Anda di halaman 1dari 16

KAJIAN AKIDAH

KD.1 literasi berbagai Sumber tentang iman Kepada Allah Swt.

Tujuan :
1) Peserta Smart Tren terdiri (siswa/siswi) mampu memahami pengertian
iman kepada Allah dan mengamalkan ataupun membacanya sifat wajib
bagi Allah swt serta membacakan Asmaul-Husna dan mengamalkannya
dalam kehidupan sehari-hari.
2) Peserta Smart Tren terdiri (siswa/siswi) mampu membaca dan memahami
isi terjemahan sifat wajib bagi Allah Swt dan Asmaul-husna dengan baik
dan benar.
3) Peserta Smart Tren terdiri (siswa/siswi) mampu menuliskan serta
menghafal sifat wajib bagi Allah swt dan As’maul husna dengan baik dan
benar.

Kegiatan Inti :
a) Berd’oa sebelum belajar
b) Siswa di arahkan untuk berdzkir dan bertaubat dan ditutup dengan
shalawat jibril . semuanya minimal masing-masing 11 x

Dibaca 11 X

Dibaca 11 X
Istighfar

Dibaca 11 X
Shalawat Jibril

c) Siswa diberikan arahan untuk Literasi untuk memahami tentang


pengertian iman kepada Allah Swt dan membacakan Sifat wajib Bagi
Allah serta As-maul Husna bersama sama.
d) Siswa diberikan kesempatan untuk membacakan sifat wajib dan mustahil
bagi Allah Swt dan As-maul’husna, di tunjuk oleh guru pemateri
maksimal 8 orang terdiri dari siswa taupun siswi.
e) Evaluasi ( siswa diberikan waktu untuk menulis dan mengisi pertanyaan
yang sudah disedikan oleh pemateri).
A. Pengertian iman
Pengertian iman secara bahasa adalah percaya dan membenarkan. Iman
sendiri dalam bahasa arab berarti kan aman, damai, tenteram. Kata iman dalam
bahasa arab tersusun dari tiga huruf (hamzah, mim, nun), Iman itu sendiri mempunyai
arti membenarkan atau mempercayai, (at-tasdiq) yang merupakan lawan dari kata Al-
Kufr Sedangkan secara terminologi atau dalam istilah syar’i Para ulama tafsir
mempunyai pendapat yang beragam tentang pengertian iman, diantara sebagai
berikut:
1. Menurut Imam Malik, Asy Syafi’i, Ahmad, Al Auza’i, Ishaq bin Rahawaih, iman
merupakan pembenaran dengan hati, pengakuan dengan lisan, dan amalan
dengan anggota badan. Para ulama salaf menjadikan amal termasuk unsur
keimanan.
2. Menurut Muhammad Nawawi Al-Jawi seorang ulama besar dari Indonesia berkata,
Iman adalah mereka yang percaya dengan segenap hati mereka. Tidak sepeti
orang-orang yang berkata namun tidak sesuai dengan hati mereka.
3. Imam Al-Baidhawi pernah berkata bahwa Iman secara bahasa merupakan
ungkapan tentang membenarkan sesuatu. Kata iman diambil dari kata al-amn,
seperti bahwasanya orang yang Membenarkan sesuatu, maka dia akan
mengamankan hal yang diyakini kebenarannya itu dari Pendustaan dan ke tidak
cocokkan/perbedaan.
B. Hakikat Iman Kepada Allah SWT
Iman kepada Allah SWT tercantum dalam rukun iman dimana posisi iman
kepada Allah SWT berada pada urutan pertama, karna pada dasarnya tidak ada
yang lebih agung dari pada Allah sang Pencipta alam semesta.
1
Di dalam Kitab Minhajul Muslim, Syaikh Abu Bakar Jabir al-Jaza’iri
menjelaskan arti Iman kepada Allah SWT sebagai sikap muslim yang meyakini
wujud atau adanya Allah Yang Maha Suci. Orang yang memiliki Iman kepada Allah,
meyakini bahwa Allah yang menciptakan langit dan bumi, mengetahui yang ghaib
dan yang tampak.
Bahwasanya sebagai umat Islam yang beriman kita harus meyakini sepenuh
