Anda di halaman 1dari 14

ANALISIS INDUSTRI TRANSPORTASI BUS

1) Definisi Bus
Bus adalah kendaraan besar beroda, digunakan untuk membawa penumpang dalam jumlah banyak.
Istilah bus ini berasal dari bahasa Latin, omnibus, yang berarti "(kendaraan yang berhenti) di semua
(perhentian)"
(Sumber : https://id.wikipedia.org/wiki/Bus)

2) Tipe Bus
1. Small Bus
Small Bus adalah kendaraan angkutan penumpang dengan dengan
kapasitas penumpang antara 15 sampai dengan 17 orang termasuk
pengemudi. Dengan ukuran kendaraan panjang 5500 x Lebar 1700 x
Tinggi 2600 mm

2. Medium Bus

Medium bus dirancang untuk angkutan penumpang dengan


kapasitas antara 27 sampai dengan 34 penumpang termasuk
pengemudi. Dengan ukuran kendaraan panjang 7500 x Lebar
2200 x Tinggi 3000 mm

3. Big Bus
Big Bus adalah kendaraan angkutan penumpang dengan
kapasitas penumpang antara 45 sampai dengan 60 penumpang
termasuk pengemudi. Dengan ukuran kendaraan panjang
12500 x Lebar 2500 x Tinggi 3200 mm

3) Jenis Usaha Bus


a. Bus Trayek
Adalah bus yang digunakan untuk kegiatan transportasi dalam kota, antar kota, antar provinsi,
maupun antar pulau. Rute perjalanan bus sesuai dengan trayek yang sudah ditetapkan.
Trayek Angkutan adalah lintasan kendaraan umum atau rute untuk pelayanan jasa angkutan
orang dengan mobil bus yang mempunyai asal dan tujuan perjalanan tetap, lintasan tetap dan
jadwal tetap maupun tidak berjadwal.
(Sumber : https://id.wikipedia.org/wiki/Trayek_angkutan)

b. Bus Pariwisata
Adalah bus yang digunakan untuk mengangkut penumpang dengan tujuan wisata, jadwal
operasi tidak rutin setiap waktu tertentu, tergantung pada permintaan dari customer atau
penyewa.

Analisa Usaha Bus / Tri Winarno / HFI Semarang 1


4) Daftar Perusahaan Otobus (PO) Trayek dan Pariwisata di Jawa Tengah

A. Bus Trayek
Berikut adalah beberapa PO beroperasi di Indonesia, termasuk Jawa Tengah dan sekitarnya
No Nama PO No Nama PO No Nama PO No Nama PO
1 PO.AL AMIN 19 PO.GUNUNG MULIA PUTRA 37 PO.PUTRA MULYA 55 PO.SEDYA UTAMA
2 PO.ANJANA 20 PO,HAGE 38 PO.PURWO PUTRA 56 PO.SERBA MULYA
3 PO.ANTAR JAYA 21 PO.HANDOYO 39 PO.RAHAYU MULYA 57 PO.SHANTIKA
4 PO.COYO 22 PO.HARTA SANJAYA 40 PO.RAJAWALI 58 PO.SINDORO SATRIAMAS
5 PO.DAYA PALAPA 23 PO.NEW ISMO 41 PO.RAMAYANA 59 PO.SRI MULYA
6 PO.DEDY JAYA 24 PO.JAYA GUNA 42 PO.RAYA 60 PO.SUMBA PUTRA
7 PO.DHARMA PUTRA 25 PO.JAYA MULYA 43 PO.RAYA INDAH 61 PO.SUMBER ALAM
8 PO.DIAN SURYA 26 PO.LANGSUNG 44 PO.RELA 62 PO.SUMBER WARAS
9 PO.DICKY PUTRA 27 PO.LANGSUNG JAYA 45 PO.RHEMA ABADI 63 PO.SUMBER WARAS PUTRA
10 PO.DUTA KARTIKA 28 PO.MAJU MAKMUR 46 PO.ROSALIA INDAH 64 PO.TARUNA
11 PO.EFISIENSI 29 PO.MITRA 47 PO.RUKUN SAYUR 65 PO.TIMBUL JAYA
12 PO.ESTO 30 PO.MULYA INDAH 48 PO.SAFARI 66 PO.TRI SAKTI
13 PO.ESTU MULYA 31 PO.MUNCUL 49 PO.SAFARI DHARMA RAYA 67 PO.TRIKUSUMA INTERNUSA
14 PO.ESTU PUTRA. 32 PO.MUSTIKA 50 PO.SANTOSO 68 PO.TRISULATAMA
15 PO.GAJAH MULIA SEJAHTERA 33 PO.NUSANTARA 51 PO.SARI 69 PO.TUNGGAL DAYA
16 PO.GAJAH MUNGKUR 34 PO.PAHALA KENCANA 52 PO.SARI GIRI 70 PO.TUNGGAL DARA
17 PO.GIRI INDAH 35 PO.PUWO WIDODO 53 PO.SEJAHTERA 71 PO.TUNGGAL DARA PUTRA
Berikut adalah beberapa PO
18 PO.GUNUNG MULIA
yang cukup dikenal 54di kalangan
36 PO.PURWO WIDODO PUTRO PO.SEDYA MULYA
masyarakat : 72 PO.WOLU

