Anda di halaman 1dari 14

MAKALAH

IMAN KEPADA RASUL ALLAH SWT

GURU PEMIMBING

Dra. Hj. Aan Siti Nurhasanah, M.Pd.

DISUSUN OLEH:

1. Ayunda Naisya Ghaitsani


2. Devina Adya
3. Miftah Fauzi
4. M. Shafiq Aria. S
5. Siska Fitria Novianti

SMA NEGERI 1 CIAMIS


Jl. Gn. Galuh No. 37, Ciamis ( 0265 ) 771069 Ciamis 46211
Website : www.sman1ciamis.sch.id e-mail : info@sman1ciamis.sch.id
KATA PENGANTAR
Puji syukur kami ucapkan kepada Allah SWT, yang telah memberikan rahmat dan karunia-
Nya sehingga Makalah ini dapat diselesaikan dengan baik. Tidak lupa shalawat dan salam
semoga terlimpahkan kepada Rasulullah Muhammad SAW, keluarganya, sahabatnya, dan
kepada kita selaku umatnya. Adapun judul dari makalah ini adalah “Rumpun Tari Rakyat
Sunda.”
Makalah ini kami buat untuk melengkapi tugas mata pelajaran SENI BUDAYA. Kami
ucapkan terima kasih kepada semua pihak yang telah membantu dalam penyusunan Makalah
Rumput Tari Rakyat ini. Dan kami juga menyadari pentingnya akan sumber bacaan dan
referensi internet yang telah membantu dalam memberikan informasi yang akan menjadi
bahan makalah.
Kami juga mengucapkan terima kasih kepada semua pihak yang telah memberikan
arahan serta bimbingannya selama ini sehingga penyusunan makalah dapat dibuat dengan
sebaik-baiknya. Kami menyadari masih banyak kekurangan dalam penulisan Makalah Rumpun
Tari Rakyat ini sehingga kami mengharapkan kritik dan saran yang bersifat membangun demi
penyempurnaan makalah ini.
Kami mohon maaf jika di dalam makalah ini terdapat banyak kesalahan dan kekurangan,
karena kesempurnaan hanya milik Yang Maha Kuasa yaitu Allah SWT, dan kekurangan pasti
milik kita sebagai manusia. Semoga Makalah Iman kepada Rasul Allah SWT ini dapat
bermanfaat bagi kita semuanya.

2
DAFTAR ISI

KATA PENGANTAR...............................................................................................................................2
DAFTAR ISI..............................................................................................................................................3
BAB I..........................................................................................................................................................4
PENDAHULUAN......................................................................................................................................4
1.1 Latar belakang.................................................................................................................................4
1.2 Tujuan..............................................................................................................................................4
BAB II........................................................................................................................................................5
PEMBAHASAN.........................................................................................................................................5
2.1 Penjelasan Umum Rumpun Tari Rakyat.......................................................................................5
2.2 Sejarah Tari Rakyat........................................................................................................................5
2.3 Tari Bajidor Kahot..........................................................................................................................6
2.4 Pengertian Tari Bajidor Kahot.......................................................................................................6
2.5 Sejarah Taria Bajidor Kahot..........................................................................................................7
2.6 Komponen-komponen Tari Bajidor Kahot...................................................................................9
BAB III.....................................................................................................................................................12
PENUTUP................................................................................................................................................12
3.1 Kesimpulan....................................................................................................................................12
3.2 Saran...............................................................................................................................................12
DAFTAR PUSTAKA..........................................................................................................................13

3
BAB I
PENDAHULUAN
1.1 Latar belakang
Tarian Sunda memiliki beberapa rumpun salah satunya yakni rumpun Tari Rakyat. Tari
Rakyat merupakan tarian yang hidup dan berkembang di masyarakat. Contoh tari
rakyat adalah Tari Hudoq, Tari Gantar, dan Tari Gong (Kalimantan Timur). Ada
pula Tari Tayub dan Tari Serimpi (Jawa Tengah). Selain itu, contoh tari
rakyat ada Tari Lumense (Sulawesi Tengah). Ada pula Tari Bajidor Kahot yang akan kita
bahas pada makalah kali ini.

