Anda di halaman 1dari 16

MAKALAH AGAMA

RUKUN IMAN ( ALLAH, MALAIKAT DAN RASUL )

KELOMPOK 3 :

1.ENZYELIN NUR AFNI


(NPM : 203110574)

2.HANNY NOVIANTI

(NPM : 203110735)

3.SILVIA DWI SEVINA DESSY PUTRI


(NPM : 203110615)

4.TASYA MAHARANI MIFTACHNUR


(NPM : 203110527)

KELAS 1D
TEKNIK SIPIL
FAKULTAS TEKNIK
UNIVERSITAS ISLAM RIAU
2020
Bab I
Pendahuluan

A. Latar Belakang
Beragama adalah suatu bentuk keyakinan manusia terhadap berbagai hal
yang diajarkan oleh agama yang dianutnya. Beragama berarti meyakini
terhadap pokok ajaran dan mempunyai sebuah agama. Dalam Pendidikan
Agama Islam (PAI) mempunyai tujuan untuk meningkatkan keimanan,
penghayatan dan pengalaman mahasiswa tentang agama Islam sehingga
menjadi muslim yang beriman dan bertakwa kepada Allah Swt., serta
berakhlak mulia dalam kehidupan pribadi, bermasyarakat, berbangsa dan
bernegara.
Keyakinan dalam Islam itu berupa enam landasan asas yang sering kita
sebut dengan rukun iman. Rukun iman adalah suatu keyakinan yang diucapkan
dengan sepenuh hati bahwa agama Islam ada landasan kepercayaan yang
wajib diyakini oleh setiap muslim. Rukun iman ini terdiri dari : 1. Iman kepada
Allah; 2. Iman kepada malaikat; 3. Iman kepada kitab; 4. Iman kepada Rasul;
5. Iman pada hari akhir; 6. Iman pada qada dan qadar. Keenam landasan
tersebut harus tertancap dalam hati seorang muslim. Apabila dia tidak
mempercayai salah satunya maka gugurlah keimanannya. Oleh karena itu,
akan mengkaji berbagai hal yang menyangkut rukun iman, baik dalilnya
maupun pengaruh dari iman pada Allah, malaikat dan rosul dalam kehidupan
seorang Muslim. Diharapkan kajian ini dapat menambah pemahaman
mengenai pentingnya rukun iman dalam kehidupan beragama.

B. Rumusan Masalah
Berdasarkan latar belakang diatas, maka berikut ini rumusan masalah yang
akan dikaji dalam makalah ini, yaitu
1. Apakah yang dimaksud rukun iman?
2. Bagaimana penjelasan tentang rukun iman?
3. Apakah pengaruh keimanan terhadap Allah, malaikat dan rosul dalam
kehidupan seorang Muslim?
C. Tujuan penulisan
Tujuan penulisan makalah yang bertema tentang rukun iman ini adalah:
1. Memahami maksud dari rukun iman
2. Mengetahui penjelasan tentang rukun iman
3. Mengetahui pengaruh keimanan pada Allah, malaikat,dan rosul sebagai
seorang muslim
Bab II
Pembahasan

1. Pengertian Rukun Iman

Rukun iman yaitu pilar-pilar keimanan dalam islam yang harus dimiliki
seorang muslim. Iman menurut bahasa artinya membenarkan, dan Iman
menurut syariat Islam bermaksud mengakui dengan lisan, membenarkan
dengan hati, dan mengamalkannya dengan perbuatan. Terdapat enam rukun
iman dalam ajaran islam, yaitu :

  Iman kepada Allah adalah membenarkan dengan hati, mengucapkan


dengan lisan serta mengamalkan dengan perbuatan bahwa allah itu
ada dengan segala keagungannya.  
 Iman kepada Malaikat-malaikat Allah adalah meyakini jika malaikat itu
ada dan senantiasa mengawasi perbuatan manusia.
 Iman kepada Kitab-kitab Allah adalah mempercayai dengan sepenuh
hati bahwa allah menurunkan wahyu kepada rasulnya berupa kitab-
kitab sebagai pedoman hidup.
 Iman kepada Rasul-rasul Allah adalah mempercayai bahwa allah telah
mengutus para rasul untuk menyampaikan ajaran-ajaran agama untuk
keselamatan manusia di dunia dan akhirat.
 Iman kepada hari Kiamat adalah percaya dan yakin bahwa akan ada
hari pembalasan dan seluruh alam ( dunia ) akan mengalami
kehancuran
  Iman kepada Qada dan Qadar adalah percaya dan yakin bahwa allah
memiliki kehendak ketetapan dan keputusan atas semua makhluk-
Nya termasuk segala sesuatu yang menimpa makhluk.
Dalil mengenai rukun iman : (Al-Baqarah : 177)