hati bahwa Allah itu benar ada dan selalu memantau tingkah laku umatnya, maka
dari itu tidak ada satu detikan yang membuat kita lupa atau tidak beriman kepada
Allah SWT.
Sebagai umat manusia yang diciptakan secara sempurna, dimana kita
diciptakan dengan diberi anugerah akal dan pikiran oleh Allah SWT. Pikiran yang
kita emban ini senantiasa mendorong kita untuk terus berpikir, dimana kita sebagai
makhluk Allah yang paling sempurna harus mempunyai pikiran bahwa alam
semesta ini tidak secara mendadak ada tanpa diciptakan, siapa lagi kalau bukan
Allah SWT yang menciptakan seluruh keajaiban di alam semesta ini.
2
Hadis mengenai iman kepada Allah SWT
a. Al Quran Surat Al A’raf ayat 54
‫س‬َ ‫ش أم‬ ‫ار َي أ‬
َّ ‫طلُبُهُۥ َحثِيثًا َوٱل‬ َ ‫علَى أٱل َع أر ِش يُ أغشِى ٱلَّيألَ ٱلنَّ َه‬ َ ‫ض فِى ِست َّ ِة أَي ٍَّام ث ُ َّم ٱ أست ََو َٰى‬ َ ‫ت َو أٱْل َ أر‬ َّ ‫ٱَّللُ ٱلَّذِى َخلَقَ ٱل‬
ِ ‫س َٰ َم َٰ َو‬ َّ ‫ِإ َّن َربَّكُ ُم‬
َ‫ٱَّللُ َربُّ أٱل َٰعَلَمِين‬ َ ‫ت بِأ َ أم ِر ِهۦٓ ۗ أ َ ََل لَهُ أٱلخ أَلقُ َو أٱْل َ أم ُر ۗ ت َ َب‬
َّ َ‫ارك‬ ٍ ٍۭ ‫س َّخ َٰ َر‬ َ ‫َو أٱلقَ َم َر َوٱلنُّ ُج‬
َ ‫وم ُم‬
Artinya, "Sesungguhnya Rabbmu ialah Allah yang telah menciptakan langit dan
bumi dalam enam masa, lalu Dia bersemayam di atas 'Arsy. Dia menutupkan
malam kepada siang yang mengikutinya dengan cepat, dan (diciptakan-Nya pula)
matahari, bulan dan bintang-bintang (masing-masing) tunduk kepada perintah-Nya.
Ingatlah, menciptakan dan memerintah hanyalah hak Allah. Maha penuh berkah
Allah, Rabb semesta alam."
b. Al Qur’an Surat Al-Anbiya’ ayat 22
َ‫صفُون‬ َ ‫ب أٱلعَ أر ِش‬
ِ َ‫ع َّما ي‬ ِ َّ َ‫س َدت َا ۚ فَسُ أب َٰ َحن‬
ِ ‫ٱَّلل َر‬ َّ ‫لَ أو َكانَ فِي ِه َما ٓ َءا ِل َهةٌ إِ ََّل‬
َ َ‫ٱَّللُ لَف‬
Artinya: "Sekiranya ada di langit dan di bumi tuhan-tuhan selain Allah, niscaya
hancurlah keduanya. Maka Maha Suci Allah yang mempunyai 'Arsy daripada apa
yang mereka sifatkan."
c. Al Qur’an Surat Al-Qashash ayat 30
َ‫ٱَّللُ َربُّ أٱل َٰعَلَمِين‬
َّ ‫س َٰ ٓى إِن ِٓى أَنَا‬
َ ‫ش َج َرةِ أَن َٰيَ ُمو‬ َ َٰ ‫ِى مِن‬
َّ ‫شطِ ِئ أٱل َوا ِد أٱْل َ أي َم ِن فِى أٱلبُ أقعَ ِة أٱل ُم َٰبَ َر َك ِة مِنَ ٱل‬ َ ‫فَلَ َّما ٓ أَتَ َٰى َها نُود‬
Artinya: "Maka tatkala Musa sampai ke (tempat) api itu, diserulah dia dari (arah)
pinggir lembah yang sebelah kanan(nya) pada tempat yang diberkahi, dari
sebatang pohon kayu, yaitu: "Ya Musa, sesungguhnya aku adalah Allah, Rabb
semesta alam. (Al Qur'an Surat Al-Qashash ayat 30)
C. Ciri-ciri orang yang beriman kepada Allah SWT
Sebagai umat yang memeluk ajaran Islam kita harus meyakini akan
keberadaan Allah SWT yang menciptakan alam semesta beserta isinya. Kita
sebagai manusia dimana makhluk paling sempurna memiliki kelebihan untuk
berfikir dengan akal yang diberikan Allah kepada kita umatnya.
Beberapa contoh ciri-ciri orang beriman kepada Allah SWT diantara sebagai
berikut:
1. Takut kepada Allah
Ketakutan kepada Allah SWT merupakan salah satu ciri beriman kepada Allah,
ketakutan yang dimaksud kan yaitu menyadari bahwa Allah merupakan zat yang
maha Agung dan maha menguasai apapun yang ada didunia ini. Dengan rasa
takut yang terus kita pupuk didalam hati kita maka diri dan pikiran kita hanya
