Ketua Sekretaris
KWT SEJAHTERA, KWT SEJAHTERA,
Tembusan :
Yth. Kepala Dinas Ketahanan Pangan Kab. Indramayu
LEMBAR PENGESAHAN
1. Jenis Pengajuan : Permohonan Bantuan Pemerintah Kegiatan Optimalisasi Pemanfaatan
Lahan Pekarangan melalui Kawasan Rumah Pangan Lestari ( KRPL )
2. Nama Kelompok : Kelompok Wanita Tani ( KWT ) Sejahtera
3. Alamat : Desa Kerticala Kecamatan Tukdana
Kabupaten Indramayu Propinsi Jawa Barat
4. No. HP : 081395516688
5. Usulan Biaya : Rp. 50.000.000,- ( Lima Puluh Juta Rupiah )
Ketua Sekretaris
Mengetahui,
Koordinator PP PPL Wilbin Kerticala Kuwu Desa Kerticala
BPP Kecamatan Tukdana
Kawasan Rumah Pangan Lestari (KRPL) ini merupakan kegiatan yang mendorong
warga untuk mengembangkan tanaman pangan dan sayuran skala kecil dengan memanfaatkan
lahan pekarangan rumah. Kegiatan, ini merupakan terobosan dalam menghadapi perubahan
pangan. Seberapapun lahan pekarangan yang ada, bisa untuk hasilkan pangan dari rumah,
karena untuk warga yang memiliki lahan terbatas bisa tetap menanam dengan teknik
vertikultur.
Untuk terwujudnya Pertanian yang ramah lingkungan yang lestari dan terpadu, maka
perlu adanya komposisi yang saling menunjang dalam satu kegiatan. Oleh sebab itulah kami
membutuhkan hal-hal yang sangat menunjang dalam pekasanaannya. Rencana kami untuk
pangan melalui kegiatan / program KRPL yang nilai akhirnya tidak hanya pada ketahanan
pangan semata akan tetapi beberapa aspek melalui program ini akan turus serta memberikan
Dari Uraian tersebut diatas kami mohon Dana Bantuan Pemerintah Pemberdayaan
Rumah Pekarangan Lestari (KRPL), Demikian atas berkenanya proposal pencairan ini kami
ENI ANTONI
DAFTAR ISI
Lembar Pengesahan…………………………………………………………………................. i
Kata Pengantar……………………………………………………………………….................. ii
I. Pendahuluan......................................................................................................................... 1
1.2. Tujuan............................................................................................................................. 3
1.3. Sasaran............................................................................................................................ 3
V. Penutup................................................................................................................................. 14
Lampiran-lampiran
BAB I
PENDAHULUAN
keniscayaan yang tidak terbantahkan. Hal ini menjadi prioritas pembangunan pertanian
nasional dari waktu ke waktu. kedepan, setiap rumah tangga diharapkan mengoptimalisasi
sumberdaya yang dimiliki, termasuk pekarangan, dalam menyediakan pangan bagi keluarga.
RPL adalah rumah penduduk yang mengusahakan pekarangan secara intensif untuk
kesinambungan penyediaan bahan pangan rumah tangga yang berkualitas dan beragam.
Apabila RPL dikembangkan dalam skala luas, berbasis dusun (kampung), desa, atau
wilayah lain yang memungkinkan, penerapan prinsip Rumah Pangan Lestari (RPL) disebut
Kawasan Rumah Pangan Lestari (KRPL). Selain itu, KRPL juga mencakup upaya
intensifikasi pemanfaatan pagar hidup, jalan desa, dan fasilitas umum lainnya (sekolah,
rumah ibadah, dan lainnya), lahan terbuka hijau, serta mengembangkan pengolahan dan
pemasaran hasil.