ٓ
‫اخ ِر َو ْٱل َم ٰلَئِ َك ِة‬
ِ ‫ب َو ٰلَ ِك َّن ْٱلبِ َّر َم ْن َءا َمنَ بِٱهَّلل ِ َو ْٱليَوْ ِم ٱلْ َء‬ِ ‫ق َو ْٱل َم ْغ ِر‬ ۟
ِ ‫م قِبَ َل ْٱل َم ْش ِر‬$ْ ‫ْس ْٱلبِ َّر أَن تُ َولُّوا ُوجُوهَ ُك‬ َ ‫لَّي‬
‫يل َوٱلسَّٓائِلِينَ َوفِى‬ ِ ِ‫ب َوٱلنَّبِ ِّيۦنَ َو َءاتَى ْٱل َما َل َعلَ ٰى ُحبِِّۦه َذ ِوى ْٱلقُرْ بَ ٰى َو ْٱليَ ٰتَ َم ٰى َو ْٱل َم ٰ َس ِكينَ َوٱ ْبنَ ٱل َّسب‬ ِ َ‫َو ْٱل ِك ٰت‬
َ‫ء َو ِحين‬$ِ ‫ضرَّٓا‬ َّ ‫صبِ ِرينَ فِى ْٱلبَأْ َسٓا ِء َوٱل‬ ۟ ‫صلَ ٰوةَ َو َءاتَى ٱل َّز َك ٰوةَ َو ْٱل ُموفُونَ ب َع ْه ِد ِه ْم إِ َذا ٰ َعهَد‬
َّ ٰ ‫ُوا ۖ َوٱل‬ َّ ‫ب َوأَقَا َم ٱل‬ ِ ‫ٱل ِّرقَا‬
ِ
ٓ ٰ ُ ۟ ٓ ٰ ُ ْ
َ‫ك هُ ُم ْٱل ُمتَّقُون‬ َ ِ‫وا ۖ َوأ ۟ولَئ‬ َ َ‫ك ٱلَّ ِذين‬
$ ُ‫ص َدق‬ َ ِ‫س ۗ أ ۟ولَئ‬ِ ‫ْٱلبَأ‬

Artinya : “Bukanlah menghadapkan wajahmu ke arah timur dan barat itu


suatu kebajikan, akan tetapi sesungguhnya kebajikan itu ialah beriman
kepada Allah, hari kemudian, malaikat-malaikat, kitab-kitab, nabi-nabi
dan memberikan harta yang dicintainya kepada kerabatnya, anak-anak
yatim, orang-orang miskin, musafir (yang memerlukan pertolongan) dan
orang-orang yang meminta-minta; dan (memerdekakan) hamba sahaya,
mendirikan shalat, dan menunaikan zakat; dan orang-orang yang
menepati janjinya apabila ia berjanji, dan orang-orang yang sabar dalam
kesempitan, penderitaan dan dalam peperangan. Mereka itulah orang-
orang yang benar (imannya); dan mereka itulah orang-orang yang
bertakwa”.

2. Penjelasan Mengenai Rukun Iman

 Iman kepada Allah


Iman kepada Allah adalah keyakinan yang kuat bahwa Allah adalah
Rabb dan Raja segala sesuatu, Dialah Yang Mencipta, Yang Memberi
Rizki, Yang Menghidupkan, dan Yang Mematikan, hanya Dia yang
berhak diibadahi. Kepasrahan, kerendahan diri, ketundukan, dan
segala jenis ibadah tidak boleh diberikan kepada selain-Nya.
Dalil naqli yang mendasari iman kepada Allah SWT terdapat dalam Al-
Qur’an Surat Al-Baqarah:136.

Artinya :“Dan Tuhan itu, Tuhan Yang Maha Esa. Tidak ada Tuhan selain
Dia. Yang Maha Pemurah dan Maha Penyayang.”
5 Sifat Wajib dan Mustahil bagi Allah SWT:

1. Wujud ($‫) ُﻭﺟُﻮْ ﺩ‬


Allah SWT memiliki sifat wujud yang berarti ada. Maksudnya adalah
bahwa Allah SWT ada dengan zat-Nya sendiri, dan Allah ada bukan
karena ada yang mengadakan atau yang menciptakan.