 Berikut adalah beberapa PO yang cukup dikenal dikalangan masyarakat :


1) PO Nusantara
A. History
PO Nusantara didirikan oleh Bapak Yonatan Budianto
di Kudus pada tahun 1968, yang diawali dengan
pengoperasian 2 bus merk GAZ buatan Uni Soviet
tahun 1965, yang merupakan bus ex TNI-AL. Pada
tahun 1969 ditambah 5 bus merk ZIEL buatan tahun
1962, yang merupakan bus ex TNI – AU, dan 1970
mulai dirakit bus dengan bodi dari kayu dengan basis
rangka bermerk THAMES dari Inggris.
Tahun 1975 merupakan tahun diperkenalkannya besi baja untuk bodi bus di Indonesia,
sehingga perusahaan mendatangkan bus dengan merk FORD dari Amerika, dengan karoseri
bodi besi baja. Ketika perkembangan dunia otomotif mulai menunjukkan geliatnya di
Indonesia, PO.NUSANTARA memperkenalkan kepada konsumennya bus Mercedes Benz
dengan mesin depan pada Tahun 1977 (OF Series), dimana seri ini terus dipergunakan hingga
tahun 1984, yang kemudian beralih menggunakan Mercedes Benz dengan mesin belakang (OH
Series).
Selama kurun waktu tersebut, PO.NUSANTARA berkonsentrasi untuk menangani jalur pendek
di Jawa Tengah, Semarang – Kudus – Lasem, hingga pada era tahun 1990 – an, perusahaan
mulai mengembangkan operasinya untuk memulai melayani konsumen pada jalur jalur yang
lebih jauh dengan memberikan pelayanan yang terbaik.
Seiring perkembangan mobilitas penduduk dan juga perkembangan perusahaan,
PO.NUSANTARA kini melayani kota – kota besar di Pulau Jawa, seperti Semarang, Jogjakarta,
Purwokerto, Tegal, Cirebon, Bandung, Jakarta, Bogor, Surabaya, Malang dan kota kota lainnya
di Pulau Jawa.
Jenis-jenis Bus PO Nusantara

Analisa Usaha Bus / Tri Winarno / HFI Semarang 2


a. Nusantara
Sebagai bus trayek

b. Symphonie
Sebagai bus pariwisata

c. Bus Promo
Digunakan sebagai sarana promosi oleh perusahaan-perusahaan penyewa nya
Contoh :

d. Bus Luxury
Bus mewah yang digunakan untuk melakukan perjalanan wisata dengan mengutamakan
kenyamanan penumpangnya. Interior didalamnya dibuat sedemikian rupa bahkan dengan
mengadopsi interior rumah pada umumnya.

Analisa Usaha Bus / Tri Winarno / HFI Semarang 3


B. Layanan yang disediakan PO Nusantara

C. Daftar Rute Trayek dan Harga Tiket PO Nusantara


No Rute Tipe Harga
Executive 190,000.00
1 Jakarta - Semarang - Kudus
Super Executive 260,000.00
2 Jakarta - Pati - Tayu Executive 195,000.00
3 Jakarta - Rembang - Lasem Executive 205,000.00
4 Jakarta - Blora - Cepu Executive 215,000.00
5 Tangerang - Semarang - Kudus Executive 190,000.00
Executive 200,000.00
6 Bogor - Semarang - Kudus
Super Executive 270,000.00
Executive 180,000.00
7 Bekasi - Cikarang - Karawang - Semarang - Kudus
Super Executive 240,000.00
Patas AC 130,000.00
8 Bandung - Kudus
Super Executive 225,000.00
Patas AC 115,000.00
9 Bandung - Semarang Executive 160,000.00
Super Executive 200,000.00
10 Semarang - Kudus - Surabaya Patas AC 90,000.00
11 Semarang - Kudus - Malang VIP 125,000.00

