b. Al-Kitabah, Bahwa Allah mencatat semua itu dalam lauhil mahfuz, sebagaimana firman-
Nya :
ك َعلَى هَّللا ِ يَ ِسي ٌر
َ ِب إِ َّن َذل ِ ْأَلَ ْم تَ ْعلَ ْم أَ َّن هَّللا َ يَ ْعلَ ُم َما فِي ال َّس َماء َواأْل َر
َ ِض إِ َّن َذل
ٍ ك فِي ِكتَا
“Apakah kamu tidak mengetahui bahwa sesungguhnya Allah mengetahui apa saja yang
ada di langit dan di bumi?; bahwasanya yang demikian itu terdapat dalam sebuah kitab.
Sesungguhnya yang demikian itu amat mudah bagi Allah.” (QS. Al-Hajj:70)
c. Al-Masyiah (kehendak), Kehendak Allah ini bersifat umum. Bahwa tidak ada sesuatu
pun di langit maupun di bumi melainkan terjadi dengan iradat/masyiah (kehendak /keinginan)
Allah SWT. Maka tidak ada dalam kekuasaan-Nya yang tidak diinginkan-Nya selamanya. Baik
yang berkaitan dengan apa yang dilakukan oleh Zat Allah atau yang dilakukan oleh makhluq-
Nya. Sebagaimana dalam firman-Nya :
d. Al-Khalqu, Bahwa tidak sesuatu pun di langit dan di bumi melainkan Allah sebagai
penciptanya, pemiliknya, pengaturnya dan menguasainya, dalam firman-Nya dijelaskan :
ِّ َاب بِ ْال َح
َق فَا ْعبُ ِد هَّللا َ ُم ْخلِصا ً لَّهُ ال ِّدين َ ك ْال ِكت
َ إِنَّا أَن َز ْلنَا إِلَ ْي
“Sesunguhnya Kami menurunkan kepadamu Kitab dengan kebenaran. Maka sembahlah
Allah dengan memurnikan keta'atan kepada-Nya.” (QS. Az-Zumar:2).
c. Impliksi Iman Kepada Takdir
Kesadaran manusia untuk beragama merupakan kesadaran akan kelemahan dirinya.
Terkait dengan fenomena takdir, maka wujud kelemahan manusia itu ialah ketidaktahuannya
akan takdirnya. Manusia tidak tahu apa yang sebenarnya akan terjadi. Kemampuan berfikirnya
memang dapat membawa dirinya kepada perhitungan, proyeksi dan perencanaan yang canggih.
Namun setelah diusahakan realisasinya tidak selalu sesuai dengan keinginannya. Manusia hanya
tahu takdirnya setelah terjadi.
Oleh sebab itu sekiranya manusia menginginkan perubahan kondisi dalam menjalani hidup
di dunia ini, diperintah oleh Allah untuk berusaha dan berdoa untuk merubahnya. Usaha
perubahan yang dilakukan oleh manusia itu, kalau berhasil seperti yang diinginkannya maka
Allah melarangnya untuk menepuk dada sebagai hasil karyanya sendiri. Bahkan sekiranya
usahanya itu dinilainya gagal dan bahkan manusia itu sedih bermuram durja menganggap dirinya
sumber kegagalan, maka Allah juga menganggap hal itu sebagai kesombongan yang dilarang
juga (QS. Al Hadiid:23).
Kesimpulannya, karena manusia itu lemah (antara lain tidak tahu akan takdirnya) maka
diwajibkan untuk berusaha secara bersungguh-sungguh untuk mencapai tujuan hidupnya yaitu
beribadah kepada Allah. Dalam menjalani hidupnya, manusia diberikan pegangan hidup berupa
wahyu Allah yaitu Al Quran dan Al Hadits untuk ditaati.
2 . Pengertian Ikhtiar
ْ yang berarti mencari hasil yang lebih baik.