Prinsip dasar KRPL adalah: (1) pemanfaatan pekarangan yang ramah lingkungan dan
dirancang untuk ketahanan dan kemandirian pangan, (2) diversifikasi pangan berbasis
sumber daya lokal, (3) konservasi sumberdaya genetik pangan (tanaman, ternak, ikan),
dan (4) menjaga kelestariannya melalui kebun bibit desa menuju (5) peningkatan pendapatan
Program Rumah Pangan Lestari ini merupakan kegiatan yang mendorong warga untuk
mengembangkan tanaman pangan maupun peternakan dan perikanan skala kecil dengan
memanfaatkan lahan pekarangan rumah. Jadi, ini merupakan terobosan dalam menghadapi
diversifikasi pangan. Seberapapun lahan pekarangan yang ada, bisa untuk hasilkan pangan
dari rumah, karena untuk warga yang memiliki lahan terbatas bisa tetap menanam dengan
teknik vertikultur. Konsep Kawasan Rumah Pangan Lestari (KRPL) cocok diterapkan di
negara-negara lain di dunia dalam mengantisipasi dampak perubahan iklim global terhadap
Bagi kita sebagai orang Indonesia, tentu ini membahagiakan. Karya kita bisa
memberikan kontribusi bagi permasalahan pangan rakyat dunia. Konsep KRPL sejatinya
bukan barang baru. Pada era Orde Baru, kita mengenal istilah apotek hidup, sebuah gerakan
menanam tanaman obat-obatan di pekarangan rumah. Saat itu, tidak semua masyarakat bisa
dengan mudah mengakses puskesmas ketika sakit. Tujuannya adalah membuat konsumsi
pangan masyarakat lebih beragam sehingga asupan gizi lebih berimbang dan menekan
Potensi lahan pekarangan di Indonesia luas, mencapai 10 juta hektar. Kalau KRPL
bisa dikembangkan optimal, konsumsi beras nasional akan dengan sendirinya berkurang.
Menteri Pertanian Suswono mengklaim pengurangan konsumsi beras per tahun bisa mencapai
30 persen atau lebih dari 10 juta ton. Program utama pemerintah, terutama Kementerian
Pertanian (Kementan), adalah meningkatkan produksi lima komoditas pangan strategis, yakni
beras, jagung, kedelai, gula, dan daging sapi. Belakangan Kementan kesulitan
mewujudkannya karena tersandera perluasan lahan melalui pencetakan lahan baru yang tak
Konversi lahan pertanian juga tak terbendung sampai sekarang. Di sisi lain,
mewujudkan ketahanan pangan. Bagaimanapun, tanggung jawab penyediaan pangan tetap ada
di pundak negara. Jangan sampai, dengan keberhasilan KRPL, kita lupa menjaga lahan
pertanian kita.
mengabaikan sumber daya lahan yang menjadi modal bagi ketahanan dan kemandirian
1.2. Tujuan
1. Kemandirian pangan rumah tangga pada suatu kawasan,
Lestari,
5. Pemanfaatan kebun bibit desa agar menjamin kebutuhan masyarakat akan bibit terpenuhi,
baik bibit
6. tanaman pangan, hortikultura, perkebunan, termasuk ternak, unggas, ikan dan lainnya,
1.3. Sasaran
tiap rumah tangga di wilayah Desa Kerticala Kec. Tukdana Kab. Indramayu.
2. Unit – unit rumah tangga yang menerapkan prinsip pemanfaatan pekarangan secara
optimal yang ramah lingkungan dan ditopang oleh maksimalisasi produktivitas lahan di
luar pekarangan di dalam kawasan untuk pemenuhan kebutuhan pangan dan gizi keluarga,
pangannya (aspek ketersediaan, akses, dan keaneka ragaman pangan) secara bersama/
optimal.
BAB II
Secara administratif Desa Kerticala merupakan salah satu dari 13 Desa di Wilayah
Kecamatan Tukdana Kabupaten Indramayu yang terletak 5 Km ke arah Timur dari
Kecamatan Tukdana. Desa Kerticala berbatasan dengan beberapa desa yaitu :
a. Pengairan ½ Teknis : 60 Ha
a. Pemukiman : 285 Ha
b. Pekarangan : 195 Ha
b. Lain-lain : - Ha
2.2. Sumber Daya Manusia
Jumlah penduduk Desa Kerticala yaitu 5.904 Jiwa dengan jumlah Kepala Keluarga
jenis kelamin, tingkat pendidikan dan mata pencaharian dapat dilihat pada tabel di bawah ini.