2) PO Gajah Mulia Sejahtera (GMS)


Bus Gajah Mulia Sejahtera (GMS) adalah salah satu
perusahaan otobus berasal Ngadirojo, Kabupaten
Wonogiri, Jawa Tengah. Bus GMS melayani Bus Antar Kota
Antar Propinsi menggunakan rute dari Jakarta, Tangerang,
Bogor, Depok, Bekasi, Karawang menuju beberapa kota di
Propinsi Jawa Tengah misalnya Boyolali, Solo, Sukoharjo,
Wonogiri, Ngadirojo, Baturetno, Pacitan, Ponorogo, &
daerah di sekitarnya.
PO bus Ini terletak/berlokasi/beralamatkan pada Jl. Industri Jababeka No.65, Pasir Gombong,
Cikarang Utara, Bekasi & Jl. Raya No.2 Ngadirojo Wonogiri. Untuk chassis sendiri pemilik
armada bus PO Gajah Mulia Sejahtera ( GMS ) sengaja memakai chassis dari orisinil pabrik
Mercedes Benz yg populer akan kehandalan dan kenyamanannya di medan jalan Indonesia,
Selain itu jua bus ini pada lengkapi dengan fitur Air Suspension atau suspensi udara sebagai
akibatnya lebih lagi nyamannya.
Armada Bus GMS memakai chassis bus buatan Mercedes Benz. Tipe chassis yang dipakai
antara lain Mercedes Benz OH1521 & OH1626 yang sudah memakai suspensi udara guna
meredam getaran bus ketika berjalan. Kelas yang dilayani Bus Gajah Mulia Sejahtera (GMS)
adalah kelas Patas AC, VIP, Executive, dan Bus GMS Super Executive. Semua kelas tadi telah
menggunakan armada bus ber AC dan menggunakan konfigurasi kursi dua-2.

Analisa Usaha Bus / Tri Winarno / HFI Semarang 4


a. Kelas bus Gajah Mulia Sejahtera (GMS)
o Patas AC
o VIP
o Executive
o Super Executive
b. Fasilitas
o TV LCD
o AC
o TOILET
o Jatah makan malam include bersama harga tiket
o Recleaning Seat
o Free Wifi
o Jatah makan malam include bersama harga tiket
o Layanan makan malam bagi para penumpang

c. Daftar Rute Trayek dan Harga Tiket


No Rute Tipe Harga
Executive 200,000.00
1 Cirebon - Malang
Super Executive 230,000.00
Patas AC 70,000.00
2 Cirebon - Semarang
Ekonomi 55,000.00
3 Cirebon - Tegal Patas AC 30,000.00
4 Cirebon - Pekalongan Patas AC 50,000.00
5 Pekalongan - Semarang Patas AC 45,000.00
6 Pemalang - Semarang Patas AC 50,000.00
7 Pemalang - Cirebon Patas AC 50,000.00
8 Pemalang - Tegal Patas AC 30,000.00
9 Tegal - Semarang Patas AC 50,000.00
10 Tegal - Pekalongan Patas AC 30,000.00

B. Bus Pariwisata
Berikut adalah beberapa bus pariwisata yang beroperasi di Indonesia, termasuk Jawa Tengah dan
Sekitarnya
No Nama Bus No Nama Bus No Nama Bus No Nama Bus
1 AGRA MAS 10 CIPTA KARUNIA 19 LAKS 28 ROSALIA INDAH PARIWISATA
2 AM SHANTIKA 11 CITRA DEWI 20 MANHATTAN 29 ROYAL PLATINUM
3 AM TRANS 12 CITY TRANS UTAMA 21 MARISSA HOLIDAY 30 SAFARI DHARMA RAYA (OBL)
4 BARITO 13 DUTA GEMILANG 22 NIRWANA PARIWISATA 31 SEMANTA
5 BEE BUS 14 EFFISIENSI 23 PANDAWA 87 32 SJLU (SINAR JAYA LANGGENG UTAMA)
6 BGS TRANS 15 HARAPAN JAYA 24 PANORAMA PARIWISATA 33 SUBURJAYA
7 BIG BIRD 16 HIBA UTAMA 25 QITARABU 34 SYMPHONIE
8 BLUE STAR 17 JACKAL HOLIDAY 26 QUEEN TRANS 35 TRAC
9 BUDIMAN PARIWISATA 18 KERUB 27 RED WHITE STAR 36 TRANS BOUTIQE

