Anda di halaman 1dari 36

ISLAM SEBAGAI

AGAMA
OLEH MELLA DAN MIRANDA
KONSEP
AGAMA
& ISLAM
AGAMA
SEPERANGKAT PENGETAHUAN,
KEPERCAYAAN, PERIBADATAN,
TINDAKAN-TINDAKAN,
BERKENAAN DENGAN TUHAN
YANG MAHA SUCI.

MENURUT BAHASA AGAMA BERASAL DARI BAHASA SANSAKERTA [A


= TIDAK DAN GAMA = KACAU] ARTINYA TIDAK KACAU ATAU ADANYA
KETERATURAN DAN PERATURAN UNTUK MENCAPAI ARAH ATAU
TUJUAN TERTENTU.

RELIGI YANG BERASAL DARI BAHASA LATIN RELIGIO DAN BERAKAR


PADA KATA KERJA RE-LIGARE YANG BERARTI MENGEMBALIKAN
IKATAN. MAKSUDNYA DENGAN BERRELIGI, SESEORANG MENGIKAT
DIRINYA KEPADA TUHAN.
CIRI UMUM AGAMA

1. Pada setiap agama mempunyai sasaran atau tujuan


penyembahan atau Sesuatu Yang Ilahi dan disembah. Ia bisa
disebut TUHAN, Allah, God, Dewa, El, Ilah, El-ilah, Lamatuak,
Debata, Gusti Pangeran, Deo, Theos atau penyebutan lain sesuai
dengan konteks dan bahasa masyarakat [bahasa-bahasa rakyat]
yang menyembah-Nya.

2. Ada keterikatan kuat antara yang menyembah [manusia] dan


yang disembah atau Ilahi. Ikatan itu menjadikan yang menyembah
[manusia, umat] mempunyai keyakinan tentang keberadaan Ilahi.

3. Ada sumber ajaran utama


ISLAM
AGAMA YANG AJARAN AJARAN NYA DI WAHYUKAN TUHAN
KEPADA MANUSIA MELALUI MUHAMMAD SEBAGAI RASUL
UNTUK DISAMPAIKAN KEPADA MANUSIA.

ISLAM MENURUT BAHASA BERASAL DARI KATA


ASLAMA, YANG BERARTI TUNDUK, PATUH, DAN
BERSERAH DIRI. SEBAGAIMANA FIRMAN ALLAH SWT :

ARTINYA : BAHKAN, BARANG SIAPA ASLAMA


(MENYERAHKAN DIRI) KEPADA ALLAH, SEDANG IA
BERBUAT KEBAIKAN, MAKA BAGINYA PAHALA DI SISI
TUHANNYA DAN TIDAK ADA KEKHAWATIRAN
TERHADAP MEREKA DAN TIDAK PULA BERSEDIH
HATI (Q.S.AL BAQARAH/2:112).
DARI KATA ASLAMA ITULAH TERBENTUK
KATA ISLAM. PEMELUKNYA DISEBUT
MUSLIM. ORANG YANG MEMELUK ISLAM
BERARTI MENYERAHKAN DIRI KEPADA
ALLAH DAN SIAP PATUH PADA AJARAN-NYA

ISLAM JUGA DITURUNKAN UNTUK KEHIDUPAN YANG PENUH


BELENGGU DAN PENINDASAN MENUJU KEHIDUPAN YANG
PENUH DENGAN KEBEBASAN, DIMANA MANUSIA DIHARGAI
SEBAGAI MAKHLUK YANG MEMPUNYAI DERAJAD DAN
KEDUDUKAN YANG SAMA DIHADAPAN ALLAH SWT. YANG
MEMBEDAKAN MANUSIA DIMATA ALLAH ADALAH
KETAQWAAN KEPADA-NYA.
DIMENSI
AJARAN
ISLAM
A. IMAN

Kata iman berasal dari bahasa arab yang


artinya percaya. Sedangkan menurut hadits ,
iman adalah percaya (adanya) Allah SWT, para
malaikat-Nya, kitab-kitabnya, dan
pertemuannya dengan Allah, para Rasul-Nya
serta percaya pada hari berbangkit dari kubur.
Dari sinilah para ulama menyimpulkan bahwa
rukun iman ada enam, yang mana setiap
mumin wajib mempercayainya
IMAN KEPADA ALLAH
IMAN KEPADA MALAIKAT ALLAH

