-baqarah ayat 30.

۞ xِ‫ ض‬x‫ر‬xْ xَ ‫أْل‬x‫ ا‬x‫ ي‬xِ‫ ف‬x‫ ٌل‬x‫ع‬xِ x‫ ا‬x‫ َج‬x‫ ي‬xِّ‫ ن‬xِ‫ إ‬x‫ ِة‬x‫ َك‬xِ‫ اَل ئ‬x‫ َم‬x‫ ْل‬xِ‫ ل‬x‫ك‬ َ x‫ ُّب‬x‫ر‬xَ x‫ َل‬x‫ا‬xَ‫ ق‬x‫ ْذ‬xِ‫ إ‬x‫و‬xَ
ُ xِ‫ ف‬x‫ ْس‬xَ‫ ي‬x‫ َو‬x‫ا‬xَ‫ه‬x‫ ي‬xِ‫ ف‬x‫ ُد‬x‫ ِس‬x‫ ْف‬xُ‫ ي‬x‫ن‬xْ x‫ َم‬x‫ا‬xَ‫ه‬x‫ ي‬xِ‫ ف‬x‫ ُل‬x‫ َع‬x‫ج‬xْ xَ‫ت‬xَ‫ أ‬x‫ا‬x‫و‬xُ‫ل‬x‫ا‬xَ‫ ق‬xۖ xً‫ ة‬xَ‫ف‬x‫ ي‬xِ‫ ل‬x‫خ‬xَ
x‫ َء‬x‫ ا‬x‫ َم‬x‫ ِّد‬x‫ل‬x‫ ا‬x‫ك‬
‫ اَل‬x‫ ا‬x‫ َم‬x‫ ُم‬xَ‫ ل‬x‫ ْع‬xَ‫ أ‬x‫ ي‬xِّ‫ ن‬xِ‫ إ‬x‫ َل‬x‫ ا‬xَ‫ ق‬xۖ x‫ك‬
َ xَ‫ ل‬x‫س‬
xُ x‫ ِّد‬xَ‫ق‬xُ‫ ن‬x‫ َو‬x‫ك‬
َ x‫ ِد‬x‫ ْم‬x‫ح‬xَ xِ‫ ب‬x‫ ُح‬xِّ‫ ب‬x‫ َس‬xُ‫ ن‬x‫ن‬xُ x‫ح‬xْ xَ‫ ن‬x‫و‬xَ
x‫ن‬xَ x‫ و‬x‫ ُم‬xَ‫ ل‬x‫ ْع‬xَ‫۞ت‬

Artinya: “Sesungguhnya Aku hendak menjadikan seorang khalifah di


muka bumi". Mereka berkata: "Mengapa Engkau hendak menjadikan

8
(khalifah) di bumi itu orang yang akan membuat kerusakan padanya dan
menumpahkan darah, padahal kami senantiasa bertasbih dengan memuji
Engkau dan mensucikan Engkau?" Tuhan berfirman: "Sesungguhnya Aku
mengetahui apa yang tidak kamu ketahui”.
Manusia diberi naluri oleh Allah agar ia senantiasa berusaha dan
berikhtiar, berbeda dengan tumbuhan, hewan maupun benda mati lainnya.
Misalnya saja batu yang terus menggelinding dari tempat tinggi ke tempat
yang lebih rendah karena tarikan gravitasi yang tidak bisa ia hindari.
Begitu pula dengan tumbuhan dan hewan yang tumbuh hanya dengan
naluri alamiahnya saja. Ketiga benda tersebut bergerak dan bertindak tidak
didasarkan pada ikhtiar. Manusia yang diciptakan dengan naluri
mempunyai berbagai pilihan sehingga ia dapat memilih pilihan yang
terbaik diantara beberapa pilihan tersebut. Ikhtiar juga dapat dilakukan
manusia guna mendapat pilihan yang baik.
Kesalahpahaman mengenai takdir juga tak jarang ditemui.
Pemahaman yang dangkal menjadikan masyarakat secara tidak langsung
telah melakukan penyimpangan mengenai takdir. Pemikiran dangkal
tersebut seperti pada saat manusia berfikir jika Allah telah menentukan
takdirnya, dan tak ada seorang pun yang berfikir jika takdir itu dapat
diubah oleh dirinya sendiri.
Konsep takdir sendiri ialah sebuah prinsip sistem kausalitas yang
artinya jika sebuah akibat pasti berasal dari sebab-sebab khusus.
Mengandalkan doa saja dalam meningkatkan mutu sumber daya
manusia tidaklah cukup karena harus diimbangi dengan usaha.
D. Pengaruh Takdir Dalam Peningkatan Mutu Sumber Daya Manusia
Takdir yang telah ditentukan oleh Allah SWT juga berpengaruh
terhadap mutu sumber daya manusia. Berikut ini beberapa pengaruh takdir
dalam meningkatkan mutu sumber daya manusia, antara lain:
1. Takdir merupakan penyebab seseorang menjadi lebih bersemangat
dalam berusaha serta beramal agar memperoleh ridho dari Allah
dan menggapai surga-Nya.