 Berikut adalah beberapa bus pariwisata yang cukup dikenal dikalangan masyarakat :
1) Bus Panorama
Bus Panorama merupakan bagian dari PT.
Panorama Sentrawisata atau lebih dikenal
dengan. Dimana grup ini memiliki berbagai
unit usaha yang bergerak di layanan Travel &
Leasure Managemen, Exibition and
Convension, Food, Publication and Beverage,
Hospitality & Transportaion.
PT. Panorama Sentrawisata memiliki PT.
Destinasi Tirta Nusantara (Panorama Destinasi) yang mengkhususkan diri dalam layanan
transportasi untuk pariwisata. Dibawah Panorama Destinasi inilah bus-bus Panorama ini
bernaung.

Analisa Usaha Bus / Tri Winarno / HFI Semarang 5


History
Perusahaan ini awalnya didirikan oleh Bapak Adhi Tirtawisata pada tahun 1972. Berawal dari
sebuah kantor kecil, perusahaan ini memberikan layanan tour & travel yang mengoperasikan
transportasi khusus pariwisata di Jakarta. Sejak awal layanannya diutamakan untuk para
wisatawan asing.
Perusahaan ini berkembang pesat dan membuka unit usaha lain sebagi penungjang bisnis
wisata yang mereka jalankan. Dimana pada tahun 1995, digunakanlah nama PT. Panorama
Sentrawisata sebagai nama resmi dari Panorama Group ini.
Pada tahun 2001, PT. Panorama Sentrawisata ini menjadi perusahaan publik dan kini dikenal
sebagi PT. Panorama Sentrawisata Tbk. Perusahaan ini terus berkembang pesat di bidang
layanan wisata yang tidak terbatas pada transportasi saja. Group ini memiliki layanan di bidang
Travel & Leasure Management, Exibition and Convension, Food, Publication and Beverage,
Hospitality & Transportaion.

Tipe-tipe Bus Panorama


a. Big Bus Panorama

Jumlah seat : 47 s/d 59 seats


Fasilitas : Standar pariwisata seperti Full AC, LCD TV 2, DVD player, microphone,
reclining seats, hand rest, electricity, wifi, bantal selimut (Penggunaan luar
kota) dan fasilitas lainnya termasuk fasilitas keamanan
b. Medium Bus Panorama

Jumlah seat : 26 s/d 31 seats


Fasilitas : Full AC, TV, DVD player, karaoke, reclining seats, hand rest, electricity, wifi,
bantal selimut (penggunaan luar kota) dan lain-lain

Daftar Harga Sewa Bus Panorama


Harga Sewa
No Destinasi Durasi
Big Bus Medium Bus
1 Tra ns fer i n/out da l a m kota Ja ka rta / Ba nda ra 2,000,000.00 1,550,000.00
2 Tour da l a m kota Ja ka rta 12 ja m 2,500,000.00 1,900,000.00
3 Bogor kota da n s eki tarnya , Sentul , Jungl e 10 ja m 2,700,000.00 2,100,000.00
4 Ci a wi , Mega mendung, Ta ma n Ma taha ri 14 ja m 3,100,000.00 2,200,000.00
5 Ta ma n Sa fa ri , Punca k, Ci boda s , Li do 14 ja m 3,500,000.00 2,400,000.00
6 Anyer, Ka ra ng Bol ong 14 ja m 3,600,000.00 2,500,000.00
7 Ca ri ta, Ba ndung, Lemba ng 18 ja m 3,900,000.00 2,900,000.00
8 Ci wi dey, Pa ngel enga n, Ka wa h Putih 18 ja m 4,200,000.00 3,100,000.00
9 Ci rebon, Ta s i k, Ga rut 18 ja m 4,500,000.00 3,300,000.00

Analisa Usaha Bus / Tri Winarno / HFI Semarang 6


2) Bus Symphonie (PO Nusantara)
Tipe-tipe Bus Symphonie
a. Big Bus Symphonie

Jumlah seat : 47 s/d 59 seats


Fasilitas : Standar pariwisata seperti Full Ac, LCD TV 2, DVD player, karaoke,
reclining seats, hand rest, electricity, toilet (bangku 40) dan
fasilitas lainnya termasuk fasilitas keamanan

b. Medium Bus Symphonie

Jumlah seat : 29 seats


Fasilitas : Full AC, TV, DVD player, karaoke, reclining seats, hand rest,
electricity, dan lain-lain