No Uraian Jumlah
1. Jenis Kelamin
- Laki – laki 2.800
- Perempuan 3.104
Jumlah 5.904
2. Tingkat Pendidikan
- Belum Sekolah 756
- TK 253
- SD /MI 358
- SLTP 297
- SLTA 251
- Tamat PT / Akademi 42
- Tidak Sekolah 3957
Jumlah 5.904
3. Mata Pencaharian
- Petani 1.041
- Buruh 2.574
- Pegawai Swasta 410
- PNS, TNI / POLRI 41
- Pedagang 623
- Lainnya 1.215
Potensi produksi pertanian dan peternakan yang ada di Desa Kerticala adalah sebagai
berikut :
konsumsi. Selain itu juga dapat memperlancar hubungan kerjasama baik itu antar penduduk
desa, antar penduduk desa dengan penduduk desa lainnya dalam rangka pemasaran hasil
No Uraian Jumlah
1. Gapoktan / Posyanluhtan 1
2. Kelompok Wanita Tani 1
3. Kelompok Taruna Tani 1
4. Kelompok P3A Mitra Cai 1
5. Kelompok LDPM 1
2.4.3. Kelembagaan
- Bengkel : 2 Unit
- RPH : 1 Unit
No Uraian Jumlah
1. Traktor 3
2. Huller / RMU 2
3. Pompa Air 2
4. Hand Sprayer 60
BAB III
Indramayu ini adalah Kelompok Wanita Tani (KWT) Sejahtera yang dibentuk pada Tahun
2014 dan pada tanggal 28 Februari 2019 Kelompok Wanita Tani (KWT) Sejahtera diadakan
benah kepengurusan (SK Pengukuhan terlampir). Dari struktur organisasi tersebut melalui
3. Bendahara : SOFIYAH
4. Seksi – Seksi
JUHAERIH, TINIH,
MASNI, CASTI
CARYI, RASTEM,
WIWIN.
KARTINIH.
ANTONI, ROIDAH,
NENG JENI.
mempunyai Visi dan Misi yang telah disusun agar tujuan dari pelaksanaan kegiatannya dapat
terarah, yaitu :
Visi Kelompok Wanita Tani (KWT) Sejahtera adalah “Terwujudnya Kelompok Wanita Tani
(KWT) Sejahtera yang Profesional, Informatif, Normatif, Transparan, Aspiratif dan Rasional
percaya diri mampu menghadapi tantangan hambatan serta bisa menggunakan kekuatan
yang Informatif, peka / tanggap / peduli terhadap inovasi baru serta menyebarluaskan
kepada masyarakat.
3. Memantapkan pola kerja Normatif taat terhadap aturan, budayakerja, integritas dan
disiplin.
6. Meningkatkan kualitas penerapan teknologi dan usaha yang Rasional berdasarkan hasil
Kegiatan Pokok yang dilakukan oleh Kelompok Wanita Tani (KWT) adalah
Pengolahan lahan pekarangan. Pengolahan lahan pekarangan yang sedang dilakukan oleh
Kelompok Wanita Tani (KWT) adalah memanfaatkan lahan pekarangan dengan ditanami
oleh sayuran dataran rendah seperti menanam sawi, pakcoy, cabe, bayam, kangkung, dll.
3.2. Struktur Organisasi
KETUA
BENDAHARA SEKRETARIS
SEKSI-SEKSI
Peralatan
Pengolahan Kegiatan Pemasaran
Hasil
ANGGOTA
BAB IV
Rencana pengembangan penguatan modal yang dilakukan oleh Kelompok Wania Tani
(KWT) adalah optimalisasi pemanfaatan pekarangan di Desa Kerticala Kecamatan Tukdana
Kabupaten Indramayu yang terdiri dari pengembangan kebun bibit desa, pembuatan
pekarangan anggota kelompok dan pengadaan sarana pendukung, dengan rincian kegiatan
sebagai berikut
Kabupaten Indramayu oleh Kelompok Wania Tani (KWT) SEJAHTERA Desa Kerticala 3.3
Telepon : 081395516688
BAB V
PENUTUP
Program Rumah Pangan Lestari ini merupakan kegiatan yang mendorong warga untuk
mengembangkan tanaman pangan maupun peternakan dan perikanan skala kecil dengan
memanfaatkan lahan pekarangan rumah. Jadi, program ini merupakan terobosan dalam
ketersediaan serta diversifikasi pangan. Seberapapun lahan pekarangan yang ada, bisa untuk
menghasilkan pangan dari rumah, karena untuk warga yang memiliki lahan terbatas bisa tetap
KABUPATEN INDRAMAYU
ANGGARAN DASAR
KELOMPOK WANITA TANI SEJAHTERA
DESA KERTICALA KECAMATAN TUKDANA
KABUPATEN INDRAMAYU
BAB I
NAMA, TEMPAT KEDUDUKAN DAN WILAYAH KERJA
Pasal 1
(2). Kelompok Wanita Tani (KWT) Sejahtera berkedudukan di Desa Kerticala Kecamatan
Tukdana Kabupaten Indramayu Provinsi Jawa Barat
(3). Wilayah kerja Kelompok Wanita Tani (KWT) Sejahtera meliputi 4 Dusun yang ada di
Desa Kerticala.