1.2 Tujuan
Adapun tujuan dalam penulisan makalah tentang Iman kepada Rasul Allah SWT ini adalah
sebagai berikut:
1. Untuk mengetahui pengertian iman kepada rasul Allah SWT.
2. Untuk mengetahui dalil naqli atau ayat al-qur’an apa saja yang mengharuskan kita beriman
pada Rasul Allah SWT.
3. Untuk mengetahui perbedaan nabi dan rasul.
4. Untuk mengetahui jumlah nabi dan rasul berdasarkan hadits.
5. Untuk mengetahui ayat al-qur’an yang tidak boleh membedakan rasul yang satu dengan rasul
yang lain.
6. Untuk mengetahui kisah nabi nuh as beserta mukjizat nya.

4
BAB II
PEMBAHASAN

2.1 Pengertian iman kepada rasul


Iman kepada Rasul Allah termasuk rukun iman yang keempat dari enam rukun yang wajib
diimani oleh setiap umat Islam. Yang dimaksud iman kepada para rasul ialah meyakini dengan
sepenuh hati bahwa para rasul adalah orang-orang yang telah dipilih oleh Allah SWT. untuk
menerima wahyu dari-Nya untuk disampaikan kepada seluruh umat manusia agar dijadikan
pedoman hidup demi memperoleh kebahagiaan di dunia dan di akhirat. Menurut Imam
Baidhawi, rasul adalah orang yang diutus Allah SWT. dengan syariat yang baru untuk menyeru
manusia kepada-Nya.

2.2 Dalil naqli tentang iman kepada rasul


Dalil tentang iman kepada rasul ada pada an-nisa ayat 136 dan an-nahl ayat 36.
An-nisa ayat 136

ِ ‫ب الَّ ِذيْ َن َّز َل َع ٰلى َرس ُْولِهٖ َو ْالك ِٰت‬


ْٓ ‫ب الَّذ‬
‫ِي‬ ِ ‫ٰ ٓيا َ ُّي َها الَّ ِذي َْن ٰا َم ُن ْٓوا ٰا ِم ُن ْوا ِباهّٰلل ِ َو َرسۤ ُْولِهٖ َو ْالك ِٰت‬
ۢ ‫ض ٰلاًل‬ ‫هّٰلل‬
َ ‫ض َّل‬ َ ‫اَ ْن َز َل ِمنْ َق ْب ُل َۗو َمنْ ي َّْكفُرْ ِبا ِ َو َم ٰل ِٕى َكتِهٖ َو ُك ُت ِبهٖ َو ُر ُسلِهٖ َو ْال َي ْو ِم ااْل ٰ خ ِِر َف َق ْد‬
‫َب ِع ْي ًدا‬
Artinya: Wahai orang-orang yang beriman! Tetaplah beriman kepada Allah dan Rasul-Nya
(Muhammad) dan kepada Kitab (Al-Qur'an) yang diturunkan kepada Rasul-Nya, serta kitab yang
diturunkan sebelumnya. Barangsiapa ingkar kepada Allah, malaikat-malaikat-Nya, kitab-kitab-
Nya, rasul-rasul-Nya, dan hari kemudian, maka sungguh, orang itu telah tersesat sangat jauh.

5
An-nahl ayat 36
‫هّٰللا‬ َّ ‫َو َل َق ْد َب َع ْث َنا ِفيْ ُك ِّل ا ُ َّم ٍة رَّ س ُْواًل اَ ِن اعْ ُب ُدوا هّٰللا َ َواجْ َت ِنبُوا‬
َ ۚ ‫الطا ُغ ْو‬
ُ ‫ت َف ِم ْن ُه ْم مَّنْ َهدَى‬
‫ان َعا ِق َب ُة ْال ُم َك ِّذ ِبي َْن‬
َ ‫ْف َك‬
َ ‫ظر ُْوا َكي‬ ِ ْ‫ت َع َل ْي ِه الض َّٰل َل ُة ۗ َفسِ ْير ُْوا فِى ااْل َر‬
ُ ‫ض َفا ْن‬ ْ ‫َو ِم ْن ُه ْم مَّنْ َح َّق‬

Artinya: Dan sungguh, Kami telah mengutus seorang rasul untuk setiap umat (untuk
menyerukan), “Sembahlah Allah, dan jauhilah tagut”, kemudian di antara mereka ada yang
diberi petunjuk oleh Allah dan ada pula yang tetap dalam kesesatan. Maka berjalanlah kamu di
bumi dan perhatikanlah bagaimana kesudahan orang yang mendustakan (rasul-rasul).

