Anda di halaman 1dari 8

Macam-Macam Takdir

Berdasarkan Kehendak Allah dan Usaha Manusia

1. Takdir Mubram

Takdir mubram adalah ketentuan takdir yang mutlak dari Allah SWT selaku pencipta semesta
dan tidak bisa ditawar lagi, meskipun manusia itu telah memohon kepada-Nya. Takdir jenis
ini berkaitan erat dengan kelahiran dan kematian manusia. Bahkan bagaimana fisik bayi di
dalam kandungan pun juga turut diatur dalam takdir Mubram.

Takdir manusia yang melingkupi pada takdir Mubram adalah jenis kelamin bayi, ciri fisik
bayi, waktu kematian manusia, umur manusia, jodoh, dan lain-lain.

Hal tersebut diungkapkan pada Al-Quran surah Al-A’raf ayat 34.

‫َولِ ُكلِّ اُ َّم ٍة اَ َج ۚ ٌل فَاِ َذا َج ۤا َء اَ َجلُهُ ْم اَل يَ ْستَْأ ِخر ُْو َن َسا َعةً َّواَل يَ ْستَ ْق ِد ُم ْو َن‬

Artinya :

Dan setiap umat mempunyai ajal (batas waktu). Apabila ajalnya tiba, mereka tidak dapat
meminta penundaan atau percepatan sesaat pun.

2. Takdir Muallaq

Takdir Muallaq ini mempunyai perbedaan besar dengan takdir Mubram. Dalam takdir
Muallaq berupa ketentuan Allah SWT yang mengikutsertakan usaha dan ikhtiar manusia.
Secara tidak langsung, usaha dan doa yang dilakukan manusia, niscaya dapat mengubah
takdirnya. Hal-hal yang dapat diubah melalui usaha dan doa tersebut mencangkup cita-cita
dan impian seseorang, kesuksesan seseorang, hingga rezeki.

Takdir Muallaq sebenarnya telah tertulis dalam  Lauhul Mahfuzh, tetapi dapat berubah
lantaran dua sebab, yakni doa yang telah dipanjatkan oleh manusia secara sungguh-sungguh
dan perbuatan baik yang telah dilakukan semasa hidup manusia.
 Doa, apabila manusia berdoa kepada Allah secara bersungguh-sungguh, maka Insya
Allah takdirnya dapat berubah. Namun, doa tersebut harus diiringi pula dengan usaha
yang maksimal. Hal tersebut diungkapkan oleh Nabi Muhammad SAW:

“Tidak ada yang bisa menolak takdir selain do’a, dan tidak ada yang bisa memperpanjang
umur kecuali berbuat kebaikan”.(HR. Tirmidzi)

 Berbuat baik. Melalui perbuatan baik, percaya tidak percaya ternyata dapat
mengubah takdir manusia. Banyak perbuatan baik yang tentu saja dapat dilakukan,
misalnya silaturahmi, menghormati orang tua, menghargai orang lain, memberikan
santunan kepada anak yatim piatu, menolong sesama, dan lain-lain.

Hal tersebut diungkapkan dalam Al-Quran surah ar-Radu ayat 11

‫ت ِّم ۢ ْن بَي ِْن يَ َد ْي ِه َو ِم ْن َخ ْلفِ ٖه يَحْ فَظُ ْونَهٗ ِم ْن اَ ْم ِر هّٰللا ِ ۗاِ َّن هّٰللا َ اَل يُ َغيِّ ُر َما‬ ٌ ‫لَهٗ ُم َعقِّ ٰب‬
‫بِقَ ْو ٍم َح ٰتّى يُ َغيِّر ُْوا َما بِا َ ْنفُ ِس ِه ۗ ْم َواِ َذٓا اَ َرا َد هّٰللا ُ بِقَ ْو ٍم س ۤ ُْو ًءا فَاَل َم َر َّد لَهٗ َۚو َما لَهُ ْم‬
ٍ ‫ِّم ْن ُد ْونِ ٖه ِم ْن َّو‬
‫ال‬

Artinya :

Baginya (manusia) ada malaikat-malaikat yang selalu menjaganya bergiliran, dari depan dan
belakangnya. Mereka menjaganya atas perintah Allah. Sesungguhnya Allah tidak akan
mengubah keadaan suatu kaum sebelum mereka mengubah keadaan diri mereka sendiri. Dan
apabila Allah menghendaki keburukan terhadap suatu kaum, maka tak ada yang dapat
menolaknya dan tidak ada pelindung bagi mereka selain Dia.
Dalil-Dalil Takdir Mubram dan Mualaq

Terdapat ayat-ayat dalam Al-Quran yang menjelaskan tentang takdir baik Mubram maupun
Muallaq, yang bisa dijadikan pedoman dan pembelajaran kita dalam memahami takdir Allah
SWT, berikut ini dalil-dalil yang berhubungan dengan takdir Allah SWT.