akan tertuju kepada Allah SWT.
2. Mendirikan Sholat
Selalu mendirikan sholat dengan tepat waktu dan khusuk merupakan ciri umat
yang beriman kepada Allah, karena saat melakukan sholat secara tidak
langsung kita sejenak meninggal kan urusan dunia dan hanya teringat kepada
Allah SWT.
3. Selalu bersyukur
Sikap bersyukur menjadi salah satu rasa cinta kita kepada Allah SWT, karena
pada dasarnya saat kita sedang bersyukur berartikan kita mengingat Allah
Tuhan sang Pencipta alam semesta atas segala karunia yang telah Allah berikan
kepada kita.
4. Berakhlak baik
Pada dasarnya seseorang yang beriman akan selalu berjalan dijalan kebaikan
untuk mendapat ridho dari Allah SWT. Orang yang beriman akan senantiasa
berbuat baik dalam hal apapun karana mereka sadar bahwa setiap apa yang
diperbuat sesungguhnya dalam pantauan Allah SWT.
5. Bersikap sabar
Kita semua pasti tidak asing dengan kata sabar, pada dasarnya iman dan sabar
merupakan satu kesatuan yang tidak dapat dipisahkan. Untuk mengetahui
tingkat keimanan umatnya Allah terkadang memberi kita cobaan dimana saat
menerima cobaan kita harus bersabar untuk mengubah tingkat keimanan kita
menjadi lebih tinggi.
6. Tawakal
Tawakkal bukanlah sifat pasrah, melainkan menyandarkan diri kepada Allah saat
sedang susah, berteguh hati saat ditimpa kesukaran dalam kondisi hati yang tenang
dan tenteram. Tawakkal harus disertai dengan usaha sayangnya, konsep tawakal
sering diartikan hanya sebagai kepasrahan tanpa usaha.
D. Sifat- sifat Allah
1. Sifat wajib Allah SWT
Pengertian sifat wajib yaitu sifat-sifat yang melekat pada Allah SWT dan tidak bisa
dipungkiri keberadaannya, sifat wajib juga sifat yang pasti dimiliki oleh Allah SWT.
a. Sifat nafsiyah
Adalah sifat yang berhubungan dengan diri (zat) Allah SWT, sifat wajib yang
tergolong dalam sifat nafsiyah yaitu:
 Wujud artinya ada
b. Sifat salbiyah
Sifat salbiyah adalah sifat yang digunakan untuk meniadakan sesuatu yang
tidak layak bagi Allah SWT, sifat wajib yang tergolong dalam sifat salbiyah
yaitu:
 Qidam artinya dahulu/terdahulu
 Baqa artinya kekal
 Mukholafatulil khawaditsi artinya berbeda dengan makhluknya/berbeda
dengan yang baru
 Qiyamuhu binafsihi artinya berdiri sendiri
 Wahdaniyah artinya Esa/satu
c. Sifat ma'ani
Sifat ma'ani adalah sifat yang pasti terdapat pada diri (zat) Allah SWT, sifat
wajib yang tergolong dalam sifat ma'ani yaitu:
 Qudrat artinya berkuasa
 Iradat artinya berkehendak
 Ilmu artinya mengetahui
 Hayat artinya hidup
 Sama artinya mendengar
 Basar artinya melihat
 Kalam artinya berfirman
d. Sifat ma’nawiyah
Sifat ma'nawiyah adalh sifat yang tidak bisa dipisahkan dengan sifat ma'ani
atau bisa disebut sebagai akibat dari sifat ma'ani, sifat wajib bagi Allah SWT
yang tergolong dalam sifat ma’nawiyah yaitu:
 Qadiran artinya maha berkuasa
 Muridan artinya maha berkehendak
 Aliman artinya maha mengetahui
 Hayyan artinya maha hidup
 Sami’an artinya maha mendengar
 Basiran artinya maha melihat
 Mutakalliman artinya maha berfirman
2. Sifat Mustahil Allah SWT
Sifat mustahil merupakan sifat yang tidak dimiliki oleh Allah SWT atau sifat
kebalikan dari sifat wajib Allah SWT.
a. Adam artinya tidak ada
b. Huduts artinya baru
c. Fana’ artinya binasa