IMAN KEPADA RASUL ALLAH


IMAN KEPADA KITAB ALLAH
IMAN KEPADA HARI KIAMAT
IMAN KEPADA QADA DAN QADAR
B. ISLAM
Islam berasal dari bahasa arab yang berarti selamat.
Sedangkan menurut hadits , Islam ialah menyembah kepada
Allah dan tidak menyekutukan-Nya dengan suatu apapun,
mendirikan shalat, menunaikan zakat yang difardhukan dan
berpuasa di bulan Ramadhan. Ada yang mencantumkan perihal
haji, sehingga dapat disimpulkan bahwa rukun iman berjumlah
lima, yaitu :

1. Syahadat.

2. Sholat.

3. Zakat

4. Puasa.

5. Haji
SEBAGAIMANA HADITS NABI YANG BERBUNYI :
RASUL SAW BERSABDA : ISLAM DIBANGUN ATAS LIMA
PERKARA : PERSAKSIAN SESUNGGUHNYA TIDAK ADA
TUHAN SELAIN ALLAH DAN SESUNGGUHNYA NABI
MUHAMMAD ADALAH UTUSANNYA, MENDIRIKAN SHOLAT,
MEMBERIKAN ZAKAT,
HAJJI DAN PUASA RAMADLAN.

KARENA ISLAM MERUPAKAN AGAMA YANG SEMPURNA, SEKALIGUS


SEBAGAI PENYEMPURNA DARI AGAMA-AGAMA MASAWI YANG
TERDAHULU. ALLAH BERFIMAN :






ARTINYA : SESUNGGUHNYA AGAMA (YANG DIRIDHAI) DISISI ALLAH
HANYALAH ISLAM. TIADA BERSELISIH ORANG-ORANG YANG TELAH
DIBERI AL KITAB KECUALI SESUDAH DATANG PENGETAHUAN
KEPADA MEREKA, KARENA KEDENGKIAN (YANG ADA) DI ANTARA
MEREKA. BARANGSIAPA YANG KAFIR TERHADAP AYAT-AYAT ALLAH
MAKA SESUNGGUHNYA ALLAH SANGAT CEPAT HISAB-NYA.
C. IHSAN
KATA IHSAN, LAHIR DARI BAHASA ARAB YANG BERARTI
BEBUAT BAIK, ATAU MEMPERBAIKI. SEDANGKAN BILA
MEMANDANG DARI HADITS, IHSAN DIARTIKAN SEBAGAI
MENYEMBAH ALLAH SEAKAN AKAN KITA MELIHAT-NYA,
ATAU SETIDAKNYA KITA MERASA SELALU DIAWASI OLEH
ALLAH.

ALLAH SWT BERFIRMAN DALAM AL QUR`AN MENGENAI


HAL INI. YANG ARTINYA:





JIKA KAMU BERBUAT BAIK, (BERARTI) KAMU BERBUAT
BAIK BAGI DIRIMU SENDIRI (AL-ISRA: 7)
DAN BERBUAT BAIKLAH (KEPADA
ORANG LAIN) SEPERTI HALNYA
ALLAH BERBUAT BAIK
TERHADAPMU. (AL-QASHASH:77)
PERBEDAAN IMAN, ISLAM DAN IHSAN
1. IMAN LEBIH MENEKANKAN PADA
SEGI KEYAKINAN DI DALAM HATI.
2. ISLAM ADALAH SIKAP AKTIF UNTUK
BERBUAT/BERAMAL.
3. IHSAN MERUPAKAN PERWUJUDAN
DARI IMAN DAN ISLAM,YANG SEKALIGUS
MERUPAKAN CERMINAN DARI KADAR
IMAN DAN ISLAM ITU SENDIRI
SUMBER
AJARAN
ISLAM
SUMBER
AJARAN ISLAM

PRIMER SEKUNDER

1. AL-QURAN
2. AS-SUNNAH 1. IJTIHAD
/ AL-HADITS
AL-QURAN
1, AL-QURAN

Al-Quran adalah nama bagi kitab suci umat Islam


yang berfungsi sebagai petunjuk hidup (hidayah) bagi
seluruh umat manusia.

