Npm : 211010173
Tanda keberadaan Allah di antaranya adalah tidak ada satu makhluk pun yang ada
dengan sendirinya. Setiap makhluk keberadaanya tidak ada sebelumnya. Maka
keberadaan makhluk, berarti adanya penciptaan hingga mengatur
Adanya Allah dibuktikan dengam adanya hukum yang mengatur segala sesuatu
sehingga teratur lah kehidupan makhluk dan geraknya
Di alam semesta ini ada banyak hal yang begitu kompleks yang sulit dipahami manusia.
Untuk memahaminya manusia bahkan membutuhkan usaha keras. Misalnya saja atom
air, struktur dan fungsi sel, kecerdasan bakteri dan virus, perkembangan embrio,
pemenuhan kebutuhan akan makanan melalui pusar, dan melalui payudara setelah
manusia hidup.
4. Sebutkan dalil naqli (Al-Qur’an dan Hadits) bahwa beriman kepada Allah itu
Wajib?
Artinya, "Sesungguhnya Rabbmu ialah Allah yang telah menciptakan langit dan bumi
dalam enam masa, lalu Dia bersemayam di atas 'Arsy. Dia menutupkan malam kepada
siang yang mengikutinya dengan cepat, dan (diciptakan-Nya pula) matahari, bulan dan
bintang-bintang (masing-masing) tunduk kepada perintah-Nya. Ingatlah, menciptakan
dan memerintah hanyalah hak Allah. Maha penuh berkah Allah, Rabb semesta alam."
1. Wujud (ada)
Sifat wajib Allah yang pertama adalah wujud yang artinya ada. Wujud dalam arti disini,
Allah itu zat yang pasti ada, Dia berdiri sendiri, tidak diciptakan oleh siapapun dan tidak
ada Tuhan selain Allah Ta’ala.
2. Qidam (Terdahulu/Awal)
Sifat Qidam artinya terdahulu. Allah adalah sang pencipta yang menciptakan alam
semesta beserta isinya. Sebagaima sebagai pencipta, Allah ada lebih dahulu dari
segala sesuatu yang diciptakannya. Oleh karena itu, tidak ada pendahulu atau yang
mengawali selain Allah SWT.
3. Baqa’ (Kekal)
Sifat wajib Allah yang selanjutnya adalah Baqa’ yang artinya kekal. Allah itu Maha
kekal, tidak akan punah dan binasa atau mati. Tidak ada akhir bagi Allah SWT.
Sifat wajib Allah selanjutnya adalah Qiyamuhu Binafsihi yang artinya berdiri sendiri.
Allah Ta’ala berdiri sendiri, tidak bergantung oleh siapapun dan tidak membutuhkan
bentuan siapapun.
6. Wahdaniyah (Tunggal/Esa)
Allah Maha Esa atau tunggal. Arti Esa/tunggal disini, bahwa Dialah satu-satunya tuhan
pencipta alam semesta.
7. Qudrat (Berkuasa)
Allah Maha Kuasa atas segala sesuatu dan tidak ada yang bisa menandingi kekuasaan
Allah SWT.
8. Iradat (Berkehendak)
Allah berkehendak atas segala sesuatu. Oleh karena itu, kejadian apapun itu terjadi
atas kehendak Allah SWT. Bila Allah SWT berkehendak, maka jadilah dan tidak ada
seorang pun yang bisa mencegahNya.
9. ‘ilmun (Mengetahui)
Allah SWT mengetahui atas segala sesuatu baik yang tampak maupun yang tidak
tampak.
Allah Ta’ala Maha Hidup, tidak akan pernah mati, binasa, ataupun musnah. Dia kekal
selamanya.
Allah Maha mendengar apa yang diucapkan hambanya baik yang diucapkan maupun
yang disembunyikan.
Allah Maha melihat segala sesuatu, Semua yang ada di dunia ini tidak luput dari
pengelihatan Allah SWT. Pengelihatan Allah tidak ada batasannya.
Allah Maha Kuasa atas segala sesuatu yang ada di alam semesta.
Allah Maha Berkehendak atas segala sesuatu. Apabila Allah sudah menakdirkan suatu
perkara maka tidak ada yang dapat menolak kehendakNya.
Allah Maha Hidup, Dia selalu mengawasi hamba-hambaNya dan tidak pernah tidur.
Allah memiliki sifat Sami’an yang berarti mendengar. Allah itu Maha pendengar. Tidak
ada yang terlewatkan bagi Allah dan tidak ada pula yang melampui pendengaranNya.
Bashiran juga memiliki arti melihat. Allah selalu melihat dan mengawasi hamba-
hambaNya, oleh karena itu, sudah semestinya kita selalu berbuat kebaikan.
Mutakalliman juga berarti berfirman. Allah berfirman lewat kitab – kitab suci yang
diturunkan lewat para nabi.
Berdasarkan hadits riwayat Ahmad, dari 'Abdullah bin 'Umar radhiyallahu 'anhuma, Nabi
shallallahu 'alaihi wa sallam mengingatkan tentang sholat pada suatu hari, kemudian
berkata,
َ َو َك، ٌ َواَل َن َجاة، ٌ َواَل بُرْ َهان،ٌ َو َمنْ لَ ْم ي َُحاف ِْظ َعلَ ْي َها لَ ْم َي ُكنْ لَ ُه ُنور،ِ َو َن َجا ًة َي ْو َم ْالقِ َيا َمة، َوبُرْ َها ًنا،ت لَ ُه ُنورً ا
ان ْ َمنْ َحا َف َظ َعلَ ْي َها َكا َن
ٍْن َخلَف ُ َ َو َها َم، َوفِرْ َع ْو َن،ُونَ َي ْو َم ْالقِ َيا َم ِة َم َع َقار
ِ َوأ َبيِّ ب،ان
Artinya: Siapa saja yang menjaga sholat maka dia akan mendapatkan cahaya, petunjuk
dan keselamatan pada hari kiamat. Sedangkan, siapa saja yang tidak menjaga sholat,
dia tidak akan mendapatkan cahaya, petunjuk dan keselamatan. Dan pada hari kiamat
nanti, dia akan dikumpulkan bersama dengan Qarun, Firaun, Haman, dan Ubay bin
Khalaf.