d. Mumatsalatu lil hawaditsi artinya ada yang menyamai
e. Ihtiyaju lighairihi artinya memerlukan yang lain
f. Ta’adud artinya berbilang
g. Ajzun artinya lemah
h. Karahah artinya terpaksa
i. Jahlun artinya bodoh
j. Mautun artinya mati
k. Shamamun artinya tuli
l. Ama artinya buta
m. Bakamun artinya bisu
n. Ajiyan artinya zat yang lemah
o. Karihan artinya zat yang terpaksa
p. Jahilan artinya zat yang sangat bodoh
q. Mayyitan artinya zat yang mati
r. Ashamma artinya zat yang tuli
s. Ama artinya zat yang buta
t. Abkama artinya zat yang bisu
3. Sifat jaiz Allah SWT
3Sifat jaiz Allah hanya ada satu, yakni fi'lu kulli mumkinin au tarkuhu yang
artinya Allah mungkin mengerjakan sesuatu atau meninggalkannya.
E. Hikmah Iman Kepada Allah SWT
1. Hati menjadi tenang
Karna sesungguhnya saat kita mengingat Allah SWT hati kita akan merasa
tentram dan tenang, sungguh semua itu karena kuasa nya.
2. Dituntun oleh Allah
Apabila kita senantiasa mengingat Allah maka Allah akan melakukan lebih dari
itu, Allah akan selalu membimbing kita kejalan yang benar.
3. Diberi kemudahan hidup
Semua yang ada dialam semesta ini merupakan milik Allah SWT, tentu apa bila
kita yakin dan beriman kepada Allah, maka Allah akan memberi setiap
kemudahan didalam hidup yang kita ja lani.
4. Mendapat kebahagian sesungguhnya
Senantiasa kita akan diberi rasa bahagia apabila yang kita imani adalah Allah
SWT sang pencipta alam semesta, karna segala karunianya akan membawa kita
ke dalam kebahagiaan yang abadi.
5. Meningkatkan rasa syukur
Dengan memiliki sifat syukur dalam hidup maka sudah pasti kita akan merasa
bahagia karna kecukupan dalam semua hal yang telah Allah limpahkan kepada
kita umatnya.
Asmaul Husna tidak terbatas oleh jumlah, sesungguhnya Allah
memiliki nama-nama dan sifat-sifat yang ia rahasiakan dalam ilmu
ghaib-Nya. Tiada seorangpun yang mengetahuinya, baik itu malaikat
yang terdekat atau Nabi yang di utus16.
Para ulama’ yang merujuk pada Al-Qur’an mereka mempunyai
perbedaan hitungan mengenai bilangan asma’ul husna, At-Thabathabai
dalam tafsirnya “Al Mizan” menyebutkan bahwa jumlah asma’ul husna
sebanyak 127 (seratus dua puluh tujuh), Ibnu Barjam Al-Andalusi (W.
536 H) dalam karyanya “Syareh Al-Asma’ Al-Husna” menyebutkan
bilangan asma’ul husna ada 132 (seratus tiga puluh dua), Al-Qurtubi
dalam bukunya “Al Kitab Al-Asna Fi Syareh Asma’ Al-Husna”,
menyebutkan bahwa bilangan asma’ul husna itu lebih dari 200 (dua
ratus) asma’ (nama). Bahkan Abu Bakar Ibnul Araby, sebagaimana
yang dikutip oleh Ibnu Katsir, menyatakan bahwa sebagian ulama telah
menghimpun nama-nama Allah dari Al-Qur’an dan Sunnah (hadits)
sebanyak seribu nama.17
Al-Ghozali mengatakan bahwa “Engkau layakkan untuk diri-Mu
dalam pengetahuan-Mu mengenai hal-hal gaib” menunjukkan bahwa
nama-nama itu tidak terbatas yang disebutkan dalam versi-versi
terkenal saja.18
Asmaul Husna yang populer yaitu berjumlah 99 (sembilan puluh
sembilan). Akan tetapi semua itu yang berhubungan dengan dzat Allah,
tidak ada batasan mengenai jumlahnya. Adapun bilang Asmaul Husna
yang populer tersebut ialah sebagai berikut dibawah ini :
No Asmaul Husna Arti
1.
‫ﷲ‬ Allah: Lafadz ini disebut lafal
jalalah dan juga disebut izmudz