2.3 Perbedaan nabi dan rasul


Perbedaan nabi dan rasul adalah sebagai berikut:
•Nabi menerima wahyu dari Allah SWT untuk dirinya sendiri. Berbeda dengan Rasul yang
menerima wahyu dari Allah SWT untuk disampaikan pada umatnya.
•Rasul diutus kepada kaum yang belum beriman atau kafir. Sementara Nabi diutus pada kaum
yang sudah beriman.
•Nabi mendapatkan wahyu melalui mimpi, sedangkan Rasul diberikan melalui mimpi ataupun
malaikat. Selain itu, Rasul dapat melihat dan berkomunikasi langsung dengan malaikat.
•Semua Rasul yang diutus Allah SWT diselamatkan dari percobaan pembunuhan yang dilakukan
kaumnya. Sementara itu, ada Nabi yang dibunuh kaumnya sendiri.

2.4 Jumlah nabi dan rasul menurut hadits


Jumlah nabi dan rasul dalam riwayat abu dzar H.R Ahmad ada 124.000 nabi dan 315 rasul

6
7
Sedangkan dalam riwayat lain abu dzar H.R Ibnu Hibban ada 120.000 nabi dan 313 rasul

2.5 Ayat al-qur’an yang memberitahu tidak boleh membedakan rasul satu dengan
rasul yang lain
Ayat tersebut terdapat dalam an-nisa ayat 152, al-baqarah ayat 136 dan 285, ali Imran ayat
84.

-An-nisa ayat 152


ٰۤ ُ ْ
َ ‫ف يُْؤ ِتي ِْه ْم اُج ُْو َر ُه ْم َۗو َك‬
‫ان‬ َ ‫ك َس ْو‬
َ ‫ول ِٕى‬ ‫َوالَّ ِذي َْن ٰا َم ُن ْوا ِباهّٰلل ِ َو ُر ُسلِهٖ َو َل ْم ُي َفرِّ قُ ْوا َبي َْن اَ َح ٍد ِّمن ُه ْم ا‬
ࣖ ‫هّٰللا ُ َغفُ ْورً ا رَّ ِح ْيمًا‬
8
Artinya: Adapun orang-orang yang beriman kepada Allah dan rasul-rasul-Nya dan tidak
membeda-bedakan di antara mereka (para rasul), kelak Allah akan memberikan pahala kepada
mereka. Allah Maha Pengampun, Maha Penyayang.

-Al-baqarah ayat 136

ٓ ‫هّٰلل‬
َ ‫قُ ْولُ ْٓوا ٰا َم َّنا ِبا ِ َو َمٓا ا ُ ْن ِز َل ِا َل ْي َنا َو َمٓا ا ُ ْن ِز َل ا ِٰلى ِاب ْٰرهٖ َم َو ِاسْ ٰم ِع ْي َل َو ِاسْ ٰح َق َو َيعْ قُ ْو‬
‫ب‬
‫َوااْل َسْ بَاطِ َو َمٓا ا ُ ْوت َِي م ُْو ٰسى َوعِ ي ْٰسى َو َمٓا ا ُ ْوت َِي ال َّن ِبي ُّْو َن ِمنْ رَّ ب ِِّه ۚ ْم اَل ُن َفرِّ ُق َبي َْن اَ َح ٍد‬
‫ِّم ْن ُه ۖ ْم َو َنحْ نُ َل ٗه مُسْ لِم ُْو َن‬
Artinya: Katakanlah, “Kami beriman kepada Allah dan kepada apa yang diturunkan kepada
kami, dan kepada apa yang diturunkan kepada Ibrahim, Ismail, Ishak, Yakub dan anak cucunya,
dan kepada apa yang diberikan kepada Musa dan Isa serta kepada apa yang diberikan kepada
nabi-nabi dari Tuhan mereka. Kami tidak membeda-bedakan seorang pun di antara mereka,
dan kami berserah diri kepada-Nya.”