Surat Al Hadid ayat 22

‫ب ِم ْن قَب ِْل َأ ْن‬


ٍ ‫ض َواَل فِي َأ ْنفُ ِس ُك ْم ِإاَّل فِي ِكتَا‬
ِ ْ‫صيبَ ٍة فِي اَأْلر‬ ِ ‫اب ِم ْن ُم‬ َ ‫ص‬ َ ‫َما َأ‬
َ ِ‫نَب َْرَأهَا ۚ ِإ َّن ٰ َذل‬
‫ك َعلَى هَّللا ِ يَ ِسي ٌر‬

Artinya: "Setiap bencana yang menimpa di bumi dan yang menimpa dirimu sendiri,
semuanya telah tertulis dalam Kitab (Lauh Mahfuzh) sebelum Kami mewujudkannya.
Sungguh, yang demikian itu mudah bagi Allah."

Surat An Nahl ayat 10

َ ‫هُ َو الَّ ِذي َأ ْن َز َل ِم َن ال َّس َما ِء َما ًء ۖ لَ ُك ْم ِم ْنهُ َش َرابٌ َو ِم ْنهُ َش َج ٌر فِي ِه تُ ِسي ُم‬
‫ون‬

Artinya: "Dialah, Yang telah menurunkan air hujan dari langit untuk kamu, sebagiannya
menjadi minuman dan sebagiannya (menyuburkan) tumbuh-tumbuhan, yang pada (tempat
tumbuhnya) kamu menggembalakan ternak,"

Surat Al-A’raf ayat 34

َ ‫َولِ ُكلِّ ُأ َّم ٍة َأ َج ٌل ۖ فَِإ َذا َجٓا َء َأ َجلُهُ ْم اَل يَ ْستَْأ ِخر‬
َ ‫ُون َسا َعةً ۖ َواَل يَ ْستَ ْق ِد ُم‬
‫ون‬

“Dan tiap-tiap umat memiliki. Maka apabila telah datang waktunya mereka tidak dapat
mengundurkannya barang sesaatpun dan tidak dapat pula memajukannya.
Surat Al-Hajj ayat 70

َ ِ‫ب ۚ ِإ َّن ٰ َذل‬


‫ك َعلَى‬ َ ِ‫ض ۗ ِإ َّن ٰ َذل‬
ٍ َ‫ك فِى ِك ٰت‬ ِ ْ‫َألَ ْم تَ ْعلَ ْم َأ َّن ٱهَّلل َ يَ ْعلَ ُم َما فِى ٱل َّس َمٓا ِء َوٱَأْلر‬
‫ٱهَّلل ِ يَ ِسي ٌر‬

“Apakah kamu tidak mengetahui bahwa sesungguhnya Allah mengetahui apa saja yang ada
di langit dan di bumi? Bahwasanya yang demikian itu terdapat dalam sebuah kitab (Lauh
Mahfuzh) Sesungguhnya yang demikian itu amat mudah bagi Allah“.

Surat Al-Qadr ayat 4

ٓ
‫تَنَ َّز ُل ْٱل َم ٰلَِئ َكةُ َوٱلرُّ و ُح فِيهَا بِِإ ْذ ِن َربِّ ِهم ِّمن ُكلِّ َأ ْم ٍر‬

“Pada malam itu turun para Malaikat dan juga Malaikat Jibril dengan izin Rabbnya untuk
mengatur segala urusan.”
Manfaat dari Beriman Kepada Takdir Allah SWT

Adapun beberapa manfaat dari beriman kepada takdir Allah SWT yang dikutip dari situs
resmi Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan, yaitu:

1. Mendorong seseorang pada sikap yang seimbang antara optimisme dan tawakkal. Dua
hal ini akan berjalan dengan baik dan seimbang jika kita percara dengan adanya qadha
dan qadar atau takdir Allah SWT.
2. Melatih diri untuk lebih bersyukur dan bersabar kepada Allah SWT. Misalnya, ketika
tertimpa musibah, ada yang bersikap tabah, adapula yang sedih dan tidak terima.
Orang yang beriman akan bersabar dan tetap bersyukur karena memahami bahwa
semua ini tidak lepas dari ketentuan Allah SWT.
3. Mendekatkan diri kepada Allah. Orang yang percaya pada takdir Allah SWT pasti
merasa bahwa semua yang menimpanya adalah bagian dari karunia-Nya. Dengan
pemikiran tersebut, maka semua kejadian yang dialaminya akan semakin
mendekatkannya kepada Allah SWT.
4. Percaya dengan takdir Allah juga dapat melatih seseorang untuk selalu berusaha,
optimis, dan tidak cepat putus asa.
5. Menghindarkan dari sifat sombong. Orang yang percara takdir Allah SWT pasti tidak
akan sombong. Sebab, ia memahami bahwa semua yang dimiliki adalah bersumber
dari Allah SWT.
6. Dapat menenangkan jiwa. Jika seseorang mempercayai takdir Allah, maka dia akan
menyerahkan seluruh hasil yang dikerjakannya kepada-Nya. Oleh karena itu, orang
tersebut tidak akan dirundung rasa was-was karena dia percaya bahwa takdir Allah
adalah yang terbaik.
Contoh Takdir Mubram Dalam Kehidupan

Berdasarkan penjelasan takdir mubram diatas, berikut adalah contoh dari takdir mubram di
dalam kehidupan:

1. Kelahiran. Ketika makhluk hidup termasuk manusia lahir di dunia ini, kita tidak bisa
mengubah kapan dan bagaimana kita dilahirkan di dunia ini.