BAB II
AZAS DAN TUJUAN
Pasal 2
(1). Kelompok Wanita Tani (KWT) Sejahtera berazaskan Pancasila dan Undang - Undang
Dasar 1945.
(2). Tujuan :
a) Mengembangkan kesejahteraan anggota pada khususnya dan kemajuan lingkungan
kerja pada umumnya dalam rangka mewujudkan masyarakat yang adil dan makmur.
b) Berperan sebagai unit pelayanan ekonomi dan sosial yang menggerakan dan
menghimpun dana dari para anggota dan sumber lain yang tidak memberatkan guna
menciptakan modal bersama, untuk tujuan produktif dan kesejahteraan anggota.
c) Mengembangkan sikap anggotanya hidup hemat, bijaksana dalam penggunaan uang
dan membangun pertumbuhan ekonomi keluarga secara bertahap dan berencana.
d) Mendorong dan menumbuhkan usaha-usaha produktif anggota dalam rangka
peningkatan pendapatan dan kesejahteraan keluarga.
e) Mengembangkan jiwa dan semangat yang tulus untuk bekerja sama saling menolong
dalam upaya memperbaiki taraf hidup para anggota dan keluarganya.
f)Ikut serta memajukan kehidupan sosial ekonomi masyarakat dilungkungan wilayah
kerja dan sekitarnya.
BAB III
USAHA DAN KEGIATAN
Pasal 3
Untuk mencapai tujuan tersebut Kelompok Wanita Tani (KWT) Sejahtera melakukan usaha-
usaha sebagai berikut :
(1). Mengusahakan pemupukan modal yang berasal dari tabungan para anggota dan usaha-
usaha lain yang tidak bertentangan dengan ketentuan hukum yang berlaku.
(2). Memberikan pelayanan ekonomi kepada para anggota untuk tujuan-tujuan produktif
dan kesejahteraan, dengan pelayanan yang mudah, cepat dan tepat.
(3). Mengusahakan program pendidikan secara teratur dan terus-menerus bagi para anggota,
untuk meningkatkan pengetahuan dan keterampilan anggota dalam pengelolaan usaha,
meningkatkan pendapatan dan kesejahteraan para anggota dan keluarganya.
BAB IV
KEANGGOTAAN
Pasal 4
(1). Anggota Kelompok Wanita Tani (KWT) Sejahtera adalah seluruh istri anggota
Kelompok Tani - Nelayan yang bertempat tinggal di Desa Kerticala dan sekitarnya,
serta tidak sedang terlibat dalam kegiatan yang dilarang oleh undang-undang.
(2). Setiap anggota Kelompok Wanita Tani (KWT) Sejahtera wajib :
a) Mematuhi AD dan ART yang telah disepakati.
b) Memahami dan menerima AD / ART.
c) Melunasi uang pangkal
d) Melunasi simpanan pokok.
e) Melunasi simpanan wajib yang telah disepakati.
(3). Kelompok Wanita Tani (KWT) Sejahtera dapat menerima anggota baru dari suatu
Kelompok Tani – Nelayan dengan syarat-syarat khusus yang diatur lebih lanjut dalam
Anggaran Rumah Tangga dan Pola Kebijakan Pengurus Kelompok Wanita Tani (KWT).
(4). Setiap anggota pengurus diwajibkan menanggung segala kerugian yang diderita oleh
Kelompok Wanita Tani (KWT) yang diakibatkan oleh kelalaiannya dalam melakukan
tugas.
(5). Tata cara penerimaan dan pemberhentian anggota diatur dalam Anggaran Rumah
Tangga dan Pola Kebijakan Pengurus.
BAB V
RAPAT ANGGOTA
Pasal 5
(1). Rapat Anggota merupakan pemegang kekuasaan tertinggi dalam Kelompok Wanita
Tani.
(2). Rapat Anggota Kelompok Wanita Tani (KWT) dilaksanakan untuk menetapkan :
a). Anggaran Dasar, Anggaran Rumah Tangga, dan perubahan AD / ART.
b). Pemilihan, pengangkatan dan pemberhentian pengurus dan pengawas.
c). Rencana Kerja, Rencana Anggaran Pendapatan dan Belanja Kelompok Wanita
Tani (KWT) serta pengesahan laporan keuangan.
d). Pembagian Sisa Hasil Usaha.