-Al-baqarah ayat 285

‫ٰا َم َن الرَّ س ُْو ُل ِب َمٓا ا ُ ْن ِز َل ِا َل ْي ِه ِمنْ رَّ بِّهٖ َو ْالمُْؤ ِم ُن ْو ۗ َن ُك ٌّل ٰا َم َن ِباهّٰلل ِ َو َم ٰۤل ِٕى َكتِهٖ َو ُك ُت ِبهٖ َو ُر ُسل ۗ ِٖه اَل‬
‫ْك ْالمَصِ ْي ُر‬ َ ‫ك َر َّب َنا َو ِا َلي‬ َ ‫ُن َفرِّ ُق َبي َْن اَ َح ٍد مِّنْ رُّ ُسلِهٖ ۗ َو َقالُ ْوا َس ِمعْ َنا َواَ َطعْ َنا ُغ ْف َرا َن‬
Artinya: Rasul (Muhammad) beriman kepada apa yang diturunkan kepadanya (Al-Qur'an) dari
Tuhannya, demikian pula orang-orang yang beriman. Semua beriman kepada Allah, malaikat-
malaikat-Nya, kitab-kitab-Nya dan rasul-rasul-Nya. (Mereka berkata), “Kami tidak membeda-
bedakan seorang pun dari rasul-rasul-Nya.” Dan mereka berkata, “Kami dengar dan kami taat.
Ampunilah kami Ya Tuhan kami, dan kepada-Mu tempat (kami) kembali.”

-Ali Imran ayat 84

ٓ ‫هّٰلل‬
‫ب‬َ ‫قُ ْل ٰا َم َّنا ِبا ِ َو َمٓا ا ُ ْن ِز َل َع َل ْي َنا َو َمٓا ا ُ ْن ِز َل َع ٰلى ِاب ْٰر ِه ْي َم َو ِاسْ ٰم ِع ْي َل َو ِاسْ ٰح َق َو َيعْ قُ ْو‬
ُ‫َوااْل َسْ بَاطِ َو َمٓا ا ُ ْوت َِي م ُْو ٰسى َوعِ ي ْٰسى َوال َّن ِبي ُّْو َن ِمنْ رَّ ب ِِّه ْۖم اَل ُن َفرِّ ُق َبي َْن اَ َح ٍد ِّم ْن ُه ۖ ْم َو َنحْ ن‬
‫َل ٗه مُسْ لِم ُْو َن‬

9
Artinya: Katakanlah (Muhammad), “Kami beriman kepada Allah dan kepada apa yang
diturunkan kepada kami dan yang diturunkan kepada Ibrahim, Ismail, Ishak, Yakub, dan anak
cucunya, dan apa yang diberikan kepada Musa, Isa dan para nabi dari Tuhan mereka. Kami tidak
membeda-bedakan seorang pun di antara mereka dan hanya kepada-Nya kami berserah diri.”

2.6 Kisah nabi Nuh as beserta mukjizatnya


Diutusnya Nabi Nuh AS oleh Allah pada saat terjadi kekosongan di antara dua rasul (fatrah)
yang jika dibiarkan begitu saja ajaran-ajaran agama yang sudah dibawa Nabi sebelumnya akan
dilupakan oleh para manusia. Apabila ajaran agama itu sudah ditinggalkan, maka para manusia
kembali melakukan berbagai macam dosa, seperti melakukan maksiat, melakukan
kemungkaran, dan meninggalkan amalan kebaikan.

