Bab 2
Disusun oleh:
Penyusunan makalah sudah kami lakukan semaksimal mungkin dengan dukungan dari
banyak pihak, sehingga bisa memudahkan dalam penyusunannya. Untuk itu kami pun tidak
lupa mengucapkan terima kasih dari berbagai pihak yang sudah membantu kami dalam
rangka menyelesaikan makalah ini.
Tetapi tidak lepas dari semua itu, kami sadar sepenuhnya bahwa dalam makalah ini masih
terdapat banyak kekurangan baik dari segi penyusunan bahasa serta aspek-aspek lainnya.
Maka dari itu, dengan lapang dada kami membuka seluas-luasnya pintu bagi para pembaca
yang ingin memberikan kritik ataupun sarannya demi penyempurnaan makalah ini.
Akhirnya penyusun sangat berharap semoga dari makalah yang sederhana ini bisa bermanfaat
dan juga besar keinginan kami bisa menginspirasi para pembaca untuk mengangkat berbagai
permasalah lainnya.Oleh karena itu,kami sangat mengharapkan kritik dan saran dari
pembaca.
A. PENGERTIAN QADA DAN QADAR
1. Qada
Qada menurut bahasa artinya hukum, perintah, peraturan, dan ketetapan. Adapun menurut
istilah, qada merupakan segala bentuk ketetapan Allah Swt. yang telah ditetapkan kepada
semua makhluk-Nya sejak zaman azali, yaitu zaman sebelum segala sesuatu diciptakan.
Beberapa contoh qada adalah kelahiran dan kematian manusia. Dalam surah Yasin ayat 82,
Allah Swt. berfirman mengenai qada.
Artinya:
2. QADAR
Qadar secara bahasa diartikan sebagai sebuah ketentuan atau kepastian dari Allah. Sedangkan
secara istilah, qadar berarti sebuah penentuan yang pasti dan sudah ditetapkan oleh Allah
SWT. Baik yang sudah terjadi, sedang terjadi, maupun yang akan terjadi.
Macam takdir mubram Allah ini contohnya adalah tentang kelahiran dan kematian manusia.
Tentunya keberadaan macam takdir mubram membuat manusia tidak ada yang tahu kapan
akan dilahirkan dan kapan akan mati. Semua menjadi rahasia Allah SWT dan terjadi sesuai
dengan ketetapan-Nya.
Macam takdir muallaq ini contohnya adalah keberhasilan murid di sekolah dalam meraih
prestasi. Murid yang berprestasi itu bukanlah murid yang diam saja tidak belajar dan hanya
menunggu takdir. Tetapi dicontohkan macam takdir muallaq adalah ia yang selalu berusaha
dan belajar setiap hari untuk meraih cita-cita yang diharapkannya.
3. Iman Kepada Qada Dan Qadar
Iman Kepada Qada dan Qadar
Qada dan Qadar Allah SWT.merupakan hal yang harus diimani keberadaannya.
a.mempercayai bahwa Allah SWT. adalah zat yang diciptakan semua makhluk dengan
kekuasaan (qudrah), kehendak (iradah),dan kebijaksanaan-nya (Hikmahnya)
هّٰللَا
۞ ق َما يَش َۤا ۚ ُء َوه َُو ْال َعلِ ْي ُم ْالقَ ِد ْي ُر َ ْف قُ َّوةً ثُ َّم َج َع َل ِم ۢ ْن بَ ْع ِد قُ َّو ٍة
ُ ُض ْعفًا َّو َش ْيبَةً ۗيَ ْخل َ ْف ثُ َّم َج َع َل ِم ۢ ْن بَ ْع ِد
ٍ ضع َ ُ الَّ ِذيْ خَ لَقَ ُك ْم ِّم ْن
ٍ ضع
Artinya:
. Allah-lah yang menciptakan kamu dari keadaan lemah, kemudian Dia menjadikan (kamu)
setelah keadaan lemah itu menjadi kuat, kemudian Dia menjadikan (kamu) setelah kuat itu
lemah (kembali) dan beruban. Dia menciptakan apa yang Dia kehendaki. Dan Dia Maha
Mengetahui, Mahakuasa.
c.Mempercayai bahwa Allah SWT.yang menentukan hasil akhir dari segala usaha dan kerja
keras yang di lakukan yang dilakukan manusia sehingga hanya kepada Allah SWT. tempat
berserah diri l.Manusia boleh berencana,tetapi Allah SWT. yang menentukan hasil akhirnya.
2. Ikhtiar
Kata ikhtiar berasal dari bahasa Arab, yang artinya pilihan. Secara istilah, ikhtiar adalah
usaha sungguh-sungguh yang dilakukan untuk mewujudkan pilihan yang menjadi tujuan atau
cita-cita. Rasulullah saw menyerukan manusia untuk selalu berikhtiar, mengusahakan atas
segala hal yang diinginkan tanpa lupa untuk menyertainya dengan berdoa kepada Allah Swt.
Sebagaimana sabda Rasulullah saw. sebagai berikut:
َّ ِط خَ ْيرًا ِم ْن َأ ْن يَْأ ُك َل ِم ْن َع َم ِل يَ ِد ِه وَِإ َّن نَب
ي هللاِ دَا ُو َد َعلَ ْي ِه ُّ ََما َأك ََل َأ َح ٌد طَ َعا ًما ق
ال َّساَل ُم َكانَ يَْأ ُك ُل ِم ْن َع َم ِل يَ ِد ِه
Rasulullah shallallahu 'alaihi wa sallam bersabda, "Tidak ada seorang yang memakan satu
makanan pun yang lebih baik dari makanan hasil usaha tangannya sendiri. Dan sesungguhnya
Nabi Allah Daud as. memakan makanan dari hasil usahanya sendiri." (H.R. al-Bukhari)
3. Tawakal
Tawakal merupakan sikap berserah diri sepenuhnya atas ketetapan Allah Swt. setelah
melakukan usaha yang diiringi doa yang maksimal. Kita harus menerapkan sikap tawakal
dalam kehidupan sehari-hari dengan selalu bersyukur atas nikmat Allah Swt., tidak bersikap
sombong, menerima segala ketentuan Allah Swt. dengan ikhlas dan lapang dada, serta tidak
mudah berputus asa ketika menghadapi masalah.
Allah Swt berfirman yang artinya,: "Kemudian apabila kamu telah membulatkan tekad maka
bertawakallah kepada Allah Swt.. Sesungguhnya Allah Swt. menyukai orang-orang yang
bertawakal kepada-Nya."(Q.S.Ali-Imran/3:159).
2. menganggap bahwa persoalan hidup Adalah ujian dari Allah yang harus dihadapi untuk
menguatkan keimanannya.
4. jiwa menjadi tenang tisj mudah goyah oleh keyakinan-keyakinan atau pengaruh dari
lingkungan Dan pergaulan di dalam masyarakat.