Anda di halaman 1dari 2

Judul :

Isolasi Acetobacter Xylinum dengan Metode Pour Plate

Teori :
Menurut Malvianie (2014), bakteri Acetobacter Xylinum untuk menghasilkan
lembaran selulosa (nata) melalui proses fermentasi. Acetobacter Xylinium merupakan bakteri
penghasil selulosa atau selulosa microbial. Bakteri ini bersifat gram negative , aerob , dan
dapat memproduksi selulosa. Selama fermentasi bakteri Acetobacter Xylinium memecah gula
(sukrosa) menjadi glukosa dan fruktosa. Glukosa melalui reaksi heksokinase menjadi
glukosa-6-fosfat. Glukosa-6-fosfat diubah menjadi glukosa-1-fosfat oleh enzim
fosfoglukomutase. Reaksi selanjutnya adalah pebentukan uridin difosfat glukosa (UDP-
glukosa) yang merupakan hasil reaksi antara glukosa-1-fosfat dengan uridin trifosfat (UTP),
oleh kerja enzim glukosa-1-fosfaturidiltransferase. Reaksi ini dialihkan menuju ke kanan oleh
kerja pirofosfatase, yang menghidrolisa pirofosfat (PPi) menjadi ortofosfat(Pi). UDP-glukosa
adalah donor langsung residu glukosa didalam pembentukan enzimatik selulosa oleh kerja
selulosa sintase yang mengiatkan pemindahan residu glukosil dari UDP glukosa keujung non
residu molekul selulosa (Lehninger,1994).
Menurut Rahmithasuci (2015), Genus Bacillus, Pediococcus, dan Acetobacter
merupakan bakteri yang dapat tumbuh di kondisi dengan pH yang rendah. Ini berhubungan
dengan lingkungan buah nanas yang mempunyai pH <4,4 yang merupakan lingkungan
ekstrem bagi pertumbuhan bakteri. Genus Pediococcus dan Acetobacter merupakan bakteri
penghasil asam, dan dapat mendegradasi ethanol menjadi asam asetat dan asam-asam lainnya
sehingga membuat lingkungan medium bagi pertumbuhannya menjadi asam dan memiliki pH
yang rendah.
Pada percobaan ini kami mengisolasi bakteri dengan metode pengenceran. Menurut
(Wasteson and Hornes, 2009) tujuan dari pengenceran bertingkat yaitu memperkecil atau
mengurangi jumlah mikroba yang tersuspensi dalam cairan. Penentuan besarnya atau
banyaknya tingkat pengenceran tergantung kepada perkiraan jumlah mikroba dalam sampel.
Digunakan perbandingan 1 : 9 untuk sampel dan pengenceran pertama dan selanjutnya,
sehingga pengenceran berikutnya mengandung 1/10 sel mikroorganisma dari pengenceran
sebelumnya.

Prosedur
Teknik Isolasi Mikroba dengan Metode Pour Plate yaitu:
1. Pembuatan medium
2. Semua medium yang telah dibuat dan peralatan yang telah dipersiapkan untuk
digunakan selama penelitian, disterilisasi untuk meminimalisir adanya kontaminasi
selama 15-30 menit dengan menggunakan Autoklaf pada suhu 1210C dan tekanan 1,5
atm.
3. 1 ml sample yang akan diuji dipindahkan dengan pipet steril ke dalam larutan 9 ml
aquades untuk mendapatkan pengenceran 10-2
4. Lakukan hal yang sama seperti point pertama pada pengenceran 10-3 dan 10-4
5. 1 ml suspensi (media kultur) dari setiap pengenceran diinokulasikan pada cawan petri
kosong
6. Tuangkan media agar yang masih cair
7. Campurkan media dengan sampel dengan memutar cawan petri mengikuti pola angka
delapan
8. Inkubasi sampel pada suhu 37oC selama 2 hari
9. Hasil pertumbuhan koloni pada media agar
10. Jumlah TPC dihitung dengan menggunakan Coloni Counter
11. Kemudian didapatkan hasil TPC
12. Identifikasi koloni yang telah dipilih dengan menggunakan mikroskop
13. Setelah didapatkan biakan murni Acetobacter Xylinum , disimpan di agar miring

Alat dan Bahan


Alat :
1. Cawan petri steril 7. Pipet ukur steril 10 mL
2. Tabung reaksi steril 8. Ball pipette
3. Pembakar spiritus 9. Vortex mixer
4. Korek api 10. Incubator oven
5. Pipet mikro 100 – 1000 μL 11. Autoclave
6. Tip pipet mikro steril 12. Ethanol 70%

Bahan :
1. Nanas
2. Natrium Agar
3. Aquades steril

Daftar Pustaka
 Malvianie,Elga, Yulianti Pratama, dan Salafudin. 2014.Fermentasi Sampah Buah Nanas
Menggunakan Sistem Kontinu dengan Bantuan Bakteri Acetobacter Xylinum. Bandung :
Jurnal Institut Nasional. Vol.2, No.1.
 Rahmithasuci, Indri, Topik Hidayat, dan Widi Purwianingsih. 2014. Keragaman Bakteri
Endofit Pada Kultivar Nanas (Ananas Comosus (L.) Merr) Simadu Dan Biasa Di
Kabupaten Subang. Program Studi Biolog. Subang : Jurusan Pendidikan Biologi,
FPMIPA UPI : Vol.1, No.1.
 Yunita, Merisa, Yusuf Hendrawan, dan Rini Yulianingsih.2015. Analisis Kuantitatif
Mikrobiologi Pada Makanan Penerbangan (Aerofood ACS) Garuda Indonesia
Berdasarkan TPC (Total Plate Count) Dengan Metode Pour Plate. Malang : Jurnal
Keteknikan Pertanian Tropis dan Biosistem Vol. 3,No. 3.

Anda mungkin juga menyukai