Pada masa fatrah itu, Nabi Nuh AS mendapatkan wahyu kenabian dari Allah untk
memberikan ajaran agama Islam. Pada saat itu, kaum Nabi Nuh AS tidak menyembah Allah
melainkan yang disembah adalah patung berhala yang dibuat oleh tangan para manusia atau
para kaum Nabi Nuh AS. Patung-patung yang telah dibuat dan disembah itu dipercaya oleh
mereka akan memberikan banyak sekali kebaikan dan manfaat, dan mereka juga percaya
bahwa patung berhala dapat menolak segala macam hal-hal buruk di kemudian hari.
Berdasarkan kepercayaan kaum Nabi Nuh AS pada saat itu, patung berhala yang telah dibuat
dan nama patung-patung itu berasal dari nama para ulama yang hidup di masa sebelumnya.
Mereka membuat dan memberikan nama berdasarkan nama ulama terdahulu dengan alasan
untuk mengenang jasa para ulama tersebut dan semangat ibadah umat terdahulu. Nama
patung berhala yang dibuat oleh kaum Nabi Nuh AS yang belum mengenal Allah, seperti waad
dan suda, yatuq dan nasr.

Pada masa-masa kondisi suatu kaum sedang mempercayai patung berhala itu Nabi Nuh AS
diutus oleh Allah untuk meyakinkan para kaum itu agar mengikuti ajaran Allah dan tidak
menyembah patung berhala. Nabi Nuh AS memiliki kemampuan yangcukup luar biasa ketika
beragumentasi dengan orang lain. Hal ini dikarenakan Nabi Nuh AS memiliki akal yang cerdas
dan kemampuan bicara yang santun, baik, dan sabar dalam beradu argumentasi. Nabi Nuh AS
yang sudah diutus oleh Allah selalu berusaha untuk meyakinkan kaumnya agar tidak lagi
menyembah patung berhala dan menagajak kaumnya untuk kembali kepada ajaran Allah. Nabi
Nuh AS tidak pernah menyerah untuk menyadarkan kaumnya dan ia selalu mencari berbagai
macam cara seperti melakukan dakwah. Namun, kaumnya yang tidak taat itu menolak ajakan
Nabi Nuh AS.

Dakwah-dakwah Nabi Nuh AS berupa ajakan kaumnya untuk melihat dan merasakan segala
hal yang ada di muka bumi ini merupakan ciptaan Allah, mulai dari matahari, bulang, dan
bintang-bintang. Tak hanya itu, tumbuh-tumbuhan, hewan, dan air yang mengalir yang dapat
dinikmati dan dirasakan oleh manusia termasuk ciptaan Allah. Perubahan siang dan malam

10
serta hal-hal yang ada di muka bumi adalah bukti nyata bahwa Allah itu benar-benar ada dan
Tuhan yang harus disembah bukan patung berhala yang disembah. Bukan hanya memberikan
bukti akan tanda kebesaran Allah, Nabi Nuh AS juga memberikan dakwah bahwa setiap amalan
perbuatan yang dilakukan oleh manusia akan ada ganjarannya dari Allah. Apabila amalan
perbuatan yang dilakukan berupa kebaikan dan menaati perintah Allah, maka manusia akan
mendapatkan surga. Sementara itu, jika amalan perbuatan yang dilakukan berupa keburukan
atau tidak menjalan perintah Allah, maka ganjarannya adalah neraka. Kesabaran, ketabahan,
dan keteguhan hati Nabi Nuh AS dalam menyebarkan ajaran agama Allah melalui dakwah selalu
ditolak oleh sebagian besar dari kaum Nabi Nuh AS. Meskipun, banyak yang menolak ajaran
Allah, tetapi masih ada manusia yang menerima ajakan Nabi Nuh AS untuk mengikuti ajaran
Allah.

Selama 950 tahun, Nabi Nuh AS selalu melakukan dakwah agar kaumnya tidak berjalan di
jalan yang sesat yang bisa merugikan diri sendiri karena diberikan azab oleh Allah. Ajakan-
ajakan beliau dalam dakwahnya selalu berhubungan dengan tidak menyembah patung berhala
dan kembali menyembah Allah Yang Maha Esa. Dengan mengajak kaumnya untuk menyembah
Allah, maka Nabi Nuh AS sangat berharap agar kaumnya kembali ke jalan yang benar dan
terang. Selain itu, Nabi Nuh AS juga mengajarkan kepada kaumnya untuk selalu saling
menyayangi dan saling tolong menolong. Beliau juga sangat berjuang dengan keras agar sifat
sombong yang dimiliki oleh manusia dengan kedudukan yang cukup tinggi itu agar
menghilangkan sifat-sifat buruk itu dan digantinya dengan memberikan kasih sayang.