(3). Rapat Anggota dihadiri oleh seluruh anggota dan dilaksanakan sekurang-kurangnya
sekali dalam setahun.
Pasal 6
(1). Rapat Anggota dinyatakan sah bila dihadiri oleh lebih dari separuh jumlah anggota
Kelompok Wanita Tani (KWT) dan disetujui oleh lebih dari separuh jumlah anggota
yang hadir.
(2). Apabila ketentuan rapat pada ayat (1) diatas tidak tercapai maka Rapat Anggota ditunda
paling lama 7 (tujuh) hari untuk rapat kedua.
Pasal 7
BAB VI
PENGURUS
Pasal 8
Untuk mengelola Kelompok Wanita Tani (KWT), serta mengatur dan menyelenggarakan
kegiatan pelayanan kepada anggota, maka dibentuk pengurus.
(1). Pengurus Kelompok Wanita Tani (KWT) dipilih dari dan oleh anggota, melalui Rapat
Anggota.
(2). Yang dapat dipilih menjadi pengurus adalah mereka yang memenuhi syarat-syarat
sebagai berikut :
a). Memiliki sifat jujur, mempunyai nama baik dilingkungan masyarakat.
b). Mempunyai waktu, kemauan dan kemampuan untuk mengelola Kelompok
Wanita Tani (KWT).
Pasal 9
(1). Masa jabatan pengurus adalah 5 (Lima) tahun. Seseorang dapat dipilih menjadi anggota
pengurus maksimum dua kali masa jabatan.
(2). Bilamana seorang anggota pengurus berhenti sebelum masa jabatannya habis, maka
Rapat Anggota memilih dan mengangkat penggantinya.
(3). Pengurus sekurang-kurangnya 3 (tiga) orang, terdiri atas ketua, sekretaris, bendahara.
(4). Pengurus yang terpilih bermusyawarah untuk menentukan seksi-seksi yang akan
menangani kegiatan.
(5). Sebelum memangku jabatannya, pengurus yang terpilih mengucapkan sumpah atau janji
di depan Rapat Anggota.
Pasal 10
Pasal 11
(1). Pengurus mendapat insentif, sesuai dengan kemampuan Kelompok Wanita Tani (KWT)
dan disetujui oleh anggota dalam Rapat Anggota.
(2). Kegiatan pengurus dibiayai sesuai dengan kemampuan Kelompok Wanita Tani (KWT).
BAB VII
MODAL KELOMPOK WANITA TANI (KWT)
Pasal 12
Pasal 13
(1). Simpanan pokok dan simpanan wajib yang disetor sebagai modal dasar Kelompok
Wanita Tani (KWT) tidak dapat diambil selama seseorang masih menjadi anggota.
(2). Ketentuan dan pengaturan selanjutnya ditetapkan dalam Anggaran Rumah Tangga.
BAB VIII
SISA HASIL USAHA (SHU)
Pasal 14
BAB IX
PERUBAHAN ANGGARAN DASAR
Pasal 15
(1). Perubahan terhadap Anggaran Dasar dapat dibicarakan dalam Rapat Anggota atas usul
pengurus atau sekurang-kurangnya 10 (sepuluh) orang anggota Kelompok Wanita Tani
(KWT) yang mempunyai hak suara.
(2). Perubahan terhadap Anggaran Dasar ini hanya dapat dilakukan apabila disetujui
sekurang-kurangnya 2/3 (dua per tiga) dari jumlah anggota yang hadir dan memiliki hak
suara dalam Rapat Anggota.
(3). Bilamana terjadi perubahan terhadap Anggaran Dasar sebagaimana dimaksud pada ayat
(1), maka pengurus segera membuat berita acara atau catatan perubahan Anggaran
Dasar dan disampaikan kepada seluruh anggota selambat-lambatnya satu bulan setelah
terjadinya perubahan.
BAB X
ATURAN TAMBAHAN
Pasal 16
Apabila ada keputusan-keputusan yang disepakati oleh Rapat Anggota dalam Anggaran Dasar
ini, maka keputusan-keputusan tersebut dapat dimasukan sebagai pasal-pasal atau ayat baru
pada BAB X Aturan Tambahan ini, yang bersifat mengikat dan harus dipatuhi seluruh
anggota Kelompok Wanita Tani (KWT).