Adam
Adam merupakan sifat mustahil bagi allah yang berarti tiada.

2. Qidam (‫)اَ ْلقِـ َد ُم‬


Sifat wajib bagi Allah yang kedua adalah Qidam yang artinya zat yang
terdahulu, sedangkan untuk sifat mustahilnya adalah hudus yang
artinya baru. Sebagai pencipta, Allah tentu saja ada terlebih dahulu
daripada apa yang Ia ciptakan, seperti alam semesta beserta isinya.
Dan tidak ada permulaan bagi Allah, karena Dia adalah Sang Maha
pencipta.

Huduts
Huduts merupakan sifat mustahil bagi allah yang berarti ada yang
mendahului. Tidak mungkin ada yang mendahului keberadaan Allah
Azza wa Jalla. Dialah yang menciptakan alam semesta beserta isinya.
Tentunya Pencipta sudah pasti lebih dahulu dari apa-apa yang
diciptakanNya.

3. Baqa (ِ‫)ﺑَﻘَﺎﺀ‬
Allah memiliki sifat baqa’ yang berarti kekal. Maksudnya adalah
bahwa kekekalan yang dimiliki oleh Allah SWT sebagai pencipta langit
dan bumi tidak akan pernah berakhir atau berkesudahan.

Fana
Fana merupakan sifat mustahil bagi allah yang berarti musnah. Allah
Ta’ala tidak mungkin musnah. Sebaliknya, Dia bersifat kekal selama-
lamanya.
4. Mukhalafatuhu lilhawadits ( ‫ﺙ‬ ِ ‫) ُﻣﺨَﺎﻟَﻔَﺘُﻪُ ﻟِ ْﻠ َﺤ َﻮﺍ ِﺩ‬
Mukhalafatuhu lilhawadits merupakan sifat wajib bagi Allah ini
memiliki arti bahwa Allah berbeda dengan ciptaan-Nya. Sifat wajib
Allah ini sudah jelas menunjukkan bahwa Allah sebagai Yang Maha
Pencipta memiliki perbedaan dengan apa-apa yang Dia ciptakan,
dimana kedudukan yang dimiliki oleh makhluk ciptaan Allah sangatlah
tidak sepadan dengan kebesaran, keagungan, serta ketinggian dari
sifat-sifat yang dimiliki Allah SWT, sehingga tidak ada satu makhlukpun
yang mampu menyerupai-Nya.

Mumatsalatu lil hawaditsi


Mumatsalatu lil hawaditsi merupakan sifat mustahil bagi allah yang
berarti ada yang menyamai. Allah Ta’ala adalah dzat yang
menciptakan segala sesuatu di bumi dan alam semesta. Dialah yang
Maha Agung. Tidak mungkin ada sesuatu yang menyamai atau
menandingiNya.

5. Qiyamuhu Binafsihi ( ‫)ﻗِﻴَﺎ ُﻣﻪُ ﺑِﻨَ ْﻔ ِﺴ ِﻪ‬


Sifat wajib bagi Allah SWT yang selanjutnya adalah Qiyamuhu Binafsihi
yang artinya adalah berdiri sendiri. Artinya Allah itu ada dengan
sendirinya tanpa ada yang mengadakan atau menciptakan. Selain itu,
dalam menciptakan makhluk-makhluk-Nya, Allah tidak membutuhkan
bantuan dari makhluk apapun.

Ihtiyaju lighairihi
Ihtiyaju lighairihi merupakan sifat mustahil bagi allah yang berarti
memerlukan yang lain. Allah Ta’ala tidak memerlukan yang lain. Dia
mampu mewujudkan dan mengatur segalanya secara sempurna tanpa
bergantung pada siapapun.

