MAKALAH
IMAN KEPADA KITAB-KITAB ALLAH DAN RASUL-NYA
Disusun Oleh:
Kelompok 11
Iman adalah suatu kepercayaan atau keyakinan akan sesuatu yang letaknya
di dalam hati yang dapat mempengaruhi diri seseorang untuk bertindak dalam
segala hal dalam kehidupannya secara mantap sesuai dengan keyakinannya.
Dalam ajaran agama Islam, iman merupakan sesuatu yang sangat penting bagi
setiap umat muslim, karena dengan adanya keimanan yang tertanam di dalam diri
seseorang muslim maka akan dapat mengarahkannya ke jalan yang baik atau juga
yang buruk. Oleh karena itu setiap muslim diwajibkan untuk mempelajari dan
mengamalkannya dalam kehidupan sehari-hari.
Sedangkan pengertian kitab menurut bahasa berasal dari bahasa Arab yaitu
“kataba-yaktubu-kitabatan-kitaban"yang artinya tulisan. Adapun pengertian secara
terminologi adalah kumpulan dari suhuf atau lembaran yang tertulis dalam bentuk
buku yang diturunkan kepada para nabi.
Dalil yang berkenaan dengan Iman kepada kitab Allah SWT, diantara
terdapat dalam Surah Al-Baqarah ayat 4 dan Surah An-Nissa ayat 136.
1. Al-Baqarah ayat 4
artinya “Dan mereka yang beriman kepada Kitab (Al Quran) yang telah
diturunkan kepadamu dan Kitab-kitab yang telah diturunkan sebelummu, serta
mereka yakin akan adanya (kehidupan) akhirat”. (Al-Baqarah : 4)
artinya “Wahai orang-orang yang beriman, tetaplah beriman kepada Allah SWT
dan rasulnya dan kepada kitab yang Allah SWT turunkan kepada rasulnya serta
kitab yang Allah SWT turunkan sebelumnya. Barangsiapa yang kafir kepada
Allah SWT, malaikat-malaikatnya, kitab-kitabnya, rasul-rasulnya, dan hari
kemudian, maka sesungguhnya orang itu telah sesat sejauh-jauhnya". (QS. An-
Nissa : 136)
Iman kepada Rasul Allah merupakan rukun iman yang ke 4 yang wajib
kita percayai dan yakini, dan seperti yang kita ketahui bahwa umat manusia sangat
sering melakukan perbuatan dosa sejak ribuan tahun lalu. Rasul diutus oleh Allah
untuk membimbing manusia ke jalan yang benar, sehingga bisa selamat dunia dan
akhirat. Rasul adalah manusia pilihan yang diberi wahyu oleh Allah untuk dirinya
sendiri dan mempunyai kewajiban untuk menyampaikan wahyu yang diberi Allah
untuk umatnya.
Dari sekian banyak jumlah rasul dan nabi tersebut, hanya 25 orang yang
disebutkan dalam Al-Qur’an, sehingga para rasul dan nabi yang wajib kita ketahui
hanya 25 orang. Para nabi dan rasul tersebut adalah:
Di antara kedua puluh lima rasul tersebut, ada yang disebut Ulul Azmi,
yang artinya rasul-rasul yang mempunyai keteguhan hati yang tak pernah goyah
dan mempunyai ketabahan yang luar biasa, kesabaran yang tak ada batasnya. Nabi
yang mendapatkan julukan Ulul Azmi adalah:
E. Sifat-Sifat Rasul
Sifat-sifat Rasul dibagi menjadi 3 macam, yaitu sifat wajib bagi Rasul,
sifat mustahil bagi Rasul dan sifat jaiz bagi Rasul.
Sifat wajib artinya sifat yang pasti ada pada Rasul. Tidak bisa disebut
sebagai seorang Rasul apabila tidak memiliki sifat-sifat ini. Sifat wajib bagi Rasul
ada 4, yaitu sebagai berikut:
a. Ash-Shiddiq
Ash-Shiddiq, yaitu Rasul selalu benar. Ada juga yang mengartikan bahwa,
Shiddiq adalah hadirnya suatu kekuatan yang dapat melepaskan diri dari sikap
dusta atau tidak jujur terhadap tuhannya, dirinya sendiri, maupun orang lain.