Setelah berjuang untuk menyadarkan kaumnya agar tidak lagi menyembah patung berhala
selama ratusan tahun, bahkan hampir seribu tahun, Nabi Nuh AS mendapatkan perintah dari
Allah agar segera membuat kapal yang sangat besar yang bisa menampung manusia (para
pengikutnya) dan hewan. Mereka yang menerima ajakan Nabi Nuh AS mulai membuat kapal
besar yang telah diperintahkan oleh Allah dengan mengumpulkan bahan-bahan yang
dibutuhkan dalam pembuatan kapal. Mereka yang membuat kapal memilih tempat yang jauh
dari keramaian masyarakat dan jauh dari kota. Mereka sangat bersemangat dalam membuat
kapal ini, sehingga siang dan malam digunakan untuk menyelesaikan kapal besar yang telah
diperintahkan oleh Allah. Alasan Nabi Nuh AS untuk membuat kapal jauh dari kota dan
keramaian agar para mansyarakat tidak banyak yang tahu dan Nabi Nuh AS bersama manusia
yang menerima ajakannya dapat mengerjakan pembuatan kapal dengan tenang. Meskipun Nabi
Nuh AS sudah berusaha untuk menjauh dari keramaian dan berharap tak ada gangguan dari
orang lain, tetapi pembuatan kapal akhirnya terlihat oleh para manusia yang tidak menerima
ajakan Nabi Nuh AS. Mereka menghina dan mengejek pembuatan kapal besar yang telah
diperintahkan oleh Allah. Kalimat-kalimat ejekan dan hinaan yang diungkapkan oleh kaum yang
tidak taat kepada ajaran Allah hanya dibalas dengan santai oleh Nabi Nuh AS, “Untuk kalian
yang menghina dan mengejek kami akan tiba waktunya jika kalian akan diberikan azab oleh
Allah atas amalan perbuatan yang telah kalian buat.” Meskipun Nabi Nuh AS mendapatkan
hinaan dan ejekan dari mereka, tetapi beliau tetap melanjutkan pembuatan kapal besar yang
sudah diperintahkan Allah. Nabi Nuh AS dan para pengikutnya tetap semangat dalam

11
mengerjakan kapal besar, hingga pada akhirnya kapal besar itu berhasil dibuat dan mereka pun
sangat senang karena sudah berhasil menjalankan perintah Allah.

