Anda di halaman 1dari 3

SEMESTER II

SURAT AL INSYIQAQ DAN SURAT AL MUTHOFFIFIN

SURAT AL INSYIQAQ
Surat Al Insyiqaaq, terdiri atas 25 ayat, termasuk golongan surat-surat Makkiyah. diturunkan sesudah surat Al
Infithaar. Dinamai ” Al Insyiqaaq”  diambil dari perkataan ” insyiqaat” yang terdapat pada ayat pertama surat ini,
yang artinya ” terbelah”.

Dalam Q.S. Al-Insyiqaq, misalnya, Allah bersumpah dengan deskripsi hari kiamat – dimana bumi terbelah, dan
memuntahkan semua yang ada di dalamnya – bahwasanya manusia akan menemukan balasan atas apa yang
mereka perbuat selama di dunia.

Saat itu manusia terbagi dua: 1) golongan orang-orang beriman, mereka yang mendapatkan kitab amalannya
dengan tangan kanan, dan 2) golongan orang-orang ingkar, mereka yang menerimanya dari belakang
punggungnya.
golongan pertama akan kembali kepada keluarga mereka dengan penuh kesenangan, sedangkan golongan kedua
akan merasakan siksa nereka.

SURAT AL MUTHOFFIFIN

Asbabul Nuzul atau sebab sebab turunnya Q.S Al Muthoffifin adalah adanya perilaku orang orang Madinah yang
curang dalam menakar dan menimbang.

Q.S Al Muthoffifin adalah surat ke 83 , terdiri dari 36 ayat. Termasuk surat Makiyah. Nama al Muthaffifin diambil
dari kata thaffafa yang artinya mengurangi atau menambah sedikit dari timbangan

Isi pokok Q.S Al Muthoffifin Antara lain :

1. Ancaman bagi orang orang curang dalam timbangan


Orang yang curang adalah orang yang jika menerima takaran minta ditambah, sedangkan jika menimbang atau
mena Antara lainkar untuk orang lain mereka mengurangi.
2. Ancaman bagi orang-orang durhaka
Orang orang yang durhaka atau fujjar yaitu orang yang suka mengejek dan menghina Rasul.
Fujjar memiliki 3 sifat yaitu 1. Mu’tad (melampaui ), 2 atsim (bergelimang dosa), dan 3 jika dibacakan al
Qur’an mereka anggap hanya dongeng belaka.
3. “ Sijjin“ yaitu tempat catatan perbuatan durhaka orang orang kafir
4. “ Illiyyin” yaitu tempat catatan bagi orang orang beriman

BACAAN IQLAB AN IKHFA HAKIKI

1. Iqlab yaitu apabila ada huruf Nun Sukun ( ‫ ) ْن‬ataupun tanwin ( ‫ ـٌـــ‬,‫ ـٍـــ‬,‫ ) ـًـــ‬yang ketemu dengan huruf
hijaiyah Ba ( ‫ ) ب‬. Iqlab mempunyai arti menggantikan atau mengubah sesuatu dari bentuk aslinya.
2. Cara Membaca Hukum Iqlab
Cara membaca Iqlab yaitu dengan cara menggantikan / mengubah huruf  ‫ ْن‬ ataupun tanwin  ‫ ـٌـــ‬,‫ ـٍـــ‬,‫ـًـــ‬ jadi
suara huruf mim sukun  (  ‫) ْم‬, oleh karenanya ketika nun mati ataupun tanwian akan bertemu dengan huruf
ba (‫ ب‬, maka  bibir atas dan bibir bawah tersebut posisinya tertutup, dan juga diiringi dengan suara dengung
kurang lebih 2 harakat. Contoh bacaan Iqlab:

‫َمنْ ب َِخ َل‬ ‫َج َزا ًءبِ َما‬ ‫َع َوا ٌن بَي َْن‬
1. Ikhfa Haqiqi adalah apabila ada nun mati ( ‫ ) ْن‬atau tanwin (‫ )ًـــٍـــٌـ‬yang bertemu dengan 15 huruf Ikhfa
haqiqi, yakni kaf (  ‫) ك‬, qaf ( ‫ق‬  ), fa’ ( ‫) ف‬, zha ( ‫) ظ‬, tha ( ‫ط‬  ), dhad ( ‫) ض‬, shad ( ‫) ص‬, syin ( ‫) ش‬, sin ( ‫س‬ ),
za’ ( ‫ز‬  ), dzal ( ‫ذ‬  ), dal ( ‫د‬  ), jim ( ‫) ج‬, tsa’ ( ‫) ث‬, dan ta’ ( ‫) ت‬.
2. Cara membacanya adalah menyamarkan nun mati ( ‫ ) ْن‬atau tanwin (‫ )ًـــٍـــٌـ‬ke dalam huruf-huruf ikhfa yang
ada didepannya.