2. Kematian. Makhluk hidup hidup dan mati hampir setiap hari. Sebagai Muslim kita pasti
sudah tahu bahwa kematian tidak bisa diubah, kita tidak bisa menghindarinya. Ketika waktu
kita tiba dan Allah telah menetapkan kita untuk mati, tidak ada makhluk lain yang dapat
menentangnya.

3. Jenis kelamin. Kita tidak dapat mengubah jenis kelamin kita tidak peduli seberapa keras
kita berusaha. Bahkan ada beberapa orang yang berusaha mengubah jenis kelaminnya dengan
operasi plastik dan lain sebagainya. Hasilnya tidak akan berbeda, orang-orang itu tidak akan
pernah mencapai gender yang mereka inginkan karena ada kemampuan khusus untuk setiap
gender yang tidak dapat ditukar.

4. Hari penghakiman. Allah SWT telah menentukan kapan hari kiamat akan datang.
Sebagai seorang Muslim yang baik, kita hanya bisa beriman kepada-Nya dan tidak bisa
berbuat apa-apa untuk mengubah ketentuan itu.

5. Sirkulasi tata surya. Ini termasuk matahari terbenam, matahari terbit, bulan atau gerhana
matahari. Tak seorang pun di dunia ini dapat mengubah ketentuan itu. Hanya Allah SWT
yang diperbolehkan dan mampu mengubah ketentuan itu dengan kuasa-Nya.
Contoh Takdir Muallaq dalam Kehidupan

Jika beberapa takdir tidak dapat diubah sesuka hati, beberapa takdir dapat diubah oleh motif
batin seseorang. Berikut adalah contoh takdir muallaq

1. Orang Miskin Menjadi Kaya

Pertama, karena orang miskin memiliki dorongan batin untuk menjadi kaya. Orang tersebut
kemudian menyesuaikan diri dengan gaya hidup yang benar. Misalnya, kerja keras, kerja
cerdas, kerja keras siang malam, jalankan bisnis, dan hemat uang.

2. Dari Bodoh ke Pintar

Dalam contoh lain, beberapa orang bodoh, gagal secara akademis. Jadi mereka selalu
beroperasi dan ada di peringkat bawah. Namun, dengan motivasi batin untuk mendapatkan
nilai bagus, dia benar-benar belajar dan mengambil kelas di sana-sini. Jadi sangat mungkin
untuk mendapatkan nilai terbaik dari awal.

3. Ketidakmampuan Menjadi Terampil

Termasuk orang yang sama sekali tidak mampu karena menyadari keterbatasannya.
Kemudian orang tersebut ingin menjadi orang yang memiliki kemampuan khusus. Misalnya,
kamu ingin menjadi penulis. Tentu saja, ada banyak contoh lain dari nasib seorang yang
memiliki keterbatasan selain yang disebutkan di atas.

Singkatnya, takdir Muallaq adalah takdir yang dapat diubah oleh kehendak, keinginan, dan
usaha setiap individu. Jadi, meskipun tidak memiliki keterampilan sekalipun jika kita
menyadarinya dan memahami bagaimana mengatasinya, maka hal tertentu bisa kita kuasai
dengan berlatih dan belajar.

4. Kesehatan Sendiri

Kematian adalah keharusan mutlak, tetapi jalan menuju kematian umumnya berada dalam
kendali kita. Jika tubuh sehat, atas kehendak Allah SWT, kita akan menderita pada saat
kematian. Inisiatif kesehatan termasuk mengatur pola makan, berolahraga, dan menjaga
kebersihan adalah salah satu ikhtiar yang bisa kita lakukan untuk kesehatan diri kita sendiri.
5. Peraturan Keuangan

Allah telah mengatur agar umat Islam memberikan bagian terbaik untuk semua orang. Hanya
saja Anda tidak bisa mendapatkannya tanpa usaha yang maksimal. Misalnya, Tuhan ingin
Anda menjadi seorang jutawan, tetapi Anda menyerah tanpa berusaha untuk mewujudkannya.

6. Sifat Manusia yang Bijaksana

Kebijaksanaan adalah kualitas yang dapat diperoleh dengan waktu dan usaha. Ini bukan
sekedar menyerah untuk menerima takdir atau menyerah pada arus kehidupan. Kamu harus
mencoba belajar dari kesalahan dan memiliki pola pikir yang baik. Selain itu, kemampuan
untuk jujur pada diri sendiri dan orang lain juga memegang peranan penting.

Anda mungkin juga menyukai