16
Said ibn Ali ibn Wafh Al-Qathani , Memahami Makna dan Kandungan Asmaul Husna
berdasarkan Al-Qur;an dan As-Sunah ,judul asli Syarah Asma’ul Husna fi Dhau-i al-Kitaab wa
Sunnah , penerjemah Achmad Sunarto, (Semarang : Pustaka Nuun, 2009), hlm. 48
17
M. Quraish Shihab, Menyingkap Tabir Ilahi Asma Al Husna Dalam Perspektif Al-
Qur’an, hlm.xlii
18
Al-Ghozali, Asma’ul-Husna Rahasia nama-nama Allah, Terjemahan Ilyas Hasan,
(Bandung : Mizan , 1997), hlm 207

9
dzat.
2 ‫ا‬ Yang Maha Pemurah
3 ‫ا‬ Yang Maha Penyayang
4 ‫ا‬ Yang Merajai
5 ‫ا وس‬ Yang maha suci
6 ‫ا م‬ Yang Maha Memberi
Keselamatan
7 ‫ا‬ Yang Memberi Keamanan
8 ‫ا‬ Yang Memelihara
9 ‫ا‬ Yang dapat mengalahkan
10 ‫ا ر‬ Yang Maha Kebesaran
11 ‫ا‬ Yang Mempunyai Kebenaran
12 ‫ا‬ Yang Menciptakan
13 ‫ا رء‬ Yang Melepaskan
14 ‫"ر‬# ‫ا‬ Yang Menciptakan Rupa
Makhluk
15 ‫ ر‬$% ‫ا‬ Yang Maha Pengampun
16 ‫ا ر‬ Yang Maha Perkasa
17 ‫ا "ھ ب‬ Yang Maha Pemberi
18 ‫ا زاق‬ Yang Maha Pemberi Rizki
19 ‫ ح‬$‫ا‬ Yang Maha Pembuka Hati
20 ‫ا‬ Yang Maha Mengetahui
21 +, ‫ا‬ Yang Maha Menyempitkan
rizki
22 -. ‫ا‬ Yang Melapangkan rizki
23 /0 ‫ا‬ Yang Merendahkan Derajat
24 10‫ا ا‬ Yang Meninggikan Langit
25 ‫ا‬ Yang Memuliakan
26 ‫ل‬3 ‫ا‬ Yang Menghinakan
27 1 ‫ا‬ Yang Maha Mendengar
28 # ‫ا‬ Yang Maha Melihat
29 4‫ا‬ Yang Maha Memutuskan
Hukum
30 ‫ا ل‬ Yang Maha Adil
31 56 ‫ا‬ Yang Maha Lembut
32 ‫ا‬ Yang Maha Mengetahui

10
33 4‫ا‬ Yang Maha Penyantun
34 7 ‫ا‬ Yang Maha Agung
35 ‫"ر‬$% ‫ا‬ Yang Maha Pengampun
36 ‫ "ر‬8 ‫ا‬ Maha Menerima Syukur
37 9 ‫ا‬ Yang Maha Tinggi
38 ‫ا‬ Yang Maha Besar
39 / $4 ‫ا‬ Yang Maha Memelihara
40 : ‫ا‬ Yang Memberi Makan
41 ; 4‫ا‬ Yang Maha Menghitung
42 < ‫ا‬ Yang Maha Agung / Luhur
43 ‫ا‬ Yang Maha Mulia
44 ;= ‫ا‬ Yang Mengawasi
45 ; ‫ا‬ Yang Mengabulkan
46 1.‫ا "ا‬ Yang Maha Luas
47 4‫ا‬ Yang Maha Bijaksana
48 ‫ا "دود‬ Yang Maha Mengasihi
49 ‫ا‬ Yang Maha Mulia
50 ?@ ‫ا‬ Yang Membangkitkan
51 8‫ا‬ Yang Maha Menyaksikan
52 4‫ا‬ Yang Maha Benar
53 < B" ‫ا‬ Yang Maha Pemelihara
54 ‫ا "ي‬ Yang Maha Kuat
55 ‫ا‬ Yang Maha Kokoh
56 9"‫ا‬ Yang Maha Melindungi
57 4‫ا‬ Yang Maha Terpuji
58 D#4 ‫ا‬ Yang Maha Menghitung
59 ‫ا ئ‬ Yang Maha Memulai
60 ‫ا‬ Yang Maha Mengembalikan
61 D4 ‫ا‬ Yang Maha Menghidupkan
62 : ‫ا‬ Yang Maha Mematikan
63 94 ‫ا‬ Yang Maha Hidup
64 ‫ا "م‬ Yang Maha Berdiri Sendiri
65 F‫ا "ا‬ Yang Maha Menemukan
66 F ‫ا‬ Yang Maha Mulia