Secara etimologi, Al-Quran berasal dari kata qaraa,


yaqrau, qiraaatan atau quraanan yang berarti
mengumpulkan (al-jamu) dan menghimpun (al-dlammu).
Al-Quran berisikan intisari dari semua kitabullah dan
intisari dari ilmu pengetahuan.
1, AL-QURAN

Sedangkan secara terminologi, Al-Quran adalah


Kalam Allah taala yang diturunkan kepada Nabi
Muhammad SAW. Sedangkan menurut para ulama,
Al-Quran adalah Kalamullah yang diturunkan pada
Rasulullah dengan bahasa arab, merupakan mukjizat
dan diriwayatkan secara mutawatir serta
membacanya adalah ibadah.
KANDUNGAN DALAM AL-QURAN
ANTARA LAIN:
Tauhid, yaitu kepercayaan terhadap ke-Esaan Allah dan
semua kepercayaan yang berhubungan dengan-Nya.

Ibadah, yaitu semua bentuk perbuatan sebagai


manifestasi dari kepercayaan ajaran tauhid.

Janji dan ancaman (al wad wal waiid), yaitu janji pahala
bagi orang yang percaya dan mau mengamalkan isi al-
Quran dan ancaman siksa bagi orang yang
mengingkarinya.
KANDUNGAN DALAM AL-QURAN
ANTARA LAIN:
Kisah umat terdahulu, seperti para Nabi dan Rasul
dalam menyiarkan risalah Allah

Berita tentang zaman yang akan datang. Yakni


zaman kehidupan akhir manusia yang disebut
kehidupan akhirat

Benih dan prinsip-prinsip ilmu pengetahuan, yakni


informasi-informasi tentang manusia, binatang,
tumbuh-tumbuhan, langit, bumi, matahari dan lain
sebagainya
DASAR HUKUM AL-QURAN
1) Hukum Itiqadiah, yakni hukum yang mengatur
hubungan rohaniah manusia dengan Allah SWT dan
hal-hal yang berkaitan dengan akidah/keimanan.
2) Hukum Amaliah, yakni hukum yang mengatur
secara lahiriah hubungan manusia dengan Allah SWT,
antara manusia dengan sesama manusia, serta
manusia dengan lingkungan sekitar.
3) Hukum Khuluqiah, yakni hukum yang berkaitan
dengan perilaku normal manusia dalam kehidupan,
baik sebagai makhluk individual atau makhluk sosial.
AL-HADITS
2. AS-SUNNAH ATAU AL-HADITS
Ditinjau dari segi bahasa terdapat perbedaan antara kata
Sunnah dengan Hadis.

SUNNAH HADITS
tata cara, tradisi, atau
perjalanan, jalan hidup ucapan atau pernyataan
yang dibiasakan, baik jalan atau sesuatu yang baru.
hidup yang baik atau
buruk, terpuji atau tercela. Hadis adalah sesuatu
sesuatu yang dibiasakan
yang disandarkan
atau lebih banyak kepada Nabi, namun
dikerjakan dari pada jarang dikerjakan.
ditinggalkan.
HADITS SEBAGAI SUMBER HUKUM ISLAM
YANG KEDUA BERFUNGSI :
1) Memperkuat hukum-hukum yang telah ditentukan oleh
Al-Quran, sehingga kedua-duanya (Al-Quran dan Al-Hadits)
menjadi sumber hukum.

2) Memberikan rincian dan penjelasan terhadap ayat-ayat


Al Quran yang masih bersifat global.

3) Mengkhususkan atau memberi pengecualian terhadap


pernyataan Al-Quran yang bersifat umum (takhsish al-amm).