 Iman kepada Malaikat Allah


Iman kepada malaikat adalah keyakinan yang kuat bahwa Allah
memiliki malaikat-malaikat, yang diciptakan dari cahaya. Mereka,
sebagaimana yang telah dijelaskan oleh Allah, adalah hamba-hamba
Allah yang dimuliakan. Adapun yang diperintahkan kepada mereka,
mereka laksanakan. Mereka bertasbih siang dan malam tanpa
berhenti. Mereka melaksanakan tugas masing-masing sesuai dengan
yang diperintahkan oleh Allah. Setiap gerakan di langit dan di bumi,
berasal dari para malaikat yang ditugasi di sana, sebagai pelaksanaan
perintah Allah Azza wa Jalla. Maka, wajib mengimani secara tafshil
(terperinci), para malaikat yang namanya disebutkan oleh Allah,
adapun yang belum disebutkan namanya, wajib diimani. Dalil
mengenai iman kepada malaikat terdapat dalam Al-Qur'an Surat Fatir
Ayat 1 :

َ ‫اع ِل ْال َماَل ئِ َك ِة ُر ُساًل أُولِي أَجْ نِ َح ٍة َم ْثن َٰى َوثُاَل‬


ۚ ‫ث َو ُربَا َع‬ ِ ‫ض َج‬ ِ ْ‫ت َواأْل َر‬ ِ ‫اوا‬ ِ َ‫ْال َح ْم ُد هَّلِل ِ ف‬
َ ‫اط ِر ال َّس َم‬
ِ ‫يَ ِزي ُد فِي ْالخ َْل‬
‫ق َما يَ َشا ُء ۚ إِ َّن هَّللا َ َعلَ ٰى ُك ِّل َش ْيء قَ ِدي ٌر‬

Artinya: “Segala puji bagi Allah Swt. pencipta langit dan bumi, yang
menjadikan malaikat sebagai utusan-utusan (untuk mengurus
berbagai macam urusan) yang mempunyai sayap, masing-masing
(ada yang) dua, tiga dan empat. Allah Swt. menambahkan pada
ciptaan-Nya apa yang Dia kehendaki. Sungguh, Allah Swt. Mahakuasa
atas segala sesuatu” (QS. Fatir : 1)

Hakekat malaikat dan sifat-sifatnya :

1. Malaikat diciptakan dari cahaya


2. Malaikat dapat mengubah-ubah wujud dan bentuk badannya.
a. Berwujud manusia yang tidak dikenal
b. Berwujud manusia yang dikenal
3. Memiliki kemampuan dengan seizin-Nya untuk melakukan
perbuatan yang menyalahi kebiasaan mereka, juga melakukan
pekerjaan yang melebihi kelebihannya.
5. Sifat malaikat adalah patuh, taat kepada Allah.
6. Para malaikat senantiasa bertaqarub kepada Allah dan memuliakan-
Nya.
7. Para malaikat tidak menikah dan tidak pula mempunyai keturunan.
8. Malaikat dijadikan Allah sebagai penyampai wahyu kepada para
nabi Allah yang berupa syariat, atau melakukan peran lain yang
diperintahkan.
9. Para malaikat dapat naik dan turun antara langit dan bumi tanpa
terpengaruh oleh daya tarik dan tanpa terhalang oleh apapun
10. Para malaikat sangat takut kepada Allah sekalipun mereka tidak
melakukan maksiat dan mereka senangtiasa menjalankan ibadah
11. Para malaikat diciptakan sebelum penciptaan manusia
12. Para malaikat memiliki sayap

Sebenarnya jumlah malaikat sangat banyak, namun yang mengetahui pastinya


hanyalah Allah SWT. Adapun yang wajib kita yakini ada 10 dengan tugasnya
masing-masing. Berikut nama-nama malaikat tersebut dan tugasnya masing-
masing :

1. Malaikat Jibril
Tugas : Menyampaikan wahyu dan meniupkan roh pada janin.

2. Malaikat Mikail
Tugas : Memberikan rezeki kepada makhluk di dunia. Tugas utama dari
Malaikat Mikail adalah memberikan rezeki kepada seluruh makhluk hidup yang
ada di bumi. Jadi, rezeki tersebut tak hanya untuk manusia saja. Karena bentuk
rezeki dari Allah itu bermacam-macam. Selain membagikan rezeki, Malaikat
Mikail juga mempunyai tugas untuk mengatur hujan, angin, dan juga tanaman.
Semua kendalinya ada di tangan Malaikat Mikail atas izin Allah SWT.