11
67 ‫ا "ا‬ Yang Maha Esa
68 #‫ا‬ Yang Maha Dibutuhkan
69 ‫ا در‬ Yang Maha Kuasa
70 ‫ا ر‬ Yang Maha Berkuasa
71 ‫ا م‬ Yang Maha Mendahului
72 G ‫ا‬ Yang Maha Mengakhirkan
73 ‫ول‬H‫ا‬ Yang Maha Awal
74 GH‫ا‬ Yang Maha Luas
75 ‫ھ‬7‫ا‬ Yang Maha Nyata
76 ‫ا ط‬ Yang Maha Gaib
77 9"‫ا‬ Yang Maha Memerintah
78 D ‫ا‬ Yang Maha Tinggi
79 ‫ا‬ Yang Maha Dermawan
80 ‫ا "اب‬ Yang Maha Menerima Taubat
81 J ‫ا‬ Yang Maha Penyiksa
82 "$ ‫ا‬ Yang Maha Pemaaf
83 ‫ا ؤوف‬ Yang Maha Belas Kasihan
84 ‫ا‬ Yang Memiliki Kerajaan
85 ‫ ام‬BM‫ذوا ل وا‬ Yang Maha Memiliki
kebesaran dan kemuliaan
86 - ‫ا‬ Yang Maha Adil
87 1 ‫ا‬ Yang Maha Penghimpun
88 9J% ‫ا‬ Yang Maha Kaya
89 DJ% ‫ا‬ Yang Maha Mencukupi
90 1O ‫ا‬ Yang Maha Mencegah
91 ‫ر‬P‫ا‬ Yang Maha Pemberi Petunjuk
92 10 J ‫ا‬ Yang Maha Pemberi
Kemanfaatan
93 ‫"ر‬J ‫ا‬ Yang Maha Bercahaya
94 ‫ا دى‬ Yang Maha Pemberi Petunjuk
95 1 ‫ا‬ Yang Maha Pencipta
96 D= ‫ا‬ Yang Maha Kekal
97 ‫ا "ارث‬ Yang Maha Mewarisi
98 S ‫ا‬ Yang Maha Pandai

12
99 ‫ "ر‬# ‫ا‬ Yang Maha Sabar19

c. Sifat-Sifat Allah dalam Asmaul Husna


Sifat atau berita yang berkaitan dengan Allah terbagi menjadi
beberapa bagian. Pertama, sifat yang kembali pada Dzat, wujud (ada),
syai’un (sesuatu).
Kedua, sifat yang kembali kepada sifat-sifat maknawi, misalnya
Al-Aliim (Maha Mengetahui), Al-Qodiir (Maha Kuasa), As-Samii (Maha
Mendengar).
Ketiga, sifat-sifat yang kembali kepada pekerjaan-pekerjaan
Allah, misalnya Al-Khaliq (Maha Pencipta), Ar-Razzaq (Maha Memberi
Rizki).
Keempat, semua sifat yang kembali kepada pensucian mutlak,
yaitu sifat yang harus dimiliki oleh Allah, misalnya Al-Quddus (Maha
Suci), As-Salaam (Yang Mahadamai).
Kelima, sifat-sifat yang tidak banyak disebut orang, yaitu nama
Allah yang menunjukkan berbagai sifat, tidak menunjukkan satu sifat
tertentu. Seperti Al-Majiid (Mahamulia), Al-‘Adiim (Mahaagung), As-
Shamad (Tempat untuk meminta).20

d. Pokok –Pokok Keimanan dalam Asmaul Husna


Asmaul Husna mengandung pokok-pokok keimanan yang
mampu meningkatkan keimanan kita kepada Allah SWT. Pokok-pokok
keimanan yang terkandung dalam Asmaul Husna tersebut terdiri dari :
1. Beriman kepada adanya nama Allah SWT.
2. Beriman kepada Allah menurut arti nama yang ada.