Ikhtiar berasal dari bahasa Arab (ا ٌرEEَ)إختِي
Adapun secara istilah, pengertian ikhtiar yaitu usaha manusia untuk memenuhi kebutuhan dalam
hidupnya, baik material, spiritual, kesehatan, dan masa depannya agar tujuan hidupnya selamat
sejahtera dunia dan akhirat terpenuhi. Maka, segala sesuatu baru bisa dipandang
sebagai ikhtiar yang benar jika di dalamnya mengandung unsur kebaikan. Tentu saja, yang
dimaksud kebaikan adalah menurut syari’at Islam, bukan semata akal, adat, atau pendapat
umum. Dengan sendirinya, ikhtiar lebih tepat diartikan sebagai “memilih yang baik-baik”, yakni
segala sesuatu yang selaras tuntunan Allah dan Rasul-Nya.
Ikhtiar juga dilakukan dengan sungguh-sungguh, sepenuh hati, dan semaksimal mungkin
sesuai dengan kemampuan dan keterampilannya. Akan tetapi, jika usaha kita gagal, hendaknya
kita tidak berputus asa. Kita sebaiknya mencoba lagi dengan lebih keras dan tidak berputus asa.
Kegagalan dalam suatu usaha, antara lain disebabkan keterbatasan dan kekurangan yang terdapat
dalam diri manusia itu sendiri. Apabila gagal dalam suatu usaha, setiap muslim dianjurkan untuk
bersabar karena orang yang sabar tidak akan gelisah dan berkeluh kesah atau berputus asa. Agar
ikhtiar atau usaha kita dapat berhasil dan sukses, hendaknya melandasi usaha tersebut dengan
niat ikhlas untuk mendapat ridha Allah, berdoa dengan senantiasa mengikuti perintah Allah yang
diiringi dengan perbuatan baik, bidang usaha yang akan dilakukan harus dikuasai dengan
mengadakan penelitian atau riset, selalu berhati-hati mencari teman (mitra) yang mendukung
usaha tersebut, serta memunculkan perbaikan-perbaikan dalam manajemen yang professional.
Pentingnya Ikhtiar
Setiap manusia memiliki keinginan dan cita-cita untuk mendapat kesuksesan, tak ada
seorang pun yang menginginkan kegagalan. Hal ini karena Allah menganugerahkan kehendak
kepada manusia. Jika kehendak tersebut mampu dikelola dengan baik, manusia akan menemukan
kesuksesannya.
“ (yaitu) kamu beriman kepada Allah dan RasulNya dan berjihad di jalan Allah dengan
harta dan jiwamu. Itulah yang lebih baik bagimu, jika kamu mengetahui ” (QS.Ash-Shaff:11)
”Wahai anak-anakku! Pergilah kamu, carilah (berita) tentang Yusuf dan saudaranya
dan jangan kamu berputus asa dari rahmat Allah. Sesungguhnya yang berputus asa dari
rahmat Allah, hanyalah orang-orang yang kafir”. (QS: Yusuf: 87)
Tak ada cara lain, mari kita palingkan semua pada Islam. Berikhtiarlah untuk menyelesaikan
persoalan-persoalan kita, yakni: dengan memilih jalan-jalan keluar yang baik-baik dan yang
diridhoi Allah Subhanahu wa-ta'ala.
BAB III
PENUTUP
Dari pembahasan yang ada, maka dapat disimpulkan bahwa :
1. Takdir diumpamakan sebuah “chip”. Bagaikan sebuah “chip” dalam komputer yang kemudian
diselipkan pada otak manusia yang akan dibawanya serta ketika manusia dilahirkan. Setiap
manusia memiliki “chip” masing-masing yang berbeda satu sama lain. Ada yang rumit dan ada
pula yang sederhana. Semua atas kehendakNya.
2. Sesungguhnya ikhtiar bukan hanya usaha, atau semata-mata upaya untuk menyelesaikan
persoalan yang tengah membelit. Ikhtiar adalah konsep Islam dalam cara berpikir dan mengatasi
permasalahan. Dalam ikhtiar terkandung pesan taqwa, yakni bagaimana kita menuntaskan
masalah dengan mempertimbangkan – pertama-tama – apa yang baik menurut Islam, dan
kemudian menjadikannya sebagai pilihan, apapun konsekuensinya dan meskipun tidak populer
atau terasa berat.