3. Malaikat Israfil
Tugas : Meniup sangkakala pada hari kiamat. Malaikat ini mempunyai tugas
utama untuk meniupkan sangkakala pada hari kiamat nanti. Sangkakala sendiri
adalah sejenis terompet. Dimana saat Allah menyuruh Malaikat Israfil meniup
sangkakalanya ketika hari kiamat tiba, maka seluruh makhluk hidup bernyawa
di dunia akan mati.Kemudian, Allah akan menghidupkan Malaikat Israfil
kembali dan menyuruhnya untuk meniup terompetnya lagi. Tiupan kedua ini
berisi semua roh makhluk hidup yang nyawanya sudah tercabut. Setelah
terompet ditiup, roh akan kembali ke jasad masing-masing dan hidup kembali.
Pada saat inilah yang dinamakan dengan hari kebangkitan.
4. Malaikat Izrail
Tugas : Mencabut nyawa semua makhluk hidup. Kemudian ada malaikat yang
juga populer di kalangan manusia, yaitu Malaikat Izrail. Malaikat ini populer
karena mempunyai tugas utama untuk mencabut nyawa seluruh makhluk
hidup yang ada di dunia. Tak ada satu makhluk pun yang akan terlewat dari
takdirnya jika memang sudah waktunya mati. Maka, Malaikat Izrail akan
mendatangi makhluk tersebut dan mencabut nyawanya.

5. Malaikat Munkar
Tugas : Menanyai orang di dalam kubur. Jangan pernah berpikir bahwa
kehidupan akan berakhir begitu saja setelah meninggal dan dikubur. Kita masih
harus menghadapi Malaikat Munkar yang akan menanyai perihal keimanan.
Malaikat Munkar ini hanya akan mendatangi seseorang yang selalu berbuat
keburukan dalam selama hidupnya.

6. Malaikat Nakir
Tugas : Menanyai orang yang sudah dikubur. Malaikat Nakir memiliki tugas
yang serupa dengan Malaikat Munkar. Bedanya, ia hanya mendatangi orang
yang berbuat baik selama hidupnya. Ia juga memiliki wujud yang lebih indah
untuk dipandang. Orang-orang yang didatangi oleh Malaikat Nakir ini akan
masuk ke dalam surga.

7. Malaikat Raqib
Tugas : Mencatat amal baik manusia semasa hidupnya. Malaikat Raqib yang
mempunyai tugas utama untuk mencatat amalan kebaikan pada manusia
selama masa hidupnya. Ingatlah bahwa semua perbuatan di dunia akan dicatat
oleh malaikat dan mendapatkan pembalasannya kelak.

8. Malaikat Atid
Tugas : Mencatat amal buruk manusia. Malaikat Atid ini mempunyai tugas
untuk mencatat amal buruk manusia. Jika kita berniat untuk melakukan hal
buruk, jangan lupa bahwa Malaikat Atid siap untuk mencatatnya. Ingatlah juga
bahwa Allah SWT selalu melihat dan mengetahui apapun yang kita perbuat.

9. Malaikat Malik
Tugas : Menjaga pintu neraka. Neraka adalah tempat bagi orang-orang yang
dalam hidupnya selalu berbuat buruk dan tidak beriman kepada Allah SWT. Di
neraka ini, terdapat malaikat yang menjaga pintunya, yaitu Malaikat Malik.
10. Malaikat Ridwan
Tugas : Menjaga pintu surga. Malaikat terakhir yang perlu diimani adalah
Malaikat Ridwan. Jika Malaikat Malik adalah penjaga pintu neraka, maka
Malaikat Ridwan-lah yang bertugas untuk menjaga pintu Surga.

 Iman kepada Rasul Allah


Maksudnya adalah, meyakini dengan sebenarnya bahwa Allah memiliki kitab-
kitab yang diturunkan-Nya kepada para nabi dan rasul-Nya, yang benar-benar
merupakan Kalam-Nya. Ia adalah cahaya dan petunjuk. Apa yang
dikandungnya adalah benar. Tidak ada yang mengetahui jumlahnya selain
Allah. Selain wajib mengimani bahwa Al-Qur’an diturunkan dari sisi Allah, wajib
pula mengimani bahwa Allah telah mengucapkannya sebagaimana Dia telah
mengucapkan seluruh kitab lain yang diturunkan. Dalil mengenai iman kepada
rasul allah terdapat dalam Al-Qur’an surat Al-Mukmin :78.