19
Dikutip dari bukunya Ahmad Taufik Nasution , Melejitkan SQ dengan prinsip 99 Asmaul
Husna Merengkuh Puncak Kebahagiaan dan Kesuksesan Hidup, (Jakarta : PT Gramedia Pustaka
Utama, 2009), hlm.220-222
20
Said ibn Ali ibn Wafh Al-Qathani , Memahami Makna dan Kandungan Asmaul Husna
berdasarkan Al-Qur;an dan As-Sunah ,judul asli Syarah Asma’ul Husna fi Dhau-i al-Kitaab wa
Sunnah , hlm. 3

13
3. Beriman dengan yang berkaitan dengan Asmaul Husna dari Atsar.21
Kita harus yakin dan percaya bahwa Allah adalah Maha
Penyayang. Dia memiliki kasih sayang yang meliputi segala sesuatu,
termasuk terhadap para hamba-Nya. Dia Mahakuasa, mempunyai
kekuasaan dan berkuasa atas segala sesuatu. Allah Maha Pengampun.
Dia mempunyai ampunan yang Mahaluas terhadap hamba-hamba-Nya.

e. Fadhilah Asmaul Husna


Banyak sekali fadhilah (keistimewaan) yang akan diperolah jika
kita membaca, menyebut, menghafal atau berdoa dengan Asmaul
Husna. Apabila kita memohon sesuatu kepada-Nya dengan Asmaul
Husna, niscaya akan dikabulkan. Dan apabila kita dapat
menghafalkannya dan sungguh-sungguh berma’rifat serta
mengamalkannya maka akan dimasukkan ke dalam surga-Nya22.
Sebagaimana hadits Nabi berikut :

‫ﺤد ﺜﻨﺎ أَُﺒو َﺒ ْﻜ ِر ْﺒ ُن أَﺒِﻰ َﺸ ْﻴ َﺒﺔَ ﺴﺎ َﻋ ْﺒ َد ةُ ْﺒ ُن ُﺴﻠَ ْﻴ َﻤﺎ َن َﻋ ْن‬ ّ


‫ َﻗ َل‬: ‫ ﻗَﺎ َل‬, َ‫ َﻋ ْن أَﺒِﻰ ُﻫ َرْﻴ َرة‬,َ‫ َﻋ ْن أَﺒِﻰ َﺴﻠَ َﻤﺔ‬,‫ﻤ ِد ْﺒ ِن َﻋ ْﻤ ِرو‬ ‫ُﻤ َﺤ‬
‫ﷲ ﺘِ ْﺴ َﻌ ـﺔً َوﺘِ ْﺴ ِﻌ ْﻴ َن ِا ْﺴ ًﻤﺎ‬
ِ ‫ن‬ ِ‫ إ‬: ‫م‬‫ل اﷲ ﻋﻠَﻴ ِﻪ وﺴﻠ‬ ‫اﷲ ﺼ‬
ََْ َْ ُ َ
ِ ‫رﺴو ُل‬
َُ
(‫ﻨﺔَ )رواﻩ اﻝﺒﺤﺎرى‬‫ﺼﺎ َﻫﺎ َد َﺨ َل ا ْﻝ َﺠ‬ ِ ِ ِ
َ ‫ﻤﺎ ﺌﺔً اﻻ َواﺤ ًدا َﻤ ْن اَ ْﺤ‬

Diriwayatkan dari Abu Bakar bin Abi Syaibah, dari


Abdullah bin Sulaiman, dari Muhammad bin Amr, dari Abi
Salamah, dari Abi Hurairah dia berkata: Rasulullah SAW
bersabda : sesungguhnya Allah mempunyai 99 nama,
barang siapa menghafalnya (menyebutnya diluar kepala)
niscaya akan dimasukkan ke dalam surga” (HR.Bukhari)23

21
Said ibn Ali ibn Wafh Al-Qathani , Memahami Makna dan Kandungan Asmaul Husna
berdasarkan Al-Qur;an dan As-Sunah ,judul asli Syarah Asma’ul Husna fi Dhau-i al-Kitaab wa
Sunnah , hlm. 2
22
Umar faruq, Khasiat & Fadhilah 99 Asmaul Husna; Nama-Nama Indah Allah SWT
Sifat 20 dan Shalawat, (Pustaka Media, 2011), hlm.9
23
Al-Hafid Abi Abdillah Muhammad bin Yazid Al-Qazwini, Sunan Ibnu Majah, Juz 2 (Darul
Fikr, 207 M/275H), hlm.1269.