9
2. Takdir dapat menghindarkan kita dari perilaku sombong karena
kita sudah dapat memperkirakan kemampuan diri sendiri.
3. Takdir juga dapat menumbuhkan keberanian dalam menghadapi
tantangan.
4. Takdir juga turut serta dalam menguatkan seorang muslim sebagai
makhluknya agar tidak mudah menyerah , tidak mudah malas
dalam menghadapi tekadnya, dan menumbuhkan sikap tawakal
dengan menyandarkan diri pada Allah SWT.
E. Manfaat Beriman Kepada Qadha dan Qadhar
Banyak manfaat yang bisa kita ambil dari beriman kepada qadha dan
qadhar, diantaranya yaitu:
1. Jiwa menjadi tenanag karena ia akan senantiasa menerima dengan
ikhlas semua takdir yang telah ditetapkan Allah.
2. Menumbuhkan sifat sabar saat Allah memberikan sebuah cobaan.
Dan menumbuhkan sikap sering bersyukur saat Allah memberinya
nikmat sehingga ia senantiasa merasa cukup atas apa yang Allah
berikan kepadanya.
3. Terciptanya perbuatan terpuji yang merupakan hasil dari rasa
bersyukur.
4. Optimisme juga akan tumbuh secara perlahan sehingga menjadikan
seseorang menjadi tidak mudah menyerah dan menjadikan sebuah
kegagalan sebagai pelajaran.
5. Hilangnya kekhawatiran karena ia akan berusaha untuk terus
berfikir positif terhadap apa yang Allah takdirkan.

10
Kesimpulan

1. Takdir adalah segala sesuatu yang telah dituliskan (ditetapkan) oleh Allah
di dalam kitab Lauhul Mahfuz sejak zaman Azali dan kita sebagai seorang
muslim wajib mengimani serta mempercainya.
2. Takdir dibagi menjadi dua, yaitu takdir mubram ialah takdir yang tidak
dapat diubah oleh makhluknya dan takdir muallaq ialah takdir yang dapat
diubah oleh makhluknya jika ia mau berikhtiar dn berusaha.
3. Manfaat beriman kepada takdir ialah salah satunya kita menjadi senantiasa
berusaha dan tidak boleh berputus asa atas semua takdir yang telah
ditetapkan-Nya karena sesungguhnya setiap takdir yang Ia ciptakan
memiliki nilai pelajaran tersendiri bagi kita

11
Daftar Pustaka

Fauzan al fauzan bin shalih. 2015. Kitab Tauhid. Jakarta:Ummul Qura.


https://brainly.co.id/tugas/1384276?source=aid23083245
https://kependidikanislam2010.blogspot.com/2011/06/konsep-takdir-
dalam-peningkatan-mutu.html?m=1
http://sicahya.blogspot.com/2016/22-makalah-takdir.html?m=1
https://makalah-ibnu.blogspot.com/2009/10/konsep-takdir-dalam-
peningkatan-mutu.html?m=1#axzz6Gpr8iKOv
https://tafsirweb.com/4627-quran-surat-al-isra-ayat-23.html
https://tafsirq.com/15-al-hijr/ayat-66
https://bincangsyariah.com/khazanah/tafsir-surah-al-hadid-ayat-22-23-
hikmah-dan-tujuan-musibah/
https://www.referensimakalah.com/2012/09/pengertian-takdir-menurut-
bahasa-dan.html
https://tafsirq.com/2-al-baqarah/ayat-30

12

Anda mungkin juga menyukai