BAB XI
PENUTUP
Pasal 17
(1). Ketentuan-ketentuan yang ada dalam Anggaran Dasar mulai berlaku sejak ditetapkan
oleh Rapat Anggota, sebagaimana dibuktikan oleh dokumen Berita Acara Keputusan
Rapat Anggota. Daftar hadir peserta rapat terlampir.
(1). Hal-hal mengenai tata laksana Kelompok Wanita Tani (KWT) akan diatur dalam
Anggaran Rumah Tangga.
Ditetapkan di : Kerticala
Pada Tanggal : 28 Februari 2019
Atas nama seluruh anggota Kelompok Wanita
Tani (KWT) Sejahtera
Ketua Sekretaris
Diketahui oleh :
Kuwu Kerticala PPL Wilbin Kerticala
BAB I
KEANGGOTAAN
Pasal 1
(1). Calon anggota baru dapat menjadi anggota penuh apabila yang bersangkutan adalah
Petani - Nelayan yang berasal dari anggota Kelompok Tani – Nelayan di wilayah kerja
Kelompok Wanita Tani (KWT), dan memenuhi syarat serta melunasi kewajiban-
kewajiban.
(2). Kewajiban-kewajiban yang dimaksud pada butir (1) adalah uang pangkal Rp. 10.000,-
Dibayar sekali sejak menjadi anggota, simpanan pokok sebesar Rp. 10.000,- Dibayar
sekali saja selama menjadi angota dan simpanan wajib sebesar Rp. 10.000,- Setiap
Tahun dan dibayar sejak menjadi anggota.
(3). Anggota wajib aktif mengikuti kegiatan Kelompok Wanita Tani (KWT) baik kegiatan
pertemuan maupun kegiatan non pertemuan.
(4). Penerimaan anggota baru dilaksanakan dengan mengisi formulir pendaftaran yang diisi
pengurus dan dinilai persyaratannya. Diterima tidaknya menjadi anggota baru
tergantung hasil penilaian pengurus.
(5). Anggota Kelompok Wanita Tani (KWT) dapat diberhentikan sebagai anggota apabila
yang bersangkutan tidak memenuhi kewajiban pada butir (2) dan (3) minimal selama 1
(satu) tahun.
BAB II
HAK DAN KEWAJIBAN
Pasal 2
(1). Setiap anggota mempunyai hak suara dan berhak untuk bicara dan menyampaikan usul
didalam maupun diluar rapat anggota.
(2). Setiap anggota mempunyai hak untuk memilih dan dipilih sebagai pengurus dan
pengawas.
(3). Setiap anggota mempunyai hak dan menelaah pembukuan Kelompok Wanita Tani
(KWT) setiap saat atau pada saat rapat anggota.
Pasal 3
(1). Setiap anggota wajib menjunjung tinggi nama baik dan kehormatan Kelompok Wanita
Tani (KWT).
(2).Setiap anggota wajib mematuhi ketentuan yang ada didalam Anggaran Dasar dan
Anggaran Rumah Tangga, keputusan-keputusan rapat, serta peraturan lainnya.
BAB III
WEWENANG DAN TUGAS PENGURUS
Pasal 4
(1). Pengurus berwenang menetapkan Pola Kebijakan Umum Kelompok Wanita Tani
(KWT), meliputi :
a). Pola kebijakan tabungan, meliputi :
1. Jenis tabungan.
2. Prosedur pelayanan tabungan.
3. Promosi dan pemasaran tabungan.
4. Batas maksimum tabungan yang dimiliki oleh seorang anggota.
5. Ketentuan tentang insentif, bonus dan hadiah tabungan.
6. Tata cara penarikan uang.
7. Biaya layanan tabungan.
8. Sistem administrasi tabungan
b). Pola kebijkan perkreditan / pinjaman, meliputi :
1. Kriteria anggota yang dapat memperoleh layanan kredit / pinjaman.
2. Prosedur kecil.
3. Jumlah maksimum untuk setiap jenis kredit / pinjaman.
4. Jangka waktu untuk setiap jenis kredit / pinjaman.
5. Suku bunga untuk setiap jenis kredit / pinjaman.
6. Cara pengambilan untuk setiap jenis kredit / pinjaman.
7. Sistim angsuran untuk setiap jenis kredit / pinjaman.
8. Biaya layanan kredit / pinjaman untuk setiap jenis kredit / pinjaman.
9. Ketentuan untuk wajib tabungan bagi setiap pencairan kredit / pinjaman.
10. Ketentuan mengenai monitoring dan pengawasan kredit / pinjaman.
11. Ketentuan yang berkaitan dengan penanganan dengan kredit / pinjaman
bermasalah.