"Dan orang-orang yang beriman dan berhijrah serta berjihad pada jalan Allah dan
orang-orang yang memberi tempat kediaman dan memberi pertolongan (kepada orang-
orang Muhajirin), mereka itulah orang-orang yang benar-benar beriman. Mereka
memperoleh ampunan dan rezeki (nikmat) yang mulia." (al-Anfal: 74).
Hadits Abu Sa'id Al Khudri r.a., Rasulullah SAW bersabda, "Siapa di antara kalian yang
melihat suatu kemungkaran, maka hendaklah ia mengubahnya dengan tangannya.
Apabila tidak mampu maka dengan lisannya. Apabila tidak mampu juga maka dengan
hatinya dan itulah selemah-lemahnya iman." (HR. Muslim).
Hukum beriman kepada malaikat adalah wajib , dan lbh tepatnya fardhu 'ain,
Adapun Dasar hukum atau dalil yang menerangkan tentang Iman kepada Malaikat
diantaranya termaktub dalam surat al-baqarah ayat 177
Yang bunyinya:
ِّين َو َءا َتى َ ب َوال َّن ِبيِ هلل َو ْال َي ْو ِم اآلخ ِِر َو ْال َمالَ ِئ َك ِة َو ْال ِك َتا ِ ْس ْال ِبرَّ أَنْ ُت َولُّوا وُ جُو َه ُك ْم قِ َب َل ْال َم ْش ِر ِق َو ْال َم ْغ ِر
ِ ب َو َلكِنَّ ْال ِبرَّ َمنْ َءا َم َن ِبا َ لَي
َ ُالز َكا َة َو ْالمُوف
ون َّ صالَ َة َو َءا َتى َّ ب َوأَ َقا َم ال ِ ِين َوفِي الرِّ َقا َ يل َوالسَّا ِئل
ِ ِين َواب َْن الس َِّب َ ْال َما َل َعلَى ُح ِّب ِه َذ ِوي ْالقُرْ َبى َو ْال َي َتا َمى َو ْال َم َساك
َ ُِك ُه ُم ْال ُم َّتقَ ص َدقُوا َوأُولَئ َ س أُولَ ِئ ْ َ ين فِي ْال َبأْ َسا ِء َوالضَّرَّ ا ِء َوح
ون َ ِين َ ك الَّذ ِ ِين ْال َبأ ِ ِب َع ْه ِد ِه ْم إِ َذا َعا َه ُدوا َوالص
َ َّاب ِر
Artinya: Bukanlah menghadapkan wajahmu ke arah timur dan barat itu suatu kebajikan,
akan tetapi sesungguhnya kebajikan itu ialah beriman kepada Allah, hari kemudian,
malaikat-malaikat, kitab-kitab, nabi-nabi dan memberikan harta yang dicintainya kepada
kerabatnya, anak-anak yatim, orang-orang miskin, musafir (yang memerlukan
pertolongan) dan orang-orang yang meminta-minta; dan (memerdekakan) hamba
sahaya, mendirikan shalat, dan menunaikan zakat; dan orang-orang yang menepati
janjinya apabila ia berjanji, dan orang-orang yang sabar dalam kesempitan, penderitaan
dan dalam peperangan. Mereka itulah orang-orang yang benar (imannya); dan mereka
itulah orang-orang yang bertakwa
Berdasarkan ayat diatas, maka kita harus beriman kepada malaikat agar kita termasuk
bagian dari orang" yang benar" beriman dan bertaqwa.
Rasulullah SAW memberitahukan kepada kita dalam hadis yang diriwayatkan oleh
Aisyah binti abu bakar R.A. : bahwa unsur yang menyusun penciptaan malaikat adalah
cahaya. sebagaimana Rasulullah SAW bersabda : "malaikat diciptakan dari cahaya, jin
diciptakan dari kobaran api dan Adam diciptakan dari apa apa yang telah diterangkan
kepada kalian. (HR imam muslim)
Rasulullah SAW tidak menjelaskan secara gamblang kepada kita tentang cahaya
sebagai unsur materi penciptaan malaikat.persoalan penciptaan malaikat adalah
perkara gaib yang tidak ada penjelasan yang lebih penjelasan hadis di atas. dalam
hadits lain yang diriwayatkan dari ikrimah Ra. ada keterangan tambahan soal
penciptaan malaikat, Rasulullah berkata :"malaikat itu diciptakan dari cahaya
kemuliaan, dan iblis diciptakan dari api kehinaan".
1. Malaikat diciptakan dari cahaya, manusia diciptakan dari tanah, dan jin
diciptakan dari api.
2. Malaikat tidak memiliki hawa nafsu, sedangkan manusia dan jin memiliki hawa
nafsu.
3. Malaikat dan Jin adalah makhluk gaib, sedangkan manusia adalah makhluk
kasat mata.
4. Malaikat tidak membutuhkan makan maupun minum, sedangkan manusia dan jin
membutuhkan makan dan minum.
5. Malaikat tidak memiliki hawa nafsu, sedangkan manusia dan jin memiliki hawa
nafsu.