Ketika mereka yang menghina Nabi Nuh AS dan pengikutnya membuat kapal, sebenarnya
Nabi Nuh AS sudah memberitahu kepada mereka kaum kafir bahwa akan ada banjir bandang
yang sangat besar yang bisa menenggelamkan seluruh manusia. Namun, kaum kafir itu tetap
tidak percaya apa yang dikatakan oleh Nabi Nuh AS. Bahkan, anak dari beliau juga tidak percaya
dengan apa yang dikatakan oleh ayahnya dan lebih memilih untuk menjadi kaum kafir karena
bisikan syaitan dan hasutan dari kaum kafir itu. Kapal yang sudah selesai dibuat oleh Nabi Nuh
AS dan para pengikutnya, kemudian Nabi Nuh AS menerima wahyu dari Allah, “Siap-siaplah
engkau dengan kapalmu, bila tiba perintah-Ku dan terlihat tangda-tanda daripada-Ku maka
segeralah angkut bersamamu di dalam kapalmu dan kerabatmu dan bawalah dua pasang dari
setiap jenis makhluk yang ada di atas bumi dan berlayarlah dengan izin-Ku. Setelah
mendapatkan wahyu dari Allah, Nabi Nuh AS menunggu suatu hari akan tiba yaitu hari di mana
hujan akan turun dengan sangat lebat dan banjir bandang akan tiba. Sebelum hari banjir
bandang itu tiba, Nabi Nuh AS mengajak pengikutnya untuk bersiap-siap agar segera naik ke
kapal. Hingga tibalah waktunya hujan turun dengan sangat deras dan air pun mulai
menggenangi daratan yang rendah terlebih dahulu. Perlahan-lahan air yang sudah
menggenangi dataran rendah mulai meninggi dan menuju ke dataran tinggi. Hingga pada
akhirnya air bah itu sudah mulai menggenangi seluruh daratan dan hanya orang-orang mukmin
dan pasangan makhluk hidup saja yang ada di kapal Nabi Nuh AS saja yang berhasil selamat dari
air bah yang menenggelamkan seluruh daratan. Kapal Nabi Nuh AS mulai berlayar yang diiringi
dengan “Bismillahi Majraha wa mursaha” melewatia air bah itu dan saat berlayar terlihat para
orang-orang kafir yang berusaha untuk menyelematkan diri agar tidak terbawa air lebih jauh.
Ketika sedang berlayar di tengah-tengah air bah, Nabi Nuh AS melihat puteranya yang bernama
Kan’an timbul tenggelam karena menerima azab dari Allah atas amalan perbuatan yang sudah
dilakukan. Nabi Nuh AS sangat bersedih dengan kepergian anaknya yang meninggal dalam
keadaa kafir, tidak beriman, dan belum mengenal Allah. Banjir bandang yang sudah
membinasakan kaum kafir dan zalim kepada hukum Allah, mulai mengalami surut, air yang
tadinya banyak, tiba-tiba sudah surut dengan cepat karena diserap oleh bumi. Setelah air bah
atau banjir bandang yang sudah surut, kapal Nabi Nuh AS mulai berhenti di atas bukit “Judie”.
Kemudian para orang-orang mukmin dan makhluk hidup lainnya mulai turun dari kapal yang
besar itu dan mereka selamat dari air bah.

Mukjizat nabi nuh as adalahh do'anya dikabulkan saat Nabi Nuh meminta diturunkan azab
kepada kaumnya, membuat bahtera (perahu) disaat musim kemarau, dan kotoran manusia
yang dibuang kaumnya ke dalam perahu Nabi Nuh menjadi penyembuh segala penyakit.

12
BAB III
PENUTUP
3.1 Kesimpulan
Beriman kepada rasul Allah merupakan hal yang wajib dan patut diketahui oleh setiap umat
muslim di seluruh dunia. Pengertian beriman kepada rasul Allah berarti adalah kita harus
mengimani atau mempercayai adanya rasul-rasul Allah. Pengertian rasul adalah rasul adalah
lelaki pilihan dan yang diutus oleh Allah dengan risalah kepada manusia. Rasul merupakan yang
terbaik di antara manusia lainnya sehingga apa yang dibawa, dikatakan dan dilakukan adalah
sesuatu yang terpilih dan mulia dibandingkan dengan manusia lain.
Jadi, beriman kepada rasul-rasul Allah merupakan hal yang sangat berharga dan patut
dipelajari. Karena, selain memberikan hikmah-hikmah yang sangat bermanfaat juga
memberikan pembelajaran dan teladan bagi kehidupan kita baik di dunia maupun di akhirat.
Kita sebagai manusia harus mempelajari lebih dalam, memahami lebih luas, dan
menerapkannya di dalam kehidupan kita tentang beriman kepada rasul-rasul Allah agar kita
dapat menjadi yang lebih baik di setiap harinya, dan mendapat kehidupan yang bahagia di
dunia maupun di akhirat.

3.2 Saran
Kita sebagai umat muslim harus mampu menerapkannya di dalam kehidupan sehari-hari,
dengan menunjukkan contoh-contoh perilaku beriman kepada rasul-rasul Allah.

13
DAFTAR PUSTAKA
https://roboguru.ruangguru.com/forum/sebutkan-3-mukjizat-nabi-nuh_FRM-OLV8RULA

https://www.gramedia.com/best-seller/mukjizat-dan-kisah-nabi-nuh/

https://www.republika.co.id/berita/omhn90313/ibnu-hajar-bahas-jumlah-nabi-pembuat-
cincin-rasul-dan-makna-shalawat

https://www.merdeka.com/quran/an-nisa/ayat-152

14

Anda mungkin juga menyukai