‫ُول أَن يَأْتِ َى‬


$ٍ ‫ك َو ِم ْنهُم َّمن لَّ ْم نَ ْقصُصْ َعلَ ْيكَ ۗ َو َما َكانَ لِ َرس‬َ ‫صصْ نَا َعلَ ْي‬ َ َ‫ك ِم ْنهُم َّمن ق‬ َ ِ‫َولَقَ ْد أَرْ َس ْلنَا ُر ُساًل ِّمن قَ ْبل‬
َ‫ك ْٱل ُمب ِْطلُون‬
َ ِ‫ر هُنَال‬$َ ‫َس‬
ِ ‫ق َوخ‬ ِّ ‫ى بِ ْٱل َح‬
$َ ‫ض‬ِ ُ‫ايَ ٍة إِاَّل بِإِ ْذ ِن ٱهَّلل ِ ۚ فَإِ َذا َجٓا َء أَ ْم ُر ٱهَّلل ِ ق‬$ََٔ‫بِٔـ‬
Artinya : “Dan sesungguhnya telah Kami utus beberapa orang rasul sebelum
kamu, di antara mereka ada yang Kami ceritakan kepadamu dan di antara
mereka ada (pula) yang tidak Kami ceritakan kepadamu. Tidak dapat bagi
seorang rasul membawa suatu mukjizat, melainkan dengan seizin Allah; maka
apabila telah datang perintah Allah, diputuskan (semua perkara) dengan adil.
Dan ketika itu rugilah orang-orang yang berpegang kepada yang batil”.

a. Kebutuhan Manusia terhadap Rasul

1. Bila manusia dalam berbagai aspek hidupnya dibiarkan bebas tanpa


bimbingan dan pengaturan, maka ia pasti akan tergelincir kedalam kesesatan
karena kuatnya pengaruh insting dengan berbagai ragamnya menuntut
manusia mamenuhui segala kebutuhan dan dorongannya. Oleh karena itu,
manusia memerlukan rasul untuk menjelaskan dan membimbing mereka.
Karena alasan itulah Allah mengutusn para rasulNya kepada umat manusia
dengan kebijakanNya.

2. Tidaklah mungkin umat manusia mengetahui perintah Allah laranganNya,


serta batasan halal dan haram kecuali melalui wahyu yang diturunkan Allah
kepada para Rasul. Firman Allah dlam surat an-Nisa : 165.
ِ ‫اس َعلَى هَّللا ِ ُح َّجةٌ بَ ْع َد الرُّ ُس ِل ۚ َو َكانَ هَّللا ُ ع‬
‫َزي ًزا َح ِكي ًما‬ ِ َّ‫رُ ُساًل ُمبَ ِّش ِرينَ َو ُم ْن ِذ ِرينَ لِئَاَّل يَ ُكونَ لِلن‬
Artinya : “(Mereka Kami utus) selaku rasul-rasul pembawa berita gembira dan
pemberi peringatan agar supaya tidak ada alasan bagi manusia membantah
Allah sesudah diutusnya rasul-rasul itu. Dan adalah Allah Maha Perkasa lagi
Maha Bijaksana”.

b. Tugas Rasul

1. Menegakkan Kalimat tauhid (kalimat : Laa ilaaha illallaah)

2. Menyeru manusia untuk menyembah hanya kepada Allah SWT

3. Membawa Rahmat

4. Memberikan petunjuk kejalan yang benar

5. Memberi peringatan kepada manusia

6. Memberi suri teladan yang baik

3. Pengaruh Iman Terhadap Kehidupan Seorang Muslim

Berikut ini adalah pembahasan mengenai pengaruh dan dampak keimanan


seseorang muslim terhadap perilakunya sehari-hari.

A. Pengaruh Iman Kepada Allah

Iman kepada Allah serta iman kepada sifat-sifatnya akan mempengaruhi


perilaku seorang muslim, sebab keyakinan yang ada dalam dirinya akan
dibuktikan pada dampak perilakunya. Jika seseorang telah beriman bahwa
Allah itu ada, Maha Melihat dan Maha Mendengar, maka dalam perilakunya
akan senantiasa berhati-hati dan waspada, ia tidak akan merasa sendirian,
kendati tidak ada seorang manusiapun di sekitarnya, sebab ia yakin bahwa
Allah itu ada. Karena itu selama iman itu ada dalam dirinya, tidak mungkin ia
dapat berbuat yang tidak sesuai dengan perintah Allah.