c). Kebijakan perihal jumlah maksimum tabungan dapat dimiliki oleh setiap anggota,
dengan ketentuan bahwa seseorang anggota tidak diperbolehkan memiliki jumlah
tabungan melebihi 25% (dua puluh lima persen) dari jumlah seluruh tabungan
anggota tabungan.
d). Kebijakan mengenai penerimaan dan pemberhentian anggota.
e). Kebijakan mengenai pengelolaan administrasi umum dan keuangan.
f). Kebijakan perihal tata cara pemungutan kembali kredit / pinjaman serta
penghapusan kredit atau sisa kredit anggota yang sudah tidak mungkin lagi
dikembalikan dengan persetujuan Rapat Anggota.
g). Kebijakan mengenai kegiatan program pedidikan dan promosi.
h). Kebijakan-kebijakan yang lain sewaktu-waktu dikuasakan oleh rapat anggota untuk
disusun dan digariskan oleh Pengurus.
(2). Pengurus mengusahakan agar selalu melaporkan keuangan Kelompok Wanita Tani
(KWT) secara periodik kepada anggota.
(3). Pengurus berwenang menetapkan Pola Kebijakan Kelompok Wanita Tani (KWT)
meliputi:
a). Program Pendidikan antara lain :
1. Pendidikan bagi calon-calon anggota Kelompok Wanita Tani
(KWT).
2. Pendidikan bagi anggota-anggota Kelompok Wanita Tani
(KWT).
3. Pendidikan bagi calon pengurus Kelompok Wanita Tani
(KWT).
4. Pendidikan bagi pengurus Kelompok Wanita Tani (KWT).
b). Program promosi antara lain :
1. Promosi individu yang dianggap potensial yang ada di wilayah
kerja Kelompok Wanita Tani (KWT).
2. Sistem bonus dan hadiah.
3. Berpartisipasi dalam kegiatan-kegiatan sosial kemasyarakatan
di wilayah kerja Kelompok Wanita Tani (KWT).
BAB IV
JABATAN DAN URAIAN TUGAS PENGURUS
Pasal 5
BAB V
PERTEMUAN KELOMPOK
Pasal 6
(1). Pertemuan Pengurus bersama anggota Kelompok dilaksanakan secara rutin 1 bulan satu
kali sesuai dengan kesepakatan bersama.
(2). Pertemuan Pengurus bersama seluruh anggota Kelompok Wanita Tani (KWT)
dilaksanakan 1 (satu) kali dalam setahun.
(3). Dalam setiap pertemuan diusahakan diisi dengan materi-materi yang dapat
meningkatkan kemampuan manajemen pengurus dan anggota.
(4). Setiap anggota wajib mengikuti pertemuan yang telah disepakati bersama.
BAB VII
SANKSI
Pasal 7
(1). Seluruh anggota dan pengurus Kelompok Wanita Tani (KWT) wajib mentaati peraturan
yang sudah ditetapkan dalam Anggaran Dasar dan Anggaran Rumah Tangga.
(2). Anggota Pengurus Kelompok Wanita Tani (KWT) yang dengan sengaja melanggar atau
tidak taat pada peraturan yang telah ditetapkan dalam Anggaran Rumah Tangga akan
dikenakan sanksi.
(3). Bentuk sanksi yang dikenakan kepada anggota yang melanggar aturan ditetapkan dalam
musyawarah anggota.
Anggaran Rumah Tangga ini diterima dan disahkan oleh Rapat Anggota yang di adakan pada
tanggal 28 Februari 2019 di Desa Kerticala Kecamatan Tukdana Kabupaten Indramayu
Ditetapkan di : Kerticala
Pada Tanggal : 28 Februari 2019
Atas nama seluruh anggota Kelompok Wanita
Tani (KWT) Sejahtera
Ketua Sekretaris
Diketahui oleh :
Kuwu Kerticala PPL Wilbin Kerticala
. Seksi – Seksi
SATORI
BERITA ACARA
BENAH KEPENGURUSAN KELOMPOK TANI WANITA (KWT)
DESA KERTICALA KEC. TUKDANA KAB. INDRAMAYU
PROPINSI JAWA BARAT
Berdasarkan hasil kesepakatan musyawarah pada pertemuan Kelompok Tani (KWT) Desa
Kerticala Kamis tanggal 28 Februari 2019 Desa Kerticala Wanita Tani Desa Kerticala bersepakat
melakukan benah kepengurusan Kelompok Wanita Tani dengan nama pengurus, susunan pengurus
dan kegiatan sebagai berikut :
Kegiatan Pokok
Pengolahan Lahan Pekarangan
Demikian berita acara ini dibuat untuk dapat dipergunakan sebagaimana mestinya.
