Anda di halaman 1dari 12

AKIDAH

DOSEN PENGAMPU :
TRISANDI, M.Pd.
Di tulis oleh :
KELOMPOK 1(SATU)
SEMESTER 4(EMPAT)
  HAFIZOTUL HUSNA (NIM : 21010028)
 DIMAS PANTOZA (NIM : 21010024)
 AIDATUL HUSNAH (NIM : 21010022)

PENDIDIKAN AGAMA ISLAM


SEMESTER IV

 
STAI NURUL ILMI
TANJUNGBALAI
2023
1. Pengertian Akidah
secara etimologis akidah berakar dari kata ‘aqida-ya’qidu
’aqdan-aqidatan”. Kaitan antara arti kata “aqdan” dan “aqidah”
adalah keyakinan itu tersimpul dengan kokoh di dalam hati,
bersifat mengikat dan mengandung perjanjian.

Jadi Akidah adalah sesuatu


yang diyakini oleh seseorang.
Secara terminologis terdapat beberapa pengertian Akidah, antara
lain:
 Menurut Hasan Al-Banna ‘Aqaid (bentuk plural dari Akidah)
adalah beberapa perkara yang wajib diyakini kebenarannya oleh
hati, mendatangkan ketentraman jiwa, menjadi keyakinan yang
tidak bercampur sedikitpun dengan keragu-raguan.
 Menurut Abu Bakar Jabir al-Jazairy Akidah adalah sejumlah
kebenaran yang dapat diterima secara umum oleh manusia
berdasarkan akal, wahyu, dan fitrah. Kebenaran itu dipatrikan
oleh manusia di dalam hati serta diyakini kesahihan dan
keberadaannya secara pasti dan ditolak segala sesuatu yang
bertentangan dengan kebenaran itu.
Dari kedua definisi tersebut dapat dijelaskan point penting berikut

1. Sejumlah kebenaran yang dapat diterima secara umum oleh manusia

2. Setiap manusia memiliki fitrah untuk mengakui kebenaran. Indera untuk


mencari kebenaran, akal untuk menguji kebenaran

3. Keyakinan tidak boleh bercampur sedikit pun dengan keraguan

4. Akidah harus mendatangkan ketentraman jiwa. Artinya sesuatu


keyakinan yang belum dapat menentramkan jiwa berarti bukanlah
Akidah

5. Menolak segala sesuatu yang berlawanan dengan kebenaran itu. Artinya


seseorang tidak akan bisa meyakini sekaligus dua hal yang bertentangan

6. ingkat keyakinan (Akidah) seseorang tergantung kepada tingkat


pemahamannya terhadap dalil.
2. Ruang Lingkup Akidah
Menurut Hasan al-Banna, ruang lingkup aqidah Islam meliputi:

• Ilahiyyat yaitu pembahasan tentang segala sesuatu yang berhubungan dengan


Allah, seperti wujud Allah, sifat Allah, nama dan perbuatan Allah dan
sebagainya.

• Nubuwwat yaitu pembahasan tentang segala sesuatu yang berhubungan dengan


Nabi dan Rasul, pembicaraan mengenai kitab-kitab Allah yang dibawa para
Rasul, mu’jizat, Rasul dan lain sebagainya.

• Ruhaniyyat yaitu tentang segala sesuatu yang berhubungan dengan alam


metafisik seperti jin, iblis,syaitan,roh, malaikat dan lain sebagainya.

• Sam’iyyat yaitu pembahasan tentang segala sesuatu yang hanya bisa diketahui
lewat sam’i, yakni dalil Naqli berupa Al-quran dan as-Sunnah seperti alam
barzkah, akhirat dan Azab Kubur, tanda-tanda kiamat, SurgaNeraka dan lainnya
3.Tujuan Mempelajari Akidah
Adanya kewajiban mempelajari Akidah tidaklah datang tanpa
tujuan. Tentu ada tujuan tertentu yang hendak dicapai ketika
mempelajari Akidah. Nah, berikut ini beberapa tujuan
mempelajari Akidah.