B. Pengaruh Iman Kepada Malaikat Allah


Keyakinan terhadap adanya malaikat, bukan hanya sebatas mengetahui nama
dan tugas-tugasnya, akan berpengaruh terhadap perilaku manusia. Jika kita
yakin ada malaikat yang mencatat semua amal baik dan buruk kita, maka
seorang muslim akan senantiasa berhati-hati dalam setiap perbuatannya
karena ia akan menyadari bahwa semua perilakunya tersebut akan dicatat oleh
malaikat. Begitu juga dengan keyakinan adanya malaikat, maka seorang
muslim akan senantiasa optimis dan yakin perbuatan yang baiknya tidak akan
sia-sia dilakukan. Oleh karena itu iman kepada malaikat akan melahirkan sikap
berhati-hati, optimis, dan dimanis, tidak mudah putus asa atau kecewa.

C. Pengaruh Iman Kepada Rasul Allah

Iman kepada rasul merupakan kebutuhan manusia, karena dengan adanya


rasul maka manusia dapat melihat contoh-contoh perilaku dan teladan terbaik
yang sesuai dengan apa yang diharapkan Allah. Dengan perilaku yang
dicontohkan Rasulullah, maka manusia akan mempunyai pegangan yang jelas
dan lengkap mengenai berbagai tuntutan kehidupan baik yang berhubungan
dengan Allah, hubungan antar manusia maupun lainnya.
Bab III
Penutup

A. Kesimpulan

Rukun iman dapat diartikan sebagai pilar keyakinan seorang muslim, dalam
hal ini terdapat enam pilar keyakinan atau rukun iman dalam ajaran Islam,
yaitu: iman kepada Allah, iman kepada kitab,iman kapada malaikat,iman
kepada Rasul, iman kepada hari akhir,iman kepada qadha dan qadar.
Iman kepada Allah dan iman kapada sifat-sifatnya akan mempengaruhi
perilaku seorang muslim. Sebab keyakinan yang ada dalam diri akan dibuktikan
pada dampak perilakunya
Keyakinan terhadap malaikat berpengaruh terhadap perilaku manusia. Jika
kita yakin ada malaikat yang mencatat semua amal kita, maka kita akan
berhati-hati dalam setiap perbuatan.
Iman kepada rosul merupakan kebutuhan manusia, Karna dengan adanya
rosul manusia akan dapat melihat contoh perilaku dan keteladanan yang
sesuai dengan apa yang diharapkan allah.

B. Saran

Keimanan seseorang akan dipengaruhi terhadap apa yang dilakukan sehari-


hari. Oleh karena itu, penulis mengharapkan agar kita senantiasa
meningkatkan iman dan taqwa kepada Allah agar senantiasa hidup kita akan
berhasil menurut pandangan Allah SWT.
Daftar Pustaka
Choeriah, Annisa. Makalah agama rukun iman. Diakses pada 24 Oktober 2020
melalui https://anisachoeriah-paud.blogspot.com/2011/04/makalah-agama-
rukun-iman.html?m=1
Sulfiana22. Makalah rukun iman. Diakses pada 24 Oktober 2020 melalui
https://sulfiana22.blogspot.com/2014/04/makalah-rukun-iman.html?m=0
Saintif. Iman kepada Allah. Diakses pada 26 Oktober 2020 melalui
https://saintif.com/iman-kepada-allah/
Diakses pada 26 Oktober 2020 melalui
https://www.pelajaran.co.id/2018/20/pengertian-iman-kepada-allah-dalil-
hikmah-dan-contoh-perilaku-iman-kepada-allah-swt-lengkap.html
Diakses pada 26 Oktober 2020 melalui https://dalamislam.com/landasan-
agama/tauhid/sifat-mustahil-bagi-allah-beserta-artinya
PERTANYAAN

1. Sebutkan dalil yang menyebutkan tentang rukun iman !


2. Jelaskan apa yang dimaksud dengan iman kepada Allah !
3. Sebutkan sifat wajib dan mustahil bagi Allah SWT beserta artinya ! (masing-
masing 3)
4. Apa arti dari surat Al-Baqarah : 136 ?
5. Jelaskan apa yang kamu ketahui tentang iman kepada Malaikat Allah !
6. Sebutkan 5 sifat-sifat Malaikat !
7. Sebutkan 5 nama Malaikat beserta tugasnya !
8. Sebutkan dalil tentang iman kepada Rasul Allah !
9. Jelaskan kebutuhan manusia terhadap Rasul !
10. Sebutkan pengaruh iman kepada Allah, iman kepada Malaikat, dan iman
kepada Rasul dalam kehidupan sehari-hari !

Anda mungkin juga menyukai