Daftar Harga Sewa Bus Symphonie


Harga Sewa
No Destinasi Durasi
Big Bus Medium Bus
1 Tra ns fer i n/out da l a m kota Ja ka rta / Ba nda ra 1,550,000.00
2 Tour da l a m kota Ja ka rta 12 ja m 2,300,000.00 1,950,000.00
3 Bogor kota da n s eki ta rnya , Snetul , Jungl e 12 ja m 2,500,000.00 2,100,000.00
4 Ci s a rua , Ta ma n Sa fa ri , Ca ri ngi n 15 ja m 3,000,000.00 2,500,000.00
5 Ci boda s , Ci pa na s , Suka bumi 15 ja m 3,300,000.00
Mus t be
6 Anyer, Ca ri ta 18 ja m 3,600,000.00
confi rmed
7 ba ndung, Ma ri ba ya , Lemba ng 18 ja m 3,900,000.00

5) Biaya-biaya dan Profit Margin Dalam Industri Transportasi Bus


A. Secara garis besar, biaya-biaya yang muncul dalam industri transportasi, khususnya bus, adalah :
1. Biaya Langsung
Biaya langsung adalah jumlah biaya yang diperhitungkan dalam proses produksi yang harus
dibayarkan langsung, yaitu :
Gaji sopir, Gaji karyawan kantor, Bahan Bakar, Biaya perjalanan (biaya tol, uang makan sopir,
biaya tak terduga selama perjalanan, dll)
2. Biaya Tidak Langsung
Biaya tak langsung adalah biaya lain dalam menunjang proses produksi atau proses bisnis,
yaitu :
Biaya pemeliharaan (maintance) bus, Biaya umum atau biaya operasional kantor, biaya lain-
lain

Analisa Usaha Bus / Tri Winarno / HFI Semarang 7


Proporsi biaya-biaya dan Profit Margin
Untuk proporsi biaya-biaya dalam industri transportasi bus tidak bisa disamaratakan, karena
besarnya porsi biaya berbeda-beda pada masing-masing perusahaan. Namun berdasarkan
beberapa customer Hino Finance yang bergerak di industri transportasi bus, diperoleh rincian porsi
biaya-biaya sebagai berikut :
a) Bus Trayek
Porsi
Biaya-biaya
Luragung Jaya Utama
Biaya Langsung
Gaji Sopir & Karyawan 16.37%
Biaya Perjalanan (termasuk bahan bakar, dll) 51.47%

Biaya Tidak Langsung


Biaya Admin, Operasional kantor 1.24%
Biaya Maintance Bus 7.44%
Lain-lain 1.49%
Total Biaya-biaya 78.01%
EBITDA (profit margin) 21.99%

b) Bus Pariwisata
Porsi
Biaya-biaya Alfa Trans Jaya Barokta Fina Eddy Transport Jatayu Makmur
Rata-rata
Abadi Wijaya Raya Abadisentosa
Biaya Langsung
Gaji Sopir & Karyawan 16.24% 11.58% 15.00% 28.97% 17.95%
Biaya Perjalanan (termasuk bahan bakar, dll) 29.08% 24.52% 35.00% 36.22% 31.20%

Biaya Tidak Langsung


Biaya Admin, Operasional kantor 1.00% 2.00% 4.29% 3.00% 2.57%
Biaya Maintance Bus 10.00% 12.35% 5.00% 10.35% 9.43%
Lain-lain 1.00% 9.83% 2.15% 5.00% 4.49%
Total Biaya-biaya 57.32% 60.28% 61.44% 83.54% 65.64%
EBITDA (profit margin) 42.68% 39.72% 38.56% 16.46% 34.36%

c) Profit Margin Berdasarkan Laporan Keuangan PT Panorama Sentrawisata


tahun 2013 - 2017

Rata-rata EBITDA (profit margin) PT Panorama Sentrawisata tahun 2013 – 2017


adalah 9.08%

Analisa Usaha Bus / Tri Winarno / HFI Semarang 8


d) Profit Margin Berdasarkan Laporan Keuangan PO Medan Jaya tahun 2004 – 2005

 Operating Profit Margin :


Profit Laba Kotor 31,550,000.00
Margin = = = 12.60%
2004 Penjualan 250,350,000.00