ُ‫َّويَ ۡنقَلِب‬ ‫ِم ْن تَ ْسنِي ۙ ٍْم‬ ‫يَ ْنظُر ُْو ۗ َن‬ ٍ َ‫َع ۡن طَب‬
ؕ‫ق‬
MATERI AL ISLAM BAB 2 SMT II
IMAN KEPADA QADA DAN QADAR
 1.     Pengertian Qada dan Qadar
  Menurut bahasa, qada memiliki beberapa arti yaitu, ketetapan hukum atau kehendak
Qadha adalah ketentuan atau ketetapan Allah SWT dari sejak zaman azali tentang segala sesuatu yang berkenaan
dengan makhluk-Nya sesuai dengan iradah (kehendak-Nya), meliputi baik dan buruk, hidup dan mati, dan
seterusnya.
Menurut bahasa, qadar berarti kepastian, peraturan, dan ukuran.
Qadar adalah keputusan Allah SWT yang telah terjadi pada diri seseorang atau makhluk-Nya yang lain,
berdasarkan ketetapan dan usaha serta doa yang dilakukan orang tersebut.
Iman kepada qada dan qadar adalah meyakini bahwa Allah telah membuat ketetapan terhadap ciptaan-Nya dan
Allah juga berkuasa mengubah ketetapan-Nya  apabila orang mau berusaha untuk mengubahnya disertai dengan
doa yang sungguh-sungguh.
Meyakini adanya qadha dan qadar Allah termasuk rukun Iman yang ke 6
Sikap mukmin yang berbaik sangka dalam menerima qadar Allah dinamakan husnudzan

 2.    Ciri-ciri beriman kepada Qada dan Qadar


 Selalu menyadari dan menerima kenyataan
 Senantiasa bersikap sabar
 Rajin dalam berusaha dan tidak mudah menyerah
 Selalu bersikap optimis, tidak pesimis
 Senantiasa menerapkan sikap tawakal
. Dalam kehidupan sehari-hari, istilah qadha dan qadar biasa disebut juga dengan takdir.
Takdir dibagi menjadi dua, yaitu takdir mubram dan takdir mu’allaq :

a.   Takdir Mubram


Dalam bahasa Arab, mubram artinya sesuatu yang sudah pasti, tidak dapat dielakkan. Jadi, takdir mubram
merupakan ketentuan mutlak dari Allah SWT yang pasti berlaku atas setiap diri manusia, tanpa bisa dielakkan atau
di tawar-tawar lagi, dan tanpa ada campur tangan atau rekayasa dari manusia.

Contoh takdir mubram antara lain :


 matahari yang terbit dari arah timur dan tenggelam di ufuk barat
 terjadinya pasang surut air laut
 kelahiran bayi berjenis kelamin laki-laki atau perempuan
 kematian setiap makhluk

b.   Takdir Mu’allaq           


Dalam Bahasa Arab, mu’allaq artinya sesuatu yang digantungkan. Jadi, takdir muallaq berarti ketentuan Allah
SWT yang mengikutsertakan peran manusia melalui ikhtiarnya.
Allah SWT. berfirman :

‫إِ َّن اللَّهَ ال يُغَِّيُر َما بَِق ْوٍم َحىَّت يُغَِّيُروا َما بِأَْن ُف ِس ِه ْم‬
Artinya : “…Sesungguhnya Allah tidak merubah keadaan suatu kaum, sehingga mereka merubah keadaan
yang ada pada diri mereka sendiri…” (QS. ar-Ra’d [33]: 11)

Contoh Takdir Mu’alaq


 orang yang bodoh dapat menjadi pandai jika ia giat belajar
 orang miskin yang berikhtiar sungguh-sungguh disertai dengan do’a dapat menjadi kenyataan
 korban bencana alam gunung meletus dapat diminimalisir dengan siaga bencana
 untuk menjadi kaya kita harus bekerja keras dan hidup hemat;
 untuk menjadi sehat kita harus menjaga kebersihan.
3.   Membaca  dan mengartikan ayat-ayat Al Qur’an yang berkaitan dengan  Qada dan Qadar.
      – QS al Hadid (57): 22:

‫اب ِم ْن َقْب ِل‬


ٍ َ‫ض وال يِف أَْن ُف ِس ُكم إِال يِف كِت‬
ْ َ ِ ‫األر‬
ٍ ِ ِ ‫ما أَص‬
ْ ‫اب م ْن ُمصيبَة يِف‬ َ َ َ
‫ك َعلَى اللَّ ِه يَ ِس ٌري‬ ِ
َ ‫أَ ْن َنْبَرأ ََها إِ َّن ذَل‬
artinya:“Tiada suatu bencanapun yang menimpa di bumi dan (tidak pula) pada dirimu sendiri melainkan telah
tertulis dalam Kitab (Lauhul Mahfuzh) sebelum kami menciptakannya. Sesungguhnya yang demikian itu adalah
mudah bagi Allah.”
–          QS. Ar Ra’du [13]: 11)

‫إِ َّن اللَّهَ ال يُغَِّيُر َما بَِق ْوٍم َحىَّت يُغَِّيُروا َما بِأَْن ُف ِس ِه ْم‬
Artinya:Sesungguhnya Allah tidak merobah keadaan sesuatu kaum sehingga mereka merobah keadaan yang ada
pada diri mereka sendiri.

Usaha dengan sungguh-sungguh untuk meraih sesuatu disebut Ikhtiar


Yang merupakan bacaan Istirja adalah Innaa lillahi wa innaa ilaihi raaji’un
Sikap sesorang ketika mendapat taqdir berupa rejeki yang melimpah dianjurkan untuk mengucap syukur
Yang merupakan bacaan sukur adalah Alhamdulillah
berserah diri kepada Allah SWT dan meyakini bahwa segala sesuatu telah dikehendaki Allah disebut Tawakal

Hikmah iman kepada qada dan qadar:


 Melatih diri untuk lebih bersyukur kepada Allah swt.
 Mendekatkan diri kepada Allah swt.
 Melatih seseorang menjadi orang yang giat berusaha dan tidak cepat putus asa.
 Menghindarkan dari sifat sombong.
 Menenangkan jiwa.
 Membiasakan diri untuk bersabar dan bertawakal kepada Allah swt.

Anda mungkin juga menyukai