4) Menetapkan hukum atau aturan yang tidak didapati


dalam Al-Quran.
MENGKHUSUSKAN ATAU
MEMBERI PENGECUALIAN
TERHADAP PERNYATAAN AL-
QURAN YANG BERSIFAT UMUM

Misalnya, Al-Quran mengharamkan bangkai dan darah


diharamkan bagimu (memekan) bangkai, darah dan
daging babi kemudian sunnah memberikan
pengecualian dihalalkan kepada kita dua bangkai dan
dua macam darah. Adapun dua bangkai adalah ikan dan
belalang, dan dua darah adalah hati dan limpa.
(HR.Ahmad, Ibnu Majah, dan Baihaqi).
MENETAPKAN HUKUM ATAU
ATURAN YANG TIDAK DIDAPATI
DALAM AL-QURAN.

Misalnya cara mensucikan bejana yang dijilat anjing,


dengan membasuh tujuh kali, salah satu dicampur
dengan tanah, sebagaimana sabda Rasulullah SAW :
Menyucikan bejanamu yang dijilat anjing, sebanyak
tujuh kali, salah satunya menyucikan dicampur
dengan tanah.
(H.R. Muslim Ahmad, Abu Daud dan Baihaqi).[11]
SEKUNDER
IJTIHAD
IJTIHAD
1, AL-QURAN
Ijtihad secara bahasa berasal dari kata jahada yang
berarti mengerahkan segala kemampuan.

secara terminologi berarti mengerahkan segala


kemampuan secara maksimal untuk mengeluarkan
hukum syari dari dalil-dalil syara, yaitu Alquran dan
hadist.
IJTIHAD

Ijtihad dapat dilakukan apabila ada suatu


masalah yang hukumnya tidak terdapat di dalam
Al-Quran maupun hadist, maka dapat dilakukan
ijtihad dengan menggunakan akal pikiran
dengan tetap mengacu pada Al-Quran dan
hadist.
SUMBER HUKUM YANG
MENETAPKAN BAHWA
IJTIHAD MERUPAKAN
DASAR SUMBER
HUKUM (TASYRI)
1) AL-QURAN
Allah swt. berfirman dalam surah an Nisa Ayat 5 :

Artinya:
Wahai orang-orang yang beriman! Taatilah Allah dan taatilah Rasul
(Muhammad), dan Ulil Amri (pemegang kekuasaan) diantara kamu.
Kemudian, jika kamu berbeda pedapat tentang sesuatu, maka
kembalikanlah kepada Allah (Al Quran) dan Rasul (sunnahnya) .jika
kamu beriman kepada Allah dan hari kemudian. yang demikian itu,
lebih utama (bagimu) dan lebih baik akibatnya. (Q.S. an Nisa:59)
2) AS-SUNAH
Dialog antara Rasullullah SAW. dan Muaz bin Jabal pada waktu ia
diutus ke Yaman dapat dijadikan sumber ijtihad.

Artinya:

Bagaimana engkau dapat memutuskan, jika kepadamu diserahkan


urusan peradilan? Ia (Muaz) menjawab, Saya akan
memutuskannya dengan kitabullah. Bertanya lagi Nabi saw.Jika
tidak engkau jumpai dalam kitabullah?.Ia menjawab, Dengan
sunah Rasulullah saw. Lalu, Nabi bertanya, Apabila engkau tidak
dapati dalam sunnah Rasulullah? Muaz menjawab, Saya lakukan
ijtihad bir-rayi. Berkatalah Muaz, maka Nabi menepuk dadaku dan
bersabda, Segala puji bagi Allah yang telah memberi taufik
kepada utusan Rasulullah, sebagaimana Rasulullah telah
meridhainya. (H.R. at-Tirmidzi: 1249)
FUNGSI IJTIHAD, ANTARA LAIN
SEBAGAI BERIKUT:
1) Memberikan kebebasan berpikir kepada manusia untuk
memecahkan beragam persoalan yang dihadapi dengan akal
pikiran yang sesuai dengan ketentuan hukum Islam;

2) Memberikan kebebasan berpikir kepada umat Islam untuk


kembali mengkaji hukum-hukum Islam yang telah lalu sehingga
hukum tersebut tetap dapat digunakan untuk masa kini;

3) Untuk memberi kejelasan hukum terhadap persoalan-


persoalan yang tidak ada ketentuan hukum sebelumnya.

Anda mungkin juga menyukai