Anda di halaman 1dari 21

TERAPI CAIRAN

Ns. SULISTIYONO, S. Kep


7-AN  MAHASISWA MAMPU
1. Definisi kebutuhan cairan
2. Manifestasi pasien dengan gangguan ke seimbangan
cairan
3. Perhitungan kebutuhan cairan
PENDAHULUAN
Tubuh manusia terdiri dari dua bagian utama yaitu bagian yang padat dan bagianyang cair. Bagian padat
terdiri dari tulang, kuku, otot, dan jaringan yang lain.Sedangkan bagian yang cair berupa cairan
intraselular dan ekstraselular. Cairan ekstraseluler dibagi menjadi plasma darah
sebanyak 5% dan cairan interstitial sebanyak 15%.

Terapi cairan merupakan terapi yang sangat mempengaruhi keberhasilan penanganan pasien kritis. Selain dapat
mengganti cairan yang hilang, terapi cairan dapat dilakukan untuk mengganti kehilangan cairan yang
sedang berlangsung, mencukupi kebutuhan per hari, mengatasi syok, dan
mengatasi kelainan akibat terapi lain
Pengertian

Tindakan dengan pemberian cairan untuk mengatasi


syok dan menggantikan volume cairan yang hilang
akibat perdarahan atau dehidrasi
Terapi cairan adalah salah satu terapi yang sangat menentukan keberhasilan penanganan pasien
kritis. Dalam langkah-langkah resusitasi, langkah D (“drug and fluid treatment”) dalam bantuan

hidup lanjut, merupakan langkah penting yang dilakukan secara simultan dengan
langkah-langkah lainnya. Tindakan ini seringkali merupakan langkah “life

saving” pada pasien yang menderita kehilangan cairan yang banyak seperti dehidrasi
karena muntah mencret dan syok
MANIFESTASI G3 KESEIMBANGAN
CAIRAN

1. Takikardi saat istirahat


2. Tekanan darah menurun bisa jadi sirkulasi abnormal
3. Turgor kulit menurun, mukosa mulut kering dan kulit tampak
keriput : defisit cairan berat
4. Produksi urin yang rendah bisa jadi karena hipovolumia
Jenis Cairan dan Indikasinya
Cairan Kristaloid JENIS
Kristaloid berisi elektrolit (contoh 1. ISOTONIS 2. HIPERTONIS 3. HIPOTONIS
kalium, natrium, kalsium, klorida). Ringer Dextrose
Kristaloid tidak mengandung Dextrose 5%
Laktat, 5% dalam dalam air, ½
partikel onkotik dan karena itu tidak Normal ½ Normal
terbatas dalam ruang intravascular Normal Saline
Saline (NaCl Saline,
dengan waktu paruh kristaloid di 0.9%), dan Dextrose
intravascular adalah 20-30 menit. Dextrose 5% 5% dalam
Beberapa peneliti in ¼ NS Normal
merekomendasikan untuk setiap 1 Saline
liter darah, diberikan 3 liter ristaloid
isotonik. Kristaloid murah, mudah
dibuat, dan tidak menimbulkan
reaksi imun
Jenis Cairan dan Indikasinya
Cairan Koloid JENIS
Cairan koloid mengandung zat-zat
yang mempunyai berat molekul fraksi protein plasma 5% dan albumin
tinggi dengan aktivitas osmotik yang 1. Koloid Alami manusia ( 5% dan
menyebabkan cairan ini cenderung 25%)
bertahan agak lama dalam ruang
intravaskuler. Koloid digunakan Dextran
untuk resusitasi cairan pada pasien 2. Koloid Sintetik
dengan defisit cairan berat seperti Hydroxylethyl Starch
pada syok hipovolemik/hermorhagik
sebelum diberikan transfusi darah,
pada penderita dengan Gelatin
hipoalbuminemia berat dan
kehilangan protein jumlah besar
(misalnya pada luka bakar).
PERBEDAAN
Jalur masuk Cairan

1.Enteral : oral atau lewat pipa nasogastric


2.Parenteral : lewat jalur pembuluh darah vena
3.Intraoseous : pada pasien balita
Resusitasi pada shock Hipovolemik

Pasang infus pada vena besar


 Vena cubiti, basalika
 Vena jugularis externa posisi kepala leher tetap in-
line)
 Vena subclavia
Perhitungan Kebutuhan Cairan
kesimpulan

Terapi cairan secara garis besar dibagi menjadi kristaloid dan koloid.
Jalur pemberian cairan dapat melalu kanulasi vena sentral dan perifer dimana
masing memiliki indikasi tersendiri

Menghitung kebutuhan cairan tergantung dari factor usia dan kategori jenis perdarahan
TERIMA KASIH

Anda mungkin juga menyukai