Setiap rasul pasti jujur setiap dalam ucapan dan perbuatannya. Apa-apa
yang telah disampaikan kepada manusia, baik berupa wahyu atau kabar harus
sesuai dengan apa yang telah diterima dari Allah tidak boleh dilebihkan atau
dikurangkan. Dalam artian bahwa apa yang di sampaikan kepada manusia pasti
benar adanya. Sebagaimana firman Allah:
َول فَ ُخ ُذوهُ َو َما َن َها ُك ْم َعْنهُ فَا ْنَت ُهوا ۚ َو َّات ُقوا اللَّهَ ۖ ِإ َّن اللَّه
ُ الر ُس
َّ َو َما آتَا ُك ُم
ُ َش ِد
ِ يد الْعِ َق
اب
Artinya:
"Apa yang diberikan rasul kepadamu maka terimalah dia. Dan apa yang
dilarangnya bagimu maka tinggalkanlah" (QS. Al-Hasyar: 7)
b. Al-Amanah
Amanah berarti bisa dipercaya baik lahir atau bathin. Sedangkan yang
dimaksud amanah disini bahwa setiap rasul adalah dapat dipercaya dalam setiap
ucapan dan perbuatannya. Masalah amanah ini tercantum dalam Al-Quran pada
surah Asy-syuara' ayat 143:
ِ
ٌاِيِّنْ لَ ُك ْم َر ُس ْو ٌل اَمنْي
Artinya:
c. At-Tablig
ك ِ ك ۗواِ ْن مَّل َت ْفعل فَما بلَّ ْغت ِر ٰسلَتَهٗ ۗوال ٰلّه يع
َ ص ُم ِ َ الرسو ُل بلِّ ْغ مٓا اُنْ ِز َل اِلَي
َْ ُ َ َ َ َ ْ َ ْ َ َ ِّك م ْن َّرب ْ َ َ ْ ُ َّ اَيُّ َها
س اِ َّن ال ٰلّهَ اَل َي ْه ِدى الْ َق ْو َم الْ ٰك ِف ِريْ َن
ِ ۗ ِم َن النَّا
Artinya:
d. Al-Fathanah
Artinya:
Dan itulah hujjah kami yang kami berikan kepada Ibrahim untuk menghadapi
kaumnya. (QS.Al-An’an: 83)
Sifat mustahil bagi Rasul adalah sifat yang tidak mungkin ada pada diri
seorang Rasul atau sifat yang berlawanan dengan sifat yang wajib bagi Rasul.
Adapun sifat mustahil bagi Rasul tersebut ada 4:
a. Al-Kizzib
Al-Kizzib, yaitu mustahil Rasul itu bohong atau dusta. Semua perkataan
dan perbuatan Rasul tidak pernah bohong atau dusta. Sebagaimana firman Allah:
Yang artinya:
kawanmu (Muhammad) tidak sesat dan tidak pula keliru(2). Dan tiadalah yang
diucapkannya itu (Al-Qur'an) menurut kemauan hawa nafsunya(3). Ucapannya itu
tiada lain hanyalah wahyu yang diwahyukan (kepadanya)(4). (QS.An-Najm: 2-4)
b. Al-Khianah
Yang artinya:
Ikutilah apa yang telah diwahyukan tuhanmu kepadamu (Muhammad), tidak ada
tuhan selain dia, dan berpalinglah dari orang-orang musyrik. (QS.Al-An’am: 106)
c. Al-Kitman
Yang artinya:
d. Al-Baladah
Al-Baladah, yaitu mustahil Rasul itu bodoh. Meskipun Rasul itu tidak bisa
membaca dan menulis (ummi) tetapi beliau pandai. Firman Allah:
Yang artinya:
Jadilah pemaaf dan suruhlah orang mengerjakan yang makruf, serta janganlah
pedulikan orang-orang yang bodoh. (QS.Al-A’raf: 199)
Sifat jaiz ini menjelaskan bahwa seorang Rasul merupakan manusia biasa
yang juga sering melakukan hal-hal manusiawi layaknya manusia pada umumnya.
Meski memiliki sifat jaiz atau sifat yang sama dengan manusia lainnya, namun hal
ini tidak mengurangi derajat Rasul di mata Allah SWT. Sifat jaiz ini dijeaskan
didalam ayat Al-Quran:
اه َذاِإاَّل بَ َشٌر ِم ْثلُ ُك ْميَْأ ُكلُ ِم َّماتَْأ ُكلُومَنِْن ُه َويَ ْشَرمُبِ َّماتَ ْشَربُو َن
َٰ َم
Artinya:
“…(orang) ini tidak lain hanyalah manusia seperti kamu, dia makan seperti apa
yang kamu makan dan dia minum seperti apa yang kamu minum.” (QS. al-
Mu’minun: 33)
Rasulullah hanya memiliki satu sifat jaiz, yakni a’radhul basyariyah yang
mempunyai arti bahwa Rasul memiliki sifat yang sama sebagaimana manusia
lainnya. Misalnya, makan, minum, buang air, dan memiliki istri.
Selain yang disebutkan diatas, Rasul juga memiliki sifat-sifat yang tidak
terdapat pada selain Rasul, yaitu sebagai berikut:
1. Ishmaturrasul, adalah Rasul orang yang ma’shum, terlindung dari dosa dan
salah dalam kemampuan pemahaman agama, ketaatan, dan menyampaikan wahyu
Allah SWT. Sehingga selalu siaga dalam menghadapi tantangan dan tugas
apapun.