Yang bertanda tangan dibawah ini Kuwu Desa Kerticala, menerangkan bahwa Kelompok
Wanita Tani dan nama-nama pengurusnya sebagai berikut :
Adalah benar bahwa Kelompok Wanita Tani tersebut dan nama-nama pengurusnya
berdomisili di Desa Kerticala Kecamatan Tukdana Kabupaten Indramayu.
Demikian surat keterangan domisili ini kami buat dengan sebenarnya, untuk dipergunakan
sebagaimana mestinya.
SATORI
FOTOCOPY
KTP PENGURUS
Ketua
Sekretaris
Bendahara
Kelompok Wanita Tani (KWT) tersebut diatas, sampai saat ini masih aktif mengelola lahan
pekarangan.
Demikian Surat Keterangan ini kami buat dengan sebenarnya untuk dapat dipergunakan
sebagaimana mestinya.
MIHARJA, SP.
NIP. 19630603 198708 1 001
Yang bertanda tangan dibawah ini Koordinator PP/ Pengelola BPP Tukdana, menerangkan
bahwa Kelompok Wanita Tani, dengan identitas sebagai berikut :
Bahwa Kelompok Wanita Tani (KWT) sebagaimana tersebut di atas, adalah benar-benar tidak
mempunyai kredit program dari pihak manapun.
Demikian keterangan ini kami buat dengan sebenarnya, untuk dipergunakan sebagaimana
mestinya.
Tukdana, 24 Juli 2019
Koordinator PP/ Pengelola BPP
Kecamatan Tukdana
MIHARJA, SP.
NIP. 19630603 198708 1 001
Bahwa Kelompok Wanita Tani (KWT) sebagaimana tersebut di atas, adalah benar-benar
selama 2 (dua) tahun terakhir tidak pernah menerima bantuan sejenis baik yang bersumber
dari APBN, APBD Provinsi maupun dari APBD Kabupaten/Kota.
Demikian keterangan ini kami buat dengan sebenarnya, untuk dipergunakan sebagaimana
mestinya.
MIHARJA, SP.
NIP. 19630603 198708 1 001
Yang bertanda tangan dibawah ini, menerangkan bahwa Kelompok Wanita Tani, dengan
identitas sebagai berikut :
Nama Kelompok Wanita Tani : SEJAHTERA
Ketua : Eni Antoni
Sekretaris : Tati Suwarti
Bendahara : Sofiyah
Alamat : Desa Kerticala Blok Desa RT 04 RW 02 Kecamatan
Tukdana Kabupaten Indramayu 45276
No. Telp / HP : 081395516688
Jumlah Anggota : 30 Orang
Bahwa kami pada prinsipnya bersedia menyiapkan lahan untuk Kegiatan Kawasan Rumah
Pangan Lestari (KRPL).
Demikian keterangan dan pernyataan ini kami buat dengan sebenarnya, untuk dipergunakan
sebagaimana mestinya.
Pihak Pertama berjanji akan melaksakan dan bertanggung jawab terhadap kesuksesan dan
keberhasilan kegiatan optimalisasi pemanfaatan pekarangan di Desa Kerticala yang terdiri
dari pengembangan kebun bibit desa, pembuatan pekarangan anggota kelompok,
pengembangan kebun sekolah, dan pengadaan sarana pendukung pasca panen dan
pengelolahan menu B2SA.
Disaksikan oleh :
Kuwu Kerticala
SATORI
SUSUNAN KEPENGURUSAN
KELOMPOK WANITA TANI (KWT)
“ SEJAHTERA “
DESA KERTICALA KECAMATAN TUKDANA KABUPATEN INDRAMAYU
3. Bendahara : SOFIYAH
4. Seksi – Seksi
JUHAERIH, TINIH,
MASNI, CASTI
CARYI, RASTEM,
WIWIN.
KARTINIH.
ANTONI, ROIDAH,
NENG JENI.
KETUA
ENI ANTONI
BENDAHARA SEKRETARIS
SOFIYAH TATI SUWARTI
SEKSI-SEKSI
ANGGOTA