Profit Laba Kotor 29,700,000.00


Margin = = = 11.90%
2005 Penjualan 249,480,000.00

Average 12.60% + 11.90%


Profit = = 12.25%
Margin 2

6) Analisa SWOT Industri Transportasi Bus


Berikut adalah contoh analisa Strength, Weakness, Opportunity, and Threats (SWOT) dalam industri
transportasi bus :

Analisa Usaha Bus / Tri Winarno / HFI Semarang 9


7) Resiko dan Mitigasi Dalam Industri Transportasi Bus
a. Resiko yang timbul dalam industri transportasi bus
o Kecelakaan armada bus di perjalanan
o Penangkapan oleh pihak Polantas terkait pelanggaran yang dilakukan selama
perjalanan
o Kerusakan armada bus
o Penggelapan armada bus
o Keterlambatan waktu penjemputan penumpang dan durasi perjalanan yang melebihi
kesepakatan
o Konsumsi bahan bakar yang melebihi jumlah wajar dan biaya perjalanan yang terlalu
tinggi
o Masa Depresiasi bus yang relatif cepat dikarenakan ritase bus yang terhitung tinggi
dan waktu pengistirahatan bus yang kurang
o Munculnya kompetitor dan berkurangnya kepercayaan masyakarat terhadap layanan
pengusaha transportasi bus terkait
b. Mitigasi resiko
o Perawatan secara berkala armada bus untuk selalu menjaga unit agar tetap dalam
kondisi baik dan siap untuk melakukan perjalanan. Selalu cek kondisi bus sebelum
melakukan perjalanan
o Untuk perjalanan yang terhitung jauh, antar provinsi atau antar pulau, kondisi sopir
harus benar-benar fit, dan jika diperlukan perkerjakan 2 sopir untuk 1 bus dalam
perjalanan tersebut, sehingga ketika 1 sopir mengantuk, bisa digantikan oleh sopir
yang lainnya.
o Memberdayakan sopir dan kru bus yang kompeten dan memiliki perijinan yang
lengkap dalam pekerjaannya sebagai sopir bus, serta meningkatkan kualitas SDM
sopir dengan cara memberikan training atau pelatihan terkait keselamatan di jalan
raya
o Melakukan pendataan atau pencatatan yang rapi dan lengkap terkait bus, identitas
sopir, destinasi, serta waktu keberangkatan dan waktu pulang. Bila diperlukan,
masing-masing armada bus bisa dipasang alat pendeteksi untuk mengetahui lokasi
bus secara realtime sehingga bisa dipantau secara langsung dari kantor atau pool
o Mempersiapkan bus, sopir, dan kru paling lambat 2 jam sebelum jam penjemputan
atau jam keberangkatan, tergantung pada jarak lokasi penjemputan dengan lokasi
pool bus
o Untuk menghindari konsumsi bahan bakar yang berlebihan, bisa dilakukan dengan
meningkatkan kedisiplinan sopir untuk tetap melakukan perjalanan sesuai dengan
rute yang sudah disepakati. Dan untuk memitigasi biaya perjalanan yang terlalu
tinggi, selalu perhitungkan dengan jelas dan teliti mengenai biaya apa saja yang harus
dikeluarkan selama perjalanan dan berapa besarnya, perbandingkan dengan harga
tiket yang dikenakan ke penumpang, jika terlalu rendah maka besar kemungkinan
porsi biaya perjalanan akan relatif tinggi dan margin yang diperoleh juga beresiko
menurun
o Untuk menghindari depresiasi bus yang terlalu cepat, sebaiknya perhatikan jumlah
ritase bus dan jarak tempuh bus, jika terlalu sering dan jarak yang ditempuh termasuk
jarak yang jauh, maka kemungkinan waktu pengistirahatan bus akan berkurang,
jadwal service bus kurang teratur, dan kondisi unit juga relatif cepat menurun. Dalam
hal ini langkah yang bisa dilakukan adalah dengan menyesuaikan jumlah ritase dan
jarak tempuh bus, atau dengan menambah armada bus
o Untuk dapat bersaing dengan kompetitor dan mempertahankan kepercayaan
masyarakat terhadap jasa transportasi bus terkait, hal yang bisa dilakukan adalah
dengan selalu konsisten dalam meningkatkan kualitas pelayanan dan menjaga
kualitas bus, atau dengan rutin melakukan peremajaan armada bus

