mendapatkan Bulan, dan malam pun tidak dapat mendahului siang.Dan masingmasing beredar pada garis edarnya.(QS. Yaasin: 40)
Maksudayat
ini adalah, tidaklah mungkin
Matahari mendapati Bulan sehingga cahaya Bulan hilang karena tertelan Matahari, sehingga seluruh waktu adalah siang, tidak ada malam.Karena keduanya akan terus menerus silih berganti, salah satunya keluar dari yang lain.
Terkait
dengan ayat ini Ibnu Hamid pernah
meriwayatkan, bahwa Cahaya Matahari menyerupai cahaya Bulan.Hal itu tidak mungkin baginya.
Secara
logika ayat ini mengungkapkan
bahwasanya Matahari dan Bulan yang masingmasing memiliki orbit (Falak) tidak akan membuat keduanya bertabrakan. Orbit yang berarti lintasan inilah yang membuat keduanya (pada waktu tertentu) bisa berpapasan dalam satu garis lurus dimana Bumi berada diantara keduanya, sehingga terjadilah gerhana Bulan.