1. Menanamkan Dasar Keislaman Sejak Dini


2. Mempelajari Keyakinan Terhadap Allah dengan Benar

3. Membina Diri Menjadi Pribadi yang Takwa


4. Memurnikan segala Bentuk Ibadah.
4. Manfaat Mempelajari Akidah
• Memperoleh petunjuk hidup yang benar.

• Selamat dari pengaruh kepercayaan yang akan membawa


kerusakan dan jauh dari kebenaran.
• Memperoleh ketenangan hidup yang hakiki karena ada
hubungan batin dengan Sang Pencipta.
• Tidak mudah terpengaruh dengan dunia yang sifatnya
sebentar,yang kekal adalah akherat.
• Mendapat jaminan surga jika akidahnya tak tercampur
dengan syirik dan selamat dari kekalnya Neraka
5. Ayat-ayat Alquran dan Hadis tentang
Alquran dan Hadis
َ ‫َولَِئن َسَأ ْلتَهُم َّم ْن َخلَقَهُ ْم لَيَقُولُ َّن ٱهَّلل ُ ۖ فََأنَّ ٰى يُْؤ فَ ُك‬
‫ون‬
Artinya: Dan sungguh jika kamu bertanya kepada mereka: "Siapakah
yang menciptakan mereka, niscaya mereka menjawab: "Allah", maka
bagaimanakah mereka dapat dipalingkan (dari menyembah Allah)?
Tafsir Al-Muyassar / Kementerian Agama Saudi Arabiamengenai
ayat ini: Bila kamu (wahai Rasul) bertanya kepada orang-orang
musyrik dari kaummu tentang siapa yang menciptakan mereka?,
pastilah mereka akan menjawab, “Allah-lah yang menciptakan
kami.” Lalu bagaimana mereka akhirnya berpaling dari penghambaan
kepada Allah dan mempersekutukanNYa dengan sesuatu?”
‫ض فِى ِستَّ ِة َأي ٍَّام ثُ َّم‬ َ j‫ت َوٱَأْل ْر‬ ِ ‫ق ٱل َّس ٰ َم ٰ َو‬ َ َ‫ِإ َّن َربَّ ُك ُم ٱهَّلل ُ ٱلَّ ِذى َخل‬
‫س‬ َ ‫طلُبُهۥُ َحثِيثًا َوٱل َّش ْم‬ ْ َ‫ش يُ ْغ ِشى ٱلَّ ْي َل ٱلنَّهَا َر ي‬ ِ ْ
‫ر‬ ‫ع‬
َ ْ
‫ٱل‬ ‫ٱ ْستَ َو ٰى َعلَى‬
‫ك‬ َ j‫ق َوٱَأْل ْم ُر ۗ تَبَا َر‬ ُ ‫ت بَِأ ْم ِر ِٓۦه ۗ َأاَل لَهُ ْٱل َخ ْل‬
ٍ ۭ ‫َو ْٱلقَ َم َر َوٱلنُّجُو َم ُم َس َّخ ٰ َر‬
‫ين‬ َ ‫ٱهَّلل ُ َربُّ ْٱل ٰ َعلَ ِم‬
Artinya: Sesungguhnya Tuhan kamu ialah Allah yang telah
menciptakan langit dan bumi dalam enam masa, lalu Dia
bersemayam di atas 'Arsy. Dia menutupkan malam kepada siang
yang mengikutinya dengan cepat, dan (diciptakan-Nya pula)
matahari, bulan dan bintang-bintang (masing-masing) tunduk
kepada perintah-Nya. Ingatlah, menciptakan dan memerintah
hanyalah hak Allah. Maha Suci Allah, Tuhan semesta alam.(Al-
A’araf ayat 54)
ِ ‫ون ۚ ُكلٌّ َءا َم َن بِٱهَّلل‬ َ ُ‫نز َل ِإلَ ْي ِه ِمن َّربِّ ِهۦ َو ْٱل ُمْؤ ِمن‬ ‫َءا َم َن ٱل َّرسُو ُل بِ َمٓا ُأ‬
ِ ٓ
َ‫وا َس ِم ْعنا‬ ۟ ُ‫ق بَي َْن َأ َح ٍد ِّمن رُّ ُسلِِۦه ۚ َوقَال‬ُ ِّ‫َو َم ٰلَِئ َكتِِۦه َو ُكتُبِ ِهۦ َو ُر ُسلِِۦه اَل نُفَر‬
‫صي ُر‬ ِ ‫ك ْٱل َم‬ َ ‫َوَأ‬
َ َ‫ط ْعنَا ۖ ُغ ْف َران‬
َ ‫ك َربَّنَا َوِإلَ ْي‬
Artinya: Rasul telah beriman kepada Al Quran yang diturunkan
kepadanya dari Tuhannya, demikian pula orang-orang yang
beriman. Semuanya beriman kepada Allah, malaikat-malaikat-
Nya, kitab-kitab-Nya dan rasul-rasul-Nya. (Mereka
mengatakan): "Kami tidak membeda-bedakan antara
seseorangpun (dengan yang lain) dari rasul-rasul-Nya", dan
mereka mengatakan: "Kami dengar dan kami taat". (Mereka
berdoa): "Ampunilah kami ya Tuhan kami dan kepada
Engkaulah tempat kembali".( Q.S.Al-Baqarah 285)
 Diriwayatkan oleh Abu Hurairah dari Rasulullah SAW, beliau bersabda:
“Demi yang jiwa Muhammad berada di tangan-Nya. Tidaklah
mendengar tentangku seorang dari umat ini, baik ia seorang yahudi
maupun nasrani, lalu ia meninggal dunia (dalam keadaan) tidak beriman
terhadap apa yang aku diutus dengannya (agama Islam) kecuali ia
(pasti) termasuk (menjadi) penghuni Neraka.” (HR. Muslim).
 Diterangkan oleh Anas bin Malik, ia berkata bahwa Nabi Muhammad
SAW bersabda: “(Ada) tiga hal yang barangsiapa memilikinya di dalam
dirinya, maka ia akan menemukan manisnya iman, (yaitu); Allah dan
Rasul-Nya lebih ia cintai daripada selain Keduanya, ia mencintai
seseorang yang ia tidak mencintainya kecuali karena Allah dan ia
merasa benci untuk kembali kepada kekufuran sebagaimana ia merasa
benci jika dilemparkan ke dalam Neraka." (HR. Bukhari).
SELESAI
TERIMAS KASIH ATAS
PERHATIANNYA

Anda mungkin juga menyukai