Analisa Usaha Bus / Tri Winarno / HFI Semarang 10


8) Kesimpulan
 Bus terbagi kedalam beberapa tipe, yaitu Small Bus, Medium Bus, dan Big Bus
 Bus digunakan untuk transportasi, baik sebagai transportasi umum dalam kota, antar kota, antar
provinsi, maupun antar pulau. Bus juga digunakan sebagai transportasi untuk kebutuhan wisata
 Di Indonesia sendiri, industri transportasi umum termasuk bus terhitung cukup besar, terlihat dari
jumlah perusahaan otobus (PO) yang lebih dari 100 PO
(Sumber : http://littlebismania.blogspot.com/2016/09/daftar-perusahaan-otobis-di-indonesia.html)
 Tipe bus dan interior bus antar pengusaha transportasi bus tidaklah sama, hal itu berbeda-beda
sesuai dengan selera masing-masing perusahaan dan target pasar yang hendak disasar oleh
masing-masing perusahaan otobus
 Profit margin yang diperoleh masing-masing PO berbeda-beda, tergantung pada strategi masing-
masing PO
 Resiko yang muncul dari industri transportasi bus mayoritas adalah resiko yang terjadi di
lapangan, dan mitigasi yang bisa dilakukan bermacam-macam, masing-masing PO memiliki
strategi sendiri dalam memitigasi resiko-resiko bisnis yang muncul

9) Sumber
 https://id.wikipedia.org/wiki/Bus
 http://nu3tara.com/member.php
 https://ebustiket.org/
 https://agen-bus-coyo-semarang.business.site/
 https://www.cari-tiket.net/harga-tiket-bus-gms/
 http://buspanorama.com/
 http://www.bagus-group.co.id/hse/5-biaya-transportasi.html
 http://www.idx.co.id/perusahaan-tercatat/laporan-keuangan-dan-tahunan/
 https://media.neliti.com/media/publications/36357-ID-strategi-pengembangan-usaha-
transportasi-bus-studi-kasus-pada-perusahaan-otobus.pdf
 http://repository.usu.ac.id/bitstream/handle/123456789/10574/08E01590.pdf?sequence=1
 http://littlebismania.blogspot.com/2016/09/daftar-perusahaan-otobis-di-indonesia.html
 CA Report PT Luragung Jaya Utama, PT Alfa Trans Jaya Abadi, PT Barokta Fina Wijaya, PT Eddy
Transport Raya, PT Jatayu Makmur Abadisentosa

Analisa Usaha Bus / Tri Winarno / HFI Semarang 11


ANALISIS INDUSTRI TRANSPORTASI BUS
DARI SISI PEMBIAYAAN

1) Definisi Perusahaan Pembiayaan


Perusahaan Pembiayaan adalah badan usaha yang khusus didirikan untuk melakukan Sewa Guna
Usaha, Anjak Piutang, Pembiayaan Konsumen, dan/atau usaha Kartu Kredit.
Kegiatan Usaha
Berikut adalah kegiatan usaha yang dilakukan oleh Perusahaan Pembiayaan :
 Sewa guna usaha (Leasing) adalah kegiatan pembiayaan dalam bentuk penyediaan barang
modal baik secara Sewa Pembiayaan (Finance Lease) maupun Sewa Operasional (Operating
Lease).
 Anjak piutang (Factoring) adalah kegiatan pembiayaan dalam bentuk pembelian piutang
dagang jangka pendek suatu perusahaan berikut pengurusan atas piutang tersebut.
 Usaha Kartu Kredit (Credit Card) adalah kegiatan pembiayaan untuk pembelian barang
dan/atau jasa dengan menggunakan kartu kredit.
 Pembiayaan konsumen (Consumer Finance) adalah kegiatan pembiayaan untuk pengadaan
barang berdasarkan kebutuhan konsumen dengan pembayaran secara angsuran.
(Sumber : https://sikapiuangmu.ojk.go.id/FrontEnd/CMS/Article/257)

2) Pembiayaan Unit Bus


Dalam menjalankan pembiayaan unit bus, bisa terbagi dalam beberapa produk (sesuai dengan
kebijakan masing-masing perusahaan pembiayaan), yaitu :
A. Pembiayaan Pembelian Baru,
Merupakan pembiayaan untuk pembelian unit baru
B. Pembiayaan Pembelian Bekas
Merupakan pembiayaan untuk pembelian unit bekas (used)
C. Sales and Lease Back
Merupakan transaksi jual dan sewa balik adalah jenis transaksi pembiayaan yang
mengkombinasikan antara penjualan aset dengan penyewaan kembali aset yang sama. Dalam
transaksi tersebut, lessee (pihak penyewa) menjual asetnya kepada lessor (pihak yang
menyewakan) sesuai dengan nilai jual aset tersebut. (Sumber : https://brainly.co.id/tugas/14502689)