14
Dalam bukunya, AT Nasution menjelaskan bahwa ada 6
fadhilah yang akan diperoleh orang yang melakukan internalisasi diri
dengan zikir Asmaul Husna :
1. Mufatihah
Mufatihah menurut bahasa berasal dari kata fataha yufaatihu
dengan wazannya fa’ala yufaa’ilu, mufatihah berarti pembukaan.
Sedangkan mufatihah menurut istilah adalah keadaan hati
hamba dimana ia merasa dibukakan pintu hatinya oleh Allah.
Dengan membaca Asmaul Husna orang tersebut akan memiliki
kecerdasan dalam memandang peristiwa dan aktivitas dunia, tidak
hanya sebatas sebab-akibat. Tapi, sebuah kesadaran baru bahwa
semuanya atas izin dan iradah Allah SWT.
2. Muwajahah
Muwajahah menurut bahasa berarti temu muka, tatap muka.
Sedangkan muwajahah menurut istilah adalah keadaan suatu hamba
dimana ia merasa menghadapkan hatinya kepada Allah.
Orang yang menghadapkan hatinya kepada Allah melalui
pembacaan Asmaul Husna akan memiliki kecerdasan untuk
senantiasa berhubungan dengan Allah, baik disaat senang atau susah.
3. Muthala’ah
Muthala’ah menurut bahasa berarti menelaah, mengkaji,
mempelajari, memeriksa. Sedangkan mutholaah menurut istilah
yaitu pengkajian terhadap dirinya maupun alam semesta. Pengkajian
yang didasarkan dengan Asmaul Husna disini dapat memberikan
kecerdasan untuk menghubungkan dan menggantungkan hati
seseorang senantiasa kepada Allah SWT.
4. Musyahadah
Dari segi bahasa musyahadah itu berasal dari rumpun kata
Syahida-Shaahada yg mempunyai arti bersaksi, menyaksikan.
Musyahadah menurut istilah adalah keadaan hati (bathin) hamba itu

15
merasakan berhadapan dengan Allah Taala. Ia merasakan Allah
Taala itu ibarat berada dihadapannya.
Musyahadah disini dimaksudkan bahwa orang tersebut
dibukakan Allah hatinya untuk menyaksikan kerajaan bumi dan
langit sehingga mampu menyaksikan segala peristiwa tidak hanya
dengan mata kepala, tapi melihat dengan mata hatinya. Ia mempu
menyingkap berbagai hikmah dari peristiwa yang terjadi.
Secara psikologis, kondisi kejiwaan seorang yang musyahadah
senantiasa penuh dengan pencerahan dan sukacita setiap saat. Orang
yang mengalami musyahadah, jiwanya terang benderangpenuh
dengan cahaya ketuhanan, seolah mampu mengubah malam yang
gelap gulita menjadi terang benderang oleh cahaya kalbunya yang
terus menerus bersinar-sinar terang24.
5. Muhadatsah
Muhadatsah berasal dari kata haadasta yuhaaditsu dengan
wazannya faa’ala yufaa’ilu, Muhadatsah berarti percakapan atau
pembicaraan.
Sedangkan muhadatsah menurut istilah yaitu percakapan atau
komunikasi yang terjadi antara serang hamba dengan Allah. Dengan
membaca Asmaul Husna orang tersebut telah melakukan komunikasi
dengan Allah sehingga ia mampu menangkap getaran-getaran suara
hati Ilahi dan mendengarkan kebenaran hakiki.
6. Mujalasah
Mujalasah berasal dari kata T F yang bermakna duduk.
mujalasah ini merupakan bentuk mashdar dari kata – T –T F
U yang berarti duduk.
Menuurut istilah Mujalasah disini berarti bahwa mendapatkan
ketenangan hati dan kesuksesan hidup secara berkesinambungan,
tanpa ada sesuatu yang dapat menghalangi kebahagiaannya.

24
Moenir Nahrowi Tohir, Menjelajahi Eksistensi Tasawuf Meniti Jalan Menuju Tuhan,
(Jakarta : PT. As-Salam Sejahtera, 2012)

16
EVALUASI

Petunjuk pengerjaan : Buatlah tabel masing masing pertanyaan pada kertas


2 lembar buku masing-masing !

1. Tulislah sifat wajib dan mustahil bagi Allah Swt dibawah ini dengan baik dan
benar minimal 10 dari sifat wajib dan 10 mustahil bagi Allah ?

Sifat wajib bagi Artinya Sifat Mustahil bagi Allah Artinya


Allah Swt Swt

2. Tulis 20 nama-nama baik bagi Allah Swt dalam al As-maul husna dan Artinya ?

Nama-nama Artinya Nama-nama baik bagi Artinya


baik bagi Allah Allah Swt
Swt

Anda mungkin juga menyukai