3) Analisa SWOT Pembiayaan Untuk Industri Transportasi Bus


Berikut adalah contoh analisa Strength, Weakness, Opportunity, and Threats (SWOT) untuk
pembiayaan customer yang berkecimpung dalam industri transportasi bus :

Analisa Usaha Bus / Tri Winarno / HFI Semarang 12


4) Resiko dan Mitigasi Dalam Pembiayaan Unit Bus
a. Resiko yang muncul dalam pembiayaan unit bus
 Reputasi dan popularitas lessee di masyarakat masih rendah
 Pelayanan jasa transportasi bus lessee tidak memuaskan masyarakat / customer,
bahkan mengecewakan, mengakibatkan kepercayaan masyarakat menurun
 Harga karoseri overprice
 Kendala bisnis yang muncul dari manajemen perusahaan yang kurang profesional,
seperti penggelapan dana operasional oleh pengurus atau karyawan, penggelapan
spare parts bus, rekayasa dana penggantian ban atau pembelian bahan bakar, dll
 Sopir dan kru bus yang kurang profesional dalam menjalankan pekerjaan sehingga
menyebabkan kecelakaan di jalan
 Tren perkembangan usaha yang menunjukkan penurunan
 Kemungkinan keterlambatan pembayaran atau bahkan gagal bayar dikarenakan
kondisi usaha lessee yang menurun

b. Mitigasi resiko
 Mencari info sebanyak mungkin mengenai track record calon lessee yang akan
dibiayai
 Sebaiknya utamakan untuk membiayai pengusaha transportasi bus yang sudah
berpengalaman, minimal 5 tahun (1 periode pemerintahan), kecuali terdapat case
khusus, misalnya calon lessee baru memulai bisnisnya 2 atau 3 tahun, namun key
person sudah berkecimpung lama di bidang transportasi bus (entah dengan bekerja
sebagai karyawan di PO lain, dll), unit dan pelayanan tergolong bagus, tidak ada info
negatif, dan mayoritas penilaian dari masyarakat juga bagus
 Cek lebih dalam mengenai manajemen, operasional, dan flow bisnis calon lessee
tersebut, bila memungkinkan untuk survey ke lokasi usahanya, gali info yang lebih
dalam dari karyawan-karyawan dan sopir
 Cek tren perkembangan usaha lessee berdasarkan laporan keuangan, tren rekening,
dan bisa juga berdasarkan info dari internet, PO lain, dsb
 Pastikan pembayaran angsuran menggunakan giro full tenor, giro partial dengan 1
giro global, atau autodebet ditambah backup giro untuk beberapa angsuran,
usahakan untuk tidak menggunakan pembayaran via transfer

Analisa Usaha Bus / Tri Winarno / HFI Semarang 13


5) Profil Konsumen yang Relatif Layak untuk Dibiayai
 Clear check negative list, tidak ditemukan record negatif berdasarkan BI Checking atau SLIK
Checking, checking dari Bank atau Finance lain, dan hasil checking dari beberapa sumber lain
seperti internet, masyarakat, PO lain, dsb
 Legalitas usaha seperti NPWP, SIUP, SKDP, Ijin Trayek, Ijin Bus Pariwisata masih berlaku
 Harga unit yang diajukan tidak overprice
 Pengalaman usaha minimal 5 tahun (1 periode pemerintahan), kecuali terdapat beberapa case
khusus yang sudah disebutkan sebelumnya pada bagian mitigasi resiko
 Purpose pengajuan jelas
 Lessee memiliki visi dan misi yang jelas mengenai bisnisnya
 Jika bus pariwisata, pastikan tidak hanya bekerjasama dengan 1 atau 2 agen travel saja,
sehingga tidak tergantung hanya tergantung pada 1 atau 2 agen travel itu saja
 Tren income berdasarkan rekap penjualan atau rekening bank menunjukkan tren peningkatan
atau setidaknya fluktuatif namun tidak menunjukkan adanya penurunan secara signifikan
 Kapasitas lessee berdasarkan rekap penjualan, rekening, atau laporan keuangan mampu cover
all obligasi lessee, minimal DSCR 2.00x atau setidaknya 1.20x

Analisa Usaha Bus / Tri Winarno / HFI Semarang 14